* 17-23 Januari
Hikmat Ilahi
SABAT
PETANG
Untuk
Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Ams. 8:1-21; Mat. 16:26; Ams. 8:22-31; Kej, 1:31;
Ams. 8:32-36; Ams. 9:1-18.
AYAT
HAFALAN: "Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya,
sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala" (Amsal 8:22).
Pada tahap ini dalam Amsal, hikmat muncul kembali (lihat Ams. 1:20, 21), dan itu jelas dari ayat untuk pekan ini bahwa hikmat adalah kebenaran—Kebenaran sebagaimana itu ada di dalam Allah, sumber dan dasar semua kebenaran.
Penekanan pada karakter "mutlak" dari kebenaran
memperlihatkan perbedaan antara beberapa pemikiran kontemporer, khususnya di
Barat, di mana kebenaran dipandang relatif, berubah-ubah, bersifat budaya,
dengan kebenaran satu orang berbeda dari orang lain.
Tetapi konsep ini tidak Alkitabiah. Kebenaran saya harus sama dengan
yang Anda miliki, karena sesungguhnya "kebenaran" bersifat universal.
Itu bukanlah milik orang tertentu tetapi untuk semua manusia, apakah semuanya
manusia mengakuinya atau tidak.
Cukup menarik, pertanyaan Pilatus yang terkenal kepada Yesus,
"Apakah kebenaran itu?" (Yoh. 18:38), datang dalam menanggapi
pernyataan Yesus "Setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan
suara-Ku" (Yoh. 18:37). Kebenaran, kebenaran mutlak,
ada, dan bahkan berbicara kepada kita; yang penting bagi kita adalah apakah
kita akan mendengarkan, dan menuruti apa yang ia katakan atau tidak.
*Pelajarilah
pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 24 Januari.
Minggu , 18 Januari
Hikmat Berseru-seru
Bacalah Amasal 8:1-21. menurut ayat-ayat ini, apakah nilai hikmat?
8:1. Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian memperdengarkan suaranya?
8:2 Di atas tempat-tempat yang tinggi di tepi jalan, di persimpangan jalan-jalan, di sanalah ia berdiri,
8:3 di samping pintu-pintu gerbang, di depan kota, pada jalan masuk, ia berseru dengan nyaring:
8:4 "Hai para pria, kepadamulah aku berseru, kepada anak-anak manusia kutujukan suaraku.
8:5 Hai orang yang tak berpengalaman, tuntutlah kecerdasan, hai orang bebal, mengertilah dalam hatimu.
8:6 Dengarlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang dalam dan akan membuka bibirku tentang perkara-perkara yang tepat.
8:7 Karena lidahku mengatakan kebenaran, dan kefasikan adalah kekejian bagi bibirku.
8:8 Segala perkataan mulutku adalah adil, tidak ada yang belat-belit atau serong.
8:9 Semuanya itu jelas bagi yang cerdas, lurus bagi yang berpengetahuan.
8:10 Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan.
8:11 Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apapun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya.
8:12. Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan.
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
8:14 Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan.
8:15 Karena aku para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan.
8:16 Karena aku para pembesar berkuasa juga para bangsawan dan semua hakim di bumi.
8:17 Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.
8:18 Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan.
8:19 Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilku lebih dari pada perak pilihan.
8:20 Aku berjalan pada jalan kebenaran, di tengah-tengah jalan keadilan,
8:21 supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka.
8:1. Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian memperdengarkan suaranya?
8:2 Di atas tempat-tempat yang tinggi di tepi jalan, di persimpangan jalan-jalan, di sanalah ia berdiri,
8:3 di samping pintu-pintu gerbang, di depan kota, pada jalan masuk, ia berseru dengan nyaring:
8:4 "Hai para pria, kepadamulah aku berseru, kepada anak-anak manusia kutujukan suaraku.
8:5 Hai orang yang tak berpengalaman, tuntutlah kecerdasan, hai orang bebal, mengertilah dalam hatimu.
8:6 Dengarlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang dalam dan akan membuka bibirku tentang perkara-perkara yang tepat.
8:7 Karena lidahku mengatakan kebenaran, dan kefasikan adalah kekejian bagi bibirku.
8:8 Segala perkataan mulutku adalah adil, tidak ada yang belat-belit atau serong.
8:9 Semuanya itu jelas bagi yang cerdas, lurus bagi yang berpengetahuan.
8:10 Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan.
8:11 Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apapun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya.
8:12. Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan.
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
8:14 Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan.
8:15 Karena aku para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan.
8:16 Karena aku para pembesar berkuasa juga para bangsawan dan semua hakim di bumi.
8:17 Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.
8:18 Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan.
8:19 Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilku lebih dari pada perak pilihan.
8:20 Aku berjalan pada jalan kebenaran, di tengah-tengah jalan keadilan,
8:21 supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka.
Hikmat begitu penting sehingga itu harus menjangkau
setiap orang. Allah menciptakan semua kehidupan manusia, dan Kristus mati bagi
masing-masing kita. Jadi hikmat, pengetahuan akan Allah dan keselamatan yang Ia
tawarkan, adalah bagi setiap umat manusia.
Lihat kepada kata-kata yang digunakan untuk
menggambarkan kehadiran suara dari hikmat: "Berseru-seru,"
"mengangkat suaranya," "memanggil," "menyuarakan"
"berbicara," "membuka... bibir," "mulut,"
"bibir," "kata- kata." Bagaimana pun seseorang memahami
metafora ini, yang jelas bahwa hikmat akan dikomunikasikan; didengar oleh semua
yang akan mendengarkan. Bagaimana pun juga, sebagaimana kita lihat pekan lalu,
apa yang hikmat katakan adalah persoalan hidup dan mati.
Delapan kali hikmat berbicara tentang kebenaran
kata-katanya. Gambaran dari hikmat di sini cukup menarik, sejajar dongan
gambaran Tuhan dalam Ulangan 32:4. Kesejajaran ini, tentu saja, seharusnya
tidak mengejutkan, karena Allah, sebagai Pencipta segala sesuatu (lihat Yoh. 1:1-3), adalah dasar seluruh
kebenaran.
Bacalah Amsal 8:10, 11. Apakah yang ayat-ayat ini katakan tentang hikmat?
Amsal 8:10, 11
8:10 Terimalah didikanku, lebih dari pada
perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan.
8:11 Karena hikmat lebih berharga dari
pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya.
Begitu banyak orang yang hidup, dan sebagian sudah
meninggal, dalam ketidaktahuan, kebodohan, dan kegelapan. Banyak yang hidup
tanpa pengharapan sama sekali atau dengan pengharapan yang salah. Apa yang
membuat keadaan yang menyedihkan ini lebih menyentuh lagi adalah bahwa hikmat
dan kebenaran yang begitu indah, penuh dengan pengharapan dan janji untuk kehidupan
yang lebih baik sekarang dan kepastian kehidupan kekal di bumi dan langit yang
baru, semua berkat pengorbanan Yesus. Semua kekayaan di dunia ini tidak berarti
apa-apa
(lihat Pkh 2:11-13)
dibandingkan kepada pengetahuan akan Allah.
Bacalah Matius 16:26 dan tanyalah diri Anda sendiri
seberapa baikkah hidup Anda mencerminkan kebenaran penting dari
perkataan-perkataan tersebut?
Matius 16:26
16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi
kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Senin, 19 Januari
Hikmat dan
Penciptaan
Bacalah
Amsal 8:22-31. Bagaimanakah hikmat dihubungkan dengan Penciptaan?
Amsal
8:22-31
8:21 supaya kuwariskan harta kepada yang
mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka.
8:22 TUHAN telah menciptakan aku sebagai
permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.
8:23 Sudah pada zaman purbakala aku
dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada.
8:24 Sebelum air samudera raya ada, aku
telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air.
8:25 Sebelum gunung-gunung tertanam dan
lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir;
8:26 sebelum Ia membuat bumi dengan
padang-padangnya atau debu dataran yang pertama.
8:27 Ketika Ia mempersiapkan langit, aku
di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya,
8:28 ketika Ia menetapkan awan-awan di
atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras,
8:29 ketika Ia menentukan batas kepada
laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan
dasar-dasar bumi,
8:30 aku ada serta-Nya sebagai anak
kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main
di hadapan-Nya;
8:31 aku bermain-main di atas muka
bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.
Dalam ayat-ayat ini hikmat secara misterius
dihubungkan dengan Tuhan sebagai Pencipta. Puisi ini menggunakan secara
bersama-sama kata-kata yang lazim dengan catatan Penciptaan dalam Kejadian 1
dan 2, dan bahkan mencerminkan struktur sastranya, dikelompokkan dalam tiga
elemen dasar yakni langit, air, dan bumi. Tujuan paralel ini adalah untuk
menekankan mandat utama dari hikmat: jika Allah sendiri menggunakan hikmat
untuk menciptakan, jika hikmat adalah alat yang tertua, lebih tua dari alam
semesta itu sendiri dan begitu mendasar bagi eksistensinya, kita semua harus
lebih banyak menggunakan hikmat dalam setiap yang kita lakukan dalam hidup.
Ada juga penekanan yang kuat pada asal mula
keilahian hikmat. Kata pertama puisi itu adalah TUHAN, Yahweh, dikatakan
"memperanakkan" (kata kedua) hikmat. Kata Ibrani cjanah, diterjemahkan sebagai "memiliki" oleh terjemahan
NKJV, mempunyai konotasi "memperanakkan" ketimbang "menciptakan" (lihat. Ul. 32:6; Kej.4:l). Kata selanjutnya adalah
kata teknis yang dihubungkan dengan Penciptaan dalam buku Kejadian, reshit ("permulaan"), yang
ditemukan dalam ayat pertama buku Kejadian: "Pada mulanya Allah
menciptakan langit dan bumi "
Namun kata "permulaan" dalam Amsal 8:22
digunakan agak berbeda daripada di Kejadian 1:1. Dalam Kejadian 1:1 kata itu
dihubungkan kepada Penciptaan itu sendiri, sementara dalam Amsal 8:22 kata
tersebut dihubungkan kepada Allah itu sendiri, kepada cara-Nya (derek), yang berarti sifat alamiah-
Nya. Maka, hikmat adalah juga bagian dari sifat alamiah Allah itu sendiri.
Hikmat, oleh karena itu, diletakkan dalam waktu
bahkan sebelum penciptaan alam semesta. Keberadaan hikmat, pada saat itu hanya
ketika Allah hadir, menelusuri asal mula hikmat "sejak kekekalan."
Jadi, hikmat tidak berasal dari kita, melainkan
dinyatakan kepada kita; itu adalah sesuatu yang kita pelajari, sesuatu yang
diajarkan kepada kita; itu bukan apa yang kita hasilkan dari diri kita
sendiri. Tentunya, berjalan di dalam terang kita sendiri adalah berjalan dalam
kegelapan. Dinyatakan kepada kita bahwa Yesus adalah "terang yang
sesungguhnya yang menerangi setiap orang" (Yok 1:9). Setiap orang
membutuhkannya juga.
Selasa, 20 Januari
Bersukacita dalam Penciptaan
Dalam Kejadian i kita melihat bahwa setiap tahap
Penciptaan disimpulkan dengan pengulangan yang sama: "Allah melihat bahwa
itu baik" (lihat Kej. 1:4, 10, 1.2,
18, 21, 25, 31). Tahap terakhir (ayat
31) bahkan melangkah lebih jauh: Ultu sungguh amat baik."
Kata Ibrani untuk "baik" mengandung gagasan kenikmatan; dan juga
menyatakan secara tersirat hubungan. Pada akhir seluruh minggu Penciptaan,
Allah berhenti sejenak untuk menikmat; sepenuhnya ciptaan-Nya (Kej. 2:1-3). Waktu istirahat ini, hari
Sabat, diberkati. Demikian juga puisi kita disimpulkan dengan hikmat menikmati
Penc iptaan.
Bacalah Amsal 8:30, 31. Mengapakah hikmat bersukacita?
Amsal
8:30, 31
8:30 aku ada serta-Nya sebagai anak
kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main
di hadapan-Nya;
8:31 aku bermain-main di atas muka
bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.
Sukacita hikmat mencerminkan sukacita Allah pada
saat Penciptaan. Sukacita ini tidak hanya terjadi "setiap hari,"
pada setiap tahap Penciptaan, tetapi juga memahkotai pekerjaan Penciptaan,
ketika Penciptaan (atas kehidupan di bumi) itu sendiri diselesaikan.
Dalam Amsal 8, kita temukan alasan bagi sukacita
hikmat: "Sukacita-Ku adalah bersama-sama anak-anak manusia" (ayat 31, NKJV). Pada akhir minggu
Penciptaan, pada hari Sabat, Allah masuk ke dalam suatu hubungan dengan
manusia. Aplikasi langsung dari perhentian dan sukacita Ilahi, setelah minggu
bekerja, memiliki implikasi bagi pengalaman manusia akan hari Sabat: ''Mengikuti
pola Penciptaan, manusia juga dapat melihat kembali pada pekerjaannya yang
telah selesai dengan sukacita, kesenangan, dan kepuasan. Dengan cara ini
manusia bisa bersukacita bukan hanya dalam ciptaan Allah tetapi juga dalam
tanggung jawab pengelolaannya, bukan eksploitasi, atas ciptaan.'1
-Gerhard F. Hasei, in Kenneth A. Strand,
The Sabbath in Scripture and History (Review and Herald Publishing
Association, 1982), hlm. 23.
Bacalah Koose 1:15-17; 2:3; Wahyu 3:14, dan Yohanes
1:1-14. Apakah yang ayat-ayat ini nyatakah tentang peranan Yesus dalam
Penciptaan itu sendiri? Mengapa peranan-Nya sebagai Pencipta begitu penting
dalam memahami peran-Nya sebagai Penebus kita?
Kolose 1:15-17; 2:3
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak
kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
1:16 karena di dalam Dialah telah
diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang
kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik
pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada
di dalam Dia.
2:3 sebab di dalam Dialah tersembunyi
segala harta hikmat dan pengetahuan.
Wahyu 3:14
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat
jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar,
permulaan dari ciptaan Allah:
Yohanes 1:1-14
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan
Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan
tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu
adalah terang manusia.
1:5 Terang itu bercahaya di dalam
kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah,
namanya Yohanes;
1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi
kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus
memberi kesaksian tentang terang itu.
1:9 Terang yang sesungguhnya, yang
menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia
dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya,
tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya
diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya
dalam nama-Nya;
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan
dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang
laki-laki, melainkan dari Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan
diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang
diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
Rabu, 21 Januari
Seruan Hikmat
Beberapa ayat terakhir dari amsal ini kembali
kepada pribadi yaitu kepada aplikasi praktis apa artinya memiliki hikmat.
Pengetahuan intelektual tentang keberadaan hikmat, tentang kehadiran hikmat
dalam Penciptaan, sungguh dalam. Namun di dalam Alkitab, kebenaran harus
selalu ada hingga pada tingkat pemahaman manusia dan bagaimana kita merespons
kepada apa yang telah diberikan kepada kita di dalam Yesus.
Bacalah Amsal 8:32-36. Apakah
pekabaran hidup dan mati yang diberikan di sini?
Amsal 8:32-36
8:32 Oleh sebab itu, hai anak-anak,
dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku.
8:33 Dengarkanlah didikan, maka kamu
menjadi bijak; janganlah mengabaikannya.
8:34 Berbahagialah orang yang mendengarkan
daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu
gerbangku.
8:35 Karena siapa mendapatkan aku,
mendapatkan hidup, dan TUHAN berkenan akan dia.
8:36 Tetapi siapa tidak mendapatkan aku,
merugikan dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut."
Kata Ibrani yang diterjemahkan dengan
"diberkati" (NKJ V) berarti
"berbahagia" (lihat RSV).
Di ayat ini kata "diberkati" melekat pada dua hal. Yang pertama
menjelaskan sebuah tindakan: berbahagialah mereka yang memelihara
jalan-jalanku" (ayat 32). Bahasa
yang. sama digunakan di Mazmur 119:1,2, berkaitan kepada hukum:
"Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela,... yang hidup
menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang memegang
peringatan-peringatan-Nya" (NKJV).
Yang kedua menjelaskan sebuah sikap:
"Berbahagialah orang yang mendengarkan daku" (ayat 34). Dalam kedua kasus tersebut syaratnya menyiratkan usaha
yang berkesinambungan. Tidaklah cukup hanya menemukan jalan yang benar; kita
harus "memegangnya." Tidaklah cukup mendengarkan firman Allah; kita
harus "memerhatikan setiap hari" dan mengikut apa yang kita tahu.
Sebagaimana Yesus katakan: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan
firman Allah dan yang memeliharanya"
(Luk. 11:28).
"Apakah ini kebahagiaan yang diinginkan yang
dapat ditemukan di jalan ketidaktaatan dan pelanggaran hukum fisik dan moral?
Kehidupan Kristus menunjukkan sumber sejati kebenaran dan bagaimana hal itu
harus dicapai... Jika mereka mau benar-benar berbahagia, mereka harus berusaha
dengan sukacita berada di tempat tugas, melakukan pekerjaan yang berpindah
kepada mereka dengan kesetiaan, menyesuaikan hati dan hidup mereka kepada pola
yang sempurna." Ellen G. White, My
Life Today, hlm. 162.
Kebahagiaan bisa menjadi sesuatu yang sulit
dipahami; makin kita berusaha untuk itu, semakin sulit tampaknya bagi kita
untuk mencapainya. Mengapa kesetiaan kepada Allah harus, menjadi prioritas
utama kita ketimbang pengejaran kebahagiaan? Di samping itu, manakah yang lebih
mungkin menghasilkan kebahagiaan (dan mengapa), mencari kebahagiaan, atau
mencari terlebih dahulu kerajaan Allah?
Kamis, 22 Januari
Pilih Salah Satu
Mengikuti
seruan hikmat, penulis yang diilhamkan dari Amsal 9 mendorong para
pendengarnya sekarang untuk membuat sebuah pilihan antara dua gaya hidup:
hikmat atau kebodohan. Enam ayat pertama dan terakhir (Amsal 9:1-6,13-18) adalah simetris dan menunjukkan perbedaan
antara kubu yang berlawanan.
Bandingkan Amsal 9:1-6 dan Amsal 9:13-18. Apakah
perbedaan antara hikmat dan kebodohan?
Amsal 9:1-6
9:1 Hikmat
telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya,
9:2
memotong ternak sembelihannya, mencampur anggurnya, dan menyediakan
hidangannya.
9:3
Pelayan-pelayan perempuan telah disuruhnya berseru-seru di atas tempat-tempat
yang tinggi di kota:
9:4 "Siapa
yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari"; dan kepada yang tidak berakal
budi katanya:
9:5
"Marilah, makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur;
9:6
buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian."
Amsal 9:13-18
9:16 "Siapa yang tak berpengalaman,
singgahlah ke mari"; dan kepada orang yang tidak berakal budi katanya:
9:17 "Air curian manis9:13 Perempuan
bebal cerewet, sangat tidak berpengalaman ia, dan tidak tahu malu.
9:14 Ia duduk di depan pintu rumahnya di
atas kursi di tempat-tempat yang tinggi di kota,
9:15 dan orang-orang yang berlalu di
jalan, yang lurus jalannya diundangnya dengan kata-kata:
, dan roti yang dimakan dengan
sembunyi-sembunyi lezat rasanya."
9:18 Tetapi orang itu tidak tahu, bahwa di
sana ada arwah-arwah dan bahwa orang-orang yang diundangnya ada di dalam dunia
orang mati.
1. Hikmat berdaya guna dan
terlibat dalam Penciptaan: Tujuh kala kerja digunakan untuk menjelaskan
tindakan-tindakannya di sana (ayat 1-3).
Tujuh pilar dia telah pahat (ayat 1)
menyinggung tujuh hari Penciptaan. Sebaliknya, kebodohan duduk dan tidak
melakukan apa pun, hanya berpura-pura menjadi seseorang padahal sebenarnya
"sangat tidak berpengalaman dan tidak tahu malu" (ayat 13).
2. Meskipun hikmat dan
kebodohan memanggil pendengar yang sama
(perhatikan persamaan ayat 4 dan 16), apa yang mereka berikan pada
dasarnya berbeda. Hikmat mengundang para tamunya untuk makan roti dan minum minuman
yang ia telah sediakan (ayat 5). Kebodohan
tidak menawarkan apa-apa untuk dimakan dan minum; dia hanya menyombongkan
perbekalan hasil curian (ayat 17).
3. Hikmat memanggil kita untuk
meninggalkan kebodohan dan, oleh karena itu, hidup. Kebodohan lebih bersikap
toleran; dia tidak menuntut agar kita meninggalkan sesuatu, tetapi hasilnya
adalah kematian. Mereka yang mengikut hikmat akan maju; mereka akan
"mengikuti jalan pengertian"
(ayat 6). Mereka yang mengikuti kebodohan akan statis, dan mereka tidak
akan "mengetahui" (ayat 18).
Bacalah Amsal 9:7-9. Bagaimanakah orang berhikmat dan orang jahat menanggapi pengajaran hikmat? Apakah yang membuat orang berhikmat lebih bijaksana daripada orang jahat?
Amsal 9:7-9
9:7 Siapa mendidik seorang pencemooh,
mendatangkan cemooh kepada dirinya sendiri, dan siapa mengecam orang fasik,
mendapat cela.
9:8 Janganlah mengecam seorang pencemooh,
supaya engkau jangan dibencinya, kecamlah orang bijak, maka engkau akan
dikasihinya,
9:9 berilah orang bijak nasihat, maka ia
akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan
bertambah.
Kunci kepada hikmat adalah kerendahan hati. Orang
yang berhikmat adalah orang yang dapat diajar dan menanggapi pengajaran dengan
pikiran yang terbuka. Hikmat hanya datang kepada orang yang, seperti seorang
anak, merasakan kebutuhan untuk bertumbuh. Ini sebabnya mengapa, dalam cara
yang tegas, Yesus mengajarkan bahwa "kecuali kamu... menjadi seperti anak
kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga" (Matius 18:3, NKJV).
Jumat, 23 Januari
Pendalaman: "Penguasa alam semesta tidaklah sendirian
dalam, mengerjakan kebajikan-Nya. Ia mempunyai seorang pembantu-seorang yang
bekerja sama yang dapat menghargai akan maksud-maksud-Nya, dan dapat ikut menikmati
kesukaan-Nya dalam memberikan kebahagiaan kepada makhluk cip- taan. 'Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.' Yohanes 1:1,2. Kristus, Firman itu, Anak Allah yang tunggal,
adalah satu dengan Bapa yang kekal-satu dalam sifat, dalam tabiat, dalam tujuan—satu-satunya
Pribadi yang dapat turut serta dalam musyawarah serta maksud-maksud Allah. . .
. Dan Anak Allah itu menyatakan tentang diri-Nya: 'Tuhan telah menciptakan aku
sebagai permulaan pekerjaan- Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama
dahulu kala. Sudah pada zaman purba kala aku dibentuk.... Ketika Ia menetapkan
dasar-dasar bumi, aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku
menjadi kesenangan- Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya.' Amsal
8:22-30. -Ellen G. White, Alfa dan Omega,
jld. 1, hlm. 22.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Didiskusikan:
1.
Mengapakah
memercayai catatan Penciptaan dalam kitab Kejadian adalah dasar hikmat
Alkitabiah? Mengapakah teori evolusi bertentangan dengan Alkitab dalam segala
hal?
2.
Dalamilah
lebih lanjut gagasan bahwa hikmat yang benar adalah sesuatu yang kita tidak
dapat hasilkan dari diri kita sendiri tetapi itu harus dinyatakan kepada kita.
Apakah contoh-contoh kebenaran penting yang kita tidak akan pernah tahu
kecuali mereka dinyatakan kepada kita melalui ilham Ilahi? Sebagai contoh,
bagaimanakah kita bisa mengetahui tentang kematian Kristus di kayu salib dan
apa yang hal itu tawarkan jika tidak dinyatakan? Bagaimanakah dengan Sabat
hari ketujuh atau kedatangan kedua kali?
3.
Bagaimanakah
pekerjaan Allah, sebagaimana dinyatakan dalam Kejadian 1, menyaksikan fakta
bahwa yang baik tidak dapat dicampur dengan yang jahat? Apakah implikasi yang
dimiliki jawaban Anda untuk pemikiran bahwa seseorang, misalnya, dapat
menggabungkan pandangan dunia evolusi ke dalam kisah Penciptaan di dalam buku
Kejadian?
4.
Bagaimanakah
sukacita Allah akan penciptaan menolong kita memahami bagaimana kita bisa
memiliki pengalaman hari Sabat yang lebih dalam dan kaya?
Penuntun Guru
Ringkasan Pelajaran
Ayat
Inti: Amsal 8:22-31 O Anggota Kelas
akan:
Mengetahui:
Pahamilah realitas Kristus dalam Amsal 8 sebagai Hikmat Ilahi, Pencipta
bersama Bapa, dan Mediator sebelum Kejatuhan.
Merasakan:
Menghargai kehangatan, keintiman, sukacita, dan kerendahan dari Keallahan dalam
pekerjaan Penciptaan mereka.
Melakukan:
Terimalah gambaran Alkitab tentang pre-inkarnasi Kristus sebagai Pencipta
bersama Bapa dan sebagai Mediator sebelum Kejatuhan, dan menghayati pertunjukan
karakter Allah ini.
Garis Besar Pelajaran:
I. Mengetahui: Realitas
Kristus Pre-inkarnasi dalam Amsal 8
Amsal 8 menegaskan bahwa Yesus adalah Hikmat Ilahi, Pencipta bersama
Bapa, dan Mediator antara Allah yang tidak terbatas dengan makhluk yang
terbatas. Di mana lagi dalam Alkitab ada mediasi sebelum Kejatuhan Kristus
tersirat
(lihat Yohanes 1:1-3)1 Mengapakah sepertinya "mediasi" diperlukan bahkan sebelum
dosa?
II.
Merasakan: Pre-inkarnasi Kristus sebagai Mediator
Amsal 8 menggambarkan Kristus turun pada saat Penciptaan untuk mengidentifikasi
ciptaan-Nya
(ay. 30, 31). Bagaimanakah ini menunjukkan "Immanuel" ("Allah beserta
kita") prinsip dari mulanya? Dalam hal apa gambaran Kristus ini berdampak
pada perasaan Anda tentang karakter yang menakjubkan dari Keallahan?
III.
Melakukan: Hikmat Ilahi dan Karakter Allah
Amsal 8 menggambarkan semangat bahkan sukacita menyenangkan dan
persekutuan di antara oknum Keallahan pada Penciptaan. Bayangkan Bapa dan Anak
gembira, bahkan bermain-main, berinteraksi selama Pekan Penciptaan.
Bagaimanakah gambaran ini mengubah pandangan Anda tentang karakter Allah?
Rangkuman: Amsal
8 mengungkapkan kepenuhan kasih Keallahan dalam persekutuan yang intim dan
penuh sukacita pada Penciptaan dan Kristus, Hikmat Ilahi, merendah untuk
mengantarai (membangun jembatan) antara Keallahan yang tak terbatas dan makhluk
yang terbatas.
Siklus Belajar
LANGKAH
1-Memotivasi
Fokus Alkitab: Amsal 8:22-31
Kunci
Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Hikmat, dalam Amsal 8 lebih daripada sekadar
personifikasi puitis dan benar-benar mengacu pada Oknum pre-Inkarnasi Ilahi
Kristus, yang adalah Pencipta bersama Bapa dan menjabat sebagai Mediator antara
Keallahan yang tak terbatas dengan makhluk terbatas bahkan sebelum dosa.
Untuk
Guru: Pada abad-abad awal sejarah Kristen, Amsal 8:22-31 merupakan salah satu dari
bagian Perjanjian Lama yang paling populer digunakan oleh para Bapa gereja yang
merujuk kepada Kristus, dan interpretasi ini berlaku sepanjang era Kekristenan
sampai zaman modern. Meskipun banyak ilmuwan sejak abad kesembilan belas
melihat dalam Amsal 8 hanyalah personifikasi hikmat puitis, ada bukti
Alkitabiah yang kuat untuk menegaskan bahwa bagian ini berbicara langsung
pre-inkarnasi Anak Allah. Interpretasi ini memiliki makna yang mendalam untuk
memahami hubungan antar Oknum Keallahan dan untuk melihat karakter yang luar
biasa dari Sang Pencipta yang turun mendekat dengan ciptaan-Nya dalam
penciptaan.
Aktivitas
Pembuka Diskusi: Minta kelas Anda untuk membentangkan pikiran mereka dengan mencoba
membayangkan suasana yang dialami Bapa dan Anak dalam pekerjaan mereka saat
menciptakan alam semesta dan khususnya dunia ini dan penduduknya. Apakah
suasana muram atau gembira bahkan mungkin bermain-main? Apakah jenis peran
khusus Kristus sebelum menjelma pada penciptaan ini?
Pertimbangkanlah:
Menurut Yohanes
1:1-3, Kristus pada awalnya disebut "Firman." Sebuah
"kata" terjadi antara mulut seseorang dan telinga orang lain sehingga
komunikasi dapat berlangsung. Minggu ini kita akan menemukan bahwa dari awal
penciptaan, Anak Allah adalah seperti Firman yang meme- diasi atau
memfasilitasi komunikasi antara Keallahan dan makhluk ciptaan.
LANGKAH
2-Menyelidiki
Untuk
Guru: Sepanjang Amsal 1-7
hikmat hanya dipersonifikasikan, tetapi dalam Amsal 8, bahasa bergeser
menggambarkan Hikmat dengan cara yang hanya bisa berlaku untuk Oknum Kedua dari
Allah, yaitu pra-inkarnasi Kristus. (Lihat Richard M. Davidson, "Proverbs 8 and the Place ofChrist
m the Trinity, "Journal ofthe Adventist Theological Society 17, N o. 1
[Spring 2006]: 33 -54, dapat dilihat di www.atsjats.org.)
Komentar Alkitab
I.
Yesus sebagai Hikmat Ilahi
(Tinjau kembali Amsal 8:12-21,
32-36 bersama kelas.)
Bagaimanakah gambaran ini meningkatkan konsep kita
tentang Keallahan sebagai dasar relasional (persekutuan erat Oknum Ilahi) dari
kekekalan?
Referensi hikmat dalam Amsal 8 menyatakan Oknum
Kedua Keallahan pada saat Penciptaan. Ini jelas, pertama, karena Hikmat
digambarkan dengan sangat prerogatif yang pada tempat lain dalam Alkitab
diperuntukkan bagi Yahweh sendiri: (1) Pemberi hidup dan mati (ay 35, 36; bandingkan dengan 14:27),
(2) Sumber dari pemerintah yang sah (ay.
15, 16; bandingkan, misalnya, BU 11:16, 17'), (3) Pribadi yang harus
dicari, ditemukan, dan disebut (ay. 17,
bandingkan UI. 4:29), (4) Pribadi yang mencintai dan dicintai (ay. 17, bandingkan, misalnya, N eh.
13:26), (5) Pemberi kekayaan (ay.
18-21; bandingkan 1 Tawarikh 29:. 12), dan (6) Sumber wahyu Ilahi (ayat 6-10, 19, 32, 34, bandingkan 29:18;
30:3-5).
Dalam Amsal 8:12, ungkapan ini sering diterjemahkan
"Aku, hikmat...1' Lebih baik diterjemahkan sebagai
"Akulah Hikmat," secara paralel tata bahasa yang tepat dengan bentuk
retorika umum dari referensi diri Ilahi secara teratur ditempatkan di tempat
lain dalam Alkitab untuk Allah: "Akulah TUIIAN, Allahmu" (lihat, misalnya, Yeh. 12:25; 35:12, Za.
10:6, Mal. 3:6). Hikmat dalam Amsal 8 itu berbicara dan bertindak sebagai
yang berbeda, kesadaran diri Oknum Ilahi (pre-inkarnasi Anak Allah). Penggunaan
atribut (hikmat) mengacu pada pribadi Ilahi yang berbeda secara teknis dikenal
sebagai "hypostasis."
Ellen
G. White dengan jelas memahami Hikmat Amsal 8 merujuk pada pre- inkarnasi Anak
Allah. Lihat khususnya Signs ofthe Times,
29 Agustus 1900: "Melalui Salomo Kristus dinyatakan... |Amsal 8:22-30
dikutip|. Dalam berbicara tentang pre-eksistensi-Nya, Kristus membawa pikiran
kembali melalui masa tanpa hitungan waktu. Dia meyakinkan kita bahwa tidak
pernah ada waktu ketika Dia tidak dalam persekutuan erat dengan Allah yang
kekal."
Pertimbangkanlah:
Bagaimanakah memahami Kristus sebagai "Hikmat Ilahi'1
memperluas perspektif Anda tentang sifat dan pekerjaan Allah?
II.
Hikmat Ilahi (Yesus) sebagai Pencipta bersama Bapa
(Tinjau kembali Amsal 8:22-31 dan Kolose 1:15, 16
bersama kelas).
Kata Ibrani 'Amon dalam Amsal 8:30, paling baik
diterjemahkan sebagai "Ahli Bangunan," sehingga memberikan bukti
lebih lanjut bahwa Hikmat Ilahi adalah Kristus, Pencipta bersama Bapa. Bangunan
hikmat dari rumah dengan tujuh pilar
(Amsal 9:1) mungkin sebuah referensi terhadap tujuh hari dalam seminggu
Penciptaan dan mungkin Bait juga.
Amsal 30:4 memperkuat penafsiran ini, yang
menyebutkan Pencipta bersama Yahweh sebagai "Anak Allcih." Itulah
Amsal 8:22-31 yang mengacu khusus pada pre-inkarnasi Anak Allah, Sang
Pencipta, kemudian didukung oleh kiasan untuk Amsal 8 dalam Perjanjian Baru dan
penerapan kiasan ini untuk Kristus dalam pekerjaan Penciptaan-Nya (lihat khususnya Yohanes 1:1-3; 1 Korintus
1:24, 30; Kol 1:15, 16: Ibr. 1:1-4).
Pertimbangkanlah: Menurut Kejadian 1:2,
Roh Kudus juga terlibat dalam penciptaan. Bagaimanakah Anda membayangkan tiga
Oknum Keallahan yang melaksanakan "penciptaan bersama" selama
pekerjaan Penciptaan mereka?
III.
Hikmat (Yesus) sebagai Pengantara antara Allah dan Makhluk- Nya.
(Tinjau kembali Amsal 8:22-25,
30, 31 bersama kelas)
Amsal 8:22-25 menggunakan bahasa kelahiran yang
mengacu pada Hikmat ("melahirkan /lahir"), tetapi ini tidak
menunjukkan bahwa Kristus benar-benar lahir dan tidak menyiratkan bahwa ada
waktu sebelum Kristus yang tidak ada. Sebaliknya, kiasan kelahiran, ketika
digabungkan dengan kata Ibrani untuk "terpasang" (nasak III, ay 23), adalah bahasa Perjanjian Lama secara teknis
untuk penempatan seseorang ke kantor baru. Perhatikan paralel yang tepat dalam
Mazmur 2:6, 7, di mana raja Mesianik jelas tidak benar-benar lahir, melainkan
ditempatkan ke kantor kerajaan, menggunakan bahasa lahir dikombinasikan dengan
kata Ibrani yang berarti "terpasang" (nasak III). Mazmur 2 menunjuk
ke depan waktu ketika Kristus akan dipasang sebagai raja setelah inkarnasi-Nya,
sedangkan Amsal 8 menunjuk mundur untuk menempatkan pra-inkarnasi Kristus ke
kantor baru pada awal Penciptaan (ay. 22,
23).
Kantor apa? Amsal 8:30, 31 mengindikasikan bahwa
kantor baru Kristus ini adalah sebagai mediator, bukan dalam arti pendoa
syafaat bagi dosa, tetapi dalam arti hubungan komunikasi antara Pencipta dan
ciptaan. Hikmat adalah pada satu saat yang sama "bersukacita selalu di
hadapan-Nya [Yahweh]" dan juga "bersukacita di dalam dunia tempat
tinggal-Nya [Yahweh]." Dengan demikian Hikmat berperan sebagai mediator
(dalam arti "perantara") antara Allah dan makhluk ciptaan,
memfasilitasi komunikasi antara Allah yang tidak terbatas dan makhluk yang
terbatas.
Pertimbangkanlah: Apakah perbedaan antara
pekerjaan pengantaraan Kristus bagi orang berdosa setelah Kejatuhan dan
kantor-Nya sebagai Mediator antara kekekalan dan keterbatasan dari mula
Penciptaan?
LANGKAH
3 ~ Mempraktikkan
Untuk Guru: Dalam "permufakatan tentang
damai" (Zakharia 6:13) antara
Oknum setara dari Keallahan sebelum penciptaan alam semesta, tampak bahwa
Pribcidi yang kita sebut Bapa mewakili keagungan transenden dan kemuliaan dari
Trinitas, sedangkan yang kita sebut Anak "mengosongkan" dirinya,
mendekati alam semesta tempat tinggal-Nya, mengantarai antara kekekalan dan
keterbatasan, sehingga menunjukkan dari fajar Penciptaan prinsip "Im-
manuel," Allah beserta kita!
Pertanyaan
untuk Dipikirkan:
Apakah bukti dari Perjanjian Lama yang mengisyaratkan kemungkinan bahwa Kristus
mengambil bentuk (bukan sifat) dari malaikat untuk berhubungan dengan
ciptaan-Nya? (Uhat ayat-ayat yang menggambarkan keilahian "Malaikat [atau
Utusan] Tuhan" : Kej. 16:13, 18, 19;
22:24,48:16; Kel. 23:20, 21, 32, 33; dan Hak. 13:3, 13, 17, 'l 8, 22, dli).
Bagaimanakah
membungkuknya Kristus untuk dekat dengan makhluk-Nya, bahkan sebelum dosa,
mengungkapkan bahwa Allah tidak menyendiri, jauh, dingin, dan ngeri, melainkan
akrab, berpribadi, hangat, dan tegas?
Pertanyaan Aplikasi:
Bagaimanakah memahami "prinsip
Immanuel”mengenai karya Anak dalam
Penciptaan memengaruhi hubungan pribadi Anda dengan A llah dan mungkin mengubah
perspektif Anda pada sifat dan
karakter Allah?
Mengapakah penting bagi Keallahan untuk salah satu
oknum (Yesus) untuk menjadi mediator (perantara), menjembatani jurang antara
Allah yang tidak terbatas dan makhluk yang terbatas?
Apakah,
jika ada, akan berubah setelah Mereka memutuskan bahwa Salah satu yang kita
sebut Bapa seharusnya menjadi pengantara antara kekekalan dan keterbatasan?
Diskusikan.
LANGKAH
4-Menciptakan
Untuk Guru: Kata Ibrani untuk
"kesenangan" dalam Amsal 8:30, 31 secara harfiah berarti
"tertawa, olahraga, bermain." Bagian ini tampaknya menggambarkan
Bapa dan Anak bergembira dengan tertawa, berolahraga, bahkan bermain, saat
Penciptaan. Apakah ini menunjukkan bahwa Allah dapat mengidentifikasi bersama
kita bahkan dalam bermain dan olahraga kita?
Aktivitas:
Pikirkan dan bagikan bersama kelas kemungkinan berapa kali selama satu minggu
Penciptaan ketika Bapa, Anak, dan Roh Kudus mungkin bermain-main dan tertawa
saat mereka meneiptakan binatang yang Unik dan tanam-tanaman (jerapah berleher
panjang, zebra bergaris-garis, kanguru, di L). Lalu bagikan bagaimana Anda membayangkan
Tuhan menikmati persekutuan dengan kita dalam permainan yang tidak berdosa
seperti dalam pekerjaan dan penyembahan kita.
Preview Pelajaran 5
*
24-30 Januari
Berkat-berkat Orang Benar
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Ams. 10:1-14;
Mat. 19:19;
Ams. 11-12;
Yon. 3:16; Ams. 13.
AYAT
HAFALAN: "Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik
menyembunyikan kelaliman" (Amsal 10:6).
ebagaimana
dinyatakan pada judul pelajaran pekan ini, pelajaran ini me
lihat
kepada berkat-berkat orang benar. Kata Ibrani zaddig, untuk
"be
nar," adalah kata kunci dalam ayat-ayat kita. Zedeq (juga
diterjemahkan "keadilan"), mana ia berasal, muncul pada pendahuluan
dari seluruh kitab: "Amsal-amsal Salomo... untuk menerima didikan yang menjadikan
pandai, keadilan [zedeq]...v (Ams. 1:1-3).
Apa yang kitab Amsal sedang sampaikan kepada kita bahwa hikmat adalah
kebenaran, dan "kebenaran" berarti berjalan sesuai dengan kehendak
Allah— berjalan dalam iman dan penurutan kepada apa yang Allah telah panggil
kita untuk menjadi dan lakukan. Kebenaran adalah sebuah pemberian, yang datang
dari Allah. Lawannya adalah kebodohan dan ketidaksetiaan. Hikmat adalah
keadilan, atau kebenaran; kebodohan adalah dosa dan kejahatan dan di ayat- ayat yang kita akan pelajari, perbedaan di antaranya begitu jelas.
*Pelajarilah pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 31
Januari.
Berita Misi
"The Camp Lady" dan "The Camp Man"
24 Januari – Alaska
Ken dan Debby
Sebagian besar penduduk setempat di Aleknagik,
Alaska, tidak mengenal Debbie dan Ken Reiswig dengan nama mereka yang
sebenarnya. Dikenal sebagai "The Camp Lady" dan
"Camp- Man,"
keluarga Reiswig telah menjaga Bumi Perkemahan Polaris dan peserta bumi
perkemahannya selama 20 tahun terakhir.
Berasal
dari negara bagian Washington, Debbie dan Ken pergi g ke Alaska Utara sebagai
seorang misionaris beberapa tahun yang g lalu. Beberapa waktu kemudian konferens
meminta mereka untuk membantu di gereja Aleknagik, dan saat
itulah mereka menjadi terlibat dengan bumi perkemahan
"Ken
dan saya bisa disebut pengurus,"kata Debbie."Ken juga bendahara bumi
perkemahan tersebut dan saya adalah ketua panitia." Tetapi kehadiran dari
keluarga Reiswig jauh melebihi hal ini karena mereka memberikan kepedulian
sepanjang tahun secara terus- menerus kepada anak-anak yang bisa menikmati Bumi
Perkemahan Polaris tepatnya scitu minggu dalam setahun.
Ketika
tidak ada kegiatan bumi perkemahan, anak-anak setempat sering datang ke rumah
keluarga Reiswig dan berkemah. "Mereka adalah anak-anak kita,"tegas
Debbie. "Mereka semua sudah di rumah kami. Beberapa yang memang berencana
untuk datang dan tinggal di rumah kami dan ada juga yang hanya secara
kebetulan.Tetapi mereka semua bersama-sama tinggal bersama kami. Ada juga sebagian
yang hanya untuk mendapatkan perawatan darurat, dan rumah kami selalu
terbuka."
Banyak
dari anak-anak menganggap Ken dan Debbie sebagai orang dewasa yang stabil
dalam kehidupan mereka dan anak-anak ini berpaling kepada mereka ketika ada
krisis besar maupun kecil, karena mengetahui bahwa "The Camp Lady" dan "The Camp Man" akan
melakukan semua yang mereka bisa untuk membantu mereka.
Menemukan Sebuah Jalan
"Ada
seorang anak yang datang kepada saya," ingat Debbie, "yang tidak
mampu membiayai bumi perkemahannya untuk itu ia harus kembali mendapatkan 200
dolar seminggu. Dia datang setiap minggu membawa uang yang didapatnya dari
mencuci mobil. Kadang-kadang ia juga membeli dua bungkus permen dan dijual
kembali kepada teman-temannya. Lalu ia datang ke meja saya dan mengeluarkan
koin (tidak pernah uang kertas dolar) dari sakunya dan menaruhnya di mejaku.
Saya memiliki buku khas baginya, dan ia mengumpulkan setiap sen sampai ia dapat
mencukupi biaya bumi perkemahannya."
Bumi
perkemahan ini juga memiliki dana beasiswa yang terbatas, dimulai dengan modal
uang dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Anchorage (Alaska). Dalam rangka
untuk menerima dana beasiswa, anak harus menulis sebuah surat yang
menjelaskan mengapa dia ingin pergi ke kelompok perkumpulan.
Selain itu, mereka harus memiliki dua surat dari komunitas mereka yang
menyatakan mengapa anak tersebut harus datang ke bumi perkemahan.
Pada
suatu hari, beberapa bulan sebelum bumi perkemahan diadakan, Debbie memandang
ke luar jendela kantornya dan melihat seorang anak bersembunyi di semak-semak
sekitar pagar, la berada di sana selama beberapa jam sampai Debbie pergi keluar
untuk melihat apa yang dia lakukan. Dengan perasaan yang sangat malu ia
menarik tumpukkan kertas kecil dari sakunya. Menyerahkannya ke Debbie, kemudian
anak itu dengan cepat berbalikdan lari.
Di
dalam kumpulan surat yang kusut, Debbie menemukan surat yang ditulis dengan
tangan. Anak itu sangat ingin datang ke kelompok perkumpulan, tapi dia tidak
punya uang, dan orangtuanya tidak memiliki uang. Lebih dari empat halaman
kertas catatan, anak itu mencurahkan isi hatinya kepada
"The Camp Lady,"
menjelaskan mengapa ia ingin datang ke bumi perkemahan tahun itu. "Dia
terus menuliskan tentang lagu, api unggun, dan orang-orang yang peduli tentang
dia," kata Debbie, dan "bahwa gadis- gadis itu lucu'!" Debbie
menemukan jalan dan anak itu harus pergi ke bumi perkemahan.
"Kira-kira setiap
bulan April, anak-anak berbondong-bodong mendatangi kantor saya, menanyakan apakah akan diadakan bumi perkemahan
mereka bertanya
apakah mereka bisa memiliki formulirnya. Mereka bertanya apa yang harus mereka
lakukan dan apakah saya akan membantu mereka sampai ke bumi perkemahan... Dan
itulah yang terjadi kepada saya setiap tahunnya, setiap anak-itu hanya menguatkan
saya bahwa itu tidak selalu menyenangkan, tetapi itu selalu benar-benar
bermanfaat. Tidak pernah ada sesuatu yang begitu menyanangkan dalam hidup
saya. Anak-anak ini hanya seperti spons kecil; mereka hanya menyerap setiap
cinta yang ada walaupun hanya setetes."
Kebutuhan di Bumi Perkemahan
Persembahan sabat ketiga
belas ini sebagian dananya akan membantu Bumi Perkemahan Polaris untuk
membangun kamar mandi umum yang ada showerdan toiletnya. Keluarga Reiswig
berpikir bahwa
ini
pasti akan "menanamkan semangat" karena fasilitas yang sekarang
telah digunakan sejak bumi perkemahan dimulai pada beberapa dekade yang lalu.
Mengenai proyek yang akan datang, banyak harapan bahwa satu hari akan ada
tempat penginapan yang besar di bumi perkemahan. "Tidak harus mewah,
tetapi hanya sedikit lebih besar sehingga akan lebih
mudah untuk mengakomodasi semua orang (lihat gambar pondok saat ini di website
kami di www.advenistmission.org/resources)."Jika
kita memiliki fasilitas yang lebih baik kemungkinan akan lebih banyak anak-anak
yang datang ke bumi perkemahan, dan bumi perkemahan tersebut dapat digunakan
beberapa minggu lagi selama musim panas, dan mungkin bahkan di musim dingin.
Terima kasih atas dukungan Anda.
RENUNGAN HARIAN
17 Januari
Pencari Matahari
"Maka Allah menciptakan
binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak,
yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap.
Allah melihat bahwa semuanya itu
baik" (Kejadian 1:21).
Burung camar Arktik
adalah burung yang bagus dan menghabiskan sebagian besar hidupnya terbang di
atas lautan untuk mencari makanan. Burung ini berukuran sedang, sebagian besar
berwarna putih dengan abu-abu muda di bagian atas, lalu garis hitam mencolok mulai
dari bawah mata hitamnya. Memiliki paruh merah cerah dan kaki berselaput
berwarna merah. Karena sebagian besar hidupnya di udara, Anda dapat melihat
bahwa ekor burung ini bercabang. Jika Anda ingin mengetahui berat rata-rata
camar Arktik, Anda membutuhkan sekitar 40 koin. Genggam 40 koin tersebut di
tangan Anda. Beratnya kira-kira 3,5 ons (1 ons=28,35 gram).
|
Burung camar Arktik
menikmati musim panas terus-menerus. Ketika musim panas di bagian utara, camar
ini ada di sana membesarkan anak-anaknya di pantai berbatu Greenland utara atau
Islandia. Kemudian, ketika musim panas akan berakhir, camar ini dan
anak-anaknya akan menuju ke arah Laut Weddell di Antartika sekitar 12.000 mil
ke selatan. Data penelitian dari pencatat data yang sangat kecil yang diikatkan
di kaki camar menunjukkan bahwa camar mengikuti kurva S besar secara berulang
menyeberangi lautan. Pada saat camar tiba di ujung selatan, musim panas telah
mulai, sehingga burung itu menghabiskan siang hari untuk terbang dan makan.
Gaya hidup burung camar Arktik memberikan perbedaan yaitu menjadi satu-satunya
hewan yang paling banyak menikmati si-
Sinar
matahari daripada setiap makhluk yang ada di bumi. Karena camar ini telah
menempuh perjalanan jauh, maka camar ini mendapatkan rekor kedua: Burung penempuh
jarak yang paling jauh selama migrasi tahunan. Peneliti mengetahui bahwa burung
camar ini terbang setidaknya 24.000-30.000 mil (1 mil=l,6 km) setiap tahun
dalam perjalanan yang berputar dari kutu ke kutub. Tapi data perjalanan camar
ini menunjukkan lebih 40.000 sampai 50.000 mil setiap tahun. Karena burung ini
hidup sekitar 30 tahun, maka camar ini mungkin terbang sekitar 1,5 juta mil
selama hidup—statistik yang menakjubkan untuk burung yang beratnya setara 40
koin. Terlebih lagi, para peneliti menemukan, meskipun camar tidak melakukan
penerbangan bergerombol namun semua camar berangkat dari daerah musim dingin,
melintasi khatulistiwa, meninggalkan makanan laut dan tempat persinggahan, lalu
masing-masing tiba di tempat musim panas—camar ini melakukan hal yang serupa
bersama-sama.
Tuhan dari semua, Pencipta camar
arktik, bagaimanakah Engkau memprogram penerbang yang menakjubkan ini di
tempat yang tepat pada waktu yang tepat? Ke manakah Engkau inginkan saya
berada hari ini? Katakan saja waktu dan tempatnya. Saya juga mencari matahari
dan rindu berjemur dalam terang kemuliaan-Mu.
18
Januari
Singa
yang Mengaum
"Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis,
berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mcncari orang yang
dapat ditelannya" (1 Petrus 5:8).
Saya masih ingat ketika
sedang berbaring di tempat tidur pada malam hari saat saya masih muda,
mendengarkan auman singa di luar rumah kami. Orangtua saya adalah misionaris di
Etiopia. Ayah melayani di rumah sakit di Gimbie, jauh di pedalaman, di mana
pada akhir 1940-an, kadang-kadang masih bisa mendengar auman singa di malam
hari.
|
Auman biasanya dimulai
dengan suara dengkuran berat, yang kemudian nada dan kenyaringanya meninggi.
Berulang-ulang auman itu terdengar di udara malam, memberitahukan bahwa singa
jantan itu berkeliaran mencari mangsa atau sedang mempertahankan wilayahnya.
Auman itu keras dan bisa terbawa hingga tiga sampai enam mil, tergantung pada
hembusan angin malam. Karena pendengaran singa jauh lebih baik daripada pendengaran
kita, maka auman adalah cara yang baik bagi singa jantan maupun betina untuk
berkomunikasi satu sama lain dalam jarak yang jauh.
Singa adalah kucing
terbesar kedua, yang melebihi ukurannya hanyalah harimau. Hewan ini sangat
bersosial, hidup dalam kelompok yang disebut pride. 1 )ari
mobil yang aman, saya dapat memerhatikan sekelompok singa yang tidur di bawah
naungan pohon berduri. Kalau beruntung, kami dapat melihat mereka saling
menjilati satu sama lain atau saling menggosok kepala satu sama lain. Jika Anda
memiliki kucing rumah, kucing Anda pasti pernah menggosokkan kepalanya kepada
Anda juga.
Singa adalah pemburu
terampil. Betina biasanya lebih banyak berburu dibandingkan jantan karena
betina cenderung menjadi pemasok makanan untuk kelompok itu. Meskipun biasanya
singa berburu secara sendirian, kelompok betina bisa saja pergi keluar bersama
pada malam hari untuk mencari mangsa. Ketika singa-singa menemukan sebuah
kijang atau rusa atau zebra, singa-singa ini akan berpisah dan membuat jebakan.
Dengan licik, dengan bekerjasama, dengan auman, singa-singa akan membuat mangsa
panik berhamburan ke mulut anggota kelompok yang diam-diam sudah menunggu.
Iblis dan malaikat yang
telah jatuh sedang berkeliaran di sekitar kita seperti singa, mencari korban
untuk disergap. Meskipun kadang-kadang kita mencium napas yang panas dan
melihat gigi berkilau dari singa yang mengaum, dengan mulut mereka yang terbuka
lebar melawan kita (Mzm. 22:14), kita tidak perlu takut. Tetapi Tuhan adalah
kekuatan kita, dan Ia akan melepaskan kita dari mulut singa... karena kekuasaan
adalah milik Tuhan (lihat ayat 20-28).
Terima kasih, Tuhan, karena telah
menjadi kekuatan dan keselamatan saya. Saya percaya kepada-Mu hari ini.
19 Januari
Tentang Surai
"Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah
yang dikuduskan dan dikasihi-Nya,. kenakanlah belas kasihan, kemurahan,
kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran"
(Kolose 3:12).
Kecuali Anda tahu persis
apakah ciri-cirinya, kadang-kadang sulit mengenali apakah
kucing itu jantan atau betina. Namun, tidak demikian halnya dengan singa.
Singa satu-satunya kucing yang jantannya terlihat jelas berbeda daripada
betina. Dapatkah kamu menebak apakah ciri-ciri itu?
Kita mengagumi surai
keemasan (bulu-bulu di tengkuk hewan) yang lebat pada singa jantan. Dalam
pikiran kita, kita bayangkan singa berada di atas batu menonjol saat matahari
terbenam, angin meniup bulunya. Tidak heran banyak orang lebih menyetujui singa
sebagai raja binatang.
Para ilmuwan melihat
surai itu dan bertanya-tanya mengapa jantan memiliki surai di tengkuk dan
lehernya. Apakah tujuannya? Ini pasti bukan untuk menjaga singa itu supaya
hangat, karena singa tinggal di iklim panas. Surai yang panjang, dan berwarna
agak gelap akan menyerap lebih banyak panas dan itu adalah hal yang berat bagi
singa selama musim terpanas tahun itu. (Surai singa tidak semakin panjang pada
suhu yang lebih dingin.) Apakah surai itu melindungi lehernya ketika berkelahi
dengan jantan lain? Para ilmuwan menyimpulkan mungkin tidak, karena semua jenis
kucing dipersenjatai dengan gigi dan cakar yang mematikan, tetapi hanya singa
yang memiliki bulu seperti itu. Peneliti juga tidak menemukan bukti bahwa singa
tanpa surai memiliki lebih banyak luka di kepala dan leher. Jadi surai itu
mungkin bukan untuk perlindungan dalam pertempuran. Jadi apakah tujuannya?
Setelah beberapa tahun
melakukan penelitian yang cermat, kini ahli biologi percaya bahwa surai
memberikan pesan kepada singa lainnya. Ketika singa memiliki surai panjang
berwana agak gelap, hal ini memberitahukan bahwa dia kuat dan sehat. Itu
menarik perhatian betina, sedangkan jantan menjaga jarak. Jantan memilih untuk
tidak melawan singa dengan surai yang lebih gelap yang panjang karena itu
merupakan sinyal yang jelas untuk kemenangan dalam pertempuran.
Bagaimana Anda
memberikan sinyal kepada orang lain sehingga mereka tahu bahwa Anda adalah
orang Kristen? Apakah itu cara Anda berpakaian atau apa yang Anda makan, atau
bagaimanakah Anda menunjukkan pekabaran Anda? Beberapa mungkin berpikir
begitu. Tapi sinyal yang paling jelas yang dapat Anda berikan adalah cara Anda
memperlakukan orang lain.
Raja segala raja dan Tuhan segala
tuhan, biarlah kasih, kebaikan, dan kasih sayang saya kepada orang lain akan
mudah dikenali seperti surai pada singa. Kuatkanlah saya untuk menjadi duta
yang baik bagi-Mu pada hari ini.
20
Januari
Permukaan Alami yang
Tidak Lengket
"Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
dan tahirkanlah aku dari dosaku!"
(Mazmur 51:4).
Mengapakah hujan turun
begitu saya selesai mencuci mobil saya? Dan me
ngapa hujan membuat mobil saya kotor begitu cepat
lagi? Anda tahu bagaimana itu terjadi. Anda membersihkan mobil (atau jendela
rumah Anda, atau furnitur di halaman rumah, atau yang lainnya) sehingga semua
mengilap dan bersih, lalu hujan turun. Seperti sihir, semua barang-barang Anda
terpercik hujan dan kotor, kemudian Anda harus melakukan semuanya lagi dari
awal jika Anda ingin itu tetap terlihat bagus.
Saya menduga bahwa kita
semua perlu mengambil pelajaran dari tanaman teratai (Neliimbo nucifera) yang
hidup di lumpur dan dataran rendah daerah tropis basah. Meskipun hujan sering
turun, membuat banyak lumpur dan kotoran yang memercik di sekitarnya, daun dan
bunga teratai tetap bersih dan indah. Begitu cantik, sehingga teratai (sering
disebut lotus bersih) adalah bunga nasional India dan Vietnam. Jadi
bagaimanakah teratai tetap bersih setelah hujan sementara hal- hal lain,
seperti mobil dan jendela dan furnitur tampaknya berlumpur.dan kotor?
Itulah pertanyaan yang
ditanyakan dan diteliti para ilmuwan. Setelah hujan turun, tetesan hujan merata
dan permukaannya menjadi basah. Pada daun tanaman yang mengandung lilin (atau
mobil yang baru dililin) air akan pecah, dan sebagian besar tetesan akan jatuh.
Tetapi walaupun daun dan mobil yang basah mengandung lilin, cenderung
meninggalkan debu, kotoran, dan bekas kotoran. Daun teratai tidak terlihat
mengandung lilin, tapi tetesan air itu pecah. Pada daun teratai setetes air
menjadi seperti kelereng dan menggelinding di permukaannya. Airnya tidak akan
menyebar dan membuat daun menjadi basah. Akibatnya, tetesan air yang
menggelinding di daun, membawa debu, kotoran, atau serbuk sari dan selalu
meninggalkan daun tetap bersih dan kering. Hal ini dikenal sebagai efek lotus.
Rahasianya adalah dalam struktur
permukaan daun yang bisa kita lihat hanya dengan menggunakan mikroskop
elektron bertenaga besar. Mikroskop elektron menunjukkan bahwa permukaan daun
teratai sebenarnya kasar karena ada pasak-pasak sangat kecil menempel dan tegak
lurus ke atas. Jadi fisik pasak-pasak yang berukuran nanometer itu membuat
tetesan bergulung, dan membuat daun teratai bersih.
Tuhan, tolonglah berikan saya
"pasak" antilengket untuk kerendahan hati, doa yang sungguh-sungguh,
ketulusan mencari wajah-Mu, dan berbalik dari perbuatan saya yang jahat. Saya
membutuhkan pentahiran-Mu.
21
Januari
Sel yang Berpindah
"Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di
bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu:
Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang,
ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya"
(Matitus 8:9).
Saya mengajar tentang
Kultur Jaringan di sebuah universitas. Para mahasiswa dan saya memelihara
berbagai jenis sel dalam kultur plastik yang dirancang khusus untuk menjaga
sel-sel itu suka dengan kondisi pertumbuhan yang sempurna. Sel-sel sangat
menarik untuk diamati, karena sel-sel bergerak dan merespons perubahan kondisi
yang kami sediakan untuk sel-sel itu.
|
Keindahan dan kompleksitas gerakan serta aktivitas
sel memesona bagi mereka yang mempelajarinya. Banyak sel yang selalu bergerak,
menggeliat, men- gacak-acak bagian tepinya untuk meremas daerah baru, atau
memburu bakteri. Sel-sel bergerak itu bukanlah berita baru, karena tahun 1600,
Antonie van Leeu- wenhoek menulis dalam buku catatannya bahwa ia melihat
gerakan yang "menyenangkan dan lincah" setelah melihat ke dalam
mikroskop buatan sendiri. (Carilah "Cell Movement" di Google dan klik "video"
untuk melihat beberapa aksi menarik.) Baru-baru ini, menggunakan beberapa alat
baru di laboratorium kami, kami mulai mencari tahu bagaimana sel-sel itu
bergerak.
Di dalam sebuah sel kami
melihat aktivitas yang dahsyat, sesuatu seperti konstruksi di mana sebuah
bangunan besar sedang disatukan semalaman. Atau kami bisa menggambarkannya
dengan dengungan dan sarang lebah yang sangat ter- koordinasi. Atau memiliki
kesamaan seperti kota yang ramai. Aktivitas sel sama halnya seperti semua itu.
Namun, tidak satu pun sama seperti sel-sel itu karena sangat sangat kecil,
aktivitas kecepatannya tidak terbayangkan, dan pengarah dari semuanya adalah
molekul benang panjang DNA sehingga semuanya diatur dengan tepat. Di bawah
arahan DNA, maka sel membangun dan membongkar ribuan protein dan memindahkannya
untuk menyelesaikan berbagai fungsi sel. Dan karena ketepatan dan keteraturan
pergerakan protein dalam sel, kita memiliki hidup dan dapat berpikir tentang
kehidupan dan menyembah Sang Pencipta kehidupan.
Ketika hidup saya
menjadi kacau atau kematian terjadi dan tidak bernyawa, itu biasanya terjadi
karena saya tidak mendengarkan atau mengikuti petunjuk Dia yang tahu keinginan
hati saya. Yesus pun "takjub" pada iman perwira di zaman- Nya, karena
ia mengerti bahwa perintah-Nya harus dituruti.
Tuhan, isilah hati saya dengan
kepercayaan sementara saya mengikuti petunjuk dari suara-Mu yang menenteramkan
dan membuat hidupku bergerak ke arah-Mu pada hari ini.
22
Januari
Pohon Bernyanyi
"Biarlah beria-ria padang dan segala yang di
atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan TUHAN, sebab Ia
datang" (Mazmur 96:12, 13).
Saya
menjauh dari kesedihan setelah membaca Mazmur 96. Betapa sebuah lagu
inspiratif tentang pujian menakjubkan untuk memuji Tuhan dan Pen- cipta kita!
Sebagai seorang ahli biologi tanaman, saya sering bertanya-tanya bagaimana
pohon-pohon hutan dapat bersorak-sorai (lihat juga 1 Taw. 16:33) atau bertepuk
tangan (Yes. 55:12). Pemahaman ilmiah konvensional bisa menjelaskan bagaimana
pohon memiliki atau menampilkan setiap emosi, seperti kegembiraan atau
kesedihan. Pohon tidak memiliki otot atau tangan atau otak untuk mengontrol
sesama pohon, sehingga jelas pohon tidak bisa bertepuk tangan. Tapi tunggu!
Mungkinkah ada cara lain untuk memikirkan perilaku pohon yang tidak biasa,
sebagaimana tertulis di Alkitab? Pasti kebebasan dalam berpuisi akan.memungkinkan
angin untuk desiran daun, cabang bertepuk tangan bersama-sama, atau mendesah
melalui pucuk pepohonan. Mungkin itulah maksud nyanyian atau tepukan tangan.
Perspektif lain adalah
jika makhluk hidup yang tidak memiliki pikiran atau perasaan bisa memuji Tuhan,
maka berapa banyak lagi alasan yang kita miliki untuk memuji-Nya, karena kita
dianugerahkan kemampuan emosional yang jauh lebih besar daripada pohon.
Namun ada cara lain
memikirkan hal ini: Setiap makhluk memuji Allah dengan memenuhi tujuan yang
telah dibuat bagi mereka. Dengan cara inilah, baik yang bernyawa maupun yang
tidak bernyawa, menghormati Sang Pencipta. Mengikuti logika ini, bahkan molekul
air juga bernyanyi untuk kesukaan dan pujian bagi Allah ketika air melakukan
apa yang dimaksudkan Allah bagi air itu. Dia merancang pohon untuk membuat
daun, kayu, dan buah, dan yang lainnya. Komponen pohon ini memurnikan,
melembapkan, serta mendinginkan udara dan menyuburkan tanah dengan daun yang
gugur. Di samping menyediakan makanan bagi semua makhluk, pohon juga
menyediakan tempat untuk spesies yang tak terhitung banyaknya sehingga pohon
sebagai rumah. Bahkan kita juga menggunakan kayu untuk membuat rumah, demikian
halnya kayu lainnya yang tidak terhitung jumlahnya, serat, dan produk kimia.
Daftar akan terus bertambah. Sehingga pohon melakukan apa yang menjadi maksud
pohon itu diciptakan, dengan cara itu pohon-pohon bersorak-sorai dan memuji
Pencipta.
Apakah tujuan Anda
diciptakan? Jika Pencipta Anda datang kepada Anda sekarang dan berbicara
dengan Anda dari hati ke hati, apakah yang Dia minta untuk Anda lakukan
bagi-Nya? Saya berpikir itu adalah memenuhi keinginan-Nya hari ini, agar hati
Anda, suara Anda, dan tindakan Anda semuanya akan memberikan pujian bagi
Allah.
Tuhan, tolonglah perjelas
maksud-Mu bagi saya hari ini. Apakah yang harus saya lakukan? Apa pun yang
Engkau pikirkan bagi saya, biarlah saya menerima dan sedia dintuntun Roh-Mu.
23
Januari
Ikan Wrasse Pembersih
"Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan
karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari
kasih karunia Allah" (1 Petrus 4:10).
Suatu kali saya memiliki
kesempatan menyelam di Laut Merah dan mengamati ikan wrasse garis
biru pembersih yang melakukan pekerjaannya. Dalam kekaguman saya menyaksikan
sementara ikan kerapu besar bergeser ke pusat pembersihan di mana beberapa wrasse
berwarna cerah menunggu. Kerapu itu membuka mulutnya dan mengembangkan
insangnya, dan wrasse berenang ke rongga
mulut yang mengerikan itu, lalu mulai membersihkan gigi dan mengambil kulit
mati dan lendir di selatar bibir, insang, dan sirip ikan yang jauh lebih besar
daripada mereka. Kerapu adalah ikan yang lambat berenang dan yang tidak mengejar
makanannya. Sebaliknya, menunggu dengan diam-diam ikan lain atau kepiting atau
gurita yang mendekat, maka dengan tiba-tiba membuka mulutnya dan dengan
mengisap kuat sehingga mangsa yang malang masuk ke dalamnya. Jadi saya menatap,
dan terpesona, sementara ikan kecil berenang masuk dan keluar dari mulut dan
insang ikan kerapu tersebut, memberikan pelayanan bagi ikan yang lebih besar.
Sebagai imbalannya, kerapu tidak memakan mereka. Kelihatannya kerapu itu tahu
bahwa
wrasse yang membantunya untuk memiliki hidup lebih sehat.
Ketika dua spesies yang berbeda saling membantu satu sama lain, ahli biologi
menjuluki hubungan ini dengan istilah "mutualisme."
|
Pada kenyataannya kita
diciptakan untuk melayani orang lain. Faktanya adalah bahwa sukacita terbesar
kita sebagai manusia muncul ketika kita membantu orang lain tanpa memikirkan
keuntungan untuk diri kita sendiri. Kita menyebut jenis pelayanan yang tidak
mementingkan diri sendiri ini sebagai perilaku altru- istis (bersifat mendahulukan
kepentingan orang lain). Adalah menyenangkan untuk berpikir bahwa ikan wrasse
bergaris biru itu memberikan layanan altru- istis bagi ikan kerapu dan ikan
lainnya yang datang ke pusat kebersihan mereka. Bukanlah demikian, namun ikan wrasse
benar-benar beruntung. Membersihkan ikan lainnya adalah cara mereka bertahan
hidup dengan makan parasit, secuil makanan yang ada di gigi ikan yang lebih
besar, kulit mati dan lendir pada ikan besar yang datang untuk dibersihkan.
Martin Luther King, Jr,
mengatakan, "Semua orang bisa menjadi besar... karena setiap orang bisa
melayani. Anda tidak harus memiliki gelar sarjana untuk melayani. Anda tidak
harus membuat subyek dan kata kerja sepakat untuk melayani. Anda hanya perlu
hati yang penuh kasih karunia. Jiwa yang digerakkan oleh kasih."
Bapa kami yang di surga,
berikanlah kepada saya kesempatan pelayanan al- truistis pada hari ini. Dan
kemudian bantulah saya untuk mengenali kesempatan itu untuk melayani dengan
penuh sukacita, seolah-olah saya sedang melayani-Mu.
24
Januari
Berbagi Hadiah
"Jika engkau ikut bersama-sama dengan kami, maka
kebaikan yang akan dilakukan TUHAN kepada kami akan kami lakukan juga
kepadamu" (Bilangan 10:32).
Suatu pagi di tempat
makan burung kami, saya melihat induk burung pelatuk berbulu halus memberi
makan salah satu dari anak-anaknya. Sama seperti beberapa anak jantan lainnya,
anak burung itu jelas lebih besar daripada induknya dan kurang rajin. Induk
burung yang kurus, dengan terburu-buru mematuk Ivi ulang kali pada potongan daging
yang besar, untuk mengumpulkan lemak sapi kaya energi hingga paruhnya penuh.
Kemudian, beralih kepada anak-anaknya yang gemuk, ia mulai memberi makan
mereka. Berulang kali, rnemotong-mo- long makanan menjadi beberapa inci lalu
memasukkan ke paruh terbuka anak- anaknya yang masih berbulu halus. Anak-anak
burung itu terlalu malas atau be- lilm berpengalaman seperti induknya yang
bersama anak-ananynya itu. Selama beberapa hari, kejadian menarik yang berat
sebelah ini terjadi—burung muda di dekat induknya dan mengemis makanan agar
diletakkan tepat ke paruhnya yang menganga. Setelah beberapa hari, meskipun
terus mengikuti induknya pada sum- bcr makanan ke sumber makanan berikutnya,
sekarang anak-anak burung itu makan bersama-sama. Gantinya makan bagi dirinya
sendiri, seperti yang terjadi pada sebagian besar anggota spesies lainnya,
induk burung itu menyambut anak- .niaknya di sisinya dan memberikan makanannya
sendiri bagi anak-anaknya itu.
|
Dalam ayat kita hari
ini, Musa mengundang kakak iparnya, Hobab, agar bergunanya ke Kanaan, hal itu
menunjukkan, seperti induk burung pelatuk, berbagi kebaikan apa saja yang Tuhan
telah berikan kepada mereka. Anda lihat, sama seperti sebagian besar lemak
pada tempat makan burung—lebih dari cukup untuk semua burung pelatuk berbulu
halus di hutan sekitarnya—Allah menyediakan semua hal yang baik bagi
anak-anak-Nya yang berjalan ke Kanaan. Karena ber- kelimpahan persediaan Allah,
lebih dari cukup bagi semua orang. Saya putuskan bahwa saya akan mengikuti
keteladanan Musa lalu mengundang dan mendorong lebih banyak teman-teman dan
kerabat saya agar pergi bersama saya ke surga, di mana akan tersedia hadiah
yang tak terbatas dari Tuhan. Dan ketika berbagi karunia-karunia ini, maka kita
tidak akan kekurangan sukacita, karena sumbernya tidak ada habis-habisnya.
Tuhan, kadang-kadang berbagi itu
tampak sulit bagi saya sampai saya berhenti untuk menyadari bahwa Engkau
adalah Pemberi setiap karunia yang baik ilan sempurna. Bukalah mata saya hari
ini sehingga saya dapat melihat keperluan orang lain, dan kemudian berikanlah
kepada saya hati yang lembut sehingga saya suka untuk membagikan karunia yang
Engkau limpahkan kepada saya.
No comments:
Post a Comment