Misi Kita
SABAT PETANG
Bacalah
untuk Pelajaran Pekan Ini: Mat. 5:14-16; Luk. 24:48, 49; Yoh. 20:21; Mat.
28:19, 20;Why. 14:6-12.
AYAT HAFALAN: "Dan Injil kerajaan ini akan
diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu
barulah tiba kesudahannya" (Matius 24:14).
Pada awal pelayanan Yesus, Ia
memanggil Petrus dan Andreas untuk menjadi murid-murid-Nya, yang artinya agar
mereka akan menuntun orang lain kepada-Nya: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu
akan Kujadikan penjala manusia" (Mat. 4:19). Kemudian, Tuhan
menetapkan dua belas murid "untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya
memberitakan Injil" (Mrk. 3:14). Kristus mengutus kedua belas rasul
dan kemudian ke tujuh puluh murid untuk memberitakan Injil (Mat. 10:5-15;
Luk. 10:1-12). Selama empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Kristus
menampakkan diri beberapa kali kepada murid-murid- Nya (1 Kor. 15:3-8),
dan Ia meletakkan tanggung jawab memberitakan Injil di tangan mereka
(Kisah. 1:2, 3). Berulang-ulang Ia mempercayakan kepada mereka tugas
pemberitaan Injil. Meskipun tidak ada dari penulis Injil mencatat setiap kata
yang Yesus ucapkan, masing-masing meletakkan beberapa kalimat dari perintah
Tuhan, setiap catatan menekankan aspek yang berbeda dari tugas pemberitaan
Injil dan dengan demikian menyediakan bagi kita pemahaman yang berharga tentang
tujuan, metodologi, dan ruang lingkup.
|
Pekan ini kita
akan melihat pada tugas pemberitaan Injil sebagaimana Yesus Sendiri
menyampaikannya.
Pelajari Pelajaran Pekan ini untuk persiapan Sabat,
30 Agustus.
Menjadi
Terang Dunia
Bacalah Matius
5:14-16. Apakah yang Yesus katakan di sini kepada masing-masing kita secara
pribadi dan sebagai sebuah komunitas gereja?
Matius 5:14-16
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang
terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan
pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian
sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga."
Di seluruh
Alkitab, terang berkaitan erat dengan Allah. "TUHAN adalah terangku,"
dinyanyikan Daud (Mzm. 27:1), dan Yohanes menyatakan bahwa "Allah
adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan" (1 Yoh.
1:5). Allah adalah sumber terang. Bahkan, hal pertama yang Ia ciptakan
adalah terang, karena terang sangat diperlukan bagi kehidupan.
Mengingat
hubungan yang erat antara terang dan Allah, Kitab Suci sering menggunakan
terang untuk melambangkan kebenaran, pengetahuan, dan kesalehan. Berjalan di
dalam terang berarti memiliki karakter seperti karakter Allah (Ef. 5:8; I
Yoh. 1:7). Terang berarti Allah, kegelapan untuk Satan. Itu sebabnya adalah
dosa besar untuk "mengubah kegelapan menjadi terang, dan terang menjadi
kegelapan" (Yes. 5:20).
Yesus Kristus,
Anak Allah yang Kekal, adalah "terang manusia,... Terang yang
sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia"
(Yoh. 1:4, 9). Dia sendiri adalah terang yang dapat menerangi kegelapan
dunia yang ditutupi dosa. Melalui Dia kita boleh memiliki "terang dari
pengetahuan tentang kemuliaan Allah" (2 Kor. 4:6), itulah
karakter-Nya.
Ketika kita
menerima Kristus sebagai Juruselamat kita, kita menjadi "anak- anak
terang" (Yoh. 12:36; I Tes. 5:5). Namun kita tidak memiliki terang
di dalam diri kita sendiri. Seperti bulan, apa yang dapat kita lakukan adalah
memantulkan terang yang bersinar pada kita. Ketika kita mengizinkan Yesus
bersinar melalui kita, kita tidak akan melakukan perbuatan baik untuk
memamerkan kebajikan kita sendiri tetapi untuk menuntun orang lain untuk
memuliakan Allah.
"Jika
Kristus tinggal dalam hati, tidak mungkin untuk menyembunyikan terang
kehadiran-Nya. Jika orang-orang yang mengaku pengikut Kristus.... tidak
memiliki terang untuk diberikan, itu disebabkan mereka tidak memiliki hubungan
dengan Sumber terang.—Ellen G. White, Khotbah di Atas Bukit, hlm. 51.
Bukankah tidak
masuk akal menyalakan lampu hanya untuk meletakkannya "di bawah gantang
atau di bawah tempat tidur" (Mrk. 4:21)1 Lalu mengapa kadang-kadang
kita melakukannya dengan terang Kristus? Seorang murid yang bersembunyi tidak
lebih berguna daripada lampu yang ada di bawah mangkuk pada malam yang gelap.
Oleh karena itu, "bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang,
dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu" (Yes. 60:1).
Terang itu
sendiri sebenarnya tidak terlihat. Itu harus terpantul dari sesuatu; jika tidak
kita tidak bisa melihatnya. Pelajaran rohani apakah yang kita bisa ambil
darinya tentang bagaimana, sebagai orang percaya, terang kita dinyatakan?
Senin, 25 Agustus
Menjadi Saksi
Pertemuan Yesus
yang pertama dengan para murid setelah kebangkitan-Nya adalah sangat penting.
Mereka takut, tertekan, putus asa, dan bingung. Mereka telah mengunci
pintu-pintu ruangan karena takut, tetapi Yesus datang dan berdiri di
tengah-tengah mereka. Dengan suara yang jernih dan hangat Ia berkata kepada
mereka: "Damai sejahtera bagimu." Saat mereka kaget dan takut, adalah
sulit bagi mereka untuk mempercayai mata dan telinga mereka. Dengan penuh
kasih, Tuhan menunjukkan kepada mereka kedua tangan dan kaki-Nya dan
menjelaskan kepada mereka semua yang Kitab Suci katakan tentang Dia. Malam itu,
kehadiran-Nya dan perkataan-Nya mengubah mereka secara dramatis, menghilangkan
kecemasan dan ketidakpercayaan dan mengisi mereka dengan damai dan sukacita
yang datang dari kepastian kebangkitan-Nya.
Kemudian
Kristus mulai menguraikan misi mereka, secara bertahap membantu mereka untuk
memahami pentingnya tanggung jawab mereka sebagai saksi-saksi bagi kematian,
kebangkitan, dan kuasa-Nya untuk mengampuni dosa-dosa dan untuk mengubah hidup
(Luk. 24:46-48). Mereka sungguh telah melihat Dia mati, tetapi mereka juga
telah melihat Dia hidup kembali. Jadi mereka bisa bersaksi bagi-Nya, bahwa Ia
adalah Juruselamat dunia.
Seorang saksi
adalah seorang yang telah melihat suatu peristiwa yang terjadi. Siapa saja
bisa menjadi saksi, asalkan ia secara pribadi telah menyaksikan sesuatu. Tidak
ada yang namanya saksi kedua. Kita dapat bersaksi berdasarkan hanya pada
pengalaman kita sendiri, bukan orang lain. Sebagai orang berdosa yang
diselamatkan, kita memiliki hak istimewa untuk menyatakan kepada orang lain apa
yang Yesus telah lakukan bagi kita.
Apa hubungan
antara menerima Roh Kudus dan bersaksi bagi Kristus? Lihat Lukas 24:48, 49;
Kisah. 1:8. Lihat juga Yes. 43:10,12; 44:8.
Lukas 24:48, 49;
24:48 Kamu adalah saksi dari semuanya
ini.
24:49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa
yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai
kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."
Kisah. 1:8.
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa,
kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem
dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Yes. 43:10,12; 44:8.
43:10 "Kamu inilah
saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah
Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap
Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.
43:12 Akulah yang memberitahukan,
menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu.
Kamulah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Allah.
44:8 Janganlah gentar dan janganlah
takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu
kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada
Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"
Buku Kisah
Para Rasul menunjukkan bahwa kesaksian orang percaya bisa memiliki kuasa
yang meyakinkan hanya melalui kehadiran Roh Kudus yang tinggal di dalam hati
mereka. Setelah menerima Roh, "dengan kuasa yang besar rasul-rasul
memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam
kasih karunia yang melimpah-limpah" (Kisah 4:33). Artinya, mereka
mampu untuk berbicara, secara terbuka dan dengan kuasa yang besar, tentang apa
yang mereka sendiri telah saksikan dan alami. Dalam arti yang sangat nyata,
kesaksian kita tentang Kristus harus selalu menyertakan pengalaman kita sendiri
dengan Dia.
Apakah
pengalaman pribadi Anda bersama Tuhan? Apakah yang Allah telah lakukan di
dalam hidup Anda yang Anda dapat saksikan tentang menjadi tangan pertama bagi
orang lain? Bawalah jawaban Anda ke kelas pada hari Sabat.
Selasa, 26 Agustus
Jadi Aku Mengutus Kamu
Injil Yohanes
juga melaporkan pertemuan pertama Yesus dengan para mu- rid-Nya di ruang atas
namun menyebutkan unsur-unsur lain yang tidak termasuk dalam Injil Lukas.
Menurut
Yohanes, dalam cara apakah Yesus mendefinisikan misi orang- orang percaya?
Lihat Yoh. 20:21.
Yoh. 20:21
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi:
"Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga
sekarang Aku mengutus kamu."
Yesus telah
menyatakan konsep ini beberapa hari sebelumnya, ketika Ia berdoa: "Sama
seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah
mengutus mereka ke dalam dunia" (Yoh. 17:18). Mengutus seseorang
menyiratkan bahwa orang yang mengutus memiliki otoritas atas orang yang diutus.
Itu juga melibatkan tujuan, karena orang diutus untuk melaksanakan satu misi.
Yesus diutus oleh Bapa untuk menyelamatkan dunia (Yoh. 3:17), dan kita
diutus oleh Yesus untuk memproklamasikan keselamatan melalui Dia. Terbukti,
tugas kita adalah lanjutan dari pekerjaan Kristus, yang terdiri dari pelayanan
lengkap kepada semua orang (Mat. 9:35). Ia mengharapkan kita bukan hanya
melanjutkan apa yang Ia telah mulaikan tetapi melangkah lebih jauh.
"Barangsiapa percaya kepada-Ku," kata Yesus, "ia akan melakukan
juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan; bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih
besar dari pada itu" (Yoh. 14:12).
Yesus memberikan Roh Kudus untuk menyanggupkan para
murid melaksanakan misi mereka. Pada saat Penciptaan, Allah
"menghembuskan" kepada Adam "napas hidup" (Kej. 2:7).
Sekarang Yesus "menghembuskan" pada mu- rid-murid-Nya "Roh
Kudus" (Yoh. 20:22). Sebagaimana napas hidup mengubah debu tanah
yang mati menjadi makhluk hidup, demikian juga Roh Kudus mengubah murid-murid
yang takut dan putus asa menjadi saksi hidup untuk melanjutkan pekerjaan Yesus.
Pengurapan yang sama sangat diperlukan saat ini untuk menggenapi tugas yang
dipercayakan kepada kita.
Yesus telah
memanggil Anda menjadi saksi. Apakah yang bisa Anda saksikan? Artinya, apakah
yang Anda telah lihat atau alami, yang Anda harus bagikan dengan orang lain
tentang Yesus?
Rabu, 2 7 Agustus
Menjadikan Murid
Setelah
kebangkitan-Nya, Yesus bertemu dengan murid-murid-Nya di Galilea, "di
bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka" (Mat. 28:16). Bukan
hanya yang sebelas, tetapi juga lebih dari lima ratus saudara-saudara berkumpul
bersama-sama di sana untuk menemui Tuhan yang sudah bangkit" (I Kor.
15:6). Dia yang telah mengalahkan kematian berkata kepada mereka:
"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi"
(Mat. 28:18). Kuasa dan otoritas-Nya tidak lagi terbatas secara sukarela
sebagaimana sebelumnya. Sebaliknya, sebagaimana sebelum Inkarnasi,
otoritas-Nya meliputi seluruh alam semesta. Berdasarkan pada otoritas-Nya yang
tak dapat disangkal itu, Ia menitipkan misi kepada para pengikut-Nya.
Menurut catatan
Matius, dalam memberikan perintah agung Yesus menggunakan empat kata kerja:
Pergi, jadikan murid, baptis, dan ajar. Sayangnya, banyak versi Alkitab tidak
mencerminkan kenyataan bahwa, dalam bahasa Yunani, satu-satunya kata kerja
bentuk perintah adalah menjadikan murid, sementara tiga kata kerja lainnya
adalah partisip. Ini mengartikan bahwa penekanan pada kalimat itu ada pada
menjadikan murid, tiga aktivitas lainnya bergantung pada hal ini.
Apakah fungsi
pergi, baptis, dan mengajar dalam memenuhi perintah untuk menjadikan murid?
Lihat Mat. 28:19, 20.
Mat. 28:19, 20.
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah
semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Mandat Yesus
menunjukkan tiga aktivitas yang terlibat dalam menjadikan murid. Tiga aktivitas
tidak harus terjadi secara berurutan; sebaliknya, mereka saling melengkapi
satu dengan yang lain. Sementara pergi ke tempat yang berbeda, pada akhirnya ke
seluruh dunia, kita harus mengajarkan yang Yesus ajarkan, membaptiskan mereka
yang menerima Dia sebagai Juruselamat dan bersedia untuk menuruti segala hal
yang Yesus perintahkan.
Kita
bersukacita ketika seseorang dibaptiskan, tetapi baptisan bukanlah akhir dari
cerita. Itu adalah bagian dari proses menjadikan seseorang murid. Tugas kita
adalah mengundang orang untuk mengikut Yesus, yang berarti percaya kepada-Nya,
menuruti pengajaran-Nya, mengadopsi jalan hidup-Nya, dan mengundang orang lain
untuk juga menjadi murid-Nya.
Kata semua
menjadi ciri ayat ini. Karena Yesus memiliki "semua kuasa," kita
harus pergi kepada "semua bangsa" mengajar mereka untuk melakukan
"segala sesuatu" yang berkaitan dengan Injil, dengan jaminan bahwa
Kristus bersama dengan kita "selalu" (harfiahnya, "semua
hari") sampai akhir zaman.
Pikirkan gereja
Anda setempat. Apakah yang dilakukan di sana untuk menolong memelihara dan
pemuridan mereka yang baru bertobat? Apakah lagi yang bisa dilakukan?
Tanyakanlah diri Anda sendiri: Talenta apakah yang Anda miliki yang Anda dapat
gunakan pada bagian penting untuk memenuhi perintah Injil ini?
Kamis, 28 Agustus
Mengkhotbahkan Injil
Dengan
karakteristik ringkas dan jelas, Injil Markus menghadirkan perintah dalam satu
kalimat pendek: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada
segala makhluk" (Mrk. 16:15). Sebagaimana dalam Injil Matius, kata
kerja pergi dalam bahasa Yunani adalah bentuk participle yang
mengindikasikan bukan sebuah tugas tetapi gerakan yang dibutuhkan untuk
memenuhi tugas tersebut. Misi itu sendiri diekspresikan oleh bahasa Yunani
dengan kata kerja kerusso, diberikan di sini dalam bentuk perintah.
Kerusso berarti "mewartakan dengan kuat, mengumumkan,
mengkhotbahkan." Markus menggunakan istilah ini 14 kali, lebih banyak dari
ketiga Injil lainnya. Gereja harus mengkhotbahkan Injil.
Sepanjang pelayanan Yesus, keduabelas murid telah
diutus bukan kepada bangsa-bangsa kafir namun hanya "kepada domba yang
hilang dari umat Israel" (Mat. 10:6). Sekarang mereka diutus
"ke seluruh dunia" dan "kepada segala makhluk." Kesebelas
saja tidak akan pernah bisa memberitakan Injil ke seluruh penjuru dunia, apalagi
kepada setiap makhluk hidup di dalamnya. Sebuah tugas ke seluruh dunia seperti
ini menuntut partisipasi gereja secara keseluruhan. Hal ini dipercayakan kepada
seluruh umat percaya dalam Yesus di setiap zaman. Ini termasuk saudara dan
saya.
Baca Wahyu
14:6-12. Bagaimanakah ayat-ayat ini mencakup misi gereja di seluruh dunia?
Wahyu 14:6-12
14:6 Dan aku melihat seorang malaikat
lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk
diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan
suku dan bahasa dan kaum,
14:7 dan ia berseru dengan suara
nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat
penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan
laut dan semua mata air."
14:8 Dan seorang malaikat lain, malaikat
kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota
besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu
cabulnya."
14:9 Dan seorang malaikat lain, malaikat
ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau
seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya
atau pada tangannya,
14:10 maka ia akan minum dari anggur
murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan
disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di
depan mata Anak Domba.
14:11 Maka asap api yang menyiksa mereka
itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak
henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya
itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
14:12 Yang penting di sini ialah
ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada
Yesus.
Mengkhotbahkan Injil ke segala makhluk,
bagaimanapun'juga, tidak secara otomatis berarti bahwa setiap orang akan
menerimanya. Hanya, "siapa yang percaya dan dibaptiskan akan diselamatkan"
(Mrk. 16:16). Kita harus berkhotbah dengan semangat, berharap bahwa setiap
pendengar akan menyerah kepada undangan Injil. Namun demikian, kita harus
menyadari bahwa banyak tidak- akan menerima Firman itu, sebagaimana gambaran
pintu yang sempit dengan jelas tunjukkan (Mat. 7:13,14).
Jaminan apakah
yang kita miliki bahwa misi mendunia ini dapat dan akan digenapi? Lihat Mat.
24:14.
Mat. 24:14
24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan
diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu
barulah tiba kesudahannya."
Ada satu
dorongan yang paralel antara Markus 16:15 dan Matius 24:14. Kedua ayat ini
merujuk kepada pemberitaan Injil ke seluruh dunia. Sementara ayat pertama
menghadirkan perintah Yesus untuk mengkhotbahkan, yang kedua memberikan janji
Yesus bahwa misi akan benar-benar dilaksanakan.
Kristus
"mengadakan persediaan penuh untuk meneruskan pekerjaan itu, dan Ia
sendiri bertanggung jawab atas kemajuannya. Selama mereka menurut sabda-Nya,
dan bekerja bersama-sama dengan Dia, mereka tidak dapat gagal."—Ellen G.
White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 477. Maka, pertanyaan yang
masing-masing kita perlu tanyakan pada diri kita sendiri adalah, seberapa
rindukah kita untuk digunakan oleh-Nya dalam pekerjaan yang sangat penting ini?
Jumat, 29 Mei
Pendalaman: Ellen G. White, "Pergilah Mengajar Segala Bangsa," hlm. 472-486,
dalam Alfa dan Omega, jld. 6; "Tugas yang Besar," hlm. 22-29,
dalam Alfa dan Omega, jld. 7.
"Tiap
murid yang sejati dilahirkan di dalam kerajaan Allah sebagai seorang pengabar
Injil. Orang yang minum dari air hidup itu menjadi mata air hidup pula.
Penerima itu menjadi pemberi. Kasih karunia Kristus dalam jiwa adalah bagaikan
mata air di padang belantara yang meluap-luap untuk menyegarkan semua orang,
dan menjadikan mereka yang sudah hampir binasa ingin minum air hidup
itu."— Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 198.
"Perintah Juruselamat kepada murid-murid
meliputi semua orang percaya. Perintah ini meliputi segala orang percaya dalam
Kristus sampai akhir zaman. Adalah suatu kekeliruan yang berbahaya bila
menganggap bahwa pekerjaan menyelamatkan jiwa-jiwa hanya bergantung kepada
pendeta yang sudah diurapi.... Semua orang yang menerima hidup Kristus
ditentukan untuk bekerja bagi keselamatan sesama manusia. Untuk pekerjaan
inilah jemaat itu didirikan, dan semua orang yang mengadakan janji suci itu
berjanji untuk bekerja bersama-sama dengan Kristus." —Ellen G. White,
Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 477.
Pertanyaan untuk Didiskusikan:
1.
Tidak semua orang dapat
mengelilingi dunia untuk mengkhotbahkan Injil. Namun, apakah cara-cara yang
masing-masing kita dapat terlibat dalam tugas menyebarkan Injil ke seluruh
dunia dalam konteks pekabaran tiga malaikat?
2.
Dengan cara apa gereja Anda
setempat meneruskan pelayanan Yesus kepada komunitas Anda? Bagaimanakah Anda
bisa membantu meningkatkan pelayanan misionaris gereja?
3.
Yesus berkata bahwa Injil akan
berkumandang ke seluruh dunia. Bagi sebagian besar sejarah manusia sejak Ia
mengucapkan kata- kata itu, metode komunikasi tidak berubah. Dua ratus tahun
lalu komunikasi tidak jauh lebih cepat dari 2.000 tahun yang lampau, ketika
Yesus memberikan kepada kita perintah Injil. Tentu saja, semuanya itu telah
berubah, khususnya dalam 50 tahun terakhir, di mana kita telah mengembangkan
metode komunikasi yang luar biasa. Bagaimanakah kita bisa belajar lebih baik
untuk menggunakan teknologi yang luar biasa yang telah diberikan kepada kita
untuk melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan kepada kita untuk dilakukan?
4.
Di kelas, berdasarkan pada
pertanyaan pada akhir pelajaran hari Senin, beri kesempatan bagi mereka yang rindu
untuk membagikan pengalaman pribadi mereka dengan Yesus. Bagaimanakah kita
bisa menggunakan kesaksian kita sendiri sebagai sebuah saksi bagi orang lain?
Mengapa kita harus menggunakan pengalaman kita sendiri?
Penuntun Guru
Ringkasan Pelajaran
·
Ayat Kunci: Matius 28:19,20
·
Anggota Kelas akan:
Mengetahui: Memahami misi jemaat yang terpusat pada tugas
penginjilan dari
Kristus.
Merasakan: Merindukan kesempatan untuk berpartisipasi di dalam tugas yang
diurapi Allah untuk memuridkan orang.
Melakukan: Berdoa dengan sungguh-sungguh supaya Allah akan membuka
pintu-pintu, mulai minggu ini, untuk membagikan iman mereka.
·
Garis Besar Pelajaran:
I.
Mengetahui: Murid-murid Yesus
Menerangi Dunia.
A.
Mengapakah kerajaan Kristus dihubungkan dengan
terang?
B.
Kesaksian Kristen seringkah dihubungkan dengan
memindahkan agama, akan tetapi apakah maksud dari makna yang sesungguhnya?
II.
Merasakan: Kepuasan Pribadi
Berasal dari Keterlibatan di dalam Proses Pemuridan.
A.
Para pelari bersukacita ketika mereka melewati
rekor pribadi mereka. Atlet angkat besi demikian juga merasa puas ketika mereka
mengangkat beban yang lebih besar. Bagaimanakah perasaan orang Kristen ketika
memimpin orang untuk menerima Yesus? Mengapa?
B.
Suatu tim seringkah terangkat oleh usaha luar biasa
dari satu anggota. Bagaimanakah kesaksian keberhasilan dalam pemuridan dapat
menginspirasikan orang yang lain?
C.
Bagaimanakah orang percaya mengembangkan pola pikir
yang terus-menerus mencari kesempatan untuk membagikan iman mereka?
III.
Melakukan: Allah Menyediakan
Kesempatan-kesempatan untuk Membagikan Iman kepada Mereka
yang Berdoa dengan Rendah Hati bagi Bimbingan-Nya.
A.
Mengapakah doa begitu penting bagi jaringan usaha
pemuridan?
B.
Apakah bahaya yang ada di dalam usaha pemuridan
yang bergantung kepada cara membujuk duniawi daripada kebergantungan di atas
doa?
C.
Bagaimanakah jemaat dapat bekerja sama lebih
efektif untuk memimpin orang kepada Kristus?
Rangkuman: Jemaat ada oleh karena misi yang dituntun oleh Roh sebagaimana api ada
oleh karena oksigen yang membakar. Mereka yang menjadikan murid-murid yang
tulus sedang memenuhi tujuan Allah bagi jemaat-Nya.
Siklus pelajaran
·
Langkah 1—Memotivasi Ayat Utama: Matius 28:19,20
Konsep Kunci untuk Pertumbuhan Rohani: Kecuali
setiap anggota jemaat secara aktif berpartisipasi di dalam penugasan Kristus
untuk memuridkan orang, jemaat tidak akan berbuah, lambat laun mati.
Untuk Guru: Api ada untuk membakar. Jemaat ada untuk melakukan misi. Kristus secara
khusus menugaskan jemaat-Nya untuk memuridkan. Institusi yang mandul, tak
bersemangat dihasilkan oleh karena organisasi jemaat melupakan misinya. Setiap
institusi sccara periodik haruslah mengevaluasi kesetiaannya.kepada misi.
Anggota-anggota jemaat mencapai banyak hal yang berharga, akan tetapi apakah
misi-misinya terfokus? Organisasi gereja mengelola ratusan lembaga yang
berbeda-beda, mengeluarkan tenaga yang tak terkira. Setiap kegiatan yang kehilangan
misi Kristus adalah membuang energi yang sia-sia yang seharusnya diin-
vestasikan di dalam pemuridan.
Aktivitas: Ajaklah anggota kelas untuk mengungkapkan tempat kerja mereka. Dengan
menggunakan proyektor dan komputer atau papan tulis, catatlah
pernyataan-pernyataan mereka. Cari tahu, "Apakah misi utama perusahaan
Anda?" Rincikan dengan dukungan misi, fungsi, atau kegiatan-kegiatan.
Daftarkan tangga- pan-tanggapan mereka bersama dengan gambaran perusahaan
mereka. Ikuti hal ini dengan pertanyaan-pertanyaan untuk diskusi seperti yang
di bawah ini.
Pilihan Lain untuk Aktivitas: Ajaklah anggota kelas untuk
menceritakan tentang tempat kerja mereka. Catatlah tanggapan-tanggapan mereka.
Tanyakan, "Apakah misi utama perusahaan Anda?" Daftarkan misi-misi
pendukung, fungsi, serta kegiatan-kegiatannya. Catat tanggapan mereka bersama
gambaran perusahaan mereka. Ikuti hal ini dengan pertanyaan-pertanyaan untuk
diskusi di bahwa ini.
Pertimbangkan Ini: Apakah yang terjadi ketika
perusahaan kekurangan misi yang jelas terdefinisikan? Apakah yang terjadi
ketika fungsi sampingan atau akti- vitas-aktivitas pendukung mengambil alih
misi, bahkan menjadi lebih penting?
·
Langkah 2—Menggali
Untuk Guru: Penjelasan Yesus tentang misi dikomunikasikan dengan beberapa metafora,
termasuk lampu, saksi-saksi, dan duta besar. Kristus menjanjikan para
pengikutnya yang adalah nelayan itu bahwa mereka akan menjadi penjaring
manusia. Misi mereka termasuk elemen-elemen terang, kesaksian, perwakilan, dan
penganiayaan. Tempat-tempat tertentu bisa melibatkan hal-hal ini dengan porsi
yang berbeda-beda sesuai dengan keadaan yang menentukan, akan tetapi semua
elemen ini harus mendapat perhatian yang khusus oleh karena elemen-elemen itu
adalah bahan-bahan utama suatu bangunan dalam proses pemuridan.
Komentar Alkitab
I. Kesaksian
yang Diterangi
(Pelajari
kembali bersama kelas, Mat. 5:14-16, E/.
5:8, Luk. 24:46-49, dan Kis.1:8).
Di seluruh
Alkitab, terang melambangkan Allah. Kegelapan melambangkan antitesis dari
Allah. Kristus menasihati pengikut-Nya untuk tidak berjalan di dalam kegelapan.
Sebaliknya, mereka harus menjadi terang yang mengusir kegelapan. Di samping
bahasa metafora, orang Kristen haruslah menerangi dunia mereka, menyatakan
tabiat Allah yang pengasih melalui pengajaran dan kegiatan.
Memperhatikan
sumber terang di zaman ini—teknologi penyebaran menolong mengilustrasikan hal
ini. Lampu seperti ini mempunyai kemampuan yang luar biasa, mengambil terang
alamiah malam, mengkonsentrasikan dan mengarahkan terang itu, lalu menerangi
suatu ruangan yang besar tanpa listrik. Orang- orang Kristen haruslah
sedemikian juga sebagai jalur yang begitu penuh dengan kebaikan-kebaikan Ilahi;
menebarkan berkat, kebaikan, dorongan, belas kasihan, kemurnian, kebaikan
hati, kelemahlembutan, kesabaran, dan kebenaran. Juga pemuridan yang
tersembunyi (lilin-lilin yang disembunyikan di bawah gantang) sama dengan
kebodohan. Kristus bergaul dengan manusia, maka menerangi dan memperbarui dunia
kita.
Ketika orang
memperoleh titel "Kristen" untuk mereka sendiri tanpa membagikan
terang dan menikmati suatu pengalaman pribadi dengan Kristus, mereka itu telah
menampilkan suatu realitas yang salah. Kepalsuan mereka menggelapkan saksi yang
asli dari umat percaya yang sejati. Bayangkan lampu pijar tanpa listrik. Lampu
itu bisa saja menampilkan bentuk, panjang, dan penempatan yang benar, terlihat
dalam segalanya seperti lampu yang asli, tetapi sebelum menerima listrik mereka
itu hanyalah sekadar bola lampu. Jemaat-jemaat bisa jadi berlimpah dengan
"umat-percaya yang seperti bola lampu" yang kosong, padahal Allah membutuhkan
saksi-saksi terang di seluruh dunia.
Pertimbangkan Hal Ini: Bagaimanakah para anggota dapat
mempertahankan hubungan pribadi dengan Allah yang memampukan mereka bersaksi
efektif?
II. Agen Ganda Allah
(Pelajari
kembali bersama kelas Yohanes, 3:17;
14:12; 17:18; Matius 24:14; 28:19, 20).
Agen ganda
umumnya mengartikan orang yang bermuka dua, seseorang yang tidak bisa
dipercaya, bekerja secara sembunyi-sembunyi. Izinkanlah diri Anda memiliki
pengertian lain untuk terminologi ini: "Pelayanan perwakilan berlapis
dua" adalah "agen ganda." Penugasan berlapis dua kita datang
dari Kristus sendiri. Yesus memerintahkan (1) berkhotbah dan (2) menjadikan
murid. Seorang agen mengartikan perwakilan atau duta besar. Duta besar adalah
petugas tinggi diplomatis yang diutus dari suatu negara untuk ke negara yang
lain sebagai perwakilan untuk suatu jangka waktu yang lama. Sebab itu, orang
Kristen adalah perwakilan yang memiliki pelayanan berlapis dua, yaitu
berkhotbah dan menjadikan murid.
Negara-negara penerima menyambut para duta besar berdasarkan reputasi dari
negara pengirim bukan berdasarkan pencapaian pribadi para wakil tersebut. Oleh
sebab itu diterimanya kita sebagai para duta besar tidaklah didasarkan atas
ciri-ciri pribadi akan tetapi atas status Allah. Para saksi yang kecewa
haruslah mengingat hal ini ketika penolakan terjadi (Yohanes 17:14-16; Lukas
10:5-16). Penolakan bukanlah per pribadi tetapi sesungguhnya adalah menolak
Dia yang kita wakilkan. Orang Kristen haruslah juga menyadari penghargaan yang tersirat oleh
pelayanan sebagai duta besar Kristus. Sebagaimana Kristus diutus oleh Bapa
surgawi-Nya, maka orang percaya diutus sebagai utusan pribadi-Nya. Apakah yang
lebih hebat daripada mengikuti langkah-langkah Yesus dengan pengutusan Ilahi
dari takhta surga?
Mungkin seseorang berpikir, "Saya bukanlah
seorang pengkhotbah." Mendefinisikan terminologi akan bisa membantu.
Bahasa Yunani "kerugthesetai" seringkah diterjemahkan
"akan diberitakan," berhubungan dengan tradisi kuno dalam
menggembar-gemborkan. Para pembawa berita ada awalnya mereka yang diutus oleh
raja untuk menyampaikan pengumuman-pengumuman atau pernyataan- pernyataan.
Bukanlah kemampuan berbicara atau orasi yang dibutuhkan. Namun tiga hal yang
perlu: (1) pengutusan raja, (2) mengetahui beritanya, dan (3) kerelaan untuk
menyampaikan berita itu. Setiap orang Kristen telah ditugaskan oleh raja. Orang
Kristen yang bertobat dengan tulus, secara definisi, sudah tahu pekabaran- Nya.
Tuntutan utamanya adalah kerelaan untuk melakukan pengumuman-pengumuman. Tanpa
panggung yang ditinggikan, penggunaan mimbar, atau pemeriksaan mikrofon, umat
percaya dapat "memberitakan" kabar baik. Mengkhotbahkan isi Alkitab
adalah tanggung jawab setiap umat percaya, bukan hanya para profesional agama.
Sama halnya, pemuridan adalah tanggung jawab setiap
orang percaya. Melengkapi fase-fase utama dalam pemuridan tidak membutuhkan
pendidikan seminari. (1) Bergaul, (2) memenangkan kepercayaan orang, (3)
membagikan kesaksian yang dapat dilihat dan yang berdasarkan Alkitab, dan (4)
mengajak untuk mengambil keputusan rohani adalah rangkuman dari proses itu.
Abad terbaik bagi Kekristenan dengan ledakan pertumbuhannya terjadi sebelum
seminari-seminari Kristen dibentuk. Para tukang kayu, penjaga anak, tukang
kebun, tentara, pedagang, pembuat tenda, penjaga toko, dan para pekerja biasa
lainnya membakar pengembangan Kekristenan secara luar biasa. Tidakkah para
programer komputer, paramedis, sopir truk, tukang besi, ahli mesin, pemborong
bangunan, dan penerima telepon melakukan hal yang sama?
Pertimbangkanlah Hal Ini: Apakah yang membakar imajinasi
Anda, mendorong semangat Anda untuk terlibat dalam Amanat Agung Kristus?
·
Langkah 3—Mempraktikkan
Untuk Guru: Bacalah perumpamaan berikut ini dan diskusikan dengan kelas. Bagaimanakah
umat percaya menghindari gangguan-gangguan misi?
Perumpamaan: Perusahaan GMAC (Globally Motivated Automobile Corporation) pada
awalnya ditugaskan untuk membuat kendaraan antariksa oleh penemu yang telah
dikenal di seluruh semesta yaitu Joshua Ben Lovejoy. Kendaraan generasi
pertama, menggabungkan rancangan masa depan, mesin yang invovatif, dan
investasi yang tidak biasa, terjual dengan sangat meyakinkan. Meski mendapat
persaingan tinggi dari perusahaan-perusahaan lainnya, gangguan-gangguan perun-
dang-undangan, dan tantangan-tantangan yang mematikan, GMAC memperoleh
perkembangan pasar yang terus meningkat. Permintaan mencapai tingkat yang belum
pernah terjadi, lalu kantor pusat memutuskan untuk perluasan dan menghadiahkan
fasilitas-fasilitas mewah kepada para pekerja. Segala ketidaknyamanan dan pengorbanan
para pekerja generasi pertama dilupakan.
Lambat laun
investasi utama beralih dari rancangan produk dan pemasaran ketika kantor
pusat mulai menekankan kepuasan para pekerja. Mulanya, merosotnya penjualan
disebabkan oleh kerasnya persaingan, perubahan-perubahan musim, dan kebimbangan
pasar. Simpanan dana oleh generasi pertama terpakai banyak, namun, untuk
melindungi dampak, suara-suara prihatin jarang didengar. Para pekerja mulai
menuntut upah yang lebih besar, istirahat yang lebih panjang, peningkatan
pembagian keuntungan, lebih banyak variasi menu di rumah makan, dan liburan
yang lebih lama. Suara-suara penyeimbang dibungkamkan. Simpanan menyusut, dan
pembiayaan dialihkan dari investasi utama kepada tuntutan gaji para pegawai.
Departemen rancangan dan pemasaran menderita banyak pemotongan. GMAC semakin
merosot oleh karena permintaan untuk perjalanan ke angkasa luar menurun.
Tenaga kerja GMAC lambat laun meninggalkan produk-produk mereka untuk membeli Land Travelers, sebuah kendaraan
pesaing.
Di pabrik GMAC seseorang secara tidak sengaja
menyatukan dua jus di rumah makan. Rasa segar langsung memberikan kenikmatan,
dan kantor pusat segera memberikan instruksi pemasaran untuk mengalihkan
energi mereka sebagai pembuat kendaraan antariksa yang lambat laun dihentikan.
Pemberhentian besar- besaran terjadi. Lalang memenuhi lapangan kerja mereka.
Land Travelers mengambil alih. Ketika Joshua Ben Lovejoy datang, tidak ada
yang memperhatikan. Joshua menangis.
·
Langkah 4—Menciptakan
Untuk Guru: Pernahkah Anda melihat tongkat glow-iri-tlie-dark? Ketika benda
berfosfor ini dibawa ke sumber cahaya, benda itu menyala, berpijar di dalam
kegelapan. Orang Kristen, bila dihadapkan kepada Yesus, akan juga dimampukan
untuk bersinar di tengah dunia gelap mereka.
Aktivitas: Rancanglah jadwal mingguan
Anda, memasukkan lebih banyak kesempatan untuk "menampilkan Yesus."
No comments:
Post a Comment