Pelajaran 5 Triwulan II 2013

Pelajaran Sekolah Sabat 5 dalam bentuk ebook untuk Ipad Apple. Samsung, dan Android download di sini
Renungan Pagi (Kabar Baik Dari Patmos) 1-5 Mei dalam bentuk ebook  untuk Ipad Apple. Samsung, dan Android download di sini atau dapat juga mengunjungi laman www.lmanaroinsong.blogspot.com 


            Carilah Tuhan dan Hiduplah! (Amos)

Sabat Petang
Bacalah Untuk Pelajaran Pekan ini: Amos 5:1-15; lbr. 5:14; Yes. 5:20; Amos 7:10-17; 9:11-15; Kisah 15:13-18.

Ayat Hafalan: "Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan me­nyertai kamu, seperti yang kamu katakan" (Amos 5:24).

Pokok Pikiran : Amos mengingatkan kita bahwa hanya dalam mencari Tu­han ada kehidupan.

Sekiranya bangsa Israel sudah setia kepada Allah, niscaya la sudah akan |dapat melaksanakan maksud-Nya oleh kehormatan dan kemuliaan mereka. Sekiranya mereka sudah berjalan pada jalan-jalan penurutan, niscaya ia sudah akan mengangkat mereka "di atas segala bangsa yang telah dijadikan-Nya untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat." "Segala bangsa yang di dalam dunia, "kata Musa", akan melihat bahwa nama Tuhan telah di­sebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu". "Waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi." UI. 26:19; 28:20; 4:6. Akan tetapi karena mereka tidak setia, maka maksud Allah dapat dilaksanakan hanya dengan kesusahan yang tiada habis-habisnya. —Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hal. 24.

Pekan ini, sementara kita melanjutkan mempelajari buku Amos, kita akan melihat lebih banyak lagi cara-cara Tuhan dalam hal meminta kepada umat- umat-Nya untuk mengesampingkan dosa-dosanya dan kembali kepada-Nya, satu-satunya sumber kehidupan yang benar. Pada akhirnya, kita hanya memi­liki satu dari dua pilihan: hidup atau mati. Amos menunjukkan pada kita sedi­kit hal lagi tentang perbedaan yang kuat dari kedua pilihan ini.

*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 4 Mei

Minggu 28 April
BENCILAH KEJAHATAN, CINTAI KEBAIKAN

Masalah telah menjadi sangat buruk di Israel; korupsi, penindasan, dosa. Puncaknya telah tercapai saat keselamatan bangsa itu dipertaruhkan. Untuk alasan ini. Amos menuliskan ratapan untuk menangisi kematian Israel yang akan datang (Amos 5:1-15). Sering dalam buku nubuatan, tidak ada perbedaan yang dibuat antara kata-kata nabi dan kata-kata Tuhan. Jadi, ratapan Amos juga adalah ratapan Tuhan atas Israel.

Tujuan dari lagu penguburan dalam Amos 5:1-15 adalah untuk menge­jutkan bangsa itu dalam menghadapi kenyataan. Jika mereka bertahan dalam dosa, mereka pasti akan mati. Jika mereka menolak kejahatan dan kembali kepada Allah, mereka akan hidup. Tabiat Allah adalah seperti itu bahwa dia menginginkan kesesuaian dengan kehendaknya.

Baca Amos 5:14,15. Bagaimanakah satu pelajaran untuk membenci kejahatan dan mcncintai kebaikan? Lihat juga lbr. 5:24. Roma 12:9; Ams. 8:36.
Amos 5:14,15
5:14 Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan.
5:15 Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf.

lbr. 5:14.
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Roma 12:9;
12:9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.

Ams. 8:36
8:36 Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut."
  

Amos mengundang orang-orang bukan hanya berhenti mencari yang jahat, tetapi juga membenci kejahatan dan mencintai yang baik. Perintah pada bagian ini adalah bertahap. Kata kerja mencintai (lbr. 'ahav) dan membenci (ane') di dalam Alkitab mengarah kepada keputusan dan tindakan, bukan hanya sekadar perasaan atau sikap. Dengan kata lain, perubahan sikap bangsa itu akan me­nuntun perubahan dalam tindakan mereka.

Dalam konteks ini, peringatan apa yang kita temui dalam Yesaya 5:20?
Yesaya 5:20
5:20 Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit.

"Semua orang pada hari yang jahat akan melayani Allah dengan tidak ta­kut sesuai dengan suara hati nurani, akan memerlukan keberanian, keteguhan dan suatu pengetahuan akan Allah dan sabda-Nya; bagi mereka yang benar ke­pada Allah akan dianiaya, motif mereka akan ditentang, dan usaha-usaha me­reka yang terbaik akan disalahtafsirkan, dan nama-nama mereka dibuang se­bagai sesuatu yang jahat. Setan akan bekerja dengan segala kuasa penipuan­nya untuk mempengaruhi hati dan mengaburkan pengertian, untuk menjadikan yang jahat kelihatan baik dan yang baik kelihatan jahat." —Ellen G. White, Al­fa dan Omega, jld. 7, hlm. 363.

Bagaimanakah kita dapat belajar untuk mencintai kebaikan dan membenci kejahatan jika kita dapat tertipu ke dalam sebutan yang baik kelihatan jahat dan yang jahat kelihatan baik? Apakah satu-satunya perlindungan kita terha­dap penipuan ini?


Senin 29 April
AGAMA SEPERTI BIASA

Baca Amos 5:23,24; Hosea 6:6; Matius 9:13; Mazmur 51:17. Apakah yang dikatakan oleh ayat ini? Lebih penting, bagaimanakah prinsip ini dapat dite­rapkan langsung dalam kehidupan kerohanian kita saat ini sebagai Gereja Ma­sehi Advent Hari Ketujuh? Artinya, dalam cara apakah kita bisa bersalah de­ngan melakukan tepat seperti yang diperingatkan di sini? (Ingat, juga, adalah sangat mudah untuk menipu diri sendiri dalam hal ini).
Amos 5:23,24;
5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."

Hosea 6:6;
6:6 Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

Matius 9:13;
9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Mazmur 51:17
51:17 (51-19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.


Lebih dari hampir semua buku di dalam Alkitab, Amos lebih berpusat ke­pada ketidakadilan, kekejaman, dan kebiadaban. Buku ini juga menawarkan pandangan Ilahi terhadap kejahatan tersebut. Amos berkhotbah bahwa Allah memandang rendah ritual kosong dan memanggil mereka untuk pembaruan. Tuhan tidak senang dengan bentuk kebaktian kosong dan hanya luar saja yang ditujukan kepada-Nya sementara saat yang sama mereka menindas yang lain untuk kepentingan pribadi. Kehidupan mereka menyatakan bahwa mereka ke­hilangan semua hal yang diperlukan menjadi pengikut Yahweh; mereka juga sama sekali salah mengerti makna yang lebih dalam dari hukum-Nya.

Memang, Allah menolak ritual keagamaan mereka karena mereka melaku­kannya tidak mengalir dari kehidupan iman. Kata-kata klimaks dalam Amos 5:14,15 adalah perintah untuk mencari Tuhan dan hidup. Mencari Tuhan diper­bandingkan dengan mengadakan perjalanan ziarah ke pusat kerohanian yang terkenal di Bethel, Gilgal dan Bersyeba (Amos 5:5), tiga kota dengan bait suci mereka yang dinubuatkan untuk dihancurkan.

Apa yang diinginkan oleh Allah adalah keadilan dan kebenaran di tanah itu. Perintah untuk "mencari Allah" berhubungan dengan "mencari kebaikan." Allah memanggil umat yang sisa untuk menjauhkan diri mereka dari tindakan jahat dan agama formalitas dan gantinya, membiarkan keadilan mengalir se­perti sungai dan kebenaran mengalir seperti sungai yang tidak pernah berhenti mengalir. Sementara keadilan adalah berpusat kepada pembangunan apa yang benar di hadapan Allah, kebenaran adalah kualitas kehidupan kerohanian ke­pada Allah dan yang lain dalam masyarakat. Gambar yang digambarkan di sini adalah bahwa orang-orang rohani yang kerohaniannya telah menurun kepada kehampaan tetapi bentuk dan acaranya tanpa perubahan hati yang harus bersa­ma-sama dengan iman yang benar. (Lihat Ul. 10:16).
Ul.10:16
10:16 Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.

Betapa kita harus hati-hati.

Selasa 30 April
DIPANGGIL MENJADI NABI

Rumah Amos adalah Tekoa, di Yehuda, Tetapi Allah mengirimnya untuk bernubuat di Israel. Dia telah pergi ke kerajaan Utara dan berkhotbah dengan berkuasa yang tanah itu tidak "sanggup untuk menanggung semua kata-kata- nya" (Amos 7:10). Tentunya banyak orang Israel yang melihat Amos dengan kecurigaan dan menolak dia sebagai jurukabar Allah. Terlepas dari penolakan itu, dia dengan setia menyampaikan pelayanannya sebagai seorang nabi.

Baca Amos 7:10-17. Teladan lazim apakah yang kita lihat di sini? Apa­kah contoh yang lain yang dapat kamu temukan dalam Alkitab untuk pe­ristiwa yang sama? Apakah yang harus kita pelajari dari semua contoh- contoh itu?
Amos 7:10-17
7:10. Lalu Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan: "Amos telah mengadakan persepakatan melawan tuanku di tengah-tengah kaum Israel; negeri ini tidak dapat lagi menahan segala perkataannya.
7:11 Sebab beginilah dikatakan Amos: Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."
7:12 Lalu berkatalah Amazia kepada Amos: "Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana!
7:13 Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan."
7:14 Jawab Amos kepada Amazia: "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.
7:15 Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.
7:16 Maka sekarang, dengarlah firman TUHAN! Engkau berkata: Janganlah bernubuat menentang Israel, dan janganlah ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.
7:17 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang; tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan."


Di antara mereka yang tidak menyukai khotbah Amos adalah Amaziah, imam Bethel, yang menuduh Amos bersekongkol menentang raja Israel. Bethel adalah satu dari dua dari bait suci kerajaan, pusat dari peribadatan yang murtad. Amos telah menubuatkan kepada umum bahwa jika Israel tidak ber­tobat, rajanya akan mati oleh pedang dan masyarakat akan di tawan. Amaziah memerintahkan Amos untuk kembali ke tanah Yehuda, karena pekabarannya tentang Israel akan semakin populer.

Dalam tanggapannya kepada imam itu, Amos menegaskan bahwa pang­gilan kenabiannya datang dari Allah. Dia mengklaim bahwa dia bukanlah nabi profesional yang diupah untuk pelayanannya. Amos menjauhkan dirinya dari nabi yang bernubuat demi keuntungan.

Mengatakan kebenaran tanpa ada jaminan diterima, karena kebenaran bisa saja tidak menyenangkan dan—jika itu mengganggu penguasa—itu akan menghasilkan perlawanan yang serius. Panggilan Allah telah memaksa Amos untuk berkhotbah dengan begitu terbuka dan dengan berani menentang dosa-dosa raja dan kaum bangsawan di kerajaan utara di mana dia dituduh berkhia­nat.

Apakah sikap kita ketika dikatakan bahwa tindakan atau gaya hidup kita adalah penuh dosa dan akan membawa penghukuman kepada kita? Apakah jawaban kita menyatakan kepada kita tentang diri kita dan ten­tang, mungkin, kebutuhan untuk mengubah hati dan sikap kita?

Rabu 1 Mei
JENIS KELAPARAN YANG TERBURUK

"Sesungguhnya, waktu akan datang" demikianlah firman Tuhan AL­LAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mende­ngarkan firman TUHAN. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi ti­dak mendapatnya" (Amos 8:11, 12). Bagaimanakah kita dapat mengerti arti dari ayat-ayat ini?

Dalam Amos 8, Amos menggambarkan pengaruh dari kehancuran akibat dari penghakiman Allah kepada orang Israel yang tidak bertobat. Allah akan menghukum orang-orang karena dosa-dosanya dengan mengirimkan bencana kelaparan ke tanah itu. Tetapi dalam ayat 11 dan 12 Amos berbicara tentang la­par dan haus akan Firman Allah. Tragedi yang lebih menonjol melebihi yang lain adalah kelaparan akan Firman Allah karena Allah akan berdiam diri, dan tidak akan ada kelaparan yang lebih buruk dari itu.
Sering ketika bangsa Israel mengalami penderitaan yang besar, mereka akan berpaling kepada Tuhan karena kata-kata nabi dalam pengharapan. Saat ini, jawaban Allah akan tetap berdiam diri. Bagian dari penghakiman Allah ke­pada umat-Nya, Allah akan menarik Firman-Nya melalui nabi-nabi-Nya.
Jika umat Allah tetap tidak menurut, nabi berkata, akan tiba saatnya ke­tika mereka ingin mendengar pekabaran, tetapi itu sudah sangat terlambat un­tuk kembali berharap dalam Firman Allah untuk bebas dari penghakiman. Ini adalah akibat dari kekerasan hati mereka untuk tetap menolak mendengar pe­san Allah melalui Amos. Seperti Saul sebelum pertempurannya yang terakhir (1 Sam. 28:6), manusia suatu saat nanti akan menyadari betapa mereka sangat membutuhkan Firman Allah.
Seluruh manusia akan mencari Firman Allah dengan sangat gigih, firman yang sama yang mereka pilih untuk tolak pada zaman nabi-nabi. Secara khu­sus ini akan berpengaruh kepada orang-orang muda. Saat generasi sebelumnya telah mendengar Firman Allah dan menolaknya, orang-orang muda tidak akan pernah memiliki kesempatan mendengar pernyataan kenabian.

Apakah yang diajarkan ayat-ayat berikut tentang efek yang menge­rikan jika Allah berdiam diri? / Sam. 14:37; Mzm. 74:9; Ams. 1:28; Hos. 5:6; Mi. 3:5-7.
/ Sam. 14:37;
14:37 Saul bertanya kepada Allah: "Bolehkah aku mengejar orang Filistin itu? Akan Kauserahkankah mereka ke dalam tangan orang Israel?" Tetapi pada hari itu Ia tidak menjawab Saul.

 Mzm. 74:9;
74:9 Tanda-tanda kami tidak kami lihat, tidak ada lagi nabi, dan tidak ada di antara kami yang mengetahui berapa lama lagi.

Ams. 1:28;
1:28 Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.

Hos. 5:6;
5:6 Dengan korban kambing domba dan lembu sapinya mereka akan pergi untuk mencari TUHAN, tetapi tidak akan menjumpai Dia; Ia telah menarik diri dari mereka.

Mi. 3:5-7.
3:5 Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsaku, yang apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka menyerukan damai, tetapi terhadap orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan perang.
3:6 Sebab itu hari akan menjadi malam bagimu tanpa penglihatan, dan menjadi gelap bagimu tanpa tenungan. Matahari akan terbenam bagi para nabi itu, dan hari menjadi hitam suram bagi mereka.
3:7 Para pelihat akan mendapat malu dan tukang-tukang tenung akan tersipu-sipu; mereka sekalian akan menutupi mukanya, sebab tidak ada jawab dari pada Allah.

Dalam cara apakah kita dapat membungkam suara Allah dalam hidup kita? Betapa menakutkan pemikiran itu, renungkan akibatnya. Bagaimanakah kita dapat memastikan bahwa itu tidak pernah terjadi kepada kita?

Kamis 2 Mei
RERUNTUHAN YEIIUDA DIPULIHKAN

Nabi berpaling dari gambaran gelap dari keberdosaan umat dan akibat dari penghakiman kepada janji yang mulia untuk pemulihan (Amos 9:11-15). Hari Tuhan, sebelumnya digambarkan sebagai hari penghukuman (Amos 5:18), hari ini adalah hari keselamatan karena keselamatan, bukan hukuman, adalah Fir­man Allah yang terakhir kepada umat-Nya. Bagaimanapun juga, keselamatan akan datang setelah penghukuman.

Di tengah-tengah kesuraman dan malapetaka, Amos menutup bukunya de­ngan pekabaran pengharapan. Menghadapi kemungkinan akan ditawan, di­nasti Daud telah jatuh begitu dalam sehingga itu tidak lagi dapat disebut se­bagai rumah melainkan gubuk. Tetapi kerajaan Daud akan diperbarui dan di­persatukan di bawah satu orang penguasa. Di luar perbatasan Israel, bangsa- bangsa lain akan memanggil nama Tuhan an menikmati berkat-Nya bersama dengan orang Israel. Buku ini disimpulkan dalam catatan yang menyenangkan dan penuh pengharapan ini.

Nabi Alkitabiah tidak mengajarkan bahwa penghukuman Allah adalah un­tuk kepentingan-Nya sendiri. Hampir di balik semua peringatan ini adalah panggilan untuk penebusan. Meskipun ancaman untuk ditawan sudah dekat, Tuhan mendorong yang sisa melalui janji pemulihan negeri itu. Umat yang sisa akan menikmati pembaruan dari janji itu. Semua yang mengalami pengha­kiman akan melihat tindakan Allah untuk menyelamatkan dan memulihkan.

Apakah penggenapan utama dari janji Amos tentang pemulihan um­at-umat Allah? Lihat Luk. 1:32,33; Kisah 15:13-18.
Luk. 1:32,33;
1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

Kisah 15:13-18.
15:13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: "Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
15:15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis:
15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,
15:17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,
15:18 yang telah diketahui dari sejak semula.

Banyak guru-guru Yahudi menganggap Amos 9:11 sebagai janji tentang Mesias yang diberikan kepada Abram, dikuatkan kembali kepada Daud, dan dinyatakan di seluruh Perjanjian Lama. Raja baru dari garis keturunan Da­ud akan memerintah atas semua bangsa untuk memenuhi janji Allah kepada Abram (Kej. 12:1-3). Mesias akan memerintah atas semua musuh-musuhnya, seperti Edom. Pemulihan umat-umat Allah dari reruntuhan yang tidak akan pernah lagi dihancurkan.

Melalui kedatangan Yesus Kristus, Anak Daud yang lebih besar, Allah me­negakkan janji-Nya yang penuh rahmat. Yakobus mengutip ayat ini dari Amos untuk menunjukkan bahwa pintu keselamatan terbuka kepada semua orang untuk menikmati janji keistimewaan yang dipercayakan kepada gereja. Allah akan menawarkan berkat penebusan-Nya kepada orang Yahudi dan non Yahu­di dalam Mesias yang dijanjikan, keturunan baik Abram maupun Daud.

Penggenapan utama dari janji-janji ini kepada semua orang yang me­nerima, baik orang Yahudi maupun tidak, akan terlihat hanya saat ke­datangan kedua kali. Bagaimanakah kita dapat tetap hidup dalam janji dan pengharapan dan tidak membiarkan itu hilang di tengah-tengah te­kanan hidup?

Jumat 3 Mei

Pendalaman: "Derajat kita di hadapan Allah bukannya bergantung atas banyaknya terang yang telah kita terima, tetapi atas penggunaan dari apa yang kita miliki. Maka dengan hal ini walaupun orang kafir memilih yang benar se­berapa jauh mereka dapat membedakannya, berada dalam satu keadaan yang lebih diperkenankan daripada mereka yang telah memiliki terang yang besar, dan mengakui melayani Allah tetapi tidak memperdulikan terang itu, dan kehi­dupan mereka setiap hari berlawanan dengan pengakuan mereka." —Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 247.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:

1.    Sebagai kelas, kembalilah kepada jawabanmu untuk pertanyaan hari Minggu tentang belajar membenci kejahatan dan mencintai keba­ikan, dan juga bahaya dari menyebut yang baik itu jahat dan yang jahat itu baik. Mengapakah bahaya ini terutama terjadi ketika bu­daya dan masyarakat yang mulai mengubah pandangannya dalam menerima tingkah laku, gaya hidup dan sikap tertentu yang jelas- jelas dikutuk oleh Alkitab. Sebagai pribadi, dan bahkan sebagai ge­reja secara umum, kita tidak kebal terhadap gaya budaya dan ma­syarakat di mana kita berada, bukan? Pikirkan tentang perubahan yang terjadi dalam budaya dan masyarakat untuk beberapa tahun. Contohnya, hal apakah dulu dianggap memalukan dan tabu namun sekarang sudah dilakukan dan dinyatakan secara terbuka, bahkan dianggap baik atau, paling tidak, tidak salah? Bagaimanakah peruba­han-perubahan ini berpengaruh kepada sikap gereja terhadap tin­dakan-tindakan ini? Apakah yang dapat kita lakukan untuk melin­dungi diri kita dan gereja supaya jangan jatuh kepada bahaya jerat menyebut yang jahat itu baik? Pada saat yang sama, perubahan bu­daya yang baik apa yang mempengaruhi gereja untuk hal yang baik, dengan cara yang lebih mencerminkan prinsip kasih dan penerimaan yang dinyatakan dalam hidup Yesus?

2.     Pikirkan lagi tentang pemikiran "kelaparan" akan Firman Allah. Apakah hal yang sama bisa terjadi? Apakah Allah sengaja menyem­bunyikan kebenaran dari umat manusia, atau apakah sikap manusia yang sama sekali menolak Firman Allah? Atau bisakah keduanya? Atau sesuatu yang lain? Diskusikan.

3.     Sebagai Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang hidup dengan be­gitu banyak terang dan memiliki banyak alasan untuk percaya dalam kebenaran yang telah diberikan, apakah kita tidak sedang dalam ke­adaan bahaya dengan berpikir bahwa hanya pengetahuan kebenaran saja yang kita butuhkan? Dengan kata lain, bagaimanakah kita da­pat menghidupkan kebenaran yang dipercayakan kepada kita? Me­ngapakah itu sangat penting?







No comments:

Post a Comment