Materi
ini dalam bentuk ebook/epub untuk Ipad/Iphone/Samsung/Android download di sini
Audio
Sekolah Sabat dari Adventist World Radio download di sini
Powerpoint
dari Pdt.Togu F. Tampubolon download di sini
Powerpoint
dari Pdt. Putra S. Sinaga download di sini
Pemuridan Melalui
Metafora
SABAT PETANG
BACALAH UNTUK
PELAJARAN PEKAN INI: 2 Sam. 12:1-7; Yes. 28:24-28;Mat.
7:24-27; 13:1-30; Luk. 20:9-19.
AYAT HAFALAN: "Semuanya itu disampaikan Yesus kepada
orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatu pun tidak
disampaikan-Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan
oleh nabi: Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal
yang tersembunyi sejak dunia dijadikan: (Matius 13:34, 35).
Kekristenan adalah
wajar dan masuk akal. Akal budi harus dikembangkan. Hanya akal budi,
bagaimanapun juga, tidaklah cukup untuk menyatakan kepribadian manusia
secara utuh. Tidak seperti robot, yang diprogram utuk mengolah alasan dan
logika, manusia mampu untuk mengasihi, merasa, disakiti, menangis, peduli,
tertawa, dan berpikir. Jadi, Ye.sus membingkai kebenaran yang kekal di
mana kita tidak dapat hanya mengandalkan akal budi saja. Yesusberbicara
melalui gambaran yang konkret yang ditarik dan kehidupan setiap orang untuk
menjangkau orang-orang di mana mereka berada. Anak-anak dan orang dewasa
harus memahami kebenaran yang dalam yang disampaikan melalui perumpamaan yang
dikemas dalam gambaran dan metafora.
Sementara itu,
konsep kompleks seperti pembenaran, kebenaran dan penyucian sangat rnudah
dikuasai melalui menguasai seni bercerita. Dengan kata lain, konsep yang kadang
kala sulit untuk disampaikan dalam bahnsa umum dapat diajarkan melalui lambang
dan metafora.
*Pelajari pelajaran
pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat 11 Januari.
Minggu 5 Januari
Contoh Perjanjian
Lama
Bacalah 2 Samuel
12:1-7; Yesaya 28:24-28; Yeremia 13:12-14; dan Yehezkiel 15:1-7. Bagaimanakah
perumpamaan-perumpamaan dan alegori ini memperluas pemahaman kita tentang
hubungan Allah dan umat manusia? Mana sajakah objek atau keadaan ini digunakan
oleh nabi muncul kemudian dalam perumpamaan Kristus?
2 Samuel 12:1-7
1 TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada
Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang
kaya, yang lain miskin.
2 Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan
lembu sapi;
3 si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari
seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba
itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya
dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak
perempuan baginya.
4 Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan
ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk
memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak
domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang
kepadanya itu."
5 Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan
ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu
harus dihukum mati.
6 Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya
empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak
kenal belas kasihan."
7 Kemudian berkatalah Natan kepada Daud:
"Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang
mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau
dari tangan Saul.
Yesaya 28:24-28
24 Setiap harikah orang membajak, mencangkul dan
menyisir tanahnya untuk menabur?
25 Bukankah setelah meratakan tanahnya, ia menyerakkan
jintan hitam dan menebarkan jintan putih, menaruh gandum jawawut dan jelai
kehitam-hitaman dan sekoi di pinggirnya?
26 Mengenai adat kebiasaan ia telah diajari, diberi
petunjuk oleh Allahnya.
27 Sebab jintan hitam tidak diirik dengan eretan
pengirik, dan roda gerobak tidak dipakai untuk menggiling jintan putih, tetapi
jintan hitam diirik dengan memukul-mukulnya dengan galah, dan jintan putih
dengan tongkat.
28 Apakah orang waktu mengirik memukul gandum sampai
hancur? sungguh tidak, orang tidak terus-menerus memukulnya sampai hancur! Dan
sekalipun orang menjalankan di atas gandum itu jentera gerobak dengan kudanya,
namun orang tidak akan menggilingnya sampai hancur.
Yeremia 13:12-14
12 "Katakanlah kepada mereka firman ini:
Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Setiap buyung harus dipenuhi dengan
anggur! Dan jika mereka berkata kepadamu: Masakan kami tidak tahu betul, bahwa
setiap buyung harus dipenuhi dengan anggur?,
13 maka katakanlah kepada mereka: Beginilah firman
TUHAN: Sesungguhnya, seluruh penduduk negeri ini akan Kupenuhi dengan
kemabukan: para raja yang duduk di atas takhta Daud, para imam, para nabi dan
seluruh penduduk Yerusalem.
14 Aku akan membantingkan seorang kepada yang lain
sampai mereka hancur, bapa-bapa dengan anak-anaknya, demikianlah firman TUHAN.
Aku akan membinasakan mereka tanpa belas kasihan, tanpa merasa sayang dan tanpa
ampun."
Yehezkiel 15:1-7
1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
2 "Hai anak manusia, apakah kelebihan kayu anggur
dari semua kayu yang buahnya seperti anggur yang tumbuh di antara kayu-kayu di
hutan?
3 Apakah orang mengambil kayunya untuk membuat sesuatu
dari padanya ataukah membuat gantungan dari padanya untuk menggantungkan segala
macam perkakas padanya?
4 Sungguh, kayu itu dilemparkan ke dalam api untuk
dibakar; kedua ujungnya habis dimakan api dan tengah-tengahnya sedang menyala,
bergunakah lagi itu untuk membuat sesuatu?
5 Lihat, sedangkan waktu ia masih utuh, tidak dipakai
untuk sesuatu, apalagi sesudah dimakan api dan terbakar; apakah masih dapat
lagi dipakai untuk sesuatu?
6 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Seperti
kayu anggur di antara kayu-kayu di hutan, yang Kulemparkan ke dalam api untuk
dibakar, begitulah Aku lakukan terhadap penduduk Yerusalem.
7 Aku sendiri akan menentang mereka. Walaupun mereka
luput dari api, tetapi api akan memakan mereka. Dan kamu akan mengetahui bahwa
Akulah TUHAN, pada saat Aku menentang mereka
Sebagaimana yang
kita dapat lihat, Nathan menceritakan perupamaan untuk
menyamarkan tujuan kunjungannya. Daud mengimplikasikan dirinya sebagai
pelanggar, sehingga ia mengucapkan kalimatnya sendiri. Dengan menggunakan alat
bahasa (perumpamaan), Nathan menyelesaikan sesuatu yang bisa saja mengakibatkan
pertentangan, mungkin, bahkan kematian dirinya.
Cerita puitis
Yesaya ditarik dari latar belakang pertanian yang akrab bagi pendengarnya.
Berabad-abad kemudian Yesus menggunakan cara yang sama. Perumpamaan Yesaya
mengajarkan tentang kemurahan Allah yang tak terbatas selama masa penghukuman.
Pasal kedua belas buku Ibrani juga mengakui penghukuman Tuhan sebagai alat
untuk memperbaiki, daripada sekadar senjata untuk balas dendam. Penghukuman
Allah mencerminkan tujuan penebusan mereka; hal-hal ini sudah cukup mendorong
mereka untuk pertobatan, kebangunan rohani, dan pembaruan. Namun demikian, saat
keras kepala dan pemberontakan yang lebih besar terjadi, akan diikuti hukuman
yang lebih besar.
Perumpamaan Yeremia
adalah gambaran penghakiman yang mengerikan. Bilamana manusia menghalangi
tujuan penebusan Allah, Allah akhirnya membiarkan mereka kepada konsekuensi
yang telah mereka pilih. Yehezkiel menggunakan lambang-lambang yang berbeda
untuk menyampaikan pesan yang serupa.
Apakah
seni bercerita itu sehingga membuatnya menjadi cara yang sangat berkuasa untuk
menyampaikan kebenaran? Apakah cerita favorit Anda, dan mengapakah Anda
menyukainya? Bawalah jawabanmu ke kelas pada hari Sabat.
Senin 6 Januari
Hikmat Bangunan
Bacalah Matius
7:24-27. Apakah yang ayat ini berikan bagi pengertianmu tentang pemuridan
Kristen? Mengapakah kamu berpikir Yesus menggunakan contoh-contoh dari alam
untuk mengajarkan kebenaran yang sangat penting?
Matius 7:24-27
24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini
dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya
di atas batu.
25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu
angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas
batu.
26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini
dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan
rumahnya di atas pasir.
27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu
angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah
kerusakannya."
Kelompok terpelajar
modern menggunakan keaksaraan sebagai jawaban. Walaupun, bahkan hari ini masih
ada kelompok buta huruf. Sepanjang sejarah keaksaraan kuno adalah pengecualian
lebih daripada sekadar peraturan. Golongan pemerintah, ahli-ahli sastra (juru
tulis), mendapatkan kekuasaan melalui kemampuan mereka dalam membaca. Jadi,
Yesus membingkai pekabarannya dengan bentuk seperti itu setiap hari, sehingga
kelompok buta huruf dapat, mengerti. Pastinya,pendengar yang dapat membaca
juga dapat mengerti).
Sebelum Gutenberg
menemukan mesin cetak, manuskrip ditulis dengan tangan menggunakan banyak waktu
untuk mengerjakan. Sehingga hanya sedikit yang memperoleh komoditi yang sangat
berharga itu. Oleh karena itu, komunikasi lisan melalui legenda, perumpamaan,
dan cara-cara yang mirip dengan itu menjadi standar untuk menyampaikan
informasi.
Allah menawarkan
keselamatan kepada seluruh umat manusia. Apakah hal itu akan mengejutkan, bahwa
Kristus menggunakan bentuk komunikasi ini yang dapat menjangkau jumlah orang
yang sangat besar? Tradisi lisan, ditransfer dari generasi ke generasi melalui
cerita yang sederhana, menjadi ide penebusan.
Bacalah Lukas
14:27-33. Pelajaran Apakah yang dapat kita pungut dari cerita-cerita tersebut?
Bagaimanakah metafora di sini menerangi pemikiran kita tentang pemuridan?
Lukas 14:27-33
27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut
Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau
mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya,
kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
29 Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan
tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya,
mengejek dia,
30 sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi
ia tidak sanggup menyelesaikannya.
31 Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang
melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan
sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua
puluh ribu orang?
32 Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh
itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.
33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu,
yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi
murid-Ku.
Bangunan memerlukan
persiapan. Perkiraan biaya dibuat jauh sebelum bangunan yang asli dimulai.
Pemuridan juga memerlukan persiapan. Memberikan makan dengan ajaib, penyembuhan
yang spektakuler, dan kesuksesan yang terlihat dapat menuntun calon murid untuk
mengikut Yesus akan menjadi mudah. Yesus mendorong pendengar-Nya, untuk
mempelajari gambaran yang jelas. Pengorbanan diri, penderitaan, penghinaan dan
penolakan meruapakan biaya yang sangat besar. Perhatikan sekali lagi bahwa
Yesus memilih untuk menyatakan, pekabaran ini menggunakan bahasa metafora saat
Dia memberikan daftar tantangan yang mungkin murid-muridnya akan hadapi.
Selasa 7 Januari
Analogi Pertanian
Bacalah Matius
13:1-30. Apakah yang sedang Yesus ajarkan kepada pendengarnya tentangpemuridn? Pelajaran
apakah yang dapat ditarik oleh Kristen modern dari metafora ini?
Matius 13:1 -30
1 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan
duduk di tepi danau.
2 Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu
mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang
banyak semuanya berdiri di pantai.
3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan
kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di
pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang
tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan
menjadi kering karena tidak berakar.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin
besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah:
ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh
kali lipat.
9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
10 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya
kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam
perumpamaan?"
11 Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk
mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.
12 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi,
sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang
ada padanya akan diambil dari padanya.
13 Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan
kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun
mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.
14 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang
berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan
melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
15 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya
berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat
dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya,
lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan
telingamu karena mendengar.
17 Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi
dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan
ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
18 Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu.
19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan
Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang
ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.
20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu
ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja.
Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun
segera murtad.
22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang
yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan
menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang
mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus
kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali
lipat."
24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi
kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang
menaburkan benih yang baik di ladangnya.
25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah
musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak
jugalah lalang itu.
27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu
kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang
tuan? Dari manakah lalang itu?
28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya.
Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi
mencabut lalang itu?
29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu
ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu
menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu
lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah
gandum itu ke dalam lumbungku."
Perumpamaan Kristus
tentang penabur sangat dikenal oleh banyak pembaca. Keadaan untuk cerita ini
adalah hal yang biasa bagi masyarakat petani, sesuatu yang mudah dihubungkan
bagi pendengar Yesus. Hubungan dengan pemuridan jelas. Pada dasarnya Yesus
menantang pendengarnya untuk mengevaluasi posisi mereka sebagai murid. Daripada
menghadapi pribadi secara khusus, Dia berbicara melalui perumpaman, mengundang
muprid-murid untuk menghadapi diri sendiri. Melihat ke dalam cermin jiwa mereka,
mereka dapat, mengevaluasi kecenderungan mereka yang materialistis, melihat
kembali ketekunan mereka, menganalisis ikatan mereka dengan dunia, dan memilih
gaya hidup pemuridan yang tidak berkompromi.
Pada saat yang
sama, pemuridan yang sejati menempatkan penghakiman (penghukuman) di tangan
Sang Guru, bukan di tangan murid. Kebijaksanaan manusia tidak lengkap,
pengetahuan manusia parsial. Hanya Allah yang memiliki pengertian
yang tidak pernah salah. Yesus memperingatkan, juga, penyusupan Setan telah
terjadi. Murid-murid tidak dapat menyerahkan pertimbangan (kebijaksanaan)
mereka kepada umat percaya yang lain karena orang percaya ini bisa saja lalang
bukan gandum. Tetapi mereka bertumbuh-bersama-sama hingga masa menuai.
"Dalam ajaran
perumpamaan Kristus asas yang sama tampak sama seperti dalam tugas-Nya sendiri
ke dunia ini. Supaya kita dapat mengenal tabiat Ilahi dan kehidupan-Nya,
Kristus menjelma menjadi seperti kita manusia, dan tinggal di antara kita. Yang
Ilahi dinyatakan dalam bentuk manusia yang kelihatan. Manusia dapat mempelajari
perkara-perkara yang tidak diketahui dari perkara-perkara yang diketahui,
perkara-perkara surga telah dinyatakan melalui bendabenda dunia."-El1en G.
White, Perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus, hlm. 13.
Dalam perumpamaan
tentang penabur, Yesus berbicara tentang "tipu daya kekayaan."
Tentang apakah Dia berbicara? Bagaimanakah "kekayaan," menipu bahkan
mereka yang tidak memilikinya?
Rabu 8 Januari
Perang Revolusioner
Pelayanan Kristus
adalah revolusioner tetapi tanpa senjata-senjata umum. Alat-alat-Nya pasti
lebih berkuasa daripada pedang atau pisau. Kata-kata yang mengubah hidup,
sering sekali diungkapkan melalui perumpamaan dan metafora, menjadikan
senjata-Nya tidak begitu rahasia dalam berperang melawan kejahatan.
Taktik dan strategi
Kristus menangkap pemimpin yang lengah; mereka tidak memiliki perlengkapan
untuk melawan kuasa seruan-Nya bagi orang banyak. Banyak dari perumpamaan-Nya
yang berisikan pekabaran yang menentang para pemimpin. Para pemimpin rohani
melihat kebenaran bahwa pengaruh mereka bisa kurang jika pekabaran Kristus
menembus hati bangsa itu.
Bacalah Matius
21:28-32 dan Lukas 14:16-24; 20:9-19. Pekabaran berkuasa apakah yang datang
dari perumpamaan itu? Walaupun perumpamaan-perumpamaan sering sekali diarahkan
kepada orang-orang tertentu, prinsip-prinsip apakah yang dapat diaplikasikan
kepada kita, tidak masalah siapa pun kita?
Mat 21:28-32
28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang
mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata:
Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.
29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi.
30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan
berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia
menyesal lalu pergi juga.
31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan
kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus
kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai
dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan
Allah.
32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan
kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut
cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu
melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya
kepadanya."
Lukas 14:16-24
16 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada seorang
mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang.
17 Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh
hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah
siap.
18 Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang
pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi
melihatnya; aku minta dimaafkan.
19 Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang
lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.
20 Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena
itu aku tidak dapat datang.
21 Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya
itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya:
Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari
orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang
lumpuh.
22 Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan
perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat.
23 Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke
semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk,
karena rumahku harus penuh.
24 Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun
dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku."
Lukas 20:9-20
9 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada orang
banyak: "Seorang membuka kebun anggur; kemudian ia menyewakannya kepada
penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain untuk waktu yang agak lama.
10 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang
hamba kepada penggarap-penggarap itu, supaya mereka menyerahkan sebagian dari
hasil kebun anggur itu kepadanya. Tetapi penggarap-penggarap itu memukul hamba
itu dan menyuruhnya pulang dengan tangan hampa.
11 Sesudah itu ia menyuruh seorang hamba yang lain,
tetapi hamba itu juga dipukul dan dipermalukan oleh mereka, lalu disuruh pulang
dengan tangan hampa.
12 Selanjutnya ia menyuruh hamba yang ketiga, tetapi
orang itu juga dilukai oleh mereka, lalu dilemparkan ke luar kebun itu.
13 Maka kata tuan kebun anggur itu: Apakah yang harus
kuperbuat? Aku akan menyuruh anakku yang kekasih; tentu ia mereka segani.
14 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat
anaknya itu, mereka berunding, katanya: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh
dia, supaya warisan ini menjadi milik kita.
15 Lalu mereka melemparkan dia ke luar kebun anggur
itu dan membunuhnya. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur
itu dengan mereka?
16 Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap
itu, dan mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain."
Mendengar itu mereka berkata: "Sekali-kali jangan!"
17 Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata:
"Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang
bangunan telah menjadi batu penjuru?
18 Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur,
dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk."
19 Lalu ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala berusaha
menangkap Dia pada saat itu juga, sebab mereka tahu, bahwa merekalah yang
dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu, tetapi mereka takut kepada orang
banyak.
"Perumpamaan
tentang kebun anggur itu tidak saja berlaku kepada bangsa Yahudi. Ia mempunyai
suatu pelajaran bagi kita. Sidang dalam generasi ini telah dianugerahi Allah
dengan kesempatan-kesempatan dan berkat-berkat yang besar dan Ia mengharapkan
pengembalian yang sepadan."-Ellen G. White, Perumpamaan-perumpamaan
Tuhan Yesus, hlm. 213, 214.
Tidak ada
pertanyaan, kita telah sangat diberkati oleh Tuhan: Ditebus oleh darah Kristus,
keselamatan yang dijanjikan berdasarkan kebenaran-Nya (bukan milik), memberikan
jaminan kehidupan yang kekal, dan mnawarkan Roh Kudus-yang bagi kita
telah disediakan begitu banyak. Itu adalah mudah, bagaimana pun juga, melupakan
semua yang kita miliki atau mengambil semuanya atau bahkan mencemoohkan hal
itu. Seperti para penggarap kebun anggur " itu, kita bisa saja bahkan
tidak menyadari implikasi dari apa yang kita lakukan. Pada akhirnya, kebodohan
mereka tidak membebaskan mereka pada hari penghakiman. Hal itu juga tidak akan
membebaskan kita.
Berapa seringkah
Anda tertipu di masa lalu tentang keadaan rohanimu? Apakah yang kamu dapat pelajari
dari pengalaan-pengalaman tersebut yang dapat menolong kamu untuk
tidakmelakukn kesalahan yang sama kembali?
Kamis
9 Januari
Warisan Kreativitas Kristus
Warisan Kreativitas Kristus
Setelah catatan
pelayanan Kristus selesai, menceritakan perumpamaan kelihatannya hilang dari
Alkitab. Apakah yang menjelaskan fenomena ini? Tentu segmen terbesar dari
bagian Perjanjian Baru berpusat pada Paulus. Empat belas buku Perjanjian Baru
dikaitkan dengan Paulus, dan hampir setengah dari cerita Lukas" dalam buku
Kisah Para Rasul bercerita tentang Paulus secara khusus. Sekalipun dia tidak
menggunakan cerita seperti yang dibuat oleh Yesus, Paulus masih menggunakan
beberapa metafora, kiasan, dan perangkat-perangkat kreatif lainnya. (lihat
Rm. 7:1-6, 1 Kor. 3:10-15; 2 Kor. 5:1-10). Walaupun
Paulus bukan ahli bercerita, penyajian Paulus tidaklah membosankan atau pun
tanpa warna. Perbedaan gaya antara pembicaraan umum Kristus dan Paulus jelas
ada, tetapi keduanya memerankan kreativitas yang besar.
Penulis Perjanjian
Baru yang lain menunjukkan kedekatan dengan cara Kristus dalam menggunakan
perumpamaan. Yakobus, saudara Yesus menuliskan, "Andaikan seorang
laki-laki datang kepada pertemuanmu menggunakan cincin emas" (Yak. 2:2, NIV) untuk
memulai pelajaran naratif. Namun, baik saudara Yesus maupun murid yang lain
menggunakan cerita sebagaimana yang dilakukan oleh Yesus. Kiasan dan lambang,
bagaimana pun juga, adalah luas. "Dia akan meninggal seperti bunga
liar" (Yak. 1: 10, NIV), "Buatlah kapal
sebagai contoh" (Yak. 3:4, NIV).Penglihatan
Petrus (Kisah. 10) dianggap sebagai bentuk lambang. Kiasan lambang membentuk
bagian yang besar dari buku Wahyu. "Ketika naga melihat bahwa ia telah
dilemparkan ke bumi, dia mengejar perempuan itu" (Why.12:13, NJV).
Pilihlah ayat-ayat
berikut ini dan kenalilah metafora yang ada di dalamnya. Apakah pekabaran
yang beragam yang terdapat dalam ayat-ayat itu? Perumpamaan apakah yang
digunakan untuk menyampaikan pekabaran? Kisah. 10:9-16; Yak. 3:3-12; Why. 12:7-17; 18:9-20;
19:11-16.
Kisah 10:9-16
9 Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada
dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira pukul dua belas tengah
hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa.
10 Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara
makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi.
11 Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu
benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang
diturunkan ke tanah.
12 Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang
berkaki empat, binatang menjalar dan burung.
13 Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata:
"Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!"
14 Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak,
sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir."
15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang
berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh
engkau nyatakan haram."
16 Hal ini terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah
itu terangkatlah benda itu ke langit.
Yak 3: 3 -12
3 Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia
menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan
seluruh tubuhnya.
4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan
digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat
kecil menurut kehendak jurumudi.
5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil
dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa
pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
6 Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia
kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai
sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita,
sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta
binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan
telah dijinakkan oleh sifat manusia,
8 tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan
lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang
mematikan.
9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan
dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal
ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit
dari mata air yang sama?
12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat
menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara?
Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
Wahyu 12:7-17
7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan
malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu
oleh malaikat-malaikatnya,
8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak
mendapat tempat lagi di sorga.
9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis
atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia
dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga
berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan
kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang
diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa
saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di
hadapan Allah kita.
11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak
Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak
mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
12 Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan
hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi
dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam
geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah
dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki
itu.
14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari
burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di
mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan
setengah masa.
15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air,
sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia
membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu
pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan
memiliki kesaksian Yesus.
Wahyu 18:9-20
9 Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan
hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila
mereka melihat asap api yang membakarnya.
10 Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan
siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang
besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung
penghakimanmu!"
11 Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan
berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka,
12 yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak,
permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain
kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis
barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga,
besi dan pualam,
13 kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur
dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda
dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia.
14 Dan mereka akan berkata: "Sudah lenyap
buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang
dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi."
15 Mereka yang memperdagangkan barang-barang itu, yang
telah menjadi kaya oleh dia, akan berdiri jauh-jauh karena takut akan
siksaannya, dan sambil menangis dan meratap,
16 mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar,
yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi
dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan
sebanyak itu sudah binasa."
17 Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal
dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,
18 dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang
membakarnya, katanya: "Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?"
19 Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka
dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota
besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi
kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.
20 Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai
orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan
hukuman atas dia karena kamu."
Wahyu 19:11-16
11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada
seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan
Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
12 Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas
kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang
tidak diketahui seorang pun, kecuali Ia sendiri.
13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah
dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
14 Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia;
mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.
15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam
yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada
besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka
Allah, Yang Mahakuasa.
16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu
nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
Bagaimana pun itu diekspresikan prinsipnya
tetap sama: metafora, kiasan, perumpamaan, alegori, dan contoh kreativitas
bahasa yang lain yang menyanggupkan kita untuk berkomunikasi dalam
cara yang dapat dimengerti. Membangun berdasarkan pengalaman pendengar,
Kristus dan murid-murid-Nya menggunakan perbandingan dan ilustrasi yang dapat
merangsang pemahaman terhadap kebenaran. Kita harus, jika mungkin, tidak takut
untuk melakukan hal yang sama.
Jumat, 10 Januari
Pendalaman: Bacalah tulisan Ellen G. White, "Mengajar
dalam Perumpamaan," hlm. 13·:-19, dalamPerumpamaan-perumpamaan
Tuhan Yesus. "Yesus ingin membangunkan perasaan untuk ingin
bertanya. Ia berusaha membangkitkan orang yang sembrono dan menggugah kebenaran
dalam hatinya. Ajaran melalui perumpamaan adalah populer dan mendapat hormat
dan perhatian, bukan saja dari orang Yahudi tetapi juga dari bangsa-bangsa yang
lain pula.
Lagi pula, Kristus
mempunyai kebenaran yang akan dikemukakan kepada orang lain yang tidak bersedia
menerimanya, atau mau memahaminya. Itulah sebabnya Ia mengajar melalui
perumpamaan. Dengan menghubungkan ajaranNya kepada peristiwa-peristiwa
kehidupan, pengalaman atau alam, Ia menarik perhatian mereka dan menaruh kesan
dalam hati mereka. Sesudah itu, bila mereka memandang kepada benda-benda yang
melukiskan pelajaran-pelajaranNya, mereka mengingat perkataan Guru Ilahi itu
....
Yesus mengusahakan
suatu jalan kepada setiap hati. Dengan menggunakan bermacam-macam perumpamaan,
Ia tidak mempersembahkan kebenaran pada tahapan-tahapan yang berbeda tetapi
menyampaikan seruan kepada pendengar yang berbeda-beda."-Ellen G. White, Perumpamaan-perumpamaan
Tuhan Yesus, hIm. 15, 16.
Pertanyaan untuk
Didiskusikan:
1. Dalam kelas, bagikan jawabanmu untuk pertanyaan hari
Minggu. Apakah yang dapat Anda pelajari dari cerita orang lain?
2. Yesus menggunakan gambaran dan metafora dari hal-hal
yang umum bagi pendengarnya. Apakah yang dapat Anda gunakan dari budaya Anda
sendiri yang dapat membantu menyatakan kebenaran?
3. Walaupun Yesus menggunakan sebagian besar metafora
pertanian, kebanyakan dari orang Kristen mula-mula tinggal di alam perkotaan.
Apakah gambaran "kota" yang dapat ditemukan dalam tulisan Paulus atau
penulis Perjanjian Baru lainnya?
4. Pikirkanlah unsur-unsur yang membuat cerita itu bagus.
Apakah itu? Bagaimanakah itu dapat bekerja? Bagaimanakah kita dapat menggunakan
unsur-unsur ini dalam kesaksian kita?
5. Bacalah Lukas 16:19-31. Jenis cerita apakah yang
digunakan Yesus di sana? Pelajaran apakah yang dapat kita ambil tentang
penggunaan fiksi untuk menyatakan pekabaran rohani?
Lukas 16:19-31
16:19. "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian
jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
16:20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya
penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
16:21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang
jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat
boroknya.
16:22 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh
malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
16:23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan
sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari
jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah
aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan
menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
16:25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa
engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus
segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
16:26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau
terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini
kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat
menyeberang.
16:27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu,
bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
16:28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia
memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke
dalam tempat penderitaan ini.
16:29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa
dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.
16:30 Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika
ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan
bertobat.
16:31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak
mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau
diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."
PRATINJAU Pelajaran 3
11-17 Januari
Pemuridan dan Doa
Sabat
Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan
ini: Dan. 9:2-19; Mat. 14:22, 23; 26:36; Yoh. 17:6-26; I b r. 2:17; 1 Pir. 4:7.
Ayat Hafalan: "Dan bukan untuk mereka
ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku
oleh pemberitaan mereka;supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau,
ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita,
supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku"(Yohanes
17:20,21).
Apa pun yang kita lakukan dalam pekerjaan bagi jiwa-jiwa, apa pun program
jangkauan keluar yang kita buat, kita harus berdoa dengan tekun bagi mereka
yang akan kita jangkau. Ini adalah pusat, apakah artinya menjadi orang
Kristen, membuat murid sebanyak mungkin. Betapa satu perubahan yang penuh kuasa
akan terjadi jika itu terus dilakukan, doa yang tekun adalah pusat metodologi
kita dalam mencari dan memelihara murid!
|
"Biarlah para pengerja memegang janji-janji Allah, dan berkata,
'Engkau telah berjanji, Minta, dan kamu akan menerima. Saya harus memiliki
jiwa yang telah bertobat kepada Yesus Kristus.' Berdoalah bagi jiwa-jiwa yang
akan kamu jangkau; persembahkanlah mereka di gereja sebagai hal yang dimohonkan....
Pilihlah jiwa yang lain dan jiwa yang lain lagi, carilah tuntunan Allah setiap
hari, letakkanlah semuanya di hadapan-Nya di dalam doa yang tekun dan bekerja
dalam hikmat Ilahi."—Ellen G. White, Medical Ministry, hlm. 244,
245.
* Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk
Sabat, 18 Januari
No comments:
Post a Comment