Materi ini dalam bentuk ebook/epub untuk Ipad, Iphone, Samsung dan Android download di sini
Kristus, Imam Kita
Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan ini: Mzm. 110:1-5;
Kej. 14:18-20; Ibr. 7:1- 3;Rm. 8:31-34:1 Tim. 2:4-6;Ibr. 8:6;lbr. 2:17, 18;
Ibr. 3:6; Ibr. 10:1-14.
AYAT HAFALAN: "Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai
Imam Besar yang demikian,yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di
sorga, dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati,
yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia." (Ibrani 8:1,
2).
Sesudah
kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Bait Suci surgawi, Kristus memasuki suatu tahap
baru dalam rencana Penebusan (Ibr. 2:17). Dengan dipenuhinya syarat utama
yaitu pengorbanan-Nya, Ia pun dilantik menjadi imam, dan memulaikan pelayanan
keimamatan-Nya, supaya sekarang melalui pengorbanan-Nya yang sempurna itu Ia
mengantarai mereka yang, oleh iman, dilindungi oleh darah-Nya. Pelayanan
keimamatan-Nya terdiri dari dua tahap, kedua-duanya ditunjukkan dalam Bait Suci
di dunia; pelayanan harian dan Hari Pendamaian tahunan.
Pekan ini kita akan pelajari
pekerjaan Yesus selama pelayanan harian-Nya dan beberapa cabang praktis
pekerjaan-Nya bagi kita. Sesungguhnya, kita dapat menarik penghiburan besar
karena mengetahui bahwa Yesus sekarang berdiri di hadapan Allah, melayani jasa
pengorbanan-Nya demi kita. Pekabaran Bait Suci menawarkan pengharapan dan
dorongan-dorongan bahkan bagi pengikut-pengikut-Nya yang terlemah.
* Pelajari
pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 23 November
IMAM BESAR KITA
Kitab dalam Perjanjian Baru yang paling banyak
berbicara tentang Kristus sebagai Imam adalah kitab Ibrani. Kekuatan Perjanjian
Lama bagi kitab Ibrani terdiri dari dua ayat yang dikutip dari Mazmur 110.
Ayat 1 digunakan untuk menguatkan bahwa Kristus ditinggikan di atas segala
sesuatu karena Ia duduk di tangan kanan Allah. Hal ini menjadi tema berulang
dalam Ibrani, kitab yang menekankan Keallahan dan Kemesiasan Yesus (lbr. 1:3;
4:14; 7:26, 8:1; 12:2). Mazmur 110:4 digunakan untuk
menunjukkan bahwa keimamatan Kristus telah ditunjukkan lebih dahulu oleh
Melkisedek (lbr. 5:6).
Dalam cara
apakah Kristus memenuhi keimamatan Ilahi yang dijanjikan menurut peraturan
Melkisedek? Bandingkan Kej. 14:18-20; Mzm. 110:4; dan lbr.
7:1-3.
Kej. 14:18-20;
14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam
Allah Yang Mahatinggi.
14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram
oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu
ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Mzm. 110:4;
110:4 TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau
adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek."
lbr. 7:1-3
7:1. Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia
pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja,
dan memberkati dia.
7:2 Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut
arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem,
yaitu raja damai sejahtera.
7:3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak
berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan
Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.
Alkitab tidak memberikan banyak
informasi tentang Melkisedek. Tetapi, apa yang dinyatakan menunjukkan kesamaan
yang luar biasa dengan Yesus. Melkisedek adalah raja kota Salem (Salem artinya
"damai," maka ia adalah "Raja Damai").
Melkisedek artinya "Raja
Kebenaran," yang menggambarkan tabiatnya. Ia terpisah dari sejarah, karena
garis keturunannya tidak diberikan; kelahiran dan kematiannya tidak disebut;
sehingga, seakan-akan ia tidak berawal dan tidak berakhir; dan ia adalah
"imam Allah Yang Mahatinggi." Keimamatan Melkisedek lebih unggul
dari pada keimamatan Lewi, karena melalui Abraham, Lewi memberikan persepuluhan
kepada Melkisedek (Ibr. 7:4-10). Maka Melkisedek,
adalah lambang Kristus.
Tetapi Kristus masih lebih lagi.
Harun adalah imam besar pertama di Israel. Ibrani 5:1-4 menggambarkan jabatan
Imam Besar Harun yang ideal: Ditunjuk secara Ilahi, mewakili manusia,
pengantara di hadapan Allah, berbelas kasihan, dan mempersembahkan korban bagi
umat dan bagi dirinya.
Kitab Ibrani melukiskan Kristus
sebagai Imam Besar yang baru. Ia lebih tinggi daripada Harun sendiri; Ia bukan
hanya sekadar memenuhi syarat-syarat keimamatan Harun, Ia juga meningkatkannya.
Yesus tidak berdosa, sepenuhnya taat, dan tidak perlu membawa korban bagi
dirinya. Sebaliknya, Ia sendiri adalah korban itu—korban yang paling sempurna.
Yesus menggenapi baik keimamatan
Harun maupun keimamatan Melkisedek dan dalam cara yang lebih baik dari pada
mereka, atau dari keimamatan yang pernah ada. Kedua lambang atau bayangan itu
bertemu dalam diri Kristus.
Senin 18 November
PENGANTARA DAN PEMBELA
Bacalah Roma 8:31-34. Pengharapan besar dan janji
apakah yang ditawarkan bagi kita di sini?
Roma 8:31-34
8:31. Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika
Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang
menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan
segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang
membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit,
yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Latar belakang ayat-ayat 31-34 adalah suatu
pemandangan ruang pengadilan di mana kita harus menggambarkan diri kita sedang
diadili. Pertanyaan-pertanyaan disampaikan: Siapakah lawan kita? Siapakah yang
akan menuduh kita? Siapa yang mempersalahkan kita? Situasi seperti itu dapat
dengan mudah membuat orang berkeringat dingin. Akhirnya, tidakkah kita benar-benar
sadar akan ketidaksempurnaan dan keberdosaan kita sebagai manusia?
Namun demikian, kita tidak perlu
takut. Janji bahwa tak satu pun dan tak seorang pun dapat memisahkan kita dari
kasih Allah berpusat pada beberapa poin penting: Allah ada di pihak kita (ayat 31), Allah menyerahkan Anak-Nya bagi kita (ayat 32), Allah memberikan kepada kita segala sesuatu dengan cuma-cuma (ayat 33). Yesus Kristus berada di pihak kita. Yesus adalah jawaban untuk semua
ketakutan akan penghukuman, karena Ia mati, dibangkitkan, dan sekarang tetap
terus membela kita di dalam Bait Suci Surgawi di sebelah kanan Allah (ayat 34).
Jika seseorang bertindak begitu
jauh sampai rela mati bagi kita, maka kita harus merasa yakin pada kasih-Nya.
Jaminan yang dinyatakan dalam Roma 8:31-39 sebenarnya mengatakan pada kita
tentang sifat Allah yang kita percayai. Jika kita mengerti bahwa Allah sangat
mengasihi kita sehingga tak ada yang dapat merintangi tujuan-Nya bagi kita (ayat-ayat
35-39), maka ruang pengadilan surga menjadi suatu istana
sukacita dan sorak kemenangan.
Kebenaran ini bahkan menjadi
lebih jelas dalam 1 Yoh. 2:1, 2.Kata Yunani parakletos merujuk kepada seorang asisten hukum atau pengacara seseorang yang tampil
untuk orang lain sebagai "perantara," Yesus adalah Pengacara kita,
dan Dia membela kita karena jika tidak, maka kita tidak akan memiliki pengharapan.
Pengantara kita adalah "benar," yang
memberikan kepastian kepada kita bahwa Bapa akan mendengarkan permohonan
Kristus, karena Kristus tak dapat berbuat apa pun yang akan ditolak oleh Bapa-Nya
yang benar. Kristus mengantarai bagi orang-orang yang telah berdosa, dengan
mengajukan diri-Nya sendiri—Seorang yang tidak pernah berdosa—sebagai Orang
Benar yang berdiri menggantikan mereka.
Bagaimanakah
Anda dapat mengalami dengan lebih baik kebenaran yang ajaib ini sehingga tak
satu pun yang dapat memisahkan Anda dari kasih Allah? Bagaimanakah Anda dapat
menggunakan jaminan ini sebagai motivasi Anda untuk hidup seperti yang
dikehendaki Allah, yang mungkin saja bertentangan dengan hidup Anda sekarang
ini?
Selasa 19 November
PENGANTARA
"Yang menghendaki supaya semua orang
diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Karena Allah itu Esa
dan Esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu
manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi
semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.(1 Tim. 2:4-6). Bagaimanakah
ayat-ayat ini membantu kita mengerti apa saja yang Kristus sedang lakukan bagi
kita di surga?
Kristus disebut sebagai seorang
Pengantara antara Allah dan manusia. Tidak ada orang lain karena, sesungguhnya,
tidak memerlukan orang lain lagi. Melalui kedudukan Kristus sebagai Pengantara,
keselamatan dan pengetahuan tentang kebenaran telah tersedia untuk semua orang (1 Tim. 2:4). Pertanyaan penting bagi kita semua adalah apakah kita mau atau tidak mau
mengambil manfaat dari apa yang telah Kristus tawarkan pada masing-masing kita,
tanpa menghiraukan status, ras, tabiat, atau perbuatan masa lalu kita.
"Pengantara" adalah
istilah dari dunia dagang dan hukum bangsa Yunani kuno. Istilah itu
menggambarkan seseorang yang sedang bernegosiasi atau bertindak sebagai
penengah antara dua pihak supaya menghilangkan perselisihan atau supaya
mencapai tujuan bersama agar membuka suatu kontrak atau perjanjian.
Dalam kitab Ibrani, Kristus
sebagai Pengantara dikaitkan dengan perjanjian yang baru (Ibr. 8:6,
9:15, 12:24). Ia telah mengadakan pendamaian.
Walaupun dosa telah merusak persekutuan erat antara manusia dengan Allah dan
akan membawa kepada kebinasaan umat manusia, Kristus datang dan memulihkan
hubungan itu. Inilah pendamaian itu. Hanya Dialah penyambung antara Allah dan
manusia, dan melalui penyambung ini kita menikmati suatu hubungan perjanjian
sepenuhnya dengan Tuhan.
Rujukan Paulus kepada-Nya sebagai
"manusia Kristus Yesus" menyatakan kualitas unik-Nya sebagai seorang
manusiawi dan seorang Ilahi (1 Tim. 2:5). Keselamatan
dan pengantaraan berjangkar tepat di dalam kemanusiaan Yesus dan persembahan
diri sukarela-Nya. Sebagai Allah dan juga manusia, Yesus sanggup menghubungkan
surga dan bumi dengan ikatan yang tak dapat terputuskan.
"Yesus Kristus datang supaya Ia dapat
menghubungkan manusia yang terbatas dengan Allah yang tak terbatas, dan
menghubungkan dunia yang telah diceraikan dari surga oleh dosa dan
pelanggaran."—Ellen G. White, Sermons and Talks, jld. 1, hlm. 253.
Pikirkan: Ada
seorang manusia di surga sekarang, mengantarai demi Anda. Apakah yang hal ini
katakan padamu tentang pentingnya Anda di mata Allah? Bagaimanakah seharusnya
dampak dari kebenaran ini terhadap bagaimana cara Anda hidup dan bagaimana
Anda memperlakukan orang lain?
Rabu 20 November
IMAM BESAR AGUNG
Apakah yang dinyatakan oleh ayat-ayat berikut ini tentang pelayanan Kristus
sebagai Imam Besar? Ibr. 2:17, 18; 3:6; 4:14, 15; 7:24-28; 8:1-3.
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan
dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia
dapat menolong mereka yang dicobai.
3:6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan
rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada
kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.
4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi
semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada
pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat
turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
7:24 Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih
kepada orang lain.
7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang
yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi
Pengantara mereka.
7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang
saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan
lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus
mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa
umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya,
ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
7:28 Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan
menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum
Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.
8:1. Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar
yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,
8:2 dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati,
yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.
8:3 Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan
persembahan dan karena itu Yesus perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan.
Yesus adalah "Imam Besar
Agung"' (Ibr. 4:14).Ia lebih
unggul dari semua imam besar dan pemerintah-pemerintah dunia. Alkitab
memberikan sejumlah kualitas kepada Yesus sebagai Imam Besar Agung:
Penuh Berbelas kasihan dan setia. Kedua ciri
yaitu belas kasihan dan setia (Ibr. 2:17) cocok dengan
peran Kristus sebagai pengantara, karena Ia melimpahkan pemberian-Nya pada kita
("'belas kasihan") dan setia kepada Bapa-Nya dan kepada kita
("setia").
Bersama kita. Yesus dapat bersimpati dengan
kita (Ibr. 2:18; 5:2, 7). Karena Ia telah hidup sebagai
manusia, kita dapat percayai bahwa Ia adalah seorang penolong yang berbelas
kasihan dan sempurna. Tetapi, Ia tidak berada dalam situasi yang sama dengan
kita, karena Ia "tidak berbuat dosa" (Ibr. 4:15).
Di atas kita. Yesus sebagai Imam Besar
bukanlah di dalam komunitas orang percaya, seperti Musa; Ia berada di atas
kita, seperti anak mengepalai isi rumah ayahnya (Ibr. 3:6). Kristus mempunyai kewenangan penuh di antara para orang kudus.
Seperti kita. Asal usul Yesus yang Ilahi itu
tidaklah memberi Dia hak istimewa. Ia telah dicobai sama seperti kita (Ibr. 4:15). Pencobaan terpilih di padang gurun Yudea itu menunjukkan bahwa Ia dicobai
dalam dimensi fisik, mental dan rohani (Mat. 4:1-11).
Untuk kita. Kristus tampil dalam Bait Suci
di surga di hadapan Allah "guna kepentingan kita" (Ibr. 9:24),dan Ia
mengadakan pengantaraan bagi kita (Ibr. 7:25).Syukur .kepada Tuhan bahwa kita mempunyai wakil Ilahi untuk tampil di
pengadilan untuk menggantikan kita.
Yesus berada di surga "untuk
kita." Apakah maknanya? Bagaimanakah Anda dapat menarik kepastian dan
jaminan dari kebenaran ajaib ini?
Kamis 21 November
SATU KORBAN SAJA
Seperti telah kita lihat, tujuan utama pelayanan
Bait Suci di bumi adalah untuk menyatakan—dalam simbol-simbol, perumpamaan-perumpamaan,
nubuatan-nubuatan mini—kematian dan pelayanan Yesus sebagai imam besar. Dosa
adalah sesuatu yang terlalu mengerikan untuk di atasi hanya dengan kematian
binatang (betapa sedih dan malangnya kematian-kematian itu sekali pun). Gantinya,
semua darah yang ditumpahkan menunjuk kepada satu-satunya jalan keluar bagi
dosa, yaitu kematian Yesus sendiri. Bahwa hal itu menuntut kematian-Nya,
kematian seorang yang setara dengan Allah (Flp. 2:6), supaya menyelesaikan dosa, menunjukkan betapa dahsyatnya dosa itu.
Bacalah Ibrani 10:1-14.
Bagaimanakah ayat-ayat ini mempertentangkan fungsi dan pekerjaan pelayanan
Bait Suci di bumi dengan kematian dan pelayanan Yesus sebagai imam besar?
Ibrani 10:1-14
10:1. Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan
yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu
dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum
Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di
dalamnya.
10:2 Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban
lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah
disucikan sekali untuk selama-lamanya.
10:3 Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan
akan adanya dosa.
10:4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan
menghapuskan dosa.
10:5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan
persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh
bagiku--.
10:6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
10:7. Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada
tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."
10:8 Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban
penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya"
--meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat--.
10:9 Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan
kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk
selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
10:11 Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan
berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat
menghapuskan dosa.
10:12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena
dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,
10:13 dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya
akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.
10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya
mereka yang Ia kuduskan.
Banyak kebenaran-kebenaran penting yang datang dari ayat-ayat ini, satu
dari yang paling penting adalah bahwa kematian semua binatang-binatang itu
tidaklah cukup untuk menangani masalah dosa. "Sebab tidak mungkin darah
lembu jantan atau darah domba jantan menghapus dosa" (Ibr. 10:4).Mereka hanyalah menunjuk kepada jalan penyelesaian; mereka sendiri bukanlah
jalan keluar itu. Jalan keluarnya adalah Yesus, kematian-Nya, kemudian
pelayanan- Nya di Bait Suci di surga demi kepentingan kita.
Perhatikan poin penting yang lainnya dari ayat-ayat
itu: cukupnya Yesus mati hanya satu kali. Walaupun korban binatang harus
dilakukan berulang-ulang, hari demi hari, tahun demi tahun, persembahan tunggal
Yesus sudah cukup (bagaimanapun, lihatlah siapa yang dipersembahkan!) Untuk
menutupi dosa semua manusia. Allah dengan tegas menyatakan kebenaran penting
ini, ketika tirai bagian dalam dari Bait Suci di dunia terbelah secara supra
natural setelah kematian Yesus (Mat. 27:51).
Lihatlah ke sekeliling
dunia, perhatikan kerusakan yang disebabkan oleh dosa, penderitaan, kehilangan
orang yang dikasihi, ketakutan, putus harapan. Bagaimanakah dapat kita belajar
dari hari demi hari, waktu demi waktu, untuk berpegang pada Yesus sebagai
satu-satunya jalan bagi masalah dosa dalam kehidupan kita?
Jumat 22 November
Pendalaman: "Pendamaian, Bagian II—Penerapan Persembahan Pendamaian Imam
Besar," hlm. 680-692, dalam Lampiran C The SDA Bible Commentary, jld. 7A.
"Menjauhlah dari suara Setan
dan dari melakukan kemauannya, dan berdirilah di samping Yesus, milikilah
sifat-sifatnya, yaitu mempunyai kesanggupan merasakan yang halus dan tajam,
yang dapat menjadikan masalah penderitaan dan kemalangan orang lain sebagai
masalah-Nya. Orang yang telah banyak diampuni akan juga banyak mengasihi.
Yesus adalah pengantara yang berbelas kasihan, imam besar yang murah hati dan
setia. Ia, Penguasa tertinggi surga— Raja Kemuliaan—dapat memandang kepada
manusia fana sebagai sasaran godaan-godaan Setan, mengetahui karena ia telah
merasakan kuasa dan muslihat Setan."—Ellen G. White, Christian
Education, hlm. 160.
"Hati nurani dapat dibebaskan dari hukuman.
Melalui iman di dalam darah-Nya, semua dapat dijadikan sempurna dalam Kristus
Yesus. Terima kasih Tuhan karena kita tidak berurusan dengan kemustahilan. Kita
dapat memohon pengudusan. Kita dapat nikmati kebaikan hati Allah. Kita tidak
perlu cemas tentang apa yang Kristus dan Allah pikirkan mengenai kita,
melainkan tentang apa yang Allah pikirkan mengenai Kristus, Pengganti
kita."—Ellen G. White, Selected Messages, jld. 2, hlm. 32, 33.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. Bacalah Ibrani 2:17. Mengapakah penting
bagi Yesus menjadi manusia dan menderita sebelum Ia dapat menjadi
Imam Besar kita?
Ibrani 2:17
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan
dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2. Pikirkan kutipan terakhir Ellen G. White di
atas. Perhatikan khusus pada baris: "Kita tidak perlu cemas tentang apa
yang Kristus dan Allah pikirkan mengenai kita, melainkan tentang apa yang Allah
pikirkan mengenai Kristus, Pengganti kita." Bagaimanakah hal ini membantu
kita untuk mengerti apa yang datang duluan, ketika ia bicara tentang menjadi
"sempurna dalam Kristus Yesus?"
3. Imam Besar kita, Yesus Kristus, adalah jaminan
keselamatan kita, dan Ia memberikan pengaruh dan manfaat pengorbanan dan
darah-Nya. Bersama Dia di pihak kita, tidak ada yang perlu kita takutkan. Bagaimanakah
kita dapat menerima kebenaran-kebenaran ajaib ini, yang diungkapkan secara kuat
dalam kitab Ibrani, dan menerapkannya bagi diri sendiri, khususnya pada masa
pencobaan besar?
4. Kitab Ibrani sangat jelas, bahwa pengorbanan
Yesus yang satu kali untuk selama-lamanya itu dibutuhkan untuk mengatasi dosa.
Apakah yang hal itu katakan pada kita tentang perilaku keagamaan dan mengaku
mengulang-ulangi praktik ini sebagai sesuatu kebutuhan yang mutlak bagi
pengampunan dosa?
Pra Tinjau Pelajaran 9 Pengadilan Pra-Advent
Sabat Petang
Bacalah untuk Pelajaran Pekan Ini: Daniel 7,Kej.
3:8-20,2 Tim. 2:19,Mzm. ') 1:4, 2 Kor. 5:10, Mzm. 96:11-13.
AYAT HAFALAN: " Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan
di bawah semesta langitakan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang
Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala
kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka" (Daniel 7:27).
Sebagaimana
ditunjukkan dengan jelas oleh kitab Ibrani, sesudah (kematian-Nya, Yesus
memulai suatu tahapan pekerjaan baru untuk kita. Ia menjadi Imam Besar kita di
Bait Suci di surga. Khayal dalam Daniel 7 dan 8 menyatakan bahwa pada suatu
titik dalam sejarah, pekerjaan surgawi Kristus demi kita ini memasuki tahap
baru, tahap pengadilan. Hal ini sering disebut "Hari Pendamaian
Eskatologis": Eskatologis, karena berkaitan dengan akhir masa Hari
Pendamaian, karena dilambangkan dengan pelayanan I lari Pendamaian dalam Bait
Suci di bumi.
Daniel 7, fokus kita pekan ini,
berisi kerajaan-kerajaan yang silih berganti, di lambangkan dengan empat
binatang, yang sejajar dengan urutan dalam Daniel 2: Babel, Media-Persia,
Yunani, dan Roma.
Sementara kita belajar, kita akan
melihat bahwa pengadilan itu adalah suatu kabar baik karena Tuhan Allah kita
bekerja demi umat-Nya. Ia mengadili untuk membela mereka di hadapan alam
semesta yang sedang memperhatikan dan membolehkan mereka masuk ke dalam
kerajaan kekal Kristus, puncak semua harapan mereka sebagai pengikut Tuhan.
*Pelajari
pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 30 November.
No comments:
Post a Comment