Pelajaran 9 Triwulan I 2014


Topik dari malam ke malam adalah :
1. Buku Ajaib Keluarga Allah, 
2. Rumah Keluarga Allah, 
3. Peraturan Keluarga Allah, 
4. Tanda Keluarga Allah, 
5. Menu Keluarga Allah
6. Mujizat Terbesar Keluarga Allah, 
7. Persekutuan Keluarga Allah.
Mohon Doa dan Dukungan dari Pengunjung Blog Ini. Seluruh pendanaan terkait KKR ini nantinya akan diupload di blog ini. Kiranya Tuhan memberkati.

Memuridkan Orang Berkuasa
Materi ini dalam bentuk ebook/epub untuk Iphone/Ipad/Samsung/Android download di Sini
Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan ini: Rm. 13:1-7; Mrk.2:23-28; Mat.8:5-13; 26:57-68; 27:11-14; Kisah 4:1-12.
Ayat Hafalan: Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusa­lem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya." (Kisah. 6:7).
Murid-murid tidak diwarisi keberanian dan ketetapan hati orang syahid hingga tiba saat rahmat yang demikian diperlukan. Kemudian janji Juruselamat itu digenapi. Waktu Petrus dan Yoha- nes bersaksi di hadapan majelis Sanhedrin, orang banyak 'heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai murid Yesus.' Kisah 4:13. Tentang Stefanus ditulis bahwa 'Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus seperti muka malaikat.' 'Orang banyak tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.' Kisah 6: 15,10. Dan Paulus menulis tentang peng­adilannya di hadapan pengadilan di Kaisaera, mengatakan: 'Pada waktu pem­belaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku,... tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mende­ngarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.' 2 Tim. 4:16, 17"— Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 382.
*Pelajarilah pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 29 Februari.
Minggu, 23 Februari
Menghormati Otoritas
Selama berabad-abad yang panjang, banyak orang yang telah berjuang un­tuk memahami peranan dan fungsi pemerintah dan bagaimana penduduk harus berhubungan dengan mereka. Apakah yang memberikan pemerintah hak untuk memerintah? Apakah bentuk pemerintahan yang terbaik? Apakah masyarakat harus menuruti pemerintah mereka? Jika tidak, mengapa? Ini adalah beberapa pertanyaan yang dengannya kita masih bergelut hari ini.
Bacalah Roma 13:1-7. Apakah pekabaran penting yang ada di sana bagi kita? Namun, dapatkah ayat-ayat ini dan pekabaran yang mereka ajarkan disalahgunakan? Contoh-contoh apakah yang kita miliki yang terjadi dalam sejarah? Bagaimanakah kita sebagai jemaat dapat belajar dari kesalahan-kesalahan ini, bahkan dalam sejarah kita sendiri, sebagai­mana juga dari kesalahan dari umat Kristen secara umum?
Roma 13:1-7
13:1. Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
13:2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
13:3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
13:4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
13:5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.
13:6 Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
13:7. Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.


Kekerasan dan kebrutalan menjadi ciri-ciri kekaisaran Roma selama zaman Kristus. Tentara Roma meneror dan menaklukkan bangsa-bangsa, dengan pak­sa membawa mereka ke dalam kekaisaran. Ratusan ribu orang dijarah, dipen­jarakan, dan dibunuh. Boneka pemerintah diizinkan oleh Roma kadang lebih kejam dari Roma itu sendiri. Namun cukup menarik, Yesus tidak pernah me­nasihatkan bentuk pemberontakan apa pun menentang pemerintahan ini, atau bahkan menahan pajak darinya (lihat Lukas 20:25). Satu-satunya tindakan Ye­sus yang menentang—menjungkirbalikkan meja penukar uang—menunjukkan kejijikan yang Dia rasakan sehubungan dengan penyalahgunaan keimamatan. Ini bukan menentang Roma.
"Umat Tuhan mengakui pemerintahan manusia sebagai yang diurapi Allah dan akan mengajarkan penurutan kepadanya sebagai tugas yang suci di dalam batasan yang sah. Tetapi ketika itu bertentangan dengan tuntutan Allah, Firman Allah harus diakui lebih tinggi daripada hukum manusia. 'Firman Tuhan' tidak akan disisihkan untuk peraturan gereja atau negara. Mahkota Kristus harus di­angkat di atas mahkota penguasa dunia."—Ellen G. White, Testimomesfor the Church, jld. 6, hlm. 402.


Senin, 24 Februari
"Belum Pernahkah Kamu Baca...?"
Sayangnya, kebanyakan dari orang yang paling berkuasa dan berpengaruh yang bertentangan dengan Yesus adalah para pemimpin agama, banyak dari antara mereka yang secara terbuka memusuhi-Nya.
Namun, bahkan sementara bertentangan dengan mereka, Yesus berusaha menyampaikan penebusan. Dia tidak mencari argumen; Dia mencari kesela­matan kepada semua orang, bahkan bagi mereka yang berkuasa dan berpenga­ruh yang akhirnya menghukum-Nya sampai mati.

Bacalah Markus 2:23-28; 3:1-6 dan Matius 12:1-6. Bagaimanakah kita dapat melihat dalam pertentangan ini, bahwa Yesus—meskipun ada per­musuhan yang terang-terangan terhadap Dia—selalu berusaha untuk menjangkau orang-orang ini? Apakah yang seharusnya Dia katakan dan lakukan yang menjangkau hati mereka, sementara mereka tidak terlalu dekat?
Markus 2:23-28; 3:1-6
2:23 Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum.
2:24 Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
2:25 Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan,
2:26 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu--yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam--dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutn
2:27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."

3:1. Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.
3:2 Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.
3:3 Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!"
3:4 Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja.
3:5 Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.
3:6 Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.


Matius 12:1-6
12:1. Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
12:2 Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."
12:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
12:4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?
12:5 Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?
12:6 Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.


Hal ini menarik, bahwa dalam berhadapan dengan mereka ini, Yesus menga­cu kepada Alkitab dan bahkan sejarah suci, sumber yang seharusnya menyentuh pemimpin agama. Yesus mendekati mereka dengan dasar yang sama dengan mereka. Contohnya, Dia mengutip Alkitab ketika berbicara tentang pentingnya belas kasihan melebihi upacara. Dengan melakukan itu Yesus mencoba mem­bawa para pemimpin kepada makna hukum yang lebih dalam di mana mereka mengaku bahwa mereka sangat sungguh-sungguh dan tulus dan menjunjung tinggi hukum itu.
Dalam pengajaran-Nya tentang menarik seekor binatang dari lubang pada hari Sabat, Yesus membandingkan kepada pemikiran mendasar mereka dalam hal sopan santun dan kebaikan, sesuatu yang berhubungan dengan orang-orang ini. Namun, masalahnya adalah, ketidaksenangan dan kebencian terhadap Ye­sus bahkan menutupi hal itu.
Akhirnya, mukjizat itu sendiri seharusnya berbicara dengan nyaring kepada para pemimpin yang berpengaruh ini sehubungan dengan adanya Orang yang luar biasa di antara mereka.
Sangat mudah untuk melihat ke belakang dari posisi kita sekarang, kebutaan dan kekerasan orang-orang ini. Namun, dapatkah kita memas­tikan bahwa diri kita, berusaha untuk melindungi sesuatu yang kita tidak ingin pasrahkan, tidak menutup diri kita kepada terang yang lebih ba­nyak dari Allah? Mengapakah lebih mudah untuk melakukan lebih dari­pada apa yang dapat kita pikirkan?

Selasa, 25 Februari
Sang Perwira
Sementara beberapa kali pertentangan Yesus dengan orang-orang yang ber­kuasa berakhir dengan sengit, tetapi ada pengecualian, seperti kepada Nikodemus. Pertemuan yang bersifat membangun lainnya adalah melibatkan seorang perwira Roma.
Bacalah Matius 8:5-13 dan Lukas 7:1-10. Apakah yang dapat kita pela- jari dari catatan ini tentang bersaksi kepada orang yang berkuasa?
Matius 8:5-13
8:5. Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
8:13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.

Lukas 7:1-10
7:1. Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
7:2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
7:3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
7:4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,
7:5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
7:6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
7:7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
7:8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
7:9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
7:10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.


Ketika perwira itu mengetahui bahwa Yesus sudah semakin dekat, dia mengutus beberapa orang temannya untuk mencegah Yesus datang. Dia sangat menghargai perbaktian Yahudi dan kerohanian Yesus, dia merasa tidak layak mendapatkan perhatian secara pribadi dari Yesus. Akhirnya, sesaat sebelum Yesus tiba, dia memberanikan diri untuk mendekat kepada-Nya. Dia menje­laskan keadaannya, menyatakan iman bahwa hanya ucapan Kristus saja akan mampu memulihkan hambanya. Dengan menggambarkan pengalamannya da­lam militer, dia memahami kekuasaan. Dia menuruti perintah atasannya, dan bawahannya menuruti dia. Sungguh luar biasa bahwa orang yang memiliki kuasa dan pengaruh ini (dan sebagai orang Roma tentunya) dapat menunjuk­kan betapa dalamnya iman sementara banyak orang yang memiliki keuntungan rohani menolak Yesus.
Introspeksi diri yang jujur berguna di sini. Kita perlu menanyakan diri kita jika sudah puas dan hanya menganut doktrin yang benar saja bukannya meng­alami iman yang hidup! Agar menjadi lebih baru, orang percaya yang kurang diperlengkapi menyatakan iman yang lebih dalam daripada mereka yang di­besarkan di dalam Kekristenan. Apakah keuntungan rohani kita telah menjadi kesempatan untuk bergantung kepada diri sendiri? Apakah kesempatan kero­hanian hilang tanpa disadari? Bilamana kita menjawab dengan tegas, Kristus adalah jawaban. Setiap orang dapat mengalami pengalaman perwira itu. Cerita ini seharusnya mendorong mereka yang menginjil di antara orang-orang yang berkuasa. Berapa banyakkah perwira abad kedua puluh satu di sana? Biarlah iman mereka mengilhami dan menguatkan kita.
Ada kuasa bagi yang tidak mementingkan diri dan pelayanan yang me­nyangkal diri akan menjangkau siapa saja di setiap tingkatan atau ranking orang. Bagaimanakah ciri-ciri ini kita wujudkan dalam kehidupan dan kesaksian kita sendiri?

Rabu, 26 Februari
Hari Penghakiman
Bacalah Matius 26:57-68; 27:11-14; Lukas 23:1-12; Yohanes 18:19-23, 31-40; 19:8-12. Apakah yang dapat kita pelajari dari kesaksian Yesus ke­pada orang yang berkuasa?
Matius 26:57-68; 27:11-14;
26:57. Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua.
26:58 Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu.
26:59 Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati,
26:60 tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang,
26:61 yang mengatakan: "Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari."
26:62 Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."
26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
26:65 Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya.
26:66 Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!"
26:67 Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,
26:68 dan berkata: "Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?"

27:11. Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
27:12 Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apapun.
27:13 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
27:14 Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran.

Lukas 23:1-12;
23:1. Lalu bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus.
23:2 Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja."
23:3 Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
23:4 Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini."
23:5 Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya: "Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini."
23:6 Ketika Pilatus mendengar itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea.
23:7 Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem.
23:8 Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda.
23:9 Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apapun.
23:10 Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia.
23:11 Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus.
23:12 Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan.


Yohanes 18:19-23, 31-40; 19:8-12
18:19 Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya.
18:20 Jawab Yesus kepadanya: "Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi.
18:21 Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan."
18:22 Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata: "Begitukah jawab-Mu kepada Imam Besar?"
18:23 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?"

18:31 Kata Pilatus kepada mereka: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."
18:32 Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
18:33 Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?"
18:34 Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"
18:35 Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?"
18:36 Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
18:37 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
18:38 Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?" (18-38b) Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.
18:39 Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?"
18:40 Mereka berteriak pula: "Jangan Dia, melainkan Barabas!" Barabas adalah seorang penyamun.

19:8 Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia,
19:9 lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus: "Dari manakah asal-Mu?" Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya.
19:10 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?"
19:11 Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya."
19:12 Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."


Dalam adegan terakhir perjalanan Yesus di bumi, pengikut Kristus meli­hat sekilas harga penderitaan karena kesetiaan yang gigih. Dari penangkapan hingga penyaliban. Kristus memberikan kesaksian di hadapan orang yang pa­ling berkuasa di negeri itu: Kaisar, gubernur, imam. Dia mempelajari priba­di demi pribadi yang diracuni oleh kekuasaan duniawi. Kelihatannya, mereka menguasai-Nya. Prajurit menyeret Yesus di antara ruang sidang mereka, de­wan mereka, istana mereka, dan ruang pengadilan mereka, tidak sadar bah­wa pada akhirnya ini adalah dunia-Nya. Apa pun penghakiman yang mereka sampaikan terhadap Kristus pada akhirnya adalah penghakiman yang mereka ucapkan terhadap diri mereka sendiri.
Sementara Kristus bersaksi untuk menjadikan murid, kadangkala hasilnya sangat jauh berbeda dari yang Dia sendiri harapkan. Betapa Yesus akan bersu- kacita jika Pilatus, Kayafas, Herodes, dan orang-orang yang lain telah menye­rahkan hati dan bertobat. Dengan kekerasan kepala mereka, mereka menolak permohonan-Nya, tanpa berperasaan mengabaikan panggilan keselamatan me­reka yang terakhir.
Demikian halnya juga, pengikut Kristus abad dua puluh satu harus meng­akui bahwa sementara mereka bersaksi untuk menjadikan murid, hasilnya se­ring sekali jauh dari yang diharapkan dan didoakan. Kesuksesan yang dapat diukur tidak selamanya didapat dari usaha mereka. Hal ini tidak bol.eh me­ngecewakan mereka ataupun menghalangi kesaksian selanjutnya. Murid yang sesungguhnya adalah, seperti Kristus itu sendiri, setia sampai mati, bukan setia sampai kecewa. Panggilan untuk keputusan pendengar akan memisahkan se­kam dari gandum. Gandum dirayakan, sekam ditangisi, penuaian dilanjutkan. Terlepas dari ketidakberhasilan kesaksian Kristus di hadapan orang yang ber­kuasa, sesuatu yang luar biasa terjadi, menurut Kisah 6:7, bukan hanya jumlah murid yang bertambah, tetapi "banyak sekali dari imam yang menyerahkan diri dan percaya." Hanya Allah sendiri yang mengetahui berapa banyak imam yang ada di sana, sedang mendengarkan dan memperhatikan Yesus pada jam-jam terakhir.

Kamis, 27 Februari
Ledakan Permulaan
Murid-murid Kristus yang mula-mula memajukan Injil dengan penuh sema­ngat di seluruh peradaban dunia. Rumah-rumah, sinagog, stadion umum, ru­ang pengadilan dan istana raja menjadi panggung untuk proklamasi kerajaan. Bagaimanapun juga Yesus sudah menubuatkan penangkapan, pencobaan, dan kebencian bagi murid-murid dari para raja yang mendengar (Mat. 10:16-20). Sayangnya, mereka yang dipenuhi oleh kekuasaan duniawi lebih lambat untuk menerima Kristus.

Bacalah sedalam mungkin Kisah 4:1-12; 13:5-12, 50; 23:1-6; 25:23-26:28.
4:1. Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki.
4:2 Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.
4:3 Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.
4:4 Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
4:5. Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem
4:6 dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar.
4:7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?"
4:8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,
4:9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,
4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.
4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru.
4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

13:5 Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.
13:6 Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka bertemu dengan seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi palsu.
13:7 Ia adalah kawan gubernur pulau itu, Sergius Paulus, yang adalah orang cerdas. Gubernur itu memanggil Barnabas dan Saulus, karena ia ingin mendengar firman Allah.
13:8 Tetapi Elimas--demikianlah namanya dalam bahasa Yunani--,tukang sihir itu, menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari imannya.
13:9 Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia,
13:10 dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?
13:11 Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia.
13:12 Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.

13:50 Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.

23:1. Sambil menatap anggota-anggota Mahkamah Agama, Paulus berkata: "Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah."
23:2 Tetapi Imam Besar Ananias menyuruh orang-orang yang berdiri dekat Paulus menampar mulut Paulus.
23:3 Membalas itu Paulus berkata kepadanya: "Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku."
23:4 Dan orang-orang yang hadir di situ berkata: "Engkau mengejek Imam Besar Allah?"
23:5 Jawab Paulus: "Hai saudara-saudara, aku tidak tahu, bahwa ia adalah Imam Besar. Memang ada tertulis: Janganlah engkau berkata jahat tentang seorang pemimpin bangsamu!"

23:6. Dan karena ia tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi, ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya: "Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati."

25:23 Pada keesokan harinya datanglah Agripa dan Bernike dengan segala kebesaran dan sesudah mereka masuk ruang pengadilan bersama-sama dengan kepala-kepala pasukan dan orang-orang yang terkemuka dari kota itu, Festus memberi perintah, supaya Paulus dihadapkan.
25:24 Festus berkata: "Ya raja Agripa serta semua yang hadir di sini bersama-sama dengan kami. Lihatlah orang ini, yang dituduh oleh semua orang Yahudi, baik yang di Yerusalem, maupun yang di sini. Mereka telah datang kepadaku dan sambil berteriak-teriak mereka mengatakan, bahwa ia tidak boleh hidup lebih lama.
25:25 Tetapi ternyata kepadaku, bahwa ia tidak berbuat sesuatupun yang setimpal dengan hukuman mati dan karena ia naik banding kepada Kaisar, aku memutuskan untuk mengirim dia menghadap Kaisar.
25:26 Tetapi tidak ada apa-apa yang pasti yang harus kutulis kepada Kaisar tentang dia. Itulah sebabnya aku menghadapkan dia di sini kepada kamu semua, terutama kepadamu, raja Agripa, supaya, setelah diadakan pemeriksaan, aku dapat menuliskan sesuatu.
25:27 Sebab pada hematku tidaklah wajar untuk mengirim seorang tahanan dengan tidak menyatakan tuduhan-tuduhan yang diajukan terhadap dia."
26:1. Kata Agripa kepada Paulus: "Engkau diberi kesempatan untuk membela diri." Paulus memberi isyarat dengan tangannya, lalu memberi pembelaannya seperti berikut:
26:2 "Ya raja Agripa, aku merasa berbahagia, karena pada hari ini aku diperkenankan untuk memberi pertanggungan jawab di hadapanmu terhadap segala tuduhan yang diajukan orang-orang Yahudi terhadap diriku,
26:3 terutama karena engkau tahu benar-benar adat istiadat dan persoalan orang Yahudi. Sebab itu aku minta kepadamu, supaya engkau mendengarkan aku dengan sabar.
26:4 Semua orang Yahudi mengetahui jalan hidupku sejak masa mudaku, sebab dari semula aku hidup di tengah-tengah bangsaku di Yerusalem.
26:5 Sudah lama mereka mengenal aku dan sekiranya mereka mau, mereka dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama kita.
26:6 Dan sekarang aku harus menghadap pengadilan oleh sebab aku mengharapkan kegenapan janji, yang diberikan Allah kepada nenek moyang kita,
26:7 dan yang dinantikan oleh kedua belas suku kita, sementara mereka siang malam melakukan ibadahnya dengan tekun. Dan karena pengharapan itulah, ya raja Agripa, aku dituduh orang-orang Yahudi.
26:8 Mengapa kamu menganggap mustahil, bahwa Allah membangkitkan orang mati?
26:9 Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret.
26:10 Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati.
26:11 Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing."
26:12. "Dan dalam keadaan demikian, ketika aku dengan kuasa penuh dan tugas dari imam-imam kepala sedang dalam perjalanan ke Damsyik,
26:13 tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku.
26:14 Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.
26:15 Tetapi aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus, yang kauaniaya itu.
26:16 Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti.
26:17 Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka,
26:18 untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.
26:19 Sebab itu, ya raja Agripa, kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat.
26:20 Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.
26:21 Karena itulah orang-orang Yahudi menangkap aku di Bait Allah, dan mencoba membunuh aku.
26:22 Tetapi oleh pertolongan Allah aku dapat hidup sampai sekarang dan memberi kesaksian kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar. Dan apa yang kuberitakan itu tidak lain dari pada yang sebelumnya telah diberitahukan oleh para nabi dan juga oleh Musa,
26:23 yaitu, bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama yang akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain."

26:24. Sementara Paulus mengemukakan semuanya itu untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya, berkatalah Festus dengan suara keras: "Engkau gila, Paulus! Ilmumu yang banyak itu membuat engkau gila."
26:25 Tetapi Paulus menjawab: "Aku tidak gila, Festus yang mulia! Aku mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat!
26:26 Raja juga tahu tentang segala perkara ini, sebab itu aku berani berbicara terus terang kepadanya. Aku yakin, bahwa tidak ada sesuatupun dari semuanya ini yang belum didengarnya, karena perkara ini tidak terjadi di tempat yang terpencil.
26:27 Percayakah engkau, raja Agripa, kepada para nabi? Aku tahu, bahwa engkau percaya kepada mereka."
26:28 Jawab Agripa: "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!"

Sekalipun seseorang dapat memperoleh idenya bahwa begitu banyak orang yang entah berasal dari mana yang bertobat secara instan, tetapi bukan itu yang dimaksud. Hasil yang dramatis ini adalah hasil yang terlihat dari kea­daan yang mendasari. Masa menabur mendahului masa menuai. Kristus telah setia mengabarkan Injil. Para misionaris telah bersaksi di seluruh Yudea. Tidak dapat disangkal bahwa para petobat mula-mula menolong untuk membawa pekabaran. Ketika Kristus secara pribadi mengalahkan kematian, meneguh­kan pekabaran-Nya, orang-orang yang tidak berpihak kepada-Nya melompat masuk ke dalam kerajaan. Mereka mengikuti Dia secara rahasia. Hati mereka telah merespons undangan-Nya. Faktor budaya, keamanan pekerjaan, dan te­kanan keluarga telah memperlambat respons mereka secara terbuka. Kebang­kitan Kristus menghancurkan tembok, memaksa sebuah keputusan.
Kemudian, tentunya Rasul Paulus memasuki gambaran itu. Bagaimana pun juga, kesaksiannya tidak dihargai secara universal. Kadangkala orang-orang terkemuka menganiaya dan mengusirnya. Dia telah dilempari dengan batu, di­cambuk, dipenjarakan, dan dengan kata lain diperlakukan dengan tidak baik— sering sekali atas dorongan orang yang berkuasa. Sering sekali motif politik menjadi dasar dari sentimen antikekristenan mereka.
Gubernur Feliks memenjarakan Paulus untuk menuruti kemauan penentang Paulus. Penerusnya, Festus, lebih berpikir adil, tetapi kurang dalam kemauan politik untuk membebaskan Paulus. Selama kunjungan resmi Raja Agripa dan saudarinya, Bernike (keturunan dinasti Herodes), meminta untuk bertemu de­ngan Paulus. Sayangnya, mereka sama dengan pendahulu mereka, mereka me­nolak undangan keselamatan. Walaupun menghadapi penolakan dan pengania­yaan yang sama, murid Kristus di abad dua puluh satu harus tetap bertekun.
Bagaimanakah para pembuat murid bekerja di antara kekuasaan du­nia dan agama menghindari kekecewaan karena sering ditolak? Bilama­na pengikut Kristus bekerja bagi orang yang berkuasa, siapakah yang mungkin dipengaruhi oleh kesaksian mereka?


Jumat, 28 Februari

Pendalaman: Bacalah buku Ellen G. White, "Sang Perwira," hlm. 336- 342, dalam Alfa dan Omega jld. 5; "Di Hadapan Hanas di Istana Kayafas," hlm. 339-357; "Di Ruang Pengadilan Pilatus," hlm. 368-390, dalam Alfa dan Omega jld. 6; "Penyampaian Firman kepada Orang Kaya," hlm. 185-192, da­lam Membina Keluarga Sehat. "Hampir Saja Kau Yakinkan Aku," hlm. 363- 369, dalam Alfa dan Omega, jld. 7.
"Bukan karena suatu jamahan biasa dan secara kebetulan maka jiwa-jiwa yang kaya, yang mencintai dan menyembah dunia itu ditarik kepada Tuhan. Sering orang-orang seperti ini paling sukar didekati. Usaha perorangan harus dilaksanakan bagi mereka oleh pria dan wanita yang dipenuhi oleh semangat sebagai utusan Tuhan, mereka yang tak akan gagal atau penuh semangat. Se­bagian orang lebih cocok bekerja di kalangan yang lebih tinggi."—Ellen G. White, Membina Keluarga Sehat, hlm. 189.
Pertanyaan untuk Didiskusikan:
1.    Setiap kali Yesus bersaksi kepada orang yang berkuasa, orang lain memperhatikan. Beberapa ada dalam posisi berkuasa, yang lain tidak. Seperti Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea, banyak dari antara golongan imam yang berpendidikan memiliki iman secara bertahap. Beberapa orang berdiri dan menyaksikan konfrontasi Yesus dengan pemimpin agama yang mereka percayai. Goncang- an vulkanik biasanya terletak tersembunyi di bawah lapisan gu­nung. Alat pengukur intensitas visual adalah mustahil. Pengukur­an kegiatan yang akurat memerlukan alat yang khusus. Demikian pula, potensi ledakan dari pergerakan Yesus tersembunyi selama pelayanan-Nya di bumi ini. Setelah kebangkitan-Nya, kerajaan merebak, hal ini dibuktikan dengan pertobatan massal, bahkan di antara mereka yang berpengaruh. Tanaman yang setia akhirnya menghasilkan panen yang melimpah. Apakah yang dikatakan oleh fakta-fakta ini kepada kita tentang betapa pentingnya kita tidak menjadi kecewa saat kesaksian kita kelihatannya tidak efektif se­perti yang kita harapkan, khususnya di antara orang elit yang ber­kuasa?
2.    Ellen G. White menuliskan pada pernyataan di atas bahwa ada be­berapa orang yang lebih cocok bekerja untuk menjangkau orang yang berkuasa. Apakah persyaratannya? Pada saat yang sama, mengapakah kita harus hati-hati untuk tidak membatasi mereka yang kita anggap tidak memenuhi syarat?





No comments:

Post a Comment