KERAJAAN KRISTUS DAN HUKUM
SABAT PETANG
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Matius 4:8,9; Daniel 2:44; 1 Petrus 2:11; 1 Korintus 6:9-11; Wahyu 22:14,15; 1 Korintus 15:26.
AYAT HAFALAN: ”Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum lsrael sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. (Yeremia 31:33).
Pada tahun 2011, Steve Jobs, pendiri perusahaan Apple, meninggal dunia. Dia berusia 56 tahun. Beberapa tahun sebelumnya, setelah menderita kanker, Jobs menyebut kematian sebagai “satu penemuan terbaik dari kehidupan” karena itu memaksa kita untuk menggapai yang terbaik yang dapat kita lakukan di sini. Dengan kata lain, karena kehidupan kita ini singkat, kita sekarang harus mencoba untuk berhasil sebaik yang dapat kita lakukan.
Walaupun demikian, Jobs memperoleh keberhasilan sebelum itu. Apa yang mendorongnya untuk mencari pasak pendapatan yang lebih besar dalam dunia ini adalah kematian (atau paling tidak hal yang tidak boleh diabaikan dari kematian), seharusnya merupakan penyingkap kesia-siaan mencampakkan dengan sangat dalam secara permanen di sini. Tentu, Jobs meraih banyak hal, tetapi bertentangan dengan jutaan tahun atau pada masa kekekalan; apakah masalahnya?
Memang, karena telah dijanjikan kepada kita bahwa dunia dan semua yang ada dalamnya akan dibinasakan, dan Allah akan mendirikan satu dunia yang baru dan kekal di mana dosa dan kematian (semua hasil pelanggaran terhadap hukum Allah) tidak akan pernah muncul kembali.
Pekan ini kita akan melihat pertanyaan tentang kerajaan kekal Allah dan peran hukum dalam kaitannya dengan kerajaan tersebut.
*Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 28 Juni.
MINGGU, 22 JUNI 2014
Kerajaan Allah
Ketika Allah menciptakan manusia yang pertama, Dia memberikan kepada mereka kuasa atas segala sesuatu. Adam diberikan kuasa untuk memerintah dunia. Tetapi, dengan melanggar hukum Allah, dia menyerahkan haknya untuk berdaulat atas bumi, dan kepemilikan atas bumi kepada si musuh besar, Setan. Ketika wakil-wakil dari dunia-dunia yang lain berkumpul di hadapan Allah di zaman bapa-bapa, saat itu Setan muncul sebagai “utusan” bumi (Ayub 1:6).
Bacalah Efesus 2:2; 2 Korintus 4:4; Matius 4:8,9. Apakah yang ayat-ayat ini katakan kepada kita tentang kuasa Setan dalam dunia ini?
Efesus 2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
2 Korintus 4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Matius 4:8-9
8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Apa yang terjadi selama pencobaan-pencobaan di padang gurun adalah pernyataan. Setan menawarkan Yesus kuasa memerintah atas seluruh kerajaan dunia jika Yesus mau tunduk dan menyembahnya (Matius 4:8 9; lihat juga Lukas 4:5-7). Yesus datang untuk mengambil kembali bumi ini dari Setan, tetapi Dia dapat melakukan itu hanya dengan memberi nyawa-Nya sebagai gantinya. Kalau begitu, betapa kuatnya pencobaan yang Setan berikan ketika Setan berdiri di sana dan menawarkan dunia ini kepada-Nya! Tetapi, bila membungkuk kepada Setan, maka Dia telah jatuh pada perangkap yang sama seperti Adam juga telah jatuh, dan sebagai akibatnya, Dia akan berdosa karena melanggar hukum Bapa-Nya. Jika Dia melakukan hal itu, maka rencana keselamatan akan dibatalkan, dan kita semua akan mati dalam dosa-dosa kita.
Sudah tentu, kita tahu bahwa Yesus keluar sebagai pemenang, dan dalam kemenangan-Nya, kita memiliki kepastian dan janji bagi kita, yaitu kehidupan dalam kerajaan kekal Allah, kerajaan yang digambarkan dalam Daniel 2, ketika batu yang terlepas tanpa perbuatan tangan manusia menghancurkan semua kerajaan dunia. Dan kemudian, setelah itu, “...Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya” (Daniel 2:44).
Tentang semua kerajaan yang digambarkan dalam Daniel 2 telah dinubuatkan, termasuk tidak dapat bersatunya Eropa, dilambangkan dengan jari-jari kaki patung itu yang terbuat dari besi dan tanah liat. Mengapakah seharusnya semua bukti-bukti yang luar biasa ini menolong kita untuk percaya kepada janji pada kerajaan yang terakhir, yaitu kerajaan yang akan “berdiri selamanya?”.
SENIN, 23 JUNI
Para Warga Negara Kerajaan
Di banyak negara mereka yang berpindah ke sana dari negara lain harus meninggalkan semua kesetiaan mereka pada negeri kelahirannya jika ingin menjadi warga negara di negeri yang baru. Walaupun demikian, ada beberapa negara yang mengizinkan seseorang memiliki dua kewarganegaraan; yaitu mereka dapat berjanji setia kepada kedua negara.
Tetapi, tidak ada kewarganegaraan ganda dalam pertentangan yang besar. Kita hanya akan berdiri di sisi yang satu atau sisi yang lain. Kerajaan kejahatan telah bertempur dengan kerajaan kebenaran dalam beberapa milenium, dan adalah tidak mungkin bagi seorang untuk setia kepada keduanya dalam saat bersamaan. Kita semua harus menentukan pilihan, yaitu kerajaan mana yang akan memiliki kesetiaan kita.
Bacalah 1 Petrus 2:11; lbrani 11:13; Efesus 2:12; Kolose 1:13; Ulangan 30:19; dan Matius 6:24. Apakah yang ayat-ayat ini katakan kepada kita tentang ketidakmungkinan memiliki “kewarganegaraan ganda” dalam pertentangan besar antara Kristus dan Setan? Apakah yang dimiliki oleh memelihara hukum akan membantu kita untuk memperlihatkan di mana kewarganegaraan kita sebenarnya terletak? Lihat Wahyu 14:12.
1 Petrus 2:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
Ibrani 11:13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
Efesus 2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
Kolose 1:13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
Ulangan 30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
Matius 6:24 Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Sekali seseorang membuat keputusan untuk mengikut Yesus, dia telah mengambil keputusan untuk membelakangi kerajaan lblis. Dia sekarang bagian persemakmuran yang lain, yang dimiliki oleh Yesus Kristus, dan sebagai hasilnya orang tersebut sekarang menuruti aturan-aturanNya, hukum-Nya, perintah-Nya – bukan aturan, hukum, dan perintah si lblis. Namun, penurutan orang tersebut tidak dihargai oleh semua, yaitu pastinya tidak dihargai oleh si lblis yang sangat berhasrat untuk mengambilnya kembali, dan terkadang juga tidak dihargai oleh orang lain, yang cenderung tidak percaya kepada “orang asing dan pengembara" yang ada di antara mereka. Terlepas dari halangan-halangan ini, Allah memiliki satu umat yang kesetiaan pertama mereka adalah kepada-Nya, bukan kepada “penguasa dunia ini” (Yohanes 12:31).
Sangat sering orang asing di satu negara ditolak karena mereka terlihat berbeda. Bagaimanakah kita, sebagai orang-orang Advent, sebagai “orang asing dan pengembara” juga ditolak? Atau apakah kita ditolak?
SELASA, 24 JUNI
Iman dan Hukum
Tema yang menonjol dalam Alkitab adalah sederhana: Allah adalah kasih. Kasih Allah yang paling kuat ditunjukkan dalam kasih karunia-Nya. Dengan kuasa-Nya yang tak terbatas, Dia dapat dengan mudah memusnahkan umat manusia dari permukaan bumi, tetapi sebagai gantinya, Dia memilih untuk bersabar dan memberikan kepada semua orang kesempatan untuk mengalami kepenuhan hidup dalam kerajaan kekal-Nya. Lebih dari itu, kasih-Nya dinyatakan dalam harga yang telah dibayar-Nya di salib.
Kasih Allah juga secara langsung berkaitan dengan keadilan-Nya. Dengan menyediakan kesempatan yang tak terhingga bagi manusia untuk memilih nasib mereka sendiri, Allah yang penuh kasih tidak akan pernah memaksa mereka untuk masuk ke dalam kerajaan yang mereka sendiri tolak. Ketika orang jahat berdiri di hadapan takhta Allah dalam penghakiman, mereka akan dihukum oleh kesaksian mereka sendiri. Tidak ada orang yang berdiri di hadapan takhta yang dapat dengan benar berkata bahwa mereka tidak mengerti kehendak Allah. Entah melalui Wahyu secara tertulis atau Wahyu alam, semua orang telah diberikan prinsip-prinsip dasar dari hukum Allah (Roma 1:19,20; 2:12-16).
Bacalah 1 Korintus 6:9-11; dan Wahyu 22:14,15. Siapakah yang akan masuk dan tidak masuk dalam kerajaan Allah, dan mengapa? Apakah peran yang dimainkan hukum Allah di sini? Juga, perhatikan perbedaan antara kelompok yang masuk dan tidak masuk dalam kerajaan Allah!
1 Korintus 6:9-11
9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah?Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
Wahyu 22:14-15
14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
15 Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.
Hal mengagumkan adalah saat Anda tempatkan 1 Korintus 6:11 bersama dengan Wahyu 22:14, maka Anda akan dapati orang-orang Kristen yang setia dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus; yaitu, mereka “...dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat” (Roma 3:28); tetapi, mereka adalah orang-orang yang memelihara hukum tersebut.
“Bukan Tuhan yang sewenang-wenang memerintahkan supaya orang jahat itu enyah dari surga, tapi mereka sendirilah yang telah menutupnya dengan ketidaklayakan menghadapi pergaulan yang ada di sana. Bagi mereka kemuliaan Allah akan menjadi bara api yang menyala-nyala. Mereka menyambut kebinasaan supaya mereka dapat terlindung dari wajah Kristus yang telah mati untuk menebus mereka.” – Ellen G. White, Kebahagiaan Sejati, hlm. 18. Bagaimanakah kata-kata ini membantu kita untuk mengerti hal menyakitkan tentang nasib mereka yang hilang?
RABU, 25 JUNI
Kerajaan yang Kekal
Allah menciptakan satu dunia yang sempuma. Dosa masuk,dan dunia yang sempurna itu menjadi begitu rusak. Cerita penebusan mengatakan kepada kita bahwa Yesus masuk ke dalam sejarah manusia, supaya selain hal-hal lainnya, yang terutama adalah agar kesempurnaan yang mula-mula itu akan dipulihkan. Para tebusan akan hidup dalam satu dunia yang sempuma di mana kasih yang tertinggi memerintah.
Seperti yang telah kita lihat, kasih hanya akan muncul di jagat raya yang bermoral, hanya di jagat raya yang dihuni makhluk-makhluk bermoral, dan untuk bermoral mereka juga harus merdeka. Hal ini menyebabkan munculnya pertanyaan: Dapatkah kejahatan muncul kembali?
Bagaimanakah Daniel 7:27, Yohanes 3:16, dan Wahyu 21:4 membantu menjawab pertanyaan apakah kejahatan akan muncul kembali? Apakah pentingnya istilah kekekalan?
Daniel 7:27 Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.
Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Wahyu 21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Ketika Allah menciptakan jagat raya, ada syarat yang diikutkan untuk keseimbangannya. Buktinya ada dalam Kejadian 2:17, di mana Adam diamarkan bahwa pelanggaran terhadap perintah Allah dinyatakan akan menghasilkan kematian. Penyebutan kematian menunjukkan bahwa konsep kekekalan dari sudut pandang manusia bersifat bersyarat. Adam hanya dapat mengalami kehidupan abadi jika dia mempertahankan kesetiaannya kepada Allah.
Walaupun demikian, dalam dunia yang akan diciptakan kembali, kematian tidak akan ada lagi, artinya bahwa kita akan hidup selamanya, sebuah penggenapan dari banyak janji dalam Alkitab. Apakah pemberontakan akan muncul kembali adalah satu yang hal yang dapat diblcarakan. Kenyataannya adalah itu tidak akan muncul kembali.
Bacalah Yeremia 31:31-34. Prinsip apakah yang kita lihat di sini yang menolong kita untuk mengerti mengapa kejahatan tidak akan muncul kembali?
Yeremia 31:31-34
31 Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,
32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN.
33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
34 Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka."
Kerajaan sang Mesias akan dihuni oleh orang-orang yang memelihara kesetiaan kepada Allah melalui pengalaman keagamaan mereka. Dalam menghadapi penganiayaan dan pergumulan pribadi, mereka memilih jalan penurutan dan menunjukkan keinginan mereka untuk menghidupkan kehidupan melayani Tuhan. Allah berjanji untuk menuliskan hukum-Nya dalam hati mereka sehingga mereka akan secara alamiah melakukan hal-hal yang menyenangkan-Nya. Dalam kerajaan Kristus, dosa akan secara utuh dikalahkan, dan yang akan memerintah adalah kehenaran.
KAMIS, 26 JUNI
Hukum Dalam Kerajaan Itu
Dari semua akibat dosa yang mengerikan, kematian adalah yang paling tak terelakkan. Dosa bisa dikalahkan, Setan dapat dilawan, tetapi hanya pengecualian pada dua orang (Henokh dan Elia) dari miliaran orang, yang terlepas dari kematian yang tidak terelakkan? “Ketika tiba pada kematian,“ tulis seorang ahli ï¬lsafat kuno, “kita makhluk manusia semuanya ibarat hidup dalam kota tak bertembok.”
Pekabaran apakah yang ditemukan dalam Wahyu 20:14 dan 1 Korintus 15:26?
Wahyu 20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
1 Korintus 15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Dengan kekuatan yang ada pada kematian, tidaklah mengherankan bahwa sebelum Kristus mendirikan kerajaan Mesianik-Nya di atas dunia, yang pertama-tama akan Dia lakukan sepenuhnya adalah menghancurkan kematian.
Tidak perlu dipertanyakan bahwa kematian sangat berhubungan dengan dosa, yang artinya itu berkaitan dengan hukum Allah juga, karena dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah. Sehingga, tidak akan ada dosa tanpa hukum. Sekalipun dosa itu bergantung kepada hukum, tetapi hukum terlepas dari dosa. Maksudnya adalah hukum bisa ada tanpa dosa. Buktinya, hukum ada tanpa dosa untuk waktu yang lama hingga Lusifer memberontak di surga.
“Ketika Setan berontak melawan hukum Allah, pemikiran yang menyatakan bahwa ada hukum yang berlaku pada malaikat-malaikat hampir merupakan suatu kesadaran terhadap sesuatu hal yang tidak terpikirkan. Dalam pelayanan mereka malaikat-malaikat bukanlah sebagai hamba-hamba, tetapi sebagai anak. Ada kesatuan yang sempurna antara mereka dan Pencipta mereka.“ – Ellen G. White, Khotbah diatas Bukit, hlm. 124,125.
Dengan hal ini dalam pikiran kita, ketidakadaan kematian dan dosa dalam kerajaan Allah tidak menyatakan ketidakadaan hukum. Sama seperti hukum gravitasi penting bagi keselarasan interaksi bagi elemen-elemen ï¬sika di jagat raya, hukum moral Allah diperlukan untuk mengatur interaksi yang benar di antara orang-orang kudus. Ketika Allah menuliskan hukum-Nya dalam hati mereka yang ditebus, maksud utama-Nya adalah untuk memeteraikan keputusan mereka untuk berjalan di jalan kebenaran untuk masa kekekalan. Sebagai hasil, hukum-Nya menjadi inti utama kerajaan-Nya. Jadi, kita memiliki setiap alasan untuk percaya bahwa prinsip hukum moral Allah akan ada di kerajaan kekal Allah. Perbedaannya, sudah tentu, bahwa prinsip-prinsip tersebut tidak akan pernah dilanggar di sana, tidak seperti di sini.
Cobalah bayangkan lingkungan yang sempurna di surga: Tidak ada sifat yang telah jatuh, tidak ada Setan yang akan mencobai kita, tidak ada dosa, dan tidak ada kematian. Sekarang tanyakanlah diri Anda sendiri: Hal dan tabiat apakah dalam hidupmu yang tidak cocok dengan lingkungan itu?
JUMAT, 27 JUNI
Pendalaman
Ellen G. White. “Tanpa Pakaian Kawin.“ hlm. 223-232, dalam Perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus.
“Setan telah mengatakan bahwa adalah mustahil bagi manusia untuk menaati hukum-hukum Allah; dan di dalam kekuatan kita sendiri kita tidak dapat menaatinya. Tetapi Kristus datang dalam wujud manusia dan melalui penurutan-Nya yang sempurna Ia membuktikan bahwa kemanusiaan dan keilahian yang dipadukan dapat menaati setiap peraturan Allah...”
“Kehidupan Kristus di dunia ini adalah ungkapan yang sempurna dari hukum Allah dan bila orang yang mengaku menjadi anak-anak Allah menjadi serupa dengan Kristus dalam tabiat, mereka akan menuruti hukum-hukum Allah. Maka Tuhan dapat mempercayai mereka termasuk bilangan keluarga sorga. Dengan mengenakan pakaian mulia dari kebenaran Kristus, mereka akan mendapat tempat dalam pesta Raja itu. Mereka mempunyai hak bergabung dengan rombongan yang dibasuh dengan darah.” – Ellen G. White, Perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus, hlm. 228,229.
Pertanyaan-pertanyaan Diskusi:
1. Bacalah pernyataan Ellen G. White dalam kajian lanjut di pelajaran hari Jumat. Dengan cara apakah hukum dan kasih karunia dinyatakan di dalamnya? Mengapa penting bagi kita untuk selalu mengerti bahwa keduanya selalu bersama? Apakah yang akan terjadi jika kedua konsep ini diajarkan terpisah satu dengan lainnya?
2. Pendahuluan pelajaran pekan ini berbicara tentang almarhum Steve Jobs dan pernyataannya bahwa momok dari kematian, kematian kita sendiri, akan mengendalikan kita untuk mencapai segala yang dapat kita buat di dunia ini. Walaupun paham itu ada benarnya, baik di dalam maupun dari paham tersebut kita tidak mendapatkan kebenaran yang cukup. Karena pemikiran itu tidak memecahkan masalah kematian dan apa yang kematian perbuat bagi arti kehidupan sebelumnya. Faktanya, setelah kematian Jobs, sampul majalah The New Yorker memaparkan gambar Petrus; dengan iPad di tangannya, memeriksa pekerjaan Steve Jobs di pintu gerbang mutiara surga. Sekalipun hal itu mungkin kelihatan cukup kocak, apakah yang dapat kita pelajari dari kenyataan bahwa di surge nanti tidak akan ada iPad, atau apa saja yang pernah Steve Jobs kerjakan di dunia?
3. Apakah hal-hal yang ada di dunia ini yang akan tetap ada selamanya? Hal apakah yang tidak bertahan pada akhir kehancuran dunia ini? Mengapakah penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan kedua hal tersebut?
No comments:
Post a Comment