Materi ini dalam bentuk ebook/epub untuk Ipad,
Iphone, Samsung dan Android download di sini
Pertentangan Kosmik Atas Tabiat Allah
Sabat
Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan ini: Yeh. 28:12-17,
Yes. 14:12-15,Ayub+l :6- 12, Za. 3:1-5, 1 Yoh. 4:10,2 Tim. 4:8, Yeh. 36:23-27.
AYAT HAFALAN:
"Dan aku mendengar mezbah itu berkata: 'Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa,
benar dan adil segala penghakiman-Mu.'" (Wahyu 16:7).
Orang Advent mengerti
realitas melalui konsep Alkitabiah tentang "pertentangan besar antara
Kristus dan Setan." Menggunakan satu frase falsafah, hal ini adalah suatu
"meta-narrative"—kisah besar memayungi, yang membantu menerangkan
tentang dunia kita dan hal-hal yang terjadi di dalamnya.
Inti dari pertikaian ini adalah Bait Suci, yang
seperti telah kita lihat, menyampaikan suatu tema berulang yang bergerak maju
dari awal sampai ke akhir sejarah keselamatan: Penebusan umat manusia melalui
kematian Yesus. Jika dipahami dengan baik, pekabaran Bait Suci juga membantu
menggambarkan tabiat Allah, yang telah diserang Setan sejak pada awal
terjadinya pertentangan besar di surga.
Pekan ini kita akan mempelajari beberapa tonggak sejarah dalam pertentangan
besar di antara Kristus dan Setan yang menyatakan kebenaran tabiat Allah dan
yang membeberkan dusta Setan.
* Pelajari
pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 21 Desember
Minggu 15 Desember
PEMBERONTAKAN
DALAM BAIT SUCI DI SURGA
Bacalah Yehezkiel 28:12-17 dan
Yesaya 14:12-15. Apakah yang ayat- ayat ini ajarkan tentang kejatuhan Lucifer?
Yehezkiel
28:12-17
28:12 "Hai anak manusia,
ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan
maha indah.
28:13 Engkau di taman Eden, yaitu taman
Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan
yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan
malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari
penciptaanmu.
28:14 Kuberikan tempatmu dekat kerub
yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah
batu-batu yang bercahaya-cahaya.
28:15 Engkau tak bercela di dalam
tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.
28:16 Dengan dagangmu yang besar engkau
penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari
gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu
yang bercahaya.
28:17 Engkau sombong karena
kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar,
kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya.
Yesaya 14:12-15
14:12 "Wah, engkau sudah jatuh
dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh
ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam
hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi
bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di
sebelah utara.
14:14 Aku hendak naik mengatasi
ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
14:15 Sebaliknya, ke dalam dunia orang
mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
Pada pandangan pertama, Yehezkiel 28:11 seakan-akan
hanya membicarakan tentang seorang raja dunia. Namun, beberapa aspek, yang
memberi kesan bahwa hal ini benar-benar mengacu kepada Setan.
Sebagai pembuka, makhluk ini dimaksudkan sebagai
kerub yang diurapi "yang menaungi" (Yeh. 28:14, NKJV), yang
mengingatkan kita pada Bilik Mahasuci pada Bait Suci di bumi, di mana dua
kerub menaungi tabut dan hadirat Tuhan (Kel. 37:7-9). Makhluk-makhluk
surga ini juga berjalan di tengah batu-batu permata; yaitu, di atas
"gunung kudus Allah" (Yeh. 28:14) dan di tengah "Eden,
yaitu taman Allah" (Yeh. 28:13, NKJV)—kedua-duanya adalah ungkapan
simbol Bait Suci. Batu-batu permata yang menaungi digambarkan dalam ayat 13
berisi sembilan batu permata yang juga terdapat dalam pakaian dada imam besar
(Kel. 39:11) sehingga bahkan di
sini kita dapatkan lebih banyak acuan kepada Bait Suci.
Setelah menggambarkan kemegahan yang tiada taranya
dari kerub, ayat itu maju ke kejatuhan moralnya. Kemuliaannya merasuk
kepalanya. Keindahannya menjadikan hatinya sombong, keagungan merusak
kearifannya, dan "dagang"nya—yang mungkin menunjuk kepada fitnahannya
atas tabiat Allah dan mengobarkan pemberontakan—menjadikan dia jahat.
Juga, kekuatan-kekuatan duniawi yang congkak berupaya untuk menggerakkannya
dari bumi ke surga. Dalam Yesaya 14:12-15, "putra fajar" (bahasa
Latin lucifere, yang merupakan asal mula nama Lucifer) menuju ke arah
yang berbeda: ia jatuh dari surga ke bumi, menunjukkan asalnya yang supra
alami, dan bukan duniawi. Frase-frase lain seperti "takhta mengatasi
bintang-bintang Allah," "bukit pertemuan" jauh di sebelah utara,
dan "Mahatinggi" memperkuat kesan bahwa dia ini adalah seorang
makhluk surgawi. Sementara ayat 12 dan 13 adalah kalimat-kalimat masa lampau,
ayat 15 tiba-tiba berubah ke kalimat-kalimat masa depan. Perubahan dalam waktu
ini menandakan bahwa pada awalnya ada kejatuhan dari surga ke bumi (Yes.
14:12) dan bahwa akan terjadi kejatuhan kedua, dari bumi ke Sheol
(kuburan), suatu saat nanti di masa yang akan datang (Yes. 14:15). Hal
ini tidak mengacu kepada raja Babel mana pun; gantinya, hal ini mengacu jelas
kepada Lucifer.
Seorang makhluk yang sempurna
yang diciptakan oleh Allah jatuh ke dalam dosa. Apakah yang dimaksudkan oleh
hal ini pada kita tentang adanya kebebasan moral dalam alam semesta Allah? Dan
apa yang dinyatakan oleh kebebasan semacam itu pada kita mengenai tabiat Allah?
Senin 16
Desember
TUDUHAN-TUDUHAN
Setelah jatuh dari surga, Setan berusaha
merusak dan memfitnah tabiat Allah. Dilakukannya ini di Eden (Kej. 3:1-5), di tengah "Bait Suci" pertama di bumi. Setan membawa
pemberontakannya, yang berasal dari Bait Suci di surga, turun ke Bait Suci
duniawi, Eden. Setelah memulaikan kontak dengan Hawa melalui perantaraan ular,
ia secara terbuka menanamkan ide dalam pikiran Hawa bahwa Allah menahan sesuatu
yang baik bagi mereka, bahwa Ia menahan sesuatu yang seharusnya mereka punyai.
Melalui cara ini, betapapun halusnya, ia telah salah menafsirkan tabiat Allah.
Kejatuhan Adam dan Hawa mendudukkan Setan untuk
sementara di atas takhta dunia. Beberapa ayat mengesankan bahwa Setan telah
mendapatkan jalan masuk ke istana surga lagi, tetapi sekarang sebagai
"penguasa dunia ini" (Yoh. 12:31), sebagai seorang yang menguasai dunia tetapi bukan memilikinya, sangat
mirip bagaikan seorang pencuri.
Bacalah Ayub 1:6-12 dan Zakharia 3:1-5.
Bagaimanakah pertentangan besar itu dinyatakan dalam ayat-ayat ini?
Ayub 1:6-12
1:6. Pada suatu hari datanglah
anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.
1:7 Maka bertanyalah TUHAN kepada
Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari
perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."
1:8 Lalu bertanyalah TUHAN kepada
Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun
di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan
menjauhi kejahatan."
1:9 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN:
"Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?
1:10 Bukankah Engkau yang membuat pagar
sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang
dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di
negeri itu.
1:11 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan
jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di
hadapan-Mu."
1:12 Maka firman TUHAN kepada Iblis:
"Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau
mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari
hadapan TUHAN.
Zakharia 3:1-5
3:1. Kemudian ia memperlihatkan
kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis
berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia.
3:2 Lalu berkatalah Malaikat TUHAN
kepada Iblis itu: "TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang
memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang
telah ditarik dari api?"
3:3 Adapun Yosua mengenakan pakaian
yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu,
3:4 yang memberikan perintah kepada
orang-orang yang melayaninya: "Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari
padanya." Dan kepada Yosua ia berkata: "Lihat, dengan ini aku telah
menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian
pesta."
3:5 Kemudian ia berkata: "Taruhlah
serban tahir pada kepalanya!" Maka mereka menaruh serban tahir pada
kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat TUHAN berdiri di
situ.
Ayat-ayat ini memberi kita
sekilas pandang sisi surgawi dari pertentangan besar. Setan menyatakan bahwa
kebenaran Ayub itu hanyalah sebagai melayani diri sendiri jika saya baik, Allah
akan memberkati saya. Implikasinya adalah bawa Ayub tidak melayani Allah karena
Allah memang layak untuk dilayani, tetapi karena itu adalah merupakan keinginan
Ayub yang terbaik: menjadi lebih jelas lagi bahwa melayani Allah tidak akan
membawa berkat Ayub akan meninggalkan imannya
Dalam kasus imam besar Yosua
(motif Bait Suci) dan tentang orang-orang percaya yang lain (lihat Why.
12:10), Ellen G. White mengatakan bahwa Setan
"mendakwa anak-anak Allah dan mengemukakan persoalan mereka sebagai
orang-orang yang sangat tidak berpengharapan. Ia mempersembahkan di hadapan
Tuhan perbuatan-perbuatan jahat mereka dan kelemahan-kelemahan mereka"—
Ellen G. White, Perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus, hlm. 118.
Meskipun dalam kedua kasus itu, isu yang sebenarnya
adalah keadilan Allah. Pertanyaan dibalik semua tuduhan adalah apakah Allah
adil dan benar dalam tindakan-tindakan-Nya. Tabiat Allah sedang diuji. Adilkah
Allah ketika menyelamatkan orang berdosa? Adilkah Allah ketika Ia menyatakan
orang yang tidak benar sebagai orang benar? Jika Ia adil, Ia harus menghukum
mereka; jika Ia berkemurahan, Ia harus ampuni mereka. Bagaimanakah bisa Allah
menjadi kedua-duanya?
Jika Allah
hanyalah seorang Allah yang adil, apakah yang akan menjadi nasib Anda, dan
mengapa Anda pantas untuk itu?
Selasa 17 Desember
PEMBENARAN DI SALIB
Sejak permulaan, Allah tidak memberikan
keragu-raguan bahwa Ia tidak akan mematahkan tuduhan-tuduhan Setan dan
menunjukkan kasih dan kea- dilan-Nya yang mutlak. Keadilan-Nya menuntut bahwa
harus ada pembayaran atas hukuman bagi dosa manusia. Kasih-Nya berupaya
memulihkan manusia ke dalam persahabatan dengan Dia. Bagaimanakah Allah dapat
menunjukkan kedua-duanya?
Bagaimanakah
Allah menunjukkan baik kasih maupun keadilan-Nya? 1 Yoh.
4:10; Rm. 3:21-26.
1 Yoh. 4:10;
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang
telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah
mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Rm. 3:21-26.
3:21 Tetapi sekarang, tanpa hukum
Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab
Taurat dan Kitab-kitab para nabi,
3:22 yaitu kebenaran Allah karena iman
dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
3:23 Karena semua orang telah berbuat
dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
3:24 dan oleh kasih karunia telah
dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
3:25 Kristus Yesus telah ditentukan
Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya
untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah
terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
3:26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan
keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan
orang yang percaya kepada Yesus.
Tabiat Allah, kasih dan
keadilan-Nya telah dinyatakan sepenuhnya pada saat kematian Kristus. Allah
mengasihi kita dan mengutus Putra-Nya menjadi persembahan pendamaian bagi
dosa-dosa kita (1 Yoh. 4:10, Yoh. 3:16). Oleh membayar dalam diri-Nya hukuman karena pelanggaran Hukum, Allah menunjukkan
keadilan-Nya: Tuntutan hukum harus dipenuhi, dan dipenuhi di salib, tetapi
dalam diri Yesus.
Pada waktu yang sama, dengan
tindakan keadilan ini, Allah juga telah sanggup menyatakan anugerah dan
kasih-Nya, karena kematian Yesus adalah ke- matian pengganti. Ia mati bagi
kita, di tempat kita agar kita tidak menghadapi maut itu sendiri Inilah
persediaan Injil yang menakjubkan, bahwa Allah sendiri akan menanggung di dalam
diri-Nya hukuman yang dituntut oleh keadilan-Nya sendiri, hukuman yang secara
sah diperuntukkan bagi kita.
Roma 3:21-26 adalah suatu permata
Alkitab pada tema kebenaran Allah dan Penebusan di dalam Yesus Kristus.
Kematian pengorbanan Kristus adalah suatu pertunjukan kebenaran Allah supaya
nyata "bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada
Yesus" (Rm. 3:26).
Kembali, lambang Bait Suci menyediakan kerangka
kerja bagi kematian Kristus. Dalam pekan-pekan sebelumnya, telah kita melihat
bahwa kematian- Nya adalah korban pengganti yang sempurna dan bahwa Kristus
adalah "jalan pendamaian" (Rm. 3:25).Singkatnya, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menyatakan bahwa misi
Kristus telah dilambangkan oleh pelayanan Bait Suci di bumi.
"Dengan
perhatian yang besar dunia-dunia yang tidak jatuh ke dalam dosa telah
bersiap-siap hendak melihat Yahweh bangkit, lalu menyapu bersih segala
penduduk bumi.... Akan tetapi gantinya membinasakan dunia ini, Allah mengutus
anak-Nya untuk menyelamatkannya.... Tepat pada masa krisis tatkala Setan
tampaknya hampir memperoleh kemenangan, Anak Allah datang membawa rahmat
Ilahi." —Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 34.Apakah kata kutipan ini kepadamu tentang tabiat Allah?
Rabu 18 Desember
PEMBENARAN DALAM PENGADILAN
Sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh Alkitab,
pengadilan Allah adalah merupakan kabar baik bagi kita yang percaya pada-Nya,
yang setia pada-Nya, walaupun "kita tak dapat menjawab tuduhan Setan
melawan kita."—Ellen G. White, Testimonies for the Church,)\d. 5, hlin. 472. Namun, pengadilan itu bukan hanya untuk kita. la juga
bertujuan untuk membenarkan Allah di hadapan alam semesta.
Bagaimanakah tabiat Allah ditampilkan dalam ayat-ayat di bawah ini tentang
penghakiman? Mzm. 96:10, 13; 2 Tim. 4:8; Why. 16:5, 7; 19:2.
Mzm. 96:10, 13;
96:10. Katakanlah di antara
bangsa-bangsa: "TUHAN itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan
mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."
96:13 di hadapan TUHAN, sebab Ia
datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan
keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
2 Tim. 4:8;
4:8 Sekarang telah tersedia bagiku
mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil,
pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang
merindukan kedatangan-Nya.
Why. 16:5, 7; 19:2.
16:5 Dan aku mendengar malaikat yang
berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang
sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini.
16:7 Dan aku mendengar mezbah itu
berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala
penghakiman-Mu."
19:2 sebab benar dan adil segala
penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang
merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah
hamba-hamba-Nya atas pelacur itu."
Tabiat Allah akan dinyatakan dalam pengadilan-Nya.
Apa yang telah dimengerti oleh Abraham, pada akhirnya akan menjadi nyata pada
semua manusia: '"Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan
adil?'" (Kej. 18:25). Perbedaan
tahap-tahap pengadilan, dengan penyelidikan kitab-kitab yang terbuka,
memastikan bahwa para malaikat (dalam pengadilan pra-Advent) dan orang benar
(dalam pengadilan seribu tahun) dapat membuktikan, dan memastikan kembali
bahwa Allah adalah adil dalam perlakuan-Nya pada manusia dan bahwa Ia
berkemurahan dalam setiap kasus.
Bacalah Filipi 2:5-11. Peristiwa menakjubkan apakah yang digambarkan oleh
ayat-ayat ini?
Filipi 2:5-11
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu
bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah,
tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan
diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan
manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia,
Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan
Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk
lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah
bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku:
"Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Ayat 9-11 meramalkan pengagungan
Kristus. Dua kegiatan utama mengungkapkan pemikiran yang sama: Yesus ialah
Tuhan dan seluruh ciptaan akan mengakui-Nya demikian. Pertama, "bertekuk
lutut segala yang ada" (ayat 10). Bertekuk
lutut adalah suatu kebiasaan gaya bahasa untuk mengakui kewenarigan seseorang.
Di sini hal itu mengacu pada pemberian hormat kepada Kristus, dan mengakui
kedaulatan tertinggi-Nya. Dimensi penghormatan adalah seluruh ja- gad. "Di
langit dan yang ada di atas bumi, dan yang di bawah bumi," terdiri dari
setiap makhluk hidup, makhluk-makhluk supra alami di surga, yang hidup di atas
bumi, dan orang-orang mati yang dibangkitkan. Mereka yang akan memberi hormat
seakan tidak terbatas hanya pada yang selamat saja. Setiap orang akan mengakui
Kristus Tuhan, bahkan mereka yang hilang juga.
Kegiatan kedua adalah bahwa
setiap orang "harus mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan" (ayat 11,
NASB). Pada akhirnya, semua akan akui keadilan Allah
dalam mengagungkan Kristus sebagai Tuhan. Dalam cara ini seluruh ciptaan akan
mengakui tabiat Allah, yang telah menjadi inti dari pertentangan besar, yaitu
adil dan setia. Bahkan Setan pun, si musuh besar Kristus, akan mengakui
keadilan Allah dan tunduk pada keunggulan Kristus (lihat Ellen G. White, Alfa dan
Omega, jld. 8, hlm. 708, 709).
Kamis 19 Desember
TONTONAN KOSMIS
Pada saat berkhotbah di atas Bukit, Yesus ucapkan
kata-kata yang ajaib ini: "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di
depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu
yang di sorga." (Mal. 5:16).Melalui hal
ini, Ia menyatakan suatu prinsip yang, walau mudah untuk disalahpahami,
terlihat ada di seluruh Alkitab. Hal ini mengatakan bagaimana kita, sebagai
pengikut Kristus, kita dapat membawa kemuliaan atau kehinaan bagi Allah melalui
tindakan-tindakan kita.
Bacalah Yehezkiel 36:23-27. Bagaimanakah Allah
membenarkan na- ma-Nya dalam bangsa Israel purba?
Yehezkiel 36:23-27
36:23 Aku akan menguduskan nama-Ku yang
besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di
tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN,
demikianlah firman Tuhan ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu
di hadapan bangsa-bangsa.
36:24 Aku akan menjemput kamu dari
antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa
kamu kembali ke tanahmu.
36:25. Aku akan mencurahkan kepadamu
air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua
berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang
baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu
hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
36:27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di
dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan
tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
Ayat-ayat ini merupakan satu di
antara ayat-ayat klasik pada perjanjian baru. Allah mau melakukan perubahan
dramatis di antara umat-Nya. Ia mau menyucikan mereka (ayat 25) dan memberi mereka hati yang baru dan suatu roh yang baru (ayat 26) supaya mereka menjadi suatu umat yang kudus yang menuruti
perintah-perintah Allah. Apa yang Allah ingin capai adalah membenarkan dan
menguduskan orang-orang percaya dan oleh kehidupan mereka, mereka akan
menghormati Allah karena siapa Dia dan karena apa yang telah dilakukan-Nya (ayat 23).
Tentu, unsur kunci dalam
membenarkan tabiat Allah di depan semesta alam adalah Salib. "Setan
melihat bahwa sasarannya sudah dirusakkan. Cara kerjanya dipaparkan di hadapan
malaikat-malaikat yang tidak jatuh dan di hadapan semesta alam. Ia telah
menyatakan dirinya sebagai pembunuh. Oleh menumpahkan darah Anak Allah, ia
telah mencabut dirinya dari simpati makhluk-makhluk surga."—Ellen G.
White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 414.
Pada waktu yang sama, para pengikut Kristus era
Perjanjian Baru dipanggil untuk menjadi "tontonan bagi dunia, bagi
malaikat-malaikat, dan bagi manusia" (/ Kor. 4:9). Itulah sebabnya, apa yang kita lakukan bukan hanya dilihat oleh oi ang
lain tetapi juga oleh makhluk-makhluk cerdas surgawi. Jenis kesaksian apakah
yang kita telah tunjukkan? Melalui kehidupan kita, kita memberitahukan
"pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-
penguasa di surga" (Efesus 3:10). Atau
kehidupan kita dapat membawa kehinaan dan nista bagi nama Tuhan yang kita akui
dan sembah.
Jenis tontonan apakah yang
ditampilkan oleh kehidupan Anda bagi manusia dan malaikat? Apakah itu sesuatu
yang memuliakan Allah, atau yang membuat Setan bersukaria, khususnya karena
engkau mengaku sebagai pengikut Yesus?
Jumat 20 Desember
Pendalaman: Ellen G. White, "Mengapa dosa dibiarkan?" Hlm. 21-34, dalam Alfa dan Omega jld. 1, "Tabiat Allah dinyatakan dalam Kristus," hlm. 737-746,
dalam Testimonies for the Church, jld. 5.
"Berdiri di dalam dunfa
Seorang wakil yang sempurna dari Bapa, Seorang yang tabiatnya dan praktik
hidupnya membuktikan salahnya penyajian Setan akan Allah. Setan telah tuduhkan
kepada Allah sifat-sifatnya sendiri. Sekarang di dalam Kristus ia melihat Allah
dinyatakan dalam tabiat sejati-Nya—Bapa yang berbelas kasihan, dan
berkemurahan, tidak menghendaki ada yang binasa, tetapi supaya semua datang
pada-Nya dalam pertobatan, dan memperoleh hidup kekal.. ."—Ellen G. White, Selected
Messages, jld. 1, hlm. 254.
"Misi Kristus, sangat kabur dimengerti, sangat
sedikit dipahami, sehingga memanggil Dia dari takhta Allah ke misteri mezbah
salib Golgota, akan semakin terbuka bagi pikiran, dan akan terlihat bahwa di
dalam pengorbanan Kristus terdapat sumber dan dasar dari setiap misi kasih
lainnya."—Ellen G. White, In Heavenly Places, hlm. 319.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. Renungkan terus ide bahwa ketika seluruh pertentangan besar berakhir,
setiap makhluk cerdas ciptaan di seluruh alam semesta, termasuk Setan dan
orang-orang yang hilang, akan mengakui keadilan dan kewajaran dan kebenaran
Allah dalam menangani dosa dan pemberontakan. Walaupun bagi kita hal itu
merupakan suatu konsep yang sulit dipahami, apakah yangjial ini katakan tentang
tabiat Allah? Apakah yang ia ajarkan tentang realitas kebebasan moral dan
seberapa sakral dan mendasar kebebasan itu bagi alam semesta yang Allah
ciptakan ini?
2. Ada banyak orang Kristen yang menyangkal
eksistensi Setan, memandangnya hanya sebagai suatu takhyul purba yang dianut
oleh orang- orang primitif yang berusaha menerangkan tentang kejahatan dan
penderitaan di dalam dunia. Pikirkan tentang betapa besarnya penipuan dari
pandangan semacam itu. Sukar dibayangkan jenis Kekristenan apakah yang dapat
menyangkal kenyataan adanya suatu kuasa yang sangat sering dinyatakan dalam
Alkitab, khususnya Perjanjian Baru, suatu oknum yang nyata. Apakah yang hal ini
katakan tentang betapa kuatnya beberapa gereja dipengaruhi oleh serbuan paham
modernisme dan sekularisme? Apakah yang dapat kita— Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh— pelajari dari kesalahan yang kita lihat dilakukan orang lain supaya
kita tidak jatuh ke dalam penipuan yang sama? Tanpa adanya Setan yang literal,
apakah yang terjadi pada keseluruhan tema pertentangan besar?
Pratinjau Pelajaran 13: Seruan-seruan
dari Bait Suci
Bacalah untuk Pelajaran Pekan ini: Ibr.10 19-25; Ibr. 4:16; Kel
24:8; Yak 4:7, 8; Yoh. 13:34; Ibr. 10:24, 25.
AYAT HAFALAN:
"Dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena
itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan
iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang
jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. (Ibrani 10:21,
22).
eluruh kitab Ibrani, bagian-bagian tentang iman
Kristen datang silih berganti dengan bagian-bagian tentang kehidupan Kristen.
Dengan kata lain, teologi mempunyai maksud-maksud praktis. Iman
"apakah" menuntun kepada "bagaimanakah" menghidupkan iman
itu. Dalam kitab Ibrani, setelah penulis melukiskan gambar Kristus teologis
yang indah sekali sebagai Persembahan Korban dan Imam Besar (Ibr.7:1-10:18), ia mendorong dan menasihati orang-orang percaya supaya hidup sesuai dengan
maksud-maksud kebenaran ini. Nasihat ini secara khusus nampak dalam Ibrani
10:19-25.
Bagian kitab iniadalah kalimat
yang panjang dan rumit dalam bahasa Yunani. Terdiri dari dua fakta dasar yang
menuntun kepada tiga nasihat, masing-masing dimulai dengan frase "marilah
kita," dan masing-masing berisi tiga serangkai yang lazim yaitu, iman, pengharapan,
dan kasih. Juga setiap bagian "marilah kita" berisi segi yang lain
dari iman Kristen.
Pekan ini kita akan mempelajari Ibrani 10:19-25 dan
nasihat-nasihat praktisnya bagi kehidupan Kekristenan.
* Pelajari
pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 28 Desember.
BERITA MISI : PANGGILAN
Rasim/Makedonia
Rasim berdiri malu-malu di
pinggiran halaman kecil tetangganya. Ini adalah pertama kalinya ia menghadiri
Klub Alkitab Anak Bibi Jadranka, dan ia tidak yakin apa yang harus ia lakukan.
"Ayo, duduk bersama anak-anak
lain," kata Bibi Jadranka, memanggil dia ke tempat kosong di tanah. Rasim
duduk di antara anak-anak lain dan santai. Dia mendengarkan dengan saksama
cerita Bibi Jandra- ka dan mencoba untuk mengikuti anak-anak lain saat mereka
menyanyikan lagu-lagu tentang Yesus. Sejak minggu itu, Rasim bergabung dengan
anak-anak untuk kelompok Alkitab mereka. Dia tidak tahu banyak tentang Yesus,
tetapi ia senang untuk belajar.
Undangan yang Lain
Bibi Jadranka mengundang Rasim
ikut pergi ke gereja bersamanya pada hari Minggu, dan dia setuju. Dia
menikmati gereja dan pergi setiap minggu sampai ayahnya menyuruhnya untuk
berhenti pergi. Rasim menurut, namun ia merindukan sekolah Minggu
Beberapa bulan kemudian Rasim
mulai pergi ke rumah seorang pria untuk membaca Alkitab. Itu tidak menarik
seperti kelompok Alkitab anak-anak, tetapi ia menikmati permen yang diberikan
pria itu kepada anak-anak. Lalu ayahnya menyuruhnya untuk berhenti menghadiri pertemuan. Rasim juga
menurut.
Tantangan seorang Paman
Paman Rasim datang untuk
mengunjunginya. Dia tahu bahwa Rasim tertarik pada Tuhan lalu memberinya
beberapa buku. "Aku akan mengajarkan kamu tentang Tuhan," katanya
kepada anak itu. "Yesus bukanlah Allah. Dan Dia tidak mati di kayu salib
untuk Anda atau siapa pun!" Kata Paman.
Rasim mendengarkan pamannya. Dia
membaca buku paman yang diberikan padanya. Tetapi dia meragukan apa yang
dikatakan buku. Jika ini benar, pikirnya, bagaimana dengan yang saya pelajari
dari Bibi Jadranka?
Tetangga
Rasim tahu bahwa tetangganya, Bio,
adalah seorang Kristen. Rasim memutuskan untuk berbicara dengannya tentang
Allah, tetapi ia tidakyakin bagaimana untuk memulai."Paman saya mengatakan
bahwa Yesus tidak mati di kayu salib,"tantang Rasim. Yang mengejutkan,
Bio tidak membantah. Dia hanya membuka Matius dan membaca kisah penyaliban
Yesus.
"Oke, mungkin kamu benar
bahwa Yesus mati di kayu salib," kata anak itu. "Tetapi Yesus bukan
Tuhan."
Bio membuka ayat dalam Yo- hannes
13:13 dan membaca, "Kamu menyebut Aku 'Guru'dan 'Tuhan' dan katamu itu
tepat, Sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
Rasim menyadari bahwa dia salah.
Dia mulai mempelajari Alkitab untuk dirinya sendiri. Semakin ia belajar,
semakin ia yakin bahwa Yesus adalah Tuhan. Suatu hari ia tidak bisa lagi
mendengarkan ajaran pamannya. "Maafkan aku Paman, tetapi Alkitab berbicara
kebenaran. Yesus adalah Tuhan, dan la mati untuk dosa-dosa kita."
Rasim terus membaca Alkitab
tentang Sabat dan menemukan Sepuluh Perintah Allah dan kebenaran Sabat. Dia
ingin mengikuti Tuhan. Ketika Bio mengundangnya untuk menghadiri gereja Advent,
Rasim setuju.
Menyaksikan Pekerjaan Tuhan
Suatu pagi Rasim bangun pagi
untuk menghadiri pelayanan doa di gereja. Ayahnya melihatnya dan mengatakan
bahwa dia tidak bisa pergi. Rasim kembali ke rumah dan berdoa."Tuhan,
tolong bantu ayah saya untuk mengizinkan saya pergi ke gereja."
Rasim berpakaian dan berjalan
keluar" Saya mau ke gereja," katanya.
"Pergilah,"ayahnya
melambai dia pergi tanpa amarah. Rasim bergegas pergi, berterima kasih pada
Tuhan telah mengubah hati ayahnya.
Suatu malam ayah Rasim terbangun
dan menemukan Rasim membaca Alkitab. "Tutup buku itu atau aku akan
membakarnya,"katanya. Lalu ia pergi ke luar.
Rasim membaca ayat berikutnya,
"Berserulah kepadaku pada
waktu kesesakan, Aku akan meluputkan
engkau dan engkau akan memuliakan Aku"(Mazmur 50:15). Rasim berdoa,"
berikanlah kepada saya seperti yang Tuhan janjikan dalam firman-Mu. Saya akan
memuliakan Engkau."
Saat itu ayahnya kembali. Rasim menahan napas, tetapi ayahnya tidak berkata
apa-apa. Tak lama kemudian ia tertidur. Rasim membaca Alkitab selama setengah
jam, memuji Tuhan agar memberinya kedamaian untuk membaca.
Hidup tidak mudah bagi Rasim. Seringkali ia merasa bahwa Setan menyerang
dia, menuduhnya tidak cukup baik untuk mengikuti Tuhan. Tetapi kemudian ia
merasakan suara lain berkata, Rasim mulai mengenali suara-suara itu dan
memilih untuk mengikuti Tuhan, "pergilah kepada Tuhan, menyembah Dia dan
melayani-Nya."
Menerima panggilan Allah
Rasim mengambil keputusan
untukTuhan dan meminta untuk dibaptis. Dia tahu pertempuran baru mulai, tetapi
ia telah menemukan rumah dan keluarga di dalam gereja. Anggota Gereja bertekad
untuk mendorong Rasim dan membantunya bertumbuh di dalam Kristus.
Orang Advent di Makedonia sangat sedikit, tetapi mereka bertekad untuk
membagikan panggilan Allah bagi keselamatan kepada orang lain. Sebagian dari
persembahan Sabat Ketigabelas triwulan ini akan membantu mereka membangun
sebuah pusat pelatihan sehingga orang-orang yang sudah percaya dapat berbagi
kasih Tuhan lebih efektif lagi kepada orang lain. Terima kasih telah memberi
sehingga orang lain dapat mendengar dan menerima panggilan Allah untuk
menerima kekekalan bersama-Nya.
Pos Misi
·
Rasim bertemu Kristus ketika
tetangganya membagikan imannya. Banyak orang Advent yang mencari cara-cara
kreatif untuk membagikan iman mereka. Mereka bersatu untuk memberikan bahan
literatur dan berbicara dengan mereka yang berlibur di Ohrid, sebuah kota
resor di barat daya Makedonia.
·
Sebagian dari Persembahan Sabat
Tiga belas kita triwulan ini akan membantu membangun pusat penginjilan di Ohrid
yang akan menyediakan sebuah gereja untuk jemaat di sana dan melatih mereka
yang datang ke kota itu untuk membagikan iman mereka.
No comments:
Post a Comment