Kitab Matius
Pada saat kelahirannya di Winchester, Massachusetts, Rick Hoyt tercekik tali pusar, sehingga dia mengalami gangguan otak dan kelumpuhan. Beberapa bulan kemudian, dokter memberitahu keluarga Hoyt bahwa Rick akan lumpuh seumur hidupnya dan harus diserahkan ke panti asuhan.
"Tetapi keluarga Hoyt tidak percaya hal itu," tulis Rick Reilly dalam profil keluarga Hoyt pada majalah Sports Illustrated (20 Juni 2005). Mereka memerhatikan cara mata Rick mengikuti mereka di sekitar ruangan. Ketika Rick berusia 11 tahun, mereka membawanya ke departemen teknik Tufts University dan bertanya jika ada sesuatu yang dapat membantu anak ini berkomunikasi.
"Tidak ada," Dick menyampaikan apa yang dikatakan kepadanya. "Tidak ada yang jalan di otaknya."
'"Ceritakan dia sesuatu yang lucu,' balas Dick. Mereka pun bergurau. Rick tertawa. Ternyata banyak yang terjadi di otaknya."
Kemudian, disambungkan ke "sebuah komputer yang memungkinkan dia untuk mengatur kursor dengan menyentuh tombol dengan sisi samping kepalanya, Rick akhirnya bisa berkomunikasi" dengan orang lain.
Teknologi ini memungkinkan dia untuk memulai hidup baru. Dan hidup baru termasuk, di antaranya, ayahnya mendorong dia di kursi roda dalam sebuah acara maraton amal. Setelah perlombaan itu, Rick mengetik, "Ayah, saat kita sedang berlari, rasanya seperti saya tidak cacat lagi!"
Dick bertekad memberikan kepada Rick perasaan itu sesering mungkin. Empat tahun kemudian, mereka ikut Boston Marathon bersama-sama. Kemudian ada yang menyarankan ikut triathlon, sejak itu keduanya telah melakukan ratusan pertandingan atletik, dengan ayahnya yang mendorong atau menariknya.
"Tidak diragukan," ketik Rick. "Ayah sayalah Ayah Terbaik Abad ini."
Kita memiliki banyak persamaan dengan Rick Hoyt karena kita memiliki Bapa yang, bahkan lebih daripada Dick Hoyt mengasihi Rick, mengasihi kita, memedulikan kita, dan yang rela mengorbankan diri-Nya bagi kita.
Sebagaimana Rick, tragedi dan efek mengerikan dosa telah melumpuhkan kita semua. Dengan kekuatan kita sendiri, kehidupan yang kita hidupkan di mana pun tidak ada yang lebih dekat dengan kehidupan yang dimaksudkan untuk kita hidupkan. Sekeras mungkin kita berusaha, kita tidak pernah akan cukup memperbaiki diri sendiri untuk diselamatkan. "Keadaan kita oleh dosa menjadi tidak biasa, dan yang dapat mengembalikan kita haruslah kekuatan yang luar biasa, kalau tidak maka sia-sia."—Ellen G. White, The Ministry of Healing, hlm. 428. Kita harus diselamatkan dari luar diri kita karena hendaklah hal itu jelas sekarang bahwa kita tidak dapat menyelamatkan diri sendiri.
Karena alasan ini sehingga manusia, kadang-kadang, menengadah ke langit malam menantikan pertolongan dari luar diri mereka sendiri: Sang Penyelamat. Para leluhur rohani kita, bangsa Israel, memiliki sebuah nama untuk yang diharapkan ini—sebagai Penyelamat: Anak Daud, yang kita kenal sebagai Yesus dari Nazaret.
Dan sebuah versi yang diilhami dari kisah Yesus diberikan dalam Injil Ma- tius, topik kita untuk kuartal ini. Matius, seorang Yahudi yang percaya kepada Yesus, dan salah seorang murid Yesus yang pertama-tama, menceritakan kisah Yesus dari perspektif yang diilhami Roh-Nya sendiri. Meskipun banyak kesamaan dengan Markus, Lukas, dan Yohanes, tema Kitab Matius adalah inkarnasi, kehidupan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus, Matius berfokus benar-benar pada fakta bahwa Yesus adalah Mesias yang Dijanjikan. Ia ingin para pembacanya mengetahui bahwa penebusan Israel ditemukan di dalam Yesus, Dia yang para nabi bicarakan dan kepada Siapa semua lambang Perjanjian Lama tertuju.
Meskipun pembacanya adalah kebanyakan orang Yahudi, pekabarannya tentang pengharapan dan penebusan menasihatkan kita juga; umat yang, seperti Rick Hoyt, membutuhkan Seseorang untuk melakukan bagi kita apa yang kita tidak pernah dapat lakukan bagi diri kita sendiri.
Dan Matius menceritakan kisah Dia, Yesus, yang melakukannya.
Andy Nash, PhD, adalah seorang dosen dan pendeta di Southern Adventist University, Collegadale, Tennessee. Ia adalah seorang penulis beberapa buku, termasuk The Haystacks Church dan The Book of Matthew: "Save Us Now, Son of David."
ANAK DAUD
Materi ini dalam bentuk ebook untuk apple dan android download di SINI dan Renungan Harian Pandanglah pada Yesus tanggal 27 Maret - 9 April di SINI
SABAT PETANG
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Matius 1; Markus 12:35-37; Yesaya 9:6, 7; Roma 5:8; John 2:25; Yeremia 29:13; Matius 2:1-14.
Ayat Hafalan: "Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Matius 1:21).
Dengan diilhami oleh Roh Kudus, Matius memulai bukunya dengan silsilah; tetapi bukan dengan silsilah sembarangan namun dengan silsilah Yesus Kristus. Dan ia memulai bukan hanya dengan sebuah silsilah tetapi dengan sesuatu yang mengungkapkan beberapa leluhur yang kebanyakan orang tidak begitu suka mengakuinya sebagai leluhur mereka.
Barangkali, karena dirinya sendiri agak dikucilkan, Matius dapat menghubungkan daftar keturunan itu. Bagaimanapun, dia adalah seorang penagih pajak Yahudi, yang telah menjual dirinya kepada musuh dan yang justru telah membayar Roma untuk kesempatan duduk di sana dan meminta pajak dari orang Yahudinya sendiri. Sudah pasti, dia bukanlah seorang yang dicintai bangsanya.
Meskipun, manusia mungkin akan melihat pada penampilan luar, tetapi Tu- . han melihat hati. Dan sudah pasti, dengan melihat hati Matius, Tuhan memilihnya, seorang penagih pajak yang dibenci, berada di antara murid-murid-Nya. Dan, saat dipanggil, Matius menerima, meninggalkan kehidupan dahulunya untuk kehidupan baru di dalam Yesus.
Begitulah, Matius mengikuti Tuhannya, menyimpan catatan-catatan, dan suatu hari dia akan memberikan kembali sesuatu bagi bangsanya, dan bagi dunia. Bukanlah catatan penerimaan pajak tetapi, gantinya, sebuah catatan berharga tentang kehidupan Yesus.
*PeIajarilah pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 2 April.
Minggu 27 Maret
Kitab Kejadian
"Inilah [kitab] silsilah Yesus Kristus, anak Daud" (Matius 1:1),
Sejak permulaan, Matius menyebut karyanya "kitab" (dari kata bahasa Yunani, biblos, yang dapat berarti sebuah "tulisan suci"), sebuah "kitab silsilah," dari leluhur Yesus. Bahkan, kata bahasa Yunani yang diterjemahkan "silsilah" atau "keturunan" adalah sebuah kata yang dapat diterjemahkan "kejadian." Oleh karena itu, dapatlah dikatakan bahwa Matius memulai Injilnya dengan "kitab kejadian."
Sama seperti Perjanjian Lama itu sendiri dimulai dengan sebuah kitab mengenai penciptaan dunia, Matius (yaitu Perjanjian Baru itu sendiri) dimulai dengan sebuah kitab mengenai Pencipta sendiri dan mengenai karya Penebusan yang hanya Sang Pencipta dapat selesaikan.
Apakah yang ayat-ayat ini katakan kepada kita mengenai Yesus? Yohanes 1:1-3; Ibrani 1:1-3; Mikha 5:2; Markus 12:35-37.
Yohanes 1:1-3;.
1:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Ibrani 1:1-3;
1:1. Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Mikha 5:2;
5:2 (5-1) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
Markus 12:35-37
12:35. Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?
12:36 Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
12:37 Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.
"Sejak masa kekekalan Tuhan Yesus Kristus satu dengan Bapa; Ialah 'gambar Allah,' peta kebesaran dan keagungan-Nya, 'cahaya kemuliaan-Nya...." "Oleh datang tinggal bersama kita, Yesus harus menyatakan Allah baik kepada umat manusia dan kepada malaikat-malaikat. Ialah Firman Allah, buah pikiran Allah yang diperdengarkan."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 13.
Namun Keilahian Kristus, bukan yang pertama dan terutama dalam benak Matius, berbeda dengan Yohanes (lihat Yohanes 1:1-4), yang secara langsung menulis mengenai Keilahian Kristus sebelum melanjutkan mengenai sisi kemanusiaan Yesus (lihat Yohanes 1:14). Justru, Matius sangat terfokus pada kemanusiaan Kristus, Kristus sebagai "anak Daud, anak Abraham." Dia kemudian menelusuri, dari Abraham, nenek moyang garis keturunan kemanusiaan Yesus sampai pada kelahiran Yesus, semua itu dalam suatu kerinduan untuk menunjukkan kepada pembacanya bahwa, sesungguhnya, Yesus dari Nazaret adalah Mesias yang diramalkan dalam nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama.
Tentu saja, keluarga dan garis keturunan adalah penting. Pada saat yang sama, sejauh itu demi kepentingan Injil, orangtua atau kakek-nenek atau siapa pun leluhur kita menjadi tidak penting. Justru apakah yang penting, dan mengapa? Lihat Galatia 3:29.
Galatia 3:29
3:29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
SENIN 28 Maret
Keturunan Bangsawan
Apa pun ragam pandangan orang Yahudi tentang kedatangan Mesias, satu hal yang pasti: Mesias akan berasal dari keluarga Daud. (Bahkan banyak agama Yahudi yang menantikan Mesias saat ini percaya bahwa Ia harus berasal dari keluarga Daud.). Itu sebabnya Matius memulai Injilnya seperti yang dibuatnya; ia ingin menetapkan identitas Yesus sebagai Mesias itu. Karena Mesias adalah keturunan Abraham (Kejadian 22:18; Galatia 3:16), Bapa bangsa Yahudi, dan dari garis keturunan Daud, Matius segera berusaha untuk menunjukkan garis keturunan Yesus dan bagaimana Dia terhubung secara langsung, bukan hanya kepada Abraham (yang terkait dengan sebagian besar bani Israel) tetapi kepada Raja Daud. Banyak komentator percaya bahwa pembaca utama orang Yahudilah yang ada dalam benak Matius; dengan demikian, penekanannya yang kuat meneguhkan keyakinan Kemesiasan Yesus dari Nazaret.
Bacalah ayat-ayat berikut. Bagaimanakah ayat-ayat tersebut menolong kita memahami maksud yang Matius ingin utarakan?
1 Samuel 7:16, 17
7:16 Dari tahun ke tahun ia berkeliling ke Betel, Gilgal dan Mizpa, dan memerintah atas orang Israel di segala tempat itu,
7:17 lalu ia kembali ke Rama, sebab di sanalah rumahnya dan di sanalah ia memerintah atas orang Israel; dan di sana ia mendirikan mezbah bagi TUHAN.
Yesaya 9:5, 6
9:5 (9-4) Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
9:6 (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Yesaya 11:1,2
11:1. Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
Kisah 2:29, 30
2:29 Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini.
2:30 Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya.
Semua ayat-ayat ini menolong kita untuk memahami mengapa Injil Matius dimulai secara demikian: "Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud" (Matius 1:1). Pertama dan yang terutama, Yesus Kristus dijelaskannya sabagai "Anak Daud." Dan sebagaimana Perjanjian Baru dimulai dengan gambaran ini mengenai Yesus, pada bagian akhir Perjanjian Baru, Ia juga mengatakan kata-kata ini: "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang" (Wahyu 22:16). Apa pun sebutan lain bagi Yesus, Dia tetap "tunas dan keturunan Daud."
Sebuah kesaksian yang luar biasa tentang sifat kemanusiaan Yesus dan esensi kemanusiaan-Nya; Pencipta kita telah menghubungkan diri-Nya dengan kita dalam cara yang dapat kita bayangkan dengan jelas.
Selasa 29 Maret
Awal Silsilah Yesus
Selain Daud, siapakah lagi yang kita temukan dalam silsilah keluarga Yesus? Matius 1:2,3. Para wanita tidak biasanya dicantumkan dalam silsilah keturunan; jadi, mengapakah seorang wanita bernama Tamar dicantumkan di sini? Siapakah dia sebenarnya?
Matius 1:2,3
1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,
Tamar adalah seorang wanita Kanaan yang dinikahkan kepada kedua anak laki-laki Yehuda secara berurutan. Kedua anak laki-laki ini meninggal dalam kejahatannya sementara Tamar tidak memiliki keturunan. Ayah mertuanya, Yehuda, berjanji kepada Tamar bahwa ia akan memberikan anak lelakinya yang ketiga untuk dinikahi bila anak itu telah besar. Tetapi janjinya tidak pernah ditepati.
Jadi, apakah yang dibuat Tamar? Ia menyamar sebagai seorang pelacur dan tidur hanya dengan Yehuda, yang tidak mengetahui bahwa dialah Tamar. Beberapa bulan kemudian, ketika terbukti Tamar hamil, Yehuda mengambil tindakan untuk menjatuhkan kepada Tamar hukuman mati karena perbuatan asusilanya; sampai Tamar mengungkapkan kepada Yehuda bahwa dia adalah ayah bayinya.
Meskipun ini lebih kedengaran seperti kisah roman picisan, namun demikianlah bagian manusiawi kisah leluhur Yesus.
Bacalah Matius 1:4, 5. Siapakah lagi dalam daftar yang cukup mengejutkan?
Matius 1:4, 5
1:4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon,
1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
Rahab, pelacur orang Kanaan itu? Rupanya demikian. Setelah membantu melindungi mata-mata Israel di Kanaan, dia bergabung dengan umat Allah dan tampaknya, menikahi leluhur Yesus.
Siapakah lagi orang berikutnya? Matius 1:5, 6.
Matius 1:5, 6
1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
1:6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
Rut adalah seorang wanita yang baik tetapi, walaupun dia sendiri tidak bersalah, dia datang dari bangsa Moab yang dibenci—hasil hubungan inses antara Lot yang mabuk dengan seorang anak perempuannya. Istri Uria, Batsyeba, yang tentunya, adalah seorang wanita yang dipanggil Raja Daud demi kesenangan pribadi ketika suaminya Uria sedang keluar dalam peperangan. Daud juga adalah orang berdosa yang membutuhkan Juruselamat. Daud memiliki banyak hal berkualitas mengagumkan, tetapi dia tentunya bukanlah seorang pria dengan keluarga panutan.
Jika Allah menerima kita terlepas dari kesalahan dan kekurangan kita, bagaimanakah kita dapat belajar melakukan hal yamg demikian dengan orang lain, terlepas dari kesalahan dan kekurangan mereka?
Rabu 30 Maret
Ketika Kita Masih Berdosa
Apakah yang ayat-ayat berikut ini katakan mengenai sifat alami manusia? Apakah bukti kuat yang kita miliki mengenai kebenaran pendapat ini? Roma 3:9,10; 5:8; Yohanes 2:25; Yeremia 17:9.
Roma 3:9,10; 5:8;
3:9 Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa,
3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Yohanes 2:25;
2:25 dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Yeremia 17:9.
17:9 Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?
Sebagaimana sering'dinyatakan, dan baik diulang kembali, bahwa Alkitab lidak melukiskan gambaran manusia atau sifat alami manusia yang menyenangkan. Sejak Kejatuhan di Eden (Kejadian 3) sampai jatuhnya Babel pada akhir zaman (Wahyu 18), keadaan manusia yang menyedihkan tampak begitu jelas. Dan meskipun kita cenderung memujinya, sebagai contoh, masa awal gereja sebelum "kemurtadan" besar (2 Tesalonika 2:3), itu suatu kesalahan (lihat 1 Korintus 5:1). Kita semua telah jatuh, manusia yang hancur, dan itu termasuk garis turunan dari mana Yesus sendiri datang.
"Kepolosan, dan ketidakpantasan, dari silsilah ini," tulis cendekiawan Mi- chael Wilkins, "pasti telah mengejutkan pembaca Kitab Matius. Leluhurnya Yesus adalah orang-orang dengan segala kelemahan, namun berpotensi, dari orang-orang biasa. Allah bekerja melalui mereka untuk mewujudkan kesela- matan-Nya. Tidak ada pola kesalehan dalam garis keturunan Yesus. Kita bertemu dengan pezina, pelacur, pahlawan, orang-orang bukan Yahudi. Rehabeam yang jahat ayah dari Abia yang jahat, yang adalah ayah dari Raja Asa yang baik. Asa adalah ayah dari Raja yang baik Yosafat..., yang adalah ayah dari Raja yang jahat Yoram. Allah bekerja sepanjang generasi, baik generasi yang baik maupun yang jahat untuk mewujudkan tujuan-Nya. Matius menunjukkan bahwa Allah dapat menggunakan siapa saja—walaupun yang tersingkir atau disepelekan—untuk mewujudkan maksud-maksudnya. Inilah contoh yang jelas dari orang-orang yang Yesus datang untuk selamatkan."—Zondervan Ilhis- trated Bible Backgrounds Commentary: Matthew (Grand Rapids: Zondervan, 2002), hlm. 9.
Itulah maksud yang perlu kita ingat, bukan hanya ketika kita memandang pada orang lain tetapi juga ketika kita memandang pada diri sendiri. Orang Kristen siapakah, yang pada saat-saat tertentu dalam hidupnya, tidak menjadi patah semangat, tidak meragukan imannya, tidak bertanya-tanya apakah dia telah benar-benar bertobat atau tidak? Begitu sering juga, hal-hal yang menjadikan patah semangat adalah, sesungguhnya, sifat alami manusia yang telah jatuh, dosa-dosa kita, kelemahan-kelemahan kita. Dengan demikian, di tengah keputusasaan ini kita bisa dan memiliki harapan bahwa Allah tahu semua hal ini dan bahwa adalah hanya untuk orang-orang seperti kita sehingga Kristus datang ke dunia ini.
Apakah janji-janji Alkitab yang dapat Anda pegang pada saat sedang kecewa dan putus asa rohani?
Kamis 31 Maret
Kelahiran Putra Ilahi
Suatu saat di suatu malam antara Matius 1 dan Matius 2, Yesus dilahirkan. Sepertinya itu bukanlah tanggal 25 Desember. Berdasarkan waktu pelayanan Bait Suci imam Zakhariah, para ahli berpendapat bahwa Yesus kemungkinan lahir di musim gugur, ketika domba-domba masih berada di luar di ladang, barangkali di akhir September atau Oktober.
Sangatlah ironis bahwa beberapa orang yang pertama mencari dan menyembah Mesiasnya orang Yahudi adalah orang-orang bukan Yahudi. Sementara kebanyakan orang-orangnya Yesus sendiri (dan Raja Herodes yang setengah Yahudi yang cemas) menganggap mereka tahu Mesias seperti apa yang diharapkan, para petualang dari timur ini telah membuka pikiran dan hati. Orang Majus, atau orang bijaksana, adalah para filsuf yang disegani dari Persia yang mengabdikan hidup mereka untuk mencari kebenaran, dari mana pun kebenaran itu datang. Tidak heran, mereka kemudian mendapati dirinya menyembah Seorang yang adalah, sesungguhnya, "Kebenaran" itu sendiri. Walaupun konteksnya berbeda, kita dapat melihat di sini sebuah contoh akan kebenaran kata-kata yang diucapkan berabad-abad sebelumnya, "Apabila kamu mencari "Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati" (Yeremia 29:13).
Bacalah Matius 2:1-14. Perbedaan apakah yang tampak antara sikap orang-orang bijaksana ini yang berbeda dengan sikap Raja Herodes?
Matius 2:1-14
2:1. Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
2:3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
2:4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
2:5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."
2:7 Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.
2:8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia."
2:9. Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
2:10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
2:13. Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."
2:14 Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,
Orang-orang kafir ini rebah dan menyembah Yesus, berbeda dengan raja bangsa itu, yang malahan berusaha untuk membunuh Yesus!
Kisah ini harusnya dapat memberikan peringatan yang tegas bahwa afiliasi gereja tidak menjamin adanya hubungan yang benar dengan Tuhan. Ini juga harus menjadi peringatan, bahwa pengertian yang benar akan kebenaran adalah sangat penting. Jika saja Herodes dan imam-imam memiliki pengertian yang lebih baik tentang nubuatan mengenai Mesias itu, Herodes akan tahu bahwa Yesus bukanlah ancaman yang dia cemaskan. Ia seharusnya mengerti bahwa "Raja orang Yahudi" ini bukan seseorang yang perlu dikhawatirkan, setidaknya dalam upaya Herodes untuk menjaga kekuatan politiknya sendiri.
Bagaimanakah kita dapat melindungi diri sendiri sebagai orang Advent, umat yang diberkati dengan terang yang lebih banyak, terhadap tipuan bahwa terang ini secara otomatis berarti kita berada dalam hubungan yang benar dengan Allah? Saat yang sama, bagaimanakah terang itu dapat menolong kita untuk memiliki perjalanan yang lebih mendalam dengan Allah sebagai penghargaan akan tabiat-Nya yang diberikan oleh kebenaran kepada kita?
Jumat 1 April
Pendalaman: Lihatlah pada kutipan dari Ellen G. White: "Itulah sebabnya maka setiap orang berdosa dapat datang kepada Kristus. 'Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya.' Titus 3:5. Bila Setan mengatakan bahwa engkau seorang berdosa, dan tidak mempunyai harapan menerima berkat dari Allah, katakanlah kepadanya bahwa Kristus datang ke dunia ini untuk menyelamatkan orang berdosa. Kita tidak mempunyai sesuatu untuk memuji kita kepada Allah; tetapi permohonan yang kita pohonkan sekarang dan selamanya ialah ucapan kita yang dalam keadaan tidak berdaya sehingga menjadikan kuasa penebusan-Nya uatu keperluan."—Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 338. Betapa suatu gagasan besar: Ini adalah "keadaan kita yang sama sekali tidak berdaya" yang membuat Kristus sebagai "Penebus menjadi kebutuhan. Kebenaran ini tidaklah berbeda ketika kita baru pertama datang kepada Yesus atau kita telah berjalan dengan Dia sepanjang kehidupan kita. Sebagaimana mereka pada silsilah manusiawi Yesus, kita adalah pendosa yang memerlukan kasih karunia. Penurutan kita kepada hukum, kita mengalahkan dosa dan pencobaan, dan pertumbuhan kita dalam Kristus, sekalipun kebanyakan hal ini adalah bagian dari kehidupan K l isten, itu adalah hasil dan bukan alasan keselamatan. Apakah pencuri di salib atau orang kudus yang diubahkan pada kedatangan Yesus kedua, kita semua dalam keadaan yang sama sekali tidak berdaya sehingga menjadikan kuasa penebusan-Nya. suatu keperluan." Begitu pentingnya sehingga kita jangan pernah melupakan kebenaran mendasar ini.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
1. Sebagaimana kita lihat pekan ini, Herodes mempunyai konsep keliru mengenai nubuatan yang menyebabkannya melakukan beberapa hal yang mengerikan. Pikirkanlah mengenai beberapa pengertian yang salah akan nubuatan sekarang ini. Contohnya, banyak yang percaya bahwa orang Kristen yang setia akan diangkat ke surga secara rahasia dan diam-diam sementara keluarga dan sahabat-sahabatnya "ditinggalkan" bertanya- tanya mengapa tiba-tiba orang-orang ini hilang di udara. Apakah beberapa potensi bahaya karena memiliki pemahaman yang salah akan nubuatan? Atau, bagaimanakah dengan pendapat bahwa Bait Suci di Yerusalem harus dibangun kembali dan korban-korban hewan dikembalikan sebagai salah satu dari peristiwa akhir dalam sejarah dunia? Apakah lagi kesalahan konsep nubuatan yang seharusnya menyadarkan kita akan betapa pentingnya memiliki pemahaman nubuatan yang benar itu? .
2. Begitu sering, dikebanyakan budaya masyarakat, siapa orangtua Anda dan di kelas masyarakat mana Anda dilahirkan diyakini begitu penting. Inilah tradisi yang tampaknya ditemukan di sepanjang sejarah dan sangat mendarah daging di banyak tempat, sampai sekarang. Mengapakah pendapat duniawi ini sangat bertentangan dengan semua dasar Injil? Juga, bagaimanakah kesadaran telah "dilahirkan kembali" memengaruhi cara kita memandang semua pertanyaan tentang di kelas atau struktur sosial manakah kita atau orang lain dilahirkan?
PENUNTUN GURU
Ringkasan Pelajaran
Ayat Inti: Matius 1:21,23
Anggota UKSS akan:
Mengetahui: Menghargai alasan Matius dalam menulis Injilnya.
Merasakan: Mengenal keunikan misi kedatangan Yesus ke dunia ini.
Melakukan: Tinggal dalam kuasa Yesus yang menyelamatkan.
Garis-garis Besar Pelajaran:
I. Mengetahui: Tujuan Matius dalam Menulis Injilnya
A. Siapakah Matius? Apakah yang kita ketahui tentang dia dan pekerjaannya?
B. Kepada siapakah Matius menuliskan Injil ini? Mengapa?
C. Bagaimanakah Injil Matius berhubungan dengan tiga Injil yang lainnya?
D. Apakah yang menjadi keunikan istimewa Injil Matius dan apakah yang diajarkannya bagi kita?
II. Merasakan: Keunikan Yesus dalam Injil Matius
A. Apakah yang diajarkan perbedaan silsilah yang diberikan oleh Matius dan Lukas kepada kita?
B. Dari cerita Matius 1, bukti apakah yang boleh dipercayai bahwa Allah masih mengendalikan sejarah, dan sejarah terus maju demi penggenapan rencana Allah?
Melakukan: Pengaruh Injil dalam Kehidupan dan Hubungan
A. Apakah yang kita pelajari dari silsilah Matius tentang kesetaraan manusia dan hubungan manusia?
B. Bagaimanakah dua nama dari Firman yang telah menjelma—Yesus dan Imanuel—memengaruhi hidup dan pengalaman kita? Apakah kita memiliki dukungan dari Perjanjian Lama tentang pernyataan nama-nama ini?
Ringkasan: Catatan Matius tentang kelahiran Yesus menyediakan jaminan bagi kita bahwa (1) Allah bersama kita, (2) keselamatan dari dosa adalah milik kita, dan (3) kita adalah keturunan bangsawan.
Siklus Belajar
Langkah 1 - Memotivasi
Fokus Alkitab: Matius 1:18-23
KONSEP Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Siapakah Yesus? Apakah Ia Allah atau manusia? Ataukah keduanya? Apakah Dia seorang yang mengece- wakan, membawa pikiran-Nya sendiri, musafir yang tidak mempunyai arah tujuam dari Galilea? Ataukah Ia adalah guru yang terbaik yang pernah dikenal dunia'.'Apakah Ia adalah seorang filsuf dan ahli etika paling pintar yang pernah dijumpai oleh manusia? Seorang martir yang tak ada bandingannya, dijatuhi hukuman mati oleh gerombolan manusia yang lapar kekuasaan? Tuhan yang dibangkitkan? Bagaimanakah kita menemukan dan menghubungkan identitas Yesus yang memengaruhi pertumbuhan kehidupan kerohanian kita, baik seka- rang maupun untuk kekekalan?.
UNTUK Guru: Seperti Yohanes 1:1-3 katakan kepada kita, kehidupan Yesus tidak dimulai di Betlehem. Seluruh isi Alkitab menjadi saksi kepada Anak Al- lah yang kekal, kesatuan-Nya dengan Allah Bapa dan Allah Roh. Keempat In- jil menulis jelas bahwa Dia yang adalah Allah dan bersama dengan Allah dari zaman kekekalan telah menjelma ke dalam daging manusia untuk "menyela- matkan umat-Nya dari dosa mereka" dan menjadi "Imanuel... Allah beserta I n.i (Mat. 1:21, 23;juga Luk. 2:11; Mrk. 2:5; Yoh. 3:16).
Diskusi Pembuka: Sesudah 400 tahun nubuatan tidak ada sejak dari kitab Maleakhi, Firman Allah melalui Matius dibuka dengan pengumuman kelahiran Yesus Kristus, "Anak Daud, Anak Abraham" (Mat. 1:1). Jadi Matius telah menjadi pembangun jembatan antara antisipasi Perjanjian Lama dan penggenapan dalam Perjanjian Baru. Bagaimanakah Injil Yesus membangun dalam diri Anda'sebuah hubungan yang kekal antara harapan Anda dan penggenapannya? Akankah kita bertemu dengan Dia, mendengarkan Dia, dan menerima Dia sebagai jalan kepada kekekalan? Pertanyaan Diskusi:
Orang-orang Yahudi sangat senang melestarikan asal-usul mereka. Seorang imam diharapkan menghasilkan sebuah keturunan murni dari silsilah Harun; istrinya paling tidak lima generasi. Kita memiliki dua catatan silsilah untuk Yesus—satu dalam Injil Matius, dan yang lainnya dalam Injil Lukas 3:23- 38. Apakah perbedaan di antara keduanya, dan mengapa?
LANGKAH 2-Menyelidiki
Untuk Guru: Adalah "sangat jelas" bahwa "semua manusia diciptakan ama derajatnya," kata Thomas Jefferson dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika di tahun 1776. Pikiran sama yang subur itu terus bekerja untuk tiga puluh lahun kemudian dan menghasilkan sebuah buku bernama The Philosophy of Jesus of Nazareth. Buku ini adalah pandangan sistematis JefTerson dengan cara mengutip dari semua Injil hal-hal yang berhubungan dengan Keallahan, mukjizat, dan penunjukan kuasa yang tidak ada pada manusia.
Beberapa tahun kemudian, setelah mengeluarkan beberapa potongan yang lain, Jefferson menghasilkan sebuah versi baru berjudul The Life and Morals of Jesus of Nazareth, Seseorang yang dulunya telah melihat martabat dan persamaan, yang bebas oleh karena telah "tercipta sama" tidak dapat menerima kenyataan akan Pencipta kesamaan itu. Gantinya ia memilih untuk memiliki Yesus menurut gambarnya sendiri: Seorang manusia yang baik, guru yang patut ditiru, dan tidak ada hal lainnya lagi. Tetapi Jefferson, termasuk mereka yang seperti dia, tidak pernah mengenal kuasa dan kehadiran Yesus. Pelajaran triwulan ini mengundang Anda untuk mengalami Yesus yaitu siapa sebenarnya Dia—Allah beserta kita, dan Allah untuk kita.
Komentar Alkitab
L Matius: Penulis dan Ceritanya
(Lihat Kembali Mat. 9:9; 10:3; dan Mrk. 2:14 bersama UKSS Anda.)
Penulis. Walaupun Injil pertama ini tidak menyebutkan penulisnya, sumber kuno secara umum telah menunjukkan bahwa penulisnya adalah Matius Lewi, yang telah dipanggil Yesus keluar sebagai pemungut cukai dan menjadi murid-Nya (Mat. 9:9; 10:3; Mrk. 2:14; Luk. 5:27). Eusebius (341 T. M.), bapa sejarah gereja, mengutip Papias (140 T. M.), Uskup Hierapolis, yang berkata bahwa Matiuslah penulis Injilnya. Justin Martyr, Athenagoras, Irenaeus, Ori- gen, dan para pemimpin Gereja yang mula-mula mengakui keabsahan Matius sebagai penulis dan kita tidak memiliki alasan lain untuk menolak hal tersebut. Matius artinya "pemberian Tuhan." Pastilah penulis telah memberikan kepada kita sebuah hadiah yang indah dalam cerita tentang Raja ini.
Silsilah Yesus. Kedudukan Yesus sebagai raja adalah penting dalam Injil Matius dan hal ini menjadi bukti yang dapat dilihat melalui cara penulis menyusun silsilahnya. Penyusunan tersebut mendaftarkan tiga kumpulan 14 generasi {Mat. 1:17), yang setiap kumpulannya berkaitan dengan aspek kerajaan. Kumpulan pertama terbentang dari Abraham sampai Daud, yang oleh siapa kerajaan mencapai puncaknya; yang kedua adalah dimulai dari Salomo sampai kepada Yekhonya, oleh siapa kerajaan menderita tragedi pembuangan ke Babel; dan kumpulan yang ketiga melanjutkan garis sejarah sampai kepada kelahiran Yesus, "Raja orang Yahudi" (Mat. 2:2).
Silsilah Mesias ini pula menyebutkan empat wanita kafir—sesuatu yang tidak biasanya dilakukan dalam sebuah catatan kronologi Yahudi: Tamar, seorang penggoda; Rahab, seorang pelacur; Rut, seorang Moab; Istri Uria (Batsyeba), seorang pezina. Dimasukkannya para wanita cacat dan kafir ini ke dalam silsilah Yesus membuktikan bahwa dengan datangnya Raja yang baru itu Antropologi Alkitab kembali kepada prinsip Pencipta yang asli: Dalam Kristus "tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan' (Ga/. 3:28). Semuanya adalah anak-anak Allah.
Pertanyaan Diskusi:
Injil Matius dimulai dengan penetapan "silsilah Yesus Kristus, Anak Daud, Anak Abraham" (Mat. 1: J), dan berakhir dengan Perintah Agung bahwa Injil ini akan "menjadikan murid semua bangsa" (Mat. 28:19). Pelajaran apakah yang»dapat kita tarik dari pergerakan yang semuanya memiliki tujuan penting, dari hal khusus kepada hal umum, dari Anak Daud kepada Tuhan bagi semua bangsa?
II. Tema Utama Injil
(Lihat Kembali Mat. 2:2, 14, 15; 5-7; 24:14; dan Mrk. 16:13-20 Bersama UKSS Anda.)
Paling tidak ada lima tema utama Injil Matius.
Pertama, Yesus sebagai Raja. Injil Matius mengakui bahwa Yesus adalah Anak Daud (Mat. 1:1). Orang Majus menyatakan bahwa Yesus adalah Raja orang Yahudi (Mat. 2:2); Yesus memasuki Yerusalem sebagai Raja yang menang (Mat. 21:1-11)\ Dia mengatakan kepada pengikutnya bahwa Dialah Raja dan Hakim yang dinubuatkan itu (Mat. 25:31-46). Yesus memperkenalkan kebangsawanan-Nya di hadapan Pilatus (Mat. 27:11). Bahkan kayu salib pun menanggung gelar-Nya sebagai Raja (Mat. 27:37).
Kedua, Yesus adalah penggenapan nubuatan Perjanjian Lama. Empat injil merujuk kepada hal ini paling sedikit 27 kali, di mana Matius menyatakan 14 kali (Markus, dua kali, Lukas tiga kali, dan Yohanes memberikan delapan kali peristiwa). Matius secara khusus menyebutkan bahwa peristiwa-peristiwa berikut ini adalah penggenapan nubuatan: kelahiran Kristus (Mat. 1:22; Yes. 7:14); pelarian-Nya ke Mesir (Mat. 2:14, 15); rumah-Nya di Nazaret (Mat. 2:23); pengajaran-Nya melalui perumpamaan (Mat. 13:35); masuk Yerusalem dengan kemenangan-Nya (Mat. 21:1-5); penangkapan-Nya (Mat. 26:54-56); harga pengkhianatan (Mat. 27:9); dan memungut undi untuk jubah-Nya (Mat. 27:35). Dengan menunjukkan bahwa Yesus menggenapi nubuatan-nubuatan, Matius ingin para pembaca Yahudi diyakinkan bahwa Yesus adalah Kristus, sang Mesias itu.
Ketiga, buku Matius adalah Injil yang mengajar, menyusun dan meringkas pengajaran Yesus dalam konteks Kerajaan Allah'. Etika kerajaan itu (Matius 5-7); tugas para pemimpin kerajaan {Matius 10); perumpamaan tentang kerajaan (Matius 13); yang terbesar dalam kerajaan (Matius 18); dan kedatangan Raja itu (Matius 24, 25).
Keempat, mengenai gereja. Matius adalah satu-satunya Injil yang memberikan catatan secara mendetail tentang pembangunan gereja sesudah pengakuan Petrus (Mat. 16:13-23), walaupun pengakuan itu sendiri terdapat juga dalam Injil Markus dan Lukas. Catatan ini dan nasihat Matius bahwa perselisihan haruslah diselesaikan di dalam gereja (Mat. 18:17), menyatakan bahwa Matius menabur benih pengertian awal tentang eklesiologi.
Kelima, eskatologi. Matius memiliki ketertarikan khusus mengenai kedatangan Yesus, akhir dunia, kesediaan untuk kerajaan Allah, dan penghakiman terakhir yang akan memisahkan domba dari kambing (Matius 24, 25).
Pertimbangkan hal Ini: Mengapakah martabat Yesus sebagai seorang Raja sangat ditekankan dalam Injil Matius? Dalam cara apakah Matius menggambarkan Yesus sebagai raja berbeda dari harapan orang-orang Ibrani pada zaman itu?
LANGKAH 3 - Mempraktikkan
Untuk Guru: Kembali kepada pertanyaan: Siapakah Yesus itu? Injil Matius mulai dengan sebuah proklamasi yang penting bahwa kehidupan dan pelayanan Yesus adalah bukan hanya semata-mata peristiwa yang terjadi dan mengalir dalam kisah sejarah. Jika Matius 1:1-17 menunjukkan bahwa Yesus dilahirkan dalam sejarah, maka pasal-pasal selanjutnya menyatakan bahwa Ia adalah di atas dan melebihi sejarah. Sungguh, Dia adalah Tuhan dari sejarah yang kepada siapa Paulus menuliskan kemudian: bahwa, "sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi" (Ef. 1:10). Sungguh, kedatangan Yesus di panggung dunia menyediakan arti kepada sejarah: Di dalam dan melalui Dia pertanyaan mengenai kebaikan dan kejahatan, dosa dan penebusan, kehidupan dan kematian, Allah dan ilah-ilah menemukan sebuah jawaban yang meyakinkan dan memuaskan. Injil Matius memproklamasikan bahwa Yesus bukanlah seorang pendiri sebuah agama, tetapi Dialah si "Imanuel" (Allah beserta kita) dan bahwa Dia adalah Yesus (Allah untuk kita).
Pertanyaan:
● Bagaimanakah kelahiran Yesus dari seorang perawan menunjukkan bahwa Yesus datang ke dalam sejarah dan di atas sejarah itu sendiri? Mengapakah kelahiran-Nya itu penting untuk cerita Injil?
● Imanuel (Allah beserta kita) dan Yesus (Allah untuk kita, Juruselamat kita) adalah dua nama yang diumumkan oleh malaikat untuk Pribadi yang kedua dalam Keallahan. Diskusikanlah makna hal ini.
LANGKAH 4-Menciptakan
Untuk Guru: Matius mempersembahkan Yesus sebagai Allah, Raja, dan Juruselamat. Bantulah UKSS Anda melihat bahwa setiap gambaran tentang Yesus membutuhkan respons dari kita.
Kegiatan:
Undanglah anggota UKSS untuk mempertimbangkan apa arti yang digambarkan ketiga hal tadi bagi diri mereka. Diskusikan reaksi mereka sebanyak mungkin.
Pelajaran 2
*2-8 April
PELAYANAN DIMULAI
SABAT PETANG
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Matius 3:1-12; 2 Petrus 1:19; Filipi 2:5-8; Matius 4:1-12; Yesaya 9:1,2; Matius 4:17-22.
Ayat Hafalan: "Yesus berkata kepada mereka: 'Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia'" (Matius 4:19).
alah satu pergumulan besar manusia adalah memahami apakah arti dan
tujuan kehidupan kita dan bagaimana menghidupkannya. Apalagi, kita
tidak diperlengkapi dengan instruksi tertulis yang terselip di bawah lengan kita tentang bagaimana untuk hidup, bukan?
"Saya tidak mengerti apa artinya hidup ini," kata seorang anak dari keluarga kaya yang berusia 17 tahun, yang telah menjadi pecandu narkotik. "Aku masih tidak mengerti, tetapi saya pikir ada orang lain juga demikian, bahwa rahasia besar inilah yang telah dimengerti oleh sebagian orang namun saya sendiri tidak. Saya pikir setiap orang memahami mengapa kita berada di sini, dan mereka semua secara rahasia berbahagia di sana tanpa saya."
Paul Feyerabend, seorang penulis dan filsuf ilmu pengetahuan asal Jerman, mengaku dalam otobiografinya: "Demikianlah hari berganti hari dan tidak jelas mengapa kita harus hidup."
Oleh karena itu, Alkitab, Injil, dan kisah Yesus dan apa yang telah dilaku- kan-Nya bagi kita. Di dalam Yesus—pre eksistensi, kelahiran, kehidupan, kematian, pelayanan di surga, dan kedatangan-Nya yang kedua—kita dapat menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kehidupan yang paling mendesak. Pekan ini, kita akan melihat awal kehidupan dan pekerjaan Kristus di bumi, satu-satunya kehidupan dan pekerjaan yang dapat memberikan makna sepenuhnya bagi kehidupan kita sendiri.
*Pelajarilah pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 9 April.
No comments:
Post a Comment