Pelajaran 4 Sekolah Sabat Triwulan IV 2015



BERITA MISI

Karier Paling Memuaskan (Bagian 1)
24 Oktober | Malawi

Fakta Terkini
Setelah 73 tahun menjadi pro- tektorat Inggris, Nyasaland akhirnya merdeka pada tang- gal 6 Juli 1964,dan mengadopsi nama Malawi.
Malawi mengadopsi konstitusi pada tanggal 18 Mei 1994 dan membentuksistem hukum berdasarkan hukum Inggris umum dan adat.
Kota Lilongwe adalah ibukota dan kota terbesar di Malawi.
Mata uang resmi disebut kwacha.
Bahasa resmi dari Malawi adalah bahasa Inggris dan Chichewa, dituturkan oleh 52 persen populasi.


Harry dan Alex* bekerja sebagai penjaga keamanan di Malawi. Mereka sering
bercerita untuk memecah kebosanan. Suatu malam Alex berkata, "Saya punya ide bagaimana supaya kita bisa mendapatkan uang tambahan."
"Apakah itu?" tanya Harry, yang tertarik.
"Kita bisa menggunakan sena- pan kita dalam bisnis kecil samping- an,"kata Alex, sambil mengangkat pistolnya. "Orang-orang kaya memi- liki lebih dari yang mereka butuh- kan, dan kita membutuhkan lebih dari kita punya. Kita bisa mengam- bil sedikit dari mereka sehingga kita bisa memiliki cukup untuk diri kita sendiri."
Harry tidak yakin, tapi akhir- nya dia yakin. Keduanya masuk ke rumah keluarga kaya dan mencu-i uang tunai dan apa saja yang mereka bisa bawa. Beberapa hari kemudian mereka merampok lebih banyak rumah. Tapi satu malam mereka tertangkap. Sementara duduk di penjara, Harry menyadari keseriusan kejahatannya. Kedua orang ini dijatuhi hukuman delapan tahun kerja keras di sebuah penjara dengan keamanan maksimum dan dikirim ke penjara yang terpisah.

Bertekad untuk Melarikan diri

Setibanya Harry di penjara ia bertekad untuk melarikan diri. Ke- meja penjara dicetak dengan pan- jang masa tahanannya. Suatu hari Harry menyuap tahanan lain untuk berganti kemeja.
Ketika ia mengenakan kemeja barunya dengan tanggal keluar lebih cepat, dia ditugaskan untuk pekerjaan dengan keamanan yang rendah di sebuah taman penjara. Harry memperhatikan bahwa setiap sore penjaga bersenjata mengawasi
mereka sambil mengantuk. Suatu hari ketika penjaga itu menguap, Harry menjatuhkan cangkul dan berlari. Tahanan lain mulai berlari juga..
Para penjaga menangkap semua tahanan kecuali Harry, yang bersembunyi di antara batu-batu besar. Pada saat gelap penjaga menyerah mencari dia dan kembali ke penjara. Harry merangkak keluar dan melarikan diri.
Harry menemukan pekerjaan, dan selama 18 bulan ia bekerja keras dan berusaha keluar dari ke- sulitan. Lalu suatu hari ketika ia da- tang ke stasiun bus, polisi sedang menunggu untuk membawanya kembali ke penjara. Dia sekarang harus dipenjara 10 tahun.
Kejutan Pasangan Sel

Ketika Harry dikawal ke selnya,  dia terkejut menemukan bahwa pa- sangan selnya adalah Alex, mantan rekannya dalam kejahatan.
"Hei, saya punya ide," kata Alex setelah Harry tinggal di situ.
"Apa ide kamu?"Tanya Harry. Dan tiba-tiba idenya seperti dulu.
Tembok penjara terbuat dari lumpur batu bata dengan lapisan tebal semen atasnya. Harry dan
Alex memutuskan untuk menggali terowongan kecil ke luar. Mereka hanya memerlukan tiga hari untuk menggali lubang melalui dinding. Keduanya menunggu sampai gelap, dan mereka merangkak melalui lubang.
Semuanya tampak tenang, tapi karena mereka bergegas menaiki dinding luar, seorang penjaga meli- hat mereka dan berteriak. Para penjaga mengejar mereka, tapi Harry dan Alex berlari lebih cepat.
Keduanya menghentikan mobil dijalan, memaksa pengemudi ke- luar, dan merampas mobil. Mereka pergi ke kota dan menjual mobil untuk dibagi. Tetapi seseorang mecurigai mereka dan mengatakan kepada polisi. Alex lolos, tapi Harry tertangkap. Kali ini dia dikirim ke penjara kecil di mana ia bisa diawasi lebih dekat. Keputusan yang meng- ubah hidupnya.

[Bersambung.] *Alex bukan nama sebenarnya.


Pelajaran 4 Sekolah Sabat
Sabat | 17 Oktober
Teguran dan Ganjaran


SABAT PETANG
UNTUK PELAJARAN PEKAN INI, BACALAH: Yer. 17:5-10, Yer. 17:1-4, Yer. 11:18-23, Yoh. 3:19, Yer. 12:1-6, 14:1-16.


AYAT HAFALAN: “Sembuhkanlah aku, ya TUHAN, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku!” (Yeremia 17:14).


Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; taka da sesuatu yang baru di bawah matahari” (Pkh. 1:9).

Tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari? Ini khususnya benar ketika berbicara tentang hidup dan pelayanan para nabi Allah, yang sering dipanggil untuk menyampaikan firman amaran dan teguran kepada mereka yang harus mengerti dengan lebih baik. Meski berusaha setia dalam panggilan mereka, para nabi selalu menghadapi tantangan yang kuat, bahkan ganjaran, sering dari para pemimpin agama, orang yang seharusnya pertama-tama mendengar amaran para nabi. Tidak heran Yesus berkata, “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak iktu dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu”( Matius 23:29, 30).

Pekan ini kita akan mulai melihat ujian-ujian Yeremia, yang pelayananya terlihat penuh dengan teguran dan ganjaran: Ia memberikan teguran, para pemimpin memberikannya ganjaran.


*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 24 Oktober.


Minggu | 18 Oktober
Dua Jalan


Dari pasal permulaan kitab Kejadian hingga pasal terakhir kitab Wahyu, Alkitab menyatakan kepada kita dua jalan bagaimana kita hidup: apakah kita mengikuti Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, atau tidak. Seperti kata Yesus yang banyak menggetarkan hati, “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan” (Lukas 11:23). Ini adalah peryataan yang sangat keras serta jelas tentang realitas spiritual, lebih besar dari apa yang dilihat oleh mata telanjang atau lebih daripada yang akal sehat dapat katakan kepada kita. Ini adalah tema pertentangan pada tingkat yang sangat mendasar. Tetapi, dalam satu sisi, Yesus tidak mengatakan sesuatu yang baru atau radikal. Memang selalu seperti itu.


Bacalah Yeremia 17: 5-10. Prinsip spiritual yang krusial apakah yang kita temukan di sini, khususnya dalam sorotan pertentangan antara Kristus dan Setan?

(5) Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!

(6) Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.

(7) Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

(8) Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

(9) Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?

(10) Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."


Konteks utama dari perkataan ini mungkin merefleksikan keterlibatan Yehuda dalam dunia politik dan Tuhan menginginkan mereka untuk mengerti bahwa pertolongan mereka hanyalah Allah, bukan pada kekuatan politik atau militer, satu yang akan mereka pelajari kemudian, namun sudah sangat terlambat. Meski Tuhan sanggup dan menggunakan orang lain untuk menolong kita, pada akhirnya kita harus meletakkan kepercayaan kita hanya dalam dia. Kita tidak akan pernah tahu dengan pasti motif orang lain; namun kita selalu dapat mengetahui rencana Allah bagi kita.

Dengan maksud yang baik, Yeremia 17:9 mengamarkan tentang hati manusia yang menipu. Ayat Ibrani mengatakan bahwa hati lebih licik daripada “segalanya”. Efek mengerikan dari dosa terhadap fisik, meski itu mengerikan, namun lebih mengerikan efek terhadap moral dan spiritual. Masalahnya adalah, karena hati kita pada dasarnya licik, kita tidak dapat mengerti sepenuhnya bagaimana buruknya efek moral dan spiritual itu. Yeremia segera melihat sendiri bagaimana buruknya niat manusia itu.


Bagaimanakah kita belajar untuk percaya di dalam Tuhan lebih daripada sebelumya? Sekarang, bagaimana cara yang dapat membuat kita melangkah keluar dalam iman, dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan?

Senin | 19 Oktober
Dosa Yehuda

Yang pasti, tugas Yeremia tidak akan mudah. Mungkin beberapa orang dapat menemukan kesenangan menunjuk dosa orang, tetapi kebanyakan akan menemukan bahwa itu menjadi pekerjaan yang sangat tidak menarik, khususnya karena reaksi dari ucapan mereka yang akan memprovokasi. Meski demikian beberapa orang, ketika mereka mendengar kata-kata teguran, akan bertobat dan berubah, lebih khusus saat teguran itu sendiri sangat langsung dan tegas. Dan bahkan, seperti semua para nabi lainnya, perkataan Yeremia adalah seperti itu: Langsung dan tegas!


Bacalah Yeremia 17:1-4. Apakah beberapa amaran yang Yeremia sampaikan kepada bangsa itu?
Pergumulan nabi oleh karena bangsa yang berdosa

(1) "Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan, terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah mereka

(2) sebagai peringatan terhadap mereka! Mezbah-mezbah mereka dan tiang-tiang berhala mereka memang ada di samping pohon yang rimbun di atas bukit yang tinggi,

(3) yakni pegunungan di padang. Harta kekayaanmu dan segala barang perbendaharaanmu akan Kuberikan dirampas sebagai ganjaran atas dosamu di segenap daerahmu.

(4) Engkau terpaksa lepas tangan dari milik pusakamu yang telah Kuberikan kepadamu, dan Aku akan membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab dalam murka-Ku api telah mencetus yang akan menyala untuk selama-lamanya."


Gambaran dosa yang terukir di dalam hati sangatlah kuat. Itu menunjukkan dalamnya kejahatan itu. Maksudnya adalah bukan hanya dosa tertulis di sana, seperti pena, tetapi itu terukir di sana, terukir dengan sebuah alat. Ini menjadi lebih kuat ketika seseorang mengingat perkataan-perkataan Tuhan kepada nenek moyang Yehuda: “Apabila engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engaku berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.” (Bandingkan dengan Mzm. 40:8 dan Yer. 31:33). Mereka tidak dengan segenap hati mengasihi Allah dan patuh kepada hukum-Nya; gantinya sekarang, dosa mereka, pelanggaran akan hukuman itu (1 Yoh. 3:4). Terukir di dalam hati.

“Hendaklah jangan ada orang yang mengaku pemelihara hukum Allah memuji-muji diri mereka sendiri bahwa penghormatan yang mereka dapat tunjukkan secara luar terhadap hukum-hukum itu akan melindungi mereka dari pada pelaksanaan keadilan Ilahi. Janganlah ada orang yang tidak mau ditegur karena kejahatan, ataupun membebani hamba-hamba Allah dengan berlaku terlampau berani dalam usaha mebersihkan perkemahan dari perbuatan jahat. Allah yang membenci dosa memanggil mereka yang mengaku memelihara hukum-Nya supaya berpisah dari segala kejahatan” – Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 4, hlm. 39.


Dosa terukur di hati? Itu adalah pandangan yang menakutkan, bukan? Apakah yang gambaran itu nyatakan tentang betapa dalam dan intens pekerjaan penyucian hati itu? Apakah satu-satunya cara untuk menyelesaikannya?

No comments:

Post a Comment