Pelajaran 12
Doa, Penyembuhan, dan Pemulihan
SABAT PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Yak. 5:13-20; 1 Yoh. 5:14; 1 Kor. 15:54; Ibr. 12:12,13; Yoh. 8:43-45; Ams. 10:12
AYAT HAFALAN: "Karena itu hendaklah kamu
saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang
benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" (Yakobus 5:16).
Banyak orang terpesona dengan
keajaiban dan sihir. Mereka sering ditarik kepada hal-hal tersebut sebagai
sebuah tontonan atau karena keingintahuan saja, tidak lebih dari itu. Jadi,
ketika Yesus diminta untuk melakukan mukjizat yang hanya sekadar untuk
menghibur (Lak. 23:8,9) atau sebagai tanda Keilahian-Nya (Mat. 12:38-41) atau bahkan untuk memuaskan kebutuhan diri-Nya
sendiri (Mat. 4:2-4), Ia menolak. Roh yang Ia gunakan untuk mengajar
dengan penuh kuasa, dan dampak penyembuhan ajaib, bukanlah kuasa yang harus
dimanfaatkan; kita harus menjadi alat di tangan-Nya. Allah akan senang hati
menyembuhkan orang yang sakit, tetapi Ia lebih tertarik kepada penyembuhan
yang lebih berarti dan bertahan lama.
|
Jadi, dalam konteks ini, kita akan melihat beberapa
pertanyaan krusial: Bagaimanakah kita mengerti perkataan Yakobus tentang
penyembuhan mereka yang sakit? Apakah ada hubungan antara penyembuhan, dan
pengampunan sebagai jawaban doa? Elia disebutkan sebagai contoh doa yang
penting di saat kemurtadan yang menyeluruh. Apakah yang dapat kita pelajari
dari hidupnya yang penuh doa serta pelayanannya mengajak Israel kembali kepada
Allah yang benar dan ibadah yang benar?
Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 20 Desember.
Minggu, 14 Desember
Perlengkapan
Penting Umat Kristen
Bacalah Yak.
5:13. Hal kontras yang menarik apakah yang ia tunjukkan di sini? Bagaimanakah
kita mengaplikasikan teguran-teguran ini ke dalam pengalaman kita sendiri?
Yak. 5:13
5:13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia
berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!
Meskipun
berhubungan dengan dua hal yang berbeda (penderitaan, kegembiraan), Yakobus
menghubungkan hal-hal itu dengan doa dan pujian: berdoa ketika Anda menderita,
bernyanyilah ketika Anda gembira. Tetapi, dua praktik ini tidaklah berbeda
satu dengan yang lain, karena banyak mazmur pujian Alkitab adalah juga doa, dan
Yakobus mengawali suratnya dengan menantang pembacanya untuk
"menganggapnya sebuah kebahagiaan" ketika jatuh ke dalam
berbagai-bagai pencobaan, "sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu
menghasilkan ketekunan" (Yak. 1:2, 3). Waktu untuk berdoa dan
waktu untuk menyanyi dapat lebih terjalin satu dengan yang lain, lebih daripada
yang kita umumnya pikirkan.
Kala
"menderita" dalam Yakobus 5:13 berasal dari akar
kata yang sama seperti kata yang digunakan sebelumnya untuk merujuk kepada
penderitaan para nabi (Yak. 5:10). Itu mengacu kepada penderitaan fisik
dan mental—"pertama dan yang terutama adalah untuk bahaya dan usaha keras
ketika dalam peperangan" (Ceslas Spicq, Theological
Lexicon o fthe New Testament,]ld. 2, hlm. 239), tetapi juga pekerjaan yang sangat melelahkan dan usaha yang
memerlukan pengorbanan yang mahal. Itu digunakan dalam 2 Tim. 2:9 dan 4:5,
untuk menggambarkan "usaha keras para rasul yang tidak terhalangi oleh
kesulitan dan penderitaan apa pun."
-Theological Lexicon of the New Teslament, ]ld. 2, hlm. 240. Sebagai orang Kristen, secara alamiah kita berbalik kepada
Allah ketika masalah datang. Doa sangat penting saat menghadapi kesulitan,
tetapi bernyanyi atau memainkan musik kudus (kata yang digunakan adalah,
psalleto, dapat berarti keduanya) juga sangat menolong.
"Menyanyi
adalah perbuatan kebaktian yang sama seperti doa. Sesungguhnya, banyak nyanyian
merupakan doa."—Ellen G. White, Seri Membina, jld. 3, hlm. 154.
Berapa banyak kita yang pernah mengalami depresi atau kesepian yang hanya
melalui kata-kata lagu yang masuk ke dalam pikiran itu kemudian mengangkat semangat
kita? Banyak di antara kita yang menderita atau membutuhkan kekuatan, dan akan
bergembira oleh sebuah lawatan doa dan lagu. "Bersukacitalah dengan orang
yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!" (Rm.
12:15). Itu dapat mengangkat semangat kita juga, yang tidak dapat dilakukan
oleh hal yang lain.
Kitab Mazmur khususnya adalah rumah perbendaharaan
doa dan lagu yang dapat menyediakan inspirasi, semangat, dan petunjuk ketika
kita tidak tahu ke mana kita meminta pertolongan.
Kita semua tahu bahwa penderitaan
dapat membawa kita lebih dekat kepada Tuhan dan menuntun kita untuk berdoa.
Namun, bahaya apakah yang dapat menimpa hidup rohani kita ketika semuanya
berjalan baik? Mengapakah, khususnya di waktu itu, pujian begitu penting?
Apakah itu menolong kita untuk tidak pernah melupakannya?
Senin, 15 Desember
Doa bagi
Orang Sakit
Bacalah Yak. 5:14, 15. Apakah elemen penting yang Yakobus gambarkan untuk
mengurapi orang sakit, dan komponen spiritual apakah yang ditemukan dalam
ayat-ayat ini?
Yak. 5:14, 15
5:14 Kalau ada seorang di antara kamu
yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan
dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan
menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia
telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
Fakta bahwa orang sakit memanggil para penatua jemaat untuk datang dan
mengurapi dia "dengan minyak dalam nama Tuhan" dan doa mengekspresikan
kerinduan rohani setiap individu serta keyakinan kolektif bahwa campur tangan
Ilahi diperlukan untuk sebuah penyembuhan (Mrk. 6:13). Referensi pengampunan
dosa menunjukkan bahwa Allah tidak akan—daiam arti ritual—memulihkan fisik
seseorang yang tidak merindukan kesembuhan spiritual juga. "Kepada mereka
yang ingin berdoa agar kesehatannya pulih seharusnya dijelaskan bahwa
pelanggaran terhadap hukum Allah, baik itu hukum alam atau hukum rohani, adalah
dosa, dan agar manusia menerima berkat-Nya maka dosa harus diakui dan ditinggalkan."—Ellen
G. White, Seri Membina, jld. 4, hlm. 204.
Memohon campur tangan Ilahi dan memanggil para penatua jemaat menunjukkan
bahwa penyakit itu melumpuhkan dan, mungkin juga sangat mendesak untuk
dilakukan dalam hubungannya dengan pertemuan jemaat secara teratur. Dua kata
Yunani yang berbeda digunakan bagi orang sakit di sini: Pertama (astheneo dalam ayat 14) juga digunakan oleh Dorkas yang
"sakit lalu meninggal" (Kis. 9:37); kedua (kamno dalam ayat 15) secara umum mengacu kepada pasien, tetapi itu juga
digunakan bagi mereka yang sekarat dan, dalam konteks ini, tampaknya berarti
mereka yang secara fisik sudah tua atau kehabisan tenaga. Penyembuhan ajaib
dapat terjadi sebagai jawaban "doa orang beriman," yang menyiratkan
penyerahan kepada kehendak Allah (1 Yoh. 5:14). Sehingga referensi untuk
"menyelamatkan" dan "membangkitkan" orang sakit (bandingkan
dengan "menyelamatkan... dari maut" dalam Yak. 5:20) tidak salah lagi
menunjukkan kebangkitan yang melukiskan kesembuhan yang sempurna, waktu di mana
"yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat mati" (1 Kor. 15:54).
Banyak di antara kita sudah mengetahui upacara peminyakan, bahkan pernah
terlibat di dalamnya, di mana orang sakit bukannya menjadi sembuh melainkan
meninggal. Kemudian, mengapakah pengharapan kebangkitan, tersirat dalam
ayat-ayat ini, adalah satu-satunya jaminan kita?
Selasa, 16 Desember
Penyembuhan
Jiwa
Lebih penting daripada
penyembuhan fisik adalah penyembuhan jiwa. Bagaimanapun, tujuan kita bukanlah
membuat orang berdosa lebih sehat tetapi menunjukkan kepada mereka kehidupan
kekal di dalam Yesus. Mungkin itulah sebabnya mengapa satu-satunya referensi
yang jelas tentang menyembuhkan dalam ayat pekan ini adalah ayat hafalan kita pada
ayat 16, yang beranjak dari situasi yang terdapat dalam ayat 13-15. Kata untuk menyembuhkan dalam ayat ini (iaomai) dapat mengacu kepada penyembuhan yang melampaui
kesembuhan fisik yang sakit (lihat contoh, Mat. 13:15). Seperti dalam ayat 15 yang menyiratkan pengertian
yang luas tentang penyembuhan (kebangkitan), Ya- kobus menghubungkan antara
penyakit dan dosa, yang terakhir (dosa) adalah penyebab dari semua
masalah—bahwa tidak semua penyakit dapat disebabkan oleh dosa tertentu tetapi
kesakitan dan kematian adalah karena kita semua telah berdosa.
Bacalah
Markus 2:1-12
(bandingkan dengan Ibr. 12:12, 13; 1 Ptr. 2:24, 25). Apakah jenis penyembuhan yang ayat-ayat ini gambarkan, dan apakah dasar
penyembuhan ini?
Markus 2:1-12
2:1 Kemudian, sesudah lewat beberapa
hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di
rumah.
2:2 Maka datanglah orang-orang
berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak.
Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka,
2:3 ada orang-orang datang membawa
kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
2:4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya
kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya;
sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
2:5 Ketika Yesus melihat iman mereka,
berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah
diampuni!"
2:6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa
ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:
2:7 "Mengapa orang ini berkata
begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada
Allah sendiri?"
2:8 Tetapi Yesus segera mengetahui dalam
hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?
2:9 Manakah lebih mudah, mengatakan
kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah,
angkatlah tilammu dan berjalan?
2:10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di
dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" -- berkatalah Ia kepada
orang lumpuh itu --:
2:11 "Kepadamu Kukatakan,
bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
2:12 Dan orang itu pun bangun, segera
mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu,
sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini
belum pernah kita lihat."
Ibr. 12:12, 13;
12:12 Sebab itu kuatkanlah tangan yang
lemah dan lutut yang goyah;
12:13 dan luruskanlah jalan bagi kakimu,
sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
1 Ptr. 2:24, 25
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita
di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa,
hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti
domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Iman di dalam Yesus membawa kesembuhan dari penyakit rohani dan dosa. Dalam
arti, setiap penyembuhan yang Yesus lakukan adalah sebuah perumpamaan yang
dapat menarik perhatian Orang-orang kepada kebutuhan dasar keselamatan. Pada
kasus orang lumpuh dalam Markus 2, penyembuhan rohani sebenarnya kebutuhan
terutama orang itu, itulah sebabnya mengapa Yesus langsung menjamin bahwa
dosanya telah diampuni. Tetapi, "kerinduannya yang terbesar itu ialah
bukannya kesembuhan tubuh saja tetapi juga kelepasan dari beban dosa. Jika ia
dapat melihat Yesus, dan menerima jaminan keampun- an serta mendapat kedamaian
dengan surga, ia telah puas walaupun hidup atau mati, dalam menurut akan
kehendak Allah."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 280. Ketika para hamba Allah bekerja
untuk menyembuhkan sekarang ini haruslah melibatkan semua kebutuhan medis yang
tersedia untuk menyembuhkan penyakit, usaha harus dilakukan untuk menyembuhkan
seseorang secara menyeluruh, bukan hanya untuk kehidupan sekarang ini, tetapi
bagi kekekalan.
Penyembuhan termasuk penyembuhan hubungan, itulah sebabnya kita didesak,
"saling mengaku dosamu dan saling mendoakan" (Yak. 5:16), berarti mereka yang kepada siapa kita telah
bersalah (Mat. 18:15, 21, 22). Yaitu, jika
Anda telah bersalah atau menyinggung orang lain, akuilah kepada mereka. Kemudian
berkat dari Tuhan akan datang kepada Anda karena proses pengakuan melibatkan
penyangkalan diri, dan hanya melalui itulah Kristus dapat terlihat di dalam
Anda.
Rabu. 17 Desember
Contoh-contoh
Doa
Bacalah Yak. 5:17, 18. Apakah yang dapat kita pelajari dari contoh Elia?
Bagaimanakah itu berhubungan dengan penyembuhan, pengampunan, dan pemulihan?
Yak. 5:17, 18
5:17 Elia adalah manusia biasa sama
seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan
turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit
menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.
Ayat-ayat ini mengilustrasikan jaminan yang diberikan di akhir Yakobus
5:16: "Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar
kuasanya." Elia adalah "orang benar" dan bahkan diangkat ke
surga, tetapi ia bukanlah manusia super. Ia memiliki beban dan perasaan yang
sama seperti kita. Fakta bahwa Allah mendengar doanya haruslah menguatkan kita
bahwa doa kita akan dijawab juga. Yakobus berkata Elia "sungguh-sungguh
berdoa" supaya hujan tidak turun (kisah lengkapnya tidak disebutkan dalam
Perjanjian Lama), sebuah permohonan yang tampaknya untuk kegenapan Ulangan
11:13-17 (disinggung dalam Yak. 5:18).
Penyembahan Israel kepada Baal, dewa angin ribut dan petir, tidak dapat ditandingi
berdasarkan nubuatan dalam kitab Ulangan ini. Meski kita tidak mengetahui
berapa lama Elia berdoa sebelum doanya dijawab, permohonannya berdasarkan
pendalaman yang hati-hati, dan refleksi atas Firman Allah dalam terang
keadaannya ketika itu. Mungkin ia mengutip nubuatan kitab Ulangan sebagai
bagian doanya, seperti doa Daniel untuk Yerusalem berdasarkan pendalamannya
pada nubuatan Yeremia (lihat Dan. 9:2,3). Doa kita juga, akan jauh lebih efektif ketika terpancar keluar dari
pertimbangan yang hati-hati atas keadaan-keadaan kita dalam terang Firman
Allah.
Masa tidak turun hujan selama tiga setengah tahun (juga
disebutkan dalam Luk. 4:25) adalah waktu
percobaan yang penting dalam Alkitab (seperti periode nubuatan "setengah
pekan," atau tiga setengah tahun pelayanan Yesus dalam Daniel 9:27, dan
"tiga setengah masa" kemurtadan dalam Kelcristenan dalam Daniel 7:25
dan Why. 12:14). Pada akhir masa ini, Allah menggunakan Elia untuk memulai
sebuah pekerjaan kebangunan dan reformasi untuk membangunkan Israel agar
mereka dapat mengenal dalamnya kemurtadan mereka. Pekerjaan itu melambangkan
pekerjaan yang Yohanes Pcmbaptis akan lakukan pada abad pertama di Israel
supaya mempersiapkan jalan bagi kedatangan pertama Kristus dan pekerjaan yang
Allah percayakan kepada jemaat-Nya yang sisa sekarang ini untuk mempersiapkan
orang-orang bagi kedatangan Kristus yang kedua kali (lihat Mal.
4:5,6; Mat. 11:13,14).
Sebagai satu gereja, kita membutuhkan kebangunan dan reformasi. Tetapi itu
harus dimulai dari hidup kita sendiri, diri kita sendiri, berdasarkan keadaan
kita pribadi setiap hari. Pilihan apakah yang hanya Anda dapat buat yang
menentukan arah, dan lebih utamanya, tujuan hidup kita?
Kamis, 18 Desember
Pemulihan dan
Pengampunan
Roh Allah bekerja melalui Elia untuk memulihkan
hubungan antara Israe1 dengan diri-Nya. Tetapi sebagian besar pekerjaan
Elia bukanlah di Bukit karmel. Itu hanyalah awal! Ia membawanya ke desa-desa
dan rumah-rumah kecil, dan melatih pemimpin-pemimpin rohani masa depan melalui
sekolah nabi nabi untuk melipatgandakan pekerjaannya dalam hal kebangunan dan
reformasi.
Bacalah Yak. 5:19, 20. Bagaimanakah pekerjaan ini digambarkan di sini,
bandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh Elia, Yohanes Pembaptis, dan yang lainnya? Lihat Lukas 1:16, 17;
Kisah 3:19.
Yak. 5:19, 20
5:19 Saudara-saudaraku, jika ada di
antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan ada seorang yang membuat dia
berbalik,
5:20 ketahuilah, bahwa barangsiapa
membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan
jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.
Lukas 1:16, 17
1:16 ia akan membuat banyak orang Israel
berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
1:17 dan ia akan berjalan mendahului
Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada
anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan
dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Kisah 3:19
3:19 Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu
dihapuskan,
Sering kita melupakan pekerjaan kelembutan dan kesabaran yang dilakukan
oleh Elia tahun demi tahun. Juga pekerjaan Yohanes Pembaptis, berpusat untuk
menuntun orang kembali kepada kebenaran, menginspirasikan pertobatan dan
baptisan seseorang ketika itu. Yesus menggambarkan pekerjaan-Nya dalam istilah
yang serupa: menuntun orang keluar dari kesalahan dan kembali kepada kebenaran (lihat Yoh. 8:43-45).
Situasi yang berdasarkan dugaan ini tergambar dalam Yakobus 5:19, 20
menggunakan bentuk bersyarat dalam bahasa Yunani, memperjelas bahwa kemurtadan
tidaklah muncul secara pasti tetapi hanya kemungkinan. Berangkat dari
kebenaran ini, menunjukkan kepada kemurtadan bukan hanya dalam doktrin tetapi
dalam gaya hidup, karena sangat sering yang pertama (doktrin) menuntun kepada
yang kedua (gaya hidup). Keragu-raguan mulai membentuk keyakinan kita, menuntun
kepada tabiat mendua hati, dan akhirnya sekaligus kepada kemurtadan. Membuat
orang berdosa berbalik dari jalannya akan menyelamatkan jiwanya dari maut (Yak. 5:20, terjemahan literal). Menyimpulkan
semua yang telah berlalu, Yakobus mengajak saudara-saudaranya dalam jemaat
untuk melakukan pekerjaan yang serupa dengan yang Elia lakukan untuk menuntun
orang kembali kepada Allah.
Pekerjaan ini menuntut
kesabaran, simpati, kelembutan, dan kerendahan hati: "Saudara-saudara,
kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani,
harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil
menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan" (Gal. 6:1). Pekerjaan Elia adalah
mengembalikan hati orang kepada Allah dan umat-Nya, bukan untuk mengusir
mereka. Sering seseorang sadar akan dosanya dan tidak merasa perlu untuk
menyebutkannya. Apa yang lebih diperlukan adalah pengampunan yang diteladankan
oleh Yesus, serta dipersiapkan melalui kematian-Nya. Menyelamatkan jiwa dari
maut mungkin terjadi hanyalah melalui "menutupi" dosa-dosa, dengan
mengaplikasikan Injil dalam hidup kita, dan menjadi instrumen rahmat (Ams. 10:12).
Pikirkanlah seseorang yang telah melakukan kesalahan dan juga mengerti
kesalahannya. Apakah yang dapat Anda lakukan, dan apa yang dapat Anda katakan
untuk menolong menarik orang ini kembali kepada Tuhan?
Jumat, 19 Desember
Pendalaman: Bacalah tulisan Ellen G. White,
"Doa bagi Orang Sakit," hlm. 199-206, dalam buku Seri Membina, jld. 4; "Jerat-jerat Setan," hlm. 544-557,dalam buku Alfa dan Omega jld. 8.
"Kristus... meminta kita untuk menjadi satu dengan Dia guna menyelamatkan
manusia. 'Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikan
pulalah dengan cuma-cuma.' Mat. 10:8. Dosa adalah yang terbesar dari segala
kejahatan, dan kitalah yang harus mengasihani dan menolong orang berdosa.
Banyak orang yang berbuat salah, dan yang merasa malu dan bodoh. Mereka lapar
akan perkataan yang memberi keberanian. Mereka memandang pada kesalahan dan
kekhilafan mereka, sampai mereka hampir putus asa. Janganlah hendaknya kita
melalaikan jiwa-jiwa ini....
"Ucapkanlah perkataan
iman dan keberanian yang akan menjadi obat penawar bagi orang yang hancur dan
luka." Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 121.
Pertanyaan
untuk Didiskusikan:
· Pikirkan tentang ketika Anda sungguh membuat segala
sesuatu berantakan, menyakiti diri sendiri, orang lain, dan Tuhan melalui dosa
Anda. Berapa berhargakah bagi Anda memiliki orang-orang, yang meskipun tidak
memaafkan tindakan Anda (dan orang yang mungkin secara umum dan langsung pernah
dikejutkan dosa Anda), namun membangkitkan semangat Anda? Apakah yang paling
Anda ingat dari pengalaman-pengalaman itu, dan bagaimanakah itu menolong Anda
melakukan hal yang sama kepada orang lain yang juga melakukan kesalahan besar?
· Bacalah Yak. 5:16 dengan penuh doa dan hati-hati.
Apakah pelajaran rohani yang penting bagi kita di sini? Apakah yang hal ini
katakan kepada kita tentang kuasa doa dan betapa pentingnya itu bagi kehidupan
rohani kita? Meskipun doa dapat dan harus menjadi hal yang sangat pribadi,
bicarakanlah dalam kelas Anda tentang apa yang doa lakukan bagi Anda,
bagaimana Anda melihat doa itu dijawab, dan bagaimana Anda belajar untuk
percaya kepada Tuhan ketika doa-doa tidak dijawab sesuai dengan harapan kita.
Pada akhirnya, apakah yang akan Anda katakan tentang keuntungan praktis
terpenting yang datang dari "doa yang sungguh- sungguh"?
Yak. 5:16
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling
mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin
didoakan, sangat besar kuasanya.
Penuntun Guru
Ringkasan Pelajaran
Ayat
Inti: Yak. 5:13-16
Anggota
Kelas akan:
Mengetahui: Mengakui pentingnya doa dan pengakuan dalam upaya
penyembuhan Ilahi dan pengampunan.
Merasakan: Percaya
bahwa Allah dapat memulihkan dan menyembuhkan segala jenis penyakit kita, secara
fisik dan rohani.
Melakukan: Percaya sepenuhnya kepada Kristus sebagai Dokter Agung.
Garis Besar Pelajaran:
I.
Mengetahui:
Mendoakan Orang Sakit
A. I .angkah apakah yang Yakobus anjurkan dalam kerinduan kita untuk
sembuh?
H. Apakah peran doa dan pengakuan dalam usaha penyembuhan?
C. Jelaskan apa arti
sebenarnya kata memulihkan yang menyatakan Allah sebagai Penyembuh.
II.
Merasakan:
Masalah Waktu Saja
A.
Apakah kekuatan dan
penghiburan yang Anda peroleh dari petunjuk-petunjuk Yakobus, dalam masa
sakit, memanggil para penatua dan berdoa bagi yang menderita?
B. Apakah yang dapat Anda lakukan untuk menjaga iman
tetap kuat menghadapi jawaban yang tertunda saat berdoa bagi kesembuhan?
III. Melakukan: Percaya kepada Dokter Agung
A. Jenis dorongan kekuatan apakah yang dapat Anda berikan kepada seseorang
yang merasa susah karena doanya untuk meminta kesembuhan tampaknya tidak
dijawab?
B. Menyarankan cara yang lebih berarti dan kasih sayang untuk menghibur
seseorang yang menderita kehilangan orang yang dikasihi.
Rangkuman: Tidak ada
yang Allah tidak dapat sembuhkan, ubah, lepaskan, balut, atau pulihkan.
Siklus Pelajaran
Langkah 1—Memotivasi Fokus Alkitab: Yak. 5:13-16
Kunci Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Tidak ada yang Allah tidak dapat sembuhkan,
ubahkan, lepaskan, balut, atau pulihkan.
Untuk Guru: Gunakan aktivitas di bawah ini untuk menolong anggota kelas dihubungkan
kepada Yesus, bukan hanya sebagai Penebus mereka tetapi sebagai Dokter Agung,
yang menyembuhkan semua penyakitmu [mereka] (Mzm. 103:3).
Aktivitas Pembuka: Tanyakan satu atau dua anggota kelas, yang merasa nyaman untuk
menceritakan, secara singkat ketika ia secara pribadi meminta penyembuhan dari
Tuhan, atau mewakili orang lain. Apakah ha! alamiah penyakit? Apakah
akibatnya? Apakah ia menerima jawaban yang diharapkan? Jika tidak, bagaimana
anggota kelas mengatasinya? Apakah pertanyaan yang dihasilkan?-Bagaimanakah
pengalaman itu memperkuat imannya? Apakah yang dinyatakan kepadanya tentang
Yesus sebagai Dokter Agung?
Pertimbangkanlah: Berdasarkan pengalaman
yang dibagikan dan pengalaman mereka yang telah mengalami, apakah peran
"doa orang benar" (ayal 15) dalam penyembuhan? Gambarkan apakah yang telah Anda pelajari tentang
jenis doa ini dalam perjalanan penyembuhan Anda sendiri. Bagaimana itu
memperdalam pengertian Anda tentang peran Kristus sebagai Penyembuh, bukan
hanya penyakit tetapi juga dosa Anda?
Langkah 2—Menyelidiki
Untuk Guru: Tekankan pentingnya doa dan pengakuan dalam upaya penyembuhan dan
pengampunan.
I. Doa untuk Orang Sakit
(Ulangi kembali
Yak 5:14-16 bersama anggota kelas).
Saat kesembuhan dibutuhkan, Yakobus menganjurkan untuk memanggil para
penatua jemaat. "Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia
memanggil para penatua jemaat" (ayat 14). Nasihat ini tidak boleh diterjemahkan bahwa
Yakobus menolak campur tangan medis. Sebaliknya, itu berarti untuk menarik
perhatian kita kepada kenyataan bahwa ada dimensi spiritual dalam penyakit yang
tidak boleh dilalaikan ketika mencari kesembuhan. Terlepas dari jalan apa pun
yang kita ambil untuk penyembuhan, pertama-tama kita harus mencari petunjuk dan
campur tangan dari Dokter Agung.
Tetapi, apa yang Yakobus maksudnya dengan "orang sakit" di
antaramu? Tampaknya seperti pertanyaan yang cukup jelas dengan jawaban yang
sama jelasnya. Tetapi demam adalah hal yang lain; cacat bawaan; sakit sejak
lahir, adalah berbeda. Apakah perintah Yakobus termasuk penyembuhan terhadap penyakit cacat sejak lahir dan sakit yang berkepanjangan, penyakit yang
tidak bisa disembuhkan, lumpuh, dsb.? Ini adalah pertanyaan yang krusial.
Melihat bahasa asli dari kata sakit, dalam usaha untuk menguraikan artinya, merupakan
keuntungan besar untuk menuntun pengertian kita saat kita mencari jawabannya.
Kata sakit, dalam ayat 14, datang dari bahasa Yunani astheneo, yang berarti menjadi sakit, impoten (tidak
bertenaga), sakit, atau menjadi lemah. Itu juga mengandung arti "menjadi
lemah dalam hal apa saja."—Strong's Exhaustive Concordance of
the Bible.
Pernyataan atau janji-janji hal besar ini bisa jadi mengejutkan, sehingga
orang banyak merasa ragu-ragu untuk mengklaim. Selain itu, jika penyembuhan
dicari dan tidak terjadi, komunitas iman Kristen berada dalam risiko dianggap
gagal, atau lebih buruk lagi, menipu, membangkitkan kebimbangan tentang
kemurnian permohonan iman. Semua ketakutan dan kebimbangan bukan berasal dari
Allah.
Dasarnya adalah: Ayat itu mencakup atau menyodorkan harapan penyembuhan
bagi sebuah jenis penyakit atau kondisi. Jadi, seseorang dapat secara logis
bertanya, mengapa penyembuhan tidak diberikan setiap saat ketika seseorang
mencari Allah dalam iman? Jawaban singkatnya adalah setiap doa untuk
penyembuhan selalu dijawab—yaitu dengan ya. Pertanyaannya bukanlah jika Allah
akan menyembuhkan yang sakit, tetapi kapan Ia akan melakukannya. Jadi, itu
bukanlah hal membalikkan tangan Allah tetapi hanya masalah waktu. Mari kita
selidiki konsep ini lebih jauh.
Ada tiga kemungkinan untuk waktu penyembuhan Ilahi: (1) Cepat atau segera
(seperti dalam kasus orang lumpuh yang Yesus sembuhkan, dalam Mat. 9:1-6); (2)
Bertahap (seperti dalam kasus Naaman, si kusta dalam 2 Raj. 5); dan (3) Pada
saat kebangkitan (seperti dalam kasus "duri" dalam daging Paulus,
atau pangkal paha Yakub (lihat 2 Kor. 12:7; Kej. 32:25). Jadi, setiap doa untuk penyembuhan selalu dijawab
secara pasti; itu hanyalah masalah waktu.
Keputusan tentang kapan waktunya adalah milik Allah saja dan untuk mengikat
kita lebih dekat kepada-Nya serta akan membawa kemuliaan bagi nama- Nya. Hidup
bersama mereka yang sakit di dunia ini menjadi sebuah pelayanan yang istimewa
untuk mana Allah telah memanggil setiap individu tertentu supaya mereka dapat
melayani Dia dan memberkati orang lain.
Dengan mengatakan itu, Yakobus menguraikan lima langkah yang penderita
fisik harus ikuti ketika mencari penyembuhan Ilahi. Si sakit harus (1)
memanggil para penatua, (2) "mereka mendoakan dia, mengolesnya dengan
minyak dalam nama Tuhan" (ayat 14). Penting juga mengambil waktu untuk melihat bahwa
minyak diterjemahkan dari kata elaion, yang berarti minyak zaitun, lambang dari Roh Kudus. Minyak zaitun
digunakan dalam pelayanan Bait Suci untuk menahbiskan serta mengasingkan imam
bagi pelayanan Allah. Itu digunakan untuk mengurapi raja-raja Israel. Jadi,
mengurapi orang sakit dengan minyak menyiratkan bahwa orang yang sakit,
walaupun meski berada di tengah-tengah penderitaan, diasingkan agar Roh Kudus
dapat bekerja. Artinya, Allah mengklaim dia bagi pelayaran-Nya.
Kita melihat kebenaran ini, dalam kata mengurapi itu sendiri, aleipho, yang berasal dari dua kata, yang pertama
mengandung arti "serikat perpaduan" atau "kesatuan"—artinya
bersama Allah—dan yang satu lagi dari kata yang berarti gemuk, dan apa yang
terdapat di dalamnya menunjukkan sesuatu yang mewah—sesuatu pertunjukan yang
sangat mahal. Petunjuk ini menunjukkan bahwa Allah adalah pemurah dan secara
berlimpah memberikan Roh-Nya tanpa batas kepada anak-anak-Nya dalam
penyembuhan dan berkat.
Lebih lagi, Yakobus meminta para penatua untuk (3) berdoa, karena "doa
orang benar" akan "menyelamatkan" yang sakit dan Tuhan akan
memulihkan dia" (ayat 15). Ada banyak contoh modern penyembuhan yang terjadi segera. Tetapi tidak
semua adalah asli. Namun, apakah Allah memilih untuk menyembuhkan sekarang
atau nanti, pemulihan adalah pasti, seperti yang dinyatakan oleh pengujian akar
kata Yunani. Kata untuk pemulihan, yang "muncul" dalam terjemahan New King James, datang dari egeird, yang secara literal dan figuratif berarti
"untuk membangun, untuk membangkitkan dari sakit atau kematian."
Secara literal atau lambang.
Kata yang sama ini digunakan dalam Kis. 26:8, yang berbicara tentang Allah
yang dapat "membangkitkan orang mati." Jadi, kuasa menyembuhkan untuk
menghilangkan penyakit yang Yakobus bicarakan datang dari sumber yang sama
seperti kuasa yang digunakan pada kebangkitan untuk membawa orang mati kepada
kehidupan. Betapa sebuah pandangan yang menakjubkan. Hubungan antara
penyembuhan dan kebangkitan harus membuat kita menyadari bahwa tidak ada yang
Allah tidak dapat sembuhkan, ubahkan, lepaskan, balut, atau pulihkan.
Akhirnya, Yakobus memperingatkan yang sakit untuk (4) "saling mengaku
dosa karena kesalahan (kekhilafan Anda, kesalahan dalam melangkah, pelanggaranmu,
dosamu)" dan (5) "saling mendoakan [juga], supaya kamu sembuh dan
pulih" (ayat 16). Kata 'karena itu' adalah penting. Itu menyiratkan
sebuah jenis hubungan sebab-akibat antara pengakuan dosa dan penyembuhan. Bagaimanapun,
penyakit adalah manifestasi tubuh, atau lambang dosa yang sangat efektif dalam
merusak. Apa yang Allah dapat lakukan untuk tubuh, ia juga dapat lakukan untuk
jiwa. Ia mengaruniakan kesembuhan fisik yang berarti manifestasi lahiriah dari
kerinduan-Nya untuk menyembuhkan kita secara batiniah dari semua dosa kita.
Pertimbangkanlah: Langkah apakah yang Yakobus anjurkan ketika seseorang sakit? Apakah
artinya dipulihkan? Apakah arti sebenarnya dari kata yang menyatakan maksud
Allah dan kuasa untuk menyembuhkan? Apakah pengharapan yang diberikan melalui
hal itu? Apakah hubungan antara pengakuan dan penyembuhan? Mengapakah itu
bagian penting dari proses penyembuhan? Diskusikanlah peran waktu dalam penyembuhan
dan pentingnya itu bagi latihan iman dan pemahaman kita akan kehendak Allah.
Langkah
3—Mempraktikkan
Untuk
Guru: Tolonglah anggota kelas untuk mengaplikasikan anjuran Yakobus ke dalam
pengalaman hidup mereka setiap hari tentang bagaimana mencari penyembuhan
Ilahi.
Pertanyaan Aplikasi:
ü
Ingat kembali waktu ketika Anda memohon penyembuhan
Allah bagi orang lain atau bagi diri Anda sendiri. Apakah pola pikir Anda:
Putus asa? Takut? Marah? Gelisah? Bagaimanakah langkah yang ditunjukkan Yakobus
menolong Anda untuk mempersiapkan orang sakit dan para pendoa mereka agar
tetap kuat dalam iman dan percaya, terlepas dari hasilnya? Kekuatan dan
penghiburan apakah yang Anda dapatkan dari petunjuk Yakobus untuk memanggil
para penatua, saling mengaku dosa, dan berdoa bagi yang sakit?
ü
Apakah yang akan Anda katakan kepada seseorang yang
berdoa bagi orang sakit yang mereka kasihi dan merasa kecewa karena keadaan
orang itu bertambah buruk atau hampir meninggal? Gunakan perkataan Yakobus
sebagai petunjuk, jenis dorongan apakah yang Anda dapat berikan tanpa melewati
batas iman terhadap prasangka?
Langkah
4—Menciptakan
Untuk Guru: Yakobus mendesak kita untuk bernyanyi ketika kita senang (Yak. 5:13).
Lagu adalah cara menarik kita lebih dekat kepada Pemberi kebahagiaan dan
berfungsi sebagai pengingat yang ampuh tentang sumber semua kebahagiaan.
Aktivitas: Untuk menutup, pilihlah pujian atau lagu favorit atau lagu dan nyanyikan
bersama-sama. Jika ada waktu, nyanyikan dua atau tiga lagu. Rencanakan secara
kelas, untuk mengunjungi rumah perawatan, pasien di rumah pemulihan, seseorang
yang terbaring lemah karena sakit, atau seseorang yang mengurung diri, dan
bagikan lagu-lagu sukacita ini.
Berita Misi
Apakah Kelaparan Hal Yang Jahat?
20 Desember – JAMAICA -Good
Samaritan Inn
FaktaTerkini
· Padatahun2014 pendudukJamaika adalah 2,8 juta jiwa.
· Lebih dari 1 juta wisatawan mengunjungi
Jamaika setiap tahun.
· Jamaika memiliki 8 spesies ular
asli, tapi tidak ada yang berbisa.
· Jamaika menghasilkan banyak
olahragawan berbakat, terutama di trek & lapangan di mana atlet seperti
Usain Bolt, Johan Blakedan Shelly-Ann Fraser-Pryce telah berjaya.
Kelaparan adalah hal yang
jahat," kata Joy, klien di Good Samaritan Inn di Kingston, Jamaika.
"Ada banyak orang lapar dan marah—ketika mereka lapar, mereka marah."
Tapi karena datang ke Good Samaritan Inn, Joy dan dua anaknya merasa
jauh lebih baik. "Ada makanan di sini, dan kami sangat berterima kasih
untuk itu. Kami selalu berharap untuk datang ke sini."Selain makanan, Joy
menghargai bagaimana Inn telah membantu dengan membiayai putrinya
sekolah, sepatu baru, dan ransel untuk anaknya. "Saya sangat, sangat
berterima kasih dan bersyukur. .. benar-benar diberkati."
"Apa yang saya suka mengenai Inn"kata Lloyd,"adalah bahwa
kegiatan itu tidak hanya untuk makanan—itu adalah tentang mengangkat kehidupan masyarakat." Lloyd
menjadi pemabuk berat, tapi karena datang ke Inn telah mengalami
perubahan yang nyata dalam hidupnya. Dia tidak mabuk lagi, dan bekerja sebagai
penjaga keamanan di penginapan, di bawah arahan Vermont Murray, manajer
penginapan.
"Ketua
jemaat Murray adalah orang yang sangat baik, dan Suster Moore adalah wanita
yang sangat baik yang bekerja di bagian pendaftaran. Tanpa mereka, saya tidak
tahu bagaimana saya bisa bertahan. Mereka dapat berkomunikasi dengan tingkatan
masyarakan kami, dan jika kita bisa berkomunikasi, kita dapat memiliki
masyarakat yang lebih damai."
Sebuah Metamorfosis
Beulett Carol Hunter, seorang anggota ASI yang berfungsi
sebagai analis kebijakan dan peneliti untuk Departemen Pendidikan di Jamaika,
telah terlibat dengan Good Samaritan Inn sejak permulaannya. "Saya datang
ke pengurus ketika mereka berada di dalam gudang kecil. Ada orang-orang dari
kelompok sosial ekonomi rendah. Beberapa orang dari jalanan. Anda memiliki
anak-anak dengan masalah sosial, ketidakmampuan belajar—orang yang
bermasabodoh. Dan mereka kotor, sangat kotor dan bau. Tapi kemudian kami
mendirikan kamar mandi sehingga mereka bisa mendapatkan kamar mandi, tempat
untuk membersihkan pakaian mereka. Kami memberi mereka tips kebersihan. Ketika
mereka pertama kali datang, orang-orang itu sangat riuh. Makanan di sini,
sehingga semua orang bergegas untuk makanan. Mereka tidak pernah mendapatkan
pelatihan atau disiplin.
"Tapi selama bertahun-tahun,
kami bisa melihat perubahan dalam cara berpakaian dan kebersihan mereka. Untuk
anak-anak, kadang- kadang kita membawa mereka ke Klub Pathfinder untuk
melakukan ibadah, dan berbicara secara individual dengan mereka.
"Bicara tentang
metamorfosis- saya bisa membuktikan itu! Kita sekarang melihat orang-orang yang
jauh lebih bersih, sehat, yang dapat berkomunikasi secara bebas. Dan mereka
adalah peserta aktif dalam kebaktian. Mereka suka menyanyi. Mereka ingin berpartisipasi.
Mereka ini datang dari tingkat di mana mereka tidak akan mengatakan apa-apa,
kecuali mengutuk."
Ibu
Hunter mengacu pada perubahan luar biasa untuk gizi yang lebih baik,
pembicaraan kesehatan, dan presentasi kebaktian."Apa yang kami ingin lakukan,"katanya,
"adalah untuk membiarkan mereka melihat bahwa hidup tidak hanya duduk di
Ghetto atau tempat kumuh. Bahwa mereka dapat menggapai, meskipun keadaan mereka demikian. Kami ingin membuka pikiran mereka,
sehingga mereka tidak lagi puas berada di tempat mereka berada. Kami ingin membuka
surga untuk mereka."
Awal yang Baru
NEMA dan ibunya pertama kali
datang ke Inn ketika Nema masih di SMA."Setelah Anda berjalan melalui
pintu gerbang, Anda dapat meninggalkan masalah Anda, karena di sini ini awal
yang baru!"Kata Nema." Ini adalah tempat ibadah, damai, dan tempat
untuk mendapatkan bantuan pendidikan, pakaian, buku, dan apa pun yang Anda
butuhkan."
Nema sekarang mengejar gelar Bachelor
of Science dalam keperawatan di University of the
West Indies di
Kingston."Inn telah banyak berpengaruh pada
pendidikan saya,"katanya."Saya harus berhenti karena biaya sekolah.
Ketika saya pikir saya harus drop out untuk selamanya, [Inn]
benar-benar membuat saya kembali berkuliah lagi....
Tempat ini telah
menjadi rumah, keluarga, serta tempat penyelamatan—sepertinya tempat yang
baik! Sebelum saya datang ke sini, saya benar-benar pemalu, tapi setelah datang
ke sini memungkinkan saya untuk keluar dari kerang pelindung saya. Saya bisa
berbicara dengan orang-orang, berbicara kepada Tuhan, dan mempelajari apa yang
bisa Dia lakukan untuk saya. Hidup saya telah terpengaruh banyak oleh Inn.
Saya tidak berpikir saya akan berkembang sejauh ini dalam pendidikan, atau
kerohanian, kalau bukan GoodSamaritan Inn."
Anda
dapat membantu mendukung Good Samaritan Inn memberikan dengan murah
hati Persembahan Sabat Ketigabelas Triwulan ini. Terima kasih.
Kutipan Menarik: "Tempat ini telah menjadi
rumah, keluarga, serta tempat penyelamatan."
No comments:
Post a Comment