Jika Tuhan berkenan, dalam memperingati 25 Tahun Pernikahan Keluarga kami di tahun 2014 ini, kami ingin membuat KKR dengan Thema KELUARGA ALLAH. Topik dari malam ke malam adalah :
Buku Ajaib Keluarga Allah, Rumah Keluarga Allah, Peraturan Keluarga Allah, Tanda Keluarga Allah, Mujizat Terbesar Keluarga Allah, Persekutuan Keluarga Allah.
Mohon Doa dan Dukungan dari Pengunjung Blog Ini. Kiranya Tuhan memberkati.
Dengan yang Kaya dan Terkenal
Materi ini dalam bentuk ebook/epub untuk iphone/ipad/samsumg/android download di SINI
Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: UI. 8:17, 18;Kej. 13:5, 6; Yoh. 3:1-15; Luk. 19:1-10; Mrk. 4:18, 19;Mat. 19:16-26.
Ayat Hafalan: "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." ( 1Timotius 6:10).
Orang-orang telah mengatakan bahwa, "menghabiskan uang yang tidak mereka miliki untuk sesuatu yang tidak mereka butuhkan untuk memberi kesan kepada orang yang mereka tidak suka." Betapa banyak kebenaran dari pernyataan itu yang dapat diperdebatkan; apakah tidak dapat diperdebatkan, bagaimanapun, bahwa uang itu memiliki pengaruh yang kuat bagi kita semua. Karena kebiasaan dalam hal keuangan pribadi secara menyeluruh menggambarkan nilai pribadi seseorang, lalu sebenarnya uang adalah masalah kerohanian. Tidak dapat disangkal, itulah sebabnya mengapa Alkitab menggunakan banyak waktu untuk berbicara tentang uang.
|
Demikian juga, ketenaran sering menyertai kekayaan. Bintang film, atlet hebat, dan politikus negara sering memiliki keduanya. Orang terkenal menggunakan pengaruh, satu bentuk kekuasaan. Namun Yesus, tidak terkesan oleh kekayaan atau kekuasaan seseorang. Secara sederhana Dia berusaha untuk menjangkau mereka untuk alasan yang sama yang Dia lakukan untuk semua orang: Dia menginginkan mereka memiliki kekayaan yang tidak dapat dibeli oleh uang.
*Pelajarilah pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 22 Februari.
Minggu, 16 Februari
Sebagai umat manusia yang telah jatuh, kita tunduk kepada kecemburuan, khususnya terhadap mereka yang memiliki lebih banyak uang daripada kita (terlepas berapa banyak uang yang sudah kita miliki). Bagaimana pun juga, Alkitab tidak tanpa syarat meremehkan kekayaan. Sebagaimana dengan banyak hal lainnya dalam kehidupan, masalah muncul bukan dari benda itu sendiri tetapi dari cara kita berhubungan dengan benda tersebut.
Nasihat apakah yang diberikan Alkitab sehubungan dengan kekayaan?
Ul. 8:17, 18; Kej. 13:5, 6; 41:41-43; Ayub 1:1-3; Dan. 4:28-31. Mengapakah hal itu sangat penting untuk tidak melupakan dari manakah berkat itu berasal bagi Israel?
Ul. 8:17, 18;
8:17 Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
8:18 Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Kej. 13:5, 6;
13:5. Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah.
13:6 Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama.
41:41-43;
41:41 Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
41:42 Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus dan digantungkannya kalung emas pada lehernya.
41:43 Lalu Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, dan berserulah orang di hadapan Yusuf: "Hormat!" Demikianlah Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Ayub 1:1-3;
1:1. Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
1:2 Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
1:3 Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.
Dan. 4:28-31
4:28. Semuanya itu terjadi atas raja Nebukadnezar;
4:29 sebab setelah lewat dua belas bulan, ketika ia sedang berjalan-jalan di atas istana raja di Babel,
4:30 berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?"
4:31 Raja belum habis bicara, ketika suatu suara terdengar dari langit: "Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan telah beralih dari padamu;
Tidak ada pertanyaan bahwa orang seperti Abraham, Yusuf, Mordekhai, Ester, Hizkia, Yosia dan Yosafat adalah orang kaya dan berpikiran rohani juga. Namun, contoh Nebukadnezar menunjukkan bahaya yang datang jika membuat kekayaan sebagai berhala, di mana hal itu juga sangat mudah bagi seseorang. Sebaliknya, bagi Israel purba, mengakui kemurahan Allah dalam menyediakan kekayaan membawa berkat rohani dan materi. Mereka secara khusus diperingatkan untuk tidak melupakan dari manakah berkat-berkat itu datang (satu pelajaran yang bagus bagi kita semua bukan?).
Singkatnya, kekayaan itu sendiri tidak mengindikasikan kemiskinan rohani atau ketidakpedulian. Ada beberapa orang kaya yang saleh dan setia dan ada juga yang keji dan jahat. Jadi, kita tidak harus berbalik dari menginginkan uang menjadi sebuah obsesi, atau kita tidak harus memandang rendah mereka yang kaya. Mereka membutuhkan keselamatan seperti orang lain juga.
Apakah sikap pribadimu terhadap orang kaya? Mudah untuk cemburu, bukan? Bagaimanakah Anda dapat belajar keluar dari perasaan ini dan melihat pribadi orang kaya sebagaimana kita juga, jiwa yang membutuhkan pengetahuan keselamatan dari Yesus?
Senin, 17 Februari
Kaya, memiliki posisi bagus, orang yang terkenal yang tidak mengintimidasi Yesus. Kristus tidak membenci atau memuja para elit sosial. Juruselamat mengakui bahwa kemakmuran finansial tidak dapat memberikan kedamaian, kepuasan pribadi, hubungan yang berarti, atau tujuan yang kukuh. Pengusaha muda yang kaya ini bisa saja mudah untuk merasa lebih kesepian, lebih hampa, dan lebih marah daripada orang percaya Kristen yang paling sederhana, paling miskin dan yang paling rendah.
Selidikilah interaksi Yesus dengan Nikodemus (Yoh. 3:1-15). Peristiwa manakah yang mungkin merangsang Nikodemus sehingga tertarik dengan pekabaran Yesus? (Petunjuk: Tinjau pasal 2:13-25.) Apakah makna yang diperankan oleh kegelapan? Apakah pusat pekabaran Yesus bagi Nikodemus?
Yoh. 3:1-15
3:1. Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
3:2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
3:9 Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?"
3:10 Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?
3:11 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.
3:12 Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?
3:13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.
3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
3:15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
2:13-25
2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
2:16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
2:22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
2:23. Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
2:25 dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.
Nikodemus telah menyaksikan kuasa dan otoritas Allah yang dinyatakan melalui pelayanan Yesus dan kemudian berusaha untuk bertemu dengan dia, tetapi diam-diam. Yesus bisa menolak tawaran rahasia ini, tetapi tidak rela ada yang binasa, Dia siap menerima kesempatan ini untuk membawa Nikodemus kepada langkah yang lebih dekat kepada kerajaan. Kemiskinan Nikodemus adalah secara rohani bukan materi. Diperkaya dengan perkara dunia dan posisi sosial yang tinggi, namun dia kelaparan secara rohani.
Secara naluri, Nikodemus menentang anjuran-anjuran bahwa orang Israel yang berpengetahuan seperti dirinya sendiri memerlukan pertobatan. Namun Yesus tetap bertahan, menyajikan kepada Nikodemus pilihan yang kekal yaitu antara penghakiman dan keselamatan. Takut dikecam dan diejek, Nikodemus menolak untuk menerima undangan Yesus. Perbincangan ini kelihatannya gagal. Namun, benih kerohanian telah tertanam, dengan perlahan-lahan berkecambah di tanah hatinya.
"Setelah Tuhan naik ke surga, tatkala murid-murid itu sudah dicerai berai- kan oleh aniaya, Nikodemus tampil ke depan dengan gagah berani, la menggunakan kekayaannya untuk menyokong jemaat yang masih bayi itu yang sudah diharapkan oleh orang Yahudi akan dihapuskan pada kematian Kristus. Pada masa bahaya, ia yang telah bersikap hati-hati dan ragu-ragu itu, menjadi teguh seperti batu karang, meneguhkan iman murid-murid itu, serta menyediakan uang untuk memajukan pekerjaan Injil. Ia diolok-olok serta dianiaya oleh orang-orang yang dahulu telah menghormati dia. Ia menjadi miskin dalam harta benda dunia ini; namun ia tidak bimbang dalam iman yang berasal dari pertemuan malam dengan Yesus itu."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 178.
Selasa,18 Februari
Dihormati tidak selalu datang dengan kekayaan. Walaupun banyak orang yang mengumpulkan harta dengan jujur melalui kerja keras, kerajinan dan berkat-berkat Allah, ada yang lain dengan cara yang jahat. Bahkan lebih buruk, beberapa orang membuat uang mereka menjadi sah tetapi tidak bermoral, tidak semua yang tidak bermoral itu tidak sah, sebagaimana kita mengetahuinya dengan baik.
Bandingkanlah Matius 9:10-13 dengan Lukas 5:27-32; 19:1-10. Apakah motivasi kritik yang dihadapi Yesus? Apakah yang diajarkan kepada kita tentang kasih dari reaksi Yesus terhadap kritikan?
Matius 9:10-13
9:10 Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
9:11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
9:12 Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Lukas 5:27-32; 19:1-10
5:27. Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
5:28 Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.
5:29 Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.
5:30 Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
5:31 Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
5:32 Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
19:1-10
19:1. Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Yerikho, tempat kediaman Zakheus, telah menjadi pusat perdagangan yang penting dan tempat istana Herodian. Karena letak geografisnya, maka itu dipertahankan sebagai pusat pertemuan. Zakheus bisa saja dengan mudah memperkaya dirinya secara sah sebagai kepala pemungut cukai di wilayah itu. Bagaimana pun juga, kisahnya menunjukkan bahwa keserakahan mendorong dia untuk melangkahi batas-batas hukum. Para pejuang yang bersemangat membenci pemungut cukai sekali pun mereka jujur, memandang mereka sebagai alat penjajah mereka yaitu Roma, tetapi mereka sangat meremehkan seorang yang tidak jujur seperti Zakheus. Matius (Lewi) bekerja dengan posisi yang sama di Kapernaum di bawah Antipas Herodes. Secara mendasar mengasumsikan menjadi agen pemerintah Roma, mereka dipandang sebagai pengkhianat, atau bahkan lebih, pengkhianat pencuri.
Namun, Kristus tidak tergoyahkan. Menentang hambatan sosial, Yesus makan bersama dengan mereka, menimbulkan kritik yang kuat dari para imam dan masyarakat umum. Dan, dengan interaksi Yesus bersama mereka, orang- orang hina ini dimenangkan kepada Injil, Matius bukan hanya menjadi salah satu dari dua belas murid Yesus tetapi seorang penulis di dalam Perjanjian Baru.
Sekali lagi, kita harus berhati-hati atas jenis penghakiman spiritual yang kita buat terhadap orang lain. Meskipun tidak semua dosa sama besarnya, dan beberapa di antaranya sudah pasti secara sosial lebih buruk (dan dengan alasan yang baik) dari orang lain, kita semua sama di hadapan Allah bahwa kita semua membutuhkan kebenaran Kristus.
Pikirkanlah tentang beberapa orang yang terkenal namun dibenci (dan mungkin dapat dipahami juga) seorang tokoh dalam budaya Anda. Bayangkan apa yang akan terjadi jika Anda memiliki kesempatan untuk bersaksi kepada orang itu. Apakah Anda juga menginginkannya? Apakah yang akan anda katakan?
Rabu, 19 Februari
Pekabaran Berlapis Emas
Analisislah ayat-ayat berikut: Markus 4:18, 19; Lukas 1:51-53; 6:22- 25; 12:16-21; 16:13. Nasihat rohani praktis apakah yang terdapat di dalamnya? Amaran rohani apakah yang ditemukan di sini? Bagaimanakah ayat-ayat ini dapat dipakai oleh orang percaya untuk menjadikan murid di antara orang kaya?
Markus 4:18, 19;
4:18 Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu,
4:19 lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Lukas 1:51-53;
1:51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;
1:53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
6:22-25;
6:22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.
6:23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
6:24 Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.
6:25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.
12:16-21;
12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
16:13
16:13 Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Telah dikatakan bahwa kita tidaklah memiliki harta kita; harta kita yang memiliki kita. Betapa mudahnya untuk ditelan oleh harta benda; maka, di atas Yesus mengamarkan kita tentang "tipu daya kekayaan."
Pikirkanlah dengan mendalam betapa mudahnya uang atau memburuuang, membutakan prioritas kerohanian kita. Betapa penting kita memegang kebenaran ini dalam pikiran kita sementara kita menjangkau mereka yang mungkin telah dibutakan oleh kekayaan.
Pada saat yang sama, kita semua membutuhkan realitas. Beberapa orang hidup seolah-olah satu pertanyaan yang akan ditanyakan di pengadilan yaitu, berapa banyak uang yang telah Anda hasilkan?
Kristus membalikkan prioritas kita yang salah. Ketika harta benda tidak dilarang, maka itu ditempatkan dalam perspektif. Harta benda adalah alat Allah yang dirancang untuk keuntungan manusia. Harta akan lebih menjadi berkat ketika dibagikan daripada kita menimbunnya. Ketika ditimbun, mereka akan menjadi kutuk.
Orang yang materialistis, apakah kaya atau miskin, berada dalam bahaya mengorbankan kesejahteraan yang kekal dengan kenikmatan sementara. Kepuasan yang kekal digantikan dengan khayalan yang memburuk dan menjadi usang. Manusia melayani Allah atau uang, tidak bisa keduanya. Semua orang, kaya atau miskin, butuh untuk diingatkan: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya." (Markus 8:36).
Amaran tentang materialisme ini sangatlah penting bagi semua orang percaya, bukan hanya untuk kepentingan jiwa mereka sendiri, tetapi juga untuk jangkauan keluar juga. Akhirnya, bagaimanakah kita dapat mengamarkan mereka yang kaya tentang potensi bahaya bagi kerohanian yang terdapat pada kekayaan mereka bilamana kita juga terperangkap dalam hal yang sama?
Kamis, 20 Februari
Hal yang Membahayakan
Pelajarilah Matius 19:16-26. Apakah bahaya kerohanian yang dinyatakan dalam perikop ini? Bagaimanakah orang percaya saat ini dapat beruntung dengan "penguasa muda yang kaya?"
Matius 19:16-26
19:16. Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
19:17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
19:18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,
19:19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
19:20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
19:22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
19:23. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
19:25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Dia memiliki mandat, kualifikasi, harta benda yang berlimpah, moral yang tidak perlu dipertanyakan, dan harga diri yang tidak terbatas! Calon murid yang masih muda ini dengan tekun meminta rumus keselamatan dari Sang Guru. Apakah Kristus harus tersanjung? "Akhirnya kita telah mempertobatkan kelas atas!" Kelihatannya tidak ada kegembiraan yang seperti itu meracuni pikiran Yesus. Pemohon ini telah mengharapkan penghargaan, tetapi dia sangat kecewa. Sebaliknya, Kristus membuat Sepuluh Hukum sebagai standar minimum dari penurutan. Mungkin penguasa yang muda ini memberi ucapan selamat kepada dirinya sendiri. Dengan membuat ukuran dirinya sendiri, dia sudah melewati rintangan pertama. Namun, Kristus meminta kebenaran yang melebihi apa yang dimiliki oleh pemimpin agama yang lain. Apakah standar itu akan diturunkan demi mengakomodasi calon ini? Yudas sangat senang. Siapa saja yang menangani hubungan masyarakat akan sangat bergembira. Pikirkanlah, memiliki dukungan orang kaya dari luar bisa berarti gambaran kebijaksanaan.
Bagaimana pun juga, kemerosotan moral tidak boleh diabaikan atau diminimalkan, karena misi Yesus adalah suci. Kompromi tidak dapat ditolerir. Setiap pemanjaan yang egois harus dilepaskan. Kristus menguraikan proses tiga langkah: Juallah milikmu, berikan kepada orang miskin, ikut Aku. Ini adalah daerah bahaya kerohanian. Meskipun muda, calon murid ini telah mengumpulkan keuntungan yang cukup besar. Rumah yang mewah, kebun anggur yang indah, ladang yang produktif, pakaian yang modis, koleksi perhiasan, hamba-hamba, ternak, mungkin kereta yang kecepatannya bisa disesuaikan—semua ini mungkin melintas di pikirannya. Persyaratan Allah tidaklah fleksibel. Baik penawaran ataupun negosiasi tidak dapat mengurangi harganya: semuanya bagi Yesus; kebesaran dunia digantikan bagi harta surga.
"Berapa banyak yang datang kepada Kristus, siap untuk membuang kepentingannya, dan seperti penguasa muda yang kaya, rindu untuk mewarisi kehidupan kekal. Tetapi ketika harganya disampaikan kepada mereka—ketika kepada mereka diceritakan bahwa mereka harus meninggalkan semuanya, rumah dan tanah, istri dan anak, dan tidak mencintai nyawa mereka sendiri—mereka pergi dengan sangat sedih. Mereka menginginkan harta surga, dan kehidupan yang diukur dengan kehidupan Allah, tetapi mereka tidak mau menyerahkan harta duniawi mereka. Mereka tidak rela menyerahkan semuanya untuk mendapatkan mahkota kehidupan."—Ellen G. White, The Advent Review andSab- bath Herald, 19 April 1898.
Jumat, 21 Februari
Pendalaman: Bacalah buku Ellen G. White, "Nikodemus," hlm. 168— 178; "Lewi-Matius," hlm. 286-297 dalam Alfa dan Omega, jld. 5; '"Hanya Satu lagi Kekuranganmu,'" hlm. 135-140; "Zakheus," hlm. 170-175, dalam Alfa dan Omega, jld. 6; "Penyampaian Firman kepada Orang Kaya," hlm. 185- 192, dalam Membina Keluarga Sehat.
"Banyak yang telah dikatakan tentang kewajiban kita terhadap orang miskin yang diabaikan; bukankah perhatian juga harus diberikan kepada orang-orang kaya yang diabaikan? Banyak orang yang menganggap golongan ini sebagai tidak berpengharapan dan hanya sedikit berbuat untuk membuka mata mereka, yang karena dibutakan dan disilaukan oleh kemuliaan duniawi yang telah kehilangan kekekalan dari pandangan mereka. Ribuan orang kaya telah memasuki liang lahat tanpa mendapat amaran. Tetapi walaupun mereka itu kelihatan acuh tak acuh, banyak di antara orang yang kaya yang menanggung beban jiwa. "Siapa yang mencintai kekayaan tidak puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia." Dia yang berkata kepada kencana, "Engkaulah kepercayaanku" telah "menyangkal Allah yang di atas." "Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya, karena terlalu mahal pembebasan nyawa dan tidak melihat lubang kubur."
Kekayaan dan kehormatan dunia tidak dapat memuaskan jiwa. Banyak dari antara orang kaya yang rindu akan jaminan Ilahi, suatu pengharapan rohani. Banyak yang merindukan sesuatu yang dapat mengakhiri hidup mereka yang monoton dan tidak bertujuan. Banyak pula dalam hidup ini merasakan keperluan akan sesuatu yang mereka tidak punyai. Hanya sedikit di antara mereka yang pergi ke tempat ibadah karena mereka merasa hanya mendapat sedikit manfaat. Ajaran yang mereka dengar tidak menyentuh hati. Apakah kita tidak akan mengadakan pendekatan pribadi terhadap mereka?"— Ellen G. White, Membina Keluarga Sehat, hlm. 186.
Pertanyaan untuk Didiskusikan:
1. Petobat yang kaya memainkan peranan penting dalam menopang keuangan pergerakan Kristen yang masih bayi. Meskipun ada pengecualian, pemberian persembahan adalah ciri-ciri orang Kristen yang kaya. Kerajaan Allah terdiri dari orang-orang jujur dari setiap golongan. Orang Kristen tidak boieh mengintimidasi atau menyanjung orang kaya, tetapi harus dengan tanpa rasa takut menyatakan wahyu Allah supaya mereka dapat selamat. Pahamilah bahwa kita tidak boleh mengompromikan teologi dan prinsip, jadi perubahan praktis apakah yang dapat dibuat oleh jemaatmu sehingga orang kaya akan merasa lebih mudah untuk mencari persekutuan di sana? Bagaimanakah strategi penginjilan jemaatmu untuk mengadakan pemuridan di antara orang-orang yang kaya? Hal spesifik apakah yang dapat dilakukan oleh jemaatmu untuk menjangkau orang kaya?
2. Lihatlah kepada ayat-ayat Alkitab yang digunakan Ellen G. White dalam pernyataan pada pelajaran hari Jumat. Apakah inti dari yang mereka katakan? Bagaimanakah kita dapat menolong mereka yang berpikir bahwa kebahagiaan akan ditemukan dalam kekayaan dan harta benda yang menyadari bahwa mereka ada pada jalan yang salah?
PRATINJAU PELAJARN 9
22-28 Februari
Memuridkan Orang Berkuasa
Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan ini: Rm. 13:1-7; Mrk. 2:23-28; Mat. 8:5-13; 26:57-68; 27:11 -14; Kisah 4:1-12.
Ayat Hafalan: Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya"(Kisah. 6:7).
Murid-murid tidak diwarisi keberanian dan ketetapan hati orang syahid hingga tiba saat rahmat yang demikian diperlukan. Kemudian janji Juruselamat itu digenapi. Waktu Petrus dan Yoha- nes bersaksi di hadapan majelis Sanhedrin, orang banyak 'heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai murid Yesus. Kisah 4:13. Tentang Stefanus ditulis bahwa 'Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus seperti muka malaikat.' 'Orang banyak tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.' Kisah 6; 15,10. Dan Paulus menulis tentang pengadilannya di hadapan pengadilan di Kaisaera, mengatakan: 'Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku,... tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.' 2 Tim. 4:16, 17"— Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 382. '
*Pelajarilah pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 29 Februari.
No comments:
Post a Comment