TERIMA
KASIH BANYAK KEPADA ROCHESTER INDONESIAN SDA CHURCH-NEW HAMPSHIRE USA YANG
TELAH MEMBERIKAN BANTUAN TAHAP I SEBESAR US $800 KEPADA KORBAN BANJIR GMAHK
PAAL DUA MANADO YANG TELAH DISERAHKAN LANGSUNG DI HADAPAN JEMAAT KEPADA PARA
KORBAN SABAT 25 JANUARI 2014 . KAMI JUGA TELAH MENERIMA &
MENYALURKAN BANTUAN TAHAP II SEBESAR US $800
DAN TELAH DISERAHKAN LANGSUNG DI HADAPAN JEMAAT
KEPADA KORBAN BANJIR GMAHK PAAL
EMPAT PADA SABAT 1 FEBRUARI 2014. KIRANYA TUHAN MEMBERKATI
JEMAAT ROCHESTER INDONESIAN SDA CHURCH DENGAN BERKELIMPAHAN. AMIN.
Foto-foto
di bawah ini adalah penyerahan bantuan di hadapan jemaat GMAHK Tumou Tou Paal
Empat pada Sabat 1 Februari 2014. Dapat dilihat batas banjir di gedung gereja
yang melebihi tinggi orang dewasa.
Terimakasih banyak kepada
Keluarga Manueke-Senduk di Bandung-Indonesia yang telah menyumbangkan Rp.
1.000.000 untuk korban banjir. Laporan penyerahan akan dilaporkan di blog ini
pada Pelajaran 7 minggu yang akan datang. Kiranya Tuhan memberkati
Keluarga Manueke-Senduk dengan berkelimpahan. Amin.
Memuridkan Orang Biasa
MATERI INI DALAM BENTUK EBOOK/EPUB UNTUK IPHONE/IPAD/SAMSUNG/ANDROID download di sini
Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini:
Luk. 2:21-28; Mat. 15:32-39; Mat. 16:13-17; Luk. 12:6,7; 13:1-5; Yak. 2:1-9.
Ayat
Hafalan: "Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, la melihat
Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab
mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka:'Mari, ikutlah Aku dan kamu
akan Kujadikan penjala manusia.'Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan
mengikuti Dia." {Markus 1:16-18).
Kematian Kristus
adalah penyetara yang besar, hal itu menunjukkan bahwa kita semua adalah orang
berdosa dan membutuhkan kemurahan Allah. Dalam cahaya salib, hambatan etnis,
politik, ekonomi runtuh. Kadang kala, dalam memenangkan jiwa, kita melupakan
kebenaran yang penting itu, dan khususnya saat berusaha memenangkan mereka
yang dianggap "terhormat" atau "besar" dalam pandangan
dunia.
|
Tidak
demikian dengan Kristus, kita melihat ketidakberartian dan kekosongan dari
kebesaran dan kehormatan dunia. Faktanya, dalam banyak kasus, orang-orang yang
paling sukses—posisi Farisi yang menyenangkan, orang Sa- duki yang kaya, dan
kebangsawanan Romawi—yang paling banyak memberikan masalah kepada-Nya.
Sebaliknya, orang-orang biasa—tukang kayu, nelayan, petani, ibu rumah tangga,
gembala, prajurit, dan pembantu—umumnya mengikuti dan memeluk Dia.
*Pelajarilah
pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat. 8 Februari.
Minggu, 2 Februari
Permulaan yang Rendah Hati
Bacalah Lukas 2:21-28; Markus 6:2-4 dan Imamat 12:8. Apakah yang ayat-ayat ini katakan kepada kita tentang tingkat ekonomi kepada kelahiran Yesus? Bagaimanakah tingkatan ekonomi ini mempengaruhi pelayanan-Nya?
Lukas
2:21-28;
2:21. Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama
Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
2:22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka
membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
2:23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki
sulung harus dikuduskan bagi Allah",
2:24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam
hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
2:25. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan
saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
2:26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati
sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
2:27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa
masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum
Taurat,
2:28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
Markus 6:2-4
6:2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar
takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya
semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat
yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?
6:3 Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas
dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama
kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
6:4 Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di
mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di
rumahnya."
Imamat 12:8
12:8 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk menyediakan seekor kambing atau
domba, maka haruslah ia mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak
burung merpati, yang seekor sebagai korban bakaran dan yang seekor lagi sebagai
korban penghapus dosa, dan imam itu harus mengadakan pendamaian bagi perempuan
itu, maka tahirlah ia."
Korban penghapus dosa Yusuf dan Maria dengan jelas menunjukkan latar
belakang ekonomi yang miskin. Tradisi ini bermula dari hukum Musa yang dicatat
dalam Imamat 12:8, dan hukum itu menuntut untuk membawa domba bagi persembahan
ini. Namun, pengecualian yang penuh kasih ini disediakan bagi orang-orang yang
miskin.
Tekukur dan merpati dapat digantikan karena keadaan yang rendah. Jadi dari
permulaan—dari kelahiran-Nya di palungan hingga kepada persembahan yang
diberikan oleh orangtua-Nya—Yesus digambarkan seperti yang telah diasumsikan,
kemanusiaan-Nya dalam keluarga yang miskin dan orang yang biasa. Faktanya,
bukti arkeologis juga menunjukkan bahwa Kota Nazaret, di mana Dia menghabiskan
masa Kanak-kanak-Nya, sebuah kota yang miskin dan tidak penting. Dan walaupun
tukang kayu adalah sebuah pekerjaan yang terhormat, hal itu tidak menempatkan
Dia di antara orang-orang elit.
"Orangtua
Yesus miskin, dan mereka bergantung kepada pekerjaan berat sehari-hari. la
sudah biasa dengan, kemiskinan, penyangkalan diri dan kekurangan. Pengalaman
ini adalah satu pelindung baginya. Dalam hidup-Nya yang rajin itu tidak ada
waktu yang terbuang untuk mengundang pencobaan. Tidak ada saat yang tidak
bertujuan membuka jalan bagi pergaulan yang mencemarkan. la berusaha
sedapat-dapatnya untuk menutup pintu bagi penggoda itu. Tiada keuntungan
ataupun kesenangan, pernyataan setuju ataupun kecaman, yang dapat membujuk Dia
untuk menyetujui sesuatu yang salah: la sungguh bijaksana mengamati kejahatan,
dan atau kuat melawannya."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 62.
Pencipta dari semua yang ada (lihat Yoh. 1:1-3) menjadi manusia, bukan hanya sebagai manusia, seorang bayi, yang sudah
cukup menakjubkan, tetapi melalui rumah tangga yang relatif miskin!
Bagaimanakah kita menanggapi sesuatu yang begitu luar biasa? Apakah
satu-satunya cara untuk menanggapinya?
Senin, 3 Februari
Mengubah
yang "Umum"
Bacalah Yohanes 2:1-11 dan Matius
15:32-39. Bagaimanakah Yesus menggunakan kerinduan dan kebutuhan sederhana
untuk membuat murid dan mengubah kehidupan?
Yohanes 2:1-11
2:1. Pada hari ketiga ada perkawinan di
Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang
juga ke perkawinan itu.
2:3 Ketika mereka kekurangan anggur,
ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
2:4 Kata Yesus kepadanya: "Mau
apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada
pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
2:6 Di situ ada enam tempayan yang
disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua
tiga buyung.
2:7 Yesus berkata kepada
pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air."
Dan merekapun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka:
"Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun
membawanya.
2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap
air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya,
tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil
mempelai laki-laki,
2:10 dan berkata kepadanya:
"Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas
minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik
sampai sekarang."
2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang
di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah
menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Matius 15:32-39
15:32 Lalu Yesus memanggil
murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang
banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai
makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka
pingsan di jalan."
15:33 Kata murid-murid-Nya kepada-Nya:
"Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan
orang banyak yang begitu besar jumlahnya?"
15:34 Kata Yesus kepada mereka:
"Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan
ada lagi beberapa ikan kecil."
15:35 Lalu Yesus menyuruh orang banyak
itu duduk di tanah.
15:36 Sesudah itu Ia mengambil ketujuh
roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya
kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang
banyak.
15:37 Dan mereka semuanya makan sampai
kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh
bakul penuh.
15:38 Yang ikut makan ialah empat ribu
laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
15:39 Lalu Yesus menyuruh orang banyak
itu pulang. Ia naik perahu dan bertolak ke daerah Magadan.
Orang "biasa" membagikan keinginan fisik,
emosi, dan sosial yang alami. Mereka menginginkan makanan fisik, dihargai dan
persahabatan. Yesus memahami karakteristik ini, menempatkan diri-Nya dalam
situasi sosial yang memberikan kesempatan untuk menjangkau orang-orang melalui
keinginan- keinginan universal ini.
Yesus telah mengubah air menjadi anggur, atau
mengubah nelayan menjadi pengkhotbah (.Markus 1:16-18), Dia spesialis
dalam mengubah yang biasa menjadi luar biasa. Para pendengar-Nya sering mempertanyakan
mandat pribadi Yesus (Markus 6:3). Mereka mempertanyakan ketidak adanya
peragaan. Karena mereka rindu sesuatu yang luar biasa mereka mengabaikan apa
yang mereka anggap biasa dan melakukan hal demikian berpotensi mendapat kerugian
yang kekal.
Yesus sangat sering mencari orang-orang yang dianggap biasa, karena kurang
mampu memenuhi kebutuhan pribadi, mereka dipersiapkan untuk sepenuhnya percaya
kepada Allah untuk kesuksesan mereka. Mereka yang terpikat oleh talenta dan
kemampuan, dan pencapaian mereka sering tidak membutuhkan sesuatu yang lebih
besar daripada diri mereka sendiri. Betapa suatu penipuan yang mengerikan!
Banyak orang yang sezaman dengan Kristus memiliki pendidikan akademis, posisi
sosial, atau kekayaan pribadi yang tinggi. Namun, nama mereka sudah lama
dilupakan. Ingat mereka adalah orang biasa—petani, nelayan, tukang kayu,
gembala, tukang keramik, ibu rumah tangga, hamba— yang telah diubah menjadi
saksi yang luar biasa bagi Kristus.
Kita semua cenderung untuk
terpikat dengan kesuksesan dan kekayaan yang besar bukan? Seberapa besarkan
sikap itu kamu lihat dalam dirimu sendiri? Bagaimanakah Anda dapat belajar
untuk menghargai semua orang, tanpa peduli, status, ketenaran dan kekayaan
mereka?
Selasa, 4
Februari
Panggilan kepada
Nelayan yang Cacat
Dalam Perjanjian Baru, Petrus adalah orang yang paling berpengaruh di
antara murid-murid. Faktanya, dia berakhir sebagai seorang yang paling berpengaruh
di dalam sejarah semua manusia. Berbicaralah tentang mengubah "orang
biasa" menjadi orang yang luar biasa!
Bacalah ayat-ayat berikut ini. Bagaimanakah
ayat-ayat ini dapat menolong kita memahami betapa Petrus telah berubah secara
radikal, meskipun memiliki kesalahan yang luar biasa?
Lukas 5:1-11. Apakah yang
dikatakan Petrus di sini yang menunjukkan bahwa ia terbuka pada kebutuhannya
bagi Yesus? Mengapakah sifat ini sangat penting untuk kita kembangkan dalam
kehidupan kita sendiri?
Lukas 5:1-11
5:1. Pada suatu kali Yesus berdiri di
pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan
firman Allah.
5:2 Ia melihat dua perahu di tepi
pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
5:3 Ia naik ke dalam salah satu perahu
itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit
jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
5:4 Setelah selesai berbicara, Ia
berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah
jalamu untuk menangkap ikan."
5:5 Simon menjawab: "Guru, telah
sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi
karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
5:6 Dan setelah mereka melakukannya,
mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
5:7 Lalu mereka memberi isyarat kepada
teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka
itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan
hingga hampir tenggelam.
5:8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu
iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku,
karena aku ini seorang berdosa."
5:9 Sebab ia dan semua orang yang
bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;
5:10 demikian juga Yakobus dan Yohanes,
anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon:
"Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."
5:11 Dan sesudah mereka menghela
perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut
Yesus.
Matius 16:13-17. Apakah yang ayat
ini katakan kepada kita tentang Petrus dan keterbukaannya bagi Roh Kudus?
Matius 16:13-17
16:13. Setelah Yesus tiba di daerah
Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah
Anak Manusia itu?"
16:14 Jawab mereka: "Ada yang
mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang
mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada
mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon Petrus:
"Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
16:17 Kata Yesus kepadanya:
"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan
itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
Matius 26:75. Apakah yang kita lihat di sini yang
memberikan pemahaman tentang Petrus dan bagaimana Allah mampu menggunakan dia?
Matius 26:75
26:75 Maka teringatlah Petrus akan apa
yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah
menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan
sedihnya.
Tidak dapat disangkal, Yesus menggunakan banyak
waktu dengan Petrus, dan Petrus memiliki banyak pengalaman yang berkuasa dengan
Yesus. Meskipun hanya seorang nelayan "biasa" dengan kesalahan yang
banyak, dengan menggunakan banyak waktu bersama Yesus, Petrus diubahkan secara
radikal —meskipun setelah melakukan banyak kesalahan yang memilukan, termasuk
menyangkal Yesus tiga kali, seperti yang telah dikatakan oleh Yesus.
Meskipun banyak hal yang muncul dari cerita Petrus, saat pertama sekali
melihat Yesus secara sekilas, dia menyadari kesalahannya sendiri dan mengakuinya.
Jadi, melalui kesabaran dan keuletan, Yesus mampu mengubah tabiat Petrus yang
cacat menjadi seorang yang membantu mengubah sejarah.
Mengapakah kita harus sangat berhati-hati dalam
membuat penghakiman kepada mereka yang kita tidak anggap "dapat
diselamatkan?" Mengapakah hal itu sangat mudah dilakukan?
Rabu, 5
Februari
Penilaian Surgawi
Suatu kali seorang evangelis
memuji (mungkin membual) kualitas kehadiran kelas atas di seminarnya.
(Seseorang mungkin berharap dia sama-sama merayakan kehadiran yang lebih banyak
dari "orang biasa.")
Bersama Kristus, tidak ada pembedaan kelas; tidak
ada orang biasa, semuanya adalah istimewa. Tidak mengherankan, Yesus memiliki
banyak pendengar dengan pembicaraan yang menggunakan ilustrasi umum dan
sederhana. Tidak ada sikap Yesus bahwa ada seseorang yang luput dari
perhatian-Nya. Pembuat murid modern harus hati-hati dalam memberikan kesan
bahwa ada orang yang diperlakukan lebih tinggi daripada orang lain dalam hal
jangkauan keluar.
Bacalah Lukas
12:6, 7; 13:1-5; Matius 6:25-30. Apakah yang diajarkan oleh ayat ini kepada
kita tentang nilai setiap orang? Tentu, sangatlah mudah bagi kita untuk
mengatakan bahwa kita percaya akan hal ini, tetapi dalam cara apakah kita
mungkin bersalah menyembunyikan jenis perbedaan ini yang menghancurkan
keuniversalan salib selamanya?
Lukas 12:6,7;
13:1-5;
12:6 Bukankah burung pipit dijual lima
ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan
Allah,
12:7 bahkan rambut kepalamupun
terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari
pada banyak burung pipit.
13:1. Pada waktu itu datanglah kepada
Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya
dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.
13:2 Yesus menjawab mereka:
"Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua
orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
13:3 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi
jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
13:4 Atau sangkamu kedelapan belas
orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari
pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
13:5 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi
jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."
Matius
6:25-30
6:25. "Karena itu Aku berkata
kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau
minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting
dari pada pakaian?
6:26 Pandanglah burung-burung di
langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam
lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh
melebihi burung-burung itu?
6:27 Siapakah di antara kamu yang
karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
6:28 Dan mengapa kamu kuatir akan
pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan
tanpa memintal,
6:29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo
dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga
itu.
6:30 Jadi jika demikian Allah
mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api,
tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Burung yang paling murah di pasar
adalah burung pipit. Sepasang dapat dibeli dengan sepeser, yang terkecil,
nilainya kurang dari satu koin tembaga. Meskipun demikian, burung pipit yang
tidak penting tidak dilupakan di surga.
Apalagi dalam hal ini dengan umat
manusia, seorang yang untuknya Yesus mati. Kristus mati bagi kita, bukan untuk
burung. Salib membuktikan, dalam cara yang tidak bisa kita pahami, "nilai
yang tidak terbatas" (meminjam frasa yang banyak digunakan EUen G. White)
dari setiap umat manusia, tanpa memedulikan status dalam hidupnya—sebuah status
yang seringkali tidak lebih dari rekaan manusia yang didasarkan atas konsep
dan ciri yang tidak berarti di surga, atau bahkan bertentangan dengan prinsip
surga itu sendiri.
Ellen G. White telah menuliskan
bahwa "Kristus telah mati bagi satu jiwa sehingga orang itu bisa hidup
selama-lamanya."—Testimonies for the Churcli, jld. 8, hlm. 73. Satu jiwa! Renungkanlah maksud dari konsep luar biasa
ini. Bagaimanakah hal ini seharusnya mempengaruhi cara kita memandang bukan
hanya orang lain tetapi diri kita juga?
Kamis, 6
Februari
Sebuah Masyarakat Tanpa Kelas
Mungkin ciri sosial yang paling menarik dari
Kekristenan sederhana adalah ketidakadaan perbedaan kelas. Tembok pemisah
telah hancur di bawah Injil. Orang-orang biasa menang melalui Kristus. Kristus
mengubah yang biasa menjadi luar biasa. Tukang kayu, penagih pajak, tukang batu,
ratu, pembantu, imam, orang Yunani, orang Roma, laki-laki, perempuan, orang
kaya, dan melarat, semuanya sama di dalam kerajaan anugerah Allah. Nyatanya,
komunitas Kristen harus menjadi "masyarakat yang tanpa kelas."
Apakah yang diajarkan oleh ayat-ayat berikut ini
tentang kemanusiaan kita yang umum? Dengan mempertimbangkan latar belakang
budaya pada waktu itu dan pribadi penulis Alkitab itu, mengapakah tidak begitu
mudah bagi mereka untuk menerima konsep yang penting ini?
Gal. 3:28, 29
3:28 Dalam hal ini tidak ada orang
Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada
laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
3:29 Dan jikalau kamu adalah milik
Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji
Allah.
Yak. 2:1-9
2:1. Saudara-saudaraku, sebagai orang
yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu
kamu amalkan dengan memandang muka.
2:2 Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam
kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang
miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk,
2:3 dan kamu menghormati orang yang
berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat
yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata:
"Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat
tumpuan kakiku!",
2:4 bukankah kamu telah membuat
pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang
jahat?
2:5 Dengarkanlah, hai saudara-saudara
yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh
dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang
telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?
2:6 Tetapi kamu telah menghinakan
orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan
yang menyeret kamu ke pengadilan?
2:7 Bukankah mereka yang menghujat Nama
yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah?
2:8. Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan
hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik.
2:9 Tetapi, jikalau kamu memandang
muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan
pelanggaran.
1 Ptr. 1:17; 2:9
1:17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa,
yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut
perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang
di dunia ini.
1 Yoh. 3:16-19
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih
Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun
wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
3:17 Barangsiapa mempunyai harta
duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu
hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam
dirinya?
3:18 Anak-anakku, marilah kita
mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan
dalam kebenaran.
3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa
kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di
hadapan Allah,
Bacalah Kisah 2:43-47; 4:32-37. Dalam cara apakah orang Kristen mula-mula
mengaplikasikan prinsip menerima orang secara universal? Bagaimanakah pemikiran
bahwa Allah mengasihi orang yang biasa, memampukan pengembangan Kekristenan
mula-mula? Pada saat yang sama, kita perlu mempertanyakan diri kita, sebaik
apakah kita, baik secara pribadi maupun secara umum, mengaplikasikan prinsip
ini dalam cara kita melayani dunia ini? Apakah hal-hal yang menahan kita untuk
berbuat lebih baik dalam bidang yang penting ini?
Kisah 2:43-47; 4:32-37
2:43 Maka ketakutanlah mereka semua,
sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi
percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
2:45 dan selalu ada dari mereka yang
menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai
dengan keperluan masing-masing.
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati
mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di
rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan
dengan tulus hati,
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai
semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan.
4:32. Adapun kumpulan orang yang telah
percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa
sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah
kepunyaan mereka bersama.
4:33 Dan dengan kuasa yang besar
rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua
hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
4:34 Sebab tidak ada seorangpun yang
berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau
rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
4:35 dan mereka letakkan di depan kaki
rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan
keperluannya.
4:36 Demikian pula dengan Yusuf, yang
oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari
Siprus.
4:37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu
membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Jumat, 7 Februari
Pendalaman: Bacalah buku Ellen G. White, "Pekerjaan
Seumur Hidup," hlm. 254, 256, dalam Membina Pendidikan Sejati; dan
"Laboring for the Middle Class," hlm. 564-566, dalam buku Evangelism.
"Pada penutupan pekerjaan Injil ini ada ladang luas yang harus
dikerjakan; dan lebih daripada sebelumnya, pekerjaan itu memerlukan para
pembantu yang berasal dari orang biasa. Baik orang-orang muda maupun mereka
yang lebih tua dalam usia akan dipanggil dari ladang, dari kebun anggur, dan
dari bengkel, dan akan diutus oleh sang guru untuk memberitakan pengabaran-Nya.
Banyak dari antara mereka ini hanya memiliki kesempatan sedikit untuk memperoleh
pendidikan; tetapi Kristus melihat dalam diri mereka kemampuan-kemampuan yang
akan menyanggupkan mereka untuk memenuhi maksud-Nya. Jikalau mereka menaruh
hati mereka kepada pekerjaan itu, dan terus-menerus menjadi pelajar, Ia akan
melayakkan mereka untuk bekerja bagi-Nya."—Ellen G. White, Membina
Pendidikan Sejati, hlm. 254.
Pertanyaan untuk Didiskusikan:
1. Mengapakah Yesus efektif membuat murid di antara orang biasa? Mengapakah
pekabaran-Nya tidak segera berterima di antara orang kaya dan orang elit?
Bagaimanakah mungkin didikan kerendahan hati Yesus memberikan kontribusi bagi
keefektifan dalam menjangkau orang biasa? Seberapa efektifkah Yesus menjangkau
orang menengah jika Ia datang sebagai pangeran atau tuan tanah yang kaya?
2. Bacalah 1 Korintus 1:26-29 bersama-sama dalam kelas. Apakah intinya?
Bacalah dengan teliti ketika Paulus menulis bahwa Allah memilih "apa yang
lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat." Apakah
artinya? Bagaimanakah dalam konteks sebagai orang Kristen, kita memahami
pemikiran yang menakjubkan ini? Dalam cara apakah ayat-ayat ini menunjukkan
betapa memutarbalikkan cara-cara dunia? Bagaimanakah kita dapat memastikan
bahwa diri kita tidak terperangkap dalam cara- cara yang korup ini?
3. Apakah yang dapat dilakukan oleh KPA kita supaya lebih bersahabat dengan
orang biasa? Bagaimanakah itu bisa mempengaruhi pilihan kita dalam terjemahan
Alkitab? Mengapakah para pembuat murid harus lebih berkonsentrasi pada hal-hal
yang praktis daripada hal-hal teoritis, khususnya saat pertama kali menjangkau
orang-orang yang disakiti dan yang membutuhkan pertolongan?
Pratinjau
Pelajaran 7 :
Yesus dan
Orang Buangan
Sabat
Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Mat. 2l:28-32;Yoh. 8:1-11; Mrk. 5:1- 20; Yoh. 4:5-32; Mat. 9:9-13.
Ayat Hafalan: "Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke
kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ:'Mari, lihat! Di sana ada
seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.
Mungkinkah Dia Kristus itu?'"(Yohanes 4:28-29).
Seorang wanita muda—berasal dari latar belakang yang luar biasa menyedihkan
dan mengerikan (yang termasuk dengan dua anak di luar nikah sejak dia berusia 15 tahun)—duduk di penjara, menunggu pengadilan karena telah membunuh seorang
pekerja dinas sosial yang datang untuk mengambil bayinya dari tangannya,
satu-satunya orang yang pernah ia rasakan pernah mengasihi dia.
|
Tanpa ibu, bapak, suami, kerabat, atau bahkan teman, dia menghadapi masa
depan yang menakutkan sendirian. Melalui kunjungan seorang pendeta, wanita
yang putus asa ini belajar bahwa—meskipun semua kesalahan, meskipun keputusasaan
dalam situasi ini, dan meski apa pun yang menjulang di cakrawala—Kristus
mengasihi dan telah mengampuni dia. Tidak peduli bagaimana masyarakat
memandang perempuan ini, dia tahu, bagi dirinya, kasih kekal Allah. Orang yang
terbuang ini menemukan makna dan tujuan dalam Tuhannya, yang mengasihi dan
penerimaannya melampaui norma dan adat istiadat masyarakat, bahkan sesuatu
yang baik.
* Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan
untuk Sabat, 15 Februari.
No comments:
Post a Comment