Pelajaran 12 Triwulan I 2014

Tuaian & Penuai

Materi ini dalam bentuk ebook/epub untuk Iphone/Ipad/Samsung/Android download di sini. Untuk pengguna Android gunakan aplikasi FB READER atau MOON READER yang dapat di download dari google play.

Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Yoh. 1:40-46;4:28-30;Luk. 24:4-53; Ki­sah. 1:6-8; Mat. 9:36-38; Luk. 15.
Ayat Hafalan: "Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." (Yohanes 15:8).
Dalam banyak hal, pelajaran pekan ini adalah lanjutan dari pelajaran sebelumnya. Kristus memilih pemimpin rohani untuk tujuan yang ber­beda dalam pengabaran kerajaan Allah. Prinsip-prinsip dan metode Kristus harus tetap digunakan sebagai landasan rohani bagi persiapan umat Kristen saat ini.
Dengan kata lain, pemimpin modern yang mengembangkan teori tidak bo­leh menggantikan dasar yang telah diletakkan oleh Kristus sendiri. Bilamana promosi yang berlebihan dan publisitas lebih diutamakan daripada pertum­buhan rohani maka hasilnya adalah kedangkalan dan kemandulan rohani. Bi­lamana penyebaran agama menggantikan pertobatan dan transformasi rohani, misi akan terputus. Melatih para pemimpin untuk memimpin dalam pertam­bahan anggota gereja, pergerakan melalui media, dan kampanye hubungan masyarakat gantinya mempersiapkan mereka bagi peperangan rohani adalah mengundang bencana. Penginjilan dan pemuridan yang benar adalah berpusat di sekitar (1) mengakui keberdosaan kita, (2) penyesalan hati yang tulus, (3) penyerahan rohani tanpa syarat, dan (4) mengabarkan pekabaran Allah kepada orang lain tanpa paksaan dan merupakan dorongan dari hati.
*Pelajarilah pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 22 Maret.

Minggu, 16  Maret
Menjelang Yesus meninggalkan dunia ini, Dia berfokus kepada murid-murid-Nya, yang Dia telah layani tanpa mementingkan diri dan sangat dika­sihinya. Mereka tidak boleh diabaikan. Walaupun Yesus sendiri telah kembali ke surga, Roh Kudus telah diutus untuk menyediakan keintiman rohani yang dinikmati oleh murid-murid saat Yesus masih di dunia. Petunjuk Kristus me­ngenai Roh Kudus sangat berharga sehingga Yohanes menggunakan beberapa pasal untuk menyatakannya. Satu unsur penentu adalah kesaksian Roh Kudus tentang Kristus, meskipun Roh tidak akan bersaksi tanpa pertolongan. Dengan didampingi Roh, murid-murid Kristus juga akan bersaksi tentang pelayanan Kristus. Allah bisa saja mengutus malaikat, tanpa bantuan umat manusia, un­tuk mengabarkan Injil. Sebaliknya, Dia telah memilih manusia yang tidak ter­duga dalam panggilan yang suci untuk menyatakan dosa dan kesalahan.
Bacalah Yoh. 1:40-46; 4:28-30; 15:26, 27; 19:35, 36. Apakah yang ayat-ayat ini ajarkan kepada kita tentang cara di mana Allah dan manusia bekerja bersama-sama dalam memenangkan jiwa?
Yoh. 1:40-46; 4:28-30; 15:26, 27; 19:35, 36
1:40 Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
1:41 Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."
1:42 Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."
1:43. Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
1:44 Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.
1:45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
1:46 Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"

4:28 Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ:
4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"
4:30 Maka merekapun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.

15:26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

19:35 Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.
19:36 Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."


Penginjilan telah didefinisikan dalam bahasa sehari-hari sebagai "pengemis yang memberitahukan pengemis yang lain di mana dapat menemukan roti." Andreas tentunya unggul dalam hal ini. Nama saudaranya Petrus ditulis pada hari yang sama dalam Alkitab. Pelayanan Petrus dicatat dalam Kisah Para Ra­sul, dan Kristus memasukkan Petrus menjadi salah satu orang terdekat. Peng­hargaan ini tidak pernah diberikan kepada Andreas. Namun, dia menerima pengakuan khusus untuk mengikuti instruksi sederhana Kristus guna memba­wa orang kepada Yesus.
Berapa banyakkah umat pilihan Allah—pemimpin yang berhasil dalam penginjilan, administrasi, dan kepemimpinan—diperkenalkan kepada Kristus oleh murid-murid yang setia, di mana identitas mereka sudah lama dilupakan dan mereka tidak pernah lagi dibicarakan? Meskipun orang-orang ini tidak menonjolkan diri mereka sendiri, pikirkan pekerjaan Allah mungkin akan lum­puh jika mereka tidak dengan setia bersaksi tentang Yesus. Kristus memper­siapkan murid-murid-Nya untuk tugas yang lebih besar dengan memberikan tugas yang sederhana terlebih dulu sesuai dengan jangkauan mereka. Perem­puan Samaria, Filipus, d"an Andreas menunjukkan kuasa dari kesaksian yang sederhana dan mengajak dengan sepenuh hati. Kita telah dipanggil untuk me­lakukan hal yang sama.
Senin, 17 Maret
Saat Yesus Mengajak agar Sabar
Bacalah Lukas 24:47-53; Kisah 1:6-8; 16:6-10. Mengapakah menanti­kan Roh itu perlu? Apakah peranan Roh dalam penginjilan jangkauan keluar pada gereja mula-mula? Dorongan apakah yang orang percaya modern dapat tarik dari pengalaman Paulus saat menghadapi frustrasi? Pelajaran apakah yang berhubungan dengan kesabaran dan menunggu waktu Allah yang dianjurkan dalam ayat-ayat ini?
Lukas 24:47-53;
24:47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
24:48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
24:49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."
24:50. Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.
24:51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.
24:52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.
24:53 Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.

Kisah 1:6-8; 16:6-10
1:6. Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
1:7 Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

16:6. Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia.
16:7 Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.
16:8 Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas.
16:9 Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!"
16:10 Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.


Melalui khotbah dan teladan, Yesus mengajarkan kesabaran kepada murid- murid-Nya. Menghadapi kefanatikan, ketidakpedulian, salah pengertian, dan konspirasi, Kristus tetap bertahan dengan sabar. Ketabahan yang seperti itu­lah yang berjangkar melalui ketergantungan penuh kepada Roh Allah. Yesus memahami bahwa kecuali murid-murid mengalami ketergantungan yang se­perti itu, kemajuan kerajaan itu benar-benar terancam. Sebaliknya, mereka ha­rus mempelajari pelajaran ini pada permulaan, sehingga pelayanan mereka di masa yang akan datang akan ditentukan bagi pencapaian surgawi. Oleh karena itu, perintah-Nya saat naik ke surga adalah, "Tunggu."
Kerinduan Kristus adalah agar orang percaya modern juga menguasai pe­lajaran itu. Walaupun bertujuan baik namun orang Kristen yang percaya diri, ketika tidak mau sabar menantikan tuntunan Roh, dapat mempermalukan diri mereka dan kerajaan Allah.
Rasul Paulus menyusun rencana yang ambisius untuk memasuki Bitinia; tetapi Paulus yang keras kepala itu sensitif terhadap tuntunan Allah dan lebih menerima campur tangan Roh Kudus daripada menolaknya. Sang Rasul de­ngan rela menerima tuntunan Roh yang mengirim dia ke Makedonia. Banyak mukjizat yang terjadi di sana. Seandainya Paulus memaksa untuk melanjutkan rencananya, mungkin misi ke Eropa pasti tertunda.

Bagaimanakah roh kecemasan kita bisa tenang untuk menantikan de­ngan sabar tuntunan Roh? Hal-hal praktis apakah yang orang percaya modern dapat lakukan untuk berusaha mengembangkan kesabaran se­perti itu? Apakah kesabaran, kepercayaan yang penuh doa menandakan bagaimana hubungan kita dengan Allah?
Selasa, 18 Maret
Melatih Otoritas
Bandingkanlah ayat-ayat berikut ini: Mrk. 6:7-13; Mat. 16:14-19; 18:17-20; 28:18-20; Yoh. 20:21-23. Apakah yang ayat-ayat ini katakan ke­pada kita tentang jenis otoritas yang dimiliki oleh murid-murid Yesus? Apakah artinya bagi kita saat ini?
Mrk. 6:7-13;
6:7. Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,
6:8 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan,
6:9 boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju.
6:10 Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu.
6:11 Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka."
6:12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat,
6:13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.


Mat. 16:14-19; 18:17-20; 28:18-20;
16:14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

18:17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.
18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."




Yoh. 20:21-23
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.
20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."

"Petrus telah mengungkapkan kebenaran yang menjadi dasar iman jemaat itu, dan kini Yesus menghormati dia sebagai wakil segenap rombongan orang percaya. Ia berkata, 'Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.'
'"Kunci kerajaan surga' ialah sabda Kristus. Segala perkataan Kitab Suci adalah milik-Nya, termasuk yang di sini. Hal itu menyatakan keadaan yang de­ngannya manusia dapat diterima atau ditolak. Demikianlah orang-orang yang memasyhurkan sabda Allah menjadi suatu semerbak kehidupan menuju hidup atau bau maut menuju mati. Pekerjaan mereka adalah tugas yang sarat dengan hasil abadi."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 21, 22.
Sebagaimana Bapa mengutus Yesus, demikianlah Kristus mengutus murid- murid-Nya. Melalui Roh Kudus, Bapa mengurapi Kristus dengan kuasa Ilahi. Melalui Roh Kudus, Yesus juga mengurapi murid-murid-Nya dengan kuasa Ilahi yang sepadan dengan tugas mereka di bumi. Tidak ada yang harus takut bahwa Kristus akan meremehkan mereka. Setiap keterampilan, bakat, kemam­puan dan kekuatan yang diperlukan telah dipersiapkan.
Kadangkala kepemimpinan manusia gagal untuk mengenal asas-asas yang dilibatkan. Setiap kali pemimpin memberi tugas tanpa memberikan kekuasaan yang sepadan, maka kegagalan itu bisa diprediksi. Sering sekali ketidaknya­manan pemimpin muncul karena perilaku yang mengendalikan dan menguasai pikiran mereka yang telah diurapi oleh Allah, dan kepribadian orang lain. De­ngan demikian, mengebiri, menindas kegagalan murid. Perilaku yang demiki­an akan kelihatan seperti seorang dirigen1 yang mencoba memainkan semua alat musik sekaligus gantinya memimpin simfoni.
Teladan Yesus berbicara banyak di sini. Jika ada seorang yang dapat me­miliki hak untuk menahan otoritas dan mendikte perilaku, itu adalah Kristus. Sebaliknya Dia memberikan otoritas kepada orang lain, menugaskan mereka untuk bekerja di luar kehadiran-Nya di mana hanya pengaruh dan'teladan-Nya saja yang akan menjadi perintah-Nya dan mengirim mereka untuk melayani dan bersaksi.

Rabu, 19 Maret
Para Pekerja untuk Tuaian
"Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: 'Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.'" (Mat. 9:36-38). Pekabaran penting apakah yang dapat kita ambil dari ayat-ayat ini bagi diri kita pada hari ini dan tugas yang ada di depan kita?

Tuaian rohani melimpah, tetapi penuai langka. Tanah hati telah dipersiap­kan, benih rohani telah ditanam; berkecambah, tumbuh subur, dan sinar mata­hari melimpah memacu pertumbuhan yang luar biasa. Jiwa yang telah matang menunggu untuk dituai, tetapi di manakah para penuai? Menggunakan peraga yang sederhana, gambaran kata-kata yang mudah dimengerti, Yesus berusaha untuk mengilhamkan hal kerajinan yang mudah menular.
Kadang orang Kristen mendambakan untuk bersekutu dengan orang perca­ya lainnya atau berkelompok bersama, namun secara serta merta melewati me­reka yang telah matang untuk dituai. Mungkin mereka tidak menyadari tang­gung jawab terhadap jiwa-jiwa yang akan binasa, mereka menyibukkan diri mereka dengan urusan jemaat, tanggung jawab sebagai masyarakat, perawatan gedung, dan proyek berharga lainnya yang dipersembahkan untuk memperta­hankan status quo. Hal-hal ini adalah hal yang tidak dapat diragukan kebaikan­nya. Dengan maksud baik, anggota jemaat menanyakan nilai dari penginjilan, atau menyatakan sentimen ini: "Pendeta, penginjilan sudah bagus, apakah kita tidak membutuhkan program bagi mereka yang sudah ada di gereja?"
Ini adalah pertanyaan yang cukup adil, meskipun kita juga harus bertanya, "Kapankah Yesus menangisi kekurangan pemelihara gandum?" Sebaliknya, "penuai yang lebih banyak" adalah permohonan doa-Nya.
Bagaimanakah kita dapat menemukan keseimbangan antara melayani kebutuhan mereka yang ada di dalam gereja dan pada waktu yang sama tidak mengabaikan jangkauan keluar?

Kamis, 20 Maret
Hilang dan Ditemukan
Melalui pengajaran dan teladan pribadi, Yesus mengajar murid-murid-Nya untuk bergaul dengan orang berdosa, walaupun orang itu terkenal jahat seperti pelacur dan pemungut cukai. Bagaimanakah lagi mereka dapat memuridkan seluruh dunia? Kadang pengajaran-Nya berpusat kepada orang-orang berdo­sa ini. Penggolongan-Nya bagi mereka sebagai "yang hilang" menunjukkan betapa murah hatinya Kristus. Dia bisa saja menggolongkan mereka sebagai "pemberontak" (itulah sebenarnya mereka) atau "bejat." Gantinya, dia memi­lih "yang hilang."
Hilang tidak mengandung konotasi negatif yang sama seperti yang terdapat dalam kata-kata yang lain. Daripada menghukum jiwa yang jatuh, kita harus mengikuti teladan Kristus. Hilang adalah gambaran kemurahan hati, karena tanggung jawab terletak pada orang yang mencari. Kata-kata yang melemah­kan membuat orang yang hilang dapat pergi. Bahasa yang netral membawa kepada penerimaan dan kemungkinan untuk menjalin hubungan. Oleh karena itu kita harus berhati-hati bukan hanya pada bahasa yang kita ucapkan, teta­pi juga pada kata-kata yang kita pikirkan, karena pemikiran kita akan sangat mempengaruhi sikap kita terhadap orang lain.
Di seluruh Injil, Yesus mendorong orang percaya untuk menjadi pencari. Dia menginginkan kita untuk mengasihi dan menjangkau mereka yang hilang, tanpa memedulikan jenis orang yang bagaimanakah mereka atau cara kehidup­an yang bagaimanakah yang mereka hidupkan.
"Inilah pelayanan yang telah dipilih Allah,—'supaya engkau membuka be­lenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk... dan tidak menyem­bunyikan diri terhadap saudaramu sendiri.' Bila engkau melihat dirimu sendiri sebagai orang berdosa yang bisa diselamatkan oleh kasih Bapamu di surga saja, engkau akan mempunyai pengasihan yang lemah lembut terhadap orang yang menderita dalam dosa. Engkau tidak akan lagi menghadapi kesengsaraan dan pertobatan dengan iri hati dan celaan. Bila es dari sifat mementingkan diri itu meleleh dari hatimu, engkau akan bersimpati dengan Allah dan akan memba­gikan kegembiraan-Nya dalam menyelamatkan orang yang tersesat."—Ellen G. White, Perumpamaan-perumpaniaan Tuhan Yesus, hlm. 148,149.

Pelajarilah Lukas 15. Pekabaran penting apakah yang berasal dari se­mua perumpamaan ini? Apakah yang pekabaran itu katakan kepada kita tentang cara pandang Allah kepada yang hilang dan apakah tanggung jawab kita bagi mereka?
Lukas 15
15:1. Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
15:2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."
15:3 Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
15:4 "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
15:5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,
15:6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
15:7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
15:8 "Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?
15:9 Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.
15:10 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."
15:11. Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat.
15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
15:16 Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya.
15:17 Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
15:18 Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.
15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.
15:25 Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
15:27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat.
15:28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
15:30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
15:31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."


Jumat, 21 Maret
Pendalaman: Bacalah buku Ellen G. White, "Perjalanan Terakhir dari Galilea," hlm. 101-113; "Siapakah yang Terbesar?" hlm. 42-55, dalam Alfa dan Omega, jld, 6, "Latihan bagi Kedua Belas Murid," hlm. 15-21; "Tugas yang Besar," hlm.22-29; "Pentakosta," hlm. 30-39; "Karunia Roh," dalam Alfa dan Omega, jld. 7.
"Murid-murid merasa keperluan rohani mereka dan berseru kepada Tuhan dengan perbuatan dan kesungguh-sungguhan kudus yang akan menyanggupkan mereka untuk pekerjaan penyelamatan jiwa-jiwa. Mereka tidak minta un­tuk suatu berkat bagi mereka saja. Mereka ditanggungkan beban keselamatan jiwa. Mereka menyadari bahwa Injil harus disampaikan ke seluruh dunia, dan mereka menuntut kuasa yang Kristus telah janjikan."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 32.
Pertanyaan untuk Didiskusikan:
1.    Apakah prinsip dari metode pelatihan Kristus yang harus diguna­kan untuk pemuridan oleh guru modern? Bayangkanlah pelatihan yang bagaimana yang akan terjadi di gerejamu.
2.     Dalam pelajaran hari Kamis, kita melihat pada pertanyaan ten­tang bahasa dan cara penggunaan bahasa itu. Pikirkanlah dengan mendalam kata-kata ini bahwa kita, sebagai Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sering menggunakannya. Meskipun kita melihat kata-kata ini dengan cara tertentu, pikirkanlah orang-orang yang ti­dak terbiasa dengan istilah yang kita bisa mengerti dari kata-kata ini. Dalam cara apakah kita harus lebih berhati-hati dalam memi­lih kata-kata, khususnya bagi mereka yang sedang kita jangkau?
3.     Pikirkanlah lebih jauh pada gambaran yang kita lihat di awal pe­kan ini tentang "pengemis memberitahukan pengemis yang lain" di mana mendapatkan roti. Bagaimanakah bahwa hal itu sangat akurat menggambarkan secara keseluruhan tentang bersaksi dan jangkauan keluar? Mengapakah penting untuk tidak melupakan gambaran dan arti dari hal tersebut?
4.     Bagaimanakah dengan jemaat Anda? Apakah itu lebih berfokus kepada dirinya dan kebutuhannya atau kepada jangkauan keluar? Bagaimanakah jika berfokus bagi jangkauan keluar dapat meno­long gereja? Atau, untuk menyatakan itu dengan cara yang lain, jika jemaat Anda lebih berfokus kepada bersaksi dan jangkauan keluar, apakah hal itu berarti kurang peduli akan kebutuhan sen­diri? Bagaimanakah jangkauan keluar itu sendiri akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut?

Pelajaran 13
22- 28 Maret
Biaya Pemuridan


Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan ini: Luk. 12:49-53; UI. 21:15; 1 Kor. 9:24-27; Mat. 18:8, 9; Yoh. 14:1-3; Ibr.11:32-12:4.
Ayat Hafalan: "Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam ke­sengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami." (1 Korintus 1:7).
Sepanjang sejarah, jutaan orang yang tidak disebut namanya rela mengor­bankan hidupnya bagi Kristus. Mereka dipenjarakan, disiksa, bahkan dieksekusi. Jutaan orang kehilangan pekerjaan, dicemooh, diasingkan oleh keluarga, dan sabar melewati penganiayaan agama daripada harus me­nyangkal Kristus. Hanya Allah yang mengetahui sepenuhnya tingkat penderi­taan yang dialami oleh orang yang setia kepada.-Nya.
Tentu, Paulus telah mengamarkan lebih dahulu, "Memang setiap orang yang mau lridup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2 Tim. 3:12). Dan Petrus berkata; "Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, su­paya kamu mengikuti jejak-Nya" (1 Ptr. 2:21).
Meskipun janji-janji yang disebut para pengkhotbah "kemakmuran," mobil mewah, dan penghasilan tidak otomatis diberikan kepada orang percaya.
Pada akhirnya, kita dapat memastikan bahwa apa pun biaya pemuridan itu, dengan mengingat upah yang terbesar, maka biaya itu cukup murah.
"Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 29 Maret.


No comments:

Post a Comment