Penyembahan
di Jemaat Mula-mula
SABAT PETANG
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kisah
1:1-11; 2:14-11; 17:15-34; 18:1-16; I Korintus 13.
AYAT HAFALAN: "Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua
bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku
sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing" (1 Korintus 13:1, NIV).
Segera setelah Kristus kembali ke surga, gereja mula-mula mulai
berkembang dan bertumbuh. Awalnya, secara eksklusif hampir hanya
orangYahudi yang menerima Yesus sebagai Mesias dan dikategorikan sebagai orang
percaya. Sebenarnya, banyak dari orang percaya waktu itu berpikir bahwa Injil
hanyalah untuk orang Yahudi, hal ini menunjukkan betapa masih banyak yang harus mereka pelajari. Pada peristiwa Pentakosta, setelah khotbah
Petrus dan panggilan altar di hadapan orang Yahudi yang sangat banyak (Kisah
2), "Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis
dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa" (Kisah
2:41). Ayat ini saja telah menunjukkan kepada kita pendapat yang keliru
bahwa semua orang Yahudi telah menolak Yesus.
Namun, kita akan keliru jika melihat kembali pada zaman gereja
mula-mula sebagai penyembahan dan pujian yang kaku. Walaupun dalam keadaan yang
berbeda secara drastis, gereja yang mula-mula juga berjuang dengan masalah yang
sama dengan apa yang kita hadapi saat ini, yang dapat dan akan berdampak pada
segala sesuatu yang berhubungan dengan iman mereka termasuk penyembahan.
Pekan ini kita akan mencoba melihat beberapa contoh dari hari-hari
permulaan Kekristenan dan beberapa tantangan yang dihadapi oleh gereja pada
saat mereka bertumbuh dan berusaha untuk belajar dari hal-hal yang benar dan
bahkan juga yang salah.
*Pelajari pdajaran pekan ini untuk Sabat, 17 September.
Minggu 11 September
BANYAK "BUKTI'
Dari sudut pandangan manusia, pelayanan Yesus di dunia
kelihatannya tidak berhasil. Walaupun Dia telah menarik perhatian cukup banyak
pengikut pada saat masih hidup, hal itu tidaklah menangkap massa yang besar.
Banyak pemimpin yang menolak Dia dan tentunya orang Romawi bahkan menyalibkan
Dia, yang menyebabkan murid-murid terdekat-Nya tercerai berai dan melarikan
diri.
Tampaknya hal ini terlihat agak buruk sampai pada peristiwa
kebangkitan-Nya, dan kemudian pada hari Pentakosta, di mana tiba-tiba para
pengikut-Nya menemukan keberanian baru untuk menyatakan Guru mereka yang
disalibkan itu sebagai Mesias Israel. Hanya setelah kebangkitan Yesus, gereja
yang mula-mula itu mulai berkembang.
Baca Kisah 1:1-11. Apakah kebenaran penting yang kita temukan disini
mengenai kedatangan Yesus kedua kali, baptisan, Roh Suci dan misi?
1:1. Hai
Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang
dikerjakan dan diajarkan Yesus,
1:2 sampai
pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh
Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.
1:3 Kepada
mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan
banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia
berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan
Allah.
1:4 Pada
suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka
meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji
Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku.
1:5 Sebab
Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan
Roh Kudus."
1:6. Maka
bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa
ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
1:7
Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan
Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
1:8 Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi."
1:9 Sesudah
Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan
menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10 Ketika
mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua
orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan
berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri
melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan
datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke
sorga."
Perhatikan khususnya ayat 3 dan 6. Apakah yang dikatakan tentang
berapa banyak lagi kebenaran yang harus dipelajari oleh murid-murid?
Salah satu bagian yang paling menarik adalah ayat 3, di mana Lukas
menyatakan bahwa Yesus telah memberikan banyak "bukti." Beberapa
versi lain menggunakan kata "bukti-bukti sempurna," yang terkesan
terlalu melebih-lebihkan hal yang sebenarnya. Terjemahan lainnya menyebutnya
"bukti-bukti yang meyakin-kan," yang merupakan terjemahan yang
sedikit bermasalah. Hal penting di sini adalah bahwa orang-orang percayadi
dalam Yesus telah diberikan fakta-fakta yang sangat berkuasa, melalui
"bukti-bukti," yang ada bahwa Yesus adalah Mesias.
Mengingat tugas yang sangat berat yang Dia telah perintahkan untuk
mereka lakukan dan tantangan yang akan mereka hadapi, mereka benar-benar membutuhkan
semua bukti yang bisa diperoleh.
Kabar baiknya adalah bahwa Tuhan akan memberikan kepada kita
segala pertimbangan yang kita butuhkan untuk iman, semua pertimbangan yang kita
butuhkan untuk percaya pada hal-hal yang kita tidak sepenuhnya bisa mengerti.
Seperti yang kita lihat dalam ayat-ayat tersebut, para murid tidak sepenuhnya
mengerti maksud Tuhan sehubungan dengan Bangsa Israel, walaupun sudah bersama
dengan Yesus selama ini. Kita perlu belajar untuk menyembah, memuji dan menurut
kepada Tuhan, walaupun banyak hal yang tidak bisa kita mengerti.
Pikirkanlah tentang
fakta yang begitu kuat yang kita miliki untuk kita percayai, dan dalam segala
pertimbangan yang logis tentang iman kita. Perhatikan juga penggunaan kata
iman. Apakah yang dimaksud dengan iman? Pertimbangan baikapakahyangAnda miliki
untuk beriman, suatu keyakinan terhadap sesuatu yang tidak sepenuhnya Anda bisa
mengerti?
Senin 12 September
MENGKHOTBAHKAN FIRMAN
Bagian terbesar dari tradisi penyembahan Protestan adalah
mengkhotbahkan firman. Tugas suci itu terletak pada seseorang yang dipercayakan
untuk memberi makan domba, mengajar dan berkhotbah, untuk menasihati dan memotivasi.
Musik, tata cara penyembahan, perjamuan Tuhan, dan pembasuhan kaki, semua ada
bagiannya, tetapi mungkin tidak ada yang lebih penting darjpada 'apa yang
dikhotbahkan' dari atas mifnbar selama jam-jam penyembahan.
Baca khotbah Petrus pada hari Pentakosta (Kisah 2:14-41). Bagaimana
pentingkah topik dari Kitab Suci, doktrin, nubuatan, Kristus, Injil, dan
keselamatan yang diungkapkan oleh Petrus, dan mengapa semua ini sa-ngat penting
dalam sebuah khotbah?
Kisah 2:14-41
2:14. Maka
bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring
ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang
tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
2:15
Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul
sembilan,
2:16 tetapi
itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel:
2:17 Akan
terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan
mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan
perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat
penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
2:18 Juga ke
atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada
hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
2:19 Dan Aku
akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di
bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.
2:20
Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum
datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu.
2:21 Dan
barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
2:22 Hai
orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus
dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu
dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan
oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu
tahu.
2:23 Dia
yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan
kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.
2:24 Tetapi
Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak
mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
2:25 Sebab
Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia
berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2:26 Sebab
itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam
dengan tenteram,
2:27 sebab
Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan
Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
2:28 Engkau
memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan
sukacita di hadapan-Mu.
2:29 Saudara-saudara,
aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa
kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari
ini.
2:30 Tetapi
ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan
mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud
sendiri di atas takhtanya.
2:31 Karena
itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias,
ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati,
dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.
2:32 Yesus
inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
2:33 Dan
sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang
dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.
2:34 Sebab
bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah
berfirman kepada Tuanku:
2:35
Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan
kaki-Mu.
2:36 Jadi
seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus,
yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37. Ketika
mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya
kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"
2:38 Jawab
Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka
kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
2:39 Sebab
bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh,
yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
2:40 Dan
dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh
dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu
diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
2:41
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari
itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Benar-benar sebuah pengalaman yang berarti, mendengarkan seorang
nelayan seperti Petrus berkhotbah dengan penuh kuasa dan otoritas. Kata-katanya
tidak menunjukkan sesuatu yang tidak berarti, sesuatu yang meragukan, melainkan
justru menyatakan Roh yang bekerja melalui dia. Dari seluruh pembicaraannya,
Petrus tidak pernah ragu-ragu, tetapi ia menggunakan Kitab Suci (saat itu
Perjanjian Lama) dia berkhotbah dengan penuh kuasa tentang Injil Yesus Kristus,
Mesias yang telah disalibkan dan dibangkitkan, yang sekarang ini "ditinggikan
oleh tangan kanan Allah" (Kisah2:33). Begitu mengagumkan hanya
dengan sejumlah kecil kalimat yang digunakan, dia telah mencakup begitu banyak
informasi yang luar biasa, seluruhnya mulai dari pencurahan Roh Suci,
pertobatan dan sampai pada kedatangan Yesus yang kedua kali.
Apakah hasil-hasil dari penyampaian khotbah pada saat penyembahan
ini? Lihat Kisah 2:41. Apakah yang bisa kita ambil dari sini untuk diri
kita dan untuk pelayanan yang kita lakukan pada hari Sabat?
Tidak diragukan lagi, ini pastilah merupakan pelayanan penyembahan
yang sangat istimewa. Namun, pada saat yang sama, kita juga memiliki janji yang
sama seperti mereka. Kita memiliki Alkitab yang sama seperti mereka, (malah
saat ini dengan Perjanjian Baru), dan kita mempunyai Tuhan yang sama yang
menawarkan kepada kita Roh yang sama. Kenapa, kemudian kita tidak memiliki
kuasa pelayanan penyembahan yang sama seperti yang kita lihat di sini? Apakah
yang membuat kita mundur?
Selasa 13 September
PAULUS DI BUKIT MARS
Pada zaman gereja mula-mula, kita dapat melihat contoh lain
tentang masalah penyembahan, dan apa yang disembah umat manusia—kali ini dalam pelayanan
Rasul Paulus ketika dia berada di Atena, tempat di mana tiga filsuf terkenal
pernah hidup (Socrates, Plato dan Aristoteles).
Betapa berbedanya para pendengar yang harus dihadapi oleh Rasul
Paulus dengan apa yang Petrus hadapi di tahun-tahun sebelumnya di hadapan semua
orang Yahudi yang saleh di Yerusalem!
Baca Kisah 17:15-34, catatan tentang khotbah Paulus di Atena. Apakah
perbedaan yang terlihat dalam kesaksian Paulus kepada orang-orang di tempat ini
dibanding dengan kesaksian Petrus kepada pendengarnya pada hari Pentakosta?
Kisah 17:15-34
17:15
Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di Atena, lalu kembali
dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin datang
kepadanya.
17:16.
Sementara Paulus menantikan mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia
melihat, bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala.
17:17 Karena
itu di rumah ibadat ia bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi dan
orang-orang yang takut akan Allah, dan di pasar setiap hari dengan orang-orang
yang dijumpainya di situ.
17:18 Dan
juga beberapa ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa bersoal jawab dengan
dia dan ada yang berkata: "Apakah yang hendak dikatakan si peleter
ini?" Tetapi yang lain berkata: "Rupa-rupanya ia adalah pemberita
ajaran dewa-dewa asing." Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan
tentang kebangkitan-Nya.
17:19 Lalu
mereka membawanya menghadap sidang Areopagus dan mengatakan: "Bolehkah
kami tahu ajaran baru mana yang kauajarkan ini?
17:20 Sebab
engkau memperdengarkan kepada kami perkara-perkara yang aneh. Karena itu kami
ingin tahu, apakah artinya semua itu."
17:21 Adapun
orang-orang Atena dan orang-orang asing yang tinggal di situ tidak mempunyai
waktu untuk sesuatu selain untuk mengatakan atau mendengar segala sesuatu yang
baru.
17:22. Paulus
pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: "Hai orang-orang Atena, aku
lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa.
17:23 Sebab
ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu,
aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak
dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada
kamu.
17:24 Allah
yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit
dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia,
17:25 dan
juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa,
karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua
orang.
17:26 Dari
satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk
mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan
batas-batas kediaman mereka,
17:27 supaya
mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia
tidak jauh dari kita masing-masing.
17:28 Sebab
di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga
dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
17:29 Karena
kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan
ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian
manusia.
17:30 Dengan
tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada
manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.
17:31 Karena
Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi
dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada
semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara
orang mati."
17:32.
Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek,
dan yang lain berkata: "Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara
tentang hal itu."
17:33 Lalu
Paulus pergi meninggalkan mereka.
17:34 Tetapi
beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di
antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus, dan seorang perempuan
bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka.
Salah satu perbedaan yang paling jelas adalah, tidak seperti
Petrus, Paulus tidak mengutip dari Alkitab. Dia malah mengutip dari penulis kafir. Pada saat yang sama,
perhatikan bagaimana Paulus mengimbau mereka untuk menggunakan logika dan
pertimbangan: Dia berkata, perhatikanlah dunia yang diciptakan di sekelilingmu
dan engkau akan mendapati bukti yang sangat hebat dan Allah Pencipta. Dia
memulai dengan menggunakan pengetahuan tentang Allah lewat alam dan merujuk
kepada dunia yang diciptakan sebagai bahan pertimbangan untuk percaya kepada
Allah Pencipta.
Adalah sangat menarik untuk melihat masalah penyembahan di sini.
Orang-orang ini menyembah sesuatu yang tidak mereka pahami. Paulus mencoba menerima
ketaatan dan penyembahan itu dan mengalihkannya dari penyembahan dewa-dewa dan
hal lain yang sia-sia kepada Allah yang hidup. Manusia kelihatannya cenderung
mempunyai pembawaan lahir untuk menyembah sesuatu, atau apa saja, dan di sini
Paulus berusaha untuk mengarahkan mereka hanya kepada satu-satunya yang layak
dalam penyembahan mereka.
Dalam hal apakah beberapa dari orang-orang ini memiliki masalah yang
sebenarnya, dan mengapa?
Pada akhirnya, seruan kepada logika dan pertimbangan serta
pengetahuan tentang Allah melalui alam hanya dapat membawa kita sampai sejauh
ini. Dalam kesaksiannya, Paulus kemudian berusaha untuk mengajarkan mereka
tentang pertobatan, penghakiman, dan kebangkitan, ajaran-ajaran yang perlu
diyakini hanya dengan iman. Itulah sebabnya, ia tidak begitu berhasil
berhadapan dengan mereka. Walaupun ada beberapa yang bertobat, kebanyakan
kembali lagi kepada penyembahan mereka yang sebelumnya kepada apa yang sia-sia,
tidak berguna dan tidak mampu untuk menyelamatkan.
Bagaimanakah caranya penyembahan kita bisa lebih baik dalam menjangkau
orang yang tidak mempunyai dasar Alkitabiah, yang tidak punya dasar pemikiran
yang sama dengan kita? Bagaimanakah kita bisa membuat pelayanan penyembahan
kita lebih mudah diminati dan ramah?
Rabu 14 September
PENYEMBAHAN YANG "BERTENTANGAN DENGAN HUKUM"
Penyembahan tidak hanya mengenai apa yang Anda lakukan di gereja
pada hari Sabat. Penyembahan melampaui segala aspek dari keseluruhan iman kita:
apa yang kita percayai, apa yang kita nyatakan, bagaimana kita bertindak. Pusat
penyembahan adalah Tuhan sebagai Pencipta dan Penebus kita. Segala sesuatu yang
berhubungan dengan penyembahan harus mengalir dari kebenaran yang fundamental
dan suci ini. Sekali lagi, yang terutama dari penyembahan adalah tentang Allah
dan tindakan Allah sepanjang sejarah. Penyembahan yang asli harus mengajak para
hadirin untuk hidup lebih dekat dengan Tuhan. Itu hams menuntun kita kepada
perasaan kagum, hormat, pertobatan dan mengasihi Dia dan juga orang lain.
Walaupun kita hams selalu mem ikirkan Tuhan (Luk. 21:36; Mim.
1:2), waktu penyembahan hamslah sesuatu yang istimewa dan unik. Meskipun
demikian, kita tidak bisa selalu bergantung pada gereja itu sendiri atau kepada
para pemimpin penyembahan untuk menyediakan pengalaman seperti itu kepada kita,
biarpun banyak peran yang dapat mereka lakukan. Pada akhirnya, itu akan kembali
lagi kepada kita dan sikap yang kita bawa ke gereja pada hari Sabat.
Pada saat yang sama, sebagaimana yang kita sudah pelajari
sepanjang kuartal ini, penyembahan merupakan sarana untuk mencapai tujuan, dan
bukan tujuan itu sendiri. Penyembahan kita tidak menyelamatkan kita, tetapi,
penyembahan kita adalah salah satu dari respons kita karena kita telah
diselamatkan.
Baca Kisah 18:1-16. Apakah yang dituduhkan kepada Paulus, dan
ba-gaimanakah hal itu menyatakan kepada kita tentang penyembahan?
Kisah 18:1-16
18:1.
Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus.
18:2 Di
Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari
Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar
Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma.
Paulus singgah ke rumah mereka.
18:3 Dan
karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan
mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.
18:4 Dan
setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan
orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani.
18:5 Ketika
Silas dan Timotius datang dari Makedonia, Paulus dengan sepenuhnya dapat
memberitakan firman, di mana ia memberi kesaksian kepada orang-orang Yahudi,
bahwa Yesus adalah Mesias.
18:6 Tetapi
ketika orang-orang itu memusuhi dia dan menghujat, ia mengebaskan debu dari
pakaiannya dan berkata kepada mereka: "Biarlah darahmu tertumpah ke atas
kepalamu sendiri; aku bersih, tidak bersalah. Mulai dari sekarang aku akan
pergi kepada bangsa-bangsa lain."
18:7. Maka
keluarlah ia dari situ, lalu datang ke rumah seorang bernama Titius Yustus,
yang beribadah kepada Allah, dan yang rumahnya berdampingan dengan rumah
ibadat.
18:8 Tetapi
Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama
dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan
pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis.
18:9 Pada
suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan:
"Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!
18:10 Sebab
Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya
engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini."
18:11 Maka
tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan
firman Allah di tengah-tengah mereka.
18:12. Akan
tetapi setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi
bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke depan pengadilan.
18:13 Kata
mereka: "Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah
dengan jalan yang bertentangan dengan hukum Taurat."
18:14 Ketika
Paulus hendak mulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu:
"Hai orang-orang Yahudi, jika sekiranya dakwaanmu mengenai suatu
pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu,
18:15 tetapi
kalau hal itu adalah perselisihan tentang perkataan atau nama atau hukum yang
berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela
menjadi hakim atas perkara yang demikian."
18:16 Lalu
ia mengusir mereka dari ruang pengadilan.
Adalah menarik bahwa Paulus dituduh membujuk orang-orang ke dalam
bentuk penyembahan yang berbeda, Penyembahan yang 'bertentangan dengan hukum' (ayat 13). (Orang
Yahudi pun yang percaya kepada Yesus melakukan tuduhan yang sama kepada
Paulus). Inti dari Kisah 18 adalah orang-orang ini sudah sangat terjebak dalam
adat istiadat, terjebak dalam cara-cara yang di lakukan pada waktu-waktu yang
lalu, terjebak dalam bentuk-bentuk penyembahan, sehingga waktu Paulus
menyodorkan kepada mereka sesuatu yang menjadi tujuan keseluruhan dari
penyembahan mereka, Dia yang mereka sembah tanpa mereka sadari, di mana seluruh
kegiatan pelayanan penyembahan difokuskan kepada-Nya—mereka menolak apa yang Paulus katakan. Mereka
sangat terjebak dalam hukum itu sendiri dan melupakan Dia yang disebut dalam
hukum itu.
Sekali lagi, walaupun keadaan saat ini sangat jelas berbeda dengan
situasi pada zaman Rasul Paulus dulu, kita harus berhati-hati untuk tidak membiarkan bentuk-bentuk dan tradisi
mengambil alih apa yang berhubungan dengan iman kita. Setiap penyembahan yang tidak
menuntun kita secara langsung kepada salib Kristus adalah penyesatan.
Kamis 15 September
KASIH MENGALAHKAN SEGALANYA
Dari sudut pandang kita saat ini, adalah sangat mudah melihat
kembali pada gereja mula-mula sebagai sebuah contoh yang selaras dan damai,
sebuah contoh tentang apa sesungguhnya penyembahan yang benar itu. Sayangnya,
sejarah Perjanjian Bam sangatlah sama dengan Perjanjian lama yang menunjukkan
betapa dalamnya kita telah jatuh.
Ambillah sebagai contoh, gereja di Korintus yang diresmikan oleh
Paulus dalam perjalanan pelayanannya yang kedua. Pusat bisnis yang terkenal
dengan kemewahan dan kekayaannya, Korintus juga adalah salah satu pusat agama
yang sensual dan merendahkan martabat di masa itu. Dipengamhi oleh budaya
setempat, perselisihan dan amoral telah merasuk ke dalam gereja. Namun seburuk apa pun keadaan tersebut,
itu bukanlah satu-satunya masalah di sana.
Paulus juga menyebutkan masalah lain yang
telah berkembang dan menyebabkan terjadinya kelompok-kelompok dalam gereja (Kisah
8:11), termasuk penyembahan berhala (1 Kor. 10:14), dan penekanan yang berlebihan
pada karunia, terutama penyalahgunaan karunia bahasa roh untuk motif-motif
pribadi (1 Kor. 14).
Sementara menulis kepada orang
Korintus dan semua masalah mereka, Paulus membcrikan pasal yang terkenal yaitu
1 Korintus 13. Apakah pekabaran penting dalam pasal ini? Lebih
penting lagi, bagaimanakah kita mengaplikasikannya dalam kehidupan dan
penyembahan kita saat ini?
1 Korintus 13
13:1.
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa
malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang
berkumandang dan canang yang gemerincing.
13:2
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala
rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna
untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
sekali tidak berguna.
13:3 Dan
sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan
menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,
sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
13:4. Kasih
itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan
tidak sombong.
13:5 Ia
tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia
tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6 Ia
tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7 Ia
menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu.
13:8. Kasih
tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan
akan lenyap.
13:9 Sebab
pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
13:10 Tetapi
jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
13:11 Ketika
aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti
kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi
dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
13:12 Karena
sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi
nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan
tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku
sendiri dikenal.
13:13
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang
paling besar di antaranya ialah kasih.
Paulus menyarankan bahwa tidak ada pekerjaan yang kita buat, tidak
ada mukjizat yang hebat, tidak ada karunia berkarisma, tidak ada kesalehan atau
semangat yang akan memberikan keuntungan bagi kita kecuali ada hati yang
dipenuhi dengan kasih kepada Allah, yang dibuktikan juga dengan kasih kepada
sesama manusia. Kata Paulus, itulah karunia yang utama yang harus kita cari yang tidak akan
dapat digantikan dengan hal yang lain.
Karunia rohani sangat menolong, dan orang Kristen harus menggunakan karunia itu
untuk menghormati Allah dan
untuk membangun jemaat dalam kesatuan. Tetapi tidak pernah sebuah karunia
digunakan untuk menonjolkan diri sendiri, keuntungan pribadi, atau melanggar
aturan dalam berbakti atau sebaliknya.
Pada akhirnya, gereja yang dipenuhi oleh umat Kristen yang
berdedikasi akan-memberikan pengaruh dan kuasa yang luas melampaui pelayanan penyembahan sepanjang pekan itu.
Berapa banyakkah kasih yang
tidak mementingkan diri sendiri kepada orang lain berpengaruh dalam kehidupan
Anda sehari-hari? Artinya, berapa banyakkah waktu dan tenaga yang Anda habiskan
untuk melayani orang lain? Berapa banyakkah kepentingan diri yang Anda tinggalkan
demi kebaikan orang lain? Itu tidak mudah bukan?
Jumat 16 September
PENDALAMAN:
Ellen G.White, Alfa dan Omega, jld.7,"Pentakosta,"hlm.30-39;
"Karunia Roh," hlm. 40-47; "Memuliakan Salib," hlm.
171-178; "Korintus," hlm. 205-214; "Dipanggil untuk Mencapai
Standar yang Lebih
Tinggi," hlm. 260-271.
"Kesucian bukanlah kegairahan; itu adalah penyerahan
sepenuhnya kepada kehendak Allah; itu adalah hidup dari setiap perkataan yang
keluar dari mulut Allah;... itu adalah berjalan oleh iman...; itu adalah
bergantung kepada Allah dengan keyakinan yang sepenuhnya, dan bersandar pada
kasih-Nya."—Ellen
G. White,"Alfa dan Omega, jld. 7, him. 43.
"Apakah kekuatan mereka yang telah menderita penganiayaan
untuk nama Kristus pada waktu yang silam? Itulah persatuan dengan Allah,...
dengan Roh Kudus,... dengan Kristus. Celaan dan aniaya telah memisahkan banyak
orang dari sahabat-sahabat duniawi, tetapi tidak pernah dari kasih
Kristus."—Ellen G. White, Alfa
dan Omega, jld. 7, hlm. 71, 72.
"Pesuruh-pesuruh yang berserah... tidak mengizinkan pikiran
meninggikan diri untuk menodai penyajian mereka akan Kristus.... Mereka tidak
menghendaki ke-kuasaan atau keunggulan."—Ellen. G. White, Alfa dan Omega, jld. 7,
hlm. 177
"Oleh menyembah berhala, [Paulus maksudkan] berarti bukan
hanya seka-dar menyembah berhala-berhala, tetapi melayani diri sendiri, cinta
kepelesiran, memanjakan selera dan hawa nafsu."— Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7,
hlm. 267.
PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. Di dalam kelas bicarakanlah
semua alasan yang kita miliki tentang iman kita. Apakah "bukti-bukti"
yang kita miliki sebagai dasar kepercayaan kita? Apakah fakta yang nasuk akal yang kita miliki
untuk menolong memperkokoh kita dalam kepercayaan yang kita yakini? Pada saat
yang sama, apakah yang mcrupakan tantangan bagi iman kita? Akhirnya, walaupun begitu banyak tantangan, mengapa
kita tetap percaya dengan apa yang kita lakukan?
2. Pikirkan tentang beberapa acara kebaktian yang paling berkuasa
yang pernah Anda hadiri. Apakah yang membuat itu begitu istimewa, begitu
berkuasa? Apakah unsur utama yang membuatnya berbeda? Bagaimanakah agar unsur-unsur tersebut bisa
dibawa ke dalam kebaktian di gereja Anda, jika gereja Anda belum memilikinya?
3. Dalam penyembahan kita, sebenarnya apa sajakah cara-cara yang
mungkin dapat merintangi pandangan kita dari Kristus dan salib-Nya?
Bagaimanakah kita bisa memastikan bahwa tidak ada yang mengizinkan itu
terjadi?
4. Perdalam 1 Korintus 13. Apakah langkah-langkah yang konkret yang gereja Anda
dapat ambil untuk menunjukkan kasih yang dibicarakan oleh Paulus di sini?
Ytk ibu Lanny,
ReplyDeleteMohon maaf kl saya menggunakan comment ini utk menghubungi ibu Lanny berhubung saya tidak mengetahui alamat email ibu.
Perkenalkan saya Lisa dari GMAHK Tamansari Jakarta. Saya berterima kasih sekali adanya blog pel SS ini.
Saya biasa mendapatkan kirimin email mengenai pel SS dari Sdr Frengky Simbolon. Namun saat ini ybs sedang kurang sehat sehingga saya mencari sumber lain; dan seseorang menunjukkan blog ibu Lanny.
Saya mohon maaf kalau mengambil Pel SS triwulan IV pelajaran 2 dari blog ibu untuk saya kirimkan ke milis dianmail, yg memang setiap minggu saya kirimi. Saya juga mencantumkan blog ibu ini di bagian bawah email tsb. Saya percaya ibu tidak keberatan akan hal ini.
Terima kasih banyak atas pengertiannya. GBU.
Sist. Lisa,
ReplyDeletesaya sama sekali tidak keberatan...Saya sangat senang jika blog ini dapat bermanfaat. Tuhan memberkati Sist Lisa dalam pekerjaan dan pelayanan. Doa saya agar Bro Frengky Simbolon segera pulih kesehatannya.
salam & doa,
Lanny.