*25-31 Oktober
Kasih dan Hukum
SABAT PETANG
Untuk
Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Yakobus 2:1-13; Markus 2:16; Imamat 19:17,18; Roma 13:8-10; Yohanes 12:48.
AYAT HAFALAN: "Sebab penghakiman yang tak
berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi
belas kasihan akan menang atas penghakiman" (Yakobus 2:13).
Kita mengetahui kisah itu dengan baik; pertanyaannya
adalah sebaik apakah itu tertanam? Pertama seorang Imam, kemudian
seorang Lewi, pergi dari Yerusalem menuju Yerikho, dan bertemu dengan seorang tergeletak
sekarat di jalanan. Meskipun mereka baru saja selesai dari pelayanan agama
mereka, namun sepertinya mereka gagal menghubungkan pelayanan mereka ilu dengan
kewajiban bagi jiwa yang terluka, jadi mereka terus berjalan. Akhirnya,
seorang Samaria, yang adalah separuh kafir, memberikan perhatian kepada orang
itu, membalut lukanya, dan membayar biaya penginapan, tempat di mana ia boleh
mendapat kesembuhan. Ia juga berjanj i untuk membayar penjaga penginapan itu
untuk segala yang mungkin diperlukan oleh orang itu (lihat Lukas
10:30-37).
Yesus menceritakan perumpamaan itu sebagai respons terhadap pertanyaan
seorang ahli Taurat tentang hidup kekal. Gantinya mengatakan kepada ahli Taurat
itu, "Berusahalah lebih keras!" atau "Lakukan lebih
lagi!"—Yesus melukis sebuah gambaran kasih dalam tindakan. Yaitu, kita
harus mengasihi meskipun dalam keadaan yang berbahaya atau keadaan yang tidak
menyenangkan, dan kita bahkan harus mengasihi mereka yang kita tidak sukai.
Meskipun itu tidak mudah,
dan sering bertentangan dengan sifat alamiah kita, kasih yang sejati melibatkan
risiko yang besar serta mengajak kita untuk meruntuhkan rintangan yang
memisahkan kita, baik di luar dan (khususnya) di dalam jemaat.. Pekan ini kita
akan melihat apa yang Yakobus harus katakan tentang kebenaran yang krusial ini.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan hari Sabat, 1 November.
Minggu, 26 Oktober
Orang yang Kaya
Bacalah
Yakobus 2:1-4. Itu, di antara hal-hal yang lain, adalah sebuah pelajaran yang
bertentangan. Seorang kaya, berpakaian rapi, dan, rupanya adalah seorang yang
penting, sementara yang lain adalah miskin, berpakaian compang-camping dan,
rupanya, bukan orang penting. Seorang menerima pelayanan yang terbaik, yang
seorang diremehkan. Yang seorang ditawarkan kenyamanan, tempat duduk yang
terhormat, yang lain disuruh berdiri di samping atau duduk di lantai.
Yakobus 2:1-4
2:1 Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus
Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan
memandang muka.
2:2 Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan
memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ
dengan memakai pakaian buruk,
2:3 dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan
berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!",
sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di
sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!",
2:4 bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan
bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?
Gambaran ini bukanlah sebuah gambaran yang baik, khususnya karena itu
adalah gambaran (paling tidak berpotensi) yang terjadi dalam sebuah peribadatan.
Bahasa Yunani untuk "berkumpul" atau "kumpulan" dalam ayat
2 adalah synagoge, kemungkinan adalah sebuah
referensi pertama terhadap perayaan Sabat orang Yahudi-Kristen, yang mana
banyak terjadi di rumah-rumah pribadi (lihat Kisah 18:7, 8).
Dalam budaya Yunani-Roma
pada abad permulaan, citra publik serta posisi seseorang adalah penting.
Kekayaan, pendidikan, atau pengaruh politik adalah sangat diharapkan untuk
meningkatkan reputasi mereka serta memberi keuntungan bagi kepentingan
pribadi. Setiap pemberian yang besar kepada publik atau proyek agama,
mengharuskan si penerima untuk membalas kebaikan si pemberi dengan berbagai
cara. Kebaikan terbayar dengan loyalitas serta kemurahan hati dengan
penghargaan publik. Beberapa orang dari kelas atas yang menghadiri perkumpulan
ibadah mengharapkan perlakuan yang istimewa. Mengabaikan harapan ini akan
mengakibatkan aib di dalam jemaat. Kegai'.al an untuk menjadi "benar
secara politik" atau menolak nilai kemasyaiakalan adalah sebuah
pelanggaran dan menyebabkan perpecahan.
Bacalah
Markus 2:16 dan Lukas 11:43. Apakah harapan-harapan masyarakat yang terlibat
di sini? Bagaimanakah harapan ini bertentangan dengan prinsip Injil?
Markus 2:16
2:16 Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat,
bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka
kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut
cukai dan orang berdosa?"
Lukas 11:43
11:43 Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka
duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di
pasar.
Bukanlah dosa menjadi
seorang yang kaya atau miskin, tetapi sebuah ukuran pengalaman Kristen adalah
bagaimana kita memperlakukan orang yang berbeda dengan kita dalam usia, harta,
pendidikan, dan bahkan keyakinan agama. Kita cenderung memberikan penghargaan
lebih kepada mereka yang kita anggap "di atas" kita dalam hirarki
sosial dan kurang menghargai mereka yang "di bawah." Kita harus ingat
bahwa adalah mudah untuk tergoda ke dalam kebiasaan ini meskipun Allah
memanggil kita unluk menjadi berbeda (lihat Roma 12:2).
Inilah
kenyataan yang sulit: Kita mungkin tidak seterbuka atau sekasar apa yang
Yakobus gambarkan, tetapi apakah tidak semua kita mudah untuk rentan
mengidolakan seseorang? Bagaimanakah kita mengenal masalah ini dalam diri kita
dan, yang paling penting, menghadapinya?
Senin, 27 Oktober
Pertentangan Dua Golongan
Sebagaimana setiap penginjil
literatur tahu, bahwa sangat sering mereka yang susahlah yang rela berkorban
membeli buku Kristen. Tetangga-tetangga kaya cenderung menjadi daerah yang
sulit untuk menjual buku, karena orang- orang yang tinggal di sana merasa puas
dengan apa yang mereka miliki dan sangat sering tidak memikirkan keperluan
mereka akan Allah, tidak seperti mereka yang berkekurangan. Fenomena yang sama
juga terdeteksi dalam skala yang lebih besar: Sering pertumbuhan tercepat
gereja terjadi di tempat serta waktu di mana terdapat tekanan ekonomi dan
sosial. Lagi pula, bukankah mereka yang berjuang dengan masalah-masalah besar
yang lebih terbuka kepada pengharapan yang disajikan dalam kisah Yesus daripada
mereka yang berpikir bahwa sesuatu baik-baik saja bagi mereka?
Bacalah
Yakobus 2:5, 6. Dalam ayat ini, bagaimanakah ia mengembangkan apa yang ia
tulis dalam 4 ayat sebelumnya?
Yakobus 2:5, 6
2:5 Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah
Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi
kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya
kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?
2:6 Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah
justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke
pengadilan?
Berdasarkan ayat ini, terlihat bahwa ada masalah utama dalam jemaat antara
orang kaya dan orang miskin. Allah memilih orang miskin yang meskipun ditolak
dunia, tetapi "kaya dalam iman," sementara yang kaya menggunakan
harta mereka untuk "menindas" yang miskin. Masalah ini, yakni orang
kaya yang mengeksploitasi orang miskin, memperlihatkan kenyataan yang terjadi
ketika itu. Lebih buruk lagi, hukum Roma mencatat tentang diskriminasi menentang
orang miskin demi mendukung orang kaya.
"Seseorang dari kelas
bawah, yang berpikir untuk bertindak dari kepentingan ekonomi, tidak dapat
menuduh seseorang dari kelas yang lebih tinggi, dan hukum menetapkan hukuman
yang berat kepada seseorang dari kelas bawah yang kedapatan melanggar, daripada
kepada para pelanggar hukum dari kelas atas." —Craig S. Keener, The IVP Bible Background Commentary: New Testament (Downers Grove, IU.:Intervarsity Press, 1993), hlm. 694.
Bacalah
Yakobus 2:7. Poin penting apakah yang ia buat di sini mengenai dampak perilaku
buruk ini?
Yakobus 2:7
2:7 Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya
kamu menjadi milik Allah?
Perilaku buruk mereka benar-benar sebuah hujatan kepada "nama
baik" Yesus. Tindakan-tindakan yang buruk ini sungguh buruk dari dalam dan
dari tindakan itu sendiri; yang membuat tindakan ini menjadi lebih buruk adalah
ketika mereka yang mengaku nama Yesus justru melakukannya. Bahkan lebih buruk
lagi adalah mereka yang di dalam nama Yesus, menggunakan harta atau kekuasaan mereka untuk mendapatkan keuntungan
dari orang lain yang ada di dalam jemaat-jemaat, yang sering menuntun kepada
perpecahan dan perkelahian. Jadi, kita harus berhati-hati, bahwa perkataan dan
tindakan kita harus selaras dengan "nama baik" itu.
Selasa, 28 Oktober
Kasihilah Sesamamu
Bacalah Yakobus
2:8, 9, baca juga Imamat 19:17, 18 dan Matius 5:43- 45. Pekabaran penting apakah yang diberikan
di sini?
Yakobus 2:8, 9
2:8 Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang
tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri", kamu berbuat baik.
2:9 Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan
oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.
Imamat 19:17, 18
19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi
engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau
mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh
dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.
Matius 5:43- 45.
5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan
bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah
bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang
di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik
dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Yakobus
menyebut hukum Aliah sebagai "hukum utama" (Yakobus 2:8) karena
itu adalah hukum "RAJA SEGALA RAJA" (Why 19:16). Hukum kerajaan
Aliah diberikan secara sempurna dalam Khotbah di Atas Bukit (Matius 5-7),
yang juga termasuk satu dari sembilan referensi dalam Perjanjian Baru tentang
mengasihi sesama manusia.
Perkataan Yesus
dalam Matius 5:43 menunjukkan bahwa Imamat 19:18 telah dipahami saat itu.
Sebagai contoh, pada perintah yang sebelumnya, dalam kitab Imamat menggunakan
istilah yang hampir sama untuk sesama: Melarang membenci "saudaramu"
(Imamat 19:17) dan menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu
(Imamat 19:1:8).
Kemungkinan
besar beberapa orang menafsirkan perintah-perintah ini bahwa tidak masalah
menjadi marah atau membenci seseorang yang bukan Israel, karena ayat-ayat dalam
Imamat ini tidak secara spesifik menyebutkan siapa yang dimaksud. Bagaimanapun,
orang-orang yang bukan Israel juga secara umum dikenal sebagai musuh. Kita
mengetahui bahwa perilaku yang seperti ini telah ada dalam komunitas Qumran,
sebuah kelompok Yahudi (nal yang memisahkan diri mereka dari bangsa-bangsa
lain. Mereka diajarkan untuk membenci "anak-anak kegelapan" dan
"manusia yang akan binasa" (Thr < 'mu nnmity Rule 1QS 1:10;
9:21, 22), tampaknya bukan hanya orang asing saja tetapi bahkan orang Israel
yang telah menolak ajaran-ajaran komunitas.
"Dosa
adalah yang terbesar dari segala kejahatan, dan kitalah yang harus mengasihani
dan menolong orang berdosa. Banyak orang yang berbual salah, dan yang merasa
malu dan bodoh. Mereka lapar akan perkataan yang memberi keberanian. Mereka
memandang pada kesalahan dan kekhilafan mereka, sampai mereka hampir putus
asa. Janganlah hendaknya kita melalaikan jiwa jiwa ini. Jika kita orang
Kristen, kita tidak akan melewatinya saja, seraya berusaha sedapat-dapatnya
untuk menjauhi orang-orang yang paling memerlukan pertolongan kita. Bila kita
melihat orang-orang yang dirundung malang, baik oleh malapetaka maupun oleh
dosa, maka kita tidak akan pernah mengatakan, ini bukan urusan
saya."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 121.
Kehidupan Yesus
adalah contoh terbesar yang kita pernah miliki tentang kasih yang tidak
mementingkan diri terhadap mereka yang tidak layak dan terhadap mereka yang
tidak tahu membalas kasih yang mereka terima. Bagaimanakah kita belajar untuk
mengekspresikan kasih seperti ini kepada mereka yang kita anggap tidak layak
atau mereka yang tidak mengasihi kita? Mengapakah pada akhirnya penyerahan dan
penyangkalan diri yang sempurna adalah jawabannya?
Rabu, 29 Oktober
Seluruh Hukum
Bacalah Yakobus 2:10, 11. Sekarang baca juga ayat-ayat yang tercantum dalam
tabel di bawah serta kelompokkanlah ayat-ayat ini apakah
menekankan "seluruh hukum," "hukum kasih" ataukah
keduanya.
Seluruh Hukum
|
Hukum Kasih
|
|
Matius
5:18,19
|
*-
|
|
Matius
22:36-40
|
||
Roma 13:8-10
|
||
Galatia 3:10
|
||
Galatia 5:3
|
||
Galatia 5:14
|
Yakobus 2:10, 11
2:10 Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi
mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
2:11 Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia
mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah
tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga.
Matius 5:18,19
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap
langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari
hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum
Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang
lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga;
tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum
Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
Matius 22:36-40
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum
Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan
kitab para nabi."
Roma 13:8-10
13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga,
tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya
manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
13:9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan
mencuri, jangan mengingini dan firman lain mana pun juga, sudah tersimpul dalam
firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
13:10 Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena
itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Galatia 3:10
3:10 Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat,
berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak
setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."
Galatia 5:3
5:3 Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan
dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
Galatia 5:14
5:14 Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini,
yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!"
Sulit bagi kita
untuk memahami bagaimana radikalnya ajaran Yesus tentang hukum. Tetapi bagi
orang Yahudi yang taat (juga bagi banyak orang sekarang ini) seseorang tidak
dapat berkata bahwa ia menuruti hukum, bila tanpa sebuah komitmen untuk
menuruti semua hukum dalam kitab Musa. Pada akhirnya, 613 hukum yang lain
teridentifikasi (248 hukum yang positif dan 365 hukum yang negatif).
Pertanyaan yang
ditanyakan kepada Yesus tentang manakah hukum yang terutama (Matius 22:36)
kemungkinan adalah untuk menjebak-Nya. Tetapi meskipun tampaknya Yesus harus
menegaskan setiap "iota" (huruf terkecil dalam abjad Ibrani;
Malius 5:18) adalah penting, la juga mengajarkan bahwa kasih kepada Allah
dan kasih kepada sesama adalah perintah yang terpenting karena pada dua hukum
inilah tergantung hukum yang lain.
Ajaran Yesus
juga menunjukkan bahwa penurutan tidak dapat dilakukan dalam kehampaan. Itu
selalu berhubungan, atau hanya akan menjadi tidak berarti. Dengan kata lain,
jika saya mengembalikan persepuluhan, karena itu adalah benar untuk dilakukan
atau saya melakukannya karena takut bila tidak selamat, itu tidak berhubungan.
Di sisi lain, jika saya mengembalikan persepuluhan sebagai tanda terima kasih
untuk berkat yang la berikan kepada saya, maka tindakan saya itu didasarkan
atas hubungan saya dengan Allah.
Yesus juga
berbicara tentang "yang terpenting" dari hukum Taurat yaitu "keadilan
dan belas kasihan, dan kesetiaan" (Matius 23:23) . Semua ini berada
di. sekitar hubungan kita juga—dengan Allah dan sesama. Karena itu Yakobus
tidak mengatakan apa pun yang berbeda dengan Yesus atau Paulus: Semua
pelanggaran terhadap hukum Allah merusak hubungan kita dengan Allah dan dengan
sesama kita. Jadi bukan berarti memiliki perbuatan yang baik lebih penting daripada
perbuatan buruk kita. Itu adalah penurutan yang kosong, bertindak seakan-akan
semua itu ada di sekeliling kita. Sebagai gantinya, melalui mengenal Yesus,
kita mulai mengarahkan perhatian kita jauh dari diri kita dan mengarahkannya
kepada pengabdian pada Allah serta pelayanan kepada sesama.
Berapa banyak
penurutan Anda bersumber dari kasih Anda kepada Allah dan sesama, dan berapa
banyakkah datang dari sekadar kewajiban? Tetapi apakah melakukan kewajiban itu
selalu salah? Mungkin Anda tidak merasa kasihan kepada seseorang tetapi
menolong dia hanya karena Anda tahu bahwa Anda harus melakukannya.
Bagaimanakah jika hal itu salah?
Kamis, 30 Oktober
Dihakimi oleh Hukum
Bacalah Yakobus
2:12, 13. (Lihat juga Yohanes 12:48; Roma 2:12, 13; 2 Kor. 5:10; Why 20:12,
13). Apakah yang diajarkan ayat-ayat ini tentang penghakiman?
Yakobus 2:12, 13
2:12 Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan
dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang.
2:13 Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas
orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas
penghakiman.
Yohanes 12:48;
12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia
sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi
hakimnya pada akhir zaman.
Roma 2:12, 13;
2:12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa
tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan
dihakimi oleh hukum Taurat.
2:13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar
di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan
dibenarkan.
2 Kor. 5:10;
5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus,
supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang
dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Why 20:12, 13
20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri
di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab
lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan
mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya,
dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya,
dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
Tidak ada yang
lebih jelas selain ajaran yang mengajarkan bahwa kita akan dihakimi oleh hukum
yang didasarkan atas apa yang kita sudah lakukan, apakah baik atau jahat. Pada
saat yang sama, Alkitab juga jelas bahwa melalui iman di dalam Yesus, kita
dibungkus oleh kebenaran-Nya.
Proses ini
memerlukan dua aspek: Pengampunan (pembenarm) dan penurutan (penyucian).
"Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah
hidupmu tetap di dalam Dia" (Kol. 2:6)\ dan "Karena kamu semua,
yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus" (Gal. 3:27).
Sering
dikatakan bahwa kita akan dihakimi tidak hanya berdasarkan apa yang kita telah
lakukan tetapi juga berdasarkan apa yang tidak kita lakukan. Meski ini benar,
banyak yang memiliki pandangan yang salah tentang apa yang hal ini maksudkan.
Itu bukan mengenai melakukan sesuatu lebih banyak. Itu adalah resep untuk
keputusasaan dan perasaan kecewa terhadap diri sendiri. Perhatikan bagaimana
Yakobus menggambarkan hal ini dalam ayat 13 bagian pertama: "Sebab
penghakiman yang tak berbelaskasihan akan berlaku atas orang yang tidak
berbelaskasihan." Sekali lagi, itu adalah arti penghubung dari
"melakukan:"
Bila kita
berpikir tentang hal itu terlalu jauh, maka kita akan menjadi paranoid
mengenai penghakiman dan menyerah dalam keputusasaan. Namun itu bukanlah apa
yang dimaksudkan untuk "takutlah akan Allah... karena telah tiba saat penghakiman-Nya"
(Why 14:7). Gantinya, kita harus selalu percaya dalam kebenaran Yesus, yang
jasa-Nya adalah satu-satunya harapan kita pada waktu penghakiman. Itulah kasih
kita kepada Allah, yang telah menyelamatkan kita dengan kebenaran-Nya, itulah
yang memacu kita untuk melakukan segala sesuatu yang Ia minta kita lakukan.
Pada saat yang
sama, peringatan dalam Alkitab mengenai penghakiman ditulis di sana demi
kebaikan kita, agar kita tidak tertidur dalam sebuah perasaan aman. Yakobus
berkata, "Belas kasihan akan menang atas penghakiman" (Yak 2:13).
Kita harus mengingat perkataannya, lebih khusus ketika kita berhubungan dengan
mereka yang telah jatuh ke dalam buruknya dosa.
Pernahkah Anda
merasa sangat kalut dan kacau, dan ketika Anda berharap hanyalah dihakimi dan
dihukum, tetapi sebagai gantinya Anda dikaruniakan rahmat, karunia, dan
pengampunan? Apakah yang Anda rasakan? Bagaimanakah Anda memastikan bahwa Anda
tidak akan lupa kalau di waktu yang akan datang ada orang lain yang juga merasa
sangat kalut?
Jumat, 31 Oktober
Pendalaman: Ellen G. White, "Pengadilan
Pemeriksaan," Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 501-514.
"Allah
telah mengakuimu di hadapan manusia dan malaikat-maiaikat sebagai anak-Nya;
berdoalah agar engkau tidak mencemarkan 'Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu
menjadi milik Allah.'Yakobus 2:7. Allah mengutus kamu ke dunia sebagai
wakil-wakilnya. Dalam setiap perbuatan engkau harus menyatakan nama Allah...
Ini dapat engkau lakukan hanya melalui penerimaan akan kasih karunia dan
kebenaran Kristus."—Ellen G. White, Khotbah di Atas Bukit, hlm.
122.
"Melalui Kristus, keadilan menyanggupkan untuk
mengampuni tanpa mengorbankan satu iota dari kesuciannya yang
mulia."—Komentar Ellen G. White, "The SDA Bible Commentary,
jld. 7, hlm. 936.
Pertanyaan untuk Didiskusikan:
1.
Ghandi merangkumkan pendapat
orang banyak ketika ia berkata, "Saya suka Kristus Anda, tetapi saya tidak
suka Kekristenan Anda. Kekristenan Anda sangatlah berbeda dengan Kristus
Anda." Mengapakah tidaklah sulit untuk mengerti kenapa ia mengatakan demikian?
Tentu saja, meski sangat mudah melihat apa yang orang lain lakukan di dalam
nama Kristus, sebagai gantinya, mengapa kita seharusnya melihat diri kita serta
apa yang kita telah lakukan di dalam nama Jesus? Sebaik apa kita menyatakan Dia
kepada dunia di sekitar kita?
2.
Apakah gereja Anda adalah tempat
di mana orang-orang merasa bernilai dan dihargai, terlepas dari apa pun latar
belakang, kedudukan sosial, perilaku yang aneh, dan lain sebagainya? Jika
tidak, apa yang Anda dapat lakukan untuk membuat sebuah perbedaan?
3.
Tradisi dan norma apakah yang ada
di negara Anda yang bertentangan dengan prinsip iman Alkitab? Mana yang
terbuka dan mana yang lebih halus? Setelah mengidentifikasinya, bagaimana Anda
belajar untuk melampaui semua itu agar Anda mampu menghidupkan dan menyatakan
prinsip Injil yang dapat menunjukkan kepada orang lain bahwa Yesus menawarkan
kita jalan kehidupan yang lebih baik?
4.
Mengasihi sesama kita adalah
sesuatu yang lain, tetapi apakah artinya mengasihi Allah? Diskusikanlah di
kelas Anda apa yang dimaksud dengan mengasihi Allah, mengapa kita mengasihi
Dia, dan bagaimana kita mengekspresikan kasih itu.
5.
"Belas kasihan akan menang
atas penghakiman." Pada praktik- nya, apakah arti perkataan ini, seperti
kapan kita harus berhubungan dengan mereka yang melakukan kesalahan?
Keseimbangan apa yang diperlukan di sini?
Penuntun Guru
Ringkasan Pelajaran
Ayat Inti: Roma 13:8-10
Anggota Kelas akan:
Mengetahui: Mengerti apa yang dimaksud dengan
"hukum Kristus" dan bagaimana itu diaplikasikan kepada kita sekarang
ini; dan melihat pentingnya peran tanggung jawab yang Kristus berikan kepada
kita sebagai utusan- Nya.
Merasakan: Merasakan kebutuhan hikmat dan tuntunan
Kristus untuk memenuhi peran ini.
Melakukan: Menyelesaikan dengan pertolongan Kristus untuk mengembalikan
perhatian kita dari diri kepada mengasihi dan melayani orang lain seperti yang
La inginkan.
Garis Besar Pelajaran:
I.
Mengetahui: Memahami dengan Sempurna Hukum
Kasih
A. Apakah hukum kasih itu, dan apakah motivasi tindakan, kita? Bagaimanakah
dua hal ini berhubungan?
B. Mengapa Kristus memanggil kita menjadi utusan-Nya, dan tanggung jawab
apakah yang melekat di sana?
II. Merasakan: Kemandirian Lawan Ketergantungan
A. Bagaimanakah ketergantungan kita kepada Kristus mengubah fokus kita dari
diri sendiri kepada orang lain? Dengan cara apakah kita "bergantung"
kepada Kristus setiap hari?
B. Yang mana lebih mudah—menghakimi, atau menunjukkan belas kasihan? Apakah
itu. berbeda? Mengapa? Apakah yang harus menjadi motivasi kita dalam
menunjukkan belas kasihan?
III. Melakukan: Menerima Karunia dan
Kebenaran Kristus
A. Bagaimana perbuatan baik kita Menunjukkan realitas iman kita?
B.
Dalam cara apakah kebenaran
Kristus dalam hidup Anda mempengaruhi hidup mereka yang berhubungan dengan
Anda. setiap hari?
Rangkuman: Keseimbangan antara penghakiman dan kasih karunia dinyatakan ketika
konsep kasih dan hukum dimengerti. Adalah kasih kita kepada Allah yang telah
menyelamatkan kita dengan kebenaran-Nya yang mendorong kita melakukan sesuatu
yang Ia minta kita lakukan. Hanya para pelaku hukum kas ih-Nya-yang. akan
dibenarkan. Kristus telah memanggil kita+ menjadi utusan-Nya, menyatakan dalam
hidup kita kasih dan rahmat- Nya kepada dunia.
Siklus Belajar
Langkah 1—Memotivasi Fokus Alkitab: Roma 13:8-10
Kunci Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Untuk
menggenapi hukum kasih Allah, kita mengarahkan perhatian kita menjauh dari
diri sendiri kepada pengabdian terhadap Tuhan dan pelayanan kepada-orang lain.
Untuk Guru: Terlalu sering, saat subyek hukum Allah
dinyatakan, diri dijadikan fokus dalam salah satu dari dua cara: (1) Saya
adalah baik, dan kebaikan itu terlihat ketika saya memelihara hukum Allah; atau
(2) Saya tidak perlu melakukan apa pun, karena Yesus melakukannya untuk saya.
Dua pendekatan
ini menekankan pribadi yang salah: Yaitu saya. Gantinya, menuruti hukum adalah
fokus lahiriah, dan ditunjukkan melalui kasih kita kepada Allah dan kepada
sesama (lihat Rm. 13:8-10). Bagikan kisah di bawah ini kepada anggota kelas dan
tuntunlah diskusi dengan cara ini agar anggota kelas akan memahami konsep utama
pelajaran kita pekan ini.
Kisah Pembuka:
George Ferdinan Duckwitz,. seorang diplomat Jerman di: Denmark, menginformasikan
kepada temannya, Hans Hedtoft, pemimpin, sosial Demokrat Denmark, sebuah
rencana rahasia. Setelah penyerangan Jerman ke Denmark, 7.500 orang Yahudi
ditangkap dan dideportasi selama Tahun Baru Yahudi Eve Rosh 1 lashanah, 1
Oktober 1943.
Hedtoft segera
menginformasikan kepala,pemimpin Yahudi dan pemimpin agama Yahudi. Rencana
segera dibuat untuk menyembunyikan semua orang Denmark keturunan Yahudi.
Duckwitz kemudian melakukan perjalanan yang berbahaya menuju Swedia untuk
berdiskusi dengan Perdana Menteri Per Albin Hansson untuk memungkinkan orang
Yahudi menemukan tempat berlindung di daerah netral tetangga Denmark sebelah
utara. Juga, dengan mempertaruhkan nyawa mereka, Danes melakukan semua yang
bisa dilakukan untuk mendukung para sahabat dan tetangga Yahudi mereka.
Sebagai hasil
penyampaian informasi rahasia dari Duckwitz kepada sumber yang tepat, juga
tindakan yang benar dari orang Yahudi Denmark serta pemerintah Swedia,
diperkirakan 99 persen dari semua orang Yahudi Denmark selamat. (" 10
People Who Saved Jews During World War Two"—Listverse, Nov. 6, 2008,
http:.-//listverse.com/2:00.8/11/06/10-peopk-who-saved-jews-dwing-
world-war-two/.)
Pertimbangkanlah: Apakah hukum Kristus itu, dan bagaimana Duckwitz (dan orang Yahudi
Denmark) memenuhi hukum ini?
Langkah 2—Menyelidiki
Untuk Guru:, Para ahli
teologi terkadang membicarakan perbedaan "penggunaan" atau peran
hukum yang kita temukan dalam Kitab Suci dan yang diajarkan oleh Luther dan Calvin: (1) Hukum sipil untuk mencegah atau menahan
dosa; (2) Hukum moral untuk mendakwa orang berdosa dan kebutuhan akan
Juruselamat; dan (3) Hukum sebagai penyataan kehendak Allah bagi kehidupan
orang Kristen, serta menyanggupkan mereka untuk bertumbuh kasih karunia.
"Penggunaan hukum yang ketiga" ini terkadang secara artifisial terbatas
kepada ajaran hukum dalam Perjanjian Baru.
Tetapi Yesus, Paulus, dan
rasul yang lain mendasarkan ajaran mereka kepada hukum moral yang ditemukan
dalam Perjanjian Lama, khususnya sepuluh hukum Allah. "Hukum Kristus"
tidaklah berbeda dengan hukum moral ini, seolah-olah Yesus menaruh hukum yang
baru di tempat hukum yang lama. Bagaimanapun, Dialah yang menyampaikan hukum
dari Bukit Sinai dan memberikan kepada Musa hukum-hukum yang lain sebagai
bayangan bagi kedatangan Kristus (hukum upacara) dan mengilustrasikan aplikasi
hukum moral bagi satu bangsa (hukum sipil) dan dalam keadaan individu yang
berbeda (hukum moral dan kesehatan). Apa yang Paulus maksudkan dengan mengacu
pada Gal. 6:2 sebagai "hukum Kristus" adalah elaborasinya dalam
prosedur yang diberikan oleh Yesus untuk menangani konflik dalam jemaat (Mat. 18:15-17)\ bandingkan
dengan Mat 5:23, 24). Dengan mengaplikasikan petunjuk Yesus dan Paulus ini,
"penyakit disembuhkan. Mereka (anggota jemaat yang dipulihkan) diatur
sepenuhnya untuk melakukan kebaikan kepada orang lain. Ini adalah kepenuhan
dari hukum Kristus." —Ellen G. White, The Upward
Look, hlm. 106.
Komentar Alkitab
I. Yesus dan
Hukum Kasih
(Ulangi kembali Rm. 13:8-10 dengan anggota kelas.)
Sangat sering, ketika Yesus berbicara tentang hukum, Ia menekankan tentang
fondasi dari semua—kasih. Tetapi kasih tidak ada dalam kevakuman. Itu juga
pemberian Allah, diberikan untuk dibagikan kepada orang lain dan kepada Allah (UI. 6:5, Im. 19:18). Tetapi
perhatikan bagaimana Yesus mengartikan kembali kasih ini dalam Yoh. 13:34, 35.
Yesus memberikan perintah baru dalam arti bahwa Ia menunjukkan betapa dalam,
lebar, tinggi, dan luas hukum kasih Allah ini. Adakah arti kasih lain yang
lebih tinggi yang dapat dibayangkan daripada yang diteladankan Yesus?
Menjadi seperti Yesus adalah penting karena kita
adalah utusan-Nya di dunia ini (2 Kor. 5:20;
bandingkan dengan Kisah 4:13). Yesus ingin mengasihi orang lain melalui kita. Dari mulanya, Allah
memanggil umat-Nya untuk keluar dari dunia, menjadi "di dalam dunia"
dan bukan "seperti dunia." Dibaptis dalam nama Yesus berarti bahwa
kita membawa nama itu karena kita sekarang adalah milik-Nya. Singkatnya,
"bersaksi" berarti bahwa perkataan dan tindakan kita harus menjadi
kesaksian kasih Allah kepada mereka yang ada di sekitar kita. Kita dipanggil
melalui sebuah "nama yang mulia" (Vak. 2:7) dan dipang- gil untuk
hidup bagi nama itu.
Pertanyaan untuk Didiskusikan:
ü Yakobus 2:9 menyebutkan bahwa salah satu fungsi
hukum adalah untuk "mendakwa" kita ketika melanggar hukum (cara lain
untuk menerjemahkan kata Yunani termasuk "menelanjangi,"
"menghukum," "meyakinkan," dan "disiplin.")
Bagaimana cara kerja fungsi hukum itu dalam praktiknya? (lihat Rm. 7:9; bandingkan dengan Rm. 3:20; 5:13,20). Dapatkah kita menjadi "terdakwa" tetapi
tidak diyakinkan?
ü Dalam
persiapan untuk kelas, bacalah pasal "Pengadilan Pemeriksaan" dalam
buku Alfa dan Omega, jld. 8, dan
catat elemen-elemen keadilan dan kasih. Selama pelajaran berlangsung, tanyalah
anggota kelas apa pengertian mereka tentang penghakiman, dan apa yang mereka
rasakan tentang itu. Lalu mintalah
seseorang untuk membaca 1 Yoh. 4:17-19 kemudian diskusikan. Tanyakan anggota kelas kapan mereka terakhir kali
mendengar khotbah tentang penghakiman. Sebagai kelas Sekolah Sabat, lakukan diskusi
dan kutip ayat Alkitab sebanyak mungkin tentang penghakiman. Gambaran apakah
yang dinyatakan di sana? Bagikan kepada mereka apa yang Aiula temukan pada
pasal "Pengadilan Pemeriksaan" dan tanyakan kepada mereka luisiimana
miripnya dan berbedanya itu dengan gambaran mereka tenlanr, penghakiman.
Langkah 3—Mempraktikkan
Untuk Guru: Dalam bagian
komentar Alkitab, sebuah pernyataan telah dibuat: "Menjadi seperti Yesus
adalah penting karena kita adalah utusan-utusan- Nya di dunia ini." Poin
ini berdasarkan 2 Kor. 5:20: "Jadi kami ini adalah utusan utusan Kristus,
seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami dalam nama Kristus
kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan denj'.an Allah."
Bagaimanakah menjadi
"utusan Kristus" berarti menggenapi hukum kasih Allah'.' Apakah kita
semua dipanggil menjadi utusan Kristus, dan jika ya, apakah artinya itu bagi
kehidupan kita sekarang? Bacalah dan diskusikanlah bagaimana kutipan berikut
dalam hal kualitas seorang diplomat yang efektif dapal diaplikasikan dalam
hidup dan misi seorang utusan Kristus.
Aktivitas: Apakah artinya menjadi seorang utusan? Dalam arti yang sesungguhnya
seperti sebuah kamus yang mengartikan seorang utusan sebagai; "seorang
diplomat resmi dalam status yang tertinggi, diutus oleh pemerintah atau negara kepada
pemerintah atau negara lain sebagai warga perwakilannya."
Saat kita dibaptis, kita
mengakui kepatuhan kita kepada Yesus Kristus, Raja atas segala raja dan Tuhan
atas segala tuan. Ia kemudian mengirim kita sebagai utusannya menjadi
"warga perwakilan-Nya," hidup dalam dunia ini dalam misi
diplomatis-Nya, mewakili Dia dan kerajaan-Nya serta menyampaikan pekabaran pendamaian-Nya (lihat 2 Kor.
5:20).
"[Kualitas diplomat adalah] kebijaksanaan yang tetap, ketenangan yang
tak bergeming, dan kesabaran yang penuh pertimbangan, tidak ada provokasi, tidak
ada kesalahan yang dapat menggoyahkan," kata seorang Amerika, Ben- jamin
Franklin, seorang diplomat yang dihormati pada abad kedelapan belas, yang
dicatat di The Diplomat's Dictionary, by Charles W. Freeman (United States Institute of Peace Press, revised edition, 2006), hlm. 88.
Francois de Callieres, penulis
tentang dasar-dasar diplomasi abad kedelapan belas yang dicatat dalam sumber
yang sama telah membuat pernyataan yang serupa: "Seorang diplomat yang
baik harus memiliki kemampuan analisis yang tajam, sebuah karunia kesanggupan
yang menolak untuk dialihkan oleh kesenangan atau hiburan yang sembrono,
menghakimi dengan adil, dan langsung kepada tujuan melalui jalan yang pendek
serta alamiah tanpa perlu banyak birokrasi.... Diplomat harus bergerak cepat,
memiliki banyak akal, seorang pendengar yang baik, sopan dan ramah."—Hlm.
87, 88.
Langkah 4—Menciptakan
Untuk Guru: Berangkat dari aplikasi
diskusi di atas, doronglah anggota kelas untuk merefleksikan artinya bagi diri
pribadi, mempraktikkannya sebagai kepenuhan hukum Kristus oleh menjadi utusan
bagi Dia.
Aktivitas: Undang anggota kelas untuk bekerja sama membuat
sebuah poster dengan tema "Utusan Kristus," mendengar kualitas
seorang utusan yang efektif, maupun penyataan misi. Doronglah setiap individu
untuk meletakkan poster mereka di tempat di mana mereka dapat sering
melihatnya, yang berperan sebagai pengingat bagi misi mereka yang penting.
Sebagai alternatif, untuk melakukan-latihan ini tanpa ada perlengkapan,
mulailah dengan mendiskusikan arti menjadi utusan Kristus.
BERITA
MISI
BAYI YANG DIBUANG (BAGIAN 2) - BELIZE
Jeremy
Fakta Terkini
1.
SanPedro adalah sebuah pulau indah
yang terletak di lepas pantai Belize.
2.
Sebagian
besarorang di San Pedro sangat sekuler.
3.
Bahasa
resmi di San Pedro adalah bahasa Inggris.
Pulau ini memiliki konsentrasi
terbesar dari akomodasi pengunjung di Belize dan fasilitas menyelam yang
adalah beberapa yang terbaik di negeri ini.
Janin terus berkembang dan menjadi
lebih kuat setiap hari. Saat berusia 6 tahun, janin itu berjalan ke Sekolah
Dasar Advent, bukan dengan tongkat—seperti prediksi dokter, karena ia tidak
buta. Tidak juga di kursi roda—sebagaimana yang dokter peringatkan, karena dia
bisa berjalan. Dia berjalan dan melakukannya dengan baik dalam mengikuti setiap
mata pelajaran, la melanjutkan pendidikannya di sebuah akademi Advent dan
kemudian pergi ke sebuah universitas Advent, di mana ia belajar untuk menjadi
pendeta.
Janin itu yang merupakan bagian dari
rencana besar Allah bagi akhir zaman. Janin itu adalah saya. Meskipun saya harus
mati berkali-kali, Allah memelihara
hidup saya sampai saat ini.
Hebatnya,
bagaimanapun, pemeliharaan ajaib bagi saya, Setan hampir memenangkan jiwa
saya.
Asuhan Miskin
Saya
telah menghadapi banyak kekecewaan dalam hidup saya. Ayah kami tidak mendukung
kami, dan kami tumbuh sangat miskin.Telah diberitahukan bahwa saya tidak akan
berarti apa-apa, bahwa saya adalah orang yang terburuk. Saya tahu tentang
kesulitan. Saudara-saudara saya dan saya harus berbagi satu tas sekolah 3
sampai 4 orang. Kami menerima seragam bekas. Seringkali kami pergi ke sekolah
dalam keadaan lapar, karena kami belum makan selama berhari-hari.Tuhan membantu
kami, tapi itu memerlukan disiplin.
Bertumbuh
di bagian selatan Kota Belize, anak-anak cenderung menyimpang seperti domba. Dan
sebagai seorang pemuda, saya sesat. Saya keluar menjadi orang dunia, bermain
musik Setan. Saya tahu banyak tentang musik jalanan, karena pada usia muda saya
mengalami itu.
Saya Perlu Berubah
Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana mungkin anak muda ini,
dengan cerita kelahirannya menjadi kuat... mengapa ia bahkan di luar sana? Ini
adalah akibat dari memalingkan mata Anda dari Yesus. Ini adalah hasil dari
berpikir bahwa masa muda adalah waktu untuk bersenang-senang dengan dunia. Ini
adalah hasil dari usaha yang buruk. Tetapi Tuhan membawa saya kembali, melalui
serangkaian hukuman, tetapi Dia menghukum saya dengan cinta. Ada beberapa hal
yang saya lakukan yang salah, dan Tuhan mulai menarik perhatian saya untuk beberapa
hal dan memvonis saya bahwa saya perlu untuk berubah.
Salah
satunya dalam hal musik. Saya dipakai untuk bermain musik di klub. Pada hari
Sabat pagi, saya akan berada di gereja, dan saat matahari terbenam, saya akan
berada di klub. Dari gereja ke klub pada hari yang sama. Dan saya akan bertemu
teman- teman lain dari gereja di sana, juga. Tapi saya memuji Tuhan karena
anak- anak yang sama bertemu di klub, kemudian keluar dari tempat itu, seperti
yang saya lakukan, dan kami membentuk pelayanan khusus untuk menyebarkan pesan
kami: Musik ini akan memimpin banyak orang untuk kehancuran kekal. Saya
mengambil kesimpulan ini karena pengalaman saya dan apa yang saya lihat di
klub. Saya tidak akan merekomendasikan hal ini kepada siapa pun. Kepada siapa
saja yang di luar sana, saya akan mengatakan, pulang ke rumah!
Ditangkap
Sementara
saya rajin mempelajari Alkitab saya, Tuhan menangkap saya
dan saya membuat perubahan. Itu menakjubkan. Saya menemukan bahwa makin dekat
Anda kepada Yesus, semakin Dia membuka pemahaman spiritual tentang peperangan
rohani yang terjadi di sekitar kita. Kita bergulat melawan roh-roh jahat di
tempat-tempat tinggi. Saya takut pergi di sebuah klub sekarang. Saya tahu musik
akan membawa pengaruh Setan.
Tuhan
membawa keajaiban dalam hidup saya, dan Dia masih melakukan keajaiban bagi saya
dan orang lain. Impian saya adalah untuk melihat jutaan diselamatkan dalam
Kerajaan Allah. Dengan kasih karunia- Nya, saya mampu memimpin banyak pertemuan
penginjilan dan memiliki sukacita melihat ratusan orang dibaptis melalui
jangkauan keluar ini. Saya percaya bahwa banyak orang muda dan orang tua, jika
kita pergi bersama-sama, dapat mempercepat kedatangan Yesus.
No comments:
Post a Comment