Pelajaran 10 Triwulan I 2014


Topik dari malam ke malam adalah :
1. Buku Ajaib Keluarga Allah, 
2. Rumah Keluarga Allah, 
3. Peraturan Keluarga Allah, 
4. Tanda Keluarga Allah, 
5. Mujizat Terbesar Keluarga Allah, 
6. Persekutuan Keluarga Allah.
Mohon Doa dan Dukungan dari Pengunjung Blog Ini. Seluruh pendanaan terkait KKR ini nantinya akan diupload di blog ini. Kiranya Tuhan memberkati.

Memuridkan Bangsa-bangsa

Materi ini dalam bentuk ebook/epub untuk Iphone/Ipad/Samsung/Android download di SINI


Sabat Petang

Bacalah untuk Pelajaran Pekan ini: Yes. 56:6-8; Mat. 11:20-24; Yoh. 12:20- 32; Rm. 15:12; Kis. 1:7,8.
Ayat Hafalan: "Sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa." (Yesaya 56:7).
Pekabaran Kristus, dari sejak permulaan, telah ditentukan bagi setiap orang di mana pun berada. Pada awalnya Injil telah disampaikan ke selu­ruh dunia, karena hal ini cocok secara universal. Tidak dapat disangkal, konsep ini menantang pemikiran murid-murid. Contohnya, reaksi awal mereka kepada percakapan Kristus dengan perempuan Samaria menggambarkan tan­tangan ini. Mereka berpikir, bahwa Yesus sebagai Mesias hanya menggenapi nubuatan dan pengharapan Yahudi. Mereka telah kehilangan atau salah menaf­sirkan nabi-nabi, khususnya Yesaya, di mana pekabarannya meliputi semua orang. Yesus, pengharapan dari bangsa-bangsa, tidak terbatas hanya untuk satu kelompok. Keselamatan bisa saja dari bangsa Yahudi, tetapi itu untuk semua orang. Pengikut Kristus harus melampaui batas-batas nasional, konflik interna­sional, perbedaan bahasa, atau kesulitan-kesulitan lainnya, karena Dia sendiri telah memberikan pola penginjilan lintas budaya.
Sebagai Masehi Advent Hari Ketujuh, secara khusus kita melihat panggilan ini dalam Wahyu 14:6—"Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum."
*Pelajarilah pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 8 Maret.

Minggu, 2 Maret
Nabi-nabi kuno sudah menubuatkan pertobatan dari bangsa bukan (kafir) Yahudi kepada iman yang berdasarkan Alkitab. Dewa kafir, penyembahan ber­hala, dan gaya hidup yang merusak akan digantikan oleh penyerahan yang sempurna kepada Tuhan dan iman di dalam-Nya. Musuh Israel akan datang ke Israel untuk memohon agar dapat diterima, karena haus akan pengetahuan rohani. Tugas Israel adalah untuk memasyhurkan undangan universal Allah kepada bangsa-bangsa di sekitar mereka.
Sayangnya, semangat misionaris Israel tergelincir oleh karena perkara du­niawi. Visi besar mereka terkubur di bawah kepuasan diri mereka sendiri. Ke­datangan Kristus membangkitkan visi itu, paling tidak untuk beberapa orang.
Bacalah Yesaya 56:6-8; Mikha 4:1, 2; Yunus 3:7-10; 4:1. Apakah yang diajarkan oleh ayat ini tentang jangkauan keluar universal, dan tentang betapa terbatasnya orang di Israel untuk memahami hal itu?
Yesaya 56:6-8;
56:6 Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHAN dan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku,
56:7 mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.
56:8 Demikianlah firman Tuhan ALLAH yang menghimpun orang-orang Israel yang terbuang: Aku akan menghimpunkan orang kepadanya lagi sebagai tambahan kepada orang-orangnya yang telah terhimpun."

Mikha 4:1, 2;
4:1. Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah TUHAN akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Yunus 3:7-10; 4:1
3:7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
3:8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
3:9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."
3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.
4:1. Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.

Israel seharusnya menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Karena melihat keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh bangsa Israel, bangsa kafir akan ber­tanya tentang iman monoteistik Israel, sehingga banyak dari antara mereka yang akan ditobatkan kepada Allah yang benar.
Sayangnya, hal itu tidak sebagaimana hal-hal ini berubah secara umum, se­bagaimana Israel menjadi sangat berfokus kepada perkara batiniah tetapi me­reka kehilangan pandangan terhadap tujuan yang lebih besar, dan sering sekali, terhadap Allah yang sudah memberikan kepada mereka banyak hal.
Orang Kristen modern menghadapi tantangan yang sama. Apakah mereka akan mau berkorban untuk memajukan Injil, atau akankah mereka menjadi sangat berfokus kepada perkara batiniah, melupakan tujuan mereka yang lebih luas? Itu adalah perangkap yang lebih mudah untuk jatuh ke dalamnya daripa­da yang kita sadari.
"Di dalam nama Tuhan marilah kita mengangkat suara kita dalam pujian dan ucapan syukur untuk hasil pekerjaan di luar negeri." "Dan masih men­jadi Panglima kita, yang tidak pernah membuat kesalahan, la berkata kepa­da kita: 'Maju. Masukilah wilayah baru. Angkatlah standar di setiap negeri. Bangkitlah, bersinarlah, karena sinarmu sudah datang, dan kemuliaan Allah telah bangkit atas kamu.'"
"Semboyan kita jadi: Maju, teruslah maju. Malaikat Allah akan berjalan di depan kita untuk mempersiapkan jalan. Beban kita adalah 'negeri di seberang sana' tidak akan bisa taklukkan hingga seluruh dunia akan diterangi oleh ke­muliaan Tuhan."—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 6, hlm. 28, 29.

Senin, 3 Maret
Bacalah Matius 11:20-24; Lukas 4:25-30; 17:11-19, dan Yohanes 10:16. Pekabaran penting apakah yang datang dari ayat-ayat ini? Bagaimana­kah kita dapat mengambil apa yang tertulis di sana dan mengaplikasikan­nya bagi diri kita sendiri, sesuai dengan waktu dan keadaan kita? Prinsip apakah yang dinyatakan di sini, di mana kita harus sangat berhati-hati?
Matius 11:20-24;
11:20 Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya:
11:21 "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.
11:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.
11:23 Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.
11:24 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."

Lukas 4:25-30; 17:11-19,
4:25 Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.
4:26 Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon.
4:27 Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu."
4:28 Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.
4:29 Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
4:30 Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

17:11. Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."


Yohanes 10:16
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

Kristus menginginkan umat kepunyaan-Nya, mereka yang sudah memiliki begitu banyak keuntungan, agar bangun kepada panggilan dan tujuan mereka yang benar sebagai umat. Dia ingin mereka melihat bahwa keselamatan itu, bahkan bagi umat pilihan, sesuatu yang berarti di mana engkau lahir di da­lamnya. Itu tidak diperoleh melalui gen atau hak yang didapat saat lahir. Itu adalah sesuatu di mana Anda harus membuat keputusan untuk menerima de­ngan kesadaran penuh, sebuah pilihan yang bahkan bukan Israel bisa lakukan dan buat.
Pelatih atletik kadang memberikan tantangan kepada atletnya dengan mem­bandingkan mereka dengan sekolah atau organisasi yang bersaing dengan me­reka. "Jika kamu latihan dengan setia, penuh semangat dan intensif seperti yang mereka lakukan, Anda akan menikmati kesuksesan." Motivasi pelatih ini adalah untuk mengilhami, membangun harapan bukan menguranginya.
Dalam cara yang sama, Yesus menginginkan umat-Nya untuk membagikan keselamatan sebagaimana beberapa orang bukan Yahudi sudah lakukan. Tidak dapat disangkal, bahwa firman-Nya telah mempermalukan beberapa orang, ka­rena Yesus mengkhotbahkan sesuatu yang tidak ingin mereka dengar, namun beberapa dari kebenaran ini sudah mereka ketahui dan pahami.
Beberapa orang mungkin memiliki banyak keunggulan rohani yang tidak di­miliki orang lain, tetapi mereka yang memiliki keunggulan ini harus sadar bah­wa, apa pun yang telah mereka berikan, semuanya itu adalah pemberian dari Allah, untuk digunakan bagi kemuliaan Allah dan bukan kemuliaan pribadi.
Bagaimanakah dengan kita? Bagaimanakah tentang semua keunggul­an yang diberikan Allah kepada kita (sebagai umat-Nya)? Mengapakah hal ini penting, pertama untuk mengenali keunggulan itu; dan kedua de­ngan rendah hati menyadari bahwa ada tanggung jawab yang diberikan kepada kita sehubungan dengan hal-hal itu?

Selasa, 4 Maret
"Kami Ingin Melihat Yesus"
Bacalah Yohanes 12:20-32. Bagaimanakah keuniversalan pekabaran Injil dinyatakan dalam ayat-ayat ini?
Yohanes 12:20-32
12:20. Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani.
12:21 Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus."
12:22 Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus.
12:23 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
12:25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
12:27. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
12:28 Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!"
12:29 Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata: "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia."
12:30 Jawab Yesus: "Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu.
12:31 Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar;
12:32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."

Yerusalem sedang dipenuhi rumor. Masuknya Kristus dengan kemenangan baru saja terjadi. Hosana, meskipun dengan sangat cepat digantikan oleh per­tanyaan; Apakah yang akan terjadi berikutnya? Apakah Yesus akan menjadi raja yang dimahkotai?
Di antara kerumunan orang yang akan melakukan Paskah terdapat orang Yunani. Perhatikan kata-kata mereka kepada Filipus, "Tuan, kami ingin ber­temu dengan Yesus." Dengan kata lain, mereka ingin melihat Yesus. Mereka ingin bersama-sama dengan Dia. Mereka ingin belajar dari Dia. Merupakan satu kesaksian bagi tabiat dan pekabaran Kristus secara universal! Sangat disa­yangkan juga, mereka yang mengatakan hal demikian adalah orang yang sama yang ingin menjauh dari Dia.
Mungkin orang-orang Yunani mendekati Filipus adalah karena di antara se­mua murid hanya dia yang memiliki nama Yunani. Ia berasal dari Betsaida, pusat perdagangan ikan—jadi, budaya bercampur di sana—dia mungkin ber­bicara bahasa mereka juga. Ayat itu menunjukkan bahwa Yesus tidak segera hadir di sana. Mungkin Dia beribadah dekat dengan tempat yang dipersiapkan bagi orang Yahudi."
Lalu, meskipun demikian, saat bergabung dengan murid-murid-Nya dan pembicaraan dengan orang Yunani di halaman luar, Yesus mengabulkan ke­inginan mereka. Perhatikanlah apa yang Dia katakan kepada mereka: "barang- siapa, baik Yahudi, Yunani, ingin mengikuti Dia, bisa, tetapi itu membutuhkan biaya.
Apakah biaya itu? Bagaimanakah kita memahami makna hal ini? Li­hat Yohanes 12:25.
Yohanes 12:25
12:25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.

Kemudian, bersama-sama dengan orang asing ini, surga bergemuruh dengan pekabaran yang mengukuhkan penghakiman dan penaklukan. Suara itu telah terdengar, Yesus berkata, bukan bagi-Nya tetapi bagi mereka, orang Yahudi dan Yunani, bahwa iman mereka akan dikuatkan. Kata-kata Kristus dengan segera menegaskan bahwa kematian-Nya adalah bagi seluruh dunia.

Rabu, 5 Maret
Mematahkan Hambatan
Bacalah Yohanes 7:35; 8:48, dan Lukas 10:27-30. Dalam cara apakah ayat-ayat ini menunjukkan, mengapa wilayah, suku dan hambatan-ham­batan lainnya seharusnya tidak boleh ada di antara orang Kristen semen­tara mereka berusaha membuat segala bangsa menjadi murid?
Yohanes 7:35; 8:48,
7:35 Orang-orang Yahudi itu berkata seorang kepada yang lain: "Ke manakah Ia akan pergi, sehingga kita tidak dapat bertemu dengan Dia? Adakah maksud-Nya untuk pergi kepada mereka yang tinggal di perantauan, di antara orang Yunani, untuk mengajar orang Yunani?
8:48 Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?"

Lukas 10:27-30
10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
10:28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
10:29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.

Beberapa pemimpin telah menghina Yesus di luar batas. Sekali lagi, suatu ironi yang sangat mengerikan: Merekalah seharusnya yang berada barisan depan untuk menerima Dia dan pekabaran-Nya tetapi mereka menjadi orang yang paling keras menentang dia. Imam Israel mencemooh Anak Allah se­mentara yang bukan Israel menerima-Nya sebagai Mesias. Merupakan satu pelajaran yang berkuasa dan menyenangkan bagi mereka yang menganggap diri mereka (dan mungkin dengan beberapa pembenaran) diuntungkan secara rohani.
Ketika mereka mengutuki Kristus, mereka tidak hanya menganggap Dia memiliki setan, mereka membuat bahkan lebih buruk dengan memanggil Dia sebagai seorang Samaria. Mereka bahkan mengejek ketika Dia bersaksi di an­tara orang Yunani. Yesus menangkis ini dengan menekankan bahwa tabiat me­lebihi asal usul etnis.
Sangat menarik, bahwa Yesus menggunakan cerita nyata tentang orang Samaria untuk mengajarkan pelajaran rohani yang berkuasa tentang apakah makna sebenarnya dari melakukan hukum Allah. Tidak dapat diragukan lagi, para pemimpin agama, yang pemahamannya dibatasi oleh hukum keimamatan dan kenajisan, terlebih dahulu melewati orang yang luka tersebut. Orang asing yang dibenci dan dihina, yaitu orang Samaria, dengan sungguh-sungguh me­matahkan prasangka etnis, dan menyelamatkan nyawa orang asing itu. Betapa satu teguran yang menyengat kepada mereka yang menghina dan mencemooh seseorang hanya karena bukan dari latar belakang suku, sosial atau budaya yang sama dengan mereka.
Pikirkanlah saat terakhir kali Anda tidak menolong seseorang yang memerlukan pertolongan. Pembenaran apakah yang Anda gunakan se­hingga tidak menolong? Lihatlah ke masa lalu, perbedaan apakah yang seharusnya kamu lakukan?

Kamis, 6 Maret
Amanat Agung
Bacalah Roma 15:12; Kisah 1:7,8; Yohanes 11:52,53; Matius 28:19,20. Apakah inti dari pekabarannya di sini, dan bagaimanakah pekabaran ini sangat cocok dengan pekabaran tiga malaikat dalam Wahyu 14?
Roma 15:12;
15:12 Dan selanjutnya kata Yesaya: "Taruk dari pangkal Isai akan terbit, dan Ia akan bangkit untuk memerintah bangsa-bangsa, dan kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan menaruh harapan."

Kisah 1:7,8;
1:7 Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Yohanes 11:52,53;
11:52 dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
11:53 Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.

Matius 28:19,20
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

       Wahyu 14
14:1. Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
14:6. Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
14:8 Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya."
14:9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,
14:10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.
14:11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
14:12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
14:13. Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
14:14 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.
14:15 Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."
14:16 Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah.
14:17 Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.
14:18 Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak."
14:19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.
14:20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

Pekerjaan Allah yang terakhir tidaklah lengkap hingga Injil kekal yang di­nyatakan dalam pekabaran tiga malaikat yang ditemukan dalam Wahyu 14 sudah melewati setiap batas ras, suku, bangsa dan wilayah. Tanpa memberi­tahukan waktu yang tepat, Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa Injil ini akan menjangkau seluruh dunia. Kemenangan Allah dan pekabaran itu adalah pasti.
Penerimaan bangsa-bangsa pada pekabaran ini sudah dinubuatkan. Itu harus terjadi, tetapi siapakah yang mau menyerahkan dirinya sebagai saluran ber­kat Allah? Siapakah yang mau bergabung untuk menjungkirbalikkan pengha­lang ras, suku, dan bahasa yang menghambat perkembangan Injil? Siapakah yang mau mengosongkan dompetnya? Siapakah yang mau mengorbankan ke­senangan dunia dan hubungan keluarga untuk memajukan perkara surga? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus kita tanyakan kepada diri kita sendi­ri. Apakah yang kita lakukan untuk menjangkau orang lain, siapa pun mereka dan di mana pun mereka berada? Sangat disayangkan bahwa banyak orang percaya yang membiarkan stereotip rasial, prasangka buruk budaya dan ham­batan sosial yang dirancang oleh Setan menghalangi diri mereka untuk penga­baran Injil sementara orang-orang percaya tersebar di seluruh bumi, dengan merelakan hidup mereka di mana Injil bisa dikhotbahkan.
"Keberhasilan misionaris kita sepenuhnya tergantung kepada usaha pe­nyangkalan diri .dan pengorbanan diri kita. Hanya Allah sendiri yang dapat memperkirakan pekerjaan yang diselesaikan, sementara pekabaran Injil di­sampaikan dengan jelas dan arah yang tepat. Ladang baru telah dimasuki, dan pekerjaan yang agresif telah dilakukan. Benih kebenaran telah ditaburkan, terang telah menyala dalam pikiran orang banyak, membawakan pandangan yang lebih luas tentang Allah dan karakter yang lebih benar dibentuk. Ribuan telah dibawa kepada pengetahuan akan kebenaran seperti yang ada pada Yesus. Mereka telah dipenuhi dengan iman yang bekerja dengan kasih dan memurni­kan jiwa."—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 6, hlm. 28

Jumat, 7 Maret
Pendalaman: Bacalah tulisan Ellen G. White, "Tugas yang Besar," hlm. 22-29; "Pentakosta," hlm. 30-39; dalam Alfa dan Omega, jld. 7; "Di Halaman Luar," hlm. 253-260; "Orang Samaria yang Murah Hati," hlm. 114-112; dalam Alfa dan Omega, jld. 6.
"Seorang Samaria dalam perjalanannya, datang ke tempat si penderita be­rada, dan ketika ia melihatnya, ia menaruh belas kasihan kepadanya. Ia tidak menanyakan apakah orang asing itu seorang Yahudi atau seorang kafir...."
"Dengan demikian pertanyaan: 'Siapakah sesamaku manusia?' Dijawab selama-lamanya. Kristus telah menunjukkan bahwa sesama manusia bukan saja berarti seorang yang segereja atau seiman dengan kita. Hal itu tidak ada hubungannya dengan suku, warna kulit, atau perbedaan golongan. Sesama ma­nusia ialah setiap orang yang memerlukan pertolongan kita. Sesama manusia ialah setiap jiwa yang dilukai dan ditindih oleh musuh. Sesama manusia ialah setiap orang yang menjadi milik Allah."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 118-120.
Pertanyaan untuk Didiskusikan:
1.    Apakah dukungan keuangan kita bagi misi gereja sedunia menun­jukkan komitmen kita yang nyata bagi tugas Injil? Mengapakah keterlibatan kita untuk menjangkau lebih banyak daripada hanya sekadar dukungan keuangan? Dalam cara apakah dana jemaat yang tersimpan saat ini dapat dialokasikan untuk penginjilan lin­tas budaya?
2.     "Kita jangan merasa bahwa pekerjaan Injil terutama tergantung kepada Pendeta. Kepada setiap orang Allah telah memberikan pekerjaan untuk dilakukan dalam hubungannya dengan kerajaan-Nya. Setiap orang yang memiliki nama Kristus harus sungguh-sungguh, pekerja tanpa pamrih, siap membela prinsip-prinsip kebenaran. Setiap jiwa harus aktif ambil bagian dalam memaju­kan maksud Allah. Apa pun panggilan kita, sebagai orang Kristen kita memiliki pekerjaan untuk dilakukan dalam membuat Yesus dikenal oleh dunia. Kita harus menjadi misionaris, memiliki tujuan utama, memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus."—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 6, hlm. 427. Dalam kelas, renungkan­lah arti dari apa yang tertulis di sini, dan secara kelas, tanyakanlah apakah hal lain yang dapat kamu kerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan di mana kita telah dipanggil untuk melakukannya?
3.     Pikirkanlah kembali apa yang dikatakan oleh Yesus dalam Yohanes 12:25. Apakah artinya "membenci" kehidupan kita "di dunia ini?" Dalam cara apakah kita menyatakan "kebencian" ini?
Pelajaran 11
Memuridkan Pemimpin Rohani
Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Luk. 6:12-16; Yoh. 16:7-14; Luk. 6:20-49, Yer. 50:31; Yes. 57:15; Kis. 1.
Ayat Hafalan: "Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman la berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, la memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul." (Lukas 6:12, 13).
Sementara dahulu Yesus selalu aktif dalam menjadikan murid. Dia me­ngetahui bahwa pelayanan-Nya di bumi ini singkat. Sehingga Dia men­dedikasikan diri-Nya dalam melatih murid-murid untuk melanjutkan pekerjaan-Nya setelah Dia pergi. Dia adalah Mahaguru dan Pelatih mereka. Sementara mengajar dan melatih adalah sangat berhubungan, mengajar biasa­nya berarti membagikan pengetahuan, sementara melatih adalah menganjur­kan bentuk atau kualifikasi melalui latihan dan disiplin.
Persiapan murid-murid dalam kepemimpinan termasuk juga menerima ilmu pengetahuan, tetapi pertumbuhan rohani adalah yang paling penting. Mereka membutuhkan pengalaman dalam perkara-perkara Allah, dalam iman, kesu­litan, penyucian dan pengorbanan diri, bersama-sama dengan pengertian inte­lektual dalam doktrin dan teologi. Pengetahuan saja tidak cukup untuk meng­hadapi tantangan yang keras yang ada di depan. Yesus memberikan keduanya bagi mereka.
*Pelajarilah pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 15 Maret.

No comments:

Post a Comment