Topik
dari malam ke malam adalah :
1. Buku
Ajaib Keluarga Allah,
2. Rumah
Keluarga Allah,
3. Peraturan
Keluarga Allah,
4. Tanda
Keluarga Allah,
5. Menu Keluarga Allah
6. Mujizat
Terbesar Keluarga Allah,
7. Persekutuan
Keluarga Allah.
Mohon Doa
dan Dukungan dari Pengunjung Blog Ini. Seluruh pendanaan terkait KKR ini
nantinya akan diupload di blog ini. Kiranya Tuhan memberkati.
Memuridkan Orang Berkuasa
Materi ini dalam bentuk
ebook/epub untuk Iphone/Ipad/Samsung/Android download di Sini
Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan
ini: Rm. 13:1-7; Mrk.2:23-28;
Mat.8:5-13; 26:57-68; 27:11-14; Kisah 4:1-12.
Ayat Hafalan: Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin
bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya."
(Kisah. 6:7).
Murid-murid tidak diwarisi keberanian dan ketetapan
hati orang syahid hingga tiba saat rahmat yang demikian
diperlukan. Kemudian janji Juruselamat itu digenapi. Waktu Petrus dan Yoha- nes
bersaksi di hadapan majelis Sanhedrin, orang banyak 'heranlah mereka; dan
mereka mengenal keduanya sebagai murid Yesus.' Kisah 4:13. Tentang Stefanus
ditulis bahwa 'Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap
Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus seperti muka malaikat.' 'Orang
banyak tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.'
Kisah 6: 15,10. Dan Paulus menulis tentang pengadilannya di hadapan pengadilan
di Kaisaera, mengatakan: 'Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang
pun yang membantu aku,... tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan
aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua
orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut
singa.' 2 Tim. 4:16, 17"— Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5,
hlm. 382.
*Pelajarilah pelajaran pekan ini untuk persiapan
Sabat, 29 Februari.
Minggu, 23
Februari
Menghormati Otoritas
Selama berabad-abad yang panjang, banyak orang yang telah berjuang untuk
memahami peranan dan fungsi pemerintah dan bagaimana penduduk harus berhubungan
dengan mereka. Apakah yang memberikan pemerintah hak untuk memerintah? Apakah
bentuk pemerintahan yang terbaik? Apakah masyarakat harus menuruti pemerintah
mereka? Jika tidak, mengapa? Ini adalah beberapa pertanyaan yang dengannya kita
masih bergelut hari ini.
Bacalah Roma 13:1-7. Apakah
pekabaran penting yang ada di sana bagi kita? Namun, dapatkah ayat-ayat ini dan
pekabaran yang mereka ajarkan disalahgunakan? Contoh-contoh apakah yang kita
miliki yang terjadi dalam sejarah? Bagaimanakah kita sebagai jemaat dapat
belajar dari kesalahan-kesalahan ini, bahkan dalam sejarah kita sendiri, sebagaimana
juga dari kesalahan dari umat Kristen secara umum?
Roma 13:1-7
13:1. Tiap-tiap orang harus takluk
kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak
berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
13:2 Sebab itu barangsiapa melawan
pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan
mendatangkan hukuman atas dirinya.
13:3 Sebab jika seorang berbuat baik,
ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu
hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan
beroleh pujian dari padanya.
13:4 Karena pemerintah adalah hamba
Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia,
karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba
Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
13:5 Sebab itu perlu kita menaklukkan
diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara
hati kita.
13:6 Itulah juga sebabnya maka kamu
membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan
Allah.
13:7. Bayarlah kepada semua orang apa
yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai
kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak
menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.
Kekerasan dan kebrutalan menjadi ciri-ciri
kekaisaran Roma selama zaman Kristus. Tentara Roma meneror dan menaklukkan
bangsa-bangsa, dengan paksa membawa mereka ke dalam kekaisaran. Ratusan ribu orang
dijarah, dipenjarakan, dan dibunuh. Boneka pemerintah diizinkan oleh Roma
kadang lebih kejam dari Roma itu sendiri. Namun cukup menarik, Yesus tidak
pernah menasihatkan bentuk pemberontakan apa pun menentang pemerintahan ini,
atau bahkan menahan pajak darinya (lihat Lukas 20:25). Satu-satunya
tindakan Yesus yang menentang—menjungkirbalikkan meja penukar uang—menunjukkan
kejijikan yang Dia rasakan sehubungan dengan penyalahgunaan keimamatan. Ini
bukan menentang Roma.
"Umat Tuhan mengakui pemerintahan manusia
sebagai yang diurapi Allah dan akan mengajarkan penurutan kepadanya sebagai
tugas yang suci di dalam batasan yang sah. Tetapi ketika itu bertentangan
dengan tuntutan Allah, Firman Allah harus diakui lebih tinggi daripada hukum
manusia. 'Firman Tuhan' tidak akan disisihkan untuk peraturan gereja atau
negara. Mahkota Kristus harus diangkat di atas mahkota penguasa
dunia."—Ellen G. White, Testimomesfor the Church, jld. 6, hlm. 402.
Senin, 24
Februari
"Belum
Pernahkah Kamu Baca...?"
Sayangnya, kebanyakan dari orang yang paling
berkuasa dan berpengaruh yang bertentangan dengan Yesus adalah para pemimpin
agama, banyak dari antara mereka yang secara terbuka memusuhi-Nya.
Namun, bahkan sementara bertentangan dengan mereka,
Yesus berusaha menyampaikan penebusan. Dia tidak mencari argumen; Dia mencari
keselamatan kepada semua orang, bahkan bagi mereka yang berkuasa dan berpengaruh
yang akhirnya menghukum-Nya sampai mati.
Bacalah Markus 2:23-28; 3:1-6 dan
Matius 12:1-6. Bagaimanakah kita dapat melihat dalam pertentangan ini, bahwa
Yesus—meskipun ada permusuhan yang terang-terangan terhadap Dia—selalu
berusaha untuk menjangkau orang-orang ini? Apakah yang seharusnya Dia katakan
dan lakukan yang menjangkau hati mereka, sementara mereka tidak terlalu dekat?
Markus 2:23-28; 3:1-6
2:23 Pada suatu kali, pada hari Sabat,
Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik
bulir gandum.
2:24 Maka kata orang-orang Farisi
kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak
diperbolehkan pada hari Sabat?"
2:25 Jawab-Nya kepada mereka:
"Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka
yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan,
2:26 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah
Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian
itu--yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam--dan memberinya juga
kepada pengikut-pengikutn
2:27 Lalu kata Yesus kepada mereka:
"Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
2:28 jadi Anak Manusia adalah juga
Tuhan atas hari Sabat."
3:1. Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah
ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.
3:2 Mereka mengamat-amati Yesus,
kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat
mempersalahkan Dia.
3:3 Kata Yesus kepada orang yang mati
sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!"
3:4 Kemudian kata-Nya kepada mereka:
"Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat
jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu
diam saja.
3:5 Ia berdukacita karena kedegilan
mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia
berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia
mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.
3:6 Lalu keluarlah orang-orang Farisi
dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
Matius 12:1-6
12:1. Pada waktu itu, pada hari Sabat,
Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir
gandum dan memakannya.
12:2 Melihat itu, berkatalah orang-orang
Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak
diperbolehkan pada hari Sabat."
12:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka:
"Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang
mengikutinya lapar,
12:4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah
Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik
olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?
12:5 Atau tidakkah kamu baca dalam
kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di
dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?
12:6 Aku berkata kepadamu: Di sini ada
yang melebihi Bait Allah.
Hal ini menarik, bahwa dalam berhadapan dengan
mereka ini, Yesus mengacu kepada Alkitab dan bahkan sejarah suci, sumber yang
seharusnya menyentuh pemimpin agama. Yesus mendekati mereka dengan dasar yang
sama dengan mereka. Contohnya, Dia mengutip Alkitab ketika berbicara tentang
pentingnya belas kasihan melebihi upacara. Dengan melakukan itu Yesus mencoba
membawa para pemimpin kepada makna hukum yang lebih dalam di mana mereka
mengaku bahwa mereka sangat sungguh-sungguh dan tulus dan menjunjung tinggi
hukum itu.
Dalam pengajaran-Nya tentang menarik seekor
binatang dari lubang pada hari Sabat, Yesus membandingkan kepada pemikiran
mendasar mereka dalam hal sopan santun dan kebaikan, sesuatu yang berhubungan
dengan orang-orang ini. Namun, masalahnya adalah, ketidaksenangan dan kebencian
terhadap Yesus bahkan menutupi hal itu.
Akhirnya, mukjizat itu sendiri seharusnya berbicara dengan nyaring kepada
para pemimpin yang berpengaruh ini sehubungan dengan adanya Orang yang luar
biasa di antara mereka.
Sangat mudah
untuk melihat ke belakang dari posisi kita sekarang, kebutaan dan kekerasan
orang-orang ini. Namun, dapatkah kita memastikan bahwa diri kita, berusaha
untuk melindungi sesuatu yang kita tidak ingin pasrahkan, tidak menutup diri
kita kepada terang yang lebih banyak dari Allah? Mengapakah lebih mudah untuk
melakukan lebih daripada apa yang dapat kita pikirkan?
Selasa, 25 Februari
Sang Perwira
Sementara beberapa kali pertentangan Yesus dengan orang-orang yang berkuasa
berakhir dengan sengit, tetapi ada pengecualian, seperti kepada Nikodemus.
Pertemuan yang bersifat membangun lainnya adalah melibatkan seorang perwira
Roma.
Bacalah Matius 8:5-13 dan Lukas
7:1-10. Apakah yang dapat kita pela- jari dari catatan ini tentang bersaksi
kepada orang yang berkuasa?
Matius 8:5-13
8:5. Ketika Yesus masuk ke Kapernaum,
datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
8:6 "Tuan, hambaku terbaring di
rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku
akan datang menyembuhkannya."
8:8 Tetapi jawab perwira itu
kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan
saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan,
dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang
prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia
datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu,
heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun
di antara orang Israel.
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang
akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham,
Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu
akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat
ratap dan kertak gigi."
8:13 Lalu Yesus berkata kepada perwira
itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya."
Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
Lukas 7:1-10
7:1. Setelah Yesus selesai berbicara di
depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
7:2 Di situ ada seorang perwira yang
mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras
dan hampir mati.
7:3 Ketika perwira itu mendengar
tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk
meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
7:4 Mereka datang kepada Yesus dan
dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau
tolong,
7:5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan
dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
7:6 Lalu Yesus pergi bersama-sama
dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu
menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah
bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
7:7 sebab itu aku juga menganggap
diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata,
maka hambaku itu akan sembuh.
7:8 Sebab aku sendiri seorang bawahan,
dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang
prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia
datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
7:9 Setelah Yesus mendengar perkataan
itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti
Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku
jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
7:10 Dan setelah orang-orang yang
disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.
Ketika perwira itu mengetahui bahwa Yesus sudah
semakin dekat, dia mengutus beberapa orang temannya untuk mencegah Yesus
datang. Dia sangat menghargai perbaktian Yahudi dan kerohanian Yesus, dia
merasa tidak layak mendapatkan perhatian secara pribadi dari Yesus. Akhirnya,
sesaat sebelum Yesus tiba, dia memberanikan diri untuk mendekat kepada-Nya. Dia
menjelaskan keadaannya, menyatakan iman bahwa hanya ucapan Kristus saja akan
mampu memulihkan hambanya. Dengan menggambarkan pengalamannya dalam militer,
dia memahami kekuasaan. Dia menuruti perintah atasannya, dan bawahannya
menuruti dia. Sungguh luar biasa bahwa orang yang memiliki kuasa dan pengaruh
ini (dan sebagai orang Roma tentunya) dapat menunjukkan betapa dalamnya iman
sementara banyak orang yang memiliki keuntungan rohani menolak Yesus.
Introspeksi diri yang jujur berguna di sini. Kita perlu menanyakan diri
kita jika sudah puas dan hanya menganut doktrin yang benar saja bukannya mengalami
iman yang hidup! Agar menjadi lebih baru, orang percaya yang kurang
diperlengkapi menyatakan iman yang lebih dalam daripada mereka yang dibesarkan
di dalam Kekristenan. Apakah keuntungan rohani kita telah menjadi kesempatan
untuk bergantung kepada diri sendiri? Apakah kesempatan kerohanian hilang
tanpa disadari? Bilamana kita menjawab dengan tegas, Kristus adalah jawaban.
Setiap orang dapat mengalami pengalaman perwira itu. Cerita ini seharusnya
mendorong mereka yang menginjil di antara orang-orang yang berkuasa. Berapa
banyakkah perwira abad kedua puluh satu di sana? Biarlah iman mereka mengilhami
dan menguatkan kita.
Ada kuasa
bagi yang tidak mementingkan diri dan pelayanan yang menyangkal diri akan
menjangkau siapa saja di setiap tingkatan atau ranking orang. Bagaimanakah
ciri-ciri ini kita wujudkan dalam kehidupan dan kesaksian kita sendiri?
Rabu, 26
Februari
Hari Penghakiman
Bacalah Matius 26:57-68;
27:11-14; Lukas 23:1-12; Yohanes 18:19-23, 31-40; 19:8-12. Apakah yang dapat
kita pelajari dari kesaksian Yesus kepada orang yang berkuasa?
Matius 26:57-68; 27:11-14;
26:57. Sesudah mereka menangkap Yesus,
mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul
ahli-ahli Taurat dan tua-tua.
26:58 Dan Petrus mengikuti Dia dari
jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di
antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu.
26:59 Imam-imam kepala, malah seluruh
Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum
mati,
26:60 tetapi mereka tidak
memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah
dua orang,
26:61 yang mengatakan: "Orang ini
berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga
hari."
26:62 Lalu Imam Besar itu berdiri dan
berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan
saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu
kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada
kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah
mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan
melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas
awan-awan di langit."
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan
pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi
lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
26:66 Bagaimana pendapat kamu?"
Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"
26:67 Lalu mereka meludahi muka-Nya dan
meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,
26:68 dan berkata: "Cobalah
katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?"
27:11. Lalu Yesus dihadapkan kepada
wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang
Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
27:12 Tetapi atas tuduhan yang diajukan
imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apapun.
27:13 Maka kata Pilatus kepada-Nya:
"Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap
Engkau?"
27:14 Tetapi Ia tidak menjawab suatu
katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran.
Lukas 23:1-12;
23:1. Lalu bangkitlah seluruh sidang
itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus.
23:2 Di situ mereka mulai menuduh Dia,
katanya: "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa
kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia
mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja."
23:3 Pilatus bertanya kepada-Nya:
"Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri
mengatakannya."
23:4 Kata Pilatus kepada imam-imam
kepala dan seluruh orang banyak itu: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun
pada orang ini."
23:5 Tetapi mereka makin kuat mendesak,
katanya: "Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai
di Galilea dan sudah sampai ke sini."
23:6 Ketika Pilatus mendengar itu ia
bertanya, apakah orang itu seorang Galilea.
23:7 Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang
dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu
ada juga di Yerusalem.
23:8 Ketika Herodes melihat Yesus, ia
sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering
mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus
mengadakan suatu tanda.
23:9 Ia mengajukan banyak pertanyaan
kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apapun.
23:10 Sementara itu imam-imam kepala
dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat
terhadap Dia.
23:11 Maka mulailah Herodes dan
pasukannya menista dan mengolok-olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran
kepada-Nya lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus.
23:12 Dan pada hari itu juga
bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan.
Yohanes 18:19-23, 31-40; 19:8-12
18:19 Maka mulailah Imam Besar menanyai
Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya.
18:20 Jawab Yesus kepadanya: "Aku
berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat
dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah
berbicara sembunyi-sembunyi.
18:21 Mengapakah engkau menanyai Aku?
Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka;
sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan."
18:22 Ketika Ia mengatakan hal itu,
seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata:
"Begitukah jawab-Mu kepada Imam Besar?"
18:23 Jawab Yesus kepadanya:
"Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku
itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?"
18:31 Kata Pilatus kepada mereka:
"Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata
orang-orang Yahudi itu: "Kami tidak diperbolehkan membunuh
seseorang."
18:32 Demikian hendaknya supaya
genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia
akan mati.
18:33 Maka kembalilah Pilatus ke dalam
gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau
inikah raja orang Yahudi?"
18:34 Jawab Yesus: "Apakah engkau
katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya
kepadamu tentang Aku?"
18:35 Kata Pilatus: "Apakah aku
seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan
Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?"
18:36 Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku
bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku
telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi
Kerajaan-Ku bukan dari sini."
18:37 Maka kata Pilatus kepada-Nya:
"Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan,
bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke
dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang
yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
18:38 Kata Pilatus kepada-Nya:
"Apakah kebenaran itu?" (18-38b) Sesudah mengatakan demikian,
keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada
mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.
18:39 Tetapi pada kamu ada kebiasaan,
bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku
membebaskan raja orang Yahudi bagimu?"
18:40 Mereka berteriak pula:
"Jangan Dia, melainkan Barabas!" Barabas adalah seorang penyamun.
19:8 Ketika Pilatus mendengar perkataan
itu bertambah takutlah ia,
19:9 lalu ia masuk pula ke dalam gedung
pengadilan dan berkata kepada Yesus: "Dari manakah asal-Mu?" Tetapi
Yesus tidak memberi jawab kepadanya.
19:10 Maka kata Pilatus kepada-Nya:
"Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku
berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan
Engkau?"
19:11 Yesus menjawab: "Engkau
tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan
kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar
dosanya."
19:12 Sejak itu Pilatus berusaha untuk
membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau
membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap
dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."
Dalam adegan terakhir perjalanan Yesus di bumi,
pengikut Kristus melihat sekilas harga penderitaan karena kesetiaan yang
gigih. Dari penangkapan hingga penyaliban. Kristus memberikan kesaksian di
hadapan orang yang paling berkuasa di negeri itu: Kaisar, gubernur, imam. Dia
mempelajari pribadi demi pribadi yang diracuni oleh kekuasaan duniawi.
Kelihatannya, mereka menguasai-Nya. Prajurit menyeret Yesus di antara ruang
sidang mereka, dewan mereka, istana mereka, dan ruang pengadilan mereka, tidak
sadar bahwa pada akhirnya ini adalah dunia-Nya. Apa pun penghakiman yang
mereka sampaikan terhadap Kristus pada akhirnya adalah penghakiman yang mereka
ucapkan terhadap diri mereka sendiri.
Sementara Kristus bersaksi untuk menjadikan murid,
kadangkala hasilnya sangat jauh berbeda dari yang Dia sendiri harapkan. Betapa
Yesus akan bersu- kacita jika Pilatus, Kayafas, Herodes, dan orang-orang yang
lain telah menyerahkan hati dan bertobat. Dengan kekerasan kepala mereka,
mereka menolak permohonan-Nya, tanpa berperasaan mengabaikan panggilan keselamatan
mereka yang terakhir.
Demikian halnya juga, pengikut Kristus abad dua
puluh satu harus mengakui bahwa sementara mereka bersaksi untuk menjadikan
murid, hasilnya sering sekali jauh dari yang diharapkan dan didoakan.
Kesuksesan yang dapat diukur tidak selamanya didapat dari usaha mereka. Hal ini
tidak bol.eh mengecewakan mereka ataupun menghalangi kesaksian selanjutnya.
Murid yang sesungguhnya adalah, seperti Kristus itu sendiri, setia sampai mati,
bukan setia sampai kecewa. Panggilan untuk keputusan pendengar akan memisahkan
sekam dari gandum. Gandum dirayakan, sekam ditangisi, penuaian dilanjutkan.
Terlepas dari ketidakberhasilan kesaksian Kristus di hadapan orang yang berkuasa,
sesuatu yang luar biasa terjadi, menurut Kisah 6:7, bukan hanya jumlah murid
yang bertambah, tetapi "banyak sekali dari imam yang menyerahkan diri dan
percaya." Hanya Allah sendiri yang mengetahui berapa banyak imam yang ada
di sana, sedang mendengarkan dan memperhatikan Yesus pada jam-jam terakhir.
Kamis, 27
Februari
Ledakan Permulaan
Murid-murid Kristus yang mula-mula memajukan Injil
dengan penuh semangat di seluruh peradaban dunia. Rumah-rumah, sinagog,
stadion umum, ruang pengadilan dan istana raja menjadi panggung untuk
proklamasi kerajaan. Bagaimanapun juga Yesus sudah menubuatkan penangkapan,
pencobaan, dan kebencian bagi murid-murid dari para raja yang mendengar
(Mat. 10:16-20). Sayangnya, mereka yang dipenuhi oleh kekuasaan duniawi
lebih lambat untuk menerima Kristus.
Bacalah sedalam
mungkin Kisah 4:1-12; 13:5-12, 50; 23:1-6; 25:23-26:28.
4:1. Ketika Petrus dan Yohanes sedang
berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala
pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki.
4:2 Orang-orang itu sangat marah karena
mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada
kebangkitan dari antara orang mati.
4:3 Mereka ditangkap dan diserahkan ke
dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.
4:4 Tetapi di antara orang yang
mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka
menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
4:5. Pada keesokan harinya
pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang
di Yerusalem
4:6 dengan Imam Besar Hanas dan
Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan
Imam Besar.
4:7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan
kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa
manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?"
4:8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh
Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,
4:9 jika kami sekarang harus diperiksa
karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa
manakah orang itu disembuhkan,
4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian
dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret,
yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara
orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat
sekarang di depan kamu.
4:11 Yesus adalah batu yang dibuang
oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu
penjuru.
4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam
siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada
nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan."
13:5 Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam
rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu
mereka.
13:6 Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka
bertemu dengan seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan
nabi palsu.
13:7 Ia adalah kawan gubernur pulau itu, Sergius Paulus, yang adalah orang
cerdas. Gubernur itu memanggil Barnabas dan Saulus, karena ia ingin mendengar
firman Allah.
13:8 Tetapi Elimas--demikianlah namanya dalam bahasa Yunani--,tukang sihir
itu, menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari
imannya.
13:9 Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus,
menatap dia,
13:10 dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu
muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti
membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?
13:11 Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau
menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari."
Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil
meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia.
13:12 Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia
takjub oleh ajaran Tuhan.
13:50 Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut
akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan
penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.
23:1. Sambil menatap anggota-anggota
Mahkamah Agama, Paulus berkata: "Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari
ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah."
23:2 Tetapi Imam Besar Ananias menyuruh
orang-orang yang berdiri dekat Paulus menampar mulut Paulus.
23:3 Membalas itu Paulus berkata
kepadanya: "Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur
putih-putih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat,
namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku."
23:4 Dan orang-orang yang hadir di situ
berkata: "Engkau mengejek Imam Besar Allah?"
23:5 Jawab Paulus: "Hai
saudara-saudara, aku tidak tahu, bahwa ia adalah Imam Besar. Memang ada
tertulis: Janganlah engkau berkata jahat tentang seorang pemimpin
bangsamu!"
23:6. Dan karena ia tahu, bahwa
sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk
golongan orang Farisi, ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya: "Hai
saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku
dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati."
25:23 Pada keesokan harinya datanglah Agripa dan Bernike dengan segala
kebesaran dan sesudah mereka masuk ruang pengadilan bersama-sama dengan
kepala-kepala pasukan dan orang-orang yang terkemuka dari kota itu, Festus
memberi perintah, supaya Paulus dihadapkan.
25:24 Festus berkata: "Ya raja Agripa serta semua yang hadir di sini
bersama-sama dengan kami. Lihatlah orang ini, yang dituduh oleh semua orang
Yahudi, baik yang di Yerusalem, maupun yang di sini. Mereka telah datang
kepadaku dan sambil berteriak-teriak mereka mengatakan, bahwa ia tidak boleh
hidup lebih lama.
25:25 Tetapi ternyata kepadaku, bahwa ia tidak berbuat sesuatupun yang
setimpal dengan hukuman mati dan karena ia naik banding kepada Kaisar, aku
memutuskan untuk mengirim dia menghadap Kaisar.
25:26 Tetapi tidak ada apa-apa yang pasti yang harus kutulis kepada Kaisar
tentang dia. Itulah sebabnya aku menghadapkan dia di sini kepada kamu semua,
terutama kepadamu, raja Agripa, supaya, setelah diadakan pemeriksaan, aku dapat
menuliskan sesuatu.
25:27 Sebab pada hematku tidaklah wajar untuk mengirim seorang tahanan
dengan tidak menyatakan tuduhan-tuduhan yang diajukan terhadap dia."
26:1. Kata Agripa kepada Paulus: "Engkau diberi kesempatan untuk
membela diri." Paulus memberi isyarat dengan tangannya, lalu memberi
pembelaannya seperti berikut:
26:2 "Ya raja Agripa, aku merasa berbahagia, karena pada hari ini aku
diperkenankan untuk memberi pertanggungan jawab di hadapanmu terhadap segala
tuduhan yang diajukan orang-orang Yahudi terhadap diriku,
26:3 terutama karena engkau tahu benar-benar adat istiadat dan persoalan
orang Yahudi. Sebab itu aku minta kepadamu, supaya engkau mendengarkan aku
dengan sabar.
26:4 Semua orang Yahudi mengetahui jalan hidupku sejak masa mudaku, sebab
dari semula aku hidup di tengah-tengah bangsaku di Yerusalem.
26:5 Sudah lama mereka mengenal aku dan sekiranya mereka mau, mereka dapat
memberi kesaksian, bahwa aku telah hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab
yang paling keras dalam agama kita.
26:6 Dan sekarang aku harus menghadap pengadilan oleh sebab aku
mengharapkan kegenapan janji, yang diberikan Allah kepada nenek moyang kita,
26:7 dan yang dinantikan oleh kedua belas suku kita, sementara mereka siang
malam melakukan ibadahnya dengan tekun. Dan karena pengharapan itulah, ya raja
Agripa, aku dituduh orang-orang Yahudi.
26:8 Mengapa kamu menganggap mustahil, bahwa Allah membangkitkan orang
mati?
26:9 Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras
bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret.
26:10 Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan
banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari
imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati.
26:11 Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya
untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka,
bahkan sampai ke kota-kota asing."
26:12. "Dan dalam keadaan demikian, ketika aku dengan kuasa penuh dan
tugas dari imam-imam kepala sedang dalam perjalanan ke Damsyik,
26:13 tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di
tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari
langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku.
26:14 Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang
mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau
menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.
26:15 Tetapi aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus,
yang kauaniaya itu.
26:16 Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri
kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala
sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan
Kuperlihatkan kepadamu nanti.
26:17 Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa
lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka,
26:18 untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan
kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka
kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang
ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.
26:19 Sebab itu, ya raja Agripa, kepada penglihatan yang dari sorga itu
tidak pernah aku tidak taat.
26:20 Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi di
Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa
lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.
26:21 Karena itulah orang-orang Yahudi menangkap aku di Bait Allah, dan
mencoba membunuh aku.
26:22 Tetapi oleh pertolongan Allah aku dapat hidup sampai sekarang dan
memberi kesaksian kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar. Dan apa yang
kuberitakan itu tidak lain dari pada yang sebelumnya telah diberitahukan oleh
para nabi dan juga oleh Musa,
26:23 yaitu, bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang
pertama yang akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan
memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain."
26:24. Sementara Paulus mengemukakan semuanya itu untuk
mempertanggungjawabkan pekerjaannya, berkatalah Festus dengan suara keras:
"Engkau gila, Paulus! Ilmumu yang banyak itu membuat engkau gila."
26:25 Tetapi Paulus menjawab: "Aku tidak gila, Festus yang mulia! Aku
mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat!
26:26 Raja juga tahu tentang segala perkara ini, sebab itu aku berani
berbicara terus terang kepadanya. Aku yakin, bahwa tidak ada sesuatupun dari
semuanya ini yang belum didengarnya, karena perkara ini tidak terjadi di tempat
yang terpencil.
26:27 Percayakah engkau, raja Agripa, kepada para nabi? Aku tahu, bahwa
engkau percaya kepada mereka."
26:28 Jawab Agripa: "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang
Kristen!"
Sekalipun seseorang dapat memperoleh idenya bahwa
begitu banyak orang yang entah berasal dari mana yang bertobat secara instan,
tetapi bukan itu yang dimaksud. Hasil yang dramatis ini adalah hasil yang
terlihat dari keadaan yang mendasari. Masa menabur mendahului masa menuai.
Kristus telah setia mengabarkan Injil. Para misionaris telah bersaksi di
seluruh Yudea. Tidak dapat disangkal bahwa para petobat mula-mula menolong
untuk membawa pekabaran. Ketika Kristus secara pribadi mengalahkan kematian,
meneguhkan pekabaran-Nya, orang-orang yang tidak berpihak kepada-Nya melompat
masuk ke dalam kerajaan. Mereka mengikuti Dia secara rahasia. Hati mereka telah
merespons undangan-Nya. Faktor budaya, keamanan pekerjaan, dan tekanan
keluarga telah memperlambat respons mereka secara terbuka. Kebangkitan Kristus
menghancurkan tembok, memaksa sebuah keputusan.
Kemudian, tentunya Rasul Paulus memasuki gambaran
itu. Bagaimana pun juga, kesaksiannya tidak dihargai secara universal.
Kadangkala orang-orang terkemuka menganiaya dan mengusirnya. Dia telah
dilempari dengan batu, dicambuk, dipenjarakan, dan dengan kata lain
diperlakukan dengan tidak baik— sering sekali atas dorongan orang yang
berkuasa. Sering sekali motif politik menjadi dasar dari sentimen
antikekristenan mereka.
Gubernur Feliks memenjarakan Paulus untuk menuruti kemauan penentang
Paulus. Penerusnya, Festus, lebih berpikir adil, tetapi kurang dalam kemauan
politik untuk membebaskan Paulus. Selama kunjungan resmi Raja Agripa dan
saudarinya, Bernike (keturunan dinasti Herodes), meminta untuk bertemu dengan
Paulus. Sayangnya, mereka sama dengan pendahulu mereka, mereka menolak
undangan keselamatan. Walaupun menghadapi penolakan dan penganiayaan yang
sama, murid Kristus di abad dua puluh satu harus tetap bertekun.
Bagaimanakah
para pembuat murid bekerja di antara kekuasaan dunia dan agama menghindari
kekecewaan karena sering ditolak? Bilamana pengikut Kristus bekerja bagi orang
yang berkuasa, siapakah yang mungkin dipengaruhi oleh kesaksian mereka?
Jumat, 28
Februari
Pendalaman: Bacalah buku Ellen G. White,
"Sang Perwira," hlm. 336- 342, dalam Alfa dan Omega jld. 5;
"Di Hadapan Hanas di Istana Kayafas," hlm. 339-357; "Di Ruang
Pengadilan Pilatus," hlm. 368-390, dalam Alfa dan Omega jld. 6;
"Penyampaian Firman kepada Orang Kaya," hlm. 185-192, dalam
Membina Keluarga Sehat. "Hampir Saja Kau Yakinkan Aku," hlm. 363-
369, dalam Alfa dan Omega, jld. 7.
"Bukan karena suatu jamahan biasa dan secara kebetulan maka jiwa-jiwa
yang kaya, yang mencintai dan menyembah dunia itu ditarik kepada Tuhan. Sering
orang-orang seperti ini paling sukar didekati. Usaha perorangan harus
dilaksanakan bagi mereka oleh pria dan wanita yang dipenuhi oleh semangat
sebagai utusan Tuhan, mereka yang tak akan gagal atau penuh semangat. Sebagian
orang lebih cocok bekerja di kalangan yang lebih tinggi."—Ellen G. White,
Membina Keluarga Sehat, hlm. 189.
Pertanyaan untuk Didiskusikan:
1. Setiap kali Yesus bersaksi kepada orang yang berkuasa, orang lain
memperhatikan. Beberapa ada dalam posisi berkuasa, yang lain tidak. Seperti
Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea, banyak dari antara golongan imam yang
berpendidikan memiliki iman secara bertahap. Beberapa orang berdiri dan
menyaksikan konfrontasi Yesus dengan pemimpin agama yang mereka percayai.
Goncang- an vulkanik biasanya terletak tersembunyi di bawah lapisan gunung.
Alat pengukur intensitas visual adalah mustahil. Pengukuran kegiatan yang
akurat memerlukan alat yang khusus. Demikian pula, potensi ledakan dari pergerakan
Yesus tersembunyi selama pelayanan-Nya di bumi ini. Setelah kebangkitan-Nya,
kerajaan merebak, hal ini dibuktikan dengan pertobatan massal, bahkan di antara
mereka yang berpengaruh. Tanaman yang setia akhirnya menghasilkan panen yang
melimpah. Apakah yang dikatakan oleh fakta-fakta ini kepada kita tentang betapa
pentingnya kita tidak menjadi kecewa saat kesaksian kita kelihatannya tidak
efektif seperti yang kita harapkan, khususnya di antara orang elit yang berkuasa?
2. Ellen G. White menuliskan pada pernyataan di atas bahwa ada beberapa orang
yang lebih cocok bekerja untuk menjangkau orang yang berkuasa. Apakah
persyaratannya? Pada saat yang sama, mengapakah kita harus hati-hati untuk
tidak membatasi mereka yang kita anggap tidak memenuhi syarat?
No comments:
Post a Comment