Pelajaran 1 Triwulan I 2014


Materi ini dalam bentuk ebook/epub untuk Ipad, Iphone, Samsung dan Android download di sini

Pengarang Pelajaran adalah Dan Solis lahir di Texas, U.S. A., cucu seorang petani. Dia menggondol ge­lar pasca sarjana dari Andrews University dan Reformed Theological Semi nary dan telah melayani gereja sebagai seorang pendeta, direktur departemen konferens, dan dosen. Dia dan istrinya, Cindy, seorang guru sekolah dasar, memiliki tiga anak yang sudah dewasa dan sedang melayani Tuhan di Wash­ington, California, dan Tennessee.


Murid dan Alkitab


Sabat Petang
Bacalah umtuk Pelajaran Pekan \n\:Luk.4:1-12;Mat. 12:3-8; 5:17-39;Luk. 24:13-32; Kisah. 1:16-20.
Ayat Hafalan: "Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab- Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku." (Yohanes 5:39).


Dengan menggunakan detektor logam yang dibeli dari pasar barang bekas, Terry Herbert menemukan senjata berlapis emas Anglo-Saxon dan artefak perak yang terkubur di lahan pertanian. Nilai uangnya ditaksir lebih dari 5 juta dolar Amerika.

Seperti seseorang yang mencari harta di ladang yang kotor, berbatu, dan pe­nuh sampah, kita harus berhati-hati supaya jangan ada yang merintangi jalan kita dan membuat kita kehilangan harta yang sebenarnya: Kristus Yesus. Da­lam mencari kekayaan yang abadi, orang Farisi dan Saduki sama-sama meng­gali tulisan-tulisan suci kuno. Ironisnya, peta harta mereka, Alkitab, telah sa­lah dibaca secara radikal yang membuat mereka kehilangan arah secara total mengenai Yesus.

Secara eksplisit dan implisit Yesus menggunakan Alkitab dalam metode pe­muridan-Nya. "Pencarian harta" tertinggi berakar pada tulisan nubuatan, yang mengarah kepada-Nya. Jadi, menghilangkan Yesus adalah menghilangkan tan­da. Arti dari semuanya adalah bahwa usaha pemuridan pada akhirnya harus mengenai Yesus dan yang Dia telah lakukan bagi kita.
*Pelajarilah pelajaran pekan ini sebagai persiapan Sabat, 4 Januari.
Minggu. 29 Desember
Yesus dan Alkitab
Karena Yesus adalah teladan bagi semua orang percaya, tingkat komitmen- Nya untuk Alkitab menjadi lebih daripada sekadar minat yang hanya sepintas lalu.
Bacalah Lukas 4:1-12 dan 16-21. Apakah yang ayat-ayat ini sarankan tentang sikap Kristus terhadap Alkitab?
Lukas 4:1-12 dan 16-21
4:1. Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.
4:2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar.
4:3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti."
4:4 Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja."
4:5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.
4:6 Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.
4:7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."
4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
4:9 Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah,
4:10 sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau,
4:11 dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
4:12 Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"

4:16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
4:17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:
4:18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
4:19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
4:20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
4:21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."


Cerita tentang pencobaan Yesus di padang belantara menunjukkan bahwa dengan mengutip Alkitab, Yesus menampik semua tantangan dan ajakan Se­tan. Gulungan kitab sepertinya tidak ada selama pengembaraan empat puluh hari ini. Ini dengan jelas mengindikasikan bahwa Kristus telah memasukkan bagian Alkitab yang cukup besar ke dalam ingatannya. Sementara Kitab Suci yang dikutip di padang belantara diambil dari tulisan-tulisan Musa, Yesus juga mengutip bagian-bagian yang lain dari Kitab Suci Ibrani (Mal. 21:42; 22:44). Jelas, Kristus memiliki pengetahuan yang luas akan Alkitab.
Perhatikan, bahwa Kristus memahami bahwa Alkitab lebih daripada seka­dar alat untuk mengatasi pencobaan dan mendapatkan kesucian pribadi. Yesus menerima bahwa Alkitab menunjuk kepada Dia. Selama kunjungan ke sinagog yang dicatat dalam Lukas 4:16-30, Yesus mengutip Yesaya dan kemudian me­nyatakan bahwa ayat itu menunjuk kepada-Nya sebagai Seorang yang diurapi yang akan melepaskan orang yang tertekan dan menyatakan kebebasan. Yesus memahami bahwa Dia menggenapi nubuatan tentang Mesias. Jadi, Yesus ti­dak hanya memahami bahwa Alkitab menunjuk kepada-Nya, tetapi di awal pelayanan-Nya Dia menggunakan Alkitab menuntun orang lain kepada-Nya juga.

Walaupun penting untuk mengetahui Alkitab, itu tidaklah cukup. Be­berapa ahli Alkitab bahkan belum menjadi Kristen. Jadi, kita perlu me­nanyakan diri kita, bagaimanakah kita dapat memastikan bahwa semen­tara kita belajar dan membaca Alkitab agar menolong kita untuk lebih mengenal Yesus dan apa yang Dia telah lakukan bagi kita? Artinya, ba­gaimanakah kita dapat membuat belajar Alkitab menjadi sesuatu yang mengubah hidup kita?
Se
Senin, 30 Desember
Otoritas Alkitab
Bacalah ayat-ayat berikut ini. Apakah yang dikatakan kepada kita ten­tang cara Yesus memandang Alkitab? Mat. 5:17-20; 12:3-8; 15:3-11; Yoh. 10:34-37; 17:14-19; Luk. 24:44.
Mat. 5:17-20; 12:3-8; 15:3-11;
5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

12:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
12:4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?
12:5 Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?
12:6 Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.
12:7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.
12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
15:5 Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
15:6 orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.
15:7 Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
15:9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
15:10. Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka:
15:11 "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."

Yoh. 10:34-37; 17:14-19;
10:34 Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?
10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan--,
10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
10:37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,

17:14 Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
17:15 Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
17:16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
17:17. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
17:18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;
17:19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.

Luk. 24:44.
24:44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."

Setiap kali Yesus berdebat dengan pemimpin agama, Dia tidak mengandal­kan filsafat abstrak, atau bahkan otoritas pribadi-Nya, tetapi pada ajaran Alki­tab. Ketika menentukan benar atau salah, Yesus mendasarkan argumen-Nya pada fondasi Alkitab. Saat lawan-lawan-Nya menantang kemurnian doktrin Kristus, Dia mengarahkan mereka kepada ayat-ayat tertentu dari Alkitab.'Saat mengingat hal-hal yang praktis, Yesus mengarahkan para pendengarnya ke­pada wahyu Ilahi. Kristus mengerti bahwa misi keilahian-Nya adalah untuk menyelesaikan itu yaitu yang telah diprediksi oleh nabi-nabi purbakala.
Bandingkanlah pemahaman Kristus terhadap Alkitab dengan sikap umum yang sering ditunjukkan di antara mereka yang mengakui Kristen hari ini. Se­luruh denominasi menganggap Alkitab menarik tetapi, pada dasarnya, catatan sejarah yang tidak dapat diandalkan. Semuanya—enam hari penciptaan, kelu­arnya bangsa Israel, bahkan kebangkitan Kristus secara jasmani (apalagi keda­tangan Kristus kali kedua)—dipertanyakan, atau bahkan statusnya diturunkan menjadi mitos.
Dampak bagi pemuridan jelas. Mengapakah ada seseorang yang mau mem­berikan hidupnya untuk sesuatu yang tidak ada, hanya mitos? Sebaliknya, orang yang terbebani masalah yang nyata membutuhkan Juruselamat yang nyata. Dengan kata lain, Injil menjadi harta yang ternoda atau, secara meta­morfosis, koin plastik yang dibalut dengan emas palsu. Dari kejauhan bebera­pa orang mungkin tertipu, tetapi dengan pemeriksaan yang lebih dekat plastik akan mengalami penolakan. Satu-satunya jalan aman adalah meniru teladan Kristus dalam hal meninggikan, menghormati, dan menuruti Alkitab.
Kematian tidaklah mitos bukan? Atau bukan juga hanya sebagai sim­bol. Ini adalah salah satu kenyataan terberat yang kita semua hadapi. Pi­kirkanlah secara mendalam implikasinya, kemudian, dari beberapa pan­dangan Alkitab yang membahas ajaran Alkitab seperti kebangkitan dan kedatangan Yesus kali kedua, tidak lebih dari sebuah simbol atau mitos. Mengapakah kita secara pribadi dan jemaat tidak pernah mengizinkan diri kita terperangkap dalam jerat Setan ini?

Selasa, 31 Desember
Penyataan Umum
Yesus menarik orang kepada-Nya dalam berbagai cara, termasuk seca­ra umum. Alkitab memiliki peranan penting dalam pernyataan umum Yesus. Kutipan langsung dan kiasan Alkitabiah mengisi khotbah dan pembicaraan umumnya.

Bacalah Matius 5:17-39. Dalam cara apakah ayat-ayat ini menun­jukkan bagaimanakah Kristus menggunakan Alkitab dalam pelayanan umum Kristus?
Matius 5:17-39

5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
5:21. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
5:27. Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
5:31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.
5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
5:33. Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
5:35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
5:36 janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun.
5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
5:38. Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
Selama Kristus tinggal di dunia, hubungan orang Israel secara umum keli­hatannya sangat legalistik. Mereka memandang Alkitab sebagai peraturan dan pedoman secara etika. Perilaku yang jujur dianggap sebagai pembayaran un­tuk kebahagiaan yang kekal. Bagaimanapun, Yesus membalikkan pengertian legalis mereka dan menggantikan agama yang diatur oleh sistem dari luar de­ngan agama yang berdasarkan hati.
Agama yang berpusat pada Kristus berakar dalam perubahan hati yang me­nuntun kepada tabiat yang pantas. Ironisnya, beberapa orang Farisi mengabai­kan hubungan yang hidup dengan Allah dalam usaha mereka untuk mencapai kesempurnaan moral. Yesus menyebut ini sebagai kelemahan dan sebagai obat Dia memanggil pendengarnya untuk menerima Dia sebagai Juruselamat dan Guru. Bersama Yesus sebagai kekuatan dari dalam, standar tingkah laku tidak akan direndahkan tetapi ditinggikan. Satu-satunya yang harus dilakukan ada­lah membaca Khotbah di Atas Bukit untuk melihat bagaimana standar moral begitu diangkat di sana.
"Bagaikan sesuatu yang aneh dan baru, kata-kata ini masuk ke telinga orang banyak yang ingin mengetahuinya. Ajaran yang demikian bertentangan de­ngan semua yang pernah mereka dapat dari imam dan rabi. Mereka tidak me­lihat apa-apa di dalamnya untuk menyanjung kesombongan mereka atau untuk mendukung pengharapan-pengharapan ambisius mereka. Tetapi tentang Guru yang baru ini ada suatu kuasa yang membuat mereka terpesona. Manisnya kasih Ilahi mengalir dari hadirat-Nya sendiri bagaikan keharuman sekuntum bunga.... Semua merasa secara naluri bahwa inilah Dia yang membaca rahasia- rahasia jiwa, namun yang datang dekat kepada mereka dengan belas kasihan yang lembut." Ellen G. White, Khotbah di Atas Bukit, hlm. 15.
Adalah lebih mudah untuk menjadi legalistik, menghakimi dan meng­hukum daripada yang kita pikirkan bukan? Bagaimanakah kita dapat melindungi diri kita dari kejatuhan atas kebiasaan umum ini?

Rabu, 1 Januari
Pelayanan Perorangan
Contoh dari pelayanan umum Kristus berlimpah. Hal yang sama menarik adalah pertemuan Kristus secara pribadi, baik dengan masyarakat biasa dan juga dengan kelompok sosial elit. Cerita-cerita pelayanan Kristus ini mena­warkan pandangan yang unik yang berpusat kepada Alkitab.
Bacalah Yohanes 13:18-20 dan Lukas 10:25-28; 24:13-32. Peranan apa­kah yang dimainkan Alkitab dalam perikop ini? Apakah tujuan Yesus de­ngan mengutip ayat-ayat istimewa ini? Apakah yang dikatakan ayat-ayat itu?
Yohanes 13:18-20
13:18. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.
13:19 Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.
13:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."

Lukas 10:25-28; 24:13-32
10:25. Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
10:26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
10:28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."

24:13. Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,
24:14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
24:19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
24:22 Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur,
24:23 dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup.
24:24 Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat."
24:25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!
24:26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
24:27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
24:28 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
24:29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"


Berulang kali Kristus mengutip Alkitab dalam kaitannya dengan panggilan-Nya kepada pemuridan. Hal ini jelas menunjukkan bahwa otoritas dan kredibi­litas Kristus ada pada Alkitab, bukan hanya pada karisma pribadi. Hal ini khu­susnya terlihat pada cara Yesus menggunakan Alkitab sementara Dia bekerja dengan dua calon murid yang sedang berjalan menuju Emaus.
"Mulai pada zaman Musa, permulaan sejarah Alkitab, Kristus mulai menje­laskan di seluruh isi Kitab Suci perkara-perkara mengenai diri-Nya. Sekiranya Ia telah memperkenalkan diri lebih dulu kepada mereka, maka hati mereka akan puas. Dalam kegembiraan yang sempurna mereka tidak lagi lapar akan sesuatu. Tetapi perlu bagi mereka mengerti akan kesaksian tentang Dia oleh upacara bayangan dan nubuatan-nubuatan perjanjian lama. Di atas inilah iman mereka harus didirikan. Kristus tidak mengadakan mukjizat untuk meyakinkan mereka, melainkan adalah pekerjaan-Nya yang utama menjelaskan Kitab Suci itu. Mereka telah menganggap kematian-Nya sebagai suatu hal yang mem­binasakan segala harapan mereka. Sekarang Ia menunjukkan dari nabi-nabi bahwa inilah bukti yang paling kuat untuk iman mereka.
"Dalam mengajar murid-murid ini, Yesus menunjukkan pentingnya Perjan­jian Lama sebagai saksi bagi tugas-Nya."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 450.
Pikirkanlah Lukas 24:32, khususnya frasa bahwa "hati kita berkobar-kobar." Apakah artinya? Kapankah terakhir kalinya hatiAnda berkobar- kobar atas kebenaran yang telah diberikan kepada kita? Jika itu belum lama, apakah mungkin karena hatimu semakin dingin? Jika tidak, bagai­manakah Anda berubah?
Lukas 24:32
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"


Kamis, 2 Januari
Generasi Berikutnya
Tidak dapat disangkal, seperti yang telah kita lihat, Yesus memiliki pene­kanan yang kuat terhadap Alkitab. Dia tidak pernah menanyakan otoritas, ke­aslian, atau keabsahan dari satu ayat. Namun, selama berabad-abad, dan bah­kan hari ini, banyak orang yang melakukan hal itu.
Bacalah Matius 12:15-21; Markus 1:1-3; Kisah 1:16-20; 3:22-24, dan Roma 10:10. Apakah yang dikatakan oleh ayat-ayat ini tentang bagaima­na orang Kristen mula-mula melihat Alkitab? Pelajaran apakah yang da­pat kita ambil bagi diri kita dan bagaimanakah kita menghubungkannya dengan Alkitab?
Matius 12:15-21;
12:15 Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. (12-15b) Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
12:16 Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia,
12:17 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
12:18 "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.
12:19 Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
12:20 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
12:21 Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."

Markus 1:1-3;
1:1. Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;
1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",

Kisah 1:16-20; 3:22-24
1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
1:18 --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah--.
1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.

3:22 Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.
3:23 Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.
3:24 Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.


Roma 10:10
10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

Penulis Kristen mula-mula melanjutkan penggunaan Alkitab untuk mem­buktikan kemesiasan Yesus dari Nazaret. Hasilnya, mereka mengatakan bah­wa Kekristenan sangat berhubungan erat dengan wahyu Allah melalui Alkitab orang Ibrani.
Yesus sendiri tertarik kepada tulisan-tulisan suci ini. Sekarang para murid Kristus melakukan hal yang sama. Tertarik kepada pengalaman pribadi, mukji­zat dan kesaksian lain bagi Yesus adalah penting dan memiliki tempat tersendi­ri dan jelas, tidak menggantikan Alkitab sebagai kesaksian utama bagi Yesus.
Pengikut Kristus mula-mula berusaha mencari tuntunan dari Alkitab sehu­bungan dengan misi gereja, hal itu setiap hari dipraktikkan, dan itu adalah di­siplin rohani. Spekulasi dan dugaan manusia dikurangi; Alkitab menjadi yang paling penting. Perhatian yang penuh doa bagi wahyu Allah adalah bukti dalam konsili gereja (lihat Kisah 15). Alkitab telah menyentuh setiap segi kehidupan gereja mula-mula. Seberapa bodohkah itu mungkin bagi kita kemudian, khu­susnya pada akhir zaman, untuk memiliki sikap yang lain terhadap Alkitab?
Bagaimanakah kita dapat belajar untuk membuat Alkitab sebagai pu­sat dari iman kita dan menggunakan itu untuk mengarahkan kita kepada Yesus? Apakah cara-cara praktis di mana kita dapat mengizinkan ajaran Alkitab benar-benar mempengaruhi bagaimana kita hidup dan bagaima­nakah kita berhubungan dengan orang lain?

Jumat, 3 Januari
Pendalaman: Bacalah tulisan Ellen G. White, "Pengajaran Alkitab dan Mempelajarinya:," hlm. 176-177, dalam Membina Pendidikan Sejati; "Perja­lanan ke Emaus," hlm. 448-454, dalam Alfa dan Omega, jld. 6; "Tesalonika, " hlm. 187-194, dalam Alfa dan Omega, jld. 7.
"Kristus dalam pelayanan-Nya telah membuka pikiran murid-murid-Nya kepada nubuatan ini;... Petrus dalam berkhotbah tentang Kristus telah mem­berikan bukti dari Perjanjian Lama. Stefanus mengikuti jalan yang sama. Dan Paulus juga dalam pelayanannya mengutip dari Kitab Suci meramalkan kela­hiran, penderitaan, kematian, kebangkitan dan kenaikan Kristus. Oleh kesak­sian nabi Musa dan nabi-nabi yang diilhamkan dengan jelas ia membuktikan ciri-ciri Yesus orang Nazaret dengan Mesias dan menunjukkan bahwa pada za­man Adam adalah suara Kristus yang telah berbicara melalui kepala keluarga dan nabi-nabi."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 187
Pertanyaan untuk Didiskusikan:
1.       Apakah cara-cara praktis di mana kita dapat menggabungkan Al­kitab ke dalam rutinitas sehari-hari? Bagaimanakah Anda dapat menggunakan Alkitab dalam kesaksian pribadi?
2.        Mengapakah Yesus lebih menekankan interpretasi Alkitab daripa­da mukjizat dan karisma pribadi? Apakah yang akan terjadi jika musik, pekabaran kesehatan, fungsi sosial atau hal yang lain meng­gantikan Alkitab sebagai pusat dari iman kita?
3.        Seberapa bergantungkah seharusnya orang Kristen saat ini kepa­da Alkitab? Evaluasilah pentingnya Alkitab dalam gerejamu sehu­bungan dengan membangun prioritas, menyalurkan sumber daya, dan kesetiaan kepada misi!
4.        Renungkanlah kenyataan bahwa kita tidak memiliki indikasi da­lam Alkitab bahwa setiap penulis Alkitab tidak pernah menanya­kan keaslian atau keabsahan dari setiap ayat. Mengapakah itu sa­ngat penting bagi kita sekarang, pada saat begitu banyak orang termasuk pakar Alkitab, harus membuat itu sebagai prioritas per­tama untuk menantang ajaran Alkitab dalam setiap tingkatan?

Pelajaran 2
4-10 Januari
Pemuridan Melalui Metafora
Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: 2 Sam, 12:1 -7; Yes. 28:24-28; Mat. 7:24-27; 13:1 -30; Luk. 20:9-79.
Ayat Hafalan: "Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak da­lam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatu pun tidak disampaikan- Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: 'Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau meng­ucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan." (Matius 13:34,35).
Kekristenan adalah-wajar dan masuk akal. Akal budi harus dikembang­kan. Hanya akal budi, bagaimanapun juga, tidaklah cukup.untuk me­nyatakan kepribadian manusia secara utuh. Tidak seperti robot, yang diprogram untuk mengolah alasan dan logika, manusia mampu untuk mengasi­hi, merasa, disakiti, menangis, peduli, tertawa, dan berpikir. Jadi, Yesus mem­bingkai kebenaran yang kekal di mana kita tidak dapat hanya mengandalkan akal budi saja. Yesus berbicara melalui gambaran yang konkret yang ditarik dari kehidupan setiap orang untuk menjangkau orang-orang di mana mereka berada. Anak-anak dan orang dewasa harus memahami kebenara'n yang dalam yang disampaikan melalui perumpamaan yang dikemas dalam gambaran dan metafora.
Sementara itu, konsep kompleks seperti pembenaran, kebenaran dan penyu­cian sangat mudah dikuasai melalui menguasai seni bercerita. Dengan kata lain, konsep yang kadang kala sulit untuk disampaikan dalam bahasa umum dapat diajarkan melalui lambang dan metafora.
* Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 11 Januari

Minggu, 5 Januari
Contoh Perjanjian Lama
Bacalah 2 Samuel 12:1-7; Yesaya 28:24-28; Yeremia 13:12-14; dan Ye- hezkiel 15:1-7. Bagaimanakah perumpamaan-perumpamaan dan alegori ini memperluas pemahaman kita tentang hubungan Allah dan umat ma­nusia? Mana sajakah objek atau keadaan ini digunakan oleh nabi muncul kemudian dalam perumpamaan Kristus?
Sebagaimana yang kita dapat lihat, Nathan menceritakan perumpamaan un­tuk menyamarkan tujuan kunjungannya. Daud mengimplikasikan dirinya se­bagai pelanggar, sehingga ia mengucapkan kalimatnya sendiri. Dengan meng­gunakan alat bahasa (perumpamaan), Nathan menyelesaikan sesuatu yang bisa saja mengakibatkan pertentangan, mungkin, bahkan kematian dirinya.
Cerita puitis Yesaya ditarik dari latar belakang pertanian yang akrab bagi pendengarnya. Berabad-abad kemudian Yesus menggunakan cara yang sama. Perumpamaan Yesaya mengajarkan tentang kemurahan Allah yang tak terba­tas selama masa penghukuman. Pasal kedua belas buku Ibrani juga mengakui penghukuman Tuhan sebagai alat untuk memperbaiki, daripada sekadar senja­ta untuk balas dendam. Penghukuman Allah mencerminkan tujuan penebusan mereka; hal-hal ini sudah cukup mendorong mereka untuk pertobatan, kebangunan rohani, dan pembaruan. Namun demikian, saat keras kepala dan pem­berontakan yang lebih besar terjadi, akan diikuti hukuman yang lebih besar.
Perumpamaan Yeremia adalah gambaran penghakiman yang mengerikan. Bilamana manusia menghalangi tujuan penebusan Allah, Allah akhirnya mem­biarkan mereka kepada konsekuensi yang telah mereka pilih. Yehezkiel meng­gunakan lambang-lambang yang berbeda untuk menyampaikan pesan yang serupa.
Apakah seni bercerita itu sehingga membuatnya menjadi cara yang sa­ngat berkuasa untuk menyampaikan kebenaran? Apakah cerita favorit Anda, dan mengapakah Anda menyukainya? Bawalah jawabanmu ke ke­las pada hari Sabat.




1 comment:

  1. Pemuridan melalui metafora = Pengajaran melalui perumpaan
    Hari Minggu
    (2 Samuel 12:1-7
    )Daud mengakui dosanya sendiri. Di berikan Natan
    Cara kita menyampaikan sesuatu agar dapat diterima oleh seseorang. Mungkin natan akan di hukum mati jika langsung menegur Daud.
    Bagaimana menurut saudara?

    ReplyDelete