Pelajaran 5 Triwulan I 2015

BERKAT-BERKAT ORANG BENAR

SABAT PETANG

Untuk Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Ams. 10:1-14; Mat. 19:19; Ams. 11-12; Yon. 3:16; Ams. 13.

AYAT HAFALAN: "Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman" (Amsal 10:6).

Sebagaimana dinyatakan pada judul pelajaran pekan ini, pelajaran ini me lihat kepada berkat-berkat orang benar. Kata Ibrani zaddig, untuk "benar," adalah kata kunci dalam ayat-ayat kita. Zedeq (juga diterjemahkan "keadilan"), mana ia berasal, muncul pada pendahuluan dari seluruh kitab: "Amsal-amsal Salomo... untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, keadilan [zedeq]..." (Ams. 1:1-3).

Apa yang kitab Amsal sedang sampaikan kepada kita bahwa hikmat adalah kebenaran, dan "kebenaran" berarti berjalan sesuai dengan kehendak Allahberjalan dalam iman dan penurutan kepada apa yang Allah telah panggil kita untuk menjadi dan lakukan. Kebenaran adalah sebuah pemberian, yang datang dari Allah. Lawannya adalah kebodohan dan ketidaksetiaan. Hikmat adalah keadilan, atau kebenaran; kebodohan adalah dosa dan kejahatan dan di ayat-ayat yang kita akan pelajari, perbedaan di antaranya begitu jelas.

*Pelajarilah pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 31 Januari.


MINGGU 25 JANUARI

KEBENARAN ADALAH HOLISTIS

Bacalah Amsal 10:1-7. Apakah prinsip-prinsip tentang kehidupan dan iman yang dinyatakan di sini?

Amsal 10:1-7
10:1. Amsal-amsal Salomo. Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya.

10:2. Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
10:3 TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.

10:4. Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.

10:5. Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panen membuat malu.

10:6. Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.

10:7. Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk.

Ada kisah tentang seorang pria di dalam perahu yang mulai mengebor lubang di bawah kakinya di mana ia sementara duduk. Ketika orang-orang di dalam perahu mendesak agar ia berhenti, ia menjawab: Ini bukanlah urusanmu. Ini adalah tempat saya! Jawaban tidak masuk akal digunakan orang berdosa untuk membenarkan perilakunya. Ini adalah hidup saya; ini tidak ada hubungannya dengan Anda. Tentu saja, apa pun yang kita lakukan atau tidak memiliki dampak pada orang lain, khususnya pada mereka yang dekat dengan kita. Siapakah yang tidak merasakan, secara luas, akibat-akibat dari tindakan-tindakan orang lain, entah baik atau jahat?

Prinsip persatuan antara kehidupan moral-rohani dan kehidupan fisik-materi dibahas dalam ayal 3-5. Gagasan utamanya adalah bahwa kejahatan atau kemunduran moral tidaklah berguna, walaupun seseorang itu kaya; dan, kedua, bahwa kebenaran selalu menguntungkan, dalam satu atau lain cara, walaupun seseorang itu miskin.

Dalam ayat 6, 7, kita melihat di sini ekspresi awal dari apa yang Yesus katakan tentang bagaimana nafsu adalah perzinaan, atau kebencian mirip dengan pembunuhan. Menyembunyikan kebencian kita di balik kala-kata kita tidak selalu berhasil baik. Pikiran jahat sering dikhianati dalam bahasa tubuh kita dan nada suara kita. Titik awal yang terbaik untuk hubungan yang baik dengan orang lain adalah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Im. 19:19, NKJV; bandingkan dengan Mat. 19:19). Sebagaimana ayat tersebut juga menasihatkan, kesan yang Anda buat untuk yang baik dapat memiliki pengaruh yang abadi pada orang lain. Pada akhirnya kita sedang berhadapan dengan sejumlah kelaziman: Bukanlah lebih baik memiliki nama baik daripada nama buruk?

Keputusan penting apakah yang akan segera Anda buat? Jika Anda belum melakukannya, pertimbangkan dengan saksama dampak pilihan itu bagi orang lain, untuk yang baik atau yang jahat?


SENIN 26 JANUARI

MULUT ORANG BENAR

Mulut (dengan semua komponennya, bibir dan lidah) adalah organ yang paling penting di dalam kitab Amsal. Di kitab Amsal dalam New King James Version, kata mulut digunakan 50 kali, bibir muncul 41 kali, dan lidah l9 kali. Penggunaan organ ini dalam percakapan adalah tema yang sangat penting dalam Amsal 10-29.

Dasar pemikiran utama begitu sangat penting: Perkataan kita sangat berkuasa entah untuk yang baik atau yang jahat. Lidah bisa menjadi karunia yang terbaik atau terburuk yang telah diberikan kepada kita. Dua hal yang bertentangan tentang lidah merupakan salah satu pelajaran penting dalam kitab Amsal. Memang, mulut menghasilkan kehidupan, tetapi itu juga dapat membawa kematian.

Bacalah Amsal l0:11-14. Apakah perbedaan di sana antara bagaimana orang benar berbicara dan bagaimana orang jahat berbicara?

Amsal l0:11-14
10:11. Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.

10:12. Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.

10:13. Di bibir orang berpengertian terdapat hikmat, tetapi pentung tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi.

10:14. Orang bijak menyimpan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh adalah kebinasaan yang mengancam.

Di ayat 11 menekankan ekspresi sumber kehidupan. Secara simbolis itu mengacu kepada kualitas-kualitas hikmat. Itu digunakan dalam referensi kepada Tuhan (Mzm. 36:9), Sumber kehidupan. Gambaran yang sama digunakan dalam kaitannya dengan tempat kudus, dari mana mata air mengalir (Yeh. 47:1, 2). Yesus menggunakan metafora ini untuk mengilustrasikan karunia Roh (Yoh. 4:14). Jadi perbandingan mulut orang benar kepada sumber kehidupan sama dengan menghubungkannya dengan Allah sendiri.

Apa yang menjadi ciri mulut ini adalah karunia positif kehidupan. Kualitas ini memberitahukan kepada kita apa sebenarnya fungsi mulut. Itu harus menjadi sebuah kekuatan untuk kebaikan, bukan kejahatan, sumber kehidupan, bukan kematian. Apa yang disampaikan di sini juga terlihat dalam Yakobus 3:2-l2.

Yakobus 3:2-l2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:3 Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.
3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
3:6 Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
3:7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,
3:8 tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
3:9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
3:10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
3:11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
3:12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.


Ingat juga, bahwa melalui pembicaraan, melalui kata-kata dari kuasa-Nya(Ibr. 1:3, NKJV), Allah menciptakan langit dan bumi. Pembicaraan, oleh karena itu, harus bermanfaat hanya kepada tujuan yang berdaya cipta.

Pertimbangkanlah betapa sangat kuatnya kata-kata. Dengan perkataan Anda, maka Anda dapat mengisi orang-orang dengan kepercayaan diri, sorak-sorai, dan pengharapan, atau Anda bisa membuat mereka menangis dan menghancurkan mereka sama pastinya jika Anda menyerang mereka secara fisik. Bagaimanakah Anda harus berhati-hati sementara Anda memegang kuasa lidah Anda?


SELASA 27 JANUARI

PENGHARAPAN ORANG BENAR

Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya (Ams 11:3). Apakah bukti kebenaran yang kita miliki dari ayat ini? Apakah contoh-contoh yang Anda telah lihat atau dengar oleh mana kebenaran rohani ini telah diungkapkan? Sebaliknya, hal-hal apakah yang telah Anda lihat yang mengartikan bahwa, paling tidak, Anda harus menerima ayat ini oleh iman?

Bacalah Amsal 11. Meskipun itu menyentuh begitu banyak topik, apakah beberapa berkat besar yang datang kepada orang setia yang bertentangan kepada apa yang terjadi kepada orang jahat?

Amsal 11:
11:1. Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat.

11:2. Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.

11:3. Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.

11:4. Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

11:5. Jalan orang saleh diratakan oleh kebenarannya, tetapi orang fasik jatuh karena kefasikannya.

11:6 Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya.

11:7. Pengharapan orang fasik gagal pada kematiannya, dan harapan orang jahat menjadi sia-sia.

11:8. Orang benar diselamatkan dari kesukaran, lalu orang fasik menggantikannya.

11:9. Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia, tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan.

11:10. Bila orang benar mujur, beria-rialah kota, dan bila orang fasik binasa, gemuruhlah sorak-sorai.

11:11 Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.

11:12. Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri.

11:13 Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara.

11:14. Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada.

11:15. Sangat malanglah orang yang menanggung orang lain, tetapi siapa membenci pertanggungan, amanlah ia.

11:16. Perempuan yang baik hati beroleh hormat; sedangkan seorang penindas beroleh kekayaan.

11:17. Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.

11:18. Orang fasik membuat laba yang sia-sia, tetapi siapa menabur kebenaran, mendapat pahala yang tetap.

11:19. Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati, menuju hidup, tetapi siapa mengejar kejahatan, menuju kematian.

11:20. Orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak bercela, jalannya dikenan-Nya.

11:21. Sungguh, orang jahat tidak akan luput dari hukuman, tetapi keturunan orang benar akan diselamatkan.

11:22. Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila.

11:23. Keinginan orang benar mendatangkan bahagia semata-mata, harapan orang fasik mendatangkan murka.

11:24. Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.

11:25. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

11:26. Siapa menahan gandum, ia dikutuki orang, tetapi berkat turun di atas kepala orang yang menjual gandum.

11:27. Siapa mengejar kebaikan, berusaha untuk dikenan orang, tetapi siapa mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan.

11:28. Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda.

11:29. Siapa yang mengacaukan rumah tangganya akan menangkap angin; orang bodoh akan menjadi budak orang bijak.

11:30. Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang.

11:31. Kalau orang benar menerima balasan di atas bumi, lebih-lebih orang fasik dan orang berdosa!


Pemahaman tentang masa depan dan nilai apa yang belum dilihat (lihat 2 Kor. 4:18) menolong memotivasi orang benar untuk hidup benar. Oleh karena pengharapan mereka pada masa depan, maka orang benar berperilaku dengan kerendahan hati, jujur, dan belas kasihan.

2 Kor. 4:18
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.


Di sisi yang lain, orang jahat hidup hanya masa sekarang; mereka hanya peduli dengan apa yang mereka lihat dan hadiah yang langsung. Mereka memikirkan diri mereka sendiri sebelum orang lain dan akan mengambil bagiannya dengan menipu dan mengkhianati. Misalnya, para penjual yang menipu para pelanggan mereka barangkali mendapat hadiah langsung dengan harga yang tinggi, tetapi mereka akhirnya bisa kehilangan pelanggan mereka dan usaha mereka mungkin gagal (Ams. 11:3, 18).

Pikirkan beberapa keputusan yang Anda harus buat dan bagaimana Anda memutuskannya. Berapa banyakkah faktor-faktor perencanaan jangka panjang (seperti tentang kekekalan) ada dalam pilihan-pilihan Anda?


RABU 28 JANUARI

KEBENARAN ORANG BENAR

Bacalah Amsal 12 dan fokus pada tema kata-kata, khususnya dalam konteks menyatakan kebenaran atau menyatakan dusta. Apakah pekabaran yang kita temukan tentang kejujuran dan kebohongan?

Amsal 12:
12:1. Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.

12:2. Orang baik dikenan TUHAN, tetapi si penipu dihukum-Nya.

12:3. Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang.

12:4. Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.

12:5. Rancangan orang benar adalah adil, tujuan orang fasik memperdaya.

12:6. Perkataan orang fasik menghadang darah, tetapi mulut orang jujur menyelamatkan orang.

12:7. Orang fasik dijatuhkan sehingga mereka tidak ada lagi, tetapi rumah orang benar berdiri tetap.

12:8. Setiap orang dipuji seimbang dengan akal budinya, tetapi orang yang serong hatinya, akan dihina.

12:9. Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar, tetapi kekurangan makan.

12:10. Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam.

12:11. Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi.

12:12. Orang fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil.

12:13. Orang jahat terjerat oleh pelanggaran bibirnya, tetapi orang benar dapat keluar dari kesukaran.

12:14. Setiap orang dikenyangkan dengan kebaikan oleh karena buah perkataan, dan orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya.

12:15. Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.

12:16. Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.

12:17. Siapa mengatakan kebenaran, menyatakan apa yang adil, tetapi saksi dusta menyatakan tipu daya.

12:18. Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.

12:19. Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata.

12:20. Tipu daya ada di dalam hati orang yang merencanakan kejahatan, tetapi orang yang menasihatkan kesejahteraan mendapat sukacita.

12:21. Orang benar tidak akan ditimpa oleh bencana apapun, tetapi orang fasik akan senantiasa celaka.

12:22. Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.

12:23. Orang yang bijak menyembunyikan pengetahuannya, tetapi hati orang bebal menyeru-nyerukan kebodohan.

12:24. Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa.

12:25. Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

12:26. Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

12:27. Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.

12:28. Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.


Filsuf Sissela Bok secara meyakinkan telah menunjukkan bagaimana kebohongan bisa berbahaya bagi masyarakat. Ia menulis: Sebuah masyarakat, yang anggota-anggotanya tidak mampu untuk membedakan pesan yang jujur dari yang menipu, maka akan runtuh. - Lying: Moral Choice in Public and Private Life (New York: Pantheon Books, 1978), hlm. 19. Demikian juga, Au gustine, sebagaimana dikutip dalam pendahuluan buku Sissela Book, mencatat bahwa: Bila berkaitan dengan kebenaran telah rusak atau bahkan sedikit melemah, segala sesuatu akan tetap meragukan -hlm. xv.

Ellen G. White menuliskan Bibir dusta adalah kekejian bagi-Nya. Dia menyatakan bahwa ke dalam kota suci tidak ada yang tak berhikmat masuk... apa pun yang najis, juga pekerjaan kekejian apa pun, atau berbuat dusta. Biarlah pemberitaan kebenaran dipertahankan bukan dengan tangan yang longgar atau pegangan yang tidak pasti. Biarlah itu menjadi bagian kehidupan. Bermain cepat dan tidak sesuai dengan kebenaran, menyembunyikan sesuai rencana seseorang yang mementingkan diri, berarti iman karam.... Dia yang mengucapkan kebohongan menjual jiwanya di pasar yang rendah. Kebohongannya mungkin tampak membantu dalam keadaan darurat; ia mungkin tampaknya membuat bisnis berjalan maju yang ia tidak bisa peroleh melalui perdagangan yang jujur; tetapi ia akhirnya sampai pada tempat di mana ia tidak dapat mempercayai siapa pun. Dirinya sendiri adalah penipu, ia tidak memiliki keyakinan pada kata-kata orang lain. -My Life Today, hlm. 331.

Ketika kita berpikir betapa berkuasanya kata-kata, kita juga harus berpikir tentang kebohongan, karena sebagian besar kebohongan disampaikan dengan kata-kata. Siapakah yang tidak merasakan sengatan, pengkhianatan, perasaan cemar ketika berbohong? Tidaklah sulit untuk membayangkan sebuah masyarakat yang jatuh ke dalam kekacauan menyeluruh ketika dusta adalah sebuah norma bukan penyimpangan dari sebuah norma.

Ada Sudut pandang yang lain juga: Akibat dusta pada pihak yang berdusta. Beberapa orang begitu terbiasa dengan praktik yang tidak mengganggu mereka; namun banyak orang, merasakan rasa bersalah, malu, ketika mereka berbohong. Itu baik bagi mereka, karena itu berarti masih ada penerimaan terhadap Roh Kudus.

Walau demikian, bayangkan bahaya bagi orang yang berbohong yaitu tidak pernah berpikir dua kali untuk berbohong.

Kapankah terakhir kali Anda berbohong? Bagaimanakah perasaan Anda ketika Anda melakukannya?


KAMIS 29 JANUARI

UPAH ORANG BENAR

Sebagaimana telah kita lihat dalam kitab Amsal, begitu banyak perintah dan pengajaran yang diberitakan telah disajikan dengan membandingkan dua kelompok manusia. Orang yang berhikmat melakukan ini, dan yang bodoh melakukan itu. Orang saleh melakukan itu, dan orang jahat melakukan ini.

Tentu saja, dalam kenyataannya, sering ada sedikit hikmt dan kebodohan dalam diri kita semua. Dengan pengecualian Yesus, kita semua adalah orang berdosa, kita semua telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Untungnya, kita memiliki janji indah yang muncul di ayat selanjutnya yaitu meskipun kita adalah orang-orang berdosa, oleh iman kita dapat oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus (Roma 3:24).

Pada akhirnya, semua manusia akan berada di salah satu dari dua kubu: Orang-orang yang akan diselamatkan atau hilang.

Bacalah Yohanes 3:16. Apakah dua pilihan yang semua manusia hadapi?

Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Bacalah Amsal 13. Bagaimanakah pasal ini membandingkan pengalaman dan nasib orang benar dengan orang jahat?

Amsal 13:
13:1. Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan hardikan.

13:2. Dari buah mulutnya seseorang akan makan yang baik, tetapi nafsu seorang pengkhianat ialah melakukan kelaliman.

13:3. Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.

13:4. Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.

13:5. Orang benar benci kepada dusta, tetapi orang fasik memalukan dan memburukkan diri.

13:6. Kebenaran menjaga orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan orang berdosa.

13:7. Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak.

13:8. Kekayaan adalah tebusan nyawa seseorang, tetapi orang miskin tidak akan mendengar ancaman.

13:9. Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam.

13:10. Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat.

13:11. Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.

13:12. Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.

13:13. Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.

13:14. Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat maut.

13:15. Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan pengkhianat-pengkh mencelakakan mereka.

13:16. Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan.

13:17. Utusan orang fasik menjerumuskan orang ke dalam celaka, tetapi duta yang setia mendatangkan kesembuhan.

13:18. Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.

13:19. Keinginan yang terlaksana menyenangkan hati, menghindari kejahatan adalah kekejian bagi orang bebal.

13:20. Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

13:21. Orang berdosa dikejar oleh malapetaka, tetapi Ia membalas orang benar dengan kebahagiaan.

13:22. Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.

13:23. Huma orang miskin menghasilkan banyak makanan, tetapi ada yang lenyap karena tidak ada keadilan.

13:24. Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.

13:25. Orang benar makan sekenyang-kenyangnya, tetapi perut orang fasik menderita kekurangan.


Orang berhikmat disamakan dengan pelita abadi sementara orang jahat disamakan dengan lampu yang akan padam (Ams. 13:9). Orang berhikmat akan menikmati buah-buah yang baik dari pekerjaannya, sedangkan orang berdosa akan menuai kejahatan (ayal 2, 25). Melalui anak-anak mereka (Ams. 13:22), orang berhikmat memiliki masa depan bahkan di luar kemampuan mereka; sebaliknya, orang jahat akan meninggalkan kekayaan mereka kepada orang asing, bahkan kepada orang benar (Ams. 13:22).

Intinya adalah bahwa kehidupan iman dan penurutan kepada Tuhan adalah lebih baik daripada hidup tidak menurut dan kebodohan.

Mengesampingkan isu besar dari janji kehidupan kekal, apakah beberapa keuntungan yang langsung, hari demi hari, Anda telah alami oleh menghidupkan kehidupan iman dalam Kristus?


JUMAT 30 JANUARI

PENDALAMAN

Pendalaman: Tidak cukup hanya mengaku percaya kepada Kristus dan nama kita terdaï¬ar dalam keanggotaan jemaat... Apa pun keahlian kita, itu tidak berarti apa-apa kecuali Kristus dinyatakan dalam perbuatan yang benar.-Ellen G. White, Membina Kehidupan Abadi, hlm. 242.

Penipuan terbesar dari pada pikiran manusia pada zaman Kristus ialah hanya oleh menyetujui kebenaran yang mereka anggap sebagai kebenaran. Di dalam semua pengalaman manusia satu pengetahuan teoritis saja tidak cukup untuk menyelamatkan jiwa Pasal-pasal yang tergelap dalam sejarah dibebani dengan catatan perbuatan perbuatan kejahatan yang dilakukan oleh orang orang beragama yang sangat fanatik. . . .Bahaya yang sama masih tetap ada. Banyak orang yang hanya mengambil nama Kristen saja, hanya karena mereka setuju kepada rukun agama tertentu saja. Tetapi mereka tidak mempraktikkan kebenaran itu di dalam kehidupan... Manusia dapatsaja mengaku percaya akan kebenaran; tetapi jika hal itu tidak menjadikan mereka tulus, manis budi, sabar, menahan nafsu, memikirkan hal semawi, itu akan menjadi kutuk bagi yang mengaku memilikinya, dan melalui pengaruh mereka itulah mendatangkan kutuk kepada dunia ini.

Kebenaran yang diajarkan oleh Kristus adalah kecocokan hati dan kehidupan untuk menyatakan kehendak Allah.Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 329.

Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:

1. Diskusikanlah bagaimana keputusan-keputusan kita berdampak bagi orang lain, baik untuk yang baik atau yang jahat. Mengapa ini merupakan sebuah fakta yang tak dapat dihindarkan dari kehidupan? hingga sekarang ini dampak pilihan Adam dan hawa dirasakan dalam hidup kita masing-masing. Mungkin bisa menjadi godaan untuk mencoba mengukur jumlah yang baik atau buruk yang keputusan kita bisa timbulkan, namun itu berisiko, sebab seringkali kita tidak mengetahui dampak pilihan-pilihan kita. Maka, dalam terang Allah dan hukum-Nya, mengapakah kita harus memilih untuk melakukan apa yang benar, terlepas dari yang kita takutkan akan konsekuensi- konsekuensi yang mungkin ada?


2. Amsal membuat perbedaan yang tajam antara orang benar dan orang bodoh, dan melalui ayat-ayat ini kita belajar tentang apa yang benar dan yang salah. Namun, mengapakah kita harus sangat berhati-hati tentang siapa yang kita nilai sebagai orang bodoh? dii sisi yang lain, seberapa seringkah kita telah ditipu oleh orang-orang yang dulu kita pikir orang benar?

No comments:

Post a Comment