Pelajaran 11 Sekolah Sabat dalam bentuk ebook untuk Ipad Apple, Iphone, Samsung dan Android download di sini
Visi Pengharapan (Zakharia)
Sabat Petang
Bacalah
untuk Pelajaran Pekan ini: Za. 1,2; Rm. 15:9-18; ef. 3:1-8; Za. 3,4; Kel. 25:31-40; Za. 7.
Ayat Hafalan : "Pada
hari itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, setiap orang dari padamu akan
mengundang temannya duduk di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara" (Za. 3:10).
Pokok Pikiran: Meskipun Israel
telah dihukum oleh karena dosanya, ini adalah saatnya untuk hidup kembali
dalam hubungan dengan Tuhan sesuai dengan janji-Nya.
Pada sebuah
dindingdi istana tua di Eropa tengah, sebuah prasasti singkat Latin mengatakan:
"Damspiro, spero!" Yang artinya, "Selama saya bernapas,
saya memiliki pengharapan". Perkataan ini dapat menyimpulkan pekabaran
Zakharia kepada umat-umat Allah. Hampir 20 tahun setelah mereka kembali dari
penawanan Babylonia, keputusasaan menggantikan antusiasme mula-mula yang ada di
antara mereka yang mulai melihat bahwa Tuhan masih hadir di antara umat-Nya.
Zakharia, yang
namanya berarti "Tuhan mengingat" memulai pelayanan kenabian beberapa
bulan setelah Hagai memulai pelayanannya (Hag. 1:1; Za. 1:1). Melalui
penglihatan-penglihatan, Zakharia mempelajari rencana Allah masa kini dan masa
yang akan datang. Kerajaan kekal Allah akan segera datang, tetapi nabi itu
memanggil kepada semua yang hidup pada zaman itu untuk melayani Allah
sekarang. Bagian baik dari buku itu dipusatkan atas bagaimana mereka hanya
melakukan itu saja. Pekan ini, dan pekan depan kita akan melihat pada apa yang
telah dinyatakan Tuhan kepada kita melalui dia.
* Pelajari Pelajaran Pekan ini untuk
persiapan Sabat, 15 Juni.
Minggu 9 Juni
KATA-KATA PENGHIBURAN KEHIDUPAN
Baca Zakharia 1. Apakah pekabaran inti di sini? Fokuskan khususnya pada
Zakharia 1:3. Apakah yang Tuhan katakan kepada bangsa itu?
Zakharia 1
1:1. Dalam bulan yang kedelapan pada tahun kedua zaman
Darius datanglah firman TUHAN kepada nabi Zakharia bin Berekhya bin Ido,
bunyinya:
1:2 "Sangat murka TUHAN atas nenek moyangmu.
1:3 Sebab itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman
TUHAN semesta alam: Kembalilah kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN semesta
alam, maka Akupun akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam.
1:4 Janganlah kamu seperti nenek moyangmu yang kepadanya
para nabi yang dahulu telah menyerukan, demikian: Beginilah firman TUHAN
semesta alam: Berbaliklah dari tingkah lakumu yang buruk dan dari perbuatanmu
yang jahat! Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau menghiraukan
Aku, demikianlah firman TUHAN.
1:5 Nenek moyangmu, di mana mereka? Dan para nabi, apakah
mereka hidup untuk selama-lamanya?
1:6 Tetapi segala firman dan ketetapan-Ku yang telah
Kuperintahkan kepada hamba-hamba-Ku, para nabi, bukankah itu telah sampai
kepada nenek moyangmu? Maka bertobatlah mereka serta berkata: Sebagaimana TUHAN
semesta alam bermaksud mengambil tindakan terhadap kita sesuai dengan tingkah
laku kita dan perbuatan kita, demikianlah Ia mengambil tindakan terhadap
kita!"
1:7. Pada hari yang kedua puluh empat dari bulan yang
kesebelas--itulah bulan Syebat--pada tahun yang kedua zaman Darius datanglah
firman TUHAN kepada nabi Zakharia bin Berekhya bin Ido, bunyinya:
1:8 "Tadi malam aku mendapat suatu penglihatan: tampak
seorang yang menunggang kuda merah! Dia sedang berdiri di antara pohon-pohon
murad yang di dalam jurang; dan di belakangnya ada kuda-kuda yang merah, yang
merah jambu dan yang putih.
1:9 Maka aku bertanya: Apakah arti semuanya ini, ya tuanku?
Lalu malaikat yang berbicara dengan aku itu menjawab: Aku ini akan
memperlihatkan kepadamu apa arti semuanya ini!
1:10 Orang yang berdiri di antara pohon-pohon murad itu
mulai berbicara, katanya: Inilah mereka semua yang diutus TUHAN untuk
menjelajahi bumi!
1:11 Berbicaralah mereka kepada Malaikat TUHAN yang berdiri
di antara pohon-pohon murad itu, katanya: Kami telah menjelajahi bumi, dan
sesungguhnya seluruh bumi itu tenang dan aman.
1:12 Berbicaralah Malaikat TUHAN itu, katanya: Ya TUHAN
semesta alam, berapa lama lagi Engkau tidak menyayangi Yerusalem dan kota-kota
Yehuda yang telah tujuh puluh tahun lamanya Kaumurkai itu?
1:13 Lalu kepada malaikat, yang berbicara dengan aku itu,
TUHAN menjawab dengan kata-kata yang ramah dan yang menghiburkan.
1:14 Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku
itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku
untuk Yerusalem dan Sion,
1:15 tetapi sangat besar murka-Ku terhadap bangsa-bangsa
yang merasa dirinya aman, yang, sementara Aku murka sedikit, telah membantu
menimbulkan kejahatan.
1:16 Sebab itu, beginilah firman TUHAN, Aku kembali lagi
kepada Yerusalem dengan kasih sayang. Rumah-Ku akan didirikan pula di sana,
demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan tali pengukur akan direntangkan lagi
di atas Yerusalem.
1:17 Serukanlah ini selanjutnya: Beginilah firman TUHAN
semesta alam: Kota-kota-Ku akan berlimpah-limpah pula dengan kebajikan, dan
TUHAN akan menghiburkan Sion dan akan memilih Yerusalem pula."
1:18. Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak empat
tanduk.
1:19 Lalu aku bertanya kepada malaikat yang berbicara dengan
aku itu: "Apakah arti semuanya ini?" Maka ia menjawab aku:
"Inilah tanduk-tanduk yang telah menyerakkan Yehuda, Israel dan
Yerusalem."
1:20 Kemudian TUHAN memperlihatkan kepadaku empat tukang
besi.
1:21 Lalu aku bertanya: "Orang-orang ini datang untuk
melakukan apa?" Maka ia menjawab: "Inipun adalah tanduk-tanduk yang
telah menyerakkan Yehuda, sehingga tidak seorangpun berani mengangkat
kepalanya. Dan semuanya ini datang untuk mengejutkan mereka, yakni untuk
menghempaskan tanduk bangsa-bangsa yang telah mengangkat tanduk terhadap tanah
Yehuda hendak menyerakkannya."
Kembali dari penawanan Babylonia
memancarkan sukacita di hati umat yang sisa. Tetapi itu juga menyebabkan
kegelisahan. Apakah mereka akan selamat dan aman di tanah mereka, atau apakah
musuh-musuh akan datang kembali untuk mengganggu mereka? Apakah Allah telah
mengampuni ketidak-setiaan mereka pada masa lalu, atau apakah Dia akan
melanjutkan penghukuman? Apakah pegangan masa depan dari umat pilihan Allah
dan bagi bangsanya?
Dalam penglihatan ini, Zakharia melihat malaikat Tuhan untuk menjadi penengah
bagi Yehuda. Dia mulai dengan pertanyaan, "berapa lama?" Dalam Alkitab,
pertanyaan ini sering digunakan sebagai ungkapan kesengsaraan bangsa itu dan
permohonan untuk bantuan Tuhan (Mzm. 74:10; Yes. 6:11; Dan. 8:13). Jawaban
dari pertanyaan itu langsung datang melalui malaikat, yang kemudian
memberikannya kepada nabi itu. Itu berisikan kata-kata yang menjanjikan kebaikan
dan penghiburan dari Allah.
Zakharia diminta untuk menyatakan bahwa Tuhan mereka cemburu atas Jerusalem
(Za. 1:14). Kecemburuan bisa memiliki arti negatif, tetapi dalam Alkitab
itu juga mengungkapkan kasih Allah. Allah mengasihi umat-Nya dan mengharapkan
mereka tetap setia. Berbeda dengan kasih-Nya ke Yerusalem, malaikat itu berkata
bahwa Tuhan telah marah terhadap bangsa-bangsa yang telah memperlakukan
umat-Nya begitu kejam. Tuntutan yang sarat diberikan terhadap bangsa-bangsa
yang menambahkan malapetaka kepada disiplin Ilahi dengan perlakuan yang terlalu
kejam terhadap tawanan.
Zakharia 1:15
mengakui Allah sebagai yang telah murka, tetapi Dia berjanji untuk membayar
kembali dengan kenikmatan. Tujuan-Nya, yang kepada nabi itu telah ditugaskan
untuk menyatakan, akan kembali ke Yerusalem dengan kasih sayang. Tuhan akan
menghibur Sion (Yes. 40:1), sementara amarahnya akan diarahkan ke
musuh-musuh-Nya. Yerusalem akan dipulihkan, dan tempat itu akan kembali menjadi
tempat tinggal Tuhan.
Lihat kembali Zakharia 1:3. Bagaimanakah seorang "kembali" kepada
Tuhan? Dalam hal apakah panggilan ini untuk pemulihan kepada hubungan pribadi
antara Allah dan umat-Nya? Bagaimanakah kita "kembali" kepada Tuhan
setiap hari?
Zakharia 1:3
1:3 Sebab itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman
TUHAN semesta alam: Kembalilah kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN semesta alam,
maka Akupun akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam.
Senin 10 Juni
TUHAN SEGERA DATANG
Baca Zakharia 2.
2:1. Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak seorang yang
memegang tali pengukur.
2:2 Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini
pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk
melihat berapa lebarnya dan panjangnya."
2:3 Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu
maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,
2:4 yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah
kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal
seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.
2:5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi
tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di
dalamnya."
2:6. Ayo, ayo, larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman
TUHAN; sebab ke arah keempat mata angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah
firman TUHAN.
2:7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!
2:8 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam
kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah
kamu--sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya--:
2:9 "Sesungguhnya Aku akan menggerakkan tangan-Ku
terhadap mereka, dan mereka akan menjadi jarahan bagi orang-orang yang tadinya
takluk kepada mereka. Maka kamu akan mengetahui bahwa TUHAN semesta alam yang
mengutus aku.
2:10. Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion,
sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu, demikianlah firman
TUHAN;
2:11 dan banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada TUHAN
pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu."
Maka engkau akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku
kepadamu.
2:12 Dan TUHAN akan mengambil Yehuda sebagai milik-Nya di
tanah yang kudus, dan Ia akan memilih Yerusalem pula. 2:13 Berdiam dirilah, hai
segala makhluk, di hadapan TUHAN, sebab Ia telah bangkit dari tempat
kediaman-Nya yang kudus
Itu mencatat penglihatan kepada nabi ditunjukkan Yerusalem yang telah
diperbarui, begitu banyak orang yang menyebar di temboknya. Hal ini akan
menarik orang Yahudi yang tidak terhitung jumlahnya, pemikiran ini
kedengarannya pasti asing bagi bangsa itu. Ayat 10 dimulai dengan panggilan
untuk bersukacita, diikuti untuk alasan sukacita itu: Kehadiran Allah secara
pribadi untuk hidup di antara umat-Nya.
Kembalinya Tuhan secara dramatis untuk tinggal di rumah yang dibangun
kembali menyebabkan orang-orang yang kembali dari penawanan memuji Tuhan.
Sion, tempat tinggal dari Raja yang agung, yang disebut "Putri Sion",
satu sebutan yang menunjukkan rasa kasih. Mengingat harapan yang mulia itu, Sion
diundang untuk bergembira, karena Tuhan sendiri akan memelihara umat-Nya.
Setiap orang yang menyentuh umat Tuhan, menyentuh biji mata-Nya (ayat 8).
Nabi itu
berkata, bahwa pada hari Tuhan, banyak bangsa non Ibrani akan datang dan
menggabungkan dirinya kepada perjanjian Tuhan. Rencana semula Allah adalah
bahwa bangsa-bangsa sekitar Israel akan melihat bagaimana Israel melayani
Allah yang benar menghasilkan berkat dan kemakmuran; jadi, mereka akan dipimpin
untuk menggabungkan diri mereka kepada Tuhan. Dengan jalan ini bangsa Israel
yang sisa dan bangsa non Israel yang percaya akan bersama-sama menjadi satu
bangsa, di mana Tuhan akan tinggal di tengah-tengah mereka. Peristiwa ini akan
menggenapi janji Allah kepada Abraham dan Sara bahwa melalui kemakmuran mereka,
semua bangsa di dunia ini akan diberkati (Kej. 12:1-3).
Bagaimanakah nubuatan ini akan digenapi? (Rm. 15:9-18; Ef. 3:1-8).
Rm. 15:9-18
15:9 dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka
memuliakan Allah karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis: "Sebab itu aku
akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa dan menyanyikan mazmur bagi
nama-Mu."
15:10 Dan selanjutnya: "Bersukacitalah, hai
bangsa-bangsa, dengan umat-Nya."
15:11 Dan lagi: "Pujilah Tuhan, hai kamu semua
bangsa-bangsa, dan biarlah segala suku bangsa memuji Dia."
15:12 Dan selanjutnya kata Yesaya: "Taruk dari pangkal
Isai akan terbit, dan Ia akan bangkit untuk memerintah bangsa-bangsa, dan
kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan menaruh harapan."
15:13. Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu
dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh
kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
15:14. Saudara-saudaraku, aku sendiri memang yakin tentang
kamu, bahwa kamu juga telah penuh dengan kebaikan dan dengan segala pengetahuan
dan sanggup untuk saling menasihati.
15:15 Namun, karena kasih karunia yang telah dianugerahkan
Allah kepadaku, aku di sana sini dengan agak berani telah menulis kepadamu
untuk mengingatkan kamu,
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus
bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya
bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang
berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
15:17. Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang
pelayananku bagi Allah.
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang
sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku,
yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan
perbuatan,
Ef. 3:1-8
3:1. Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang
dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal
Allah
3:2 --memang kamu telah mendengar tentang tugas
penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,
3:3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan
wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.
3:4 Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari
padanya pengertianku akan rahasia Kristus,
3:5 yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak
diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam
Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,
3:6 yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita
Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta
dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
3:7 Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut
pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan
pengerjaan kuasa-Nya.
3:8 Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus,
telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang
bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,
Melalui
nubuatan Zakharia, Janji Allah bukan kehancuran dari bangsa-bangsa tetapi
memasukkan mereka di antara umat-umat perjanjian Allah. Janji masa depan adalah
hasil dari inisiatif Allah sendiri dan kerinduan dari nabi-nabi Alkitabiah.
Yesus Kristus menugaskan gereja-Nya untuk mengkhotbahkan kabar keselamatan ke
seluruh dunia yang semua orang temukan di dalam Yesus, jika mereka menerima itu
untuk diri mereka sendiri. Rasul Paulus menyebut rencana Tuhan ini,
"misteri yang tersembunyi berabad-abad lamanya" (Rm. 16:25).
Bagaimanakah kita mengerti keuniversalan pekabaran Injil,
dan pemikiran bahwa bagaimana kita hidup semua berdampak bagi kemanusiaan;
yaitu, seberapa besarkah hidup kita, waktu kita, dan pemikiran kita dipusatkan
untuk menjangkau dunia dengan kebenaran ajaib yang telah kita terima?
Selasa 11 Juni
KESEDIAAN ALLAII UNTUK MENGAMPUNI
Bacalah Zakharia 3. Bagaimanakah
Injil digambarkan di sini?
Zakharia 3
3:1. Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua
berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya
untuk mendakwa dia.
3:2 Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu:
"TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih
Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah
ditarik dari api?"
3:3 Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia
berdiri di hadapan Malaikat itu,
3:4 yang memberikan perintah kepada orang-orang yang
melayaninya: "Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya." Dan
kepada Yosua ia berkata: "Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan
kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta."
3:5 Kemudian ia berkata: "Taruhlah serban tahir pada
kepalanya!" Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan
pakaian kepadanya, sedang Malaikat TUHAN berdiri di situ.
3:6 Lalu Malaikat TUHAN itu memberi jaminan kepada Yosua,
katanya:
3:7 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Apabila
engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan
kepadamu, maka engkau akan memerintah rumah-Ku dan mengurus pelataran-Ku, dan
Aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di
sini.
3:8. Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! Engkau dan
teman-temanmu yang duduk di hadapanmu--sungguh kamu merupakan suatu lambang.
Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas.
3:9 Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan kepada
Yosua--satu permata yang bermata tujuh--sesungguhnya Aku akan mengukirkan
ukiran di atasnya, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan Aku akan
menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja.
3:10 Pada hari itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,
setiap orang dari padamu akan mengundang temannya duduk di bawah pohon anggur
dan di bawah pohon ara."
Dengan, mungkin, pengecualian dari Yesaya 53, tidak ada bagian dalam
Perjanjian Lama yang menyatakan lebih baik tentang keselamatan oleh iman saja
dari Zakharia 3. Dalam penglihatan ini, imam besar Yosua sedang diuji dengan
tuduhan yang dituduhkan oleh penuduh yang sebenarnya, Setan. Tuduhan terhadap
imam besar juga berlaku kepada semua bangsa yang diwakilinya. Nama Yosua
(dieja juga Yehsua) artinya "Tuhan menyelamatkan" (lihat
Matius 1:21), dan bisa juga dieja Yesus.
Dalam Alkitab, posisi berdiri di sebelah kanan adalah satu pertahanan dan
perlindungan. Pemazmur mengatakan, "Aku senantiasa memandang kepada TUHAN;
karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah" (Mzm. 16:8;
lihat juga Mzm. 44:3). Dalam hal ini, penuduh hanya melakukan yang berlawanan
(Mzm. 109:6). Sementara Yosua berdoa syafaat di hadapan Allah bagi bangsa
itu, Setan membawa tuduhan menentang mereka berdasarkan keberdosaan mereka.
Allah menolak tuduhan itu, mengingatkan penuduh bahwa dalam kemurahan-Nya
Dia telah memilih Yosua. Lebih dari itu, umat-Nya telah mengalami semua
penderitaan sesuai dengan ukuran penghukuman Allah. Yosua dan umat yang sisa
telah direbut seperti kayu yang terbakar dari api yang menghancurkan (Amos
4:11) yaitu dari penawanan yang lama di Babylonia"
Atas perintah Malaikat Tuhan, baju Yosua, yang melambangkan dosa bangsa,
dibuka, dan dia dibersihkan dan kemudian diberikan pakaian pesta yang baru yaitu
pakaian keselamatan dan kebenaran.
Akhirnya, Yosua ditugaskan untuk melakukan kehendak Allah dan berjalan
pada jalan-Nya, sebuah sikap yang menghasilkan berkat-berkat Allah yang
berlipat ganda.
"Imam
besar itu tidak dapat mempertahankan dirinya sendiri atau umat-Nya dari
tuduhan-tuduhan Setan. Ia tidak menyatakan bahwa Israel bebas dari kesalahan.
Dengan berpakaian kotor yang melambangkan dosa-dosa orang banyak itu, yang
dipakainya sebagai wakil mereka, ia berdiri di hadapan malaikat, mengakui dosa
mereka, namun menunjuk kepada pertobatan dan kerendahan hati mereka, dan
bersandar pada kemurahan sang penebus yang mengampuni dosa. Dengan iman ia
menuntut janji-janji Allah.—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 4,
hlm. 183.
Bayangkan berdiri di hadapan Allah
dengan "pakaian kotormu." Harapan besar apa yang ditunjukkan di sini
dan bagaimanakah kamu bukan hanya menuntut harapan bagi dirimu sendiri tetapi
menunjukkan kenyataan dari pengharapan itu melalui kehidupan yang kudus dan
suci?
Rabu12 Juni
BUKAN OLEH KUASA MANUSIA
Baca Zakharia 4. Harapan apakah
yang nyatakan di sini?
4:1. Datanglah kembali malaikat yang berbicara dengan aku
itu, lalu dibangunkannyalah aku seperti seorang yang dibangunkan dari tidurnya.
4:2 Maka berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau
lihat?" Jawabku: "Aku melihat: tampak sebuah kandil, dari emas
seluruhnya, dan tempat minyaknya di bagian atasnya; kandil itu ada tujuh
pelitanya dan ada tujuh corot pada masing-
masing pelita yang ada di bagian atasnya itu.
4:3 Dan pohon zaitun ada terukir padanya, satu di sebelah
kanan tempat minyak itu dan satu di sebelah kirinya."
4:4 Lalu berbicaralah aku, kataku kepada malaikat yang
berbicara dengan aku itu: "Apakah arti semuanya ini, tuanku?"
4:5 Maka berbicaralah malaikat yang berbicara dengan aku
itu, katanya kepadaku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?"
Jawabku: "Tidak, tuanku!"
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN
kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan,
melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel
engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang
bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
4:8 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
4:9 "Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini,
dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa
TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.
4:10 Sebab siapa yang memandang hina hari
peristiwa-peristiwa yang kecil, mereka akan bersukaria melihat batu pilihan di
tangan Zerubabel. Yang tujuh ini adalah mata TUHAN, yang menjelajah seluruh
bumi."
4:11. Lalu berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti
kedua pohon zaitun yang di sebelah kanan dan di sebelah kiri kandil ini?"
4:12 Untuk kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya:
"Apakah arti kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang
menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?"
4:13 Ia menjawab aku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti
semuanya ini?" Jawabku: "Tidak, tuanku!"
4:14 Lalu ia berkata: "Inilah kedua orang yang diurapi
yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi!"
Dalam penglihatan ini, Zakharia melihat kandil yang hidup oleh dua pohon
Zaitun, yang mengacu kepada kaki dian yang ada di bilik suci bait suci padang
belantara (Kel. 25:31-40). Tujuh lampu itu di letakkan di sekeliling
mangkuk besar yang menjadi tempat penyimpanan minyak.
Mangkuk itu, dengan pasokan minyaknya yang berlimpah, melambangkan
kepenuhan kuasa Allah melalui Roh-Nya. Tujuh lampu itu bersinar dengan cahaya
yang berlimpah, melambangkan kehadiran Allah, yang akan menghalau semua
kegelapan. Sama seperti minyak zaitun langsung mengalir dari pohon ke mangkuk
yang berada di atas kandil itu tanpa perantaraan manusia, maka kekuatan yang
datang dari Allah adalah tetap dan cukup dan juga tidak membutuhkan
perantaraan manusia.
Pekabaran dari penglihatan yang diberikan kepada nabi itu adalah bahwa bait
suci di Yerusalem akan segera dibangun. Roh Allah, bukan hanya usaha manusia,
menjamin penyelesaian pekerjaan itu. Pekabaran yang berani ini diberikan
meskipun faktanya bahwa hambatan yang dihadapi oleh para pembangun itu seperti
menghadapi gunung yang besar (ay. 7).
Nabi itu tidak diberitahukan siapa yang dilambangkan oleh kaki dian itu,
tetapi kita bisa memastikan bahwa dua pohon zaitun itu melambangkan dua
pemimpin Yehuda, Yosua dan Zerubabel. Dalam istilah dunia, posisi Zerubabel
tidak akan pernah sama seperti kekuasaan dan kekuatan leluhurnya Daud dan
Salomo. Dari sudut pandang manusia, semua usaha dan sumber daya yang ada tidaklah
mencukupi. Namun, firman Allah berjanji bahwa raja itu tidak selamat karena
jumlah tentara atau pahlawan oleh kekuatannya (Mzm. 33:16). Dengan cara
ini, kepada para pemimpin dikatakan bahwa itu hanya saat Roh Kudus memimpin
maka semua pelayanan akan memuliakan Tuhan.
Dalam ayat-ayat
yang bersifat nubuatan, orang-orang Kristen diberikan prinsip-prinsip penting
untuk diingat: Allah bisa saja memberikan tugas yang berat kepada kita, tetapi
melalui pekerjaan Roh Kudus-Nya, Dia dapat menyelesaikan Tujuan-Nya (lihat
Flp. 2:13; 4:13). Oleh Roh Kudus, Allah memberikan kuasa untuk melakukan
pekerjaan-Nya sekarang dan Dia akan lakukan kemudian. Ini diselesaikan bukan
karena usaha atau kekuatan manusia tetapi Tuhan bekerja melalui siapa saja yang
terbuka untuk digunakan oleh Dia.
Baca dengan saksama Zakharia 4:6.
Mengapakah sangat penting selalu mengingat untuk menyampaikan ketergantungan
kita kepada Allah? Apakah yang bisa terjadi saat kita melupakan bahwa apa yang
kita miliki, atau yang dapat kita lakukan, datanya hanya dari Tuhan dan kuasa-Nya
bekerja dalam kita.
Zakharia 4:6
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN
kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan,
melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
Kamis 13 Juni
MELEBIHI BERPUASA
Selama tahun
kedua pelayanan Zakharia, utusan dari Betel datang ke Yerusalem untuk
menanyakan pertanyaan kepada imam dan nabi (lihat Za. 7:1-13). Ketika mereka ditawan di Babylonia,
bangsa itu berpuasa selama bulan ke lima untuk meratapi kehancuran bait suci
(2 Raja. 25:8,9). Puasa ini adalah tambahan dari puasa yang diadakan pada
bulan keempat, ketujuh dan bulan kesepuluh (Za. 8:19). Pada bulan yang
keempat, kehancuran tembok Yerusalem diperingati (Yer. 39:2). Puasa
pada bulan ketujuh, Hari Pendamaian, adalah satu-satunya hari puasa yang
diperintahkan Allah melalui Musa (lihat Imamat 16). Akhirnya, bulan yang
kesepuluh, bangsa itu berkabung atas pengepungan Yerusalem (Yer. 39:1).
Karena penawanan sudah berakhir dan pembangunan bait suci hampir selesai,
bangsa itu bertanya-tanya apakah masih perlu berpuasa pada bulan yang kelima.
Baca jawaban Tuhan bagi mereka (Za. 7:8-14). Dalam cara apakah kata-kata ini dapat di terapkan
kepada diri kita sendiri?
Za. 7:8-14
7:8. Firman TUHAN datang kepada Zakharia, bunyinya:
7:9 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah
hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada
masing-masing!
7:10 Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing
dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap
masing-masing."
7:11 Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya
bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.
7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril,
supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta
alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu
datang murka yang hebat dari pada TUHAN.
7:13 "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu
dipanggil, demikianlah Aku tidak mendengarkan pada waktu mereka memanggil,
firman TUHAN semesta alam.
7:14 Oleh sebab itu Aku meniupkan mereka seperti angin badai
ke antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu
menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu lalang di sana; demikianlah
mereka membuat negeri yang indah itu menjadi tempat yang sunyi sepi."
Jawaban Allah melalui Zakharia
adalah rangkap dua: pertama, adalah penting bahwa umat Allah mengingat masa
lalu sehingga mereka jangan mengulanginya. Tuhan telah memperingatkan nenek moyang
bahwa Dia mengharapkan supaya mereka hidup dalam kebenaran dan penurutan.
Penawanan adalah hukuman atas pemberontakan mereka. Jadi, bangsa itu
dikumpulkan untuk belajar dari kesalahan masa lalu. Kedua, Tuhan tidak suka
dengan kelaparan manusia. Saat mereka berpuasa dan merendahkan diri mereka di
hadapan Allah, pertobatan dan kerendahan hati perlu ditunjukkan dalam apa yang
mereka lakukan. Berpuasa untuk menyatakan penyesalan seseorang adalah membuang
waktu dan usaha. Berpuasa, di antar hal-hal yang lain, harus menyatakan jenis
kematian atas mementingkan diri dalam hal ini sanggup mengesampingkan diri
sendiri dan menjangkau keluar dan melayani kebutuhan orang lain. "Semangat
puasa yang benar dan doa adalah roh yang menyerahkan pikiran, hati dan kehendak
kepada Allah."—Ellen G. White, Petunjuk Diet dan Makanan Anda, hlm.
199.
Dengan cara apakah kita dapat membuat perbuatan
kerohanian yang benar, seperti berpuasa bahkan berdoa, menjadi pengganti
sebagaimana iman Kristen yang benar seharusnya? Bawalah jawabanmu ke kelas pada
hari Sabat.
Jumat 14 Mei
Pendalaman : "Setan mengetahui bahwa mereka yang meminta pengampunan dan kasih
karunia Allah akan memperolehnya; itu sebabnya ia membeberkan dosa mereka di
hadapan mereka untuk membuat mereka putus asa. Terhadap mereka yang berusaha
menurut Allah, dengan tetap ia mencari-cari kesempatan untuk mengadakan
tuduhan. Bahkan sampai kepada pelayanan mereka yang terbaik dan paling bagus ia
usahakan supaya kelihatan jahat. Dengan segala daya yang tidak terhitung, yang
paling halus dan sangat kejam, ia berusaha memantapkan tuduhan terhadap mereka.
"Dengan
kekuatannya sendiri, manusia tidak dapat menghadapi tuduhan musuh. Dengan
pakaian yang bernoda dosa, sambil mengakui kesalahannya, ia berdiri di hadapan
Allah. Tetapi Yesus, Pembela kita, menyampaikan suatu permohonan yang berhasil
demi keselamatan semua orang yang dengan pertobatan dan iman telah menyerahkan
pemeliharaan jiwa mereka kepada-Nya. Ia membela perkara mereka, dan dengan
perjuangan dahsyat di Kalvari, menaklukkan pendakwa mereka. Penurutan yang
sempurna kepada hukum Allah telah memberi-Nya segala kuasa di surga dan di
bumi, dan Ia memohon dari Bapa-Nya rahmat dan pendamaian bagi manusia yang
bersalah. Kepada si pendakwa umat-Nya Ia memaklumkan "TUHAN kiranya
menghardik engkau, hai Iblis. Ini adalah orang-orang yang dibeli dengan
darah-Ku, puntung yang telah ditarik dari api." Dan kepada mereka yang bersandar
pada-Nya dalam iman, Ia memberi jaminan, "Lihat, dengan ini Aku telah
menjauhkan kesalahanmu dari padamu: Aku akan mengenakan kepadamu pakaian
pesta." Zakharia 3:4." —Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld.
4, hlm. 185,186.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.
Bacalah kutipan Ellen G. White di atas. Bagaimanakah ini dapat menolong
kita mengerti kebenaran yang besar bahwa keselamatan hanya oleh kasih karunia?
Dalam masa-masa keputusasaan pribadi yang besar karena kesalahan dan kelemahan
kita sendiri, bagaimanakah kita dapat menarik penghiburan dan harapan dari
kata-kata itu? Bagaimanakah kita dapat belajar untuk membuat kebenaran yang
ajaib ini menjadi sumber kekuatan yang menolong kita untuk tidak meninggalkan
Tuhan dalam menyampaikan keluhan kita dalam perasaan ketidaklayakan kita?
Sebaliknya, bagaimanakah kita dapat membuat kebenaran yang ajaib ini menjadi
sumber ketetapan hati kita untuk melanjutkan mengasihi Allah dan menuruti
semua perintah-perintah-Nya?
2.
Saat di kelas, kembalilah ke pertanyaan terakhir di hari Kamis. Mengapakah
kita mudah jatuh ke dalam perangkap itu? Pada saat yang sama, bahaya apakah
yang terjadi ketika kita membuat agama kita hanya sebagai pelayanan sosial?
Bagaimanakah kita mencapai keseimbangan?
3.
Bagaimanapun sulitnya beberapa bagian buku Zakharia, pelajaran apakah yang
dapat kita ambil tentang kehidupan Kristiani?
No comments:
Post a Comment