27 September - 3 Oktober*
Yakobus,
Saudara Tuhan
SABAT PETANG
Untuk
Pelajaran Pekan Ini, Bacalah: Yohanes 7:2-5; 1 Korintus
15:5-7; Yakobus 1:3; 2:5; 1 Petrus 2:9,10; Matius 7:24-27.
AYAT HAFALAN: "Kamu adalah
sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu" (Yohanes 15:14).
Kita, hari ini, berada jauh dari era gereja Kristen mula-mula, baik dalam
hikmat dan budaya. Maka, kita memiliki sedikit gagasan tentang apa yang dimiliki
oleh cikal bakal pergerakan Kristen pada saat banyak anggotajemaat bertemu di
rumah-rumah, dan kebanyakan umat percaya adalah orang Yahudi, dianiaya oleh
saudara mereka sendiri, yaitu orang Israel. Surat Yakobus memberikan kita
sekilas pandangan mula-mula dari Kekristenan Yahudi sebelum itu hilang dalam
kabut pertentangan antara Yahudi dan Kristen, dan sebelum pengucilan orang
Yahudi oleh gereja yang didominasi oleh orang dari latar belakang kafir pada
abad kedua dan sesudahnya.
|
Seperti banyak dari surat-suratnya, tidak terlihat kalau beberapa krisis
atau kebutuhan yang mendesak dalam jemaat lokal yang menjadi mendorong Yakobus
untuk menulis surat ini. Sebaliknya, surat ini ditulis kepada komunitas
Kristen yang lebih luas, "yang di perantauan" (Yakobus 1:1).
Tetapi sebelum kita melangkah lebih jauh ke dalam surat Yakobus, pekan ini
kita akan coba untuk mempelajari tentang si penulis. Beberapa pertanyaan yang
akan kita tanyakan adalah: Siapa Yakobus itu? Apa latar belakangnya? Apa hubungannya
dengan Yesus? Serta apa posisi yang ia pegang dalam jemaat?
*PeIajari
pelajaran pekan ini untuk persiapan hari Sabat, 4 Oktober.
Minggu, 28
September
Yakohus,
Saudaranya Yesus
Penulis surat ini pasti telah dikenal dalam jemaat
karena tidak ada lagi informasi yang spesifik dalam surat ini selain dia yang
dapat kita temukan dalam Yakobus 1:1: "Salam dari Yakobus, hamba Allah dan
Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan."
Maka, dengan cepat kita dapat mempersempit pilihan
kita terhadap identitas penulis. Empat orang dalam Perjanjian Baru yang
bernama Yakobus: Dua di antaranya termasuk dalam 12 murid (Markus 3:17,18); ada juga ayah dari Yudas
(seorang murid Yesus, tetapi bukan Yudas Iskariot, Lukas 6:16) dan salah
seorang saudara Yesus (Markus 6:3). Di antara keempat orang ini, hanya saudara
Yesuslah yang hidup lebih panjang dan lebih menonjol dalam jemaat yang telah
menulis surat seperti ini. Jadi, kita percaya bahwa itu adalah Yakobus,
saudara Yesus, yang menulis buku dalam Perjanjian Baru ini.
Sebagai seorang anak tukang kayu (Matius 13:55), Yakobus memiliki kesempatan
pendidikan yang lebih, dibandingkan penduduk desa pada umumnya. Suratnya
berada di antara contoh gaya penulisan Yunani yang terbaik dalam Perjanjian
Baru. Suratnya kaya kosakata, bakat retorika, serta perintah dalam Perjanjian
Baru yang hanya dapat diungguli oleh orang Ibrani. Oleh karena namanya muncul
pertama dalam daftar saudara Yesus, Yakobus mungkin adalah anak yang tertua.
Tetapi, fakta bahwa Yesus memercayakan pemeliharaan ibu-Nya kepada Yohanes,
murid yang kekasih (Yohanes 19:26-27), memberi kesan bahwa saudara Yesus bukan hanya anak
dari Maria saja, tetapi anak-anak Yusuf dari perkawinannya yang sebelumnya.
Dalam konteks pelayanan Yesus, bacalah ayat ini: "Waktu kaum keluarga-Nya
mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia
tidak waras lagi" (Markus 3:21, lihat juga Yohanes 7:2-5). Apa yang
ayat ini katakan kepada kita tentang bagaimana Yesus telah ditolak oleh
saudara-Nya sendiri? Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari mereka, bagi diri
kita, bahkan seandainya ketika kita menemukan diri kita disalahmengerti oleh
orang yang kita kasihi?
Yohanes 7:2-5
7:2 Ketika itu sudah dekat
hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
7:3 Maka kata
saudara-saudara Yesus kepada-Nya: "Berangkatlah dari sini dan pergi ke
Yudea, supaya murid-murid-Mu juga melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau
lakukan.
7:4 Sebab tidak seorang pun
berbuat sesuatu di tempat tersembunyi, jika ia mau diakui di muka umum. Jikalau
Engkau berbuat hal-hal yang demikian, tampakkanlah diri-Mu kepada dunia."
7:5 Sebab
saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya.
"Pengertian yang salah akan pekerjaan Mesias,
dan kurang iman akan tabiat Ilahi pada Yesus, itulah yang mendorong
saudara-saudara-Nya untuk mendesak Dia agar Ia menunjukkan diri-Nya kepada
orang banyak pada Hari Raya Pondok Daun-daunan."—E.G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 102.
Senin, 29 September
Yakobus, Orang Percaya
Bacalah I
Korintus 15:5-7 dan Kisah 1:14. Apa yang ayat-ayat ini katakan kepada kita
tentang perubahan yang terjadi kepada Yakobus?
I Korintus 15:5-7
15:5
bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas
murid-Nya.
15:6
Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus;
kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di
antaranya telah meninggal.
15:7
Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
Kisah 1:14
1:14
Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa
perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Yesus
menampakkan diri kepada banyak orang sesudah kebangkitan-Nya, termasuk Petrus
dan "12 murid" (tidak termasuk Yudas Iskariot). Kemudian Ia
menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus orang pada saat yang sama.
Rupanya Yakobus, tidak bersama-sama dalam pertemuan dengan lima ratus orang
itu; Yesus menyatakan diri-Nya kepadanya secara terpisah, dan penyataan itu
sudah pasti haruslah istimewa, karena kejadian itu disebutkan secara khusus.
Apa pun yang terjadi dalam pertemuan itu, Alkitab tidak menyebutkannya. Tetapi
itu pasti telah membuat sebuah pengaruh yang besar dalam dirinya, oleh karena
Yakobus menjadi seorang pengikut Yesus yang setia dan seorang pemimpin gereja
yang berpengaruh.
Apa lagi yang
kita ketahui tentang Yakobus? Kisah 12:16,17; 15:13,14,19; Kisah 21:17-19;
Galatia 1:18, 19; 2:9.
Kisah 12:16,17; 15:13,14,19;
12:16 Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka
membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang-cengang.
12:17 Tetapi Petrus memberi isyarat dengan tangannya, supaya
mereka diam, lalu ia menceriterakan bagaimana Tuhan menuntunnya ke luar dari
penjara. Katanya: "Beritahukanlah hal ini kepada Yakobus dan
saudara-saudara kita." Lalu ia keluar dan pergi ke tempat lain.
15:13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah
Yakobus: "Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah
menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu
umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
15:19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh
menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada
Allah,
Kisah 21:17-19;
21:17 Ketika kami tiba di Yerusalem, semua saudara menyambut kami
dengan suka hati.
21:18 Pada keesokan harinya pergilah Paulus bersama-sama dengan
kami mengunjungi Yakobus; semua penatua telah hadir di situ.
21:19 Paulus memberi salam kepada mereka, lalu menceriterakan
dengan terperinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain oleh
pelayanannya.
Galatia 1:18, 19; 2:9
1:18 Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk
mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya.
1:19 Tetapi aku tidak melihat seorang pun dari rasul-rasul yang
lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus.
2:9 Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku,
maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat,
berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan,
supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada
orang-orang yang bersunat;
Yakobus segera menjadi seorang
figur pemimpin di jemaat Yerusalem. Sesudah pembebasannya dari penjara oleh
malaikat (44 M.), Petrus ingin agar Yakobus mengetahui apa yang telah terjadi
kepadanya (Kisah 12:17). Lima tahun kemudian, Yakobus memimpin serta
mengumumkan hasi! keputusan Konsili Yerusalem. Sebelum Petrus dan Yohanes,
Paulus telah lebih dahulu menyebutnya dalam daftar "sokoguru" di
Yerusalem (Galatia 2:9). Beberapa tahun kemudian sesudah peristiwa itu (58
M.), ketika Paulus membawa bantuan dari beberapa jemaat untuk orang miskin di
Yerusalem, perwakilan setiap jemaat secara bergantian meletakkan persembahan di
kaki Yakobus (lihat Ellen G. White, Sketches from the Life
ofPaul, hlm. 208, 209).
Yakobus muncul sebagai seorang yang dihormati untuk
banyak dekade sesudah kematian para rasul. Bahkan, begitu banyak legenda
muncul tentang kesalehannya dan ia diingat sebagai "Yakobus yang
Adil." Jadi, meskipun dimulai dengan keraguan yang besar tentang Yesus,
Yakobus mengakhirinya dengan menjadi seorang raksasa rohani di era permulaan
gereja Kristen.
Yakobus dan Injil
Sangat
disayangkan, mungkin karena pengaruh Martin Luther, banyak orang Kristen tidak
dapat melihat pekabaran yang penting dari isi surat Yakobus. Tanpa mengurangi
kontribusi yang Martin Luther telah lakukan untuk gereja di era itu, kita harus
ingat bahwa "Reformasi tidaklah... berakhir dengan Luther. Itu akan berlanjut
sampai pada akhir sejarah dunia," karena 'kesalahan yang serius' telah
diperkenalkan oleh para tokoh reformator dan masih banyak kebenaran yang
penting lainnya yang masih tetap harus dinyatakan."—Ellen G. White, The Story of Redemption, hlm. 353.
Kemudian, kebutuhan untuk kebangunan yang besar
dari Jonathan Edwards, George Whitefield, dan Wesley bersaudara yang melahirkan
pergerakan Metodis serta penekanan pergerakan ini tentang peranan vital dari
kesucian dalam kehidupan Kristen. Pekerjaan reformasi berlanjut sampai pada
kebangunan yang kedua, melalui mana Allah memunculkan umat Masehi Advent Hari
Ketujuh untuk memproklamasikan "pekabaran malaikat ketiga." Seruan
yang menyeluruh ini akan berujung dengan kepenuhan Roh atas orang-orang
"yang menuruti perintah Allah, dan iman kepada Yesus" (Wahyu 14:12)1
Bacalah Yakobus
1:3; 2:5, 22, 23; 5:15. Bagaimanakah iman berperan dalam pasal ini? Apakah yang
ayat-ayat itu katakan kepada kita tentang apa artinya hidup oleh iman?
Bagaimaic.kaii ayat-ayat itu menunjukkan kepada kita bahwa iman lebih daripada
sekadar pengetahuan yang benar akan berbagai kebenaran yang proposisional?
Yakobus 1:3;
2:5, 22, 23; 5:15
1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan
ketekunan.
2:5 Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah
Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi
kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya
kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?
2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan
dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
2:23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan:
"Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu
kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat
Allah."
5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit
itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka
dosanya itu akan diampuni.
Itu dapat
menjadi sebuah kejutan kepada beberapa orang bahwa Yakobus merujuk kepada
percaya dan iman sebanyak 19 kali dalam suratnya yang pendek ini, lebih
daripada referensinya kepada gabungan perbuatan dan pembenaran. Bahkan,
pentingnya iman itu ditekankan pada awal pasal pertama dalam hubungannya dengan
pencobaan dan permintaan akan hikmat (ayat 3, 6). Ini menunjukkan bahwa Yakobus bukan hanya menulis kepada umat percaya, tetapi
juga mengharapkan mereka memiliki kualitas iman yang tertentu. Sebagaimana
kita akan lihat, tindakan percaya, di dalamnya, adalah terdapat sebuah faedah;
iman yang benar menghasilkan sebuah pengakuan. Yaitu, iman yang benar akan
dinyatakan dalam hidup dan karakter umat percaya.
Hal apakah yang
Anda lakukan dalam kehidupan setiap hari yang menyatakan kualitas dan realitas
iman Anda? Bagaimanakah Anda menunjukkan realitas iman Anda meskipun dalam hal yang "kecil"?
Rabu, 1 Oktober
Kepada Dua
Belas Suku di Perantauan
Bacalah Yakobus 1:1;
Kisah 11:19-21; dan 1 Petrus 2:9,10. Siapa "kedua belas suku" ini
dan bagaimanakah mereka tersebar luas?
Yakobus 1:1;
1:1 Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus,
kepada kedua belas suku di perantauan.
Kisah 11:19-21;
11:19 Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena
penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai
ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang
Yahudi saja.
11:20 Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan
orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang
Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan.
11:21 Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang
menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.
1 Petrus 2:9,10
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani,
bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang
telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah
beroleh belas kasihan.
Seperti yang
sudah kita lihat, Yakobus menulis kepada umat percaya. Pertama, pekerjaan
Injil berpusat di Yerusalem (Litkas 24:47); tetapi, sebagai hasil dari penganiayaan, di mana aniaya lebih
diintensifkan sesudah peristiwa Ste- fanus dilontari batu, umat percaya
tersebar, dan benih Injil ditanam di seluruh kota dan sekitar daerah kekaisaran
Roma.
Menurut Kisah
Para Rasul pasal 11, Injil menyebar kepada orang yang tidak mengenal Allah agak
lebih awal, dimulai di Antiokhia; jadi, "dua belas suku" kemungkinan
merujuk kepada umat Kristen secara keseluruhan. Sepertinya tidak ada perbedaan
jemaat berdasarkan etnik, itulah sebabnya Konsili Yerusalem segera harus
memutuskan apakah orang yang tidak mengenal Allah, yang percaya, harus lebih
dahulu menjadi Yahudi lewat disunat (Kisah 15:1-6) supaya menjadi Kristen.
Bacalah Kisah
15:13-21. Bagaimanakah Yakobus menyatakan masalah yang gereja mula-mula hadapi?
Kisah 15:13-21
15:13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah
Yakobus: "Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah
menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu
umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
15:15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang
tertulis:
15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok
Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan
Kuteguhkan,
15:17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang
tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang
melakukan semuanya ini,
15:18 yang telah diketahui dari sejak semula.
15:19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh
menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada
Allah,
15:20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka
menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari
percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.
15:21 Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap
kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di
rumah-rumah ibadat."
Sebuah solusi Alkitabiah untuk menjaga keutuhan gereja: Yakobus mengutip nubuatan Amos
bahwa pemulihan Israel serta ekspansi utamanya akan termasuk juga orang yang
tidak mengenal Allah (Kisah 15:16,17), sebuah dekret
yang berdasarkan kepada hukum-hukum Musa untuk penduduk asing itu sendiri (Imamat 18-20).
Yakobus menyapa
para pembacanya sebagai "dua belas suku" untuk mengingatkan mereka
akan identitas mereka sebagai keturunan dari perjanjian yang dibuat kepada
Abraham. Petrus memiliki gagasan yang serupa dalam pikirannya ketika ia
menggambarkan umat Kristen sebagai "bangsa yang kudus" (1 Petrus 2:9, bandingkan dengan Keluaran 19:5,6), juga ditujukan
kepada mereka yang "di perantauan" (1 Petrus
1:1). Kata Yunani dalam dua ayat ini adalah diaspora, yang biasanya merujuk kepada orang Yahudi yang hidup di luar batas wilayah
Israel (lihat Yohanes 7:35).
Sebuah jemaat
di perantauan? Terdengar seperti kita sendiri, sebagai umat Masehi Advent Hari
Ketujuh. Meskipun perbedaan budaya yang luas, etnik, serta sosial di antara
kita, apakah yang menyatukan umat Masehi Advent Hari Ketujuh di dalam Kristus
sebagai sebuah pergerakan protestan yang berbeda dan istimewa?
Kamis, 2 Oktober
Yakobus dan Yesus
Yakobus
memiliki kesempatan untuk mengamati Yesus ketika Yesus masih kecil, pemuda, dan
saat dewasa. Kemudian, dalam beberapa hal Yakobus bukan hanya percaya kepada
Yesus sebagai Mesias tetapi juga menjadi pemimpin orang Kristen di Yerusalem.
Dan bahkan, Yakobus menyebut dirinya bukan sebagai seorang saudara tetapi
seorang "hamba Yesus Kristus" (Yakobus 1:1).
Jelas, bahwa Yakobus telah belajar kerendahan hati dan hikmat yang benar.
Tidak mengherankan, ini juga adalah tema yang penting dari surat ini (lihat Yakobus 1:9-11, 21; 3:13-18; 4:6-10)
Bandingkan
ayat-ayat berikut serta ringkaskan persamaan yang dimiliki:
Yakobus 1:22 dengan Matius 7:24 – 27
1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya
pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan
melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di
atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin
melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak
melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas
pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin
melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Yakobus 3:12 dengan Matius 7:16
3:12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah
zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata
air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing
dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan
diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."
Yakobus 4:12 dengan Matius 7:1
4:12 Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang
berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga
engkau mau menghakimi sesamamu manusia?
7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Persamaan yang dimiliki
surat Yakobus dengan ajaran Yesus, tepatnya Khotbah di Atas Bukit, telah
dikenal secara luas. '"Pengaruh Yesus' yang besar mendasari seluruh ajaran
Yakobus."- Peter II. Davids, The Epistle of James (Grand Rapids, Mich.: Eerdmans Publishing Co., 1982), hlm. 50.
Dari
perbandingan yang dekat antara Yakobus dan Kitab Injil, terlihat bahwa surat
Yakobus tidak bergantung kepada salah satu kitab Injil. Sebaliknya, Yakobus
menulis dari pengenalannya yang intim dan pribadi pada ajaran-aja- ran Yesus
yang selalu menginspirasi para pendengar-Nya untuk percaya serta mengajak
mereka untuk mempraktikkan iman tersebut.
Pada saat kita
mempelajari buku Yakobus pada triwulan ini, kita akan menemukan sebuah
pendekatan yang serupa. Yakobus tidak puas pada iman yang lemah, iman yang
tidak berbuah atau iman yang ragu-ragu. Saat kita melihat pelajaran pekan
depan, iman mendominasi bagian awal buku ini, dan Yakobus menunjukkan bagaimana
kualitas yang sangat krusial ini melandasi sebuah hubungan dengan Kristus.
Renungkanlah
kualitas dan realitas iman Anda sendiri. Berapa nyatakah realitas iman Anda
itu? Seberapa dalamkah itu terjadi? Bagaimanakah hal itu menyanggupkan Anda
menghidupkan kehidupan Kristen? Hal apa saja yang dapat Anda
lakukan, dan pilihan apakah yang Anda dapat buat untuk menolong meningkatkan
kualitas serta dalamnya iman Anda?
Jumat, 3 Oktober
Pendalaman: "Saudara-saudara-Nya sering menghadapkan filsafat orang-orang Farisi
yang membosankan dan amat tua itu, dan menganggap bahwa mereka dapat mengajar
Dia yang mengetahui semua kebenaran dan mengerti segala rahasia itu. Mereka
dengan bebas mempersalahkan apa yang mereka tidak mengerti. Dengan cepat mereka
mencela segala yang ada pada-Nya, sehingga jiwa-Nya letih dan susah. Mereka
mengaku beriman kepada Allah, dan mengira sedang membenarkan Allah, sedangkan
Allah ada di antara mereka di dalam tubuh, tetapi mereka tidak mengenal Dia.
"Perkara-perkara yang demikian inilah membuat
jalan-Nya penuh dengan duri. Kristus sangat disakiti oleh kurang penghargaan di
rumah-Nya sehingga bagi-Nya lebih baik pergi ke tempat di mana perkara itu
tidak ada."—E.G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 349.
Pertanyaan untuk di diskusikan:
1.
Surat Yakobus
pada dasarnya adalah sebuah buku panduan dalam praktik kehidupan Kristen. Itu
bahkan mungkin adalah kitab Perjanjian Baru yang pertama ditulis (sekitar 44
dan 49 M.). Yaitu di samping menjadi sebuah buku dalam bidang teologi, itu juga
menginformasikan kepada kita bagaimana menghidupkan kehidupan Kristen. Mengapa
menghidupkan apa yang kita percayai sebagaimana mestinya, adalah lebih penting
daripada apa yang kita percayai? Atau apakah yang kita percayai itu lebih
penting daripada bagaimana menghidupkan kepercayaan itu? Contohnya, mana yang
lebih baik: Seorang pemelihara hari Minggu yang tulus dan sungguh-sungguh serta
serius memelihara hari pertama dalam pekan ataukah seorang pemelihara hari
Sabat yang tidak tulus, yang memelihara hari Sabat tetapi tidak sungguh-sungguh
melakukannya dengan serius?
2.
Seperti yang
kita pelajari pada hari Senin, Yakobus adalah saudara Yesus. Dengan kata lain,
meskipun Yesus adalah Altoli sendiri, Pencipta segala sesuatu yang telah
diciptakan, la juga adalah Seorang manusia, seperti kita, bahkan sampai kepada
satu titik bahwa Ia memiliki saudara-saudara. Bagaimanakah konsep yang luar
biasa ini menolong kita untuk mengerti bagaimana jarak pemisah yang,luas antara
surga dan dunia yang sudah jatuh ini dijembatani? Juga, apakah yang fakta ini
katakan kepada kita, tentang jarak yang panjang yang Allah lalui untuk
menyelamatkan manusia berdosa? Bagaimanakah kemanusiaan Kristus menolong kita
mengerti bagaimana kita memperoleh kemenangan alas dosa? Bagaimanakah kemanusiaan
Kristus menjamin kita bahwa Allah mengerti perjuangan dan pergumulan kita?
3.
Pelajaran
pekan ini menyebutkan bahwa kerendahan liati adalah tema di dalam surat
Yakobus. Mengapa kerendahan hati sangat penting dalam kehidupan Kristen?
Yaitu, dalam terang salib dan apa yang terjadi di sana, bagaimana bisa kita
berani menganggap siksp sombong atau merasa diri penting khususnya ketika
datang pada masalah rohani?
PENUNTUN GURU
Ringkasan Pelajaran
Ayat Inti: Yakobus 1:17-19
Anggota Kelas akan:
Mengetahui:
(1) Mengerti keadaan sejarah, kehidupan, dan iman dalam gereja Kristen
mula-mula; (2) melihat pentingnya kontribusi yang kitab Yakobus buat terhadap
pemahaman tersebut serta relevansinya kepada gereja sekarang ini. Merasakan: Mengalami pengharapan,
mengetahui bahwa Allah akan mengubah kelemahan menjadi kekuatan supaya seperti
Yakobus, kita dapat beralih dari perasaan bimbang kepada percaya.
Melakukan: Memilih untuk
bertindak sesuai dengan kepercayaan kita untuk mengikuti instruksi Allah,
bagaimana menghidupkan kehidupan Kristen.
Garis Besar Pelajaran:
I. Mengetahui: Mengerti Siapa Yakobus, Saudaranya Yesu
A. Bagaimanakah Yakobus dan saudaranya yang lain berhubungan dengan Yesus selama pelayanan Kristus di dunia?
B. Kapankah Yakobus menjadi pengikut Yesus, dan jenis pemimpin seperti apakah dia dalam jemaat mula-mula?
II. Merasakan: Damai Lawan Perkataan yang Kurang Enak Didengar
A. Mengapa beberapa orangtua berbicara kepada anaknya, "Lakukan seperti yang saya katakan, tetapi bukan seperti yang saya lakukan?" Apakah perbedaan antara percaya dan tindakan.
B. "Perbuatan" apa yang tergambar dalam kehidupan Kekristenan Anda, dan apakah yang Anda rasakan ketika iman dan tindakan ("perbuatan") adalah sejalan? Dan kapankah mereka itu sejalan?
III. Melakukan: Menyejajarkan Iman dan Tindakan
A. Bagaimanakah iman Anda dapat menjadi sempurna? Mengapakah penting menyamakan iman dan tindakan?
B. Analisislah motif Anda dalam "perbuatan" Anda. Apakah itu mengalir dari iman? Jika tidak, perubahan apakah yang perlu Anda buat untuk memastikan bahwa hal itu mengalir dari iman?
I. Mengetahui: Mengerti Siapa Yakobus, Saudaranya Yesu
A. Bagaimanakah Yakobus dan saudaranya yang lain berhubungan dengan Yesus selama pelayanan Kristus di dunia?
B. Kapankah Yakobus menjadi pengikut Yesus, dan jenis pemimpin seperti apakah dia dalam jemaat mula-mula?
II. Merasakan: Damai Lawan Perkataan yang Kurang Enak Didengar
A. Mengapa beberapa orangtua berbicara kepada anaknya, "Lakukan seperti yang saya katakan, tetapi bukan seperti yang saya lakukan?" Apakah perbedaan antara percaya dan tindakan.
B. "Perbuatan" apa yang tergambar dalam kehidupan Kekristenan Anda, dan apakah yang Anda rasakan ketika iman dan tindakan ("perbuatan") adalah sejalan? Dan kapankah mereka itu sejalan?
III. Melakukan: Menyejajarkan Iman dan Tindakan
A. Bagaimanakah iman Anda dapat menjadi sempurna? Mengapakah penting menyamakan iman dan tindakan?
B. Analisislah motif Anda dalam "perbuatan" Anda. Apakah itu mengalir dari iman? Jika tidak, perubahan apakah yang perlu Anda buat untuk memastikan bahwa hal itu mengalir dari iman?
Rangkuman: Ditulis sesudah satu dekade setelah kebangkitan Kristus, kitab Yakobus
menyiapkan kita sebuah pandangan mula-mula dari gereja Kristen pertama. Sebagai
tambahan, Yakobus, saudara Yesus, menyiapkan contoh yang sempurna tentang
berpindah dari tidak percaya kepada percaya. Yakobus menjadi seorang pemimpin
yang dihormati dalam gereja Kristen pertama, dan melalui surat ini, ia
menyediakan pandangan tentang bagaimana iman dan perbuatan bekerja bersama
serta menjelaskan mengapa itu penting.
Siklus Belajar
Langkah 1—-Memotivasi
Fokus Alkitab: Yakobus 1:5-7
Kunci Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Melalui contoh dan tulisan Yakobus, kita belajar bahwa iman tidak
dibangun atas penglihatan; tetapi, iman yang benar akan dinyatakan dalam
kehidupan dan karakter umat percaya.
Untuk Guru: Saat kita
mulai mempelajari kitab Yakobus, beberapa anggota kelompok mungkin memiliki
keprihatinan tentang surat ini, takut bila surat ini menempatkan
"perbuatan" di atas iman. Tetapi, ketika kita melihat pelajaran
sepanjang triwulan ini, Yakobus dengan indah menggabungkan iman dan perbuatan
bersama-sama, menyatakan bahwa Yesus dapat melakukan dalam hidup semua orang
yang mengasihi serta rindu mengikut Dia. Sebagai saudara tertua Yesus (lihat
Mal. 13:55) dan sebagai seseorang yang sebelumnya bukanlah orang yang
percaya, Yakobus adalah contoh yang sempurna dari perubahan yang dapat terjadi
kepada hidup seseorang saat ia berserah kepada Kristus.
Cerita Pembuka: Dua ribu
tahun yang lalu ketika kerajaan Roma memerintah dunia barat, orang yang
mengaku berhak atas takhta orang Yahudi, orang gila, dan Mesias palsu begitu
banyak. Simon orang Peraea (juga dikenal sebagai "Anak Yusuf'), bekas
budak Herodes Agung, memberontak dan menyatakan diri sebagai raja, dia
berhasil membakar dan menjarah istana serta beberapa rumah bangsawan sebelum
ia kemudian ditangkap dan dibunuh. Athronges, seorang gembala yang tinggi dan
kuat, memimpin sebuah pemberontakan melawan Herodes Archelaus.dan orang-orang
Roma. Meskipun menyatakan diri sebagai Mesias, Athronges sangat kejam kepada
orang Roma juga kepada orang Yahudi. Kemudian ada juga Yudas dari Galilea yang
berkhotbah bahwa Allah sajalah raja Israel. Ia memimpin sebuah perlawanan yang
keras melawan Roma, menuntut bahwa orang Yahudi tidak perlu membayar pajak
kepada Roma. Josephus, ahli sejarah Yahudi yang terkenal, menghubungkan kelompok
ini dengan sekte Zelot serta menyalahkan mereka atas pemberontakan besar
bangsa Yahudi yang mengakibatkan kehancuran kuil Herodes (juga dikenal sebagai
"Kuil yang kedua"). Yudas dari Galilea disinggung dalam buku Kisah,
di mana ia dikenal sebagai pemimpin pergerakan Mesias yang gagal (Kisah
5:37).
Pertimbangkanlah: Mengingat suasana religius dan politik saat itu, tidaklah sulit untuk
membayangkan bahwa beberapa orang bersikap skeptis sehubungan pengakuan Yesus
sebagai Anak Allah. Bahkan saudara-Nya sendiri, termasuk Yakobus, tidak
menerima Kemesiasan-Nya. Meskipun mereka mengenal Yesus sebagai seorang anak
di rumah serta mengawasi-Nya bertumbuh menjadi dewasa, saudara-Nya tidak
mengerti perlawanan-Nya terhadap harapan-harapan para pemimpin Israel dan
bahkan sering mengejek Dia (lihat Mrk. 3:31; Yoh.
7:1-5). Meskipun hubungan dekat mereka dengan Yesus, dan bahkan menyaksikan paling
tidak satu dari mukjizat-mukjizat-Nya (lihat Yoh. 2:11,12), mengapa
Yakobus dan saudara-saudara Yesus yang lain tidak menerima Dia sebagai Mesias
selama pelayanan-Nya di dunia? Mengapa melihat tidak selamanya memercayai?
Langkah 2—Menyelidiki
Untuk Guru: Kita dapat saja berpikir bahwa sebuah kesempatan istimewa memiliki Yesus
sebagai saudara. Tetapi meskipun Yakobus dapat menyaksikan Yesus pada
tahun-tahun permulaan, demikian juga selama pelayanan-Nya, sepertinya tidak
mudah bagi Yakobus untuk percaya kepada Yesus seperti ia percaya kepada orang
lain. Bahkan lebih sulit. Sebagaimana Yesus berkata, "Seorang nabi
dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum
keluarganya dan di rumahnya" (Mrk. 6:4). Tetapi pada waktu Yesus
terangkat ke surga, Yakobus dan saudara-saudaranya, termasuk Yudas, ada
bersama-sama dengan umat percaya (Kis. 1:14). S.eperti Yakobus, Yudas
juga menulis satu kitab Perjanjian Baru (Yudas 1, bandingkan dengan Mrk.
6:3). Tekankan kepada kelas Anda fakta bahwa meskipun dua ribu tahun
peristiwa- peristiwa kehidupan Yesus telah berlalu, Allah tetap sanggup
mengubah kita sebagaimana Ia telah mengubah kehidupan saudara-saudara-Nya
sendiri.
Komentar Alkitab
I. Paulus Lawan Yakobus
(Tinjau kembali Gal. 5:6 dan Gal. 6:15 bersama anggota kelas.)
Saat kita
mempelajari surat ini, penting untuk diingat bahwa Yakobus menulis tentang
bagaimana hidup sebagai seorang Kristen, dan bukan bagaimana menjadi Kristen.
Perbedaan penting ini menempatkan suratnya terpisah dari surat-surat Paulus,
khususnya Roma dan Galatia yang lebih fokus kepada bagaimana kita diselamatkan.
Hal ini juga kemungkinan besar menjelaskan mengapa Yakobus berbicara tentang
pentingnya perbuatan, tetapi, Paulus tidak pernah merujuk kepada "perbuatan
hukum" (lihat Rm. 3:20, 28; Gal. 2:16; 3:2,5,10).
Sebagai hasil
penemuan Gulungan Laut Mati, kita tahu sekarang bahwa frasa "perbuatan
hukum" adalah ekspresi teknikal yang merujuk kepada perbuatan yang
spesifik membedakan Yahudi "asli" dari orang yang tidak mengenal
Allah. [Martin G. Abegg Jr., "4QMMT, Paul, and Works of the Law"' in The Bible at
Oumran: Text, Shape, and lnterpretation (ed. Peter W.
Flint; Studies in the Dead Sea Serol/s and RelatedLiterature; Grand
Rapids, Mich.: Eerdmans, 2001), 203-16. James D. G. Dunn, "40MMT and
Galatians," New Testament Studies, jld.. 43 (Cambridge University
Press, 1997), hlm. 147-153.]
Bagi orang Yahudi yang hidup saat itu, perbuatan yang paling penting adalah
sunat; bahkan beberapa orang Kristen bersikeras bahwa orang yang tidak mengenal
Allah yang mau diselamatkan haruslah lebih dulu disunat (Kis. 15:1, 5).
Tentunya, dalam Konsili Yerusalem, sebagai hasil pendalaman Alkitab yang penuh
doa, melahirkan kesaksian tentang pekerjaan Roh Kudus, dan pertimbangan yang
sungguh-sungguh dari isu tersebut, gereja tiba kepada pengertian yang jelas—bah wa baptisan diselamkan
menggantikan sunat sebagai simbol keselamatan. Karena itu, Paulus dapat
berkata, "Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya-, tetapi
menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya" (Gal. 6:15; 1 Kor 7:19;
/uga Gal. 5:6).
Pertimbangkanlah: Perhatikan
bahwa baik Paulus {Rm. 2:28,29; Flp. 3:2,3) dan Yakobus (1:26, 27;
3:15-18) menunjukkan perhatian kepada apa artinya menjadi umat percaya
yang sejati. Tolonglah anggota kelas untuk mengerti persamaan dan perbedaan
dalam pengertian mereka. Diskusikan alasan-alasan perbedaan itu.
II. Yakobus
dalam Menghidupkan Kehidupan Kristen
(Tinjau kembali
Yak. 1:6-15; 3:1-12; dan 4:7 bersama anggota kelas.)
Surat Yakobus dibaca seperti sebuah buku penuntun
untuk bagaimana menghidupkan kehidupan Kristen. Itu memberitahukan kita
bagaimana mengatasi kebimbangan dan pencobaan (1:6-15). Itu juga
menggambarkan jenis sikap yang harus kita miliki terhadap orang kaya dan miskin
(2:1-7, 14-17). Kita belajar tentang pentingnya mengontrol perkataan kita
(3:1-12) dan bagaimana berdoa secara efektif (4:2,3; 5:15-18). Kita
juga menemukan banyak permata berharga yang membingkai: "Cepat mendengar,
tetapi lambat untuk berkata-kata, dan lambat juga untuk marah" (1:19);
"hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni... tidak memihak dan
tidak munafik" (3:17); "Allah menentang orang-orang yang congkak,
tetapi mengasihani orang yang rendah hati" (4:6); "tunduklah
kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu"4:7).
Pertimbangkanlah: Salah satu
pandangan yang paling penting dalam kitab Yakobus adalah apa yang kita lakukan
harus sesuai dengan apa yang kita katakan. Bandingkan pandangan ini dengan apa
yang Yesus katakan dalam Matius 7:21 dan Markus 3:31-35. Apakah yang Yesus
tunjukkan sebagai bukti bahwa seseorang adalah anggota dari
"keluarga" spiritual-Nya? Tunjukkan anggota kelas Anda ke-pada ayat
dalam surat Yakobus yang mengilustrasikan kebenaran penting ini (sebagai
contoh, lihat Yak 2:14, 18,19).
1.
Berikan alasan apakah Anda pikir mudah atau sulit bagi Yakobus untuk menjadi
saudara Yesus. Menurut Anda, apakah Yesus akan katakan kepada Anda tentang
interaksi pribadimu dengan anggota keluarga, dan mengapa?
2.
Apakah iman penting untuk mengerti dan menerima
firman yang diinspirasikan, atau adakah jalan yang lain? Jelaskan. Lihat Rm.
10:17; 1 Kor. 2:13; Yak. 1:18; 1 Ptr. 1:23.
Langkah 3—Mempraktikkan
Untuk Guru: Aplikasi
adalah bagian yang sangat penting dari pelajaran, menuntun murid bukan hanya
untuk mengerti pokok utama tetapi juga mempraktikkan dan mengaplikasikan
pengetahuan tersebut kepada kehidupan pribadi mereka. Jadi, dengan pertolongan
Roh Kudus, iman akan diubah kepada tindakan. Tanyakan anggota kelas untuk
mempertimbangkan bagaimana, dalam cara spesifik apakah, iman (atau kurang iman)
dinyatakan dalam hidup dan karakter setiap individu?
Sekarang ini,
banyak perhatian dicurahkan kepada pentingnya kesejajaran keyakinan,
nilai-nilai, dan tindakan, khususnya dalam bidang pendidikan, psikologi, serta
komunitas finansial.
"Jika kepercayaanmu, nilai-nilai dan
tindakan-tindakan adalah tidak sejajar dengan visi Anda maka konflik adalah
hasil yang Anda akan terima," tulis Stephen J. Healey, seorang penulis dan
pembicara transformasional. "Hasil-hasil itu kemungkinan tidak akan
sesuai dengan apa yang Anda inginkan... kepercayaanmu dan nilai-nilai Anda
haruslah menjadi dasar dari tindakan-tindakanmu."—Stephen J. Healey,
"mengapa menyejajarkan kepercayaan, nilai, dan tindakan saya adalah
penting?" 3 September 2011. http://www.sjhealey.com/prosperity/aligning-beliefs- values-aclions-important.
Pertanyaan
untuk Direnungkan:
Apakah yang Anda yakini tentang Yesus sehubungan
dengan hidup-Nya, aja- ran-ajaran-Nya, nilai-nilai-Nya?
Pertanyaan
Aplikasi:
Bagaimanakah tindakan-tindakan Anda sejajar dengan
kepercayaan dan nilai yang Anda anut? Jika tidak, tanyakan diri Anda, bagaimana
saya menyejajarkan— dengan mengubah kepercayaan dan nilai saya atau dengan
mengubah tindakan saya? Bagaimanakah Kristus memberikan kita kekuatan untuk
berubah?
Langkah 4—Menciptakan
Untuk Guru: Sepanjang pelajaran ini, kita telah menekankan bahwa (a) adalah mungkin
untuk berpindah dari tidak percaya kepada percaya dalam Yesus sebagai
Juruselamat kita; (b) adalah penting bahwa iman dan tindakan adalah sama; bahwa
menjadi seorang "pendengar" dan "pelaku" Firman adalah
penting. Aktivitas berikut adalah dirancang untuk menolong anggota kelas dalam
menganalisis iman, kepercayaan, nilai, dan tindakan mereka. Tolong tekankan
pentingnya memberikan kualitas waktu kepada latihan ini dan meminta hikmat dan
tuntunan Tuhan dalam menerapkannya.
Aktivitas: Selama minggu yang akan datang,
ambillah kertas yang banyak, letakkan dalam bentuk horizontal, dan buatlah
tabel dengan 4 kolom. Di atas setiap kolom, tuliskan kata-kata ini:
KEPERCAYAAN/NILAI/ATURAN/TINDAKAN. Daftarkan inti kepercayaan dan nilai Anda pada
dua kolom pertama. Kemudian daftarkan beberapa jenis aturan yang Anda tentukan
dalam hidup Anda, seperti individu, Kristen Advent, Sekolah Sabat/anggota
jemaat, pasangan, orangtua, pengurus, tenaga profesional, pensi'unan, dsb. Pada
akhirnya, daftarkan tindakan yang mendampingi setiap aturan Anda dan bandingkan
bagaimana mereka sejajar dengan kepercayaan dan nilai Anda. Area mana, jika
ada, yang memerlukan penjajaran? Mintalah Allah untuk memberikan hikmat
(lihat Yakobus 1:5,6) dan pertolongan (Flp. 4:13) dalam membuat
setiap perubahan yang dibutuhkan.
4 - 10 Oktober*
Pelajaran 2
Penyempurnaan
Iman Kita
SABAT
PETANG
Untuk Pelajaran Pekan Ini, Baca: Yakobus 1:2,3; 1
Petrus 1:6,7; Fi- lipi 3:12-15; Yakobus 1:19-21; Lukas 17:5,6; Lukas 12:16-21.
AYAT
HAFALAN:"Marjlah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus,
yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada
kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti
sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta
Allah" (Ibrani 12:2).
Seorang dokter gigi menjelaskan
mengapa penutup giginya selalu sempurna. "Berbeda dengan beberapa dokter
gigi yang lain," ia berkata, "saya tidak pernah memiliki masalah
dengan penutup gigi yang kembali dari lab. Jika saya mengirim mereka
hasil pekerjaan yang sempurna, mereka akan mengirimkan kepada saya penutup gigi
yang sempurna." Dokter gigi ini tidak khawatir tentang hasil akhir. Dia
berfokus kepada perannya pada awal sebuah proses.
|
Demikian pula,
sebagai seorang Kristen, kita tidak perlu terlalu memaksakan diri oleh karena
karakter kita akan menjadi lebih baik pada akhirnya. Itu adalah pekerjaan
Allah. Peran kita adalah "bertanding dalam pertandingan iman yang benar" (1 Tim. 6:12), dengan menjaga mata kita tertuju kepada Yesus,
"penulis dan penyempurna iman. kita." Iman di dalam Kristus yang
seperti ini menyanggupkan Dia bekerja di dalam kita "baik keinauan maupun
pekerjaan menurut kerelaan Nya" (Filipi 2:13) dan meneruskan pekerjaan yang baik yang Ia telah mulai (Filipi 1: 6). Tanpa iman, sangatlah mungkin kita merasa kalah bahkan sebelum kita iur mulaikan,
karena kita berfokus kepada diri kita sendiri daripada kepada Nya
Seperti yang Yesus katakan, "inilah pekerjaan
yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah
diutus Allah" (Yahanes
6:29) Yakobus, seperti yang.akan kita lihat,.menolong kita untuk mengerti
kebenaran rohani yang sangat penting ini.
Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan hari Sabat 11 Oktober
No comments:
Post a Comment