Pelajaran 2
*2-8 April
PELAYANAN DIMULAI
Download Materi ini sebagai ebook untuk Apple dan Android di SINI
SABAT PETANG
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Matius 3:1-12; 2 Petrus 1:19; Filipi 2:5-8; Matius 4:1-12; Yesaya 9:1,2; Matius 4:17-22.
Ayat Hafalan: "Yesus berkata kepada mereka: 'Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia'" (Matius 4:19).
Salah satu pergumulan besar manusia adalah memahami apakah arti dan tujuan kehidupan kita dan bagaimana menghidupkannya. Apalagi, kita tidak diperlengkapi dengan instruksi tertulis yang terselip di bawah lengan kita tentang bagaimana untuk hidup, bukan?
"Saya tidak mengerti apa artinya hidup ini," kata seorang anak dari keluarga kaya yang berusia 17 tahun, yang telah menjadi pecandu narkotik. "Aku masih tidak mengerti, tetapi saya pikir ada orang lain juga demikian, bahwa rahasia besar inilah yang telah dimengerti oleh sebagian orang namun saya sendiri tidak. Saya pikir setiap orang memahami mengapa kita berada di sini, dan mereka semua secara rahasia berbahagia di sana tanpa saya."
Paul Feyerabend, seorang penulis dan filsuf ilmu pengetahuan asal Jerman, mengaku dalam otobiografinya: "Demikianlah hari berganti hari dan tidak jelas mengapa kita harus hidup."
Oleh karena itu, Alkitab, Injil, dan kisah Yesus dan apa yang telah dilaku- kan-Nya bagi kita. Di dalam Yesus—pre eksistensi, kelahiran, kehidupan, kematian, pelayanan di surga, dan kedatangan-Nya yang kedua—kita dapat menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kehidupan yang paling mendesak. Pekan ini, kita akan melihat awal kehidupan dan pekerjaan Kristus di bumi, satu-satunya kehidupan dan pekerjaan yang dapat memberikan makna sepenuhnya bagi kehidupan kita sendiri.
*Pelajarilah pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 9 April.
Minggu 3 April
Yohanes Pembaptis dan "Kebenaran Masa Kini"
Matius 3 dimulai dengan. Yohanes Pembaptis, dengan kata pertama yang „ dicatat adalah kata perintah—"Bertobatlah!" (Matius 3:2). Dengan kata lain, itulah ringkasan apa yang Tuhan telah sampaikan kepada manusia sejak Kejatuhan: Bertobatlah, terimalah pengampunan-Ku, tinggalkanlah dosamu, dan kamu akan mendapatkan Penebusan dan ketenangan bagi jiwamu.
Namun, tidak peduli betapa universalnya pekabaran itu, Yohanes juga memasukkan "kebenaran masa kini" (2 Petrus 1:12) terjalin bersama, suatu pekabaran bagi mereka pada saat itu.
Bacalah Matius 3:2, 3. Apakah pekabaran kebenaran masa kini yang Yohanes khotbahkan, bersamaan dengan panggilannya kepada pertobatan, baptisan, dan pengakuan? Lihat juga Matius 3:6.
Matius 3:2, 3
3:2 "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."
3:6 Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.
Yohanes juga melakukan sesuatu di sini, sesuatu yang dilakukan di sepanjang Perjanjian Baru. Ia mengutip Perjanjian Lama. Nubuatan Perjanjian Lama hidup kembali di Perjanjian Baru: Sering dan berulang, baik oleh Yesus atau Paulus atau Petrus atau Yohanes, semua mengutip Perjanjian Lama untuk menolong mengesahkan, menjelaskan, atau bahkan membuktikan arti akan apa yang sedang terjadi di Perjanjian Baru. Tidak heran, Petrus, bahkan dalam konteks mukjizat yang dia sendiri telah saksikan, tetap menekankan "firman yang telah disampaikan oleh para nabi" (2 Petrus 1:19) ketika berbicara mengenai pelayanan Yesus.
Bacalah Matius 3:7-12. Pekabaran apakah yang Yohanes miliki bagi para pemimpin? Walaupun dalam kata-kata yang keras, apakah harapan yang sedang ditawarkan juga kepada mereka di sini?
Matius 3:7-12
3:7. Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
3:9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
3:10 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
Perhatikanlah bagaimana Yesus adalah pusat dari segala sesuatu yang Yohanes khotbahkan. Semuanya bahkan kemudian tentang Yesus dan tentang siapakah Dia itu dan apa yang Dia akan lakukan. Meskipun Injil yang ditampilkan, Yohanes juga menjelaskan bahwa akan ada perhitungan akhir, pemisahan akhir antara gandum dan lalang, dan akan datang Dia yang dinubuatkan yang akan melakukan pemisahan itu. Maka lebih banyak lagi bukti tentang betapa tidak terpisahkan Injil dengan penghakiman. Ini juga adalah contoh bagaimana, dalam Alkitab, kedatangan Yesus yang pertama dan yang kedua dipandang sebagai satu peristiwa sebagaimana kita lihat yang Yohanes bicarakan—dalam konteks langsung kedatangan Kristus yang pertama—mengenai kedatangan yang kedua juga.
SENIN 4 April
Perbedaan di Padang Gurun
"Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis" (Matius 4:1).
Bayangkanlah adegan ini dari sudut pandang Setan sendiri. Yang Ilahi, Oknum yang ditinggikan yang dikenalnya sebagai Anak Allah sekarang merendahkan diri-Nya—telah mengenakan tubuh manusia—untuk dapat menyelamatkan umat manusia. Inilah Yesus yang jarna yang diperanginya di surga dan yang telah melemparkannya dan para malaikatnya keluar (lihat Wahyu 12:7- 9). Namun sekarang bagaimana Yesus ini? Seorang manusia yang kurus lemas sendirian di padang gurun yang ganas tanpa dukungan yang jelas? Tentu saja Yesus sekarang akan menjadi sasaran empuk bagi penipuan Setan.
"Ketika Setan dan Anak Allah pertama kali bertemu dalam peperangan, Kristus menjadi panglima segenap bala tentara surga; dan Setan, pemimpin pemberontakan di surga, diusir keluar. Kini keadaan mereka tampaknya terbalik, dan Setan berusaha keras untuk menggunakan kelebihan itu dengan sebaik-baiknya."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 113.
Betapa berbeda: Bahkan sekalipun Lusifer pernah berusaha "hendak menyamai Yang Mahatinggi" (Yesaya 14:14), Yesus mengosongkan diri-Nya dari kemuliaan surga. Di sini, dalam satu adegan ini, kita dapat melihat perbedaan besar antara mementingkan diri dan tidak mementingkan diri; perbedaan yang besar antara bagaimana kesucian itu dan apa yang dosa lakukan.
Bandingkanlah Yesaya 14:12-14 dengan Filipi 2:5-8. Apakah yang ayat ini katakan mengenai perbedaan antara tabiat Yesus dengan Setan?
Yesaya 14:12-14
14:12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
14:14 Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
Filipi 2:5-8
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Bayangkan bagaimana para malaikat yang telah mengenal Yesus dalam ke- muliaan-Nya di surga harus memandang apa yang sedang terjadi ketika kedua pihak yang berlawanan ini sekarang berdiri berhadap-hadapan dalam pertentangan di antara mereka di mana kedua belah pihak belum pernah mengalaminya sebelumnya. Meskipun kita mendapat keuntungan tersendiri karena telah mengetahui bagaimana hal ini akan berakhir, para malaikat—bahkan seluruh surga—tidak tahu; sehingga, mereka pasti telah memerhatikan pertentangan ini dengan hikmat dan penuh perhatian.
Setan meninggikan dirinya. Yesus merendahkan diri-Nya, bahkan sampai pada titik kematian. Apakah yang bisa kita pelajari dari perbedaan yang sangat yang sangat besar ini, dan bagaimanakah kita dapat menerapkan kebenaran yang penting ini bagi diri kita sendiri? Bagaimanakah hal itu seharusnya memengaruhi cara kita membuat keputusan tertentu, terutama ketika ego kita yang dipertaruhkan?
SELASA 5 April
Pencobaan
Bacalah Matius 4:1-12. Apakah yang terjadi di sini dengan pencobaan- pencobaan ini? Mengapakah Yesus harus melalui hal ini? Apakah hubungan kisah ini dengan keselamatan? Bagaimanakah Yesus menghadapi pencobaan yang berat di bawah kondisi yang sulit seperti itu, dan apakah yang hal itu katakan kepada kita mengenai menghadapi pencobaan?
Matius 4:1-12
4:1. Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
4:5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
4:6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
4:7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
4:11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
4:12. Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea.
Matius 4:1 dimulai dengan apa yang tampaknya seperti sebuah pemikiran yang aneh: Rohlah yang membawa Yesus ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Kita seharusnya berdoa supaya kita tidak dibawa kepada pencobaan Iblis. "Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat" (Matius 6:13). Lalu mengapakah, Roh Kudus menuntun Yesus demikian?
Kuncinya terdapat dalam pasal sebelumnya, ketika Yesus datang kepada Yohanes untuk dibaptis. Melihat keengganan Yohanes, Yesus berkata, "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah" (Matius 3:15). Untuk menggenapi seluruh kehendak Allah, yaitu, melakukan apa yang diperlukan supaya menjadi teladan yang sempurna dan representatif yang sempurna bagi manusia, Yesus harus dibaptis, meskipun Dia tidak berdosa.
Dalam pencobaan di padang gurun, Yesus harus melewati situasi yang sama seperti Adam. Ia membutuhkan kemenangan melawan pencobaan yang kita semua, dari Adam dan seterusnya, telah gagal peroleh. Sehingga dengan demikian,"Kristus harus menebus kegagalan Adam" (Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 110), hanya Dia yang menang di bawah kondisi itu yang berbeda dengan apa pun yang Adam telah hadapi.
Dengan kemenangan ini Yesus menunjukkan bahwa kita tidak pernah memiliki alasan untuk berdosa, bahwa tidak ada pembenaran untuk itu, dan bahwa, ketika dicobai, kita tidak harus jatuh tetapi dengan iman dan penyerahan diri, kita dapat menang. Seperti yang telah dikatakan: "Lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu" (Yakobus 4:7-8).
Bagaimanakah catatan ini, dengan menunjukkan kepada kita dengan cara yang tegas bahwa tidak ada alasan untuk dosa kita, membuat kebutuhan kita akan kebenaran Kristus menjadi sangat penting? Bayangkan jika kita harus berdiri di atas kebenaran kita sendiri tanpa pembenaran yang dapat menutup dosa-dosa kita! Harapan apakah yang dapat kita miliki?
Rabu 6 April
Tanah Zebulon dan Naftali
Matius 4:12 menceritakan tentang pemenjaraan Yohanes, dengan demikian berakhirlah pelayanannya. Pada saat itu, pelayanan Yesus "secara resmi" dimulai. Ayat ini tidak mengatakan mengapa, ketika Yesus mendengar mengenai Yohanes, Ia pun pergi ke Galilea, hanya itu yang dibuat-Nya. (Lihat juga Mar- kus 1:14-16 dan Lukas 4:14.) Barangkali, ketika Yohanes sedang memberikan pekabaran, Yesus tidak ingin menonjol, supaya tidak terjadi persaingan? Kata kerja bahasa Yunani dalam Matius 4:12, sering juga diterjemahkan "berangkat," dapat memberikan ide "menarik diri," dalam hal menghindari bahaya. Dengan demikian tindakan yang bijaksana sebagaimana biasanya, barangkali Yesus berusaha untuk menghindari masalah.
Bacalah Matius 4:13-16 (lihat juga Yesaya 9:1, 2) mengenai Yesus tinggal di tanah Zebulon dan Naftali. Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini mengenai pelayanan Yesus?
Matius 4:13-16
4:13 Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali,
4:14 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
4:15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, --
4:16 bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."
Yesaya 9:1, 2
9:1. (8-23) Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain.
9:2 (9-1) Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
Zebulon dan Naftali adalah dua dari anak laki-laki Yakub (lihat Kejadian 35:23-26), dan keturunan mereka menjadi dua dari suku-suku yang akhirnya menetap di wilayah utara yang indah.
Sayang sekali, kedua suku ini berada di antara sepuluh suku yang menyangkal iman mereka kepada Allah dan berpaling kepada perkara dunia. Banyak dari nabi-nabi Perjanjian Lama mencela keberdosaan, keduniawian, dan kejahatan suku-suku bagian Utara ini, yang akhirnya diserbu oleh orang-orang Asyur, yang kemudian mencerai-beraikan mereka ke seluruh dunia. Selanjutnya, orang-orang bukan Yahudi menetap di Israel, dan Galilea menjadi penduduk campuran, tempat yang kelam dan mengkhawatirkan. Nabi dari Galilea yang paling terkenal adalah Yunus, yang seharusnya dapat mengatakan kepada kita sesuatu mengenai tingkat kesetiaan mereka.
Apa pun masalahnya di Galilea, ada suatu nubuatan yang indah dalam kitab Yesaya—bahwa bahkan di tanah yang gelap Zebulon dan Naftali, "bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang" (Matius 4:16). Dengan kata lain, di sini—di mana kebutuhan itu besar, di mana masyarakat dianggap kasar, terbelakang, tidak tahu adat—Yesus datang dan tinggal dan melayani di antara mereka. Bagaimanapun Dia sendiri telah ditinggikan, kita melihat kerelaan Yesus merendahkan diri-Nya demi orang-orang lain. Kita juga melihat di sini, satu lagi contoh bagaimana inti Perjanjian Lama adalah pelayanan Yesus.
Bagaimanakah kita dapat menghindari godaan untuk menganggap orang-orang yang tidak layak mendapatkan usaha pelayanan dan untuk bersaksi kepada mereka? Apakah yang salah dengan sikap itu?
Kamis 7 April
Panggilan kepada Nelayan
"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Matius 4:17). Sama seperti Yohanes, Yesus memulai pelayanan-Nya dengan seruan untuk bertobat. Ia tahu, demikian juga Yohanes, keadaan manusia yang telah jatuh dan kebutuhan semua manusia untuk bertobat dan datang kepada pengenalan akan Allah. Dengan demikian, tidak heran pekabaran publik-Nya yang pertama, setidaknya seperti yang dicatat di sini dalam kitab Matius, adalah dengan seruan untuk bertobat.
Bacalah Matius 4:17-22. Apakah yang ayat-ayat ini katakan kepada kita mengenai totalitas panggilan yang Yesus buat bagi kehidupan kita?
Matius 4:17-22
4:17 Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
4:18. Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
4:19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
4:20 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
4:21 Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka
4:22 dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Di sini, di tanah Galilea yang tidak diperhitungkan, terdapat suatu kerjasama usaha kecil penangkapan ikan yang dijalankan oleh empat pemuda: Dua pasang bersaudara. Orang-orang ini tampaknya memiliki hati untuk Tuhan karena untuk sementara waktu beberapa di antara mereka telah mengikuti Yohanes Pembaptis. Tetapi, di luar dugaan mereka, Yohanes Pembaptis menunjukkan kepada mereka seorang pemuda lain dari tempat mereka sendiri.
Para pemuda ini mendekati Yesus dari Nazaret dan bermohon untuk tinggal dengan-Nya (lihat Yohanes 1). Demikianlah budayanya: Orang-orang akan mendekati sang rabi dan bermohon untuk mengikutinya. Tetapi rabilah yang mengambil keputusan akhir, siapa saja yang akan menjadi muridnya. Dan ketika sang rabi mengajak Anda menjadi muridnya, itulah saat yang sangat menggembirakan.
Banyak orang telah bertumbuh dengan pendapat bahwa ketika Yesus memanggil murid-murid di pantai, itu adalah pertama kali mereka bertemu dengan Dia. Tetapi dari Yohanes 1 sampai 5 kita tahu bahwa orang-orang ini telah meluangkan waktu setahun dengan Yesus—tampaknya secara paruh waktu.
"Yesus memilih nelayan yang tidak berpendidikan karena mereka tidak disekolahkan dalam tradisi dan adat istiadat yang salah pada zaman mereka itu. Mereka adalah orang-orang yang sanggup karena pembawaannya dan mereka rendah hati dan mudah diajar orang-orang yang dapat dididik-Nya bagi pekerjaan-Nya. Dalam langkah hidup yang biasa banyak orang yang dengan sabar melakukan pekerjaan hidup sehari-hari, tidak menyadari bahwa ia memiliki kuasa yang, jika digunakan, akan mengangkat dia pada suatu taraf yang sama dengan orang yang dihormati oleh dunia. Jamahan tangan diperlukan untuk membangkitkan kesanggupan yang masih terpendam. Orang seperti itulah dipanggil Tuhan untuk menjadi teman pengerja-Nya, dan diberikan-Nya kepada mereka itu kesempatan bergaul dengan Dia."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 258.
JUMAT 8 April
Pendalaman: Seorang penginjil datang ke kota dan mengumumkan pertemuannya seperti ini: "Datang dan lihatlah seorang pengkhotbah akan merobek halaman Alkitab!" Itu tentunya, menarik banyak orang. Ia berdiri di hadapan mereka, membuka Alkitabnya, dan—membuat mereka tercengang—merobek satu halaman. "Halaman ini," katanya, "tidak di sini tempatnya. Itu adalah halaman yang memisahkan Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru." Bagaimanapun pendapat orang akan sandiwaranya, pengkhotbah itu telah menyampaikan maksudnya dengan tepat. Kedua kitab ini benar-benar adalah satu. Sepanjang Perjanjian Baru, mengutip Perjanjian Lama. Secara umum peristiwa-peristiwa di dalam Perjanjian Baru dijelaskan dan dipastikan baik oleh Yesus sendiri atau penulis-penulis Perjanjian Baru, dengan menghubungkan ke Perjanjian Lama. Berapa sering Yesus membuat pernyataan, dengan cara begini atau cara lain, bahwa "Kitab Suci harus digenapi"? Apakah dari Yesus sendiri, yang berulang kali menunjuk kembali ke tulisan-tulisan Perjanjian Lama (lihat Yohanes 5:39; Lukas 24:27; Matius 22:29; Yohanes 13:18), Paulus, yang selalu mengutip Perjanjian Lama (Roma 4:3, 11:8; Galatia 4:27), Kitab Wahyu, dengan perkiraan 550 kiasan Perjanjian Lama, Perjanjian Baru secara konsisten berhubungan dengan Perjanjian Lama. Perjanjian Lama dan Baru adalah penyataan tertulis akan rencana keselamatan bagi umat manusia. Meskipun, tidak diragukan, beberapa bagian Perjanjian Lama, seperti sistem korban, tidak lagi mengikat bagi umat Kristen, kita sekali-kali jangan membuat kesalahan entah bagaimanapun menurunkan Perjanjian Lama ke status yang lebih rendah daripada Perjanjian Baru. Alkitab terdiri dari kedua Perjanjian, dan dari keduanya kita belajar kebenaran-kebenaran penting mengenai Allah dan rencana keselamatan itu.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
1. Kita dapat melihat bermacam cara Setan mencobai Yesus dan bagaimana dalam setiap situasi Yesus tidak menjadi mangsa pencobaan dan tipu muslihat di balik pencobaan itu. Perhatikan juga, begitu pentingnya Firman Tuhan itu. Walaupun Yesus sendiri adalah Tiihan, sekarang dengan "serupa dengan daging yang dikuasai dosa" (Roma 8:3). Ia menggunakan Kitab Suci sebagai alat pertahanan melawan pencobaan Iblis. Jika Yesus sendiri harus demikian, apakah yang hal itu katakan kepada kita mengenai betapa penting dan utamanya kebutuhan Alkitab bagi kehidupan kita, terutama ketika kita bergumul dengan pencobaan? Meskipun kita dapat mengetahui secara prinsip bahwa kita dapat menggunakan Alkitab dalam perjuangan kita melawan pencobaan, bagaimanakah secara praktis kita melakukannya? Apakah cara-cara yang dapat kita gunakan Alkitab untuk menolong kita bertahan serangan yang kita semua hadapi?
2. Mengapakah kerendahan hati adalah atribut yang begitu penting bagi umat Kristen? Bagaimanakah kita belajar menjadi dan tetap rendah hati? Peran apakah yang Salib lakukan dalam menolong kita dalam bidang yang penting ini?
PENUNTUN GURU
Ringkasan Pelajaran
Ayat Inti: Matius 3:2; 4:17
Anggota UKSS Akan:
Mengetahui: Memahami misi utama Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus.
Merasakan: Merasakan kuasa dan dorongan pekabaran Yohanes Pembaptis dan Mesias.
Melakukan: Menerima panggilan pemuridan yang disampaikan oleh Yesus.
Garis-garis Besar Pelajaran:
Mengetahui: Misi Utama Yohanes dan Yesus
1. Apakah misi Yohanes Pembaptis?
2. Bagaimanakah misi Yesus berbeda dari Yohanes?
3. Apakah arti kemenangan Yesus atas Setan dalam hubungannya dengan misi-Nya? -
Merasakan: Kuasa dan Dorongan Pekabaran Yohanes dan Yesus
1. Baik Yohanes maupun Yesus membuat panggilan untuk pertobatan (Mat. 3:2; 4:17). Apakah ada perbedaan antara dua panggilan ini?
2. Bagaimanakah pertobatan dan pemuridan berhubungan dengan ke- rajaan Allah?
Melakukan: Menerima Panggilan Pemuridan
1. Pemuridan mencakup meninggalkan dan memisahkan diri. Apakah yang ditinggalkan seseorang? Dari apakah seseorang melepaskan diri, dan langkah pengalaman apakah yang menyatakan proses ini sedang terjadi?
2. Apakah artinya menjadi penjala manusia dalam hubungannya dengan pengalaman di dalam dan tanggung jawab di luar seseorang?
Ringkasan: Matius 3 and 4 menyajikan pertobatan, kehidupan yang penuh kemenangan, dan pemuridan sebagai hal utama kerajaan Allah. Bagaimanakah Anda melihat keterkaitan konsep ini?
Siklus Belajar
LANGKAH 1 - Memotivasi
Fokus Alkitab: Matius 3:2; 4:17
Konsep Utama bagi Pertumbuhan Rohani: Frasa "kerajaan surga" atau versi lainnya "kerajaan Allah" muncul 106 kali di dalam Injil: 49 kali dalam buku Matius, 16 kali dalam buku Markus, 38 kali dalam buku Lukas, dan 3 kali dalam buku Yohanes. Tidak diragukan, itu adalah tema utama pengajaran Yesus. Di mana saja "kerajaan" ini disebutkan dengan rujukan kepada pelayanan pada pelayanan Yesus, di sana ada pengertian pembaruan. Pembaruan karena penjelmaan Yesus dan kematian-Nya di kayu salib telah menjamin, pada satu sisi mengenai penebusan manusia dari dosa (Yoh. 3:16) dan, pada sisi yang lain mengenai kehancuran Iblis dan malaikatnya (Mat. 25:41). Keselamatan dari dosa dan penghapusan kejahatan telah dipastikan dalam pekabaran Raja dan kerajaan-Nya. Jadi, kerajaan yang dibicarakan Yesus sering digambarkan di dalam dua kalimat yang sangat ampuh: Kerajaan kasih karunia dan kerajaan kemuliaan. "Kerajaan kasih karunia Allah kini tengah didirikan, karena hari demi hari hati yang penuh dosa dan pemberontakan diserahkan kepada kedaulatan kasih-Nya. Tetapi hal berdiri sepenuhnya kerajaan kemuliaan-Nya tidak akan terjadi sebelum kedatangan Yesus kedua kalinya ke dunia ini"—Ellen G. White, Khotbah di Atas Bukit, hlm. 123.
Untuk Guru: Pelajaran minggu ini memberikan lima hal penting dalam kehidupan Kekristenan: Pertobatan; kerajaan surga; baptisan air, roh, dan api; kemenangan atas setan; dan menjadi "penjala manusia." Pastikan bahwa UKSS Anda memahami setiap konsep di atas, dan bagaimana konsep-konsep ini sa; ngat diperlukan di dalam iman dan kehidupan orang Kristen.
Diskusi Pembuka: Pertobatan adalah sebuah tonggak penting yang memisahkan semua sikap, prioritas, dan tujuan kehidupan seseorang yang disingkat dengan B.C. yaitu sebelum datang kepada Kristus dan A.C. yaitu sesudah datang kepada Kristus. Jadi Kristuslah pemisah terbesar, penentu terbaru, Tuan yang baru atas kehidupan. Tuntunlah UKSS Anda di dalam sebuah diskusi yang dapat menerapkan arti semua hal di atas dalam kehidupan sehari-hari.
Pertanyaan Diskusi:
Baik Yohanes Pembaptis maupun Yesus memulai pelayanan mereka dengan sebuah panggilan pertobatan. Bandingkan persamaan dan perbedaan pandangan Yohanes dan Yesus.
LANGKAH 2-Menyelidiki
Untuk Guru: Yesaya adalah nabi pertama yang menubuatkan bahwa seorang pelopor akan menyiapkan "jalan bagi Tuhan" (Yes. 40:3) bagi kedatangan Mesias. Maleakhi (4:5) melanjutkan tema tersebut dan menubuatkan bahwa si
Pelopor ini di dalam roh Elia akan mendahului hari Tuhan. Setelah 400 tahun, keheningan nubuatan di pecahkan, dan Yohanes Pembaptis muncul di "padang belantara Yudea" (Mat. 3:1). Matius mengenali pelopor ini sebagai Yohanes, yang olehnya pelajaran pekan ini dimulai. Bagaimanakah Yohanes menyediakan jalan bagi Mesias? Bagaimanakah Mesias ini diperkenalkan kepada dunia? Bagaimanakah Mesias memulai pelayanan-Nya?
Komentar Alkitab
I. Persiapan untuk Mesias
(Tinjau Kembali Matius 3:1-12 Bersama UKSS Anda.)
Yohanes adalah penggenapan nubuatan Yesaya, "suara yang berseru-seru di padang belantara: 'Persiapkanlah jalan untuk Tuhan'" (Mat. 3:3). Raja segera tiba. Jalan-Nya yaitu hati manusia harus disiapkan. Bagaimanakah cara Yohanes mencapai harapan ini?
Dia menyerukan pertobatan. Kata Yunani untuk kata "pertobatan" berarti "sebuah perubahan pikiran," sebuah perubahan arah, sebuah perubahan kehidupan. Yohanes menuntut pendengarnya secara radikal mengubah arah kerohanian dan moral kehidupan mereka dan kembali kepada Allah. Dia mencela dosa dan segala jenis bentuknya- di mana saja baik di dalam Herodes, yang kehidupannya ditandai dengan pembunuhan, perzinaan, dan perampasan; atau dalam diri Farisi, yang menyamakan kebenaran dengan rutinitas keagamaan; atau di dalam diri orang-orang biasa, yang sombong menjadi anak-anak Abra- ham. Si Pembaptis memberikan nama kepada mereka yang mengharapkan persetujuan Allah oleh karena posisi, kekayaan, kuasa, dan karena garis keturunan tidak berarti apa-apa hanya sebagai "keturunan ular beludak" (Mat 3:7).
Dia menyerukan untuk sebuah kehidupan yang akan memenuhi ujian penghakiman. Yohanes membicarakan penghakiman (Mat 3:10-12) dalam gambaran yang indah dan istilah yang pasti—kapak yang memotong "semua pohon yang tidak dapat menghasilkan buah;" "angin penampian" untuk meniupkan sampah; pembersihan yang dipastikan oleh pengirikan; pengumpulan "gandum ke dalam lumbung;" dan membakar jerami (Mat 3:10-12).
Dia membicarakan kerajaan yang sedang datang. Kedatangan kerajaan itu yang segera menuntut sebuah jawaban yang segera dari para pendengarnya. Dengan pertobatan dari dosa, waktu tidak boleh disia-siakan. Penempaan kerajaan tidak mengizinkan penundaan, melainkan mengharapkan kita sedia, dibaptiskan, dan terhitung layak bagi kerajaan tersebut.
Pertimbangkah Hal Ini: Beberapa ahli agama Yahudi melihat sembilan norma-norma pertobatan kehidupan, dalam Yesaya 1:16, 17: "Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!" Bagikanlah mengapa Anda setuju atau tidak setuju.
II. Pengenalan Mesias
(Tinjau Kembali Matius 3:13-17, 4:1-11 Bersama UKSS Anda.)
Dua peristiwa besar—urapan baptisan dan kemenangan atas Setan—memperkenalkan Mesias.
"Yesus datang dari Galilea... untuk dibaptis." Baptisan Yesus tidak dapat dilihat sebagai sebuah proses "bertobat dan dibaptis," tetapi la dibaptis untuk menunjukkan bahwa Anak Allah telah memperkenalkan dirinya dalam bentuk manusia yang utuh. Yesus tidak berdosa dalam hal apa pun, tetapi itu tidak berarti bahwa Ia tidak dapat menyamakan diri-Nya dengan orang berdosa. Ellen G. White menulis: "Yesus menerima baptisan bukannya sebagai pengakuan kesalahan atas perbuatannya sendiri. Ia menyamakan diri-Nya dengan orang berdosa, mengambil langkah yang harus kita ambil, serta melakukan pekerjaan yang wajib kita lakukan. Kehidupan-Nya yang penuh penderitaan dan penuh kesabaran sesudah Ia dibaptis adalah juga suatu teladan bagi kita ."—Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 103.
Baptisan Yesus harus juga dilihat untuk apa itu diadakan: Penunjukan surga pada dunia di mana Bapa menaruh lencana kepribadian-Nya pada Anak dan Roh turun ke bawah untuk melengkapi Anak bagi tugas sukar yang ada di depan. Baptisan membuka jalan bagi Mesias untuk mengarahkan mata-Nya bagi salib yang di depan dan melangkah pada jalan penderitaan dan penebusan saja, dengan kepastian bahwa Ialah itu Raja Yang Diurapi dan Hamba yang menderita. Baptisan Yesus juga menyatakan bahwa Trinitas bersama-sama terlibat dalam rencana penebusan manusia.
Pertimbangkan Ini: Baptisan Yohanes hanya dengan air (Lukas 3:14-18). Tetapi si Pembaptis meramalkan bahwa Dia yang akan datang sesudah dirinya "akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api" (Luk. 3:16). Apakah Anda memahami baptisan api (bandingkan dengan Mal. 3:1-3)?
III. Mesias Memulai Pelayanan-Nya
(Tinjau Kembali Mat 4:12-22 Bersama UKSS Anda.)
Perginya Yesus ke padang gurun memiliki tujuan yang pasti: Untuk menyendiri, untuk berkomunikasi dengan Bapa-Nya melalui berpuasa dan berdoa, untuk merenungkan mengapa dan bagaimana misi-Nya yang ada di depan, dan untuk merencanakan tim misi yang akan Dia bentuk. Saat mencari penjelasan seperti itu adalah saat yang tepat bagi si jahat untuk memikat, "menggoda," dan menuntun Yesus, jika mungkin, menjauh dari rencana penebusan Allah yang telah disusun sebelumnya—yaitu salib. Strategi Setan adalah untuk menghalangi misi Kristus dengan cara mencoba membuat Dia ragu akan status-Nya sebagai Anak Allah, dengan menguji kepercayaan-Nya dalam kasih Bapa-Nya, dan dengan menawarkan untuk memperoleh kembali planet yang hilang ini tanpa salib. Yesus mengalahkan setiap pencobaan melalui percaya pada kuasa Firman—sebuah pelajaran yang boleh kita abaikan jika kita mau binasa. Rahasia kemenangan kehidupan Yesus juga dapat menjadi senjata kita untuk melawan musuh (Ef 6:17). Ia, pemberi Firman, hidup oleh Firman. Demikian pula kita. Sehingga kita pun mampu. Bergantung penuh dan percaya teguh kepada Allah membuat sebuah kehidupan yang tidak tergoyahkan oleh kekurangan makanan, oleh bujukan kekuasaan, atau oleh ketidakpercayaan yang keji, yang didirikan dengan menganggap remeh bahwa kerajaan Allah itu hanyalah sebuah khayalan.
Pertanyaan Diskusi: Mendapatkan pencobaan dan pencobaan itu sendiri bukanlah dosa. Dalam pengertian Alkitabiah, pencobaan memiliki potensi untuk meneguhkan kekudusan. Dicobai adalah suatu hal; sedangkan jatuh dalam dosa adalah hal yang lain. Di manakah keamanan kita itu berada? Bahaslah panjang lebar.
LANGKAH 3 – Mempraktikkan
Untuk Guru: Lihat kembali Matius 3:13-17 dan 4:1-11. Bagian pertama adalah sebuah pernyataan yang kuat dan positif akan kepribadian dan misi Yesus, menunjukkan bahwa seluruh Keallahan terlibat dalam misi keselamatan yang dilakukan oleh Yesus. Bagian kedua adalah sebuah penyerangan, sebuah usaha dalam bentuk keraguan untuk mengalihkan Yesus dari misi-Nya. Sekarang diskusikan beberapa pertanyaan berikut ini:
Pertanyaan Pendapat:
Pelajaran-pelajaran apakah yang dapat Anda dapatkan dari dua bagian ayat-ayat tadi yang mungkin dapat diterapkan ke dalam pergumulan kerohanian pribadimu?
Ingatlah sebuah pengalaman di mana ada suatu saat Anda hidup di dalam kepastian pimpinan Allah dan kemudian Anda takut oleh ancaman Setan. Bagaimanakah Anda menangani dengan situasi seperti ini?
LANGKAH 4-Menciptakan
Untuk Guru: Dicobai bukanlah dosa, tetapi menyerah kepada dosa adalah dosa itu sendiri. Hidup penuh dengan pencobaan: Berdusta terhadap pasanganmu, mencari jalan pintas untuk mendapat tujuan tertentu, mengetahui bahwa jalan itu memengaruhi orang lain secara tidak adil, mengabaikan atau berkompromi dengan harapan tempat kerja kita, atau melalaikan dengan sengaja hubungan kita dengan Allah atau gereja-Nya. Diskusikan situasi-situasi yang mungkin terjadi.
Kegiatan: Mintalah anggota-anggota UKSS Anda untuk menuliskan, apa saja, jenis pencobaan yang mereka sering hadapi dan bagaimana mereka menangani situasi-situasi seperti itu. Doronglah setiap anggota UKSS untuk menemukan sebuah ayat Alkitab yang dapat menjawab masalah-masalah tersebut. Kumpulkan catatan-catatan tersebut dan gabungkan satu dengan lainnya. Berikan setiap anggota sebuah catatan untuk dibaca dan minta dia membagikan apa yang dia dapat pelajari dari pergumulan-pergumulan yang telah dihadapi oleh rekan UKSS tersebut. Sebagai pilihan, lakukanlah kegiatan ini tanpa alat, undang anggota UKSS Anda untuk membagikan pencobaan-pencobaan yang mereka anggap paling sering dihadapi oleh orang-orang Kristen. Kemudian ajak mereka untuk membagikan solusi Alkitabiah yang menawarkan harapan dalam menghadapi kesukaran-kesukaran seperti ini.
Pelajaran 3
*9-15 April
KHOTBAH DI ATAS BUKIT
SABAT PETANG
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Matius 5-7; Roma 7:7; Kejadian 15:6; Mikha 6:6-8; Lukas 6:36; Matius 13:44-52; Roma 8:5-10.
Ayat Hafalan: "Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka" (Matius 7:28-29).
Dalam kitab Keluaran, kita melihat Allah menuntun anak-anak Israel keluar dari Mesir, "membaptiskan" mereka di Laut Merah, membawa mereka melewati padang gurun selama 40 tahun, membuat tanda-tanda dan mukjizat, dan bertemu dengan mereka secara pribadi di puncak gunung di mana Dia memberikan kepada mereka hukum-Nya.
Dalam kitab Matius, kita melihat Yesus keluar dari Mesir, dibaptis di Sungai Yordan, pergi ke padang gurun selama 40 hari, membuat tanda-tanda dan mukjizat, dan bertemu secara pribadi dengan bangsa Israel di puncak gunung di mana Dia meneguhkan hukum yang sama. Yesus menjalani sejarah bangsa Israel, menjadi Israel, dan di dalam Dia semua janji-janji perjanjian digenapi.
Khotbah di Atas Bukit adalah khotbah yang paling hebat yang pernah dikhotbahkan. Kata-kata-Nya telah sangat memengaruhi bukan saja pendengar langsung tetapi semua orang yang mendengar pekabaran yang mengubah kehidupan selama berabad-abad dan bahkan sampai ke zaman kita.
Namun, kita seharusnya tidak hanya mendengarkan khotbah ini; kita juga harus menerapkannya. Pekan ini, seiring dengan mempelajari apa yang Yesus katakan dalam Khotbah di Atas Bukit (Matius 5-7), kita akan mempelajari apa yang Yesus katakan dalam Matius 13 mengenai menerapkan firman-Nya dalam kehidupan kita.
*Pelajarilah pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 16 April.
Hai Lanny, bagaimana saya dapat print pelajaran ini?
ReplyDelete