Penyembahan dalam Kitab Wahyu
SABAT PETANG
AYAT HAFALAN: "Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan ke empat makhluk dan tua-tua itu,
dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada
seratus empat puluh
empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu" (Wahyu 14:3).
Beberapa buku dalam Alkitab memiliki begitu banyak misteri dan
daya tarik scperti dalam buku Wahyu. Buku itu penuh dengan gambaran yang luar
biasa tentang binatang-binatang, naga, api, gempa bumi, wabah penyakit, bala
tentara, katak, kota-kota, bintang jatuh, dan
lain sebagainya.
Namun, di tengah semua drama tersebut, tema yang kelihatannya
berulang-kali tetap muncul adalah penyembahan. Baik dalam menghadapi krisis
akhir sehubungan dengan
mereka yang menyembah binatang dan patungnya, maupun ungkapan tentang makhluk
surgawi yang menyanyikan lagu pujian kepada Allah, kitab Wahyu kembali lagi
menegaskan tentang penyembahan: menyembah Dia "selama-lamanya" (Wahyu
5:14, K.IV), penyembahan kepada-Nya "yang ada dan yang sudah ada,
karcna Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerinlah
sebagai raja" (Wahyu 11:17), dan menyembah kepada Dia yang layak
menerima "puji-pujian dan hormat dan kuasa" (Wahyu 4:11).
Singkatnya, kitab Wahyu mengungkapkan apa yang telah kita lihat
selama kuartal ini: bahwa hanya Tuhan Sendiri, Pencipta kita, Hakim kita—yang la-yak untuk
penyembahan dan pujian kita.
Pelajari pelajaran
pekan ini untuk Sabat, 24 September.
Minggu 18 September
"TERSUNGKURLAH AKU DI DEPAN KAKI-NYA SAMA SEPERTI ORANG YANG MATI’’
Mungkin salah satu dari wahyu terbesar dari Allah Yang Mahaagung
dan berkuasa yang telah diberikan kepada kita adalah melalui ilmu perbintangan,
Sebagian besar orang dulu tidak tahu ukuran dan luasnya dunia ini. Pada abad
kedua puluh, dengan kemajuan yang luar biasa dari berbagai teleskop yang ada,
kita diberi pandangan mengenai alam semesta yang akan membuat heran keba-nyakan
orang pada zaman dulu. Sesungguhnya, kita sendiri pun dibuat terce-ngang dengan
hal tersebut, mulai dari ukuran, jarak, dan bahkan jumlah galaksi yang luar
biasa dan segenap bintang-bintangnya. Pikiran kita hampir tidak bisa menampung
seluruhnya.
Dan di sinilah hal yang menakjubkan itu: hanya sesuatu yang lebih
besar daripada seluruh alam semesta ini yang dapat menciptakan alam semesta,
sama halnya dengan hanya sesuatu yang lebih besar dari sebuah lukisan yang
dapat membuat lukisan itu. Dengan demikian, Allah yang kita sembah, Allah yang
kita layani, adalah Pencipta alam semesta; maka, Dialah yang "lebih
besar" daripada segalanya. Jadi, siapakah kita dibanding dengan Allah yang
seperti itu?
Baca Wahyu 1:13-18, gambaran Yohanes tentang Yesus, seperti yang
dinyatakan kepadanya di sana. Apakah reaksinya, dan mengapa dia bereaksi
seperti itu? Bagaimanakah salib Yesus dinyatakan di sini?
Wahyu 1:13-18
1:13 Dan di
tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah
yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari
emas.
1:14 Kepala
dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan
nyala api.
1:15 Dan
kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya
bagaikan desau air bah.
1:16 Dan di
tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah
pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang
terik.
1:17 Ketika
aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang
mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata:
"Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
1:18 dan
Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya
dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Baca Ayub 42:1-6. Bagaimanakah reaksi Ayub dibandingkan dengan
reaksi Yohanes?
Ayub 42:1-6
42:1. Maka
jawab Ayub kepada TUHAN:
42:2
"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada
rencana-Mu yang gagal.
42:3
Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah
sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat
ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.
42:4
Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai
engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
42:5 Hanya
dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku
sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh
sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan
abu."
Walaupun hanya sebagian dari wahyu Tuhan yang diberikan kepada
kedua orang ini, apa yang mereka lihat telah cukup untuk membuat mereka sangat
rendah hati. Ada rasa takut, hormat, kekaguman, dan rasa pertobatan dalam reaksi
mereka. Bagaimana tidak? Mereka mendapatkan gambaran tentang Pencipta alam
semesta, lebih-lebih lagi, bahwa mereka adalah manusia yang berdosa yang
mendapatkan gambaran tentang Allah yang suci dan tidak berdosa. Tidak diragukan
lagi, mereka menyadari akan keberdosaan mereka, ketidakbenaran mereka,
kenajisan mereka sendiri pada saat mereka berdiri di hadapan Tuhan.
Bagaimanakah seharusnya pelayanan penyembahan kita mendatangkan
reaksi yang sama bagi diri kita? Artinya, bukankah seharusnya kita merasakan
kehadiran Allah yang akan membuat kita rendah hati? Pada saat yang sama, betapa
pentingnya salib Kristus ditinggikan di hadapan kita sebagai satu-satunya
pengharapan kita akan keselamatan.
Senin 19 September
suci, suci, suci...
Walaupun kitab Wahyu masih memiliki banyak misteri, tema yang
menonjol selalu muncul berulang-ulang, dan itu adalah tentang penyembahan.
Dalam seluruh kitab Wahyu telah ditunjukkan berbagai jenis makhluk yang menyembah Tuhan.
Baca ayat-ayat berikut ini. Apakah yang dapat kita pelajari
tentang penyembahan? Apakah tema yang
terlihat di sini yang kita sudah pelajari selama satu kuartal ini?
Wahyu 4:8-11
4:8. Dan
keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah
dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru
siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang
sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
4:9 Dan
setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan
ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai
selama-lamanya,
4:10 maka
tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas
takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan
mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11
"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan
kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena
kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Wahyu 5:8-14.
5:8 Ketika
Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh
empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi
dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
5:9 Dan
mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima
gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah
disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari
tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan
Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi
Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
5:11 Maka
aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta,
makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu
laksa,
5:12 katanya
dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima
kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan
puji-pujian!"
5:13 Dan aku
mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi
dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang
duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan
kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
5:14 Dan
keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur
dan menyembah.
Wahyu 7:9-12
7:9 Kemudian
dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang
tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan
bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah
putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
7:10 Dan
dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang
duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"
7:11 Dan
semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu;
mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
7:12 sambil
berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan
hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya!
Amin!"
Wahyu 11:15-19
11:15 Lalu
malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara
nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh
Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai
selama-lamanya."
11:16 Dan
kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka,
tersungkur dan menyembah Allah,
11:17 sambil
berkata: "Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa,
yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar
dan telah mulai memerintah sebagai raja
11:18 dan
semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi
orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu,
nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu,
kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa
yang membinasakan bumi."
11:19 Maka
terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya
di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan
hujan es lebat.
Wahyu 15:1-4.
15:1. Dan
aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan
tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
15:2 Dan aku
melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu
berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan
bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
15:3 Dan
mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba,
bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang
Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
15:4
Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab
Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah
Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."
Wahyu 19:1-5
19:1.
Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan
besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan
dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
19:2 sebab
benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi
pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang
telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."
19:3 Dan
untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
19:4 Dan
kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah
Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin,
Haleluya."
19:5. Maka
kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu
semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"
Dari antara semua hal yang kitab Wahyu dapat ajarkan kepada kita,
ada satu hal yang harus ditonjolkan yaitu: Apa yang terjadi di dunia berdampak
kepada surga, dan apa yang terjadi di surga berdampak pada dunia. Surga dan
dunia, sebagaimana yang telah disampaikan kepada kita, adalah lebih dekat
daripada apa yang kita pikirkan. Kitab wahyu menunjukkan bagaimana dekatnya
hal itu. Memang dari waktu kc waktu makhluk di surga menyembah Allah untuk
segala sesuatu yang la telah lakukan di dunia.
Apakah lagi tema-tema tentang pujian dan penyembahan yang terlihat
di sini yang juga terlihat di sepanjang kuartal ini? Tuhan sebagai Pencipta,
Tuhan sebagai Penebus, Tuhan sebagai Hakim. Dia diagungkan karena
kesucian-Nya, Dia diagungkan karena darah-Nya yang tertumpah, Dia dipuji dan
disembah karena kuasa-Nya, karena kekuatan-Nya,dan untuk kehormatan-Nya. Dia dipuji untuk keadilan-Nya dan penghakiman-Nya dan untuk keselamatan yang
diberikan-Nya.
Pikirkan kembali apa artinya
dan apa yang Allah telah berikan kepada kita melalui rencana keselamatan.
Bukankah kita memiliki begitu banyak hal untuk memuji Dia? Apa pun perjuangan
Anda, apa pun pencobaan Anda, ambillah waktu setiap hari
untuk memuji Tuhan untuk segala hal yang harus Anda syukuri. Hal itu akan
mengubah hidup Anda.
Selasa 20 September
WAHYU 13
Dari awal dan seterusnya,kita telah melihat bagaimana krisis terakhir pada akhir zaman akan berpusat pada pertanyaan seputar penyembahan.
Masalah penyem-bahan bukanlah masalah kecil. Nasib kekal jiwa kita bergantung
padanya. Kebe-naran penting ini semakin nyata melalui ungkapan dalam Wahyu 13
dan 14.
Baca Wahyu 13 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut:
1. Apakah konteks sejarah dari ayat-ayat ini? Apakah yang mereka
bicarakan sehubungan dengan sejarah dan nubuatan?
2. Berapa seringkah tema penyembahan ini muncul dalam pasal ini?
Bagaima-nakah hal ini menyatakan betapa pentingnya penyembahan itu?
3. Dalam pasal ini, di ayat manakah Injil dan keselamatan di dalam
Kristus ditawarkan kepada kita?
Wahyu 13
13:1.
(12-18) Dan ia tinggal berdiri di pantai laut. (13-1) Lalu aku melihat seekor
binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas
tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama
hujat.
13:2
Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki
beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya
kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
13:3 Maka
tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang
membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.
Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
13:4 Dan
mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu.
Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama
seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
13:5 Dan
kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat;
kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan
lamanya.
13:6 Lalu ia
membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah
kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
13:7 Dan ia
diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan
mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan
bangsa.
13:8 Dan
semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang
namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak
Domba, yang telah disembelih.
13:9
Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
13:10
Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan
untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di
sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.
13:11. Dan
aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama
seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
13:12 Dan
seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia
menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang
luka parahnya telah sembuh.
13:13 Dan ia
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke
bumi di depan mata semua orang.
13:14 Ia
menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan
kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka
yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang
yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
13:15 Dan
kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu,
sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa,
sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
13:16 Dan ia
menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin,
merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17 dan
tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang
memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18 Yang
penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung
bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Dari permulaan pertentangan yang besar itu, Setan berusaha untuk
menumbangkan otoritas dan kuasa Allah. Pertempuran yang ia mulai di surga
sekarang sedang diteruskan di bumi. Pasal ini menunjukkan pekerjaan sang musuh
sepanjang sejarah, melalui kuasa yang dinyatakannya dan bagaimana hal itu akan
mencapai puncaknya pada krisis terakhir seputar masalah penyembahan. Semua yang tidak menyembah
binatang dan patungnya akan menghadapi penganiayaan secara ekonomi dan fisik.
Walaupun Setan tahu bahwa ia telah dikalahkan, walaupun peristiwa di salib itu
merupakan akhir baginya, dia masih terus ber-juang, masih terus mencari dan
menipu sebanyak mungkin yang dia bisa dan dia akan melakukan perjuangannya
sampai saat terakhir.
Namun, di tengah-tengah semuanya ini, kita memiliki Wahyu 13:8,
yang merujuk kepada Kristus sebagai "Anak Domba yang telah
disembelih" yaitu, bahkan sebelum semuanya dijadikan di bumi,
"perjanjian yang kekal" (Ibrani 13:20) telah ada, menawarkan
kepada seluruh umat manusia kesempatan untuk keselamatan. Mereka yang
benar-benar telah menerima keselamatan itu, yang namanya tertulis dalam buku
kehidupan, tidak akan menyembah binatang dan patungnya. Tetapi, mereka
menyembah Dia yang "telah melepaskan kita dari dosa kita oleh
darah-Nya" (Wahyu 1:5) dar tidak diragukan lagi akan melakukan hal
yang sama di surga:
Rabu 21 September
WAHYU 14
Dengan apakah Wahyu 14 dibuka? Pemandangan surgawi yang menunjukkan
144,000 yang telah "ditebus dari bumi itu" (ayat 3). Itu
dimulai dengan pandangan masa depan, tentang apa yang akan terjadi, paling
tidak untuk ke-lompok ini, pada waktu mereka berdiri di hadapan Allah di surga.
Dan walaupun ayat-ayat itu tidak menyatakan dengan jelas dan menyebutkannya,
tentu ini kelihatan seperti gambaran dari beberapa penyembahan surgawi.
Jadi, Wahyu 14 menyerukan tema penyembahan yang terdapat pada
pasal 13. Orang-orang ini tidak menyembah binatang dan patungnya tetapi menyembah
Tuhan mereka di surga.
Pasal itu kemudian kembali ke bumi, meneruskan apa yang telah
ditiflggal-kan oleh pasal 13, di mana mereka yang menyembah binatang dan
patungnya terlihat berbeda dengan mereka yang tidak, mereka yang namanya telah
tertulis dalam buku kehidupan.
Baca Wahyu 14:6-12. Mengapa ayat-ayat ini
menjadi pusat dan sangat penting bagi kita sebagai umat Advent Hari Ketujuh?
Apakah tema yang muncul di sini yang telah kita lihat berulang-ulang
dalam pelajaran kuartal ini? Kenapa
kita menyebutkan pasal ini sebagai "kebenaran zaman ini?"
Wahyu 14:6-12
14:6. Dan
aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya
ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi
dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,
14:7 dan ia
berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia,
karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan
langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
14:8 Dan
seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah
rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa
dengan anggur hawa nafsu cabulnya."
14:9 Dan
seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan
suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan
menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,
14:10 maka
ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam
cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata
malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.
14:11 Maka
asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang
malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang
serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
14:12 Yang
penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah
dan iman kepada Yesus.
Ayat-ayat ini sangatlah kaya dan penuh dengan kebenaran:
Penciptaan, Penebusan, Pengadilan, Keselamatan, Injil, Penurutan, Iman, Sepuluh
Hukum, dan Misi. Di sini juga kita dapat melihat amaran yang paling sengit di
seluruh Alkitab, dan ini berpusat pada soal penyembahan: "Maka asap api
yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam
mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta
patungnya . itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya." (Wahyu)4:11).
Sebagai umat Advent Hari Ketujuh, kita mengerti bagaimana
pentingnya seluruh doktrin mengenai Sabat hari ketujuh, yang begitu terkait
dengan penciptaan dan penyembahan. Kita menyembah Tuhan karena Dialah Pencipta,
dan Sabat telah dan tetap akan menjadi ciri-ciri utama, atau tanda, dari
peran-Nya sebagai Pencipta.
Walaupun kita masih belum
tahu kapan, dan bagaimana semua masalah ini akan dibawa ke permukaan, kita
yakin bahwa itu pasti akan terjadi. Jadi betapa pentingnya kita harus bersedia,
bukan saja hanya berdiri teguh dalam kebenaran tetapi juga mampu "untuk
memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan
jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah
lembut dan hormat" (1 Ptr. 3:15).
Kamis 22 September
MENYEMBAH ALLAH
"Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat
semua-nya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di
depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk
menyembahnya. Tetapi ia berkata kepadaku: 'Jangan berbuat de-mikian! Aku adalah
ham ba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka
yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah'"(Wahyu. 22:8, 9). Baca isi dari kedua ayat ini.
Apakah pekabaran penting yang disampaikan di sini mengenai penyembahan?
Wahyu. 22:8, 9
22:8 Dan
aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah
aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah
menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
22:9 Tetapi
ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama
seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti
segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"
Sepanjang kuartal ini kita telah melihat hal yang sama: manusia
memiliki kebutuhan batiniah untuk menyembah. Bahkan hal-hal yang baik. Di sini
Yohanes ingin menyembah para utusan surga yang menunjukkan kepadanya begitu
banyak kebenaran luar biasa. Namun dia disuruh berhenti dan menyembah Tuhan.
Ini bukanlah kali pertama dia punya pengalaman ini. Di dalam Wahyu
19:10, dia sudah hampir akan melakukan hal yang sama, dan sekali lagi, ia
dihentikan dan diminta untuk menyembah kepada Tuhan. Hal itu mengingatkan kita
akan satu hal dari kata-kata Kristus kepada Setan: "Engkau harus menyembah
Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius
4:10).
Di dua kasus itu juga, Yohanes jatuh tersungkur di kaki objek yang
dia cari untuk disembah, sebuah lambang penyerahan diri, dan penghormatan
kepada objek penyembahan. Hal lainnyatentu bukanlah penyembahan yang benar,
bukan?
Jadi, penyembahan bukanlah hanya mengenai apayang kita lakukan
pada hari Sabat dalam beberapajam setiap pekan. Penyembahan adalah tersungkur
di bawah kaki Yesus setiap saat. Ini adalah mengenai keseluruhan sikap dan
hubungan kita kepada Allah. Penyembahan adalah mengenai apa yang seharusnya
kita lakukan selama 24 jam dalam 7 hari; ini adalah menghidupkan kehidupan yang beriman, penurutan
dan penyerahan diri kepada Allah. Penyembahan adalah mendahulu-kan Allah
sebagai yang pertama dan terutama di dalam segala yang kita katakan, semua yang
kita lakukan, dan semua yang kita pikirkan. Penyembahan adalah bagaimana kita
memperlakukan orang lain, bagaimana kita memperlakukan orang yang kita kasihi,
dan mereka yang tidak. Penyembahan adalah mengenai penurutan kepada hukum
Allah, mengenai pelayanan kepada yang membutuhkan, itu juga adalah mengenai
penyangkalan diri dan mengabarkan Injil.
Sekali lagi, pikirkan tentang penciptaan, tentang Allah yang telah
menciptakan dunia ini. Lalu pikirkan tentang salib Kristus, tentang Pencipta
yang mati untuk dosa-dosa mereka yang Dia telah ciptakan, menanggung hukuman
yang seharusnya diterima orang berdosa, agar makhluk yang tidak layak itu
boleh mendapatkan kesempatan untuk diperbarui kembali di langit yang baru dan
bumi yang baru.
Karena Allah menciptakan semua yang ada, jika kita menyembah
sesuatu yang lain, berarti kita menyembah hasil ciptaan, menyembah dewa-dewa
dalam berbagai bentuk, dan menyembah sesuatu yang tidak dapat menyelamatkan
kita. Sebaliknya, dengan gambaran Sang Pencipta di kayu salib, pertanyaannya
adalah, mengapa kita masih ingin menyembah sesuatu atau orang lain?
Jumat 23 September
PENDALAMAN: Baca Ellen G. White, Alfa
dan Omega, jld. 8, "Pertentangan yang Segera akan Terjadi," hlm. 612-623;
"Amaran Terakhir," hlm. 603-612, "Pertikaian Berakhir,"
hlm. 699-716.
"Penyembahan adalah sujud merendahkan diri di hadapan Sang
Pencipta kita, mengenali serta mengakui kesucian-Nya dan keberadaan kita
sebagai ciptaan-Nya. Hal itu berarti tunduk kepada kedaulatan-Nya, dan
merespons keberadaan-Nya yang penuh keagungan."—Ditulis oleh Richard M. Davidson, Worship in
the Old Testament (digunakan atas izin dari penulis), hlm. 3.
"Pemazmur berkata: 'Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut
dan ci-umlah kaki-Nya dengan gemetar' (Mzm. 2:11). Di dalam penyembahan,
kita mengenai keagungan dan kuasa yang tidak terbatas dari Sang Raja; kita
meng-ingat bahwa 'Allahmu adalah api yang menghanguskan (Ul. 4:24; Ibr.
12:29) yang dengan cepat akan menghanguskan kita kalau saja tidak ada Yesus
korban pengganti yang telah "disembelih" di atas mezbah Kalvari ganti
kita."
"Jadi penyembahan kita akan menjagakeseimbangan
antarasukacitadan ke-kaguman. Itu akan mcnjadi sukacitayangsuci.... Penyembahan
kita harus memiliki kekaguman yang sangat dalam... namun juga penuh semangat
sukacita."—
Dokumen ditulis oleh Richard ML Davidson, Worship in the Old Testament (digunakan
atas izin dari penulis), hlm. 30.
"Umat tebusan itu menyanyikan sebuah nyanyian pujian yang bergema dan bergema
ulang di seluruh lengkungan
surga, 'Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!'
(Wahyu 7:10).... Dalam semua rombongan yang bcrcahaya itu tidak seorang pun
yang menganggap keselamatan itu diberikan kepada mereka oleh karena mereka
telah menang atas kuasa dan kebaikan mereka sendiri. Tidak ada yang menyatakan
apa-apa mengenai apa yang telah mereka lakukan atau derita; tetapi beban setiap
nyanyian, nada kunci setiap lagu adalah: 'Keselamatan kepada Allah kami, dan
kepada Anak Domba.'"—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 703.
PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. Di dalam kelas, diskusikan secara rinci rencana
penebusan, keajaiban inkarnasi, kehidupan Yesus yang tidak berdosa, dan kematian-Nya ganti kita,
dan Janji kedatangan-Nya
yang kedua kali. Mengapa semua ini
membuat Kristus layak untuk disembah?
2. Dalam cara apakah kita dapat melakukan penyembahan kepada Tuhan
pada saat kita tidak berada dalam pelayanan gereja? Jika kita tidak menyembah Tuhan setiap waktu, dapatkah kita benar-benar menyembah Dia hanya dalam beberapa
jam pada hari Sabat? Diskusikan
jawaban Anda.
3. Apa sajakah hal-hal "baik" yang bisa berbahaya bagi kita dalam penyembahan?
No comments:
Post a Comment