Pelajaran 3 Triwulan II 2013

SSD 3 T2 2013 untuk Ipad Apple, Samsung dan Android download di sini


Allah yang Kudus dan Adil (Yoel)
Sabat Petang
Bacalah Untuk Pelajaran Pekan Ini: Joel 1; 2:28,29; Kisah. 2:1-21; Yoel 2:3; Roma 10:13; Mal. 10:28-31.
Ayat Hafalan : "Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?" (Yoel 2:11).
Pokok Pikiran: Allah dapat menggunakan krisis untuk membuat umat-Nya peka terhadap baik ketergantungan mereka kepada-Nya dan kebutuhan mereka akan pembaruan dan reformasi rohani.
Pada ada tulah belalang besar dan kekeringan yang mengerikan yang terjadi  sebelum kehancuran kerajaan Yehuda, nabi Yoel—sezaman dengan  Amos dan Hosea- melihat tanda hari penghakiman yang "besar dan menakutkan" (Yoel 2:31). Dihadapkan dengan krisis yang demikian, dia me­manggil penduduk Yehuda untuk meninggalkan dosa mereka dan kembali kepada Allah. Dia menggambarkan belalang sebagai tentara Allah dan melihat kepada penghukuman Allah bagi orang Israel yang tidak setia.
Nubuatan Yoel yaitu penghakiman Allah di masa yang akan datang, Allah akan membuat tulah belalang sebagai perbandingan. Tetapi penghakiman yang sama itu akan membawa berkat yang tidak sepadan bagi mereka yang setia ke­pada Tuhan dan mereka yang mengikuti pengajaran-Nya; itu tidak masalah be­rapa keras, penghakiman dapat memimpin orang kepada keselamatan dan pe­nebusan bagi orang yang hatinya terbuka bagi tuntunan Tuhan.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 20 April.

Minggu 14 April
BENCANA NASIONAL
Baca Yoel 1:1-12. Apakah yang terjadi kepada tanah Yeluida?
Nabi, yang tinggal di daerah pertanian, memanggil para petani yang ke­cewa karena kehilangan hasil panen gandum dan buah mereka. Kehancuran ekologi akan melumpuhkan ekonomi nasional selama bertahun-tahun. Tam­bahannya untuk kehilangan makanan, keteduhan dan kayu kayu, adanya an­caman erosi. Beberapa jenis pohon buah di di Palestina memerlukan waktu dua puluh tahun untuk bisa produktif. Faktanya, kehancuran pertanian dan peng­gundulan hutan adalah taktik untuk menyerang musuh, menghukum mereka dengan membuat ketidakmungkinan untuk pemulihan yang cepat.
Baca Ulangan 28:38. Bagaimanakah itu menolong Kita untuk mema­hami apa yang terjadi di Yehuda?
Ulangan 28:38
Banyak benih yang akan kaubawa ke ladang, tetapi sedikit hasil yang akan kaukumpulkan, sebab        belalang akan menghabiskannya.

Yoel menggunakan empat istilah berbeda untuk belalang (Yoel 1:4), untuk maksud menunjukkan kehebatan tulah yang menyeluruh itu. Kehancuran yang disebabkan oleh belalang bahkan bertambah buruk oleh karena kekeringan. Semua tanaman petani harapkan sudah tersiram, dan petani putus asa karena tidak ada yang bisa dimakan atau dijual; bahkan mereka tidak memiliki bibit lagi untuk ditanam. Bencana yang seperti itu adalah sesuatu yang tidak pernah didengar oleh nenek moyang mereka dan sesuatu yang akan diceritakan untuk generasi berikutnya. Faktanya bahwa bencana yang seperti itu tidak pernah terjadi sebelumnya menambah pentingnya keadaan ini.
Nabi juga memberitahukan kehancuran dari makanan pokok di tanah Isra­el, seperti anggur, gandum dan minyak (UI. 14:23; 18:4). Gandum dan jelai adalah padi-padian yang paling penting di Palestina. Anggur dan ara pada za­man Alkitab menggambarkan kedamaian hidup dan kelimpahan berkat Allah di Tanah Perjanjian (I Raja. 4:25; Mi. 4:4; Za. 3:10). Gambaran yang indah dari damai dan kemakmuran adalah dapat duduk di bawah pohon anggur dan ara milik sendiri. Sekarang, semua hal ini terancam oleh penghakiman Ilahi yang akan datang oleh karena dosa mereka.
Panen adalah masa yang menyenangkan (Maz 4:7; Yes 9:3). Walaupun tanah di Israel adalah pemberian Tuhan, itu masih milik Tuhan. Israel diharap­kan menjadi penatalayan yang setia atas tanah itu. Di atas semuanya  rakyat di­harapkan untuk menyembah dan mengikuti Allah, karena Dia adalah satu-sat- unya yang memberikan mereka tanah yang terbaik.
Senin 15 April
TIUPLAH TROMPET
Ketika bencana alam terjadi, mereka mempertanyakan beberapa perta­nyaan, seperti, "Mengapakah Allah membiarkan ini terjadi?" "Mengapakah ada orang hidup sementara yang lain mati?" "Apakah ada pelajaran yang bisa kita pelajari?" Yoel tidak ragu bahwa tulah belalang akan menuntun kepada wawasan yang lebih luas untuk rancangan Allah yang menyeluruh. Dalam pa­sal satu, di bawah inspirasi Ilahi, nabi menghubungkan krisis nasional kepada keadaan kerohanian di tanah itu. Belalang tidak meninggalkan apa pun yang bisa mereka persembahkan kepada Tuhan. Persembahan tepung dan minyak sebagai persembahan harian di kaabah, sesuai dengan petunjuk yang terca­tat dalam Kel. 29:40 dan Bil. 25:58. Meniadakan persembahan itu adalah pa­rah, tetapi itu harus dipersiapkan sebagai satu peringatan kepada rakyat ten­tang keadaan mereka yang serius. Kehilangan kesempatan bahkan untuk mem­persembahkan persembahan yang melambangkan pelanggaran akan perjanjian antara Allah dengan Israel. Tetapi, tidak seperti banyak nabi yang lain, Yoel ti­dak menggunakan banyak waktu untuk mengenali kegagalan bangsa itu. Dia jauh lebih tertarik untuk memikirkan obat seperti yang digambarkan oleh Dok­ter Ilahi Israel.
Baca Yoel 1:13-20. Apakah yang Yoel katakan kepada bangsa itu? Ba­gaimanapun uniknya keadaan, dalam cara apakah hal itu dikatakan di sini satu permohonan yang biasanya terdapat dalam seluruh Alkitab, baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru?
Yoel 1:13-20
1:13 Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu, korban sajian dan korban curahan.
1:14. Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN.
1:15 Wahai, hari itu! Sungguh, hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.
1:16 Bukankah di depan mata kita sudah lenyap makanan, sukaria dan sorak-sorai dari rumah Allah kita?
1:17 Biji-bijian menjadi kering di dalam tanah, lumbung-lumbung sudah licin tandas, rengkiang-rengkiang sudah runtuh, sebab gandum sudah habis.
1:18 Betapa mengeluhnya hewan dan gempar kawanan-kawanan lembu, sebab tidak ada lagi padang rumput baginya; juga kawanan kambing domba terkejut.
1:19 Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, sebab api telah memakan habis tanah gembalaan di padang gurun, dan nyala api telah menghanguskan segala pohon di padang.
1:20 Juga binatang-binatang di padang menjerit karena rindu kepada-Mu, sebab wadi telah kering, dan apipun telah memakan habis tanah gembalaan di padang gurun.

Nabi mendesak pemimpin rohani untuk membuat hari puasa dan doa se­cara nasional sehingga rakyat bisa melihat lebih dalam hati mereka, mening­galkan dosa-dosa, dan kembali kepada Allah mereka. Dalam cara ini mereka akan mengalami pembaruan dalam percaya kepada Allah yang kasih dan adil. Akhirnya, bencana akan menuntun orang percaya kepada hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan mereka.
Melalui Alkitab, Allah digambarkan sebagai Tuhan dari alam, seseorang yang menciptakannya, menopang dan juga menggunakannya untuk tujuan Ila­hi. Dalam bencana alam ini, gantinya mengoyak jubah mereka, nabi Yoel ber­kata bahwa rakyat harus mengoyak hati mereka dan membuat mereka terbuka untuk rahmat dan kasih Allah.
Bencana bisa saja menyerang kita dalam berbagai bentuk. Ketika itu terjadi, tanpa memperdulikan apakah kita memahaminya dan akibatnya, apakah janji dalam Alkitab yang dapat kita pegang supaya kita tabah dan kuat menghadapinya? Janji apakah yang sangat berarti bagimu?
Selasa 16 April
KARUNIA ROH

Baca Yoel 2:28, 29 bersama dengan Kisah. 2:1-21. Bagaimanakah Petrus menafsirkan nubuatan Yoel di sini?
Yoel 2:28, 29
2:28. "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.
2:29 Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.



Kisah. 2:1-21
2:1. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
2:5. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
2:6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
2:7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
2:8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
2:9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
2:10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
2:11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
2:12 Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?"
2:13 Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."
2:14. Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
2:15 Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,
2:16 tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel:
2:17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
2:18 Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
2:19 Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.
2:20 Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu.
2:21 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.


Pada hari Pentakosta, Rasul Paulus memberitahukan bahwa Tuhan telah menggenapi janji-Nya, yang diberikan melalui Yoel, sehubungan dengan pen­curahan Roh Kudus. Bersama dengan pencurahan Roh Kudus, dan sebagai tanda yang bisa lihat akan campur tangan Allah yang supra natural kepada ma­nusia, Allah membuat gejala alam yang luar biasa yang dapat dilihat di dalam alam, baik di langit dan di bumi.
"Dalam hubungannya dengan pemandangan pada hari besar Allah itu, Tu­han melalui Nabi Yoel telah menjanjikan suatu manifestasi khusus Roh Kudus- Nya (Yoel 2:28). Nubuatan ini sebagian digenapi pada kecurahan Roh pada hari Pentakosta itu. Tetapi nubuatan itu akan mencapai kepenuhan penyataan rahmat Ilahi, yang akan membantu penyelesaian pekabaran lii|il pada akhir za­man—Ellen G. White, Alpha Omega, jld. 8, lilin. 11.
Dalam konteks Yoel, pertobatan harus diikuti oleh pencurahan Roh Ku­dus yang besar. Hal ini akan membawa pembaruan yang luar biasa. Gantinya kehancuran, berkat karunia Allah akan melimpah. Allah kembali meyakinkan umat-Nya bahwa ciptaan-Nya akan dipulihkan dan bangsa akan dibebaskan dari penindas.
Roh dicurahkan ke atas umat Allah, sama seperti pengurapan minyak yang dicurahkan ke atas kepala orang yang telah dipilih oleh Allah bagi pelayanan khusus. Roh juga memberikan kuasa yang limpah bagi orang yang mene­rima sehingga mereka dapat melakukan pekerjaan tertentu untuk Tuhan (Kel. 31:2-5; Hak. 6:34). Hanya dalam waktu ini manifestasi Roh diterima dalam jumlah yang luas. Pada poin besar dalam sejarah itu, keselamatan tersedia bagi semua yang mencari Allah. Roh Allah akan tercurah bagi semua orang percaya —tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau status sosial — di dalam meng­genapi keinginan Musa, bahwa semua umat Tuhan akan menjadi nabi dan Tu­han akan menaruh Roh Kudus ke atas mereka (Bil. 11:29).
Hal apakah yang kamu dapat lakukan dalam kehidupanmu sendiri yang dapat membuat kamu lebih mudah menerima kecurahan Roh Ku­dus?


Rabu 17 April
MEMPROKLAMASIKAN NAMA ALLAII
"Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi da­rah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu. Dan ba- rangsiapa yang berseru kepada nama I UHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang te­lah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil l'UIIAN akan termasuk orang-orang yang terlepas" (Yoel 2:31, 32).
Penggelapan matahari dan mengubah bulan menjadi darah tidak boleh di­pahami sebagai bencana alam, tetapi sebagai tanda supra natural menjelang hari Tuhan. Pada zaman Alkitab, banyak negara kafir yang menyembah benda langit sebagai dewa, sesuatu yang Musa katakan tidak boleh dilakukan oleh bangsa Israel (UI. 4:19). Artinya, nubuatan Yoel memperkirakan bahwa ber­hala dari bangsa-bangsa akan lenyap saat hari penghakiman Tuhan tiba. Yoel 3:15 menambahkan bahwa walaupun bersinar akan kehilangan kuasanya dan tidak akan lagi bersinar, karena hadirat kemuliaan Tuhan akan menyinari se­muanya.
Sementara hadirat Kristus akan menakutkan bagi yang tidak berto­bat, bagaimanakah orang benar akan menyambut Tuhan mereka? Apa­kah perbedaan yang sangat penting? Lihat Yes. 25:9; Yoel 2:32; Kisah 2:21; Rm. 10:13.
Yes. 25:9;
25:9. Pada waktu itu orang akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!"

Yoel 2:32;
2:32 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas."

Kisah 2:21;
2:21 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.

Rm. 10:13.
10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.


Di dalam Alkitab, ungkapan untuk "memanggil nama Tuhan" bukan hanya berarti menyebut diri sebagai pengikut Tuhan dan menuntut janji-Nya. Hal ini berarti juga, menjadi saksi kepada orang lain mengenai Tuhan dan apa yang telah diperbuat-Nya di dunia ini. Abraham membangun mezbah dan mempro­klamasikan nama Allah di tanah Kanaan (Kel.l2:8). Kepada Musa di Gunung Sinai, Allah menyatakan kebaikan dan rahmat-Nya (Kel. 33:19; 34:5). Pemaz- mur memanggil orang setia untuk bersyukur kepada Allah dan memanggil na- ma-Nya dengan memberitahukan kepada bangsa-bangsa apa yang telah Ia buat (Mzm. 105:1). Kata-kata yang sama ditemukan pada lagu keselamatan yang di­tulis oleh nabi Yesaya (Yes. 12:4).
Jadi, memproklamasikan nama Tuhan berarti baik menjadi jurukabar In­jil bahwa Allah masih memerintah dunia ini yang kedua, untuk memanggil se­mua orang di dunia ini melihat semuanya berdasarkan perbuatan dan tabiat Allah. Ini juga berarti memberitahukan kepada semua orang tentang kemu­rahan hati Allah dalam memberikan keselamatan yang ditawarkan kepada se­mua umat manusia.
Apakah artinya bagimu "memanggil nama Tuhan"? Bagaimanakah kamu melakukan hal itu, dan apa yang terjadi ketika Anda melakukan­nya?

Kamis 18 April
PERLINDUNGAN DI MASA KESUSAHAN
Nabi-nabi Alkitab membandingkan kedatangan penghakiman dari Allah dengan suara auman singa, suara yang membuat semua orang gemetar (Yo­el 3-16-3-8). Di dalam Alkitab, Sion ditunjuk sebagai tempat takhta duniawi Allah di Jerusalem. Dari tempat ini, Allah akan menghukum semua musuh, te­tapi di waktu yang sama dia akan membenarkan umat-Nya yang dengan sa­bar menunggu kemenangan-Nya. Mereka akan bersama-sama dalam keme- nangan-Nya saat dia membarui ciptaan.
Untuk beberapa orang gambaran Alkitab tentang penghakiman Allah yang terakhir adalah sulit dipahami. Adalah baik untuk menjaga dalam pikiran bahwa kejahatan dan dosa adalah sangat nyata, dan bahwa tekanan mereka sa­ngat kuat untuk menentang Allah dan untuk menghancurkan semuanya dan kehidupan. Musuh Allah adalah kejahatan. Itulah sebabnya mengapa kata-kata Yoel mengundang kita untuk menguji kehidupan kita untuk memastikan apa­kah kita berada di sisi Allah sehingga kita dapat terlindung pada hari pengha­kiman.                                                                  ...
Bacalah Matius 10:28-31. Bagaimanakah ayat-ayat ini menolong kita untuk mengerti, bahkan pada masa malapetaka, apakah yang telah kita berikan di dalam Yesus?
Matius 10:28-31
10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
10:29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
10:30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
10:31 Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.

Tuhan menopang semua orang yang tekun dalam iman. Dia bisa saja mem­bawa kehancuran ke atas dunia ini (Yoel 3:1-15); namun umat-Nya tidak akan tekun akan tindakan-Nya dalam penghakiman yang penuh kuasa karena dia telah berjanji untuk melindungi mereka (ayat 16). Dia telah memberikan ja­minan Perbuatan kemahakuasaan dan kebaikan-Nya menunjukkan bahwa Dia adalah setia kepada perjanjian, Allah yang tidak akan pernah membiarkan kembali orang-orang benar itu malu (Yoel 2:27).
Buku Yoel diakhiri dengan penglihatan sebuah dunia yang telah berubah di mana sungai mengalir di tengah-tengah Yerusalem baru, kehadiran Allah yang abadi di antara umat yang diampuni (Yoel 3:18-21).
Pekabaran nubuatan ini menantang kita untuk berjalan di dalam Roh, men­desak supaya orang Kristen hidup sepenuh hati, untuk menjangkau orang yang belum terpanggil dalam nama Kristus. Seperti halnya kita, kita menuntut janji Ilahi untuk kehadiran Kristus melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam hati dari umat-umat-Nya yang setia.
Kita harus mengetahui keadaan kita yang sebenarnya, jika tidak kita tidak akan merasa keperluan kita mengenai pertolongan Kristus. Kita harus mengerti bahaya kita, kalau tidak kita tidak akan lari kepada per­lindungan. Kita harus merasa sakit akibat luka-luka kita, kalau tidak kita tidak akan menginginkan kesembuhan, — Ellen G. White, Perumpamaan- perumpamaan Tuhan Yesus, hlm. 111. Apakah pemahaman mu tentang "ke­adaan sebenarnya?" Rasa sakit apa yang kamu alami? Apakah kamu su­dah mengalami perlindungan yang telah dijanjikan Kristus kepada kita.

Jumat 19 April
Pendalaman : Nama nabi itu, Yoel, adalah nama umum di zaman Al­kitab, dan artinya adalah "Tuhan itu Allah". Nama ini sesuai dengan seluruh tema dari buku itu: Hanya Allah yang sepenuhnya kudus dan adil, dan peker- jaan-Nya adalah memerintah di bumi ini. Sejarah dari umat-Nya, serta selu­ruh bangsa-bangsa ada di dalam tangan-Nya. Hal yang sama juga berlaku un­tuk semua manusia.
Keterangan-keterangan mengenai kekekalan yang luar biasa itu menuntut dari kita sesuatu di samping suatu agama khayalan, suatu agama kata-kata dan bentuk, di mana kebenaran ditaruh di luar Allah menyuruh supaya diadakan satu kebangunan rohani dan pembaruan. Perkataan Alkitab dan hanya Alkitab saja, yang harus kedengaran di atas mimbar. Tetapi kuasa Alkitab itu telah di­rampok dan akibatnya kelihatan dalam kemerosotan nada kehidupan rohani. Dalam banyak khotbah sekarang tidak ada pernyataan Ilahi yang membangun­kan kesadaran yang membawa kehidupan kepada jiwa. Para pendengar tidak dapat berkata, "bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan kitab suci kepada kita?" Lukas 24:32. Banyak orang yang sedang berseru mencari Allah yang hidup itu, yang merindukan hadirat-Nya. Biarlah firman Allah berbicara pada hati. Hendak­lah kiranya mereka yang hanya mendengar tradisi dan teori-teori dogma dan dogma manusia, mendengar akan suara-Nya yang dapat membarui jiwa ke­pada kehidupan yang kekal—Ellen G. White, Alpha Omega, Jld. 5, hlm. 219.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN
1.    Apakah cara dalam pekabaran Yoel yang secara khusus penting un­tuk kita, hidup seperti pada akhir zaman saat kejadian yang serius dan berat pasti menunggu kita?
2.    Bacalah buku Yoel keseluruhan dalam waktu yang sama, dan jawab­lah pertanyaan berikut: Sampai sejauh mana pekabaran Yoel dite­rapkan untuk generasinya dan sampai sejauh mana diterapkan un­tuk generasi yang akan datang?
3.    Buku Yoel menggambarkan berbagai bentuk berkat Ilahi yang dicu­rahkan kepada umat Allah. Apakah nubuatan ini membuat perbe­daan antara berkat rohani dan materi? Jika ya, bagaimana?
4.    Bagaimanakah pemahaman kita akan pertentangan yang besar me­nolong kita untuk mengerti pencobaan yang mengerikan dan ben­cana yang dihadapi dunia?
5.    Kutipan Ellen. G. White pada hari Jumat membahas "agama kha­yalan." Apakah artinya? Bagaimanakah kita mengetahui bahwa agama kita nyata atau khayalan?



No comments:

Post a Comment