Pelajaran 2 Triwulan I 2014


Materi ini dalam bentuk ebook/epub untuk Ipad/Iphone/Samsung/Android download di sini
Audio Sekolah Sabat dari Adventist World Radio download di sini
Powerpoint dari Pdt.Togu  F. Tampubolon download di sini
Powerpoint dari  Pdt. Putra S. Sinaga download di sini

Pemuridan Melalui Metafora


SABAT PETANG

BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: 2 Sam. 12:1-7; Yes. 28:24-28;Mat. 7:24-27; 13:1-30; Luk. 20:9-19. 

AYAT HAFALAN: "Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatu pun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan: (Matius 13:34, 35).

Kekristenan adalah wajar dan masuk akal. Akal budi harus dikembangkan. Hanya akal budi, bagaimanapun juga, tidaklah cukup untuk menyatakan kepribadian manusia secara utuh. Tidak seperti robot, yang diprogram utuk mengolah alasan dan logika, manusia mampu untuk mengasihi, merasa, disakiti, menangis, peduli, tertawa, dan berpikir. Jadi, Ye.sus membingkai kebenaran yang kekal di mana kita tidak dapat hanya mengandalkan akal budi saja. Yesusberbicara melalui gambaran yang konkret yang ditarik dan kehidupan setiap orang untuk menjangkau orang-orang di mana mereka berada. Anak-anak dan orang dewasa harus memahami kebenaran yang dalam yang disampaikan melalui perumpamaan yang dikemas dalam gambaran dan metafora.

Sementara itu, konsep kompleks seperti pembenaran, kebenaran dan penyucian sangat rnudah dikuasai melalui menguasai seni bercerita. Dengan kata lain, konsep yang kadang kala sulit untuk disampaikan dalam bahnsa umum dapat diajarkan melalui lambang dan metafora.

*Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat 11 Januari.

Minggu 5 Januari
Contoh Perjanjian Lama

Bacalah 2 Samuel 12:1-7; Yesaya 28:24-28; Yeremia 13:12-14; dan Yehezkiel 15:1-7. Bagaimanakah perumpamaan-perumpamaan dan alegori ini memperluas pemahaman kita tentang hubungan Allah dan umat manusia? Mana sajakah objek atau keadaan ini digunakan oleh nabi muncul kemudian dalam perumpamaan Kristus?

2 Samuel 12:1-7
1 TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin.
2 Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;
3 si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya.
4 Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu."
5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati.
6 Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan."
7 Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.

Yesaya 28:24-28
24 Setiap harikah orang membajak, mencangkul dan menyisir tanahnya untuk menabur?
25 Bukankah setelah meratakan tanahnya, ia menyerakkan jintan hitam dan menebarkan jintan putih, menaruh gandum jawawut dan jelai kehitam-hitaman dan sekoi di pinggirnya?
26 Mengenai adat kebiasaan ia telah diajari, diberi petunjuk oleh Allahnya.
27 Sebab jintan hitam tidak diirik dengan eretan pengirik, dan roda gerobak tidak dipakai untuk menggiling jintan putih, tetapi jintan hitam diirik dengan memukul-mukulnya dengan galah, dan jintan putih dengan tongkat.
28 Apakah orang waktu mengirik memukul gandum sampai hancur? sungguh tidak, orang tidak terus-menerus memukulnya sampai hancur! Dan sekalipun orang menjalankan di atas gandum itu jentera gerobak dengan kudanya, namun orang tidak akan menggilingnya sampai hancur.

Yeremia 13:12-14
12 "Katakanlah kepada mereka firman ini: Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Setiap buyung harus dipenuhi dengan anggur! Dan jika mereka berkata kepadamu: Masakan kami tidak tahu betul, bahwa setiap buyung harus dipenuhi dengan anggur?,
13 maka katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, seluruh penduduk negeri ini akan Kupenuhi dengan kemabukan: para raja yang duduk di atas takhta Daud, para imam, para nabi dan seluruh penduduk Yerusalem.
14 Aku akan membantingkan seorang kepada yang lain sampai mereka hancur, bapa-bapa dengan anak-anaknya, demikianlah firman TUHAN. Aku akan membinasakan mereka tanpa belas kasihan, tanpa merasa sayang dan tanpa ampun."

Yehezkiel 15:1-7
1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
2 "Hai anak manusia, apakah kelebihan kayu anggur dari semua kayu yang buahnya seperti anggur yang tumbuh di antara kayu-kayu di hutan?
3 Apakah orang mengambil kayunya untuk membuat sesuatu dari padanya ataukah membuat gantungan dari padanya untuk menggantungkan segala macam perkakas padanya?
4 Sungguh, kayu itu dilemparkan ke dalam api untuk dibakar; kedua ujungnya habis dimakan api dan tengah-tengahnya sedang menyala, bergunakah lagi itu untuk membuat sesuatu?
5 Lihat, sedangkan waktu ia masih utuh, tidak dipakai untuk sesuatu, apalagi sesudah dimakan api dan terbakar; apakah masih dapat lagi dipakai untuk sesuatu?
6 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Seperti kayu anggur di antara kayu-kayu di hutan, yang Kulemparkan ke dalam api untuk dibakar, begitulah Aku lakukan terhadap penduduk Yerusalem.
7 Aku sendiri akan menentang mereka. Walaupun mereka luput dari api, tetapi api akan memakan mereka. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku menentang mereka

Sebagaimana yang kita dapat lihat, Nathan menceritakan perupamaan untuk menyamarkan tujuan kunjungannya. Daud mengimplikasikan dirinya sebagai pelanggar, sehingga ia mengucapkan kalimatnya sendiri. Dengan menggunakan alat bahasa (perumpamaan), Nathan menyelesaikan sesuatu yang bisa saja mengakibatkan pertentangan, mungkin, bahkan kematian dirinya.

Cerita puitis Yesaya ditarik dari latar belakang pertanian yang akrab bagi pendengarnya. Berabad-abad kemudian Yesus menggunakan cara yang sama. Perumpamaan Yesaya mengajarkan tentang kemurahan Allah yang tak terbatas selama masa penghukuman. Pasal kedua belas buku Ibrani juga mengakui penghukuman Tuhan sebagai alat untuk memperbaiki, daripada sekadar senjata untuk balas dendam. Penghukuman Allah mencerminkan tujuan penebusan mereka; hal-hal ini sudah cukup mendorong mereka untuk pertobatan, kebangunan rohani, dan pembaruan. Namun demikian, saat keras kepala dan pemberontakan yang lebih besar terjadi, akan diikuti hukuman yang lebih besar.

Perumpamaan Yeremia adalah gambaran penghakiman yang mengerikan. Bilamana manusia menghalangi tujuan penebusan Allah, Allah akhirnya membiarkan mereka kepada konsekuensi yang telah mereka pilih. Yehezkiel menggunakan lambang-lambang yang berbeda untuk menyampaikan pesan yang serupa.

Apakah seni bercerita itu sehingga membuatnya menjadi cara yang sangat berkuasa untuk menyampaikan kebenaran? Apakah cerita favorit Anda, dan mengapakah Anda menyukainya? Bawalah jawabanmu ke kelas pada hari Sabat.

Senin 6 Januari
Hikmat Bangunan

Bacalah Matius 7:24-27. Apakah yang ayat ini berikan bagi pengertianmu tentang pemuridan Kristen? Mengapakah kamu berpikir Yesus menggunakan contoh-contoh dari alam untuk mengajarkan kebenaran yang sangat penting?

Matius 7:24-27
24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

Kelompok terpelajar modern menggunakan keaksaraan sebagai jawaban. Walaupun, bahkan hari ini masih ada kelompok buta huruf. Sepanjang sejarah keaksaraan kuno adalah pengecualian lebih daripada sekadar peraturan. Golongan pemerintah, ahli-ahli sastra (juru tulis), mendapatkan kekuasaan melalui kemampuan mereka dalam membaca. Jadi, Yesus membingkai pekabarannya dengan bentuk seperti itu setiap hari, sehingga kelompok buta huruf dapat, mengerti. Pastinya,pendengar yang dapat membaca juga dapat mengerti).

Sebelum Gutenberg menemukan mesin cetak, manuskrip ditulis dengan tangan menggunakan banyak waktu untuk mengerjakan. Sehingga hanya sedikit yang memperoleh komoditi yang sangat berharga itu. Oleh karena itu, komunikasi lisan melalui legenda, perumpamaan, dan cara-cara yang mirip dengan itu menjadi standar untuk menyampaikan informasi.

Allah menawarkan keselamatan kepada seluruh umat manusia. Apakah hal itu akan mengejutkan, bahwa Kristus menggunakan bentuk komunikasi ini yang dapat menjangkau jumlah orang yang sangat besar? Tradisi lisan, ditransfer dari generasi ke generasi melalui cerita yang sederhana, menjadi ide penebusan.

Bacalah Lukas 14:27-33. Pelajaran Apakah yang dapat kita pungut dari cerita-cerita tersebut? Bagaimanakah metafora di sini menerangi pemikiran kita tentang pemuridan?

Lukas 14:27-33
27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
29 Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia,
30 sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
31 Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
32 Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.
33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.

Bangunan memerlukan persiapan. Perkiraan biaya dibuat jauh sebelum bangunan yang asli dimulai. Pemuridan juga memerlukan persiapan. Memberikan makan dengan ajaib, penyembuhan yang spektakuler, dan kesuksesan yang terlihat dapat menuntun calon murid untuk mengikut Yesus akan menjadi mudah. Yesus mendorong pendengar-Nya, untuk mempelajari gambaran yang jelas. Pengorbanan diri, penderitaan, penghinaan dan penolakan meruapakan biaya yang sangat besar. Perhatikan sekali lagi bahwa Yesus memilih untuk menyatakan, pekabaran ini menggunakan bahasa metafora saat Dia memberikan daftar tantangan yang mungkin murid-muridnya akan hadapi.


Selasa 7  Januari
Analogi Pertanian

Bacalah Matius 13:1-30. Apakah yang sedang Yesus ajarkan kepada pendengarnya tentangpemuridn? Pelajaran apakah yang dapat ditarik oleh Kristen modern dari metafora ini?

Matius 13:1 -30
1 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau.
2 Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.
3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?"
11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.
12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.
14 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
15 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.
17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
18 Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu.
19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.
20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad.
22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."
24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.
25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.
27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?
29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

Perumpamaan Kristus tentang penabur sangat dikenal oleh banyak pembaca. Keadaan untuk cerita ini adalah hal yang biasa bagi masyarakat petani, sesuatu yang mudah dihubungkan bagi pendengar Yesus. Hubungan dengan pemuridan jelas. Pada dasarnya Yesus menantang pendengarnya untuk mengevaluasi posisi mereka sebagai murid. Daripada menghadapi pribadi secara khusus, Dia berbicara melalui perumpaman, mengundang muprid-murid untuk menghadapi diri sendiri. Melihat ke dalam cermin jiwa mereka, mereka dapat, mengevaluasi kecenderungan mereka yang materialistis, melihat kembali ketekunan mereka, menganalisis ikatan mereka dengan dunia, dan memilih gaya hidup pemuridan yang tidak berkompromi.

Pada saat yang sama, pemuridan yang sejati menempatkan penghakiman (penghukuman) di tangan Sang Guru, bukan di tangan murid. Kebijaksanaan manusia tidak lengkap, pengetahuan manusia parsial. Hanya Allah yang memiliki pengertian yang tidak pernah salah. Yesus memperingatkan, juga, penyusupan Setan telah terjadi. Murid-murid tidak dapat menyerahkan pertimbangan (kebijaksanaan) mereka kepada umat percaya yang lain karena orang percaya ini bisa saja lalang bukan gandum. Tetapi mereka bertumbuh-bersama-sama hingga masa menuai.

"Dalam ajaran perumpamaan Kristus asas yang sama tampak sama seperti dalam tugas-Nya sendiri ke dunia ini. Supaya kita dapat mengenal tabiat Ilahi dan kehidupan-Nya, Kristus menjelma menjadi seperti kita manusia, dan tinggal di antara kita. Yang Ilahi dinyatakan dalam bentuk manusia yang kelihatan. Manusia dapat mempelajari perkara-perkara yang tidak diketahui dari perkara-perkara yang diketahui, perkara-perkara surga telah dinyatakan melalui bendabenda dunia."-El1en G. White, Perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus, hlm. 13.

Dalam perumpamaan tentang penabur, Yesus berbicara tentang "tipu daya kekayaan." Tentang apakah Dia berbicara? Bagaimanakah "kekayaan," menipu bahkan mereka yang tidak memilikinya?

Rabu 8 Januari
Perang Revolusioner

Pelayanan Kristus adalah revolusioner tetapi tanpa senjata-senjata umum. Alat-alat-Nya pasti lebih berkuasa daripada pedang atau pisau. Kata-kata yang mengubah hidup, sering sekali diungkapkan melalui perumpamaan dan metafora, menjadikan senjata-Nya tidak begitu rahasia dalam berperang melawan kejahatan.

Taktik dan strategi Kristus menangkap pemimpin yang lengah; mereka tidak memiliki perlengkapan untuk melawan kuasa seruan-Nya bagi orang banyak. Banyak dari perumpamaan-Nya yang berisikan pekabaran yang menentang para pemimpin. Para pemimpin rohani melihat kebenaran bahwa pengaruh mereka bisa kurang jika pekabaran Kristus menembus hati bangsa itu.

Bacalah Matius 21:28-32 dan Lukas 14:16-24; 20:9-19. Pekabaran berkuasa apakah yang datang dari perumpamaan itu? Walaupun perumpamaan-perumpamaan sering sekali diarahkan kepada orang-orang tertentu, prinsip-prinsip apakah yang dapat diaplikasikan kepada kita, tidak masalah siapa pun kita?

Mat 21:28-32
28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.
29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.
30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.
31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.
32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya."

Lukas 14:16-24
16 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang.
17 Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.
18 Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
19 Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.
20 Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.
21 Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.
22 Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat.
23 Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
24 Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku."

Lukas 20:9-20
9 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada orang banyak: "Seorang membuka kebun anggur; kemudian ia menyewakannya kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain untuk waktu yang agak lama.
10 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu, supaya mereka menyerahkan sebagian dari hasil kebun anggur itu kepadanya. Tetapi penggarap-penggarap itu memukul hamba itu dan menyuruhnya pulang dengan tangan hampa.
11 Sesudah itu ia menyuruh seorang hamba yang lain, tetapi hamba itu juga dipukul dan dipermalukan oleh mereka, lalu disuruh pulang dengan tangan hampa.
12 Selanjutnya ia menyuruh hamba yang ketiga, tetapi orang itu juga dilukai oleh mereka, lalu dilemparkan ke luar kebun itu.
13 Maka kata tuan kebun anggur itu: Apakah yang harus kuperbuat? Aku akan menyuruh anakku yang kekasih; tentu ia mereka segani.
14 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berunding, katanya: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisan ini menjadi milik kita.
15 Lalu mereka melemparkan dia ke luar kebun anggur itu dan membunuhnya. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu dengan mereka?
16 Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, dan mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain." Mendengar itu mereka berkata: "Sekali-kali jangan!"
17 Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: "Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru?
18 Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk."
19 Lalu ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala berusaha menangkap Dia pada saat itu juga, sebab mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu, tetapi mereka takut kepada orang banyak.

"Perumpamaan tentang kebun anggur itu tidak saja berlaku kepada bangsa Yahudi. Ia mempunyai suatu pelajaran bagi kita. Sidang dalam generasi ini telah dianugerahi Allah dengan kesempatan-kesempatan dan berkat-berkat yang besar dan Ia mengharapkan pengembalian yang sepadan."-Ellen G. White, Perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus, hlm. 213, 214.

Tidak ada pertanyaan, kita telah sangat diberkati oleh Tuhan: Ditebus oleh darah Kristus, keselamatan yang dijanjikan berdasarkan kebenaran-Nya (bukan milik), memberikan jaminan kehidupan yang kekal, dan mnawarkan Roh Kudus-yang bagi kita telah disediakan begitu banyak. Itu adalah mudah, bagaimana pun juga, melupakan semua yang kita miliki atau mengambil semuanya atau bahkan mencemoohkan hal itu. Seperti para penggarap kebun anggur " itu, kita bisa saja bahkan tidak menyadari implikasi dari apa yang kita lakukan. Pada akhirnya, kebodohan mereka tidak membebaskan mereka pada hari penghakiman. Hal itu juga tidak akan membebaskan kita.

Berapa seringkah Anda tertipu di masa lalu tentang keadaan rohanimu? Apakah yang kamu dapat pelajari dari pengalaan-pengalaman tersebut yang dapat menolong kamu untuk tidakmelakukn kesalahan yang sama kembali? 

Kamis 9 Januari
Warisan Kreativitas Kristus

Setelah catatan pelayanan Kristus selesai, menceritakan perumpamaan kelihatannya hilang dari Alkitab. Apakah yang menjelaskan fenomena ini? Tentu segmen terbesar dari bagian Perjanjian Baru berpusat pada Paulus. Empat belas buku Perjanjian Baru dikaitkan dengan Paulus, dan hampir setengah dari cerita Lukas" dalam buku Kisah Para Rasul bercerita tentang Paulus secara khusus. Sekalipun dia tidak menggunakan cerita seperti yang dibuat oleh Yesus, Paulus masih menggunakan beberapa metafora, kiasan, dan perangkat-perangkat kreatif lainnya. (lihat Rm. 7:1-6, 1 Kor. 3:10-15; 2 Kor. 5:1-10). Walaupun Paulus bukan ahli bercerita, penyajian Paulus tidaklah membosankan atau pun tanpa warna. Perbedaan gaya antara pembicaraan umum Kristus dan Paulus jelas ada, tetapi keduanya memerankan kreativitas yang besar.

Penulis Perjanjian Baru yang lain menunjukkan kedekatan dengan cara Kristus dalam menggunakan perumpamaan. Yakobus, saudara Yesus menuliskan, "Andaikan seorang laki-laki datang kepada pertemuanmu menggunakan cincin emas" (Yak. 2:2, NIV) untuk memulai pelajaran naratif. Namun, baik saudara Yesus maupun murid yang lain menggunakan cerita sebagaimana yang dilakukan oleh Yesus. Kiasan dan lambang, bagaimana pun juga, adalah luas. "Dia akan meninggal seperti bunga liar" (Yak. 1: 10, NIV), "Buatlah kapal sebagai contoh" (Yak. 3:4, NIV).Penglihatan Petrus (Kisah. 10) dianggap sebagai bentuk lambang. Kiasan lambang membentuk bagian yang besar dari buku Wahyu. "Ketika naga melihat bahwa ia telah dilemparkan ke bumi, dia mengejar perempuan itu" (Why.12:13, NJV).

Pilihlah ayat-ayat berikut ini dan kenalilah metafora yang ada di dalamnya. Apakah pekabaran yang beragam yang terdapat dalam ayat-ayat itu? Perumpamaan apakah yang digunakan untuk menyampaikan pekabaran? Kisah. 10:9-16; Yak. 3:3-12; Why. 12:7-17; 18:9-20; 19:11-16.

Kisah 10:9-16
9 Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa.
10 Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi.
11 Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.
12 Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung.
13 Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"
14 Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir."
15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."
16 Hal ini terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke langit.
Yak 3: 3 -12
3 Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
6 Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,
8 tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.

Wahyu 12:7-17
7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu  dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata:  "Sekarang telah tiba  keselamatan dan kuasa  dan pemerintahan Allah kita,  dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,  karena telah dilemparkan ke bawah  pendakwa saudara-saudara kita,  yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,  dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
12 Karena itu bersukacitalah,  hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,  celakalah kamu, hai bumi dan laut!  karena Iblis telah turun kepadamu,  dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Wahyu 18:9-20
9 Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.
10 Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
11 Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka,
12 yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam,
13 kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia.
14 Dan mereka akan berkata: "Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi."
15 Mereka yang memperdagangkan barang-barang itu, yang telah menjadi kaya oleh dia, akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan meratap,
16 mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."
17 Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,
18 dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: "Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?"
19 Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.
20 Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu."

Wahyu 19:11-16
11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
12 Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorang pun, kecuali Ia sendiri.
13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
14 Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.
15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.
16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."


Bagaimana pun itu diekspresikan prinsipnya tetap sama: metafora, kiasan, perumpamaan, alegori, dan contoh kreativitas bahasa yang lain yang menyanggupkan kita untuk berkomunikasi dalam cara yang dapat dimengerti. Membangun berdasarkan pengalaman pendengar, Kristus dan murid-murid-Nya menggunakan perbandingan dan ilustrasi yang dapat merangsang pemahaman terhadap kebenaran. Kita harus, jika mungkin, tidak takut untuk melakukan hal yang sama.

Jumat, 10 Januari
Pendalaman: Bacalah tulisan Ellen G. White, "Mengajar dalam Perumpamaan," hlm. 13·:-19, dalamPerumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus. "Yesus ingin membangunkan perasaan untuk ingin bertanya. Ia berusaha membangkitkan orang yang sembrono dan menggugah kebenaran dalam hatinya. Ajaran melalui perumpamaan adalah populer dan mendapat hormat dan perhatian, bukan saja dari orang Yahudi tetapi juga dari bangsa-bangsa yang lain pula.

Lagi pula, Kristus mempunyai kebenaran yang akan dikemukakan kepada orang lain yang tidak bersedia menerimanya, atau mau memahaminya. Itulah sebabnya Ia mengajar melalui perumpamaan. Dengan menghubungkan ajaranNya kepada peristiwa-peristiwa kehidupan, pengalaman atau alam, Ia menarik perhatian mereka dan menaruh kesan dalam hati mereka. Sesudah itu, bila mereka memandang kepada benda-benda yang melukiskan pelajaran-pelajaranNya, mereka mengingat perkataan Guru Ilahi itu ....

Yesus mengusahakan suatu jalan kepada setiap hati. Dengan menggunakan bermacam-macam perumpamaan, Ia tidak mempersembahkan kebenaran pada tahapan-tahapan yang berbeda tetapi menyampaikan seruan kepada pendengar yang berbeda-beda."-Ellen G. White, Perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus, hIm. 15, 16.

Pertanyaan untuk Didiskusikan:

1.      Dalam kelas, bagikan jawabanmu untuk pertanyaan hari Minggu. Apakah yang dapat Anda pelajari dari cerita orang lain?
2.      Yesus menggunakan gambaran dan metafora dari hal-hal yang umum bagi pendengarnya. Apakah yang dapat Anda gunakan dari budaya Anda sendiri yang dapat membantu menyatakan kebenaran?
3.      Walaupun Yesus menggunakan sebagian besar metafora pertanian, kebanyakan dari orang Kristen mula-mula tinggal di alam perkotaan. Apakah gambaran "kota" yang dapat ditemukan dalam tulisan Paulus atau penulis Perjanjian Baru lainnya?
4.      Pikirkanlah unsur-unsur yang membuat cerita itu bagus. Apakah itu? Bagaimanakah itu dapat bekerja? Bagaimanakah kita dapat menggunakan unsur-unsur ini dalam kesaksian kita?
5.      Bacalah Lukas 16:19-31. Jenis cerita apakah yang digunakan Yesus di sana? Pelajaran apakah yang dapat kita ambil tentang penggunaan fiksi untuk menyatakan pekabaran rohani?
Lukas 16:19-31
16:19. "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
16:20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
16:21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
16:22 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
16:23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
16:25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
16:26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.
16:27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
16:28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
16:29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
16:30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.
16:31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."


PRATINJAU Pelajaran 3
11-17 Januari
Pemuridan dan Doa

Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan ini: Dan. 9:2-19; Mat. 14:22, 23; 26:36; Yoh. 17:6-26; I b r. 2:17; 1 Pir. 4:7.
Ayat Hafalan: "Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga un­tuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku"(Yohanes 17:20,21).
Apa pun yang kita lakukan dalam pekerjaan bagi jiwa-jiwa, apa pun program jangkauan keluar yang kita buat, kita harus berdoa dengan tekun bagi mereka yang akan kita jangkau. Ini adalah pusat, apakah ar­tinya menjadi orang Kristen, membuat murid sebanyak mungkin. Betapa satu perubahan yang penuh kuasa akan terjadi jika itu terus dilakukan, doa yang tekun adalah pusat metodologi kita dalam mencari dan memelihara murid!
"Biarlah para pengerja memegang janji-janji Allah, dan berkata, 'Engkau te­lah berjanji, Minta, dan kamu akan menerima. Saya harus memiliki jiwa yang telah bertobat kepada Yesus Kristus.' Berdoalah bagi jiwa-jiwa yang akan kamu jangkau; persembahkanlah mereka di gereja sebagai hal yang dimohon­kan.... Pilihlah jiwa yang lain dan jiwa yang lain lagi, carilah tuntunan Allah setiap hari, letakkanlah semuanya di hadapan-Nya di dalam doa yang tekun dan bekerja dalam hikmat Ilahi."—Ellen G. White, Medical Ministry, hlm. 244, 245.
* Pelajari  pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 18 Januari



No comments:

Post a Comment