KRISTUS, HUKUM, DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN
Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kejadian 9:12-17; 17:2-12; Galatia 3:15-28; Ulangan 9:9; lbrani 10:11-18; Ibrani 9:15-28.
AYAT HAFALAN: “Karena itu la adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab la telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama” (lbrani 9:15).
Keputusan Allah yang kekal untuk menyelamatkan umat manusia telah dinyatakan kepada kita sepanjang zaman dalam perjanjian-perjanjian. Sekalipun Alkitab berbicara tentang perjanjian dalam bentuk jamak (Roma 9: 4; Galatia 4:24; Efesus 2:12), sebenarnya hanya ada satu perjanjian kasih karunia, yang dalamnya keselamatan diberikan kepada orang berdosa, bukan atas dasar jasa mereka, tetapi karena usaha Yesus yang ditawarkan kepada semua yang menuntut jasa Kristus itu melalui iman. Bentuk jamak, perjanjian, berarti bahwa Allah telah memberikan tujuan penyelamatan-Nya dengan cara mengulangi kembali perjanjian tersebut dengan cara yang beragam dengan maksud memenuhi kebutuhan umat-Nya dalam zaman dan keadaan yang berbeda-beda. Tetapi, hanya ada satu perjanjian, yaitu perjanjian kekal tentang kasih karunia Allah yang menyelamatkan.
Inti perjanjian ini adalah kesabaran dan kasih setia Tuhan, sebuah kasih yang dalam zaman Alkitab disamakan dengan perjanjian-perjanjian itu sendiri (lihat Ulangan 7:9; 1 Raja-Raja 8:23; Daniel 9:4). Sebagai bagian dari perjanjian itu, Allah memanggil umat-Nya untuk memelihara hukum-Nya, bukan sebagai alat keselamatan tetapi sebagai buah dari keselamatan itu. Hukum dan kasih karunia selalu menjadi pusat dalam perjanjian kekal Allah.
*Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 7 Juni.
MINGGU, 1 JUNI
Lambang-lambang Perjanjian (Kejadian 9:12-17)
Satu perjanjian dapat diartikan sebagai satu persetujuan antara dua pihak berdasarkan pada janji-janji yang dibuat olah satu atau kedua belah pihak. Ada dua cara mendasar di mana satu perjanjian dapat berlangsung. Dalam kategori yang pertama, kedua belah pihak setuju terhadap syarat-syarat dari ikatan mereka dan membuat janji-janji yang menguntungkan kedua belah pihak. Seperti halnya pada pernikahan, menggabungkan usaha, atau bahkan dalam membayar satu properti. Dalam kategori yang kedua, satu pihak memprakarsai perjanjian dengan menetapkan dua hal, janji-janji dan syarat-syarat yang tidak dapat ditawar, dan pihak yang lain diundang untuk berpartisipasi. Contohnya, pembayaran pajak atau pendaftaran pada satu lembaga pendidikan. Dalam kedua contoh, pihak mana saja boleh mengundurkan diri dari perjanjian, tetapi biasanya ada konsekuensinya (misalnya, seorang yang tidak sanggup membayar gadai akan kehilangan rumahnya; atau, seorang warga negara yang menolak untuk membayar pajak akan dituntut secara hukum).
Sebuah perjanjian biasanya dimeteraikan paling tidak dengan satu lambang. Sebagai contoh, seseorang yang membeli rumah dengan dasar jaminan akan membubuhi beberapa tanda tangan pada persetujuannya dengan lembaga yang meminjamkan, yang menjaga kewajiban pembeli property tersebut sampai semua jumlah pembayaran terbayar. Atau, mereka yang menikah diberikan surat nikah resmi oleh pencatatan sipil negara. Lambang itu sendiri bukanlah perjanjian tetapi penunjuk bahwa seseorang berkewajiban terhadap perjanjian yang dia ikuti.
Bacalah Kejadian 9:12-17, dan 17:2-12. Apakah perbedaan antara lambang dan perjanjian dalam kasus-kasus ini? Juga, apakah perbedaan antara kedua perjanjian ini?
Kejadian 9:12-17
12 Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:
13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
14 Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan,
15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.
16 Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi."
17 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi."
Kejadian 17:2-17
2 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."
3 Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
4 "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
5 Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
7 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."
9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."
15 Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
17 Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"
Dalam Kejadian 9:9 Allah membuat perjanjian dengan ciptaan bahwa Dia tidak akan membinasakan lagi bumi oleh air. Setiap kali pelangi muncul di langit, semua orang diharapkan untuk mengingat janji Allah tersebut. Hal itu juga sama dengan lambang sunat, sebagai lambang untuk mengingatkan setiap pria Yahudi tentang peran umat-Nya agar menjadi berkat bagi semua bangsa. Perjanjian yang pertama adalah dengan semua umat manusia, sedangkan yang kedua adalah khusus bagi bangsa Israel saja. Juga, dalam perjanjian pertama yang dibuat bagi semua umat manusia setelah air bah, manusia tidak perlu berbuat apa-apa dalam perjanjian tersebut; janjinya memang sudah begitu bahwa bumi tidak akan lagi dibinasakan dengan air tak peduli apa pun yang manusia lakukan. Namun, tidaklah demikian dengan perjanjian yang kedua, yaitu yang dibuat dengan orang Israel; orang Israel harus melakukan bagian mereka dalam perjanjian itu.
SENIN, 2 JUNI
Janji-janji Perjanjian
Perjanjian-perjanjian didasarkan atas janji-janji. Sebagai buktinya, adalah mungkin untuk menggunakan dua syarat secara bergantian. Sudah tentu, manakala perjanjian dibuat, maka diharapkan orang yang membuat perjanjian memiliki kesanggupan untuk melaksanakan apa yang dijanjikan.
Dalam Perjanjian Lama, beberapa perjanjian bersifat lokal dan hal-hal didalamnya bersifat terbatas (sebagai contoh lihat Kejadian 31:43-54).
Kejadian 31:43-54
43 Lalu Laban menjawab Yakub: "Perempuan-perempuan ini anakku dan anak-anak lelaki ini cucuku dan ternak ini ternakku, bahkan segala yang kaulihat di sini adalah milikku; jadi apakah yang dapat kuperbuat sekarang kepada anak-anakku ini atau kepada anak-anak yang dilahirkan mereka?
44 Maka sekarang, marilah kita mengikat perjanjian, aku dan engkau, supaya itu menjadi kesaksian antara aku dan engkau."
45 Kemudian Yakub mengambil sebuah batu dan didirikannya menjadi tugu.
46 Selanjutnya berkatalah Yakub kepada sanak saudaranya: "Kumpulkanlah batu." Maka mereka mengambil batu dan membuat timbunan, lalu makanlah mereka di sana di dekat timbunan itu.
47 Laban menamai timbunan batu itu Yegar-Sahaduta, tetapi Yakub menamainya Galed.
48 Lalu kata Laban: "Timbunan batu inilah pada hari ini menjadi kesaksian antara aku dan engkau." Itulah sebabnya timbunan itu dinamainya Galed,
49 dan juga Mizpa, sebab katanya: "TUHAN kiranya berjaga-jaga antara aku dan engkau, apabila kita berjauhan.
50 Jika engkau mengaibkan anak-anakku, dan jika engkau mengambil isteri lain di samping anak-anakku itu, ingatlah, walaupun tidak ada orang dekat kita, Allah juga yang menjadi saksi antara aku dan engkau."
51 Selanjutnya kata Laban kepada Yakub: "Inilah timbunan batu, dan inilah tugu yang kudirikan antara aku dan engkau --
52 timbunan batu dan tugu inilah menjadi kesaksian, bahwa aku tidak akan melewati timbunan batu ini mendapatkan engkau, dan bahwa engkau pun tidak akan melewati timbunan batu dan tugu ini mendapatkan aku, dengan berniat jahat.
53 Allah Abraham dan Allah Nahor, Allah ayah mereka, kiranya menjadi hakim antara kita." Lalu Yakub bersumpah demi Yang Disegani oleh Ishak, ayahnya.
54 Dan Yakub mempersembahkan korban sembelihan di gunung itu. Ia mengundang makan sanak saudaranya, lalu mereka makan serta bermalam di gunung itu.
Peristiwa yang terjadi antara Yakub dan Laban mendemonstrasikan bahwa perjanjian-perjanjian dapat berupa transaksi yang dibuat antar dan dalam masyarakat. Tugu yang ada di Mizpah berfungsi sebagai tanda kesepakatan yang hanya dapat berlaku bagi kedua kaum. Ketika penerima kesepakatan telah mati, maka syarat-syarat kesepakatan menjadi tidak berlaku. Tidak seperti perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh dan antar manusia ini, perjanjian yang Yahweh lembagakan dengan Nuh dan Abraham memiliki maksud-maksud kekal.
Bagaimanakah Galatia 3:15-28 membantu menjelaskan maksud-maksud yang lebih luas dari perjanjian yang dibuat dengan Abraham?
Galatia 3:15-28
15 Saudara-saudara, baiklah kupergunakan suatu contoh dari hidup sehari-hari. Suatu wasiat yang telah disahkan, sekalipun ia dari manusia, tidak dapat dibatalkan atau ditambahi oleh seorang pun.
16 Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus.
17 Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya.
18 Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham.
19 Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran — sampai datang keturunan yang dimaksud oleh janji itu — dan ia disampaikan dengan perantaraan malaikat-malaikat ke dalam tangan seorang pengantara.
20 Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu.
21 Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat.
22 Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.
23 Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.
24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
25 Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.
26 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
28 Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
Dalam Alkitab, Allah membuat beberapa perjanjian yang bersifat universal yang dalamnya Dia membuat janji-janji yang berlaku bagi semua umat manusia. Menyadari bahwa seluruh bumi telah dirusak oleh Air Bah, Yahweh berjanji kepada semua ciptaan-Nya bahwa Dia tidak akan mengizinkan ciptaan tersebut dibinasakan lagi oleh air. Dalam kasus Abraham, Allah melihat kebutuhan manusia akan kebenaran dan oleh karena itu Dia berjanji untuk menyediakan sebuah berkat bagi semua bangsa melalui benih Abraham (Kejadian 22:18).
Sekalipun Allah membuat perjanjian Sinai dengan satu bangsa tertentu, tetapi perjanjian itu iuga memiliki makna universal. Begitu jelas bahwa bagi Allah semua orang asing boleh menjadi bagian umat pilihan (sebagai contoh, Keluaran 12:48 49), dan misi Israel adalah menjadi terang penginjilan bagi dunia (Keluaran 19:5,6).
Apakah pendapat pribadi Anda tentang perjanjian hubungan antara Anda dengan Allah? Yaitu, apa sajakah yang telah Allah janjikan kepada Anda dan apa yang Dia minta dari Anda sebagai balasan bagi segala janji-Nya itu?
SELASA, 3 JUNI
Loh Perjanjian
Sekalipun suatu perjanjian didasarkan atas janji-janji, tetapi biasanya ada syarat-syarat untuk memenuhi janji-janji tersebut. Perjanjian yang Allah buat dengan Abraham mencakup sunat bagi setiap laki-laki entah yang dilahirkan bagi Abraham atau oleh keturunannya. Ketika Yahweh melakukan perjanjian dengan lsrael, Dia sendirilah yang memahat tuntutan-tuntutan bagi hubungan dalam perjanjian itu di atas loh batu (Ulangan 9:8-11). Tuntutan-tuntutan ini, yang terpelihara dalam Sepuluh Hukum, adalah yang membentuk dasar perjanjian kekal Allah dengan semua umat manusia.
Karena Sepuluh Hukum itu adalah rincian syarat-syarat dari perjanjian tersebut, Sepuluh Hukum sering diistilahkan “loh-loh perjanjian” (Ulangan 9:9). Sepuluh Hukum tidak dimaksudkan menjadi bagian penghalang yang dirancang untuk menjadikan kehidupan mereka yang telah memasuki perjanjian dengan Allah menjadi sukar; gantinya, tetapi adalah pernyataan kasih Allah, perintah-perintah tersebut telah diberikan sebagai keuntungan bagi mereka yang telah masuk dalam hubungan perjanjian dengan Tuhan mereka.
Dengan cara bagaimanakah Yeremia 31:31-34 dan lbrani 10:11-18 menegakkan sifat kekal hukum Allah dalam Perjanjian Baru?
Yeremia 31:31-34
31 Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,
32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN.
33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
34 Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka."
Ibrani 10:11-18
11 Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.
12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,
13 dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.
14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
15 Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita,
16 sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,
17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka."
18 Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.
Di bawah Perjanjian yang Lama di Gunung Sinai, orang Israel dan semua yang bergabung dengan komunitas itu harus menunjukkan kesetiaan kepada perjanjian tersebut dengan memelihara Sepuluh Hukum. Ketika mereka melanggar satu perintah, mereka harus mempersembahkan hewan korban jika mereka ingin dosa mereka diampuni.
Di bawah Perjanjian yang Baru di Gunung Kalvari, umat Allah tetap berkewajiban untuk memelihara Sepuluh Hukum. Tetapi, ketika mereka melakukan dosa, mereka tidak perlu selanjutnya mempersembahkan hewan korban, karena Yesus adalah korban mereka yang penuh dan lengkap (Ibrani 9:11-I4). Perjanjian yang Baru adalah jauh lebih baik daripada yang lama karena sekarang, melalui iman, kita dapat menuntut janji-janji pengampunan yang ditawarkan kepada kita melalui pengorbanan Yesus. “Pengharapan ada bagi kita hanya jika kita datang ke bawah perjanjian Abraham, yaitu perjanjian kasih karunia melalui iman dalam Yesus Kristus.” – Komentar Ellen G. White, The SDA Bible Commentary, jld. 6, hlm. 1077.
Apakah artinya memiliki hukum Allah yang tertulis dalam hati Anda? Bagaimanakah hal ini berbeda dengan sekadar mengerti hukum Allah sebagai kitab penurutan?
RABU, 4 JUNI
Perjanjian dan Injil (Ibrani 9:15-22)
Ada konsekuensi yang keras atas pelanggaran perjanjian Alkitabiah tertentu. Allah mengamarkan Abraham bahwa setiap laki-laki yang tidak disunat akan dikeluarkan dari antara umat pilihan (Kejadian 17:14), dan satu seruan rangkaian kutuk diarahkan kepada mereka yang menolak untuk menurut syarat-syarat perjanjian Sinai (Ulangan 27:11-26). Akhimya, mereka yang melanggar syarat-syarat perjanjian tersebut akan dihukum dengan hukuman mati (Yehezkiel 18:4). Hal sama juga berlaku dalam Perjanjian yang Baru: Mereka yang menolak memelihara hukum Allah juga menolak jalan masuk kepada kehidupan kekal (Roma 6:23).
Bacalah lbrani 9:15-28. Dengan cara apa lnjil dinyatakan dalam ayat-ayat ini?
Ibrani 9:15-28
15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
16 Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.
17 Karena suatu wasiat barulah sah, kalau pembuat wasiat itu telah mati, sebab ia tidak berlaku, selama pembuat wasiat itu masih hidup.
18 Itulah sebabnya, maka perjanjian yang pertama tidak disahkan tanpa darah.
19 Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat,
20 sambil berkata: "Inilah darah perjanjian yang ditetapkan Allah bagi kamu."
21 Dan juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya secara demikian dengan darah.
22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
23 Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah ditahirkan secara demikian, tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu.
24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
25 Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.
26 Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.
27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
28 demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Ibrani 9:15-28 mengulangi cerita lnjil ketika menyatakan bagian ketika Kristus berperan dalam memberikan jaminan janji bagi orang percaya. Ayat 15 menekankan bahwa Yesus berfungsi sebagai “pengantara” Perjanjian yang Baru dimana, melalui kematian-Nya, menawarkan kehidupan kekal bagi mereka sebenarnya harus menghadapi kehancuran kekal.
Dalam ayat 16, dan 17, beberapa terjemahan Alkitab beralih dari membicarakan “perjanjian” dan sebagai gantinya memperkenalkan istilah “wasiat,” sekalipun kata Yunani yang digunakan adalah kata yang sama. Hal ini membawa seluruh pengertian tentang kematian, kematian Yesus bagi kita. Ketika dilihat dalam konteks itu, ayat-ayat tersebut mengingatkan orang percaya bahwa tanpa Kristus, perjanjian tersebut menuntut kematian setiap orang berdosa. Walaupun demikian, orang berdosa dapat ditutupi dan kemudian dibersihkan oleh darah Yesus yang tercurah dan dengan begitu dapat berada di antara mereka yang “dengan bersemangat menantikan“ kedatangan-Nya (lbrani 9:28 NKJV ).
“Barulah kita mengetahui bahwa kebenaran kita sesungguhnya bagaikan kain yang usang dan kotor, dan hanya darah Kristus sendirilah yang dapat membasuh hati kita dalam teladan-Nya sendiri" – Ellen G. White, Kebahagiaan Sejati, hlm. 31.
Allah sendiri, dalam pribadi Yesus, menanggung dalam diri-Nya hukuman dosa kita agar kita terhindar dari penghukuman tersebut, yang sebenarnya kita pantas menerimanya. Apakah yang hal ini ceritakan kepada kita tentang tabiat Allah, dan mengapakah kita dapat mempercayaiNya, tak peduli apa pun keadaan kita?
KAMIS, 4 JUNI
Keuntungan-keuntungan Perjanjian (Efesus 2:6)
Dalam banyak contoh, orang dapat mengalami janji dari suatu perjanjian sekalipun semua syarat belum dipenuhi. Sebagai contoh, seorang yang membayar pembelian sebuah rumah memiliki kesempatan untuk tinggal dalam rumah itu sekalipun rumah itu belum lunas. Atau, seorang warga negara menikmati pelayanan yang pemerintah berikan bagi masyarakat sekalipun dia bahkan belum membayar pajak. Mereka yang memasuki sebuah perjanjian dengan Allah dapat mulai mengalami keuntungan-keuntungan dari perjanjian tersebut sebelum janji-janji itu nyata di masa mendatang.
Pikirkanlah, contohnya, tentang Sepuluh Hukum, dan berapa banyak sakit dan darita yang dapat dihindari jika mengikuti Sepuluh Hukum. Siapakah yang secara pribadi belum pemah mengalami sakit hati karena pelanggaran atas Sepuluh Hukum? Bahkan lebih buruk lagi, penderitaan yang datang tidak hanya terbatas bagi dia yang melanggar hukum; terkadang orang lain juga, yaitu, mereka yang terdekat dengan orang berdosa tersebut, juga menderita.
Menurut ayat-ayat ini, keuntungan-keuntungan lain apakah yang kita dapat, bahkan di waktu sekarang, dengan masuk dalam satu hubungan perjanjian dengan Yesus?
2 Korintus 4:16-18
2 Korintus 4:16-18
16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
1 Yohanes 5:11-13
1 Yohanes 5:11-13
11 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.
12 Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.
13 Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Filipi 1:6
Filipi 1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Yohanes 5:24
Yohanes 5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Yesus menggunakan bahasa yang sangat tegas dalam Injil Yohanes ketika Dia menyatakan bahwa mereka yang menerima-Nya “sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Yohanes 5:24). Orang percaya dapat percaya diri dalam keselamatannya, sekalipun terkubur dunia ini, dia dapat menuntut untuk duduk dengan Yesus Kristus di tempatnya di surga (Efesus 2:6).
Jika seseorang menanyakan kepada Anda, “Apakah artinya duduk bersama-sama Yesus sekarang di surga (seperti yang Efesus 2:6 katakan)?” Apakah yang akan Anda jawab? Dan mengapa demikian?
JUMAT, 6 JUNI
Pendalaman
Untuk informasi selanjutnyatentang judul pekan ini, bacalah buku Ellen G. White, “The Covenant of Grace,” hlm. 131-137, dalam Gods Amazing Grace.
“Perjanjian yang sama ini diperbarui kepadaAbraham dalam janji. "Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat." Kejadian 22:18. Janji ini merujuk kepada Kristus. Lalu Abraham percaya terhadap janji ini, dan dia percaya dalam Kristus untuk pengampunan dosa. Oleh karena iman inilah maka kepadanya diperhitungkan kebenaran. Perjanjian dengan Abraham juga meneguhkan otoritas hukum Allah.
“Perjanjian yang dibuat dengan Abraham telah disahkan dengan darah Yesus, dan ini disebut Perjanjian "kedua" atau "baru," karena darah yang telah memeteraikan perjanjian itu telah ditumpahkan setelah penumpahan darah perjanjian pertama.”
“Perjanjian kasih karunia bukanlah satu kebenaran baru karena ini sudah ada dalam pemikiran Allah pada masa kekekalan. ltu sebabnya ini disebut perjanjian kekal.”
“Pengharapan ada bagi kita hanya jika kita datang ke bawah perjanjian Abraham, yaitu perjanjian kasih karunia melalui iman dalam Yesus Kristus.” – Ellen G. White, The Fair I Live By, hlm. 75.
Pertanyaan-pertanyaan Diskusi:
1. Apakah yang Keluaran 31:16 dan Yesaya 56:4-6 katakan tentang pentingnya Sabat dalam perjanjian tersebut? Lihat juga Yehezkiel 20.
Keluaran 31:16 Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal.
Yesaya 56:4-6
4 Sebab beginilah firman TUHAN: "Kepada orang-orang kebiri yang memelihara hari-hari Sabat-Ku dan yang memilih apa yang Kukehendaki dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku,
5 kepada mereka akan Kuberikan dalam rumah-Ku dan di lingkungan tembok-tembok kediaman-Ku suatu tanda peringatan dan nama — itu lebih baik dari pada anak-anak lelaki dan perempuan —, suatu nama abadi yang tidak akan lenyap akan Kuberikan kepada mereka.
6 Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHANdan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku,
Yehezkiel 20:1-49
1 Pada tahun ketujuh, dalam bulan yang kelima, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah beberapa orang dari tua-tua Israel untuk meminta petunjuk dari pada TUHAN dan duduk di hadapanku.
2 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
3 "Hai anak manusia, berbicaralah kepada tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Apakah kamu datang untuk meminta petunjuk dari pada-Ku? Demi Aku yang hidup, Aku tidak mau kamu meminta petunjuk dari pada-Ku, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
4 Maukah engkau menghakimi mereka, hai anak manusia, maukah engkau menghakimi mereka? Beritahukanlah kepada mereka perbuatan-perbuatan yang keji dari nenek moyang mereka,
5 dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pada hari Aku memilih Israel, Aku bersumpah kepada keturunan kaum Yakub dan menyatakan diri kepada mereka di tanah Mesir; Aku bersumpah kepada mereka: Akulah TUHAN Allahmu!
6 Pada hari itu Aku bersumpah kepada mereka untuk membawa mereka dari tanah Mesir ke tanah yang Kupilih baginya, negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, tanah yang permai di antara semua negeri.
7 Dan Aku berkata kepada mereka: Biarlah setiap orang membuangkan dewa-dewanya yang menjijikkan, ke mana ia selalu melihat dan janganlah menajiskan dirimu dengan berhala-berhala Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu.
8 Tetapi mereka memberontak terhadap Aku dan tidak mau mendengar kepada-Ku; setiap orang tidak membuangkan dewa-dewanya yang menjijikkan, ke mana ia selalu melihat, dan tidak meninggalkan berhala-berhala Mesir. Maka Aku bermaksud hendak mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka untuk melampiaskan murka-Ku kepadanya di tengah-tengah tanah Mesir.
9 Tetapi Aku bertindak oleh karena nama-Ku, supaya itu jangan dinajiskan di hadapan bangsa-bangsa, di mana mereka berada. Di hadapan bangsa-bangsa itu Aku menyatakan diri kepada mereka dalam hal Aku membawa mereka keluar dari tanah Mesir.
10 Aku membawa mereka keluar dari tanah Mesir dan menuntun mereka ke padang gurun.
11 Di sana Aku memberikan kepada mereka ketetapan-ketetapan-Ku dan memberitahukan peraturan-peraturan-Ku, dan manusia yang melakukannya, akan hidup.
12 Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.
13 Tetapi kaum Israel memberontak terhadap Aku di padang gurun; mereka tidak hidup menurut ketetapan-ketetapan-Ku dan mereka menolak peraturan-peraturan-Ku, yang, kalau manusia melakukannya, ia akan hidup. Mereka juga melanggar kekudusan hari-hari Sabat-Ku dengan sangat. Maka Aku bermaksud hendak mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka di padang gurun hendak membinasakan mereka.
14 Tetapi Aku bertindak karena nama-Ku, supaya itu jangan dinajiskan di hadapan bangsa-bangsa, yang melihat sendiri waktu Aku membawa mereka ke luar.
15 Walaupun begitu Aku bersumpah kepadanya di padang gurun, bahwa Aku tidak akan membawa mereka masuk ke tanah yang telah Kuberikan kepada mereka, yang berlimpah-limpah susu dan madunya, tanah yang permai di antara semua negeri,
16 oleh karena mereka menolak peraturan-peraturan-Ku dan tidak hidup menurut ketetapan-ketetapan-Ku dan melanggar kekudusan hari-hari Sabat-Ku; sebab hati mereka mengikuti berhala-berhala mereka.
17 Tetapi Aku merasa sayang melihat mereka, sehingga Aku tidak membinasakannya dan tidak menghabisinya di padang gurun.
18 Maka Aku berkata kepada anak-anak mereka di padang gurun: Janganlah kamu hidup menurut ketetapan-ketetapan ayahmu dan janganlah berpegang pada peraturan-peraturan mereka dan janganlah menajiskan dirimu dengan berhala-berhala mereka.
19 Akulah TUHAN, Allahmu: Hiduplah menurut ketetapan-ketetapan-Ku dan lakukanlah peraturan-peraturan-Ku dengan setia,
20 kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku, sehingga itu menjadi peringatan di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allahmu.
21 Tetapi anak-anak mereka memberontak terhadap Aku, mereka tidak hidup menurut ketetapan-ketetapan-Ku dan tidak melakukan peraturan-peraturan-Ku dengan setia, sedang manusia yang melakukannya, akan hidup; mereka juga melanggar kekudusan hari-hari Sabat-Ku. Maka Aku bermaksud mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka untuk melampiaskan murka-Ku kepadanya di padang gurun.
22 Tetapi Aku menarik tangan-Ku kembali dan bertindak karena nama-Ku, supaya itu jangan dinajiskan di hadapan bangsa-bangsa yang melihat sendiri waktu Aku membawa mereka ke luar.
23 Walaupun begitu Aku bersumpah kepadanya di padang gurun untuk menyerakkan mereka di antara bangsa-bangsa dan menghamburkan mereka ke semua negeri,
24 oleh karena mereka tidak melakukan peraturan-peraturan-Ku dan menolak ketetapan-ketetapan-Ku dan melanggar kekudusan hari-hari Sabat-Ku dan matanya selalu tertuju kepada berhala-berhala ayah-ayah mereka.
25 Begitulah Aku juga memberi kepada mereka ketetapan-ketetapan yang tidak baik dan peraturan-peraturan, yang karenanya mereka tidak dapat hidup.
26 Aku membiarkan mereka menjadi najis dengan persembahan-persembahan mereka, dalam hal mereka mempersembahkan sebagai korban dalam api semua yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya Kubuat mereka tertegun, agar mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
27 Oleh karena itu berbicaralah kepada kaum Israel, hai anak manusia, dan katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Dalam hal ini juga nenek moyangmu menghujat Aku, yaitu mereka berobah setia kepada-Ku.
28 Sebab sesudah Aku membawa mereka ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada mereka, mereka melihat ke setiap bukit yang tinggi dan ke setiap pohon yang penuh cabang-cabang dan mereka mempersembahkan di sana korban sembelihannya dan membawa persembahannya yang menyakiti hati, juga menyerbakkan di sana persembahan-persembahan mereka yang harum dan mempersembahkan mereka di sana korban-korban curahan mereka.
29 Maka Aku berkata kepada mereka: Tempat tinggi apa itu yang kamu naiki? Maka namanya disebut Tempat Tinggi sampai hari ini.
30 Oleh sebab itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Apakah kamu menajiskan dirimu juga dengan cara hidup nenek moyangmu dan berzinah dengan mengikuti dewa-dewanya yang menjijikkan?
31 Dalam membawa persembahan-persembahanmu, yaitu mempersembahkan anak-anakmu sebagai korban dalam api, kamu menajiskan dirimu dengan segala berhala-berhalamu sampai hari ini, apakah Aku masih mau kamu minta petunjuk dari pada-Ku, hai kaum Israel? Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak mau lagi kamu minta petunjuk dari pada-Ku.
32 Dan apa yang timbul dalam hatimu sama sekali tidak akan terjadi, yaitu yang kamu katakan: Kami ingin seperti bangsa-bangsa lain, seperti segala kaum di negeri-negeri untuk berbakti kepada pohon dan batu.
33 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku akan memerintah kamu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan amarah yang tercurah.
34 Aku akan membawa kamu keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri, di mana kamu berserak dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan amarah yang tercurah,
35 dan Aku akan membawa kamu ke padang gurun bangsa-bangsa dan di sana Aku akan beperkara dengan kamu berhadapan muka.
36 Seperti Aku beperkara dengan nenek moyangmu di padang gurun tanah Mesir, begitulah Aku akan beperkara dengan kamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
38 Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmu orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku; Aku akan membawa mereka keluar dari negeri, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi di tanah Israel mereka tidak akan masuk. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
39 Hai kamu, kaum Israel, beginilah firman Tuhan ALLAH, biarlah masing-masing pergi beribadah kepada berhala-berhalanya. Tetapi kemudian kamu akan mendengarkan Aku dan tidak lagi melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus dengan persembahan-persembahanmu dan berhala-berhalamu.
40 Sebab di atas gunung-Ku yang kudus, di atas gunung Israel yang tinggi, demikianlah firman Tuhan ALLAH, di sana di tanah itu segenap kaum Israel dalam keseluruhannya akan beribadah kepada-Ku. Di sana Aku akan berkenan kepadamu dan di sana Aku akan menuntut dari kamu persembahan-persembahan khususmu dan sajian-sajianmu yang terpilih, segala yang kamu kuduskan.
41 Seperti kepada persembahan yang harum Aku berkenan kepadamu pada waktu Aku mengeluarkan kamu dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri, di mana kamu berserak, dan Aku akan menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.
42 Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada waktu Aku membawa kamu masuk ke tanah Israel, ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada nenek moyangmu.
43 Di sana kamu akan teringat-ingat kepada segala tingkah lakumu, dengan mana kamu menajiskan dirimu, dan kamu akan merasa mual melihat dirimu sendiri karena segala kejahatan-kejahatan yang kamu lakukan.
44 Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada masa Aku, oleh karena nama-Ku, tidak memperlakukan kamu selaras dengan tingkah lakumu yang jahat dan busuk, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
45 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
46 "Hai anak manusia, tujukanlah mukamu ke selatan dan ucapkanlah banyak tegoran terhadap tanah selatan dan bernubuatlah terhadap tanah kehutanan di sebelah selatan;
47 dan katakanlah kepada hutan di sebelah selatan: Dengarlah firman TUHAN: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku akan menyalakan api di dalammu yang akan memakan habis setiap pohon yang hidup padamu dan setiap pohon yang layu kering. Apinya yang sedang bernyala-nyala tidak akan padam dan semua muka dari selatan sampai utara akan terbakar kepanasan olehnya.
48 Dan setiap manusia akan melihat, bahwa Aku, TUHANlah yang memasangnya; api itu tidak akan padam."
49 Lalu aku berkata: "Aduh, Tuhan ALLAH, mereka berkata tentang aku: Apakah ia tidak hanya mengucapkan kata-kata sindiran?"
2. Kadang-kadang orang berpikir bahwa Perjanjian yang Lama adalah sebuah perjanjian dengan “usaha,” berlawanan dengan Perjanjian yang Baru, yaitu perjanjian “kasih karunia.” Mengapakah paham ini salah? Ayat-ayat Alkitab manakah yang Anda temukan dapat membuktikan bahwa Perjanjian yang Lama adalah juga perjanjian kasih karunia? Mengapakah harus selalu melalui kasih karunia dan tidak boleh melalui usaha?
3. Sekalipun Efesus 1 tidak menggunakan anak kalimat, “perjanjian kekal,” dengan cara bagaimana anak kalimat ini menolong kita untuk mengerti mengapa perjanjian itu disebut perjanjian kekal?
4. Allah berjanji bahwa Dia tidak akan lagi membinasakan dunia dengan air bah, sebuah janji yang ditandai dengan pelangi. Jika, seperti yang beberapa orang utarakan, cerita air bah Nuh itu hanya terjadi lokal dan tidak universal, apakah yang hal itu perbuat terhadap janji Allah? Mengapakah paham bahwa air bah bukanlah banjir global merupakan satu serangan terhadap kebenaran Alkitab? (Akhirnya, coba perhatikan semua banjir lokal yang pernah terjadi kemudian. Jika cerita air bah Nuh itu hanyalah banjir lokal, apakah yang diakibatkan oleh banjir-banjir lokal yang terjadi selanjutnya bagi janji-janji dalam Perjanjian Allah)?
No comments:
Post a Comment