Pelajaran 3 12-18 Juli*
Roh Kudus
SABAT PETANG
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: yoh. 14:16-18; 14:26; 15:26; mat. 12:31, 32; yoh. 16:8; 3:5-8; luk. 11:9-13.
AYAT HAFALAN: "Aku akan minta kepada
Bapa, dan la akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya la
menyertai kamu selama-lamanya" (Yoh. 14:16).
Dari tiga
Pribadi Ketuhanan, Roh Kuduslah yang paling kurang dipahami. Sungguh ironis
bahwa Pribadi yang terdekat dengan kita, Oknum yang
menghasilkan kelahiran baru pada kita, yang tinggal di dalam kita dan mengubah
kita, adalah Oknum yang kita sangat sedikit ketahui. Mengapa? Pertama-tama,
Alkitab kurang gamblang menjelaskan mengenai Roh Kudus dibandingkan tentang
Bapa dan Anak. Ada banyak referensi Roh di dalam Kitab Suci, tetapi sedikit
tentang sifat alamiah-Nya.
Alasan lain muncul dari pelayanan Roh Kudus. Ia
secara tetap berusaha untuk memusatkan perhatian kita kepada Kristus, bukan
pada Pribadi-Nya sendiri. Dalam rencana keselamatan, Roh memainkan peran yang
lebih rendah, melayani Bapa dan Anak, meskipun peran ini tidak mengisyaratkan
kedudukan yang lebih rendah.
Pekan ini, sebagaimana kita mendengar apa yang Yesus ajarkan tentang Roh,
marilah kita berdoa dengan kerinduan yang lebih besar bagi kehadiran-Nya yang
mengubah hidup kita.
*Pelajari
Pelajaran Pekan ini untuk Persiapan Sabat, 19 Juli.
Wakil Kristus
Dengan
ketakutan dan kesedihan, para murid mendengarkan sementara Yesus mengumumkan
kematian-Nya yang tidak lama lagi. Ketika mereka kehilangan kehadiran-Nya,
siapakah yang akan menjadi Guru, Sahabat, Penasihat mereka? Karena-mengetahui
mereka hampir putus asa, Kristus berjanji untuk mengutus pengganti-Nya untuk
bersama dengan mereka.
Apakah nama
khusus yang Kristus gunakan bagi pengganti-Nya itu? Lihatlah Yohanes 14:16-18.
Dalam pengertian apakah nama itu begitu cocok? Lihat juga Yohanes 14:26.
Yohanes 14:16-18
14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu
seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab
dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab
Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
14:18 Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku
datang kembali kepadamu.
Yohanes 14:26
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh
Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan
akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Penolong,
Penasihat, dan Penghibur adalah terjemahan-terjemahan yang berbeda dari bahasa
Yunani parakletos, dibentuk dari kata depan para, "di samping,"
dan kata sifat kletos, "dipanggil." Secara harfiah itu berarti
"seseorang dipanggil ke sisi," memberikan sebuah pemikiran
"seseorang diperintahkan untuk membantu seseorang." Itu mungkin
merujuk kepada seorang mediator, perantara, penolong, penasihat, atau bahkan
pengacara.
Hanya Yohanes
yang menggunakan istilah parakletos di dalam Perjanjian Baru.
Menariknya, ia juga menggunakan kata ini kepada Yesus sendiri (1 Yoh. 2:1).
1 Yoh. 2:1
2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu
jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang
pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
Selama
pelayanan-Nya di bumi, Kristus adalah penasihat murid-murid, Penolong,
Penghibur. Oleh karena itu, adalah cocok bagi penerus-Nya untuk menerima
julukan yang sama. Roh Kudus diutus oleh Bapa atas permintaan Anak, dan di
dalam nama Anak (Yoh. 14:16,26). Roh melanjutkan pekerjaan Kristus di
atas bumi ini.
Melalui Roh
Kudus para murid memiliki kehadiran Yesus. "Aku tidak akan meninggalkan
kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu" (Yoh. 14:18),
firman Tuhan. Ia tidak sedang berbicara tentang mengunjungi mereka
sekali-sekali, yang tidak akan banyak membantu kepada "anak-anak- anak
yatim piatu" yang tak berdaya. Sebaliknya, Ia sedang mengumumkan sebuah
hubungan yang permanen dan erat: "Aku di dalam kamu" (Yoh. 14:20).
Ini akan mungkin terjadi hanya melalui tinggalnya Roh Kudus.
Sudah pasti,
sifat kemanusiaan Yesus menghalangi- Nya secara pribadi berada di setiap
tempat pada saat yang sama. Di sisi yang lain Roh Kudus adalah Mahahadir (Mzm.
139:7). Oleh Roh, Juruselarnal kita dapat dijangkau oleh semua orang,
terlepas di mana mereka atau jarak fisik yang memisahkan mereka dari Kristus.
Dalam cara-cara
bagaimanakah Anda telah mengalami keberadaan Roh Kudus, meskipun sifat dan bagaimana
Ia bekerja di dalam hidup kita tidaklah mudah untuk dimengerti?
Senin, 14 Juli
Roh Kudus adalah Pribadi
Ellen G. White
menulis bahwa "sifat alami Roh Kudus adalah suatu rahasia. Manusia tidak
dapat menjelaskannya, sebab Tuhan belum menyatakannya kepada mereka....
Mengenai rahasia seperti itu, yang terlalu dalam bagi pengertian manusia,
berdiam adalah emas."—Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 43, 44.
Namun, ia juga
memastikan bahwa "Roh Kudus adalah pribadi, karena Ia bersaksi dengan roh
kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.... Ia pasti juga oknum Ilahi, kalau
tidak Ia tidak dapat menyelidiki rahasia-rahasia yang tersembunyi dalam
pikiran Allah"—Ellen G. White, Ev.angelism, hlm. 616, 617.
Pernyataan ini didasarkan pada Alkitab (Roma 8:16 dan I Kor. 2:10,11).
Jadi, meskipun kita dibatasi oleh sifat manusia kita, melalui Kitab Suci kita
setidaknya dapat mengetahui bahwa Roh Kudus adalah Pribadi dan bahwa Ia adalah
Ilahi. Apa yang Yesus katakan tentang Roh Kudus memperkuat kesimpulan ini.
Apakah beberapa
tindakan Roh Kudus yang menunjukkan kepada kita bahwa Ia adalah Pribadi? Lihat
Yoh. 14:26; 15:26; 16:7-14.
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh
Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan
akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu
Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna
bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak
akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa,
kebenaran dan penghakiman;
16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak
melihat Aku lagi;
16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
16:12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi
sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan
memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari
diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan
dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu
apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
Yesus
menyebutkan beberapa kali aktivitas-aktivitas yang Roh lakukan, secara tidak
langsung semua menyatakan satu kepribadian. Siapakah yang lebih baik daripada
satu pribadi yang dapat mengajar kita dan membawa kita kepada ingatan kita
segala hal yang Yesus katakan (Yoh. 14:26)1 Atau siapakah yang lebih
baik daripada seorang pribadi yang dapat bersaksi akan Yesus (Yoh. 15:26),
menghakimi dunia (Yoh. 16:8), menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran,
dan juga mendengar dan berbicara (Yoh. 16:13)? Dan hanya pribadi yang
cerdas yang dapat memuliakan Kristus (Yoh. 16:14).
Melanjutkan
pengajaran-pengajaran Yesus, para penulis Perjanjian Baru membuat jelas bahwa
Roh Kudus memiliki hal-hal pokok untuk ciri-ciri satu pribadi: keinginan (1
Kor. 12:11), kecerdasan (Kisah. 15:28; Roma 8:27), dan perasaan
(Roma 15:30; Ef. 4:30).
Oleh karena Roh
Kudus adalah Pribadi Ilahi, kita harus dengan rendah hati menyerahkan diri
kepada kehendak dan bimbingan-Nya. Kita akan mengundang-Nya untuk tinggal di
dalam hati kita (Roma 8:9), untuk mengubah hidup kita (Tit. 3:5),
dan menghasilkan buah Roh dalam tabiat kita (Gal. 5:22,23). Di pihak
kita, kita tidak berdaya; hanya oleh kuasa-Nya yang bekerja di dalam kitalah
kita dapat menjadi seperti apa yang telah dijanjikan di dalam Yesus.
Roh Kudus
adalah karunia; seperti karunia-karunia lainnya, itu dapat ditolak.
Bagaimanakah Anda dapat memastikan, hari demi hari, Anda tidak berbalik dari
apa yang Roh Kudus coba lakukan di dalam hidupmu?
Selasa, 15 Juli
Roh Kudus adalah Ilahi
Ketika Yesus
memperkenalkan Roh Kudus kepada para murid, Ia memang- gil-Nya Penolong
"yang lain" (Yoh, 14:16). Kata dalam bahasa Yunani yang Yesus
gunakan untuk "yang lain" adalah allos, yang berarti
"yang lain dari jenis yang sama," berbeda dengan heteros,
"yang lain dari jenis atau kualitas yang berbeda." Kesamaan sifat
alami yang sama yang mengikat Bapa dan Anak dinyatakan di dalam hubungan antara
Anak dan Roh Kudus.
Yohanes berkata
bahwa Roh Kudus "akan memberitahukan kepadamu hal- hal yang akan
datang" (Yoh. 16:13). Hanya Oknum Ilahi yang dapat memberitahukan
masa depan (Yes. 46:9,10).
Keallahan Roh
Kudus juga dibuktikan oleh peran-Nya dalam mengilhami Kitab Suci, fungsi yang
Yesus secara tegas akui. Ia membuktikan bahwa "Daud sendiri berkata oleh
Roh Kudus" (Mrk. 12:36) apa yang dicatat dalam Mazmur 110:1.
Ketika berada
di atas bumi ini, Yesus terus-menerus berada di bawah tuntunan Roh Kudus.
Setelah diurapi oleh Roh saat baptisan-Nya (Mat. 3:16,17), Ia
"dibawa oleh Roh ke padang gurun" (Luk. 4:1). Menang atas si
penggoda, Ia "dalam kuasa Roh Kudus kembali ke Galilea" untuk
meneruskan pelayanan- Nya (Luk. 4:14). Mukjizat-mukjizat yang Ia
lakukan, dilakukan melalui Roh Kudus (Mat. 12:28). Fakta bahwa Anak
Allah bergantung pada Roh adalah demonstrasi yang lain dari sifat Keallahan
Roh, karena adalah sulit untuk membayangkan Anak Allah bergantung daripada
sesuatu yang lebih rendah dari Ilahi.
Bukti lebih
jauh bagi Keallahan Roh terletak dalam persatuan-Nya dengan Bapa dan Anak dalam
ayat-ayat yang menyatakan tiga Pribadi adalah sederajat. Maka, Yesus
memerintahkan para rasul untuk membaptis murid-murid yang baru "dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus" (Mat. 28:19).
Bagaimanakah ayat-ayat berikut
ini menolong kita untuk memahami Keallahan Roh Kudus? Lihat Mat. 12:31, 32.
12:31 Sebab itu Aku berkata
kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap
Roh Kudus tidak akan diampuni.
12:32
Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni,
tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak,
dan di dunia yang akan datang pun tidak
Perbandingan antara berbicara
menentang Anak Manusia, dosa yang dapat diampuni, dan berbicara menentang Roh
Kudus, dosa yang tidak dapat diampuni, menunjukkan bahwa Roh Kudus bukanlah
oknum biasa. Menghujat adalah dosa yang dilakukan langsung melawan Allah.
Maka, kita menyimpulkan bahwa Roh Kudus adalah satu dari tiga Oknum Keallahan.
Meskipun banyak yang telah ditulis tentang "dosa yang tak dapat
diampuni," konteks ini menunjukkan manusia yang begitu keras menentang
Roh dan peran-Nya dalam keselamatan, mereka menghubungkan pekerjaan-Nya kepada
Iblis!
Rabu, 16 Juli
Pekerjaan Roh Kudus
Kita telah
menyebutkan peran penting Roh Kudus dalam hidup Kristus yang menjelma dan dalam
mengilhami Kitab Suci. Marilah kita sekarang berfokus kepada apa yang Yesus
ajarkan tentang pekerjaan Roh bagi keselamatan kita.
Apakah
pekerjaan Roh Kudus yang kita diperlukan untuk mempersiapkan kita menerima
Juruselamat? Lihat Yohanes 16:8.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa,
kebenaran dan penghakiman;
Siapakah yang
mengambil obat kecuali mereka mengakui bahwa mereka sakit? Dengan bukti yang
sama, kita tidak dapat diselamatkan kecuali kita menyadari bahwa kita orang
berdosa. Dengan lembut namun terus-menerus Roh Kudus meyakinkan kita bahwa
kita telah berdosa, bersalah, dan berada di bawah penghakiman yang benar dari
Allah.
Maka Roh
menuntun kita kepada Kristus, bersaksi tentang Dia (Yoh. 15:26), Satu-satunya
yang dapat menyelafnatkan kita. Yesus adalah kebenaran (Yoh. 14:6), oleh
membawa kita kepada Yesus maka Roh juga sedang membawa kita "ke dalam
seluruh kebenaran" (Yoh. 16:13). Itu tidak mungkin dengan cara yang
lain; akhirnya, Roh Kudus disebut dengan "Roh Kebenaran" (Yoh.
14:17).
Sekali kita
dihukum karena dosa (yang menyatakan secara tidak langsung pertobatan dari
dosa-dosa kita) dan dipimpin kepada Kristus dan kebenaran-Nya, kita siap bagi
Roh Kudus untuk melakukan pekerjaan-Nya yang terbesar.
Mengapa begitu
penting sekali untuk "dilahirkan oleh Roh"? Lihat Yoh. 3:5-8.
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam
Kerajaan Allah.
3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang
dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu
harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya,
tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah
halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Mereka yang
sudah mencoba membarui hidup mereka oleh usaha mereka sendiri mengetahui
betapa sia-sianya usaha mereka. Adalah tidak mungkin bagi kita, tanpa campur
tangan Ilahi, untuk mengubah kehidupan dosa kita yang buruk kepada makhluk
yang baru. Kelahiran kembali orang berdosa menuntut semacam kuasa daya cipta
yang hanya Ilahi Roh Kudus dapat sediakan. Kita diselamatkan "oleh
permandian kelahiran kembali dan oleh pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus"
(Titus 3:5). Apa yang Roh Kudus lakukan bukanlah sebuah modifikasi atau pengembangan
dari kehidupan yang lama tetapi perubahan sifat alami, penciptaan kehidupan
baru. Hasil-hasil mukjizat seperti itu jelas tampak dan merupakan suatu argumen
yang tidak dapat dibantah yang selaras dengan Injil.
Pekerjaan Roh
Kudus tidaklah hanya pada awal kehidupan Kekristenan kita; kita memerlukannya
terus-menerus. Untuk membantu perkembangan pertumbuhan kerohanian kita, Ia
mengajar dan mengingatkan kita akan segala hal yang Yesus ajarkan (Yoh.
14:26). Jika kita mengizinkan-Nya, Ia tinggal bersama kita selamanya
sebagai Penolong, Penghibur, dan Penasihat kita (Yoh. 14:16).
Kebiasaan dari
sifat buruk susah untuk diubah, benar bukan? Dan bahkan ketika kita berhenti,
kecuali tetap waspada, kita dapat dikalahkan kembali olehnya. Apakah
kelemahan-kelemahan yang melekat dan kecenderungan kepada dosa seharusnya
menyatakan kepada kita tentang kebutuhan kita yang tetap untuk berserah kepada
Roh Kudus?
Kamis, 17 Juli
Dipenuhi dengan Roh Kudus
Tidak dapat disangkal, penting untuk mengetahui
siapa Roh Kudus itu. Tetapi pengetahuan ini akan tidak berarti kecuali itu
memimpin kita untuk sepenuhnya membuka hidup kita agar dipenuhi oleh-Nya.
Yesus Kristus membuatnya menjadi jelas, bahwa jika kita gagal mengundang
kehadiran Tamu surgawi untuk tinggal di dalam kita setiap hari, akan ada roh
lain yang rindu untuk masuk ke dalam kehidupan yang kosong dan menghasilkan
penderitaan rohani (Mat. 12:43-45). Yesus sendiri "dipenuhi dengan
Roh Kudus" (Luk. 4:1). "Setiap hari Ia menerima baptisan yang
segar dari Roh Kudus."—Ellen G. White, Perumpamaan-perumpamaan Tuhan
Yesus, hlm. 95.
Apakah yang
dikatakan Lukas 11:9-13 kepada kita tentang cara kita menerima Roh Kudus?
Apakah yang ditunjukkan oleh ayat-ayat tersebut kepada kita tentang kerinduan
Bapa untuk mengaruniakan Roh Kudus kepada kita?
Lukas 11:9-13
11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu.
11:10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang
yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari
padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
11:12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik
kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus
kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Pada perjamuan
terakhir, Yesus berjanji kepada para murid-Nya bahwa Ia akan mengutus Roh
Kudus. Ia menekankan pada Roh penghibur dan pelayanan mengajar, untuk memenuhi
kebutuhan mereka saat itu. Setelah kebangkitan Kristus, bagaimanapun juga,
konteksnya berbeda, dan para murid menghadapi tantangan-tantangan yang baru.
Apakah fokus
janji Yesus akan Roh Kudus setelah kebangkitan-Nya? Lihat Kisah. 1:4-8. Kisah
1:5 berisikan satu-satunya catatan Yesus yang berbicara tentang pribadi yang
"dibaptis dengan Roh Kudus." Yohanes Pembaptis telah mengumumkan
baptisan yang khusus ini (Mat. 3:11; Yoh. 1:33), namun itu harus
ditunggu hingga kenaikan Kristus. Apakah arti baptisan Roh?
Kisah. 1:4-8.
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia
melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ
menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar
dari pada-Ku.
1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi
kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
1:6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan,
maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
1:7 Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu,
yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Kisah 1:5
1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi
kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
Dalam Kisah
1:8, Yesus sendiri menjelaskan hal ini dengan ungkapan yang sejajar. Engkau
"dibaptis dengan Roh Kudus" (Kisah. 1:5) "ketika Roh
Kudus turun ke atas kamu" (Kisah 1:8). Dibaptis adalah dibenamkan
secara keseluruhan di dalam sesuatu, biasanya air. Itu termasuk juga bagi
manusia. Baptisan dengan. Roh Kudus berarti secara penuh berada di bawah
pengaruh Roh, sepenuhnya, "penuh dengan Roli" (Ef. 5:18). Ini bukan pengalaman "sekali dan selamanya," tetapi sesuatu yang
selalu perlu diperbarui.
Jika seseorang
bertanya kepada Anda, pernahkah engkau "dipenuhi dengan Roh," apakah
jawab Anda, dan mengapa?
Jumat, 18 Juli
Pendalaman: Ellen G. White, "The Power Promised," hlm. 19-23, dalam Testimonies
for the Church,jld. 8; "Karunia Roh," hlm. 40-47 dalam Alfa dan Omega, jld.
7.
"Pada
segala waktu dan pada segala tempat, dalam segala kesusahan dan dalam segala
malapetaka, bila pandangan tampaknya gelap dan masa depan membingungkan, dan
kita merasa tidak berdaya dan sendirian, Penghibur itu akan diutus sebagai
jawab kepada doa iman. Keadaan mungkin memisahkan kita dari setiap sahabat
duniawi, tetapi tidak ada keadaan, atau jarak, dapat memisahkan kita dari
Penghibur surga. Di mana saja kita berada, ke mana saja kita pergi, Ia
senantiasa di sebelah kanan kita untuk menyokong, menguatkan, memapah dan
menggembirakan"—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6,
hlm.311,312.
"Roh Kudus merupakan yang tertinggi dari
segala pemberian yang dapat diminta-Nya dari Bapa-Nya untuk meninggikan
umat-Nya. Roh itu harus dikaruniakan sebagai perantara yang menghidupkan
kembali, dan tanpa hal ini pengorbanan Kristus akan sia-sia saja. Kuasa
kejahatan makin kuat berabad-abad lamanya, dan penyerahan manusia kepada
penawanan Setan sungguh mengherankan. Dosa dapat dilawan dan dikalahkan hanya
dengan perantaraan kuasa Oknum Ketiga dari Ketuhanan, yang akan datang dengan
kuasa yang tidak berkurang, melainkan dalam kepenuhan kuasa Ilahi. Rohlah yang
mensukses- kan apa yang telah dikerjakan oleh penebus dunia."—Hlm. 313,
314.
Pertanyaan untuk Didiskusikan:
1. Dari kecenderungan manusia untuk
mengagungkan diri sendiri, pelajaran-pelajaran apakah yang diajarkan oleh sikap
rendah hati dan cara kerja yang tunduk dari Roh Kudus kepada kita?
2. Dalam perbincangan dengan
Nikodemus, Yesus membandingkan Roh dengan angin. Pelajaran rohani apakah yang
boleh kita pelajari dari perbandingan itu?
3. Beberapa orang mungkin menyatakan
bahwa bukti sedang "dipenuhi dengan Roh" adalah kemampuan untuk
berbicara dalam apa yang secara umum disebutkan sebagai "karunia
lidah." Bagaimanakah kita seharusnya menjawab pernyataan ini?
4.
Kita cenderung berpikir pekerjaan
Roh Kudus pada pribadi, prinsip satu untuk satu, yang mana, sudah barang
tentu, benar. Pada saat yang sama, bagaimanakah kita, sebagai satu tubuh, mengalami
hadirat-Nya di dalam gereja kita secara keseluruhan?
No comments:
Post a Comment