Pelajaran 8 dalam bentuk ebook untuk Iphone, Ipad, Apple, Samsung, Android download di sini
Kearifan: Pelindung Kebangunan
Sabat
Petang
Bacalah
Untuk Pelajaran Pekan Ini: Yoh. 17:3; 1 Yoh. 2:3-6; Mat. 23:27, 28; 2 Tes.
2:9-12; 1 Kor. 12:4-7.
AYAT HAFALAN: "Lihatlah, betapa
aku mencintai titah-titah-Mu! Ya Tuhan, hidupkanlah aku sesuai dengan kasih
setia-Mu. Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil
adalah untuk selama-lamanya" (Mazmur 119:159, 160).
Di awal pelayanan, saya belajar bersama satu keluarga di pedesaan Tennessee. Satu hari seorang pria bertubuh
besar berjalan ke dalam ruangan sambil merokok cerutu besar. Dia kemudian
menyatakan bahwa Tuhan telah menyembuhkannya dari kanker paru-paru!
Saya telah sering merenungkan pengalaman ini. Pria ini benar-benar percaya
bahwa Roh Kudus secara ajaib telah menyembuhkannya. Namun, apakah keyakinannya
bahwa dia telah disembuhkan membuat itu menjadi benar? Apakah tanda-tanda dan
keajaiban-keajaiban selalu menjadi bukti dari pekerjaan Roh Kudus? Dapatkah
kita mendasarkan iman kita atas tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban saja? Peran
apa yang tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban mungkin miliki dalam kebangunan
yang salah?
Dalam konteks kebangunan, kita perlu bertanya, apakah mungkin Setan dapat
membuat kegembiraan agama palsu dan meninggalkan kesan bahwa kebangunan yang
sejati telah terjadi?
Pekan ini kita
akan mempelajari indikator-indikator rohani dari kebangunan sejati dan
membandingkannya dengan tanda-tanda yang jelas dari yang palsu. Mengetahui
perbedaan di antara keduanya akan menolong menyelamatkan kita dari angan-angan
musuh.
*Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk
Sabat, 24 Agustus
Minggu 18 Agustus
KEHENDAK ALLAH DAN FIRMAN-NYA
Semua
kerohanian yang benar difokuskan pada pengenalan Allah dan melakukan
kehendak-Nya (Yoh. 17:3; lbr. 10:7). Setiap apa yang disebut
"kebangkitan" yang lebih berfokus pada pengalaman daripada komitmen
untuk menuruti Firman Allah meleset dari sasaran sepenuhnya. Roh Kudus tidak
akan pernah membawa kita di mana Firman Allah tidak ada. Roh Kudus membawa kita
ke dalam Firman (2 Tim. 3:15, 16). Firman Allah adalah dasar dan inti
dari semua kebangunan yang benar.
Apakah yang ayat-ayat dalam Mazmur 119 nyatakan tentang kebangunan dan
Firman Allah? Daftarkan semua kualitas rohani yang Firman Allah kembangkan
dalam hidup kita. Mzm. 119:25, 28, 49, 50, 67, 81, 105, 116, 130, 154. Apa yang janji-janji ini maksudkan
secara praktis dalam pengalaman kita bersama Allah?
Mzm. 119:25, 28, 49, 50, 67, 81, 105, 116, 130, 154.
119:25 Jiwaku melekat kepada debu, hidupkanlah
aku sesuai dengan firman-Mu.
119:28 Jiwaku menangis karena duka hati,
teguhkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.
119:49 Ingatlah firman yang Kaukatakan kepada
hamba-Mu, oleh karena Engkau telah membuat aku berharap.
119:50 Inilah penghiburanku dalam sengsaraku,
bahwa janji-Mu menghidupkan aku.
119:67 Sebelum aku tertindas, aku menyimpang,
tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
119:81 Habis jiwaku merindukan keselamatan dari
pada-Mu, aku berharap kepada firman-Mu.
119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan
terang bagi jalanku.
119:116 Topanglah aku sesuai dengan janji-Mu,
supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu dalam pengharapanku.
119:130 Bila tersingkap, firman-firman-Mu
memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
119:154 Perjuangkanlah perkaraku dan tebuslah
aku, hidupkanlah aku sesuai dengan janji-Mu.
Dalam khotbah Yesus tentang Roti Hidup, Dia menjelaskan intisari dari semua
kebangunan dan dasar dari semua kehidupan rohani. Dia menyatakan, "Rohlah
yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang
Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup" (Yoh. 6:63). Pernyataan Yesus
ini sangat penting. Roh Kudus yang adalah sumber dari semua kebangunan rohani,
berbicara melalui Firman Allah untuk memberikan kepada mereka yang memahami
dengan iman kehidupan rohani yang mendalam. Kebangunan terjadi ketika Roh
Kudus menanamkan kesan perkataan Yesus kepada pikiran kita. Inilah sebabnya
mengapa Juruselamat berkata, "'Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi
dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah'" (Mat. 4:4).
"Dalam
banyak kebangunan rohani yang terjadi selama abad terakhir ini, pengaruh yang
seperti itu sedikit banyaknya telah bekerja, yang akan dinyatakan dalam
gerakan yang lebih luas lagi pada masa yang akan datang. Ada suatu luapan
emosi, suatu pembauran antara yang benar dan yang salah, yang begitu baik
dipadukan untuk menyesatkan. Namun tak seorang pun harus tertipu. Dalam terang
firman Allah tidak sulit untuk menentukan sifat gerakan-gerakan ini. Di mana
saja manusia melalaikan kesaksian Alkitab, dan berpaling dari kebenaran yang
jelas dan sederhana serta yang menguji jiwa, yang memerlukan penyangkalan diri
dan meninggalkan hal-hal duniawi, kita boleh merasa pasti bahwa berkat-berkat
Allah tidak diberikan di sana"—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld.
8, hlm. 486.
Intisari dari kebangunan yang benar adalah menemukan
kehendak Allah sebagaimana tertulis dalam Firman Allah. Yesus menghidupkan kehidupan
yang dipenuhi Roh Kudus. Dari kelahiran-Nya hingga kematian-Nya, Dia dituntun
dan dikuasai oleh Roh Kudus.
Senin 19 Agustus
KASIH ALLAH DAN HUKUM-NYA
Kebangunan adalah tentang mengenal Yesus. Ini adalah suatu kebangunan
kembali dari kemampuan-kemampuan rohani dari jiwa. Ini adalah sebuah pengalaman
pribadi dan amat penting bersama Juruselamat. Mengenal Yesus—sungguh-sungguh
mengenal Dia sebagai sahabat—adalah intisari dari semua kebangunan. Dari
pengalaman pribadinya yang terdalam bersama Yesus, rasul Paulus menceritakan
bahwa ia berdoa kepada orang-orang Efesus untuk "mengenal kasih itu,
sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di
dalam seluruh kepenuhan Allah" (Ef. 3:19).
Hal ini berbeda dengan kisah gadis-gadis di akhir zaman, lima di antaranya
memiliki bentuk luar dari kesalehan dan agama tetapi tidak memiliki pengalaman
yang intim dengan Yesus. Mengacu kepada kebutuhan mereka yang besar, Yesus
berkata, "'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal
kamu" (Mat. 25:12).
Mengenal Allah
selalu menuntun kepada penurutan. Hukum Allah mengungkapkan kasih-Nya. Suatu
hubungan yang lebih dalam dengan Kristus menuntun kepada kerinduan yang lebih
besar untuk menyenangkan Kristus. Penurutan adalah buah dari kasih. Semakin
kita mengasihi Dia, semakin kita rindu untuk menuruti-Nya. Segala yang disebut
kebangunan yang tidak menekankan pertobatan untuk selamanya di mana kita telah
dengan sengaja melanggar hukum-Nya diduga salah. Semangat keagamaan dapat
merangsang kondisi kerohanian lebih tinggi untuk sementara waktu, namun
perubahan rohani yang langgeng akan terasa kurang.
Bagi rasul
Yohanes, apakah bukti-bukti bahwa seseorang betul-betul mengenal Allah? 1 Yoh. 2:3-6; 4:7, 8, 20, 21.
2:3 Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal
Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.
2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia,
tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di
dalamnya tidak ada kebenaran.
2:5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di
dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui,
bahwa kita ada di dalam Dia.
2:6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di
dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita
saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang
mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak
mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku
mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,
karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin
mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
4:21 Dan perintah ini kita terima dari Dia:
Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Dalam ayat-ayat ini Yohanes membuat dua pokok penting. Pertama, mengenal
Allah menuntun kepada mematuhi perintah-perintah-Nya. Kedua, mengasihi Allah
menuntun kepada mengasihi satu sama lain. Maksud Yohanes adalah jelas.
Kerohanian yang murni menghasilkan kehidupan yang diubahkan. Pusat kebangunan
bukanlah suatu perasaan sensasi yang hangat dekat kepada Yesus, ini adalah
kehidupan yang diubahkan yang dipenuhi dengan sukacita melayani Yesus. Tujuan
Allah yang besar dalam semua kebangunan adalah menarik kita dekat kepada-Nya,
untuk memperdalam penyerahan kita kepada rencana-Nya bagi hidup kita, dan untuk
mengutus kita untuk bersaksi dan melayani dalam pekerjaan-Nya.
Bagaimanakah saudara dalam hubungan pribadi saudara
sendiri? Apakah yang hubungan itu katakan kepada saudara tentang perjalananmu
sendiri bersama Tuhan? Dengan cara apakah saudara perlu memperkembang keduanya
baik hubunganmu dengan Allah dan dengan sesama?
Selasa 20 Agustus
FORMALISME, FANATISME, DAN IMAN
Salah satu
tantangan dari kebangunan yang benar adalah menerobos permukaan es formalisme
yang dingin, sementara pada saat yang sama menghindari api yang menyala-nyala
dari kefanatikan. Formalisme terkunci rapat dalam status quo. Ini adalah merasa
puas dengan bagian luar dari keagamaan sementara menyangkal realitas hidup
iman. Fanatisme cenderung menuju ekstrim. Itu muncul dari penyelewengan agama,
itu cenderung tidak seimbang, berfokus pada satu aspek dari iman untuk
mengabaikan semua yang lain. Fanatisme seringkali merasa diri benar dan
menghakimi. Rasul Paulus merindukan bahwa gereja Kristen "bukan lagi
anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran oleh
permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan" (Ef.
4:14).
Apakah yang kita pelajari tentang formalisme yang dingin pada kecaman
Yesus tentang orang-orang Farisi? Mat. 23:27, 28; Luk. 11:39, 40; Mrk. 7:5-9.
Mat. 23:27, 28;
23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti
kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya,
tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
23:28 Demikian jugalah kamu, di sebelah luar
kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh
kemunafikan dan kedurjanaan.
Luk. 11:39, 40;
11:39 Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu
orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan,
tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan.
11:40 Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang
menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?
Mrk. 7:5-9
7:5 Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli
Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup
menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan
najis?"
7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah
nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa
ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku,
sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang
pada adat istiadat manusia."
7:9 Yesus berkata pula kepada mereka:
"Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat
memelihara adat istiadatmu sendiri.
Apakah yang kita pelajari tentang mereka yang berpikir bahwa tanda-tanda
dan keajaiban-keajaiban membuktikan bahwa mereka adalah pengikut Yesus yang
setia? Mat. 7:21-23.
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan
berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan
mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Isu yang terdalam dalam dua pengalaman ini adalah komitmen dari hati.
Tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban tidak akan pernah bisa menggantikan iman
yang asli yang berdasarkan Alkitab. Mereka bukanlah pengganti bagi penyerahan
kepada kehendak dan Firman Allah. Inti kebangunan sejati adalah iman yang
begitu dalam yang menuntun kepada kehidupan yang taat berkomitmen untuk
melakukan kehendak Allah. Kebangunan yang berdasarkan Alkitab menggemakan
kata-kata Yohanes. Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan
inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. (l Yoh. 5:4).
"Iman yang
bagaimanakah yang mengalahkan dunia? Itu adalah iman yang menjadikan Kristus
Juruselamat pribadimu-iman yang mengakui ketidakberdayaanmu, ketidakmampuanmu
untuk menyelamatkan dirimu sendiri, berpegang pada Penolong yang berkuasa untuk
menyelamatkan, satu-satunya pengharapanmu—Ellen G. White, Reflecting Christ, hlm. 21.
Sisi yang manakah yang saudara cenderung untuk pilih: Formalisme dan tradisi, atau
lebih ke arah pengalaman dan kegembiraan? Jika mungkin, saudara terlalu banyak
bersandar pada satu sisi atau sisi yang lainnya, bagaimanakah saudara menemukan
keseimbangan yang tepat?
Rabu 21 Agustus
PELAYANAN DAN MUKJIZAT-MUKJIZAT
Kebangunan-kebangunan yang palsu seringkali menempatkan penekanan utama
mereka pada mukjizat-mukjizat. Kebangunan yang sejati berfokus kepada
pelayanan. Kebangunan yang palsu menekankan tanda-tanda yang spektakuler dan
keajaiban-keajaiban; kebangunan yang sejati mengakui bahwa mukjizat yang
terbesar adalah hidup yang diubahkan.
Mukjizat-mukjizat penyembuhan dari Yesus memberi kesaksian kepada fakta
bahwa Ia adalah Mesias. Sebagai Penebus kita yang berbelas kasihan, Juruselamat
tertarik dengan meringankan penderitaan manusia. Tetapi Ia bahkan lebih
tertarik dengan keselamatan setiap orang yang Ia jamah dengan penyembuhan
kasih karunia-Nya. Tujuan dari pelayanan penebusan Yesus adalah untuk
"mencari dan menyelamatkan" yang hilang (Luk. 19:10).
Berbicara kepada para pemimpin agama mengenai orang yang lumpuh, Yesus
menyatakan, "'Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia
berkuasa mengampuni dosa' lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu:
'Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!'" (Mat.
9:6). Sambutan orang banyak kepada mukjizat ini adalah memuliakan Allah
(Mat. 9:8).
Mukjizat-mukjizat
adalah hasil pelayanan penebusan Yesus, tetapi mereka bukanlah alasan utama Ia
datang ke dunia.
Apakah yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat ini
tentang bagaimana orang bisa tertipu pada akhir zaman? 2 Tes. 2:9-12; Mat. 24:11-13, 24;
Why. 19:20.
2 Tes. 2:9-12;
2:9 Kedatangan si pendurhaka itu adalah
pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan
mujizat-mujizat palsu,
2:10 dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap
orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi
kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
2:11 Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan
kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,
2:12 supaya dihukum semua orang yang tidak
percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
Mat. 24:11-13, 24;
24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan
menyesatkan banyak orang.
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan,
maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada
kesudahannya akan selamat.
24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi
palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan
mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang
pilihan juga.
Why. 19:20
19:20 Maka tertangkaplah binatang itu dan
bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan
matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda
dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan
hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
Orang-orang ini ditipu oleh mukjizat-mukjizat palsu "karena mereka
tidak menerima kasih kebenaran." Ketika keinginan untuk yang menakjubkan
lebih penting dari keinginan untuk hidup baru di dalam Yesus, pikiran terbuka
kepada penipuan. Perumpamaan orang kaya dan Lazarus menyimpulkan bersama
kata-kata yang penuh pengertian dari Yesus, "Tetapi Abraham berkata kepadanya,
'jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga
akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang
mati.'" (Luk. 16:31). Dengan kata lain, tanda-tanda yang spektakuler
dan keajaiban-keajaiban yang mengagumkan tidak akan pernah bisa menggantikan
pemahaman dan kemudian mengikuti Firman Allah. Penurutan kepada Allah adalah
yang terutama; tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban, jika dan ketika mereka
muncul, adalah sekadar tambahan.
Jenis mukjizat apakah yang saudara telah alami dalam
hidupmu,dalam perjalanan saudara bersama Tuhan? Apakah yang saudara telah
pelajari dari mereka? Seberapa pentingkah mereka bagi iman saudara?
Kamis 22 Agustus
BUAH-BUAH DAN KARUNIA-KARUNIA
Apakah beberapa alasan utama bahwa Allah memberikan karunia-karunia Roh
Kudus kepada jemaat-Nya? 1 Kor. 12:4-7, Roma 12:4-8, Ef. 4:11-16.
1 Kor. 12:4-7
12:4 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
12:5 Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu
Tuhan.
12:6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib,
tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan
penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Roma 12:4-8
12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita
mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang
sama,
12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah
satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang
seorang terhadap yang lain.
12:6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang
berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika
karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman
kita.
12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita
melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
12:8 jika karunia untuk menasihati, baiklah kita
menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya
dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya
dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya
dengan sukacita.
Ef. 4:11-16
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul
maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi
pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan
iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan
tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang
diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu
manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada
kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia,
Kristus, yang adalah Kepala.
4:16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang
rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai
dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan
membangun dirinya dalam kasih.
Karunia-karunia Roh Kudus dapat dibagi menjadi dua kategori besar: beberapa
karunia adalah menyangkut sifat-sifat, karunia-karunia yang lain adalah
panggilan. Sebagai contoh, karunia menolong, keramahtamahan, menasihati, dan
mengajar adalah sifat-sifat yang Allah tanamkan kepada setiap individu umat
percaya (Roma 12:6-8). Karunia kerasulan, nabi, penginjil, dan pendeta/
guru adalah panggilan diberikan kepada setiap individu umat percaya (Ef.
4:11, 12). Kedua kategori tersebut melayani sebuah tujuan yang sama. Mereka
telah ditanamkan oleh Roh Kudus untuk menguatkan kehidupan rohani gereja dan
melengkapi gereja bagi pelayanan misi. Karunia-karunia rohani tidaklah berakhir
di karunia itu saja. Mereka telah diberikan oleh Allah bagi kepentingan
gereja-Nya.
Apakah yang rasul Paulus maksudkan ketika ia menggunakan ungkapan
"hiduplah dalam Roh" dalam Galatia 5:16? Baca Galatia 5:22-25, dan
daftar setiap buah yang datang karena hidup dalam Roh. Lihat juga Yohanes 15:1-7.
Galatia 5:22-25
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada
hukum yang menentang hal-hal itu.
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia
telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup
kita juga dipimpin oleh Roh,
Yohanes 15:1-7
15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan
Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah,
dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih
banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang
telah Kukatakan kepadamu.
15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam
kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia
tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu
tidak tinggal di dalam Aku.
15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia
dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang
dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan
firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan
kamu akan menerimanya.
Apa saja yang disebut kebangunan yang memiliki sedikit minat dalam buah Roh
tetapi terobsesi dengan memiliki karunia-karunia Roh adalah berbahaya. Jika
Allah memberikan karunia-karunia Roh dengan berlimpah kepada umat percaya yang
tidak memanifestasikan buah-buah Roh, gereja akan menjadi pusat pertunjukan
diri sendiri. Bagi Allah? untuk menyalakan kuasa Surga ketika jalur
kuasa rohani terjumbai hanya akan menghasilkan malapetaka. Hati-hati terhadap gerakan
yang berfokus pada karunia-karunia dan kuasa Roh Kudus lebih dari penurutan
kepada kehendak Allah dan perubahan karakter yang menyatakan buah Roh.
Apakah yang saudara katakan kepada seseorang yang telah
mengalami apa yang dia yakini sebagai manifestasi supernatural dari Allah?
Bagaimanakah saudara dapat menolongnya untuk mengetahui jika itu benar dari
Allah atau dari oknum yang lain?Bagaimanakah pengertian kita tentang realitas
pertentangan yang besar menolong kita ketika kita berusaha untuk mengerti siapa
atau apa yang bisa berada di balik mukjizat-mukjizat?
Jumat 23 Agustus
Pendalaman: "Janji Roh tidak dihargai
semestinya. Kegagalannya tidak disadari sebagaimana seharusnya. Ketidakhadiran
Roh yang menjadikan pekerjaan Injil tidak begitu berkuasa. Belajar,
talenta-talenta, fasih lidah, setiap anugerah alamiah atau yang diperoleh, bisa
didapat; tetapi tanpa kehadiran Roh Allah, tidak ada hati yang dapat dijamah,
tidak ada orang berdosa yang dapat ditarik kepada Kristus. Di samping itu, jika
mereka dihubungkan dengan Kristus, jika karunia Roh menjadi miliknya, murid-Nya
yang paling miskin dan yang paling bodoh akan mendapat kuasa yang dapat
menjamah hati orang. Allah menjadikan mereka saluran untuk pekerjaan dari
pengaruh yang tertinggi di alam semesta"— Ellen G. White,
Perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus, hlm. 235.
"Ucapan
permohonan rasul yang sungguh-sungguh tidaklah sia-sia. Roh Suci bekerja dengan
kuasa ajaib, dan banyak yang kakinya telah melangkah ke jalan yang salah
kembali kepada iman mereka terdahulu di dalam Injil. Mulai saat itu mereka
berdiri teguh di dalam kemerdekaan karena Kristus telah membebaskan mereka. Di
dalam hidup mereka dinyatakan buah-buah Roh, 'kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Nama
Allah dimuliakan dan banyak orang percaya ditambahkan di seluruh wilayah
itu"—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 326.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.
Pelajarilah lebih jauh tentang perbedaan antara formalisme yang dingin dan
fanatisme yang tidak terkendali. Artinya, gereja bisa menjadi fanatik dan
sangat kaku pada saat yang sama? Jika demikian, bagaimanakah itu mungkin menjadi
kenyataan? Mengapa baik ekstrim, atau keduanya, merugikan kebangunan dan pembaruan?
Bagaimanakah dengan gereja saudara setempat? Di manakah gereja itu sekarang
berada? Bagaimana saudara dapat menolongnya untuk menemukan keseimbangan yang
tepat?
2.
Bukti apakah, jika ada, yang dapat kita lihat tentang kebangunan palsu yang
sedang terjadi di dunia? Bagaimanakah kita dapat mengetahui bahwa itu adalah
palsu? Di sisi yang lain, apakah salah untuk mempercayai bahwa Allah sedang
melakukan kebangunan di antara mereka yang, meskipun mengasihi Tuhan, tidak
mengetahui hal- hal yang kita lakukan?
3.
Di kelas, ulangi kembali jawaban saudara pada pertanyaan hari Kamis
tentang seseorang yang berpikir bahwa ia memiliki pengalaman supernatural
dengan Allah. Apakah yang dapat saudara pelajari dari jawaban masing-masing?
No comments:
Post a Comment