Pelajaran 7 Sekolah Sabat dalam bentuk ebook untuk Ipad Apple, Samsung, Android, download di sini
Renungan Pagi 14-19 Mei 2013 dalam bentuk ebook untuk Ipad, Samsung, Android, download di sini
Namun, melalui inspirasi Ilahi, Mikha melihat terang dalam waktu gelap ini. Dengan bantuan pemandangan Allah, dia melihat jauh kepada penghukuman yang akan datang. Mikha memberikan kata-kata yang mendorong dan berkata bahwa Tuhan telah mengurapi pemimpin yang akan datang dari Betlehem. Mesias akan menjadi pemimpin yang akan menyelamatkan Israel dan berbicara damai kepada bangsa-bangsa dengan mengajarkan mereka "menggunakan pedang mereka menjadi mata bajak" (Mi. 4:3). Teguran Allah akan menjadi saluran pemulihan dan berkat-berkat pokok.
Renungan Pagi 14-19 Mei 2013 dalam bentuk ebook untuk Ipad, Samsung, Android, download di sini
Umat Istimewa
Allah (Mikha)
Sabat Petang
Bacalah Untuk Pelajaran Pekan Ini: Mi. 1:1-9; 2 Kor.
11:23-27; Mi. 2:1- 11; 5:2; 6:1-8; 7:18-20.
Ayat Hafalan: "Hai manusia, telah diberitahukan
kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku
adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan
Allahmu?" (Mi. 6:8).
Pokok Pikiran: Bahkan di tengah-tengah kemurtadan,
Tuhan bersedia mengampuni dan menyembuhkan umat-Nya.
Nabi Mikha melayani pada masa tergelap dari sejarah Israel.
Negara itu telah lama terbagi menjadi dua kerajaan. Akhirnya, Asyur
mengakhiri kerajaan utara, dan Mikha dapat melihat kejahatan dan kekejaman
merayap masuk ke kerajaan Yehuda di Selatan. Dia berkhotbah menentang dosa-dosa
fatal seperti ketidakjujur, ketidakadilan, penyuapan, dan ketidakpercayaan.
Mikha adalah nabi pertama yang meramalkan kehancuran Yerusalem (Mikha
3:12).
Namun, melalui inspirasi Ilahi, Mikha melihat terang dalam waktu gelap ini. Dengan bantuan pemandangan Allah, dia melihat jauh kepada penghukuman yang akan datang. Mikha memberikan kata-kata yang mendorong dan berkata bahwa Tuhan telah mengurapi pemimpin yang akan datang dari Betlehem. Mesias akan menjadi pemimpin yang akan menyelamatkan Israel dan berbicara damai kepada bangsa-bangsa dengan mengajarkan mereka "menggunakan pedang mereka menjadi mata bajak" (Mi. 4:3). Teguran Allah akan menjadi saluran pemulihan dan berkat-berkat pokok.
*Pelajari Pelajaran Pekan ini untuk persiapan Sabat, 18 Mei.
Minggu
12 Mei
HATI
NABI YANG SAKIT
Dalam Mikha 1:1-9, Nabi mengundang seluruh dunia untuk
menyaksikan penghakiman Allah terhadap orang-orang berdosa. Ibukota Samaria dan
Jerusalem dipilih karena pemimpin mereka gagal menjadi teladan dalam hal mengikut
Allah dengan hati yang tidak terbagi. Kedua kota ini yang akan pertama kali
menderita kehancuran.
Pemikiran akan penghakiman yang menghancurkan menghasilkan
tekanan dalam kehidupan Mikha. Karena panggilannya sebagai nabi mempersatukan
dia dengan tujuan Allah, dia tidak memiliki pilihan lain, tetapi harus mengumumkan
apa yang akan terjadi dalam waktu dekat. Tetapi Mikha juga mengasihi bangsanya
itu, dan rencana penawanan ini membawa dia kepada ratapan pribadi. Sering
sekali berita buruk memberikan pengaruh yang sangat menghancurkan ke dalam
pemikiran dan tubuh nabi itu.
Apakah yang ayat-ayat
berikut ini ajarkan tentang kesulitan nabi-nabi? Bil. 11:10-15; 1 Raja. 19:14;
Yer. 8:21-9:2; Yeh 24:15-18; 2 Kor 11:23-27
Bil. 11:10-15;
11:10 Ketika
Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis di
depan pintu kemahnya, bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu
dipandang jahat oleh Musa.
11:11 Lalu
berkatalah Musa kepada TUHAN: "Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan
buruk dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia di mata-Mu, sehingga Engkau
membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini?
11:12 Akukah
yang mengandung seluruh bangsa ini atau akukah yang melahirkannya, sehingga
Engkau berkata kepadaku: Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang
menyusu, berjalan ke tanah yang Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek
moyangnya?
11:13 Dari
manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab
mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan.
11:14 Aku
seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab
terlalu berat bagiku.
11:15 Jika Engkau
berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja, jika aku
mendapat kasih karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus melihat
celakaku."
1 Raja. 19:1-4;
19:1. Ketika
Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia
membunuh semua nabi itu dengan pedang,
19:2 maka
Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya
para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira
pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari
mereka itu."
19:3 Maka
takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai
ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
19:4 Tetapi ia
sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah
sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu!
Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada
nenek moyangku."
Yer. 8:21-9:2;
8:21 Karena
luka puteri bangsaku hatiku luka; aku berkabung, kedahsyatan telah menyergap
aku.
8:22 Tidak
adakah balsam di Gilead? Tidak adakah tabib di sana? Mengapakah belum datang
juga kesembuhan luka puteri bangsaku?
9:1. Sekiranya
kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata, maka siang malam aku
akan menangisi orang-orang puteri bangsaku yang terbunuh!
9:2 Sekiranya
di padang gurun aku mempunyai tempat penginapan bagi orang-orang yang sedang
dalam perjalanan, maka aku akan meninggalkan bangsaku dan menyingkir dari pada
mereka! Sebab mereka sekalian adalah orang-orang berzinah, suatu kumpulan
orang-orang yang tidak setia.
Yeh 24:15-18;
24:15. Kemudian
datanglah firman TUHAN kepadaku:
24:16 "Hai
anak manusia, lihat, Aku hendak mengambil dari padamu dia yang sangat kaucintai
seperti yang kena tulah, tetapi janganlah meratap ataupun menangis dan
janganlah mengeluarkan air mata.
24:17 Diam-diam
saja mengeluh, jangan mengadakan ratapan kematian; lilitkanlah destarmu dan
pakailah kasutmu, jangan tutupi mukamu dan jangan makan roti perkabungan."
24:18 Pada
paginya aku berbicara kepada bangsa itu dan pada malamnya isteriku mati. Pada
pagi berikutnya aku melakukan seperti diperintahkan kepadaku.
2 Kor 11:23-27
11:23 Apakah
mereka pelayan Kristus? --aku berkata seperti orang gila--aku lebih lagi! Aku
lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar
batas; kerap kali dalam bahaya maut.
11:24 Lima kali
aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan,
11:25 tiga kali
aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam
kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.
11:26 Dalam
perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari
pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di
kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak
saudara-saudara palsu.
11:27 Aku
banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar
dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,
Nabi-nabi Allah terlibat dalam berita-berita yang mereka
beritakan. Mereka tidak menikmati untuk berbicara tentang hal-hal buruk yang
akan terjadi. Mereka sering menggunakan ratapan untuk menyatakan reaksi mereka
untuk bencana yang akan datang. Rasa sakit itu nyata. Kepada pendengarnya,
pekabarannya berisikan baik dalam kata-kata nubuatan dan juga tanda-tanda lahiriah,
yang sering memperlihatkan penderitaan yang dalam yang memancar dari dalam.
Reaksi Mikha terhadap pengadilan Ilahi mengingatkan kita kepada Yesaya, yang
berjalan setengah telanjang selama tiga tahun dan tanpa alas kaki sebagai tanda
yang memalukan bahwa penawanan akan terjadi. Bagi mereka yang memiliki
narasumber, kamu dapat membaca tentang penderitaan yang besar ini yang dialami
oleh Ellen G. White dalam pelayanannya; ini akan menolong kita untuk memahami
lebih baik apa yang pelayan Allah akan hadapi.
Baca 1 Petrus 4:14-16
dan kemudian lihat dirimu sendiri dan apa pun pencobaan yang sedang kamu lalui.
Berapa besarkah penderitaan yang kamu alami oleh karena kesetiaanmu kepada
Allah? Berapa banyak karena ketidaksetiaanmu?
1 Petrus 4:14-16
4:14
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
4:15 Janganlah
ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau
penjahat, atau pengacau.
4:16 Tetapi,
jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan
hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.
Senin 13 Mei
MEREKA YANG MERANCANG
KELALIMAN
Baca Mikha 2:1-11 dan
Mikha 3. Dosa apakah yang mengancam untuk membawa penghakiman atas orang-orang
ini?
Mikha 2:1-11
2:1. Celakalah
orang-orang yang merancang kedurjanaan dan yang merencanakan kejahatan di
tempat tidurnya; yang melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada dalam
kekuasaannya;
2:2 yang
apabila menginginkan ladang-ladang, mereka merampasnya, dan rumah-rumah, mereka
menyerobotnya; yang menindas orang dengan rumahnya, manusia dengan milik
pusakanya!
2:3 Sebab itu beginilah
firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini, dan
kamu tidak dapat menghindarkan lehermu dari padanya; kamu tidak dapat lagi
berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan.
2:4 Pada hari
itu orang akan melontarkan sindiran tentang kamu dan akan memperdengarkan suatu
ratapan dan akan berkata: "Kita telah dihancurluluhkan! Bagian warisan
bangsaku telah diukur dengan tali, dan tidak ada orang yang mengembalikannya,
ladang-ladang kita dibagikan kepada orang-orang yang menawan kita."
2:5 Sebab itu
tidak akan ada bagimu orang yang melontarkan tali dengan undian di dalam jemaah
TUHAN.
2:6.
"Janganlah ucapkan nubuat," kata mereka itu, "orang tidak
mengucapkan nubuat seperti itu! Noda tidak akan menimpa kita."
2:7 Bolehkah
hal itu dikatakan, keturunan Yakub? Apakah TUHAN kurang sabar? Atau seperti
inikah tindakan-Nya? Bukankah firman-Ku baik terhadap orang yang benar
kelakuannya?
2:8 Tetapi
kamulah yang bangkit sebagai musuh terhadap umat-Ku. Kamu merebut jubah dari
orang-orang yang suka damai, dari orang-orang yang berjalan lewat dengan
tenteram, yang tidak cenderung kepada perang.
2:9 Para isteri
di antara umat-Ku kamu halau dari rumah kesayangannya, dari bayi-bayinya kamu
mengambil untuk selama-lamanya, semarak yang telah Kuberikan kepada mereka.
2:10 Bangkitlah
dan pergilah, sebab ini bukan tempat perhentian bagimu! Oleh karena kenajisan
maka kamu akan dibinasakan dengan kebinasaan yang tidak terpulihkan.
2:11 Seandainya
seseorang datang mereka-reka yang hampa dan dusta: "Aku bernubuat kepadamu
tentang anggur dan arak," maka dialah yang patut menjadi orang yang
bernubuat terhadap bangsa ini!
Mikha 3
3:1. Kataku:
Baiklah dengar, hai para kepala di Yakub, dan hai para pemimpin kaum Israel!
Bukankah selayaknya kamu mengetahui keadilan,
3:2 hai kamu
yang membenci kebaikan dan yang mencintai kejahatan? Mereka merobek kulit dari
tubuh bangsaku dan daging dari tulang-tulangnya;
3:3 mereka
memakan daging bangsaku, dan mengupas kulit dari tubuhnya; mereka meremukkan
tulang-tulangnya, dan mencincangnya seperti daging dalam kuali, seperti
potongan-potongan daging di dalam belanga.
3:4 Mereka
sendirilah nanti akan berseru-seru kepada TUHAN, tetapi Ia tidak akan menjawab
mereka; Ia akan menyembunyikan wajah-Nya terhadap mereka pada waktu itu, sebab
jahat perbuatan-perbuatan mereka.
3:5 Beginilah
firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsaku, yang apabila mereka
mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka menyerukan damai, tetapi terhadap
orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan
perang.
3:6 Sebab itu
hari akan menjadi malam bagimu tanpa penglihatan, dan menjadi gelap bagimu
tanpa tenungan. Matahari akan terbenam bagi para nabi itu, dan hari menjadi
hitam suram bagi mereka.
3:7 Para
pelihat akan mendapat malu dan tukang-tukang tenung akan tersipu-sipu; mereka
sekalian akan menutupi mukanya, sebab tidak ada jawab dari pada Allah.
3:8. Tetapi aku
ini penuh dengan kekuatan, dengan Roh TUHAN, dengan keadilan dan keperkasaan,
untuk memberitakan kepada Yakub pelanggarannya dan kepada Israel dosanya.
3:9 Baiklah
dengarkan ini, hai para kepala kaum Yakub, dan para pemimpin kaum Israel! Hai
kamu yang muak terhadap keadilan dan yang membengkokkan segala yang lurus,
3:10 hai kamu
yang mendirikan Sion dengan darah dan Yerusalem dengan kelaliman!
3:11 Para
kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi pengajaran
karena bayaran, para nabinya menenung karena uang, padahal mereka bersandar
kepada TUHAN dengan berkata: "Bukankah TUHAN ada di tengah-tengah kita!
Tidak akan datang malapetaka menimpa kita!"
3:12 Sebab itu
oleh karena kamu maka Sion akan dibajak seperti ladang, dan Yerusalem akan
menjadi timbunan puing, dan gunung Bait Suci akan menjadi bukit yang berhutan.
"Tampilnya Ahaz di atas takhta kerajaan menyebabkan
Yesaya dan rekan-rekannya berhadapan langsung dengan kondisi-kondisi yang lebih
mengerikan daripada apa yang pernah terjadi sejak adanya kerajaan Yehuda,
Banyak orang yang tadinya bertahan terhadap pengaruh menggiurkan dari praktik-praktik
menyembah berhala sekarang sudah mulai terbujuk untuk ikut ambil bagian dalam
menyembah dewa-dewa kafir. Raja-raja di Israel sedang membuktikan
ketidakberesan terhadap keyakinan; para nabi palsu bermunculan dengan
pekabaran-pekabaran yang menyesatkan; bahkan sampai kepada imam-imam mau
mengajar kalau diberi upah. Namun para pemimpin dalam kemurtadan masih mau
tetap memelihara tata cara kebaktian Ilahi dan menyatakan masih masuk bilangan
di antara umat Allah.
"Nabi Mikha, yang membawakan kesaksiannya selama
masa-masa yang menyusahkan tersebut, memaklumkan bahwa orang-orang berdosa di
Sion, sementara mengaku "bersandar kepada Tuhan" dengan hujat
membanggakan diri, "Bukankah Tuhan ada di tengah-tengah kita? Tidak akan
datang malapetaka menimpa kita!," terus "mendirikan Sion dengan darah, dan Yerusalem
dengan kelaliman. Mikha 3:11, 10."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld 3,
hlm. 263.
Salah satu persoalan yang tetap dihadapi bangsa Ibrani
adalah penipuan sehubungan dengan status istimewa mereka sebagai umat
Allah—pengetahuan mereka akan Allah yang benar, sebagai lawan terhadap
kebodohan penyembahan berhala (lihat Mzm. 115:4-9)—bagaimanapun membuat mereka
kebal terhadap ganjaran Ilahi. Kebenaran yang mengerikan, bagaimanapun juga,
itu adalah tepat bahwa mereka telah memiliki status istimewa di hadapan Allah
bahwa mereka akan dianggap lebih bersalah oleh karena dosa-dosa mereka. Lagi
dan lagi, seperti dalam buku Ulangan, Tuhan memperingatkan mereka bahwa semua
berkat, perlindungan, dan kemakmuran yang akan mereka miliki adalah tergantung
kepada penurutan mereka kepada hukum-Nya, seperti yang terdapat dalam
peringatan ini: "Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan
engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya
jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah
kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu" (Ulangan 4:9).
Bagaimanapun usaha
kita mencoba untuk menipu diri kita, dalam cara apakah kita, sebagai anggota
Masehi Advent Hari Ketujuh, dengan terang yang sangat besar, dalam keadaan
berbahaya dengan melakukan kesalahan yang sama?
Selasa 14 Mei
PENGUASA BARU DARI
BETLEHEM
Dalam buku Mikha suasana hati sering berubah dengan drastis
dari kemurungan kepada pengharapan yang tinggi. Harapan ini terlihat dalam
salah satu nubuatan tentang Mesias yang paling terkenal.
Baca Mikha 5:2.
Siapakah yang dibicarakan di sini dan apakah yang diajarkan kepada kita tentang
Dia? Lihat juga Yoh 1:1-3; 8:58; Kol 1:16,17
Yoh 1:1-3; 8:58;
1:1. Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
1:2 Ia pada
mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala
sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan.
8:58 Kata Yesus
kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi,
Aku telah ada."
Kol 1:16,17
1:16 karena di
dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di
bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun
kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia
dan untuk Dia.
1:17 Ia ada
terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
Dari kota kecil di Yudea akan datang Seorang dari kekekalan
yang akan memerintah Israel. Mikha 5:2 adalah salah satu ayat Alkitab yang
paling mulia yang dituliskan dengan tujuan menguatkan pengharapan dari umat
manusia, yang dengan tekun menunggu seorang pemimpin impian yang dijanjikan
oleh nabi. Pemerintahannya akan mengantarkan masa-masa kekuatan, keadilan dan
damai (Mi. 5:4-6).
Daud adalah berasal dari Betlehem, kota yang disebut juga
Efrata (Kej. 35:19). Penyebutan kota ini menekankan kerendahan hati baik Daud
maupun penerusnya di masa yang akan datang, yang akan menjadi Gembala yang Benar
bagi bangsa ini (Mi.5:4), Dalam kota Betlehem yang sederhana, Nabi Samuel
mengurapi putra bungsu Isai, Daud, yang memerintah atas semua Israel (1 Sam
16:1-13; 17:12). Saat orang Majus datang mencari "raja Yahudi" yang
baru lahir, Raja Herodes meminta ahli taurat untuk mencari (Mat 2:4-6). Mereka
memberikan ayat kepadanya, yang mana telah dinubuatkan bahwa Mesias akan
datang dari kota kecil, Betlehem.
Pemikiran kita yang telah jatuh dan terbatas tidak dapat
memahami bahwa bayi lahir yang tidak lain adalah Allah yang kekal, Pencipta
langit dan bumi. "Sejak masa kekekalan Tuhan Yesus Kristus satu dengan
Bapa"—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld 5, hlm. 13. Bagaimana luar
biasanya pun pemikiran, ini adalah salah satu fondasi kebenaran dalam kekristenan:
Allah Pencipta mengambil rupa manusia dan dalam kemanusiaannya, Dia menawarkan
diri-Nya sebagai korban untuk dosa kita. Jika kamu mengambil waktu untuk
memikirkannya apakah yang diajarkan hal ini baik nilai dari kehidupan kita
maupun bagaimanakah nilai kita secara pribadi bagi Allah, kamu akan mengalami
perubahan hidup. Ketika begitu banyak orang bergumul untuk mengetahui tujuan
dan arti hidupnya, kita memiliki dasar pada Salib, yang bukan hanya jangkar
hidup kita tetapi juga memberikan pengharapan untuk sesuatu yang lebih besar
daripada apa yang bisa diberikan oleh dunia ini.
Rabu15 Mei
APAKAH YANG BAIK
Pada permulaan Mikha 6, Allah berdialog dengan umat-Nya,
mendaftarkan semua hal yang Dia telah lakukan untuk kepentingan mereka. Dalam
menanggapinya, orang-orang yang beribadah di dalam kaabah bertanya apakah yang
menyenangkan bagi Allah. Apakah yang merupakan persembahan yang berterima:
anak lembu berumur setahun, ribuan domba jantan, puluhan ribu curahan minyak,
atau bahkan anak sulung mereka? Ada tahap-tahap yang stabil di sana dalam hal
ukuran dan nilai dari persembahan yang di daftarkan di sana.
Baca Mikha 6:1-8.
Kebenaran yang sangat penting apa yang diajarkan di sini? Mengapakah ini
sangat penting bagi kita khususnya sebagai Masehi Advent Hari Ketujuh? Apakah
yang disampaikan kepada kita tentang kebenaran itu lebih dari hanya doktrin
yang benar dan pemahaman yang jelas akan nubuatan? Lihat Mat. 23:23
Mikha 6:1-8,
6:1. Baiklah
dengar firman yang diucapkan TUHAN: Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan
gunung-gunung, dan biarlah bukit-bukit mendengar suaramu!
6:2 Dengarlah,
hai gunung-gunung, pengaduan TUHAN, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar
bumi! Sebab TUHAN mempunyai pengaduan terhadap umat-Nya, dan Ia beperkara
dengan Israel.
6:3
"Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah
Kulelahkan? Jawablah Aku!
6:4 Sebab Aku
telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari
rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai
penganjurmu.
6:5 Umat-Ku,
baiklah ingat apa yang dirancangkan oleh Balak, raja Moab, dan apa yang dijawab
kepadanya oleh Bileam bin Beor dan apa yang telah terjadi dari Sitim sampai ke
Gilgal, supaya engkau mengakui perbuatan-perbuatan keadilan dari TUHAN."
6:6.
"Dengan apakah aku akan pergi menghadap TUHAN dan tunduk menyembah kepada
Allah yang di tempat tinggi? Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban
bakaran, dengan anak lembu berumur setahun?
6:7 Berkenankah
TUHAN kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan
kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku
karena dosaku sendiri?"
6:8 "Hai
manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut
TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan
rendah hati di hadapan Allahmu?"
Mat. 23:23
23:23 Celakalah
kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang
munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar,
tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan
belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan
diabaikan.
Nabi itu mengatakan bahwa Allah telah menyatakan apa yang
Dia inginkan. Melalui pengajaran Musa, mereka telah tahu apa yang telah Allah
lakukan bagi mereka (Ul. 10:12,13). Jawaban Mikha bukanlah satu wahyu yang baru
yang menandakan berubahnya tuntutan Allah Pengorbanan dan pelayanan keimamatan
bukanlah menjadi perhatian Allah yang pertama. Keinginan Allah yang tertinggi
adalah memiliki orang-orang yang berlaku adil terhadap sesama manusia dengan
penyembahan yang konsisten dan kasih kepada Tuhan. Persembahan yang paling
besar yang umat Allah dapat berikan kepada Allah adalah penurutan.
Mikha 6:8 adalah pernyataan keinginan Allah tersingkat
kepada umat-Nya. Itu menyimpulkan semua pengajaran nabi tentang agama yang
benar. Menampilkan kehidupan yang adil, murah hati serta berjalan dekat dengan
Allah, Keadilan adalah sesuatu yang dilakukan manusia atas dorongan Roh Allah,
Hal ini harus dilakukan dengan jujur dan tidak berat sebelah, khususnya kepada
yang lemah dan tidak memiliki Kuasa, yang dimanfaatkan oleh orang lain.
Kebaikan berarti dengan bebas dan suka rela menunjukkan kasih, kesetiaan dan kejujuran
kepada orang lain. Berjalan bersama Allah artinya membuat Allah yang pertama
dan hidup dalam keselarasan dengan keinginan-Nya.
Mengapakah lebih
mudah memelihara Sabat secara ketat dari pada berlaku adil, mencintai belas
kasihan, dan berjalan dengan rendah hati di hadapan Allah?
Kamis 16 Mei
KE KEDALAMAN LAUT
Buku Mikha dimulai dengan gambaran penghakiman tetapi
diakhiri dengan kata-kata pengharapan. Ada orang yang berusaha menjelaskan
atau menolak kenyataan dari penghakiman Allah. Melakukan hal seperti itu
adalah jatuh ke dalam jerat yang dilakukan oleh orang-orang pada zaman Mikha,
yaitu mereka yang percaya bahwa Allah tidak akan pernah menghakimi bangsa pilihan-Nya.
Keadilan Allah adalah sisi lain dari kasih dan
perhatian-Nya. Berita baik yang disampaikan oleh Mikha adalah bahwa penghukuman
tidak pernah menjadi kata-kata terakhir Allah. Perbuatan Allah dalam Alkitab
tetap melangkah dari penghakiman kepada pengampunan, dari penghukuman kepada
rahmat, dan dari penderitaan kepada pengharapan.
Baca Mikha 7:18-20. Bagaimanakah Injil dinyatakan dalam
ayat-ayat ini? Harapan apa yang terlihat bagi kita semua? Mengapakah kita
sangat membutuhkannya?
Ayat-ayat penutup Mikha menyajikan pujiannya yang dipenuhi
dengan harapan. Pertanyaan "Siapakah yang seperti Allah...?" sesuai
dengan nama Mikha, yang artinya "Siapakah yang seperti Tuhan?" Itu
bertindak sebagai peringatan akan keunikan Tuhan dan menegaskan kebenaran
bahwa tidak ada yang seperti Dia. Dia adalah Pencipta, selebihnya yang lain
hanya ciptaan. Yang paling penting adalah rahmat dan pengampunan-Nya, Allah
yang pergi melakukan kemungkinan yang paling tidak bisa dibayangkan untuk
menyelamatkan kita dari kehancuran. Dia lakukan itu untuk bangsa Ibrani dan Dia
akan lakukan juga untuk kita.
Ini tidak mustahil bahwa kita sekarang dikelilingi oleh
keadaan yang sulit dan pengalaman yang menyakitkan yang membuat kita
bertanya-tanya mengapakah Allah membiarkan ini terjadi. Kadang kala sangat
sulit untuk menerima hal ini. Dalam waktu yang seperti itu, pengharapan kita
hanya dengan Tuhan, yang menjanjikan untuk melemparkan dosa kita ke kedalaman
laut. Ada pengharapan di masa depan melalui mengingat apa yang telah dilakukan
Allah di masa lalu.
Lihatlah dirimu. Mengapakah satu-satunya pengharapanmu hanya
ada dalam janji bahwa Allah akan membuang dosa-dosamu "ke kedalaman
laut?"
Jumat 17 Mei
Pendalaman: "Sekiranya Yerusalem telah mengetahui
kesempatan yang diberikan kepadanya, dan telah menghiraukan terang yang dikirim
oleh surga kepadanya, maka ia sebenarnya dapat berdiri dalam kemakmuran yang dibanggakan,
permaisuri kerajaan, bebas dalam besarnya kekuasaan yang dikaruniakan Allah
kepadanya. Tidak akan ada tentara bersenjata lengkap berdiri di pintu
gerbangnya,... Nasib yang mulia yang sebenarnya dapat mendatang-: kan berkat
kepada Yerusalem sekiranya ia telah menerima Penebusnya terbayang di hadapan
Anak Allah, la melihat bahwa dengan perantaraan Dia, kota itu dapat disembuhkan
dari penyakitnya yang menyedihkan, dibebaskan dari perhambaan, dan didirikan sebagai
ibukota yang kuat di dunia. Dari temboknya burung dara perdamaian sebenarnya
akan terbang ke segenap bangsa. Sebenarnya ia dapat menjadi mahkota kemuliaan
bagi dunia."—Ellen G. White, AlfadanOmega,jld.6,hlm.l98.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN
1. Jika kamu ingin mengerti dalam konteks yang lebih modern
penderitaan yang sering dialami oleh nabi-nabi Allah, bacalah dari buku Ellen
G. White, Life Sketches. Apakah yang diajarkan oleh buku ini tentang kerja
keras dan pencobaan yang akan dihadapi oleh juru kabar Allah yang setia?
2. Adalah sangat mudah untuk tertangkap dalam bentuk keagamaan,
tradisi dan ritual, yang semuanya mungkin baik. Pada saat yang sama, meskipun,
apa yang terjadi ketika bentuk dan ritual ini menjadi akhir dalam diri mereka,
gantinya menunjuk kita ke arah apakah arti yang benar menjadi pengikut Allah
yang kita sembah dengan bentuk-bentuk itu?
3. Pikirkanlah lagi seluruh pemikiran inkarnasi, pemikiran
bahwa Allah Pencipta mengambil rupa manusia dalam diri-Nya. Seperti ahli teologi
abad pertengahan menuliskan, "Dengan mempertahankan Dia sebelumnya,
Kristus mengambil ke dalam diri-Nya apa yang bukan diri-Nya—dan itu adalah
kemanusiaan kita. Pikirkan tentang apa yang kebenaran menakjubkan ini ungkapkan
kepada kita tentang kasih Allah kepada kita. Mengapakah harus kebenaran ini
mengisi kita dengan pengharapan, ucapan syukur dan pujian, tanpa memandang
keadaan?
No comments:
Post a Comment