Pemuridan
dan Doa
Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan ini: Dan. 9:2-19;
Mat. 14:22, 23; 26:36; Yoh. 17:6-26; Ibr. 2:17; 1 Ptr. 4:7.
Ayat Hafalan: "Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa,
tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan
mereka;supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam
Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia
percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku"(Yohanes 17:20,21).
Apa
pun yang kita lakukan dalam pekerjaan bagi jiwa-jiwa, apa pun program jangkauan
keluar yang kita buat, kita harus berdoa dengan tekun bagi mereka yang akan
kita jangkau. Ini adalah pusat, apakah artinya menjadi orang Kristen, membuat
murid sebanyak mungkin. Betapa satu perubahan yang penuh kuasa akan terjadi
jika itu terus dilakukan, doa yang tekun adalah pusat metodologi kita dalam
mencari dan memelihara murid!
"Biarlah para pengerja
memegang janji-janji Allah, dan berkata, 'Engkau telah berjanji, Minta, dan
kamu akan menerima. Saya harus memiliki jiwa yang telah bertobat kepada Yesus
Kristus.' Berdoalah bagi jiwa-jiwa yang akan kamu jangkau; persembahkanlah
mereka di gereja sebagai hal yang dimohonkan.... Pilihlah jiwa yang lain dan
jiwa yang lain lagi, carilah tuntunan Allah setiap hari, letakkanlah semuanya
di hadapan-Nya di dalam doa yang tekun dan bekerja dalam hikmat
Ilahi."—Ellen G. White, Medical Ministry, hlm. 244, 245.
* Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk
Sabat, 18 Januari
Minggu 12 Januari
Belas Kasihan yang Teruji Waktu
Sering sekali, doa dianggap sebagai sikap yang
berpusat pada diri sendiri. Orang percaya menyampaikan daftar permohonan mereka
di hadapan Allah, berharap untuk menerima apa yang telah mereka minta.
Meskipun, tentu saja, kita diminta untuk mengatur permohonan kita di hadapan
Allah, kadang motivasi kita tidak murni. Akhirnya, bukankah hati kita korup,
jahat dan penipu? Mungkinkah bukan doa-doa kita, saat itu, yang mencerminkan
keberdosaan yang ada di dalamnya?
Doa pengantaraan, bagaimanapun juga, berpusat pada kebutuhan orang lain,
jadi menghilangkan kecenderungan motivasi egois. Sepanjang sejarah, doa
pengantaraan telah mewakili ekspresi rohani tertinggi dari hal kerohanian.
Tergoda oleh keinginan untuk kepuasan pribadi, percakapan ini menunjukkan
ketidak mementingkan diri, kasih sayang, dan kerinduan yang sungguh-sungguh
bagi keselamatan orang lain.
Bacalah Daniel 9:2-19. Apakah yang membebani Daniel
selama doa ini? Peranan apakah yang pengakuan mainkan dalam doa ini? Karena
usia yang lanjut, Daniel tidak memiliki keuntungan pribadi dalam pemulihan
Yerusalem. Karena itu, apakah yang memotivasi doa ini?
Daniel 9:2-19
9:2 pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam
kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan
berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun.
9:3 Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan
bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu.
9:4. Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian:
"Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan
kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada
perintah-Mu!
9:5 Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah
memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu,
9:6 dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah
berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami,
kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri.
9:7 Ya Tuhan, Engkaulah yang benar, tetapi patutlah kami malu seperti pada
hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem dan segenap orang
Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri kemana Engkau
telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad terhadap Engkau.
9:8 Ya TUHAN, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami dan bapa-bapa
kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau.
9:9 Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami
telah memberontak terhadap Dia,
9:10 dan tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kami, yang menyuruh kami
hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para
nabi, hamba-hamba-Nya.
9:11 Segenap orang Israel telah melanggar hukum-Mu dan menyimpang karena
tidak mendengarkan suara-Mu. Sebab itu telah dicurahkan ke atas kami kutuk dan
sumpah, yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, hamba Allah itu, sebab kami telah
berbuat dosa terhadap Dia.
9:12 Dan telah ditetapkan-Nya firman-Nya, yang diucapkan-Nya terhadap kami
dan terhadap orang-orang yang telah memerintah kami, yakni bahwa akan
didatangkan-Nya kepada kami malapetaka yang besar, yang belum pernah terjadi di
bawah semesta langit, seperti di Yerusalem.
9:13 Seperti yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, segala malapetaka ini
telah menimpa kami, dan kami tidak memohon belas kasihan TUHAN, Allah kami,
dengan berbalik dari segala kesalahan kami dan memperhatikan kebenaran yang
dari pada-Mu.
9:14 Sebab itu TUHAN bersiap dengan malapetaka itu dan mendatangkannya
kepada kami; karena TUHAN, Allah kami, adalah adil dalam segala perbuatan yang
dilakukan-Nya, tetapi kami tidak mendengarkan suara-Nya.
9:15 Oleh sebab itu, ya Tuhan, Allah kami, yang telah membawa umat-Mu
keluar dari tanah Mesir dengan tangan yang kuat dan memasyhurkan nama-Mu,
seperti pada hari ini, kami telah berbuat dosa, kami telah berlaku fasik.
9:16 Ya Tuhan, sesuai dengan belas kasihan-Mu, biarlah kiranya murka dan
amarah-Mu berlalu dari Yerusalem, kota-Mu, gunung-Mu yang kudus; sebab oleh
karena dosa kami dan oleh karena kesalahan nenek moyang kami maka Yerusalem dan
umat-Mu telah menjadi cela bagi semua orang yang di sekeliling kami.
9:17 Oleh sebab itu, dengarkanlah, ya Allah kami, doa hamba-Mu ini dan
permohonannya, dan sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan
wajah-Mu, demi Tuhan sendiri.
9:18 Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan
lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami
menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa
kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah.
9:19 Ya Tuhan, dengarlah! Ya, Tuhan, ampunilah! Ya Tuhan, perhatikanlah dan
bertindaklah dengan tidak bertangguh, oleh karena Engkau sendiri, Allahku,
sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan nama-Mu!"
Tujuh puluh tahun telah berlalu sejak Yeremia
mengutarakan nubuatan yang sekarang ditanggapi oleh Daniel. Setelah
bertahun-tahun, teman-teman Yerusalem Daniel sepertinya telah binasa.
Pemulihan Yerusalem tidaklah memulihkan keuntungan pribadi Daniel juga. Tidak
ada dalam doa Daniel yang mengarah kepada kepentingan pribadi. Nabi kuno ini
memohon dengan sangat kepada Allah sehubungan dengan masa depan bangsa Yahudi
yang tertawan dan nama baik Yahweh sendiri. Pengakuan yang panjang mengawali
permohonannya. Dalam pengakuannya, Daniel menganggap dirinya ada di antara
orang yang tidak menurut. Nabi ini tidak mau untuk menganggap dirinya tidak
bersalah. Daniel sendiri mengambil tanggung jawab sementara mengupayakan
pemulihan dalam hal ini demi keuntungan orang lain.
Pikirkanlah tentang kehidupan
berdoamu: apakah yang kamu doakan, mengapa, dan bagi siapa. Berapa banyakkah
melupakan diri yang terlihat di dalamnya? Bagaimanakah engkau dapat belajar
semakin kurang berpusat kepada diri dalam kehidupan berdoamu? Artinya,
bagaimanakah doa-doamu bisa, walaupun hanya satu bagi dirimu, menjadi kurang
egois?
SENIN 13
JANUARI
Waktu untuk
Berdoa
Pikirkanlah secara mendalam apakah sebenarnya doa
itu: Makhluk yang jatuh ke dalam dosa, layak untuk mati, mampu, secara instan,
memiliki komunikasi langsung dengan Pencipta alam semesta—Allah kita yang
Kudus. Juga, saat Allah dalam Kristus menyelubungkan Diri-Nya dalam daging
manusia, menerima keterbatasan manusia, Dia, juga, merasakan perlunya doa.
Walaupun tidak berdiri di hadapan J3apa dalam posisi yang sama seperti kita
sebagai orang berdosa adanya, Yesus sebagai manusia masih melihat perlunya doa.
Bacalah Matius 14:22,23; 26:36; Markus 1:35-37;
Lukas 5:15,16; 6:12, 13. Apakah ciri-ciri kehidupan berdoa Yesus? Gambarkanlah
keadaan yang melingkupi doa Yesus. Pelajaran apakah yang dapat kita ambil dari
bagian kehidupan doa Yesus seperti frekuensi, tempat, dan waktunya?
Matius 14:22,23; 26:36;
14:22. Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke
perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak
pulang.
14:23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas
bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
26:36. Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat
yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah
di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
Markus 1:35-37;
1:35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar.
Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
1:36 Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia;
1:37 waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari
Engkau."
Lukas 5:15,16; 6:12, 13
5:15 Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang
banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan
dari penyakit mereka.
5:16 Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan
berdoa.
6:12. Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan
semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
6:13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu
memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
Kristus sudah tentu mencontohkan kehidupan berdoa
yang Dia telah perintahkan kepada murid-murid-Nya. Pagi, petang, setelah
berkhotbah, sebelum berkhotbah, kapan saja jika mungkin, Yesus berdoa. Taman,
gunung, menyendiri, kapan saja gangguan tidak ada, Yesus berdoa. Terpisah dari
hadirat Bapa, Yesus disatukan dengan Bapa melalui doa rohani. Darah kehidupan
kerohanian Kristus mengalir melalui saraf rohani yaitu doa. Apakah pengikut
modern Kristus harus dilemahkan oleh kecenderungan untuk berdosa, tercekik oleh
perkara dunia, frustrasi karena kegagalan—puas dengan sesuatu yang kurang dari
kehidupan berdoa Yesus?
"Doa adalah membuka hati kepada Allah seperti
kepada seorang sahabat. Doa itu perlu bukan supaya Allah mengetahui keadaan
kita yang sebenarnya, melainkan untuk menyanggupkan kita menerima Dia. Doa
bukanlah membawa Allah turun kepada kita, melainkan membawa kita naik
kepada-Nya."— Ellen G. White, Kebahagiaan Sejati, hlm. 104.
Bacalah Markus 11:22-26; Lukas 11:13; Yohanes
14:12-14. Bagaimanakah kita memahami janji yang tertulis di sana tentang doa?
Bagaimanakah Anda mengalami apa yang Yesus katakan di sana? Pada waktu yang
sama, bagaimanakah Anda belajar mengatasi saat hal-hal yang kamu doakan tidak
datang seperti yang Anda harapkan?
Markus 11:22-26;
11:22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!
11:23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung
ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya,
tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan
terjadi baginya.
11:24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan,
percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
11:25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada
barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di
sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
11:26 (Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga
tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.)
Lukas 11:13;
11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada
anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada
mereka yang meminta kepada-Nya."
Yohanes 14:12-14
14:12. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia
akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada
Bapa;
14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya,
supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan
melakukannya."
Selasa 14 Januari
Mengajar
Tanpa Batas Waktu
Doa secara ajaib mengikat jiwa yang terbatas dengan Pencipta mereka yang
tidak terbatas. Doa adalah perekat rohani. Diikat dengan Bapa Surgawi, orang
percaya melampaui sifat duniawi dan kecenderungan berdosa. Perubahan ini
memisahkan mereka dari dunia. Haruskah Setan sukses mengubah doa kepada tabiat
yang mementingkan diri, merampok doa dari potensinya bagi perubahan kita bisa
saja sangat berkompromi dan kesaksian kita menjadi terhalang.
Bacalah Matius 6:7, 8; 7:7-11; 18:19, 20. Apakah
yang ayat-ayat ini ajarkan kita tentang doa?
Matius 6:7, 8; 7:7-11; 18:19, 20
6:7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan
orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya
kata-kata doanya akan dikabulkan.
6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang
kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
7:7. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
7:8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang
mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
7:9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia
meminta roti,
7:10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada
anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada
mereka yang meminta kepada-Nya."
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia
ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh
Bapa-Ku yang di sorga.
18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ
Aku ada di tengah-tengah mereka."
Orang percaya yang tulus percaya pada kemampuan
Allah untuk menghargai janji-janji-Nya. Janganlah ada yang mengajukan
permohonan yang mengintimidasi Allah. Kekuasaan-Nya tidaklah terbatas,
kekuatan-Nya tidak tertandingi. Umat Allah mendekati gerbang surga dengan
percaya di dalam Tuhan—bahwa Dia akan melakukan apa yang terbaik bagi kita,
bahkan jika kita tidak dapat melihatnya pada waktu itu. Iman tidaklah
sesederhana mempercayai apa yang dapat kita lihat; iman yang benar adalah
mempercayai Allah saat kita tidak dapat melihat hasil dari apa yang kita
inginkan dan harapkan (lihat Ibr. 11:1-7). Tidak dapat
disangkal, selama kita melayani Tuhan, selama kita berjalan di dalam iman, Anda
akan tetap percaya dalam Allah sekalipun Anda tidak melihat segala sesuatu
terjadi seperti yang Anda harapkan, atau bahkan didoakan. Bahkan jika membaca
Alkitab secara sepintas pun akan menunjukkan bahwa Anda tidak akan sendiri.
Bacalah Matius
6:9-15; 26:39. Apakah yang diajarkan ayat-ayat ini?
Matius 6:9-15;
26:39
6:9. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah
nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan
kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga
akan mengampuni kamu juga.
6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan
mengampuni kesalahanmu."
26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya
Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi
janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau
kehendaki."
Kepercayaan tidak harus dibingungkan dengan kesombongan dan keangkuhan. Dengan
penuh keberanian mendekati takhta Allah tanpa melibatkan perasaan bahwa kita
berhak. Sikap orang percaya ditandai dengan keberanian dan kerendahan hati. Di
Getsemani Kristus dengan jelas menyatakan pilihan- Nya tetapi menyimpulkan,
"Bukan kehendak-Ku, tetapi kehendak-Mu " Selain itu untuk
menyempurnakan penyerahan, roh mengampuni adalah indikasi yang lain dari
kerendahan hati. Kita sendiri telah mendapatkan sangat banyak pengampunan,
harus melakukan yang sama dengan orang lain.
Apakah Anda marah kepada
seseorang, dan sangat sulit untuk mengampuninya? Bawalah itu kepada Tuhan
dalam doa. Berdoalah bagi dirimu bahwa Anda akan belajar mengampuni. Doakanlah
orang itu. Seiring berjalannya waktu, apakah yang Anda pikirkan akan terjadi?
RABU 15 Januari
Belas kasihan Tanpa Batas Waktu
Kristus adalah perwujudan dari kesempurnaan; yaitu,
semua kesempurnaan Allah dinyatakan dalam Dia. Jadi, apakah ada orang yang
lebih berbelas kasihan daripada Kristus? Siapakah yang memiliki kerinduan yang
lebih besar daripada Kristus untuk meringankan penderitaan manusia?
Karena itu kita bertanya: Apakah hubungan belas
kasihan Kristus dan peng- antaraan dengan pemuridan?
Bacalah Lukas 22:31, 32 dan Yohanes 17:6-26 (lihat juga
Ibr. 2:17). Bagaimanakah pengenalan Yesus dengan kemanusiaan
mempengaruhi doa pengantaraan-Nya? Apakah tujuan akhir doa pengantaraan
Kristus?
Lukas 22:31, 32
22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti
gandum,
22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan
engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Yohanes 17:6-26
17:6. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan
kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka
kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.
17:7 Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu
berasal dari pada-Mu.
17:8 Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan
kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku
datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus
Aku.
17:9 Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka,
yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu
17:10 dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan
Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.
17:11. Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di
dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka
dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka
menjadi satu sama seperti Kita.
17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu
nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak
ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah
ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
17:13 Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini
sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam
diri mereka.
17:14 Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci
mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
17:15 Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi
supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
17:16 Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
17:17. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
17:18 Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula
Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;
17:19 dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan
dalam kebenaran.
17:20. Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk
orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di
dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia
percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan
kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna
menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa
Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
17:24. Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada
bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar
mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau
telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
17:25 Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku
mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;
17:26 dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan
memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam
mereka dan Aku di dalam mereka."
Ibr.
2:17
2:17 Itulah
sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya,
supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada
Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Yesus bisa dengan efektif berdoa bagi murid-murid-Nya karena Dia terlibat
aktif dalam hidup mereka, memahami mereka seutuhnya, dan sangat menginginkan
hal yang baik bagi mereka. Pengantaraan yang efektif saat ini*juga membutuhkan
itu semua tanpa terkecuali. Penjala manusia abad dua puluh satu tidak akan
memperdulikan waktu yang digunakan yang bisa menghalangi hubungan mereka dengan
jiwa-jiwa yang hilang. Mencari uang, mendapatkan ketenaran, bahkan pendidikan
yang bagus harus tunduk kepada target yang lebih besar yaitu menebus mereka
yang hilang. Ini adalah kebenaran yang penting, yang sering hilang dari
pandangan kita, karena kita terlalu sering terjebak dalam kesibukan kita
sehari-hari.
Yesus memberikan hidup-Nya dalam kehidupan
murid-murid-Nya. Dia mengunjungi rumah mereka, berkenalan dengan kerabat
mereka, menikmati waktu luang bersama keluarga mereka, dan bekerja di sisi
mereka. Tidak ada yang penting yang luput dari perhatian-Nya. Menjadikan murid
hari ini membutuhkan lebih daripada sekadar membagikan traktat dan argumentasi
Alkitab yang tak tertandingi. Berdoa dalam simpati kepada penderitaan orang
lain, dan dengan kerinduan yang dalam untuk meringankan penderitaan itu, adalah
masih standar doa pengantaraan dalam pemuridan yang efektif.
Meskipun kedengarannya kuno, ada banyak kebenaran
dalam pernyataan, "Orang akan kurang peduli atas apa yang engkau ketahui,
sampai mereka tahu betapa engkau sangat peduli."
KAMIS 16 Januari
Belas kasihan
Tanpa Batas Waktu Diulangi
Persembahan pujian yang paling tulus adalah meneladani. Murid-murid Kristus
mula-mula meniru kehidupan berdoa Gurunya. Secara alamiah, mereka berdoa untuk
keselamatan pribadi mereka, bagi keperluan mereka sehari- hari, dan untuk
tuntunan kerohanian pribadi mereka. Namun demikian, doa pengantaraan menjadi
hal yang penting dalam pemuridan mereka.
Bacalah Kisah Para Rasul 1:13,
14; 1 Timotius 2:1-4; Yakobus 5:13- 16; 1 Yohanes 5:16; Yudas 20-22; 1 Petrus
4:7. Peranan apakah yang doa lakukan dalam gereja mula-mula? Apakah hal-hal
spesifik yang mereka doakan? Apakah yang kita dapat pelajari dari contoh-contoh
ini?
Kisah Para Rasul 1:13, 14;
1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat
mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas,
Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang
Zelot dan Yudas bin Yakobus.
1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan
beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
1 Timotius 2:1-4;
2:1. Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan
ucapan syukur untuk semua orang,
2:2 untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang
dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.
2:3 Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita,
2:4 yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh
pengetahuan akan kebenaran.
Yakobus 5:13- 16;
5:13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa!
Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!
5:14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para
penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak
dalam nama Tuhan.
5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan
Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu
akan diampuni.
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan,
supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat
besar kuasanya.
1 Yohanes 5:16;
5:16 Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang
tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan
memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak
mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak
kukatakan, bahwa ia harus berdoa.
Yudas 20-22;
1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu
sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
1:21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat
Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
1:22 Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu,
1 Petrus 4:7.
4:7. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan
jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Doa yang terus menerus adalah jangkar gereja
mula-mula. Kapan saja Pa- ulus berangkat untuk tujuan misionaris, dia
diberangkatkan melalui doa (Kisah. 13:3; 14:23). Bahkan perpisahan mereka
berselubungkan doa (Kisah. 20:26; 21:5). Sering sekali doa mereka dinyatakan
dalam bentuk doa pengantaraan. Mereka berdoa bagi pemerintah, umat percaya,
dan, secara umum, semua orang! Paulus berdoa (doa pengantaraan) bagi ayah
Publiusv pemimpin yang menderita disentri. Bahkan saat Stefanus
terkapar sekarat, dia berdoa (doa pengantaraan) bagi pembunuhnya. Sentralisasi
doa di antara orang percaya mula-mula sangat sulit untuk dilebih-lebihkan.
Alkitab berkata bahwa doa menyenangkan hati Allah karena Dia merindukan
keselamatan semua orang dan mencari kemajuan dalam kebenaran. Melalui
doa—digabungkan dengan pengajaran rasul-rasul, berkhotbah dengan
sungguh-sungguh, mukjizat, dan persekutuan'kasih—gereja mula-mula bertambah
dengan cepat. Meskipun penganiayaan yang hebat, namun kekaisaran diselimuti
Kekristenan. Beribu- ribu orang menerima Injil. Mengubah nyawa yang dibakar
menjadi terang hidup dari istana kaisar hingga ke tempat yang tidak diketahui.
Berapa banyakkah waktu yang Anda gunakan dalam doa
pengantaraan? Pikirkanlah dengan mendalam jawabanmu. Lebih baik lagi, mungkin
pertanyaan itu seharusnya, berapa banyak waktu seharusnya Anda gunakan dalam
doa pengantaraan?
JUMAT 17
Januari
Pendalaman: Bacalah tulisan Ellen G. White, "A
Reformatory Movement hlm. 126, dalam Testimonies for the Church, jld. 9; "By
Personal Efforts and Living Faith " hlm. 244, 245, dalam Medical
Ministry.
"Orang yang pekerjaannya tidak ada selain berdoa akan segera berhenti
berdoa, atau doa-doanya akan menjadi sekadar hal rutin saja. Bila orang menjauhkan
diri mereka dari kehidupan sosial, menjauh dari lingkungan kehidupan orang
Kristen dan tidak suka mengangkat salib itu; apabila mereka berhenti bekerja
dengan sungguh-sungguh untuk Tuhan yang telah bekerja sungguh- sungguh bagi
mereka, maka mereka kehilangan unsur doa dan tidak mempunyai pendorong kepada
perbaktian. Doa-doa mereka akan bersifat pribadi dan hanya mementingkan diri
sendiri saja. Mereka bangun kerajaan Kristus, memohonkan kekuatan yang membuat
mereka dapat bekerja."—Ellen G. White, Kebahagiaan Sejati, hlm. 113, 114.
Pertanyaan untuk Didiskusikan:
1.
Mengapakah ketidakadaan doa pengantaraan
memperlambat pertumbuhan gereja? Sebaliknya, bagaimanakah doa pengantaraan yang
aktif, merangsang kegiatan pemuridan? Apakah kunci doa pengantaraan yang
efektif? Bagaimanakah pengantara tahu apa yang akan didoakan?
2.
Apakah yang harus dilakukan oleh anggota gereja
atas nama mereka yang didoakan melebihi dari permohonan pribadi mereka di
rumah? Bagaimanakah anggota jemaat dapat membangun hubungan dengan tetangga,
kerabat, teman kerja yang untuknya mereka berdoa? Mengapakah doa pribadi untuk
orang lain harus dibarengi dengan usaha yang berkelanjutan untuk menjadi
sahabat bagi orang yang sama?
3.
Langkah apakah yang harus diambil oleh orang
Kristen abad dua puluh satu untuk mengalami kehidupan berdoa yang dinamis?
Apakah hubungan antara pemuridan yang sukses dengan menghadap hadirat Allah
melalui doa? Dapatkah doa mengubah yang didoakan tanpa terlebih dulu mengubah
yang berdoa bagi mereka? Bagaimanakah masalah doa dapat diubah dengan memiliki
beban bagi jiwa yang hilang? Apakah dampak kekudusan pribadi dan doa bagi calon
pemenang jiwa untuk membagikan kebenaran?
4.
Hal-hal khusus apakah yang orang percaya dapat
lakukan untuk memperkembang hubungan mereka dengan orang yang belum menerima
Kristus? Apakah yang orang Kristen dapat lakukan untuk mengangkat hubungan
mereka ke permukaan sehingga mereka akan tahu kebutuhan khusus yang akan didoakan?
No comments:
Post a Comment