BERKAT-BERKAT
ORANG BENAR
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini,
Bacalah: Ams. 10:1-14; Mat. 19:19; Ams. 11-12; Yon. 3:16; Ams. 13.
AYAT HAFALAN: "Berkat ada di atas kepala orang benar,
tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman" (Amsal 10:6).
Sebagaimana dinyatakan pada
judul pelajaran pekan ini, pelajaran ini me lihat kepada berkat-berkat orang
benar. Kata Ibrani zaddig, untuk "benar," adalah kata kunci dalam
ayat-ayat kita. Zedeq (juga diterjemahkan "keadilan"), mana ia berasal,
muncul pada pendahuluan dari seluruh kitab: "Amsal-amsal Salomo... untuk
menerima didikan yang menjadikan pandai, keadilan [zedeq]..." (Ams.
1:1-3).
Apa yang kitab Amsal sedang
sampaikan kepada kita bahwa hikmat adalah kebenaran, dan "kebenaran"
berarti berjalan sesuai dengan kehendak Allah—berjalan dalam iman dan penurutan kepada apa yang
Allah telah panggil kita untuk menjadi dan lakukan. Kebenaran adalah sebuah
pemberian, yang datang dari Allah. Lawannya adalah kebodohan dan
ketidaksetiaan. Hikmat adalah keadilan, atau kebenaran; kebodohan adalah dosa
dan kejahatan dan di ayat-ayat yang kita akan pelajari, perbedaan di antaranya
begitu jelas.
*Pelajarilah pelajaran pekan
ini sebagai persiapan untuk Sabat, 31 Januari.
MINGGU 25 JANUARI
KEBENARAN ADALAH HOLISTIS
Bacalah Amsal 10:1-7. Apakah
prinsip-prinsip tentang kehidupan dan iman yang dinyatakan di sini?
Amsal 10:1-7
10:1. Amsal-amsal Salomo. Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada
ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya.
10:2. Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi
kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
10:3 TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi
keinginan orang fasik ditolak-Nya.
10:4. Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin
menjadikan kaya.
10:5. Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur
pada waktu panen membuat malu.
10:6. Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik
menyembunyikan kelaliman.
10:7. Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang
fasik menjadi busuk.
Ada kisah tentang seorang
pria di dalam perahu yang mulai mengebor lubang di bawah kakinya di mana ia
sementara duduk. Ketika orang-orang di dalam perahu mendesak agar ia berhenti,
ia menjawab: “Ini
bukanlah urusanmu. Ini adalah tempat saya!” Jawaban tidak masuk akal digunakan orang berdosa
untuk membenarkan perilakunya. “Ini adalah hidup saya; ini tidak ada hubungannya
dengan Anda.”
Tentu saja, apa pun yang kita lakukan atau tidak memiliki dampak pada orang
lain, khususnya pada mereka yang dekat dengan kita. Siapakah yang tidak
merasakan, secara luas, akibat-akibat dari tindakan-tindakan orang lain, entah
baik atau jahat?
Prinsip persatuan antara
kehidupan moral-rohani dan kehidupan fisik-materi dibahas dalam ayal 3-5.
Gagasan utamanya adalah bahwa kejahatan atau kemunduran moral tidaklah berguna,
walaupun seseorang itu kaya; dan, kedua, bahwa kebenaran selalu menguntungkan,
dalam satu atau lain cara, walaupun seseorang itu miskin.
Dalam ayat 6, 7, kita melihat
di sini ekspresi awal dari apa yang Yesus katakan tentang bagaimana nafsu
adalah perzinaan, atau kebencian mirip dengan pembunuhan. Menyembunyikan
kebencian kita di balik kala-kata kita tidak selalu berhasil baik. Pikiran
jahat sering dikhianati dalam bahasa tubuh kita dan nada suara kita. Titik awal
yang terbaik untuk hubungan yang baik dengan orang lain adalah: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Im. 19:19, NKJV; bandingkan dengan Mat. 19:19).
Sebagaimana ayat tersebut juga menasihatkan, kesan yang Anda buat untuk yang
baik dapat memiliki pengaruh yang abadi pada orang lain. Pada akhirnya kita
sedang berhadapan dengan sejumlah kelaziman: Bukanlah lebih baik memiliki nama
baik daripada nama buruk?
Keputusan penting apakah yang akan segera Anda buat?
Jika Anda belum melakukannya, pertimbangkan dengan saksama dampak pilihan itu
bagi orang lain, untuk yang baik atau yang jahat?
SENIN 26 JANUARI
MULUT ORANG BENAR
Mulut (dengan semua komponennya,
bibir dan lidah) adalah organ yang paling penting di dalam kitab Amsal. Di
kitab Amsal dalam New King James Version, kata “mulut” digunakan 50 kali, “bibir” muncul 41 kali, dan “lidah” l9 kali. Penggunaan organ ini dalam percakapan adalah
tema yang sangat penting dalam Amsal 10-29.
Dasar pemikiran utama begitu
sangat penting: Perkataan kita sangat berkuasa entah untuk yang baik atau yang
jahat. Lidah bisa menjadi karunia yang terbaik atau terburuk yang telah
diberikan kepada kita. Dua hal yang bertentangan tentang lidah merupakan salah
satu pelajaran penting dalam kitab Amsal. Memang, mulut menghasilkan kehidupan,
tetapi itu juga dapat membawa kematian.
Bacalah Amsal l0:11-14.
Apakah perbedaan di sana antara bagaimana orang benar berbicara dan bagaimana
orang jahat berbicara?
Amsal l0:11-14
10:11. Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang
fasik menyembunyikan kelaliman.
10:12. Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala
pelanggaran.
10:13. Di bibir orang berpengertian terdapat hikmat, tetapi pentung
tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi.
10:14. Orang bijak menyimpan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh
adalah kebinasaan yang mengancam.
Di ayat 11 menekankan
ekspresi “sumber
kehidupan.”
Secara simbolis itu mengacu kepada kualitas-kualitas hikmat. Itu digunakan
dalam referensi kepada Tuhan (Mzm. 36:9), Sumber kehidupan. Gambaran yang sama
digunakan dalam kaitannya dengan tempat kudus, dari mana mata air mengalir
(Yeh. 47:1, 2). Yesus menggunakan metafora ini untuk mengilustrasikan karunia
Roh (Yoh. 4:14). Jadi perbandingan mulut orang benar kepada “sumber kehidupan” sama dengan menghubungkannya dengan Allah sendiri.
Apa yang menjadi ciri mulut
ini adalah karunia positif “kehidupan.” Kualitas ini memberitahukan kepada kita apa
sebenarnya fungsi mulut. Itu harus menjadi sebuah kekuatan untuk kebaikan,
bukan kejahatan, sumber kehidupan, bukan kematian. Apa yang disampaikan di sini
juga terlihat dalam Yakobus 3:2-l2.
Yakobus 3:2-l2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak
bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga
mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:3 Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti
kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh
tubuhnya.
3:4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh
angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut
kehendak jurumudi.
3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun
dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api,
ia dapat membakar hutan yang besar.
3:6 Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan
mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang
dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia
sendiri dinyalakan oleh api neraka.
3:7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang
menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh
sifat manusia,
3:8 tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah
sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
3:9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita
mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
3:10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini,
saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
3:11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air
yang sama?
3:12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun
dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air
asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
Ingat juga, bahwa melalui
pembicaraan, melalui “kata-kata
dari kuasa-Nya”(Ibr.
1:3, NKJV), Allah menciptakan langit dan bumi. Pembicaraan, oleh karena itu,
harus bermanfaat hanya kepada tujuan yang berdaya cipta.
Pertimbangkanlah betapa sangat kuatnya kata-kata.
Dengan perkataan Anda, maka Anda dapat mengisi orang-orang dengan kepercayaan
diri, sorak-sorai, dan pengharapan, atau Anda bisa membuat mereka menangis dan
menghancurkan mereka sama pastinya jika Anda menyerang mereka secara fisik.
Bagaimanakah Anda harus berhati-hati sementara Anda memegang kuasa lidah Anda?
SELASA 27 JANUARI
PENGHARAPAN ORANG BENAR
“Orang
yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh
kecurangannya”
(Ams 11:3). Apakah bukti kebenaran yang kita miliki dari ayat ini? Apakah
contoh-contoh yang Anda telah lihat atau dengar oleh mana kebenaran rohani ini
telah diungkapkan? Sebaliknya, hal-hal apakah yang telah Anda lihat yang
mengartikan bahwa, paling tidak, Anda harus menerima ayat ini oleh iman?
Bacalah Amsal 11. Meskipun
itu menyentuh begitu banyak topik, apakah beberapa berkat besar yang datang
kepada orang setia yang bertentangan kepada apa yang terjadi kepada orang
jahat?
Amsal 11:
11:1. Neraca
serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang
tepat.
11:2. Jikalau
keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah
hati.
11:3. Orang
yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh
kecurangannya.
11:4. Pada
hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari
maut.
11:5. Jalan
orang saleh diratakan oleh kebenarannya, tetapi orang fasik jatuh karena
kefasikannya.
11:6 Orang
yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh
hawa nafsunya.
11:7.
Pengharapan orang fasik gagal pada kematiannya, dan harapan orang jahat menjadi
sia-sia.
11:8. Orang
benar diselamatkan dari kesukaran, lalu orang fasik menggantikannya.
11:9. Dengan
mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia, tetapi orang benar diselamatkan
oleh pengetahuan.
11:10. Bila
orang benar mujur, beria-rialah kota, dan bila orang fasik binasa, gemuruhlah
sorak-sorai.
11:11 Berkat
orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.
11:12. Siapa
menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri.
11:13 Siapa
mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara.
11:14.
Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak,
keselamatan ada.
11:15. Sangat
malanglah orang yang menanggung orang lain, tetapi siapa membenci
pertanggungan, amanlah ia.
11:16.
Perempuan yang baik hati beroleh hormat; sedangkan seorang penindas beroleh
kekayaan.
11:17. Orang
yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam
menyiksa badannya sendiri.
11:18. Orang
fasik membuat laba yang sia-sia, tetapi siapa menabur kebenaran, mendapat
pahala yang tetap.
11:19. Siapa
berpegang pada kebenaran yang sejati, menuju hidup, tetapi siapa mengejar
kejahatan, menuju kematian.
11:20. Orang
yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak bercela,
jalannya dikenan-Nya.
11:21.
Sungguh, orang jahat tidak akan luput dari hukuman, tetapi keturunan orang
benar akan diselamatkan.
11:22.
Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang
tidak susila.
11:23.
Keinginan orang benar mendatangkan bahagia semata-mata, harapan orang fasik
mendatangkan murka.
11:24. Ada
yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar
biasa, namun selalu berkekurangan.
11:25. Siapa
banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan
diberi minum.
11:26. Siapa
menahan gandum, ia dikutuki orang, tetapi berkat turun di atas kepala orang
yang menjual gandum.
11:27. Siapa
mengejar kebaikan, berusaha untuk dikenan orang, tetapi siapa mengejar
kejahatan akan ditimpa kejahatan.
11:28. Siapa
mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan
tumbuh seperti daun muda.
11:29. Siapa
yang mengacaukan rumah tangganya akan menangkap angin; orang bodoh akan menjadi
budak orang bijak.
11:30. Hasil
orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang.
11:31. Kalau
orang benar menerima balasan di atas bumi, lebih-lebih orang fasik dan orang
berdosa!
Pemahaman tentang masa depan
dan nilai apa yang belum dilihat (lihat 2 Kor. 4:18) menolong memotivasi orang
benar untuk hidup benar. Oleh karena pengharapan mereka pada masa depan, maka
orang benar berperilaku dengan kerendahan hati, jujur, dan belas kasihan.
2 Kor. 4:18
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak
kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan
adalah kekal.
Di sisi yang lain, orang
jahat hidup hanya masa sekarang; mereka hanya peduli dengan apa yang mereka
lihat dan hadiah yang langsung. Mereka memikirkan diri mereka sendiri sebelum
orang lain dan akan mengambil bagiannya dengan menipu dan mengkhianati.
Misalnya, para penjual yang menipu para pelanggan mereka barangkali mendapat
hadiah langsung dengan harga yang tinggi, tetapi mereka akhirnya bisa
kehilangan pelanggan mereka dan usaha mereka mungkin gagal (Ams. 11:3, 18).
Pikirkan beberapa keputusan yang Anda harus buat dan
bagaimana Anda memutuskannya. Berapa banyakkah faktor-faktor perencanaan jangka
panjang (seperti tentang kekekalan) ada dalam pilihan-pilihan Anda?
RABU 28 JANUARI
KEBENARAN ORANG BENAR
Bacalah Amsal 12 dan fokus
pada tema kata-kata, khususnya dalam konteks menyatakan kebenaran atau
menyatakan dusta. Apakah pekabaran yang kita temukan tentang kejujuran dan
kebohongan?
Amsal 12:
12:1. Siapa
mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah
dungu.
12:2. Orang
baik dikenan TUHAN, tetapi si penipu dihukum-Nya.
12:3. Orang
tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan
goncang.
12:4. Isteri
yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti
penyakit yang membusukkan tulang suaminya.
12:5.
Rancangan orang benar adalah adil, tujuan orang fasik memperdaya.
12:6.
Perkataan orang fasik menghadang darah, tetapi mulut orang jujur menyelamatkan
orang.
12:7. Orang
fasik dijatuhkan sehingga mereka tidak ada lagi, tetapi rumah orang benar
berdiri tetap.
12:8. Setiap
orang dipuji seimbang dengan akal budinya, tetapi orang yang serong hatinya,
akan dihina.
12:9. Lebih
baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak
orang besar, tetapi kekurangan makan.
12:10. Orang
benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam.
12:11. Siapa
mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang
yang sia-sia, tidak berakal budi.
12:12. Orang
fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil.
12:13. Orang
jahat terjerat oleh pelanggaran bibirnya, tetapi orang benar dapat keluar dari
kesukaran.
12:14. Setiap
orang dikenyangkan dengan kebaikan oleh karena buah perkataan, dan orang
mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya.
12:15. Jalan
orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat,
ia bijak.
12:16.
Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang
mengabaikan cemooh.
12:17. Siapa
mengatakan kebenaran, menyatakan apa yang adil, tetapi saksi dusta menyatakan
tipu daya.
12:18. Ada
orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak
mendatangkan kesembuhan.
12:19. Bibir
yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya
untuk sekejap mata.
12:20. Tipu
daya ada di dalam hati orang yang merencanakan kejahatan, tetapi orang yang
menasihatkan kesejahteraan mendapat sukacita.
12:21. Orang
benar tidak akan ditimpa oleh bencana apapun, tetapi orang fasik akan
senantiasa celaka.
12:22. Orang
yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia
dikenan-Nya.
12:23. Orang
yang bijak menyembunyikan pengetahuannya, tetapi hati orang bebal
menyeru-nyerukan kebodohan.
12:24. Tangan
orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa.
12:25.
Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik
menggembirakan dia.
12:26. Orang
benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan
mereka sendiri.
12:27. Orang
malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta
yang berharga.
12:28. Di
jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.
Filsuf Sissela Bok secara
meyakinkan telah menunjukkan bagaimana kebohongan bisa berbahaya bagi
masyarakat. Ia menulis: “Sebuah
masyarakat, yang anggota-anggotanya tidak mampu untuk membedakan pesan yang
jujur dari yang menipu, maka akan runtuh.” - Lying: Moral Choice in Public and Private Life (New
York: Pantheon Books, 1978), hlm. 19. Demikian juga, Au gustine, sebagaimana
dikutip dalam pendahuluan buku Sissela Book, mencatat bahwa: “Bila berkaitan dengan kebenaran telah rusak atau
bahkan sedikit melemah, segala sesuatu akan tetap meragukan” -hlm. xv.
Ellen G. White menuliskan “Bibir dusta adalah kekejian bagi-Nya. Dia menyatakan
bahwa ke dalam kota suci ‘tidak
ada yang tak berhikmat masuk... apa pun yang najis, juga pekerjaan kekejian apa
pun, atau berbuat dusta.‘
Biarlah pemberitaan kebenaran dipertahankan bukan dengan tangan yang longgar
atau pegangan yang tidak pasti. Biarlah itu menjadi bagian kehidupan. Bermain
cepat dan tidak sesuai dengan kebenaran, menyembunyikan sesuai rencana
seseorang yang mementingkan diri, berarti iman karam.... Dia yang mengucapkan
kebohongan menjual jiwanya di pasar yang rendah. Kebohongannya mungkin tampak
membantu dalam keadaan darurat; ia mungkin tampaknya membuat bisnis berjalan
maju yang ia tidak bisa peroleh melalui perdagangan yang jujur; tetapi ia
akhirnya sampai pada tempat di mana ia tidak dapat mempercayai siapa pun.
Dirinya sendiri adalah penipu, ia tidak memiliki keyakinan pada kata-kata orang
lain.” -My Life Today, hlm.
331.
Ketika kita berpikir betapa
berkuasanya kata-kata, kita juga harus berpikir tentang kebohongan, karena
sebagian besar kebohongan disampaikan dengan kata-kata. Siapakah yang tidak
merasakan sengatan, pengkhianatan, perasaan cemar ketika berbohong? Tidaklah
sulit untuk membayangkan sebuah masyarakat yang jatuh ke dalam kekacauan
menyeluruh ketika dusta adalah sebuah norma bukan penyimpangan dari sebuah
norma.
Ada Sudut pandang yang lain
juga: Akibat dusta pada pihak yang berdusta. Beberapa orang begitu terbiasa
dengan praktik yang tidak mengganggu mereka; namun banyak orang, merasakan rasa
bersalah, malu, ketika mereka berbohong. Itu baik bagi mereka, karena itu
berarti masih ada penerimaan terhadap Roh Kudus.
Walau demikian, bayangkan
bahaya bagi orang yang berbohong yaitu tidak pernah berpikir dua kali untuk
berbohong.
Kapankah terakhir kali Anda berbohong? Bagaimanakah
perasaan Anda ketika Anda melakukannya?
KAMIS 29 JANUARI
UPAH ORANG BENAR
Sebagaimana telah kita lihat
dalam kitab Amsal, begitu banyak perintah dan pengajaran yang diberitakan telah
disajikan dengan membandingkan dua kelompok manusia. “Orang yang berhikmat melakukan ini, dan yang bodoh
melakukan itu.”
“Orang saleh melakukan
itu, dan orang jahat melakukan ini.”
Tentu saja, dalam
kenyataannya, sering ada sedikit hikmt dan kebodohan dalam diri kita semua.
Dengan pengecualian Yesus, kita semua adalah orang berdosa, kita semua “telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Untungnya, kita memiliki janji indah
yang muncul di ayat selanjutnya“ yaitu meskipun kita adalah orang-orang berdosa, oleh
iman kita dapat “oleh
kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus
Yesus” (Roma 3:24).
Pada akhirnya, semua manusia
akan berada di salah satu ‘dari dua kubu: Orang-orang yang akan diselamatkan atau
hilang.
Bacalah Yohanes 3:16. Apakah
dua pilihan yang semua manusia hadapi?
Yohanes 3:16
3:16 Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Bacalah Amsal 13.
Bagaimanakah pasal ini membandingkan pengalaman dan nasib orang benar dengan
orang jahat?
Amsal 13:
13:1. Anak
yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak
mendengarkan hardikan.
13:2. Dari
buah mulutnya seseorang akan makan yang baik, tetapi nafsu seorang pengkhianat
ialah melakukan kelaliman.
13:3. Siapa
menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa
kebinasaan.
13:4. Hati si
pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi
kelimpahan.
13:5. Orang
benar benci kepada dusta, tetapi orang fasik memalukan dan memburukkan diri.
13:6.
Kebenaran menjaga orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan
orang berdosa.
13:7. Ada
orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang
berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak.
13:8.
Kekayaan adalah tebusan nyawa seseorang, tetapi orang miskin tidak akan
mendengar ancaman.
13:9. Terang
orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam.
13:10.
Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan
nasihat mempunyai hikmat.
13:11. Harta
yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit,
menjadi kaya.
13:12.
Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah
pohon kehidupan.
13:13. Siapa
meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada
perintah, akan menerima balasan.
13:14. Ajaran
orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat
maut.
13:15. Akal
budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan pengkhianat-pengkh
mencelakakan mereka.
13:16. Orang
cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan.
13:17. Utusan
orang fasik menjerumuskan orang ke dalam celaka, tetapi duta yang setia
mendatangkan kesembuhan.
13:18.
Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa
mengindahkan teguran, ia dihormati.
13:19.
Keinginan yang terlaksana menyenangkan hati, menghindari kejahatan adalah
kekejian bagi orang bebal.
13:20. Siapa
bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang
bebal menjadi malang.
13:21. Orang
berdosa dikejar oleh malapetaka, tetapi Ia membalas orang benar dengan
kebahagiaan.
13:22. Orang
baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa
disimpan bagi orang benar.
13:23. Huma
orang miskin menghasilkan banyak makanan, tetapi ada yang lenyap karena tidak
ada keadilan.
13:24. Siapa
tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi
anaknya, menghajar dia pada waktunya.
13:25. Orang
benar makan sekenyang-kenyangnya, tetapi perut orang fasik menderita
kekurangan.
Orang berhikmat disamakan
dengan pelita abadi sementara orang jahat disamakan dengan lampu yang akan
padam (Ams. 13:9). Orang berhikmat akan menikmati buah-buah yang baik dari
pekerjaannya, sedangkan orang berdosa akan menuai kejahatan (ayal 2, 25).
Melalui anak-anak mereka (Ams. 13:22), orang berhikmat memiliki masa depan
bahkan di luar kemampuan mereka; sebaliknya, orang jahat akan meninggalkan
kekayaan mereka kepada orang asing, bahkan kepada orang benar (Ams. 13:22).
Intinya adalah bahwa
kehidupan iman dan penurutan kepada Tuhan adalah lebih baik daripada hidup
tidak menurut dan kebodohan.
Mengesampingkan isu besar dari janji kehidupan kekal,
apakah beberapa keuntungan yang langsung, hari demi hari, Anda telah alami oleh
menghidupkan kehidupan iman dalam Kristus?
JUMAT 30 JANUARI
PENDALAMAN
Pendalaman: “Tidak cukup hanya mengaku percaya kepada Kristus dan
nama kita terdaï¬ar dalam keanggotaan jemaat... Apa pun keahlian kita, itu
tidak berarti apa-apa kecuali Kristus dinyatakan dalam perbuatan yang benar.”-Ellen G. White, Membina Kehidupan Abadi, hlm. 242.
“Penipuan
terbesar dari pada pikiran manusia pada zaman Kristus ialah hanya oleh
menyetujui kebenaran yang mereka anggap sebagai kebenaran. Di dalam semua pengalaman
manusia satu pengetahuan teoritis saja tidak cukup untuk menyelamatkan jiwa
Pasal-pasal yang tergelap dalam sejarah dibebani dengan catatan perbuatan
perbuatan kejahatan yang dilakukan oleh orang orang beragama yang sangat
fanatik. . . .Bahaya yang sama masih tetap ada. Banyak orang yang hanya
mengambil nama Kristen saja, hanya karena mereka setuju kepada rukun agama
tertentu saja. Tetapi mereka tidak mempraktikkan kebenaran itu di dalam
kehidupan... Manusia dapat‘saja mengaku percaya akan kebenaran; tetapi jika hal
itu tidak menjadikan mereka tulus, manis budi, sabar, menahan nafsu, memikirkan
hal semawi, itu akan menjadi kutuk bagi yang mengaku memilikinya, dan melalui
pengaruh mereka itulah mendatangkan kutuk kepada dunia ini.”
“Kebenaran
yang diajarkan oleh Kristus adalah kecocokan hati dan kehidupan untuk
menyatakan kehendak Allah.”Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 329.
Pertanyaan-pertanyaan untuk
Didiskusikan:
1. Diskusikanlah bagaimana keputusan-keputusan kita
berdampak bagi orang lain, baik untuk yang baik atau yang jahat. Mengapa ini
merupakan sebuah fakta yang tak dapat dihindarkan dari kehidupan? hingga
sekarang ini dampak pilihan Adam dan hawa dirasakan dalam hidup kita
masing-masing. Mungkin bisa menjadi godaan untuk mencoba mengukur jumlah yang
baik atau buruk yang keputusan kita bisa timbulkan, namun itu berisiko, sebab
seringkali kita tidak mengetahui dampak pilihan-pilihan kita. Maka, dalam
terang Allah dan hukum-Nya, mengapakah kita harus memilih untuk melakukan apa yang
benar, terlepas dari yang kita takutkan akan konsekuensi- konsekuensi yang
mungkin ada?
2. Amsal membuat perbedaan yang tajam antara orang
benar dan orang bodoh, dan melalui ayat-ayat ini kita belajar tentang apa yang
benar dan yang salah. Namun, mengapakah kita harus sangat berhati-hati tentang
siapa yang kita nilai sebagai orang bodoh? dii sisi yang lain, seberapa
seringkah kita telah ditipu oleh orang-orang yang dulu kita pikir orang benar?
No comments:
Post a Comment