Memuridkan
Pemimpin Rohani
Materi
ini dalam bentuk ebook/epub untuk Iphone/Ipad/Samsung/Android download di sini
Sabat
Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan
Ini: Luk. 6:12-16; Yoh. 16:7-14; Luk.
6:20-49, Yer. 50:31; Yes. 57:15; Kis. 1.
Ayat Hafalan: "Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan
semalam-malaman la berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, la memanggil
murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang,
yang disebut-Nya rasul." (Lukas 6:12, 13).
Sementara dahulu Yesus selalu aktif dalam menjadikan
murid. Dia mengetahui bahwa pelayanan-Nya di bumi ini singkat. Sehingga Dia
mendedikasikan diri-Nya dalam melatih murid-murid untuk melanjutkan
pekerjaan-Nya setelah Dia pergi. Dia adalah Mahaguru dan Pelatih mereka.
Sementara mengajar dan melatih adalah sangat berhubungan, mengajar biasanya
berarti membagikan pengetahuan, sementara melatih adalah menganjurkan bentuk
atau kualifikasi melalui latihan dan disiplin.
|
Persiapan murid-murid dalam kepemimpinan termasuk
juga menerima ilmu pengetahuan, tetapi pertumbuhan rohani adalah yang paling
penting. Mereka membutuhkan pengalaman dalam perkara-perkara Allah, dalam iman,
kesulitan, penyucian dan pengorbanan diri, bersama-sama dengan pengertian intelektual
dalam doktrin dan teologi. Pengetahuan saja tidak cukup untuk menghadapi
tantangan yang keras yang ada di depan. Yesus memberikan keduanya bagi mereka.
*Pelajarilah pelajaran pekan ini sebagai persiapan
untuk Sabat, 15 Maret.
Minggu, 9 Maret
Kepemimpinan
Dimulai di Sini
Kristus tinggal di dunia ini relatif singkat. Oleh
karena itu, pelatihan untuk menjadikan murid sangat penting. Siapakah yang akan
dipilih? Berapa banyak orang harus dipilih? Murid-murid Yesus pastilah
berjumlah ratusan. Apakah setiap orang harus menjalani pendidikan massal?
Kristus mengerti bahwa kepemimpinan lebih efektif dikembangkan dalam kelompok
kecil, bukan secara massal. Jumlah yang terbatas harus dipilih untuk ditamatkan
di awal.
Pelajarilah Lukas 6:12-16. Apakah yang Yesus lakukan sebelum memilih
murid-murid-Nya dan mengapakah hal itu sangat penting?
Lukas 6:12-16
6:12. Pada waktu itu pergilah Yesus ke
bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
6:13 Ketika hari siang, Ia memanggil
murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang,
yang disebut-Nya rasul:
6:14 Simon yang juga diberi-Nya nama
Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan
Bartolomeus,
6:15 Matius dan Tomas, Yakobus anak
Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
6:16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas
Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
Untuk dapat memilih secara
efektif dibutuhkan kebijaksanaan yang tinggi. Untuk mendapatkan kebijaksanaan
seperti itu, Yesus menghampiri Bapa surgawi-Nya melalui doa. Demikian pula, doa
harus mendahului pemilihan calon pemimpin pemuridan pada abad kedua puluh satu.
Karena Kristus percaya bahwa Dia membutuhkan doa yang terus menerus untuk
mendapatkan kebijaksanaan yang dibutuhkan, demikian jugalah seharusnya doa-doa
orang Kristen saat ini untuk memohon kebijaksanaan ketika memilih mereka yang
bertanggung jawab untuk mengawasi kemajuan dari Tugas Agung.
Setelah memilih dua belas orang, Yesus menetapkan mereka sebagai rasul—perwakilan
Yesus yang diurapi dengan kekuasaan rohani. Kelompok murid yang lebih besar
menyaksikan pengurapan ini tanpa perasaan negatif atau cemburu. Kemudian, Yesus
mengutus kelompok yang lebih besar yaitu tujuh puluh dua, dan mungkin yang
lainnya tidak lagi tercatat dalam Alkitab. Dua belas rasul, mempertahankan
identitas mereka menjadi orang yang paling dekat dengan Yesus, tanggung jawab
yang paling besar ada di pundak mereka, oleh karena itu, mereka membutuhkan
latihan dan komitmen yang lebih luas. Pengaturan ini jelas menunjukkan struktur
organisasi yang direncanakan di antara orang Kristen mula-mula. Secara rohani,
Yesus mengurapi para pemimpin dalam organisasi dengan kemampuan dan pendidikan
yang sesuai dengan tugas yang diembankan kepada mereka.
Pikirkanlah secara mendalam dampak dari berapa banyak waktu yang digunakan
Yesus untuk berdoa. Apakah yang dikatakan oleh hal tersebut tentang kehidupan
berdoa kita? Apakah artinya doa bagi Anda?
Senin, 10 Maret
Pengetahuan
dan Pengalaman, Bagian 1
Informasi adalah bagian yang tidak bisa digantikan dari pekabaran Yesus.
Informasi saja tidak bisa mengubah, tetapi setiap perubahan melibatkan informasi.
Tentunya, konsep tidak memiliki kuasa yang diwariskan untuk memprakarsai
perubahan; Namun, Roh Allah bekerja melalui hati manusia, merupakan bagian
penting yang tidak dapat digantikan bagi pertobatan.
Bacalah Yohanes 16:7-14. Apakah yang Yesus katakan di sini yang menolong
kita memahami betapa terbatasnya pengetahuan intelektual itu untuk mengerti dan
mengalami Kekristenan yang benar?
Yohanes
16:7-14
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini
kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku
tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku
pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan
menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
16:9 akan dosa, karena mereka tetap
tidak percaya kepada-Ku;
16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi
kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
16:11 akan penghakiman, karena penguasa
dunia ini telah dihukum.
16:12 Masih banyak hal yang harus
Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu
Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak
akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang
didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu
hal-hal yang akan datang.
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia
akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.
Perpaduan pengetahuan Alkitab dengan Roh Allah
membentuk kerohanian yang dapat mengubah pribadi dan masyarakat. Untuk kedua
hal ini para pembuat murid berjuang harus dalam iman dan belajar.
Kekristenan sangat menghargai kepintaran, pemikiran
dan imajinasi. Keberadaan alasan pemikiran ini terdapat dalam seluruh Alkitab,
penghormatan yang luar biasa kepada guru-guru dalam Yudaisme, perhatian yang
tidak ternilai yang diberikan kepada para ahli Taurat yang memelihara
tulisan-tulisan kuno, semuanya menyaksikan pentingnya pengetahuan.
Kekristenan bukanlah iman yang tidak masuk akal.
Namun demikian, un- sur-unsur tertentu dalam Kekristenan telah meningkatkan
emosi, perasaan, dan pengalaman di atas pengetahuan. Pola pikir ini menyatakan
bahwa apa yang dipercayai oleh seseorang tidak begitu penting karena yang
paling berarti adalah pengalaman. Penurutan dan kepatuhan kepada kebenaran
yang tertentu dianggap tidak penting; perasaan dan kegembiraan keagamaan
menjadi tongkat pengukur bagi kemurnian kerohanian.
Keberadaan Alkitab menentang pemikiran keliru ini.
Pengalaman tanpa pengetahuan akan menjadi peluru kendali tanpa arah.
Sebaliknya, pengetahuan tanpa pengalaman menjadi tidak hidup dan sering sekali
menjadi legalis. Pemimpin Kristen yang benar memahami kebutuhan untuk menggali
kedua unsur ini. Bukan hanya bagi mereka tetapi semua orang yang telah mereka
jadikan murid.
Pikirkanlah semua alasan baik yang Anda miliki untuk imanmu. Pada saat yang
sama, peranan apakah yang telah dimainkan oleh pengalaman Anda? Mengapakah kita
membutuhkan keduanya?
Selasa, 11
Maret
Pengetahuan dan Pengalaman,
Bagian 2
Bacalah Lukas 6:20-49. Dalam cara
apakah, baik pengetahuan dan pengalaman dinyatakan dalam ayat-ayat ini? Jadi,
bagaimanakah pengetahuan dan pengalaman dipadukan di sini dalam cara yang
menunjukkan mengapa kita membutuhkan keduanya, bukan hanya pada perjalanan
kita bersama dengan Tuhan tetapi dalam menjadikan murid juga?
Lukas 6:20-49
6:20. Lalu Yesus memandang
murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena
kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
6:21 Berbahagialah, hai kamu yang
sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang
sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
6:22 Berbahagialah kamu, jika karena
Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela
kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
6:23 Bersukacitalah pada waktu itu dan
bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara
demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
6:24 Tetapi celakalah kamu, hai kamu
yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.
6:25 Celakalah kamu, yang sekarang ini
kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa,
karena kamu akan berdukacita dan menangis.
6:26 Celakalah kamu, jika semua orang
memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah
memperlakukan nabi-nabi palsu."
6:27. "Tetapi kepada kamu, yang
mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang
yang membenci kamu;
6:28 mintalah berkat bagi orang yang
mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang
satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang
mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
6:30 Berilah kepada setiap orang yang
meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil
kepunyaanmu.
6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki
supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang
yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi
juga orang-orang yang mengasihi mereka.
6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik
kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang
berdosapun berbuat demikian.
6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan
sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya,
apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa,
supaya mereka menerima kembali sama banyak.
6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan
berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan,
maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi,
sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap
orang-orang jahat.
6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama
seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37. "Janganlah kamu menghakimi,
maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun
tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
6:38 Berilah dan kamu akan diberi:
suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke
luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk
mengukur, akan diukurkan kepadamu."
6:39 Yesus mengatakan pula suatu
perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta?
Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?
6:40 Seorang murid tidak lebih dari
pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan
gurunya.
6:41 Mengapakah engkau melihat selumbar
di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau
ketahui?
6:42 Bagaimanakah engkau dapat berkata
kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam
matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang
munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan
jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
6:43 "Karena tidak ada pohon yang
baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang
tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.
6:44 Sebab setiap pohon dikenal pada
buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri
tidak memetik buah anggur.
6:45 Orang yang baik mengeluarkan
barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat
mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang
diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
6:46 "Mengapa kamu berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?
6:47 Setiap orang yang datang kepada-Ku
dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu
dengan siapa ia dapat disamakan--,
6:48 ia sama dengan seorang yang mendirikan
rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu.
Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat
digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.
6:49 Akan tetapi barangsiapa mendengar
perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan
rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera
rubuh dan hebatlah kerusakannya."
Pengetahuan rohani sangat
diperlukan dalam perumahan kerohanian. Kristus sendiri dikenal sebagai
Mahaguru. Di tengah ruangan kelas yang terbuka yang berbatasan dengan pantai,
gunung, dan keajaiban ciptaan Allah, Kristus membagikan pengetahuan yang
sifatnya mengubah. Roh Kudus membangunkan untuk membakar semangat menerima kebenaran-kebenaran
ini. Pemurid- an tidak akan sempurna tanpa pengalaman, tetapi pengalaman harus
diarahkan oleh pengetahuan.
Para pembuat murid abad dua puluh satu haruslah
mendekatkan diri mereka dengan Alkitab sepenuhnya, sumber informasi kerohanian
yang asli. Dengan kata lain, mereka harus menyebarkan pengajaran dan doktrin
tanpa memedulikan popularitas dan waktu. Allah mengharapkan orang-orang
percaya untuk tidak menahan apa-apa, dengan sabar menuntun orang percaya yang
baru lahir hingga mereka bisa lebih luas memahami dan menghargai mukjizat itu,
yaitu kebenaran Kristiani yang mengubah kehidupan—khususnya kebenaran masa kini
tentang pekabaran tiga malaikat.
Dalam konteks membuat murid, apakah yang Yesus
katakan dalam Lukas 6:39 untuk diingat oleh semua orang yang berusaha membuat
murid? Bagaimanakah kita dapat yakin bahwa kita bukanlah seperti orang yang
diamarkan oleh Yesus di sana?
Pada akhirnya, kombinasi antara pengetahuan dan pengalaman yang menghasilkan kasih yang tidak mementingkan diri akan menjadi kekuatan yang paling ampuh yang dimiliki oleh para pembuat murid.
Rabu, 12 Maret
Para Pemimpin Mula-mula
Pada akhirnya, kombinasi antara pengetahuan dan pengalaman yang menghasilkan kasih yang tidak mementingkan diri akan menjadi kekuatan yang paling ampuh yang dimiliki oleh para pembuat murid.
Rabu, 12 Maret
Para Pemimpin Mula-mula
Hal ini bukan karena kurang menarik dan kurang
penting dalam memilih pemimpin, Yesus memilih dari antara yang rendah hati,
kaum kurang berpendidikan orang. Kristus tidak memilih Sanhedrin yang
terpelajar atau fasih lidah. Dengan melewatkan guru-guru yang munafik, Pekerja
yang ahli itu memilih mereka yang rendah hati, orang-orang yang tidak
terpelajar untuk memberitakan kebenaran yang akan menggerakkan dunia. Mereka
ini dimaksudkan untuk dilatih dan diajar sebagai seorang pemimpin bagi
gereja-Nya. Mereka kemudian akan mengajar orang lain dan mengirim mereka keluar
dengan pekabaran Injil. "Supaya mereka memperoleh kemajuan dalam
pekerjaan Tuhan, mereka harus diberi kuasa Roh Suci. Bukannya dengan kuasa
manusia atau dengan kebijaksaan manusia Injil itu harus dimasyhurkan, tetapi
dengan kuasa Allah."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 15.
Apakah yang ayat berikut ini
katakan kepada kita tentang mengapakah Kristus memilih seseorang untuk
memimpin jemaat-Nya, bertolak belakang dengan mereka yang merasa memiliki
kualitas yang dibutuhkan bagi kepemimpinan? Zef. 2:3; Mat. 11:29; Yer. 50:31; Yes. 57:15.
Zef. 2:3;
2:3 Carilah TUHAN, hai semua orang yang
rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah
kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.
Mat. 11:29;
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan
belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan.
Yer. 50:31;
50:31 Sesungguhnya, Aku menjadi
lawanmu, hai engkau yang kurang ajar, demikianlah firman Tuhan ALLAH semesta
alam, sebab waktumu sudah tiba, saat Aku menghukum engkau.
Yes. 57:15
57:15 Sebab beginilah firman Yang
Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang
Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus
tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan
semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang
yang remuk.
Oleh karena itu kita harus
berhati-hati untuk memiliki asumsi yang salah tentang mengapa Yesus memilih
seseorang. Yesus tidak menentang mereka yang berpendidikan atau sudah belajar;
Dia sendiri menunjukkan, pada usia muda (Lukas 2:46, 57), Ia memiliki banyak pengetahuan. Hanya saja sering sekali mereka yang
berpendidikan, kaya dan berkuasa tidak siap untuk merendahkan diri mereka
dalam cara itu, khususnya seorang pemimpin, supaya Tuhan dapat menggunakan
mereka. Tentu, kasusnya tidak selalu seperti itu, Tuhan menggunakan orang
seperti mereka (pikirkan Nikodemus, Yusuf dari Arimatea, lihat juga Kisah. 6:7). Itu hanya berarti bahwa sangat sering orang-orang yang seperti ini tidak
terbuka bagi tuntunan Roh Kudus.
Bacalah 1
Korintus 9:19 dan Filipi 2:3. Ciri-ciri apakah yang dinyatakan di sini, dan
mengapakah ciri-ciri/sifat-sifat ini sangat penting, bukan hanya bagi pemimpin
tetapi bagi semua orang yang mengakui nama Kristus? Bagaimanakah kita dapat
belajar untuk memiliki sifat-sifat ini dalam kehidupan kita sendiri?
1 Korintus
9:19
9:19. Sungguhpun aku bebas terhadap
semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh
memenangkan sebanyak mungkin orang.
Filipi 2:3
2:3 dengan tidak mencari kepentingan
sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati
yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
Kamis, 13
Maret
Apa yang Ditinggalkan Yesus
Generasi berikut akan bersaksi
karena kesuksesan dari usaha sebelumnya. Bilamana usaha-usaha ini memberikan
hasil yang abadi, prinsip yang mendasari pencapaian ini harus dipelajari dan
ditiru. Apakah metode pemuridan Kristus menghasilkan hasil yang signifikan?
Tentu. Hal itu mengubah dunia. Nyatanya, tidak ada
satu pun dari antara kita, yang akan membaca pedoman belajar Alkitab ini lebih
dari 2000 tahun kemudian, jika bukan karena kesuksesan Kristus dalam melatih
pemimpin gereja mula-mula.
Bacalah Kisah Para Rasul 1.
Apakah yang pasal pertama ini tunjukkan kepada kita sehubungan dengan bentuk
gereja mula-mula tentang perlunya pemimpin yang diurapi oleh Allah? (Lihat ayat
22). Apakah yang dapat kita ambil
dari hal ini yang kita butuhkan bagi diri kita sementara kita mencari pemimpin
yang benar?
Kisah Para Rasul 1
1:1. Hai Teofilus, dalam bukuku yang
pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,
1:2 sampai pada hari Ia terangkat.
Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul
yang dipilih-Nya.
1:3 Kepada mereka Ia menunjukkan
diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia
membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang
menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan
bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan
menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian
kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku.
1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air,
tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
1:6. Maka bertanyalah mereka yang
berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan
bagi Israel?"
1:7 Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu
mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa,
kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem
dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian,
terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan
mereka.
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke
langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih
dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka:
"Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus
ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara
yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
1:12. Maka kembalilah rasul-rasul itu
ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan
Sabat jauhnya dari Yerusalem.
1:13 Setelah mereka tiba di kota,
naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus
dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius,
Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
1:14 Mereka semua bertekun dengan
sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu
Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
1:15. Pada hari-hari itu berdirilah
Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira
seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:
1:16 "Hai saudara-saudara,
haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan
Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami
dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
1:18 --Yudas ini telah membeli sebidang
tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya
terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
1:19 Hal itu diketahui oleh semua
penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri
"Hakal-Dama", artinya Tanah Darah--.
1:20 "Sebab ada tertulis dalam
kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada
penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
1:21 Jadi harus ditambahkan kepada kami
seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan
Yesus bersama-sama dengan kami,
1:22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes
sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi
dengan kami tentang kebangkitan-Nya."
1:23 Lalu mereka mengusulkan dua orang:
Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.
1:24 Mereka semua berdoa dan berkata:
"Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya
siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,
1:25 untuk menerima jabatan pelayanan,
yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar
baginya."
1:26 Lalu mereka membuang undi bagi
kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia
ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Yesus mendirikan kerajaan-Nya dan
menunjukkan prinsip-prinsip yang akan mengabadikan pertumbuhannya. Dalam
merintis jalan melalui kegelapan kepada terang, Kristus memilih para pemimpin
yang kelemahannya telah ditutupi oleh kekuatan-Nya karena mereka bersandar
sepenuhnya kepada-Nya. Walaupun dianggap rendah oleh pemimpin agama dan
orang-orang berpendidikan, namun lebih cemerlang daripada orang-orang Farisi
jika dinilai karena keterbukaan, kerendahan hati, ketergantungan, dan
kebenarannya. Betapa itu sangat penting bagi kita, apa pun posisi kita di
gereja, tunjukkanlah karakteristik seperti itu. Seiring waktu, mereka yang
memiliki pendidikan formal dan status sosial yang tinggi akan menjadi bagian
dari gereja.
"Sebagai wakil Kristus, rasul-rasul harus
memberikan kesan yang menentukan kepada dunia. Kenyataan bahwa mereka adalah
orang-orang yang hina tidak akan mengurangkan pengaruh mereka, tetapi
menambahkannya; karena pikiran para pendengarnya akan dibawa dari mereka kepada
Juruselamat, yang meskipun tidak kelihatan, masih bekerja untuk mereka. Ajaran
yang ajaib dari rasul-rasul, perkataan keberanian dan kepercayaan mereka, akan
memastikan kepada semua orang yang bahwa bukanlah dalam kuasa sendiri mereka
bekerja, tetapi dalam kuasa Kristus."—Ellen G. White, Alfa dan
Omega, jld. 7, hlm. 19, 20.
Apakah yang Anda cari dari para pemimpin gereja?
Dan mengapa? Apakah tiga hal paling penting yang Anda ingin lihat dalam hidup
mereka? Bawalah jawaban Anda ke dalam diskusi pada hari Sabat dan bandingkanlah
jawabannya.
Jumat, 14
Maret
Pendalaman: Bacalah buku Ellen G. White,
"Evangelis-evangelis yang Pertama," hlm. 375-387, dan "Khotbah
di Atas Bukit," hlm. 317-335, dalam Alfa dan Omega, jld. 5; "Perjalanan Terakhir dari Galilea," hlm. 101-113; dalam Alfa dan
Omega, jld. 6; "Latihan bagi Kedua Belas
Murid," hlm. 15-21; "Tugas yang Besar," hlm. 22-29; and
"Tujuh Diaken," hlm. 73-81, dalam Alfa dan Omega, jld. 7.
"Di semua ladang pekerjaan
Kristus ada jiwa-jiwa yang dibangunkan kepada keperluan mereka, lapar serta
dahaga akan kebenaran. Waktunya sudah tiba untuk menyampaikan berita kasih-Nya
ini kepada setiap orang yang rindu hatinya. Untuk keperluan ini murid-murid
harus berangkat sebagai wakil-wakil- Nya. Orang-orang percaya hendaknya
dituntun supaya mereka menganggap diri mereka sebagai guru-guru yang dipilih
oleh Ilahi, dan bila tiba saatnya Juruselamat diangkat dari antara mereka,
mereka tidak akan terlantar tanpa pemimpin.
Pada perjalanan keliling yang pertama itu
murid-murid hanya pergi ke tempat mana Yesus telah pergi sebelumnya, lalu
menjalin persahabatan dengan mereka. Persediaan mereka untuk perjalanan itu
sangat sederhana. Tidak ada apa-apa yang diizinkan untuk mengacaukan pikiran
mereka dari pekerjaan yang besar itu, atau membangkitkan pertengkaran lalu
menutup bagi pekerjaan yang selanjutnya."—Ellen G. White, Alfa dan
Omega, jld. 5, hlm. 378.
Pertanyaan untuk Didiskusikan:
1. Dalam kelas, diskusikanlah jawaban untuk pertanyaan terakhir pada pelajaran
hari Kamis. Apakah yang dapat Anda pelajari dari jawaban masing-masing?
2. Bacalah Kisah 6:1-6. Mengapakah kejadian ini menunjukkan salah satu alasan
mengapa gereja membutuhkan pemimpin yang baik?
Kisah 6:1-6
6:1. Pada masa itu, ketika jumlah murid
makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang
berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada
janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
6:2 Berhubung dengan itu kedua belas
rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa
puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.
6:3 Karena itu, saudara-saudara,
pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan
hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
6:4 dan supaya kami sendiri dapat
memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
6:5 Usul itu diterima baik oleh seluruh
jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus,
dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut
agama Yahudi dari Antiokhia.
6:6 Mereka itu dihadapkan kepada
rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas
mereka.
3. Pikirkanlah lagi tentang ide itu, keseimbangan antara pengalaman dan
pengetahuan dalam kehidupan Kristen. Apakah mungkin orang yang berbeda
memerlukan keseimbangan yang berbeda? Jika demikian, bagaimanakah kita dapat
belajar untuk menjadi peka pada perbedaan itu dalam usaha untuk menjadikan
murid? Juga, bacalah ayat ini: "Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan
orang-orang Yunani mencari hikmat" (1 Kor. 1:22). Bagaimanakah ayat ini menyatakan perbedaan antara pengetahuan dan
pengalaman?
No comments:
Post a Comment