PELAJARAN 3 TRIWULAN III 2011


Download Audio Sekolah Sabat :
Jumat   http://www.4shared.com/audio/U3-72_BZ/SSL315Juli.html





Hari Sabat dan Penyembahan


SABAT PETANG
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI:
Keluaran20:11; Ulangan 5:15; Yesaya 44:15-20; Matius 11:28-30; Roma 6:16-23.

AYAT HAFALAN: "Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya" (Mazmur 95:6, 7).

Sebagaimana kita melihat pada pendahuluan, Penciptaan dan Penebusan adalah pusat dari pekabaran malaikat pertama dan tema dari penyembahan. Malaikat pertama memanggil kita kepada 'Injil yang kekal' yaitu kabar baik tentang keselamatan di dalam Yesus, keselamatan yang di dalamnya bukan saja terkandung pengampunan dari dosa tetapi juga kuasa untuk mengalahkannya. Oleh karena itu, Injil menjanjikan kita hidup baru dalam Kristus, yaitu janji pengudusan, di mana hal itu adalah bagian dari proses keselamatan dan penebusan (Yoh. 17:17; Kis. 20:32; 1 Tes. 5:23).
Sebagaimana yang kita lihat, pekabaran malaikat pertama juga termasuk peringatan khusus bahwa Oknum yang kita sembah itu adalah Pencipta kita, yang telah menjadikan kita dan dunia di mana kita tinggal sekarang ini.
Itulah sebabnya, hal yang berhubungan dengan penyembahan adalah tema yang menyangkut tentang Penciptaan, Penebusan dan Pengudusan. Tidak aneh, tiga tema ini justru dinyatakan di dalam Sabat, elemen yang sangat penting yang digambarkan dalam Wahyu 14, ketika pertanyaan dihadapkan kepada kita semua: apakah kita menyembah Pencipta, Penebus, dan Oknum yang menguduskan kita atau binatang dan tandanya? Pertanyaan tersebut tidak memberikan kita ruang untuk pilihan ketiga.
Pekan ini kita akan melihat hukum tentang Sabat dan bagaimana tema ini dinyatakan. Saat Anda mempelajarinya, tanyakan pada diri Anda sendiri bagaimanakah cara saya menjadikan tema ini pusat dari pengalaman penyem­bahan saya?
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 16 Juli.

Minggu 10 Juli
PENCIPTAAN DAN PENEBUSAN: DASAR DARI PENYEMBAHAN

"Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat" (Keluaran. 20:8). Kata ingatlah dan peringatan dalam Bahasa Ibrani berasal dari akar kata yang sama yaitu, zkr. Ketika Allah berkata "ingatlah," Dia sedang memberikan umat-Nya peringatan akan dua peristiwa besar yang terjadi, yang satu menjadi dasar dari yang lainnya.
Menurut hukum keempat, apakah dua peristiwa besar tersebut, dan bagaimanakah keduanya berhubungan satu sama lain? Kel. 20:11; Ul. 5:15.
Peran Kristus sebagai Pencipta tidak bisa dilepaskan hubungannya dari peran-Nya sebagai Penebus, dan setiap pekan, Sabat menyoroti kedua peran tersebut. Bukan bulanan, atau tahunan, tetapi mingguan, tanpa terkecuali karena begitu pentingnya hal tersebut. Oknum yang membentuk dan menjadikan kita adalah Oknum yang sama yang melepaskan Bangsa Israel dari perbudakan Mesir dan juga yang melepaskan kita dari belenggu dosa.

Bacalah Kolose 1:13-22. Bagaimanakah cara Paulus dengan jelas menghubungkan kedua peran Kristus sebagai Pencipta dan Penebus?

Kolose 1:13-22
1:13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
1:14 di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,
1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
1:21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
1:22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Penciptaan dan penebusan adalah dasar dari seluruh kebenaran Alkitab dan begitu pentingnya hal tersebut sehingga kita diminta untuk memelihara hari Sa­bat sebagai peringatan akan kebenaran-kebenaran ini. Dari Eden, di mana hari ketujuh pertama kali diasingkan, sampai sekarang, ada beberapa orang yang menyembah Tuhan melalui pemeliharaan hari ketujuh sebagai Sabat yang kudus.

Pikirkan sejenak betapa pentingnya kebenaran-kebenaran ini bagi Tu­han sehingga Tuhan memberikan kita peringatan mingguan untuk kebe­naran tersebut; begitu pentingnya sehingga la memerintahkan kita untuk mengasingkan sepertujuh dari hidup kita dalam jenis istirahat yang istimewa agar kita bisa lebih terfokus pada perhatian kita akan kebenaran-kebenaran ini. Bagaimanakah pengalaman penyembahan Anda menolong meningkatkan penghargaan Anda kepada Kristus sebagai Pencip­ta dan Penebus?

Senin 11 Juli
INGATLAH PENCIPTAMU

Alkitab dimulai dengan satu kalimat terkenal, "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." Kata kerja "menciptakan," bara, adalah sebuah kata kerja yang merujuk hanya kepada tindakan-tindakan Allah saja. Manusia bisa membuat benda-benda, menciptakan sesuatu, dan membentuk hal-hal tertentu, tetapi hanya Allah saja yang dapat melakukan bara. Hanya Allah yang bisa men­ciptakan ruang, waktu, dan zat, serta energi—seluruh bagian dari materi dunia di mana kita ada. Semuanya ada di sini, hanya karena Allah melakukan bara.
Tentu saja, bagaimana Dia melakukannya tetap menjadi misteri. llmu pengetahuan sulit memahami apa yang membentuknya, paling tidak bagaimana hal itu diciptakan dan mengapa hal itu ada dalam bentuk seperti itu. Yang terpenting di sini adalah bahwa kita tidak pernah akan lupa sedikit pun dari mana semua itu datang. "Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan,.... Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada" (Mzm. 33:6, 9).
Begitu pula ketika sebuah proyek diselesaikan, orang senang untuk merayakannya. Contohnya, ketika kita membangun sebuah gereja, kita mempersembahkannya kepada Allah. Sama halnya dengan Allah, ketika la menyelesaikan dunia ini, la merayakannya dengan menyisihkan satu hari istimewa yaitu hari Sabat.

BandingkanYesaya 40:25,26; 45:12,18; Kolose 1:16,17; Ibrani 1:2 de­ngan Yesaya 44:15-20, 46:5-7. Apa kah yang begitu berbeda di sini?

Yesaya 40:25, 26
40:25 Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus.
40:26 Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.

Yesaya 45:12,18
45:12 Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di atasnya; tangan-Kulah yang membentangkan langit, dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh tentaranya.
45:18 Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit, --Dialah Allah--yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, --dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami--:"Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain.

Kolose 1:16,17
1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

Ibrani 1:2
1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.

Yesaya 44:15-20
44:15 Dan kayunya menjadi kayu api bagi manusia, yang memakainya untuk memanaskan diri; lagipula ia menyalakannya untuk membakar roti. Tetapi juga ia membuatnya menjadi allah lalu menyembah kepadanya; ia mengerjakannya menjadi patung lalu sujud kepadanya.
44:16 Setengahnya dibakarnya dalam api dan di atasnya dipanggangnya daging. Lalu ia memakan daging yang dipanggang itu sampai kenyang; ia memanaskan diri sambil berkata: "Ha, aku sudah menjadi panas, aku telah merasakan kepanasan api."
44:17 Dan sisa kayu itu dikerjakannya menjadi allah, menjadi patung sembahannya; ia sujud kepadanya, ia menyembah dan berdoa kepadanya, katanya: "Tolonglah aku, sebab engkaulah allahku!"
44:18 Orang seperti itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak mengerti apa-apa, sebab matanya melekat tertutup, sehingga tidak dapat melihat, dan hatinya tertutup juga, sehingga tidak dapat memahami.
44:19 Tidak ada yang mempertimbangkannya, tidak ada cukup pengetahuan atau pengertian untuk mengatakan: "Setengahnya sudah kubakar dalam api dan di atas baranya juga sudah kubakar roti, sudah kupanggang daging, lalu kumakan. Masakan sisanya akan kubuat menjadi dewa kekejian? Masakan aku akan menyembah kepada kayu kering?"
44:20 Orang yang sibuk dengan abu belaka, disesatkan oleh hatinya yang tertipu; ia tidak dapat menyelamatkan jiwanya atau mengatakan: "Bukankah dusta yang menjadi peganganku?"

Yesaya 46:5-7
46:5. Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?
46:6 Orang mengeluarkan emas dari dalam kantongnya dan menimbang perak dengan dacing, mereka mengupah tukang emas untuk membuat allah dari bahan itu, lalu mereka menyembahnya, juga sujud kepadanya!
46:7 Mereka mengangkatnya ke atas bahu dan memikulnya, lalu menaruhnya di tempatnya; di situ ia berdiri dan tidak dapat beralih dari tempatnya. Sekalipun orang berseru kepadanya, ia tidak menjawab dan ia tidak menyelamatkan mereka dari kesesakannya.


Sejak pertentangan besar antara Kristus dan Setan sampai ke bumi, musuh itu telah mencoba rnemimpin banyak orang untuk meragukan atau menolak keberadaan Allah yang benar, Pencipta itu. Dengan menolak Firman-Nya atau menolak bukti dari kuasa penciptaan-Nya, manusia dengan kecerdasannya mencoba mencari cara untuk menjelaskan kejadian kita dengan cara yang sangat berbeda dari cara Tuhan. Begitu banyak teori telah dikemukakan. Yang terkenal sekarang ini tentunya adalah teori evolusi, yang mengusulkan mutasi acak dan seleksi alam sebagai cara di mana seluruh kehidupan dan kecerdasan muncul. Seseorang baru-baru ini memaparkan sebuah teori bahwa kita semua hanyalah sebuah proyeksi komputer dan bahwa kita tidak sepenuhnya ada tetapi hanyalah sebuah komputer ciptaan dari beberapa ras super makhluk asing. Dalam berbagai cara, seseorang bisa saja berargumentasi bahwa dewa kayu yang ditulis oleh Yesaya, yang disembah oleh pembuatnya sendiri, sama baiknya dengan banyaknya teori lain tentang asal mula yang sering dinyatakan sebagai alternatif bagi Allah Alkitab.

Jika kita benar-benar menerima Sabat karena apa yang dikatakan oleh Alkitab—suatu peringatan dari 6 hari penciptaan yang dilakukan oleh Al­lah—bagaimanakah kita bisa dilindungi dari pandangan-pandangan yang salah tentang asal mula dunia ini? Lagipula, siapakah yang mau menyembah Allah yang kejam dan bengis dengan proses evolusinya untuk mencip­takan kita, seperti yang diajarkan kebanyakan orang?

Selasa 12 Juli
BEBAS DARI PERBUDAKAN

Seperti yang kita sudah pelajari, Sabat merujuk tidak hanya kepada penciptaan, suatu tema penting tentang penyembahan, tetapi juga merujuk kepada penebusan. Ulangan 5:15 menceritakan pada kita. "Sebab haruslah kau ingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung: itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat." (NIV). Kata-kata ini menggema pada tema penting dari pekabaran malaikat pertama, tentang penebusan dan keselamatan.
Dan penebusan ini dilambangkan dengan apa yang Tuhan telah lakukan bagi anak-anak Israel lewat Keluaran. Tidak ada ilah di Mesir yang memiliki kuasa untuk menghentikan bangsa yang diperbudak ini dari pelarian mereka dari perbudakan. Hanya Allah Israel, yang menyatakan diri-Nya dalam mukjizat yang penuh kuasa dan kehadiran-Nya yang penuh dengan keagungan dan kemuliaan, yang sanggup untuk melepaskan mereka dengan "tangan yang kuat" dan "tangan yang teracung" (Kel. 5:15). Allah ingin mereka mengingat "bah­wa TUHANlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia" (Ul. 4:35, NKJV). Jadi Dia memberikan hari Sabat sebagai suatu peringatan yang tetap akan kelepasan besar yang dilakukan-Nya dan sebagai peringatan bagi kita terhadap kebebasan dari perbudakan yang Kristus telah berikan bagi kita.

Bacalah Roma 6:16-23. Janji apakah yang diberikan disini kepada kita dan bagaimanakah hal ini berhubungan erat dengan apa yang Tuhan te­lah lakukan terhadap Bangsa Israel di Mesir?

Roma 6:16-23
6:16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
6:19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.
6:20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
6:21 Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.
6:22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Perjanjian Baru dengan jelas mengajarkan bahwa perbudakan dosa membutuhkan Juruselamat yang penuh kuasa, sama pastinya dengan perbudakan di Mesir pada zaman Bangsa Israel. Hal itulah yang dimiliki oleh anak-anak Isra­el di dalam Tuhan; dan juga yang kita miliki sebagai orang Kristen zaman ini, karena Allah yang telah melepaskan mereka dari perbudakan adalah Allah yang sama yang melepaskan kita dari dosa-dosa kita.
Jika kita pernah membutuhkan alasan yang tepat untuk menyembah Tuhan, bukankah itu adalah 'kelepasan dari perbudakan' yang telah la menangkan bagi kita? Bangsa Israel menyanyikan lagu yang hebat segera setelah mereka dibebaskan (Lihat Keluaran 15). Itulah sebabnya, pengalaman penyembahan kita pada hari Sabat seharusnya adalah sebuah perayaan kasih karunia Allah dalam membebaskan kita tidak hanya dari hukuman dosa (yang ditimpakan pada Yesus ganti kita) tetapi juga kebebasan dari kuasa dosa yang memperbudak kita.

Apakah artinya tidak diperbudak dosa lagi? Apakah itu berarti kita ti­dak berdosa lagi, atau dalam waktu tertentu kita tidak melakukan dosa? Yang terpenting, bagaimanakah kita bisa belajar untuk membuat janji ke­lepasan yang ditawarkan oleh Injil itu menjadi nyata dalam hidup kita?

Rabu 13 Juli
INGATLAH YANG MENGUDUSKANMU

Bacalah Keluaran 31:13. Apakah Anda mengerti hal ini? Bagaimana­kah hal ini menjadi rclevan bagi kita sekarang? Apakah artinya memiliki Allah yang menguduskan kita? Bagaimanakah kita bisa mengalami pro­ses ini dalam hidup kita?

Keluaran 31:13
31:13 "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.

Penciptaan, penebusan, dan pengudusan—semuanya saling berhubungan. Penciptaan, tentu saja, adalah dasar dari segala sesuatu (karena tanpa hal itu ti­dak akan ada seorang pun yang dapat menebus dan menguduskan kita). Namun, dalam kondisi keberdosaan kita, penciptaan tidaklah cukup; kita memerlukan penebusan, dan janji pengampunan terhadap dosa-dosa kita. Jika tidak, kita akan menghadapi kebinasaan kekal, dan penciptaan kita akan selamanya berakhir.
Tentu saja, satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari penebusan adalah pengu­dusan, suatu proses di mana kita bertumbuh dalam kekudusan dan kasih karu­nia dalam hidup kita. Kata yang diterjemahkan 'pengudusan' di Keluaran 31:13 berasal dari akar kata yang sama yang digunakan di Keluaran 20:8, ketika Tu­han menyatakan kepada umat-Nya untuk 'menguduskan' hari Sabat. Akar kata yang sama muncul di Keluaran 20:11, yang mengatakan bahwa Allah "mengu­duskan'' atau "menjadikan kudus" hari Sabat (Lihat juga Kejadian 2:3, di mana Allah "menguduskan" hari ketujuh). Dengan demikian, semua akar kata qds, berarti "menjadi kudus," "diasingkan sebagai yang kudus," atau untuk "didedikasikan menjadi kudus."
Allah memanggil Bangsa Israel dan mengasingkan mereka sebagai umat-Nya yang kudus, untuk menjadi terang bagi dunia ini. Kristus memanggil murid-murid-Nya untuk sebuah misi dalam menyampaikan Injil kepada dunia. Yang menjadi pusat dari tugas itu adalah kudusnya karakter orang yang membawakan pekabaran itu. Injil itu bukan hanya berarti tidak ada lagi penghukuman atas dosa-dosa kita. Seperti yang kita lihat dalam pelajaran kemarin, itu adalah mengenai pembebasan kita dari perbudakan dosa. Itu juga adalah tentang menjadi manusia baru di dalam Kristus dan menjadikan hidup kita sebagai saksi yang hidup atas apa yang Allah telah lakukan pada kita saat ini dan sekarang.

Bacalah 2 Korintus 5:17. Apakah yang diungkapkan oleh Rasul Paulus disini, bagaimanakah kita menghubungkan ayat ini dengan tema pencipta­an, penebusan dan hari Sabat? Bagaimanakah penyembahan kita pada hari Sabat menolong kita untuk tetap berpusat pada tema-tema tersebut?

2 Korintus 5:17
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Kamis 14Juli
BERISTIRAHAT DALAM PENEBUSAN

Penciptaan, penebusan dan pengudusan: kita memiliki semuanya di dalam Kristus, dan hal-hal tersebut dilambangkan secara khusus melalui berkat-berkat pada hari Sabat.
Dalam Matius 11:28-30 bacalah undangan Yesus untuk beristirahat. Bagaimanakah hari Sabat bisa cocok dengan apa yang Yesus katakan pada kita di sini?

Matius 11:28-30
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

"Istirahat" yang Yesus tawarkan kepada kita termasuk beristirahat secara emosional, psikologis, dan spiritual bagi mereka yang dibebani dengan berbagai masalah, termasuk beban dosa, perasaan bersalah dan ketakutan. Sebagai tambahan kebutuhan dasar manusia untuk beristirahat secara fisik, ada kebutuhan yang sama akan pentingnya beristirahat bagi pikiran dan roh—beristirahat dari segala beban dan tekanan mental dalam kehidupan sehari-hari. Allah telah merancang hari Sabat tepat untuk maksud tersebut. Penyelidikan telah menunjukkan bahwa produktivitas di tempat kerja semakin meningkat dengan beristirahat seminggu sekali. Mengakhiri kegiatan rutin dalam hidup sehari-hari meningkatkan ketajaman mental dan ketahanan fisik yang lama. Lebih jauh lagi, hari Sabat menyediakan suatu pengharapan untuk menolong kita terhindar dari kejenuhan dan keletihan.
Saat seorang berkata bahwa mereka 'beristirahat dalam Kristus,' hari Sabat memberikan kepada kita wujud konkret dan manifestasi fisik yang nyata dari hal tersebut. Hari Sabat berdiri sebagai simbol dari peristirahatan yang benar-benar kita miliki di dalam Dia, dalam keselamatan yang diberikan oleh Kristus pada kita.
Hari Sabat juga memenuhi kita pada tingkat emosional kehidupan kita. Itu mem­berikan kita semacam identitas dan harga diri: kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, dan kita menjadi milik-Nya karena Dialah yang menjadikan kita.
Dan sama seperti Allah telah melembagakan pernikahan di Taman Eden untuk memenuhi kebutuhan manusia yakni keintiman terhadap sesama seca­ra horizontal, maka la memberikan hari Sabat untuk keintiman bersama secara vertikal antara Pencipta dengan ciptaan-Nya.
Janji kegenapan hari Sabat—adalah akan menjadi apa kita kelak melalui pekerjaan Kristus dalam pemulihan kita. Hal ini memberikan kita pengharapan di masa yang akan datang—suatu Sabat yang kekal. Lebih penting dari segalanya adalah, hari Sabat memberikan kepada kita suatu kebutuhan tertinggi, kebutuhan menyem­bah sesuatu atau Seseorang. Allah dalam kebesaran hikmat-Nya telah memberikan hari Sabat kepada kita sebagai suatu hari yang diasingkan untuk penyembahan, hari di mana kita bisa gunakan untuk menghormati dan memuji Dia.
Beban apakah yang Anda pikul yang perlu Anda letakkan dan beristirahat darinya, dan bagaimanakah Anda bisa belajar untuk memberikan beban itu kepada-Nya? Bagaimanakah pengalaman penyembahan Anda pada hari Sabat bisa menolong Anda untuk benar-benar belajar beristirahat di dalam Dia?


Jumat 15 Juli
PENDALAMAN:

Bacalah tulisan Ellen G. White, "Penciptaan," hlm. 35-45; "Pekan yang Biasa," hlm. 120-127. dalam Alfa dan Omega, jld. 1; "Hari Sabat," hlm. 298-307, dalam Alfa dan Omega, jld. 5.
"Tuhan merencanakan bahwa pemeliharaan [hari Sabat] harus menyatakan mereka sebagai penyembah Allah. Itu adalah tanda perpisahan mereka dari berhala, dan hubungan mereka dengan Allah yang benar. Tetapi untuk menguduskan hari Sabat. manusia juga harus kudus. Melalui iman mereka harus mengambil bagian dalam kebenaran Kristus.... Hanya dengan demikian maka hari Sabat itu membedakan Bangsa Israel sebagai penyembah Allah."—Ellen G. White, The Desire of Ages, hlm. 283.
"Ketika Tuhan membebaskan Bangsa Israel dari Mesir dan memberikan kepada mereka hukum-Nya, la mengajarkan kepada mereka bahwa dengan memelihara hari Sabat mereka dipisahkan dari kelompok penyembah-penyembah berhala. Inilah yang membuat perbedaan antara mereka yang mengenal kemahakuasaan Allah dan mereka yang menolak untuk menerima Dia sebagai Pencipta dan Raja mereka."—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 6, hlm. 349.
PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.     Renungkanlah kembali lebih dalam ide tentang bagaimana pemeliharaan Sabat yang benar dapatmelindungi kita dari begitu banyaknya kepercayaan yang salah tentang penciptaan. Contohnya, tentang peristiwa-peristiwa terakhir mengenai mereka yang menyembah binatang dan mereka yang menentang para penyembah Pencipta (lihat Wahyu 14). Bagaimanakah bias sebuah pemahaman yang salah tentang asal mula kita—seperti pandangan bahwa Yesus menggunakan teori evolusi untuk menciptakan kita—membuat orang tertipu di akhir zaman nanti?
2.     Renungkan kembali pertanyaan seputar Sabat dan penyembahan. Bagaimanakah dengan penyembahan pada hari Sabat di jemaat Anda? Apakah pelayanannya menyanggupkan Anda untuk meninggikan Allah sebagai Pencipta, Penebus dan Yang Menguduskan? Jika tidak, apakah yang ditekankan disana? Bagaimanakah kita bisa belajar untuk mcncmpatkan Tuhan sebagai pusat dari pengalaman penyembahan kita?
3.     Penciptaan adalah pusat dari segala kepercayaan kita. Mengapa tidak ada sesuatu pun yang kita percaya sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh menjadi tidak berarti jika terpisah dari Allah Pencipta? Pen­ciptaan adalah fondasi dari segala yang kita percayai, dan hari Sabat berkaitan erat dengan asal mula penciptaan. Bagaimanakah fakta-fakta ini menolong kita untuk mengerti betapa penting dan mendasar hari Sabat itu? Bagaimanakah hal ini menolong kita untuk lebih mengerti di hari-hari terakhir, ketika kuasa-kuasa palsu berusaha untuk memaksa penyembahan yang hanya layak diberikan kepada Allah, dan hari Sa­bat menjadi pokok utama pada drama akhir tersebut?

1 comment:

  1. satu usaha yang baik.. memposkan pelajara sekolah sabat di blog ini.

    ReplyDelete