Pelajaran Sekolah Sabat 5 dalam bentuk ebook untuk Ipad Apple. Samsung, dan Android download di sini
Renungan Pagi (Kabar Baik Dari Patmos) 1-5 Mei dalam bentuk ebook untuk Ipad Apple. Samsung, dan Android download di sini atau dapat juga mengunjungi laman www.lmanaroinsong.blogspot.com
Renungan Pagi (Kabar Baik Dari Patmos) 1-5 Mei dalam bentuk ebook untuk Ipad Apple. Samsung, dan Android download di sini atau dapat juga mengunjungi laman www.lmanaroinsong.blogspot.com
Carilah
Tuhan dan Hiduplah! (Amos)
Sabat Petang
Bacalah Untuk Pelajaran Pekan ini: Amos 5:1-15; lbr. 5:14; Yes. 5:20; Amos 7:10-17; 9:11-15;
Kisah 15:13-18.
Ayat Hafalan: "Carilah yang baik dan jangan yang
jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai
kamu, seperti yang kamu katakan"
(Amos 5:24).
Pokok Pikiran : Amos mengingatkan kita bahwa hanya dalam mencari Tuhan
ada kehidupan.
Sekiranya
bangsa Israel sudah setia kepada Allah, niscaya la sudah akan |dapat
melaksanakan maksud-Nya oleh kehormatan dan kemuliaan mereka. Sekiranya mereka
sudah berjalan pada jalan-jalan penurutan, niscaya ia sudah akan mengangkat
mereka "di atas segala bangsa yang telah dijadikan-Nya untuk menjadi
terpuji, ternama dan terhormat." "Segala bangsa yang di dalam dunia,
"kata Musa", akan melihat bahwa nama Tuhan telah disebut atasmu, dan
mereka akan takut kepadamu". "Waktu mendengar segala ketetapan ini
akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan
berakal budi." UI. 26:19; 28:20; 4:6. Akan tetapi karena mereka tidak
setia, maka maksud Allah dapat dilaksanakan hanya dengan kesusahan yang tiada
habis-habisnya. —Ellen G. White,
Alfa dan Omega, jld. 5, hal. 24.
Pekan
ini, sementara kita melanjutkan mempelajari buku Amos, kita akan melihat lebih
banyak lagi cara-cara Tuhan dalam hal meminta kepada umat- umat-Nya untuk
mengesampingkan dosa-dosanya dan kembali kepada-Nya, satu-satunya sumber
kehidupan yang benar. Pada akhirnya, kita hanya memiliki satu dari dua
pilihan: hidup atau mati. Amos menunjukkan pada kita sedikit hal lagi tentang
perbedaan yang kuat dari kedua pilihan ini.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 4 Mei
Minggu 28
April
BENCILAH KEJAHATAN, CINTAI KEBAIKAN
Masalah telah menjadi sangat buruk di Israel; korupsi,
penindasan, dosa. Puncaknya telah tercapai saat keselamatan bangsa itu
dipertaruhkan. Untuk alasan ini. Amos menuliskan ratapan untuk menangisi
kematian Israel yang akan datang
(Amos 5:1-15).
Sering dalam buku nubuatan, tidak ada perbedaan yang dibuat antara kata-kata
nabi dan kata-kata Tuhan. Jadi, ratapan Amos juga adalah ratapan Tuhan atas
Israel.
Tujuan dari lagu penguburan dalam Amos 5:1-15 adalah untuk
mengejutkan bangsa itu dalam menghadapi kenyataan. Jika mereka bertahan dalam
dosa, mereka pasti akan mati. Jika mereka menolak kejahatan dan kembali kepada
Allah, mereka akan hidup. Tabiat Allah adalah seperti itu bahwa dia
menginginkan kesesuaian dengan kehendaknya.
Baca Amos 5:14,15. Bagaimanakah satu pelajaran untuk membenci
kejahatan dan mcncintai kebaikan?
Lihat juga lbr. 5:24. Roma 12:9; Ams. 8:36.
Amos 5:14,15
5:14 Carilah yang baik dan jangan yang jahat,
supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai
kamu, seperti yang kamu katakan.
5:15 Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik;
dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam,
akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf.
lbr.
5:14.
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang
dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang
baik dari pada yang jahat.
Roma
12:9;
12:9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah
yang jahat dan lakukanlah yang baik.
Ams.
8:36
8:36 Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan
dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut."
Amos mengundang orang-orang bukan hanya berhenti mencari
yang jahat, tetapi juga membenci kejahatan dan mencintai yang baik. Perintah
pada bagian ini adalah bertahap. Kata kerja
mencintai (lbr. 'ahav)
dan membenci (ane') di dalam Alkitab mengarah kepada
keputusan dan tindakan, bukan hanya sekadar perasaan atau sikap. Dengan kata
lain, perubahan sikap bangsa itu akan menuntun perubahan dalam tindakan
mereka.
Dalam
konteks ini, peringatan apa yang kita temui dalam Yesaya 5:20?
Yesaya
5:20
5:20 Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan
itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan
terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi
pahit.
"Semua orang pada hari yang jahat akan melayani Allah
dengan tidak takut sesuai dengan suara hati nurani, akan memerlukan
keberanian, keteguhan dan suatu pengetahuan akan Allah dan sabda-Nya; bagi
mereka yang benar kepada Allah akan dianiaya, motif mereka akan ditentang, dan
usaha-usaha mereka yang terbaik akan disalahtafsirkan, dan nama-nama mereka
dibuang sebagai sesuatu yang jahat. Setan akan bekerja dengan segala kuasa
penipuannya untuk mempengaruhi hati dan mengaburkan pengertian, untuk
menjadikan yang jahat kelihatan baik dan yang baik kelihatan jahat."
—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 363.
Bagaimanakah kita dapat belajar untuk mencintai kebaikan
dan membenci kejahatan jika kita dapat tertipu ke dalam sebutan yang baik
kelihatan jahat dan yang jahat kelihatan baik? Apakah satu-satunya perlindungan
kita terhadap penipuan ini?
Senin 29
April
AGAMA SEPERTI BIASA
Baca Amos 5:23,24; Hosea 6:6; Matius 9:13; Mazmur 51:17.
Apakah yang dikatakan oleh ayat ini? Lebih penting, bagaimanakah prinsip ini
dapat diterapkan langsung dalam kehidupan kerohanian kita saat ini sebagai
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh? Artinya, dalam cara apakah kita bisa
bersalah dengan melakukan tepat seperti yang diperingatkan di sini? (Ingat,
juga, adalah sangat mudah untuk menipu diri sendiri dalam hal ini).
Amos 5:23,24;
5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian
nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung
seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."
Hosea 6:6;
6:6 Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan
korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada
korban-korban bakaran.
Matius 9:13;
9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini:
Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang
bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Mazmur 51:17
51:17 (51-19) Korban sembelihan kepada Allah ialah
jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya
Allah.
Lebih dari hampir semua buku di dalam Alkitab, Amos lebih
berpusat kepada ketidakadilan, kekejaman, dan kebiadaban. Buku ini juga
menawarkan pandangan Ilahi terhadap kejahatan tersebut. Amos berkhotbah bahwa
Allah memandang rendah ritual kosong dan memanggil mereka untuk pembaruan.
Tuhan tidak senang dengan bentuk kebaktian kosong dan hanya luar saja yang
ditujukan kepada-Nya sementara saat yang sama mereka menindas yang lain untuk
kepentingan pribadi. Kehidupan mereka menyatakan bahwa mereka kehilangan semua
hal yang diperlukan menjadi pengikut Yahweh; mereka juga sama sekali salah
mengerti makna yang lebih dalam dari hukum-Nya.
Memang, Allah menolak ritual keagamaan mereka karena
mereka melakukannya tidak mengalir dari kehidupan iman. Kata-kata klimaks
dalam Amos 5:14,15 adalah perintah untuk mencari Tuhan dan hidup. Mencari Tuhan
diperbandingkan dengan mengadakan perjalanan ziarah ke pusat kerohanian yang
terkenal di Bethel, Gilgal dan Bersyeba
(Amos 5:5),
tiga kota dengan bait suci mereka yang dinubuatkan untuk dihancurkan.
Apa yang diinginkan oleh Allah adalah keadilan dan
kebenaran di tanah itu. Perintah untuk "mencari Allah" berhubungan
dengan "mencari kebaikan." Allah memanggil umat yang sisa untuk menjauhkan
diri mereka dari tindakan jahat dan agama formalitas dan gantinya, membiarkan
keadilan mengalir seperti sungai dan kebenaran mengalir seperti sungai yang
tidak pernah berhenti mengalir. Sementara keadilan adalah berpusat kepada
pembangunan apa yang benar di hadapan Allah, kebenaran adalah kualitas
kehidupan kerohanian kepada Allah dan yang lain dalam masyarakat. Gambar yang
digambarkan di sini adalah bahwa orang-orang rohani yang kerohaniannya telah
menurun kepada kehampaan tetapi bentuk dan acaranya tanpa perubahan hati yang
harus bersama-sama dengan iman yang benar.
(Lihat Ul. 10:16).
Ul.10:16
10:16 Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi
kamu tegar tengkuk.
Betapa kita harus
hati-hati.
Selasa 30
April
DIPANGGIL MENJADI NABI
Rumah
Amos adalah Tekoa, di Yehuda, Tetapi Allah mengirimnya untuk bernubuat di
Israel. Dia telah pergi ke kerajaan Utara dan berkhotbah dengan berkuasa yang
tanah itu tidak "sanggup untuk menanggung semua kata-kata- nya" (Amos 7:10).
Tentunya banyak orang Israel yang melihat Amos dengan kecurigaan dan menolak
dia sebagai jurukabar Allah. Terlepas dari penolakan itu, dia dengan setia
menyampaikan pelayanannya sebagai seorang nabi.
Baca Amos 7:10-17. Teladan lazim apakah yang kita lihat di
sini? Apakah contoh yang lain yang dapat kamu temukan dalam Alkitab untuk peristiwa
yang sama? Apakah yang harus kita pelajari dari semua contoh- contoh itu?
Amos 7:10-17
7:10. Lalu Amazia, imam di Betel, menyuruh orang
menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan: "Amos telah mengadakan
persepakatan melawan tuanku di tengah-tengah kaum Israel; negeri ini tidak
dapat lagi menahan segala perkataannya.
7:11 Sebab beginilah dikatakan Amos: Yerobeam akan
mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang
buangan."
7:12 Lalu berkatalah Amazia kepada Amos:
"Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana
dan bernubuatlah di sana!
7:13 Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab
inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan."
7:14 Jawab Amos kepada Amazia: "Aku ini bukan
nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang
peternak dan pemungut buah ara hutan.
7:15 Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan
menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah
terhadap umat-Ku Israel.
7:16 Maka sekarang, dengarlah firman TUHAN! Engkau
berkata: Janganlah bernubuat menentang Israel, dan janganlah ucapkan perkataan
menentang keturunan Ishak.
7:17 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Isterimu
akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh
pedang; tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau
sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya
sebagai orang buangan."
Di
antara mereka yang tidak menyukai khotbah Amos adalah Amaziah, imam Bethel,
yang menuduh Amos bersekongkol menentang raja Israel. Bethel adalah satu dari
dua dari bait suci kerajaan, pusat dari peribadatan yang murtad. Amos telah
menubuatkan kepada umum bahwa jika Israel tidak bertobat, rajanya akan mati
oleh pedang dan masyarakat akan di tawan. Amaziah memerintahkan Amos untuk
kembali ke tanah Yehuda, karena pekabarannya tentang Israel akan semakin
populer.
Dalam
tanggapannya kepada imam itu, Amos menegaskan bahwa panggilan kenabiannya
datang dari Allah. Dia mengklaim bahwa dia bukanlah nabi profesional yang
diupah untuk pelayanannya. Amos menjauhkan dirinya dari nabi yang bernubuat
demi keuntungan.
Mengatakan
kebenaran tanpa ada jaminan diterima, karena kebenaran bisa saja tidak menyenangkan
dan—jika itu mengganggu penguasa—itu akan menghasilkan perlawanan yang serius.
Panggilan Allah telah memaksa Amos untuk berkhotbah dengan begitu terbuka dan dengan berani menentang
dosa-dosa raja dan kaum bangsawan di kerajaan utara di mana dia dituduh berkhianat.
Apakah sikap kita ketika dikatakan bahwa tindakan atau
gaya hidup kita adalah penuh dosa dan akan membawa penghukuman kepada kita?
Apakah jawaban kita menyatakan kepada kita tentang diri kita dan tentang,
mungkin, kebutuhan untuk mengubah hati dan sikap kita?
Rabu 1
Mei
JENIS KELAPARAN YANG TERBURUK
"Sesungguhnya, waktu akan datang" demikianlah
firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan
kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan
firman TUHAN. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari
utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya" (Amos 8:11, 12). Bagaimanakah kita dapat mengerti arti dari ayat-ayat ini?
Dalam
Amos 8, Amos menggambarkan pengaruh dari kehancuran akibat dari penghakiman
Allah kepada orang Israel yang tidak bertobat. Allah akan menghukum orang-orang
karena dosa-dosanya dengan mengirimkan bencana kelaparan ke tanah itu. Tetapi
dalam ayat 11 dan 12 Amos berbicara tentang lapar dan haus akan Firman Allah.
Tragedi yang lebih menonjol melebihi yang lain adalah kelaparan akan Firman
Allah karena Allah akan berdiam diri, dan tidak akan ada kelaparan yang lebih
buruk dari itu.
Sering
ketika bangsa Israel mengalami penderitaan yang besar, mereka akan berpaling
kepada Tuhan karena kata-kata nabi dalam pengharapan. Saat ini, jawaban Allah
akan tetap berdiam diri. Bagian dari penghakiman Allah kepada umat-Nya, Allah
akan menarik Firman-Nya melalui nabi-nabi-Nya.
Jika
umat Allah tetap tidak menurut, nabi berkata, akan tiba saatnya ketika mereka
ingin mendengar pekabaran, tetapi itu sudah sangat terlambat untuk kembali
berharap dalam Firman Allah untuk bebas dari penghakiman. Ini adalah akibat
dari kekerasan hati mereka untuk tetap menolak mendengar pesan Allah melalui
Amos. Seperti Saul sebelum pertempurannya yang terakhir (1 Sam. 28:6),
manusia suatu saat nanti akan menyadari betapa mereka sangat membutuhkan Firman
Allah.
Seluruh
manusia akan mencari Firman Allah dengan sangat gigih, firman yang sama yang
mereka pilih untuk tolak pada zaman nabi-nabi. Secara khusus ini akan
berpengaruh kepada orang-orang muda. Saat generasi sebelumnya telah mendengar
Firman Allah dan menolaknya, orang-orang muda tidak akan pernah memiliki
kesempatan mendengar pernyataan kenabian.
Apakah yang diajarkan ayat-ayat berikut tentang efek yang
mengerikan jika Allah berdiam diri? /
Sam. 14:37; Mzm. 74:9; Ams. 1:28; Hos. 5:6; Mi. 3:5-7.
/ Sam. 14:37;
14:37 Saul bertanya kepada Allah: "Bolehkah
aku mengejar orang Filistin itu? Akan Kauserahkankah mereka ke dalam tangan
orang Israel?" Tetapi pada hari itu Ia tidak menjawab Saul.
Mzm. 74:9;
74:9 Tanda-tanda kami tidak kami lihat, tidak ada
lagi nabi, dan tidak ada di antara kami yang mengetahui berapa lama lagi.
Ams.
1:28;
1:28 Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku,
tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan
menemukan aku.
Hos.
5:6;
5:6 Dengan korban kambing domba dan lembu sapinya
mereka akan pergi untuk mencari TUHAN, tetapi tidak akan menjumpai Dia; Ia
telah menarik diri dari mereka.
Mi.
3:5-7.
3:5 Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi, yang
menyesatkan bangsaku, yang apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka
mereka menyerukan damai, tetapi terhadap orang yang tidak memberi sesuatu ke
dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan perang.
3:6 Sebab itu hari akan menjadi malam bagimu tanpa
penglihatan, dan menjadi gelap bagimu tanpa tenungan. Matahari akan terbenam
bagi para nabi itu, dan hari menjadi hitam suram bagi mereka.
3:7 Para pelihat akan mendapat malu dan
tukang-tukang tenung akan tersipu-sipu; mereka sekalian akan menutupi mukanya,
sebab tidak ada jawab dari pada Allah.
Dalam
cara apakah kita dapat membungkam suara Allah dalam hidup kita? Betapa
menakutkan pemikiran itu, renungkan akibatnya. Bagaimanakah kita dapat memastikan
bahwa itu tidak pernah terjadi kepada kita?
Kamis
2 Mei
RERUNTUHAN
YEIIUDA DIPULIHKAN
Nabi berpaling dari gambaran gelap dari keberdosaan umat
dan akibat dari penghakiman kepada janji yang mulia untuk pemulihan (Amos 9:11-15). Hari Tuhan, sebelumnya digambarkan sebagai hari
penghukuman (Amos 5:18), hari ini adalah hari keselamatan karena
keselamatan, bukan hukuman, adalah Firman Allah yang terakhir kepada umat-Nya.
Bagaimanapun juga, keselamatan akan datang
setelah penghukuman.
Di tengah-tengah kesuraman dan malapetaka, Amos menutup
bukunya dengan pekabaran pengharapan. Menghadapi kemungkinan akan ditawan, dinasti
Daud telah jatuh begitu dalam sehingga itu tidak lagi dapat disebut sebagai
rumah melainkan gubuk. Tetapi kerajaan Daud akan diperbarui dan dipersatukan
di bawah satu orang penguasa. Di luar perbatasan Israel, bangsa- bangsa lain
akan memanggil nama Tuhan an menikmati berkat-Nya bersama dengan orang Israel.
Buku ini disimpulkan dalam catatan yang menyenangkan dan penuh pengharapan ini.
Nabi Alkitabiah tidak mengajarkan bahwa penghukuman Allah
adalah untuk kepentingan-Nya sendiri. Hampir di balik semua peringatan ini
adalah panggilan untuk penebusan. Meskipun ancaman untuk ditawan sudah dekat,
Tuhan mendorong yang sisa melalui janji pemulihan negeri itu. Umat yang sisa
akan menikmati pembaruan dari janji itu. Semua yang mengalami penghakiman akan
melihat tindakan Allah untuk menyelamatkan dan memulihkan.
Apakah penggenapan utama dari janji Amos tentang pemulihan
umat-umat Allah? Lihat Luk. 1:32,33;
Kisah 15:13-18.
Luk.
1:32,33;
1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak
Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta
Daud, bapa leluhur-Nya,
1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan
Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Kisah
15:13-18.
15:13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai
berbicara, berkatalah Yakobus: "Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak
semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan
memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
15:15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi
seperti yang tertulis:
15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan
kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali
dan akan Kuteguhkan,
15:17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan
segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah
firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,
15:18 yang telah diketahui dari sejak semula.
Banyak guru-guru Yahudi menganggap Amos 9:11 sebagai janji
tentang Mesias yang diberikan kepada Abram, dikuatkan kembali kepada Daud, dan
dinyatakan di seluruh Perjanjian Lama. Raja baru dari garis keturunan Daud
akan memerintah atas semua bangsa untuk memenuhi janji Allah kepada Abram (Kej. 12:1-3). Mesias akan memerintah atas semua musuh-musuhnya, seperti
Edom. Pemulihan umat-umat Allah dari reruntuhan yang tidak akan pernah lagi
dihancurkan.
Melalui kedatangan Yesus Kristus, Anak Daud yang lebih
besar, Allah menegakkan janji-Nya yang penuh rahmat. Yakobus mengutip ayat ini
dari Amos untuk menunjukkan bahwa pintu keselamatan terbuka kepada semua orang
untuk menikmati janji keistimewaan yang dipercayakan kepada gereja. Allah akan
menawarkan berkat penebusan-Nya kepada orang Yahudi dan non Yahudi dalam
Mesias yang dijanjikan, keturunan baik Abram maupun Daud.
Penggenapan utama dari janji-janji ini kepada semua orang
yang menerima, baik orang Yahudi maupun tidak, akan terlihat hanya saat kedatangan
kedua kali. Bagaimanakah kita dapat tetap hidup dalam janji dan pengharapan dan
tidak membiarkan itu hilang di tengah-tengah tekanan hidup?
Jumat
3 Mei
Pendalaman: "Derajat kita di hadapan Allah bukannya bergantung
atas banyaknya terang yang telah kita terima, tetapi atas penggunaan dari apa
yang kita miliki. Maka dengan hal ini walaupun orang kafir memilih yang benar
seberapa jauh mereka dapat membedakannya, berada dalam satu keadaan yang lebih
diperkenankan daripada mereka yang telah memiliki terang yang besar, dan
mengakui melayani Allah tetapi tidak memperdulikan terang itu, dan kehidupan
mereka setiap hari berlawanan dengan pengakuan mereka." —Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 247.
PERTANYAAN UNTUK
DIDISKUSIKAN:
1. Sebagai kelas, kembalilah kepada
jawabanmu untuk pertanyaan hari Minggu tentang belajar membenci kejahatan dan
mencintai kebaikan, dan juga bahaya dari menyebut yang baik itu jahat dan yang
jahat itu baik. Mengapakah bahaya ini terutama terjadi ketika budaya dan masyarakat
yang mulai mengubah pandangannya dalam menerima tingkah laku, gaya hidup dan
sikap tertentu yang jelas- jelas dikutuk oleh Alkitab. Sebagai pribadi, dan
bahkan sebagai gereja secara umum, kita tidak kebal terhadap gaya budaya dan
masyarakat di mana kita berada, bukan? Pikirkan tentang perubahan yang terjadi
dalam budaya dan masyarakat untuk beberapa tahun. Contohnya, hal apakah dulu
dianggap memalukan dan tabu namun sekarang sudah dilakukan dan dinyatakan
secara terbuka, bahkan dianggap
baik
atau, paling tidak, tidak salah? Bagaimanakah perubahan-perubahan ini
berpengaruh kepada sikap gereja terhadap tindakan-tindakan ini? Apakah yang
dapat kita lakukan untuk melindungi diri kita dan gereja supaya jangan jatuh
kepada bahaya jerat menyebut yang jahat itu baik? Pada saat yang sama,
perubahan budaya yang baik apa yang mempengaruhi gereja untuk hal yang baik,
dengan cara yang lebih mencerminkan prinsip kasih dan penerimaan yang
dinyatakan dalam hidup Yesus?
2. Pikirkan lagi tentang pemikiran "kelaparan"
akan Firman Allah. Apakah hal yang sama bisa terjadi? Apakah Allah sengaja
menyembunyikan kebenaran dari umat manusia, atau apakah sikap manusia yang
sama sekali menolak Firman Allah? Atau bisakah keduanya? Atau sesuatu yang
lain? Diskusikan.
3. Sebagai Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh yang hidup dengan begitu banyak terang dan memiliki banyak alasan
untuk percaya dalam kebenaran yang telah diberikan, apakah kita tidak sedang
dalam keadaan bahaya dengan berpikir bahwa hanya pengetahuan kebenaran saja
yang kita butuhkan? Dengan kata lain, bagaimanakah kita dapat menghidupkan
kebenaran yang dipercayakan kepada kita? Mengapakah itu sangat penting?
No comments:
Post a Comment