SSD 7 dalam ebook untuk Ipad Apple, Samsung, Android (disediakan oleh Lanny Waworuntu M) download di sini
SSD 7 dalam powerpoint (disediakan oleh Pdt. Togu F. Tampubolon) download di sini
Melalui sebuah Kaca, Gelap
SSD 7 dalam powerpoint (disediakan oleh Pdt. Togu F. Tampubolon) download di sini
Melalui sebuah Kaca, Gelap
SABAT PETANG
BACAAN UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Ayub 12:10;
1 Kor. 6:19, 20; Kej. 3:17; Yoh 12:31; 1 Kor. 1:18-21.
AYAT HAFALAN: "Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah.
Sebab ada tertulis: “Ia yang menangkap orang berhikmat dalam
kecerdikannya’.(1 Korintus 3:19).
Teolog William Paley menulis sebuah buku di tahun 1802
berjudul Natural Theology (Teologi Alam), di mana ia
berpendapat bahwa seseorang dapat menggunakan observasi alam untuk
mengembangkan pemahaman tentang karakter Allah. Ia menulis secara luas
perihal cara di mana ciri-ciri hewan memamerkan kepedulian dan keahlian Sang
Pencipta. Namun, mungkin pada beberapa ciri, Paley telah berlebihan,
karena ia tidak memperhatikan dampak yang ditimbulkan oleh dosa dan kejatuhan
terhadap alam, tetapi secara umum argumentasinya tidak pernah
ditolak----meskipun banyak dan gencar mengklaim yang sebaliknya!
Sebaliknya Chares Darwin berpendapat
bahwa satu Allah saja merancang semua fitus alam tidak akan baik. Sebagai
bukti, ia menyebut parasit yang mencari makan dalam tubuh ulat hidup dan cara
yang kejam di mana kucing mempermainkan seekor tikus. Baginya,
contoh-contoh ini merupakan bukti untuk menentang adanya Allah Pencipta yang
penuh kasih.
Meskipun Paley jelas lebih mendekati
kebenaran daripada Darwin, pelajaran pekan ini akan melihat apa yang Alkitab
katakan tentang pertanyaan mengenai segala sesuatu yang dinyatakan alam, dan
yang tidak dinyatakan, tentang Allah.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan hari
Sabat, 16 Februari.
Minggu 10 Februari
BUMI ADALAH MILIK TUHAN
Seorang ilmuwan pernah menantang
kebutuhan akan Allah; ia berpendapat bahwa ia bisa menciptakan umat manusia
sebaik seperti yang dapat diciptakan oleh Allah mana pun. Allah berkata,
"Baiklah, silakan melakukannya." Sang ilmuwan mulai
mengumpulkan tanah, tapi Allah berkata, "Tunggu sebentar. Bikinlah
tanahmu sendiri!"
Meskipun cerita ini hanya dongeng,
intinya adalah jelas: Hanya Allah saja yang bisa menciptakan dari yang tidak
ada. Allah menciptakan semua materi alam semesta, termasuk dunia kita,
harta kita, dan tubuh kita. Dia adalah pemilik yang sah dari segala
sesuatu.
Apakah pekabaran dasar bagi kita dalam ayat-ayat ini?
Yang lebih penting, apakah yang dinyatakan pekabaran ini kepada kita
tentang cara di mana kita harus berhubungan dengan dunia, satu sama lain, dan
dengan Allah? Mzm. 24:1, 2; Ayub 41:11; Mzm. 50:10; Yes. 43:1, 2; 1
Kor. 6:19, 20.
Mzm. 24:1, 2;
24:1.
Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta
yang diam di dalamnya.
24:2
Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas
sungai-sungai.
Ayub 41:11;
41:11. (41-2)
Siapakah yang menghadapi Aku, yang Kubiarkan tetap selamat? Apa yang ada di
seluruh kolong langit, adalah kepunyaan-Ku.
Mzm. 50:10;
50:10
sebab punya-Kulah segala binatang hutan, dan beribu-ribu hewan di gunung.
Yes. 43:1, 2;
43:1.
Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub,
yang membentuk engkau, hai Israel: "Janganlah takut, sebab Aku telah
menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini
kepunyaan-Ku.
43:2
Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui
sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui
api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.
1 Kor. 6:19, 20
6:19
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam
kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu
sendiri?
6:20
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah
Allah dengan tubuhmu!
Sebuah himne Kristen favorit mulai dengan
kata "Ini dunia Bapaku." Dunia ini benar-benar milik Allah
karena Dialah yang menciptakannya. Tidak ada tuntutan yang lebih sah atas
kepemilikan selain penciptaan. Allah menciptakan, dan karena itu Ia
memiliki seluruh alam semesta, langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya.
Tidak hanya dunia yang menjadi milik
Allah, Dia menyatakan bahwa setiap makhluk di bumi adalah milik-Nya juga.
Tidak ada makhluk lain (setidaknya yang kita tahu) yang memiliki kuasa
untuk menciptakan kehidupan. Allah adalah satu-satunya Pencipta, dan
dengan demikian, pemilik akhir dari semua ciptaan. Keberadaan kita semua
tergantung sepenuhnya pada Allah. Kita tidak dapat memberikan apa pun
kepada Allah kecuali kesetiaan kita; semua yang lainnya di bumi sudah menjadi
milik-Nya.
Lebih daripada itu, kita adalah milik
Tuhan bukan hanya oleh penciptaan tetapi, bahkan lebih penting, oleh penebusan.
Meskipun merupakan pemberian yang indah dari Tuhan, kehidupan manusia
telah begitu rusak karena dosa dan akan berakhir dengan kematian, suatu peluang
menghilangkan semua makna dan tujuan dari kehidupan. Kehidupan, seperti
yang kita punyai sekarang, tidak semuanya hebat. Satu-satunya harapan
kita adalah janji penebusan yang ajaib, yang merupakan satu-satunya hal yang
dapat membuat semuanya "benar" kembali. Jadi, kita adalah milik
Kristus oleh penciptaan dan penebusan.
Senin 11 Februari
SUATU DUNIA YANG TELAH JATUH
Satu hal yang pasti, dunia di mana kita
hidup sekarang sangat berbeda dengan dunia yang muncul dari Tuhan pada akhir
pekan penciptaan. Tentu saja, bukti kuat dari keindahan dan rancangan
hampir ada di mana-mana, namun, kita makhluk yang telah rusak karena dosa ini,
hidup di dalamnya dan mencoba memahami dunia yang telah rusak karena dosa.
Bahkan sebelum air bah, dunia telah mengalami dampak negatif dari dosa.
"Pada zaman Nuh kutukan ganda melanda bumi sebagai akibat dari
pelanggaran Adam dan pembunuhan yang dilakukan oleh Kain."----Ellen G.
White, Conflict and Courage, hlm. 32.
Bagaimana
dunia "dikutuk," dan apakah hasil dari kutukan-kutukan
tersebut? Kej. 3:17; 4:11, 12; 5:29.
Kej. 3:17; 4:11, 12; 5:29.
3:17.
Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan
isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan
makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah
engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
4:11
Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan
mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.
4:12
Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan
hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara
di bumi."
5:29
dan memberi nama Nuh kepadanya, katanya: "Anak ini akan memberi kepada
kita penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah di tanah yang
telah terkutuk oleh TUHAN."
Kutuk atas tanah karena Adam pasti
melibatkan tumbuh-tumbuhan, karena hasilnya termasuk munculnya duri dan onak.
Impkikasi adalah bahwa semua ciptaan dipengaruhi oleh kutuk akibat dosa.
Kutipan Ellen G. White di atas menyatakan dengan sangat jelas bahwa kutuk
atas Kain tidak terbatas hanya untuk dia tapi pada seluruh dunia.
Sayangnya, kutukan karena dosa tidak
berhenti di sini, karena dunia menghadapi kutuk lainnya, yang sangat
merusakkannya. Tentu saja itu adalah air bah di seluruh dunia.
"Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN
dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia,
sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku
takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah
Kulakukan'" (Kej. 8:21).
Air bah merusak
sistem pengairan yang Tuhan telah tetapkan pada waktu penciptaan, mengeruk
tanah dari beberapa bagian bumi dan menimbunnya di bagian lain. Bahkan
sekarang ini, hujan terus-menerus menggerus tanah, menghilangkan kesuburan
tanah sehingga semakin mengurangi hasil panen. Allah dengan murah hati berjanji
tidak akan mengutuk bumi lagi, tapi tanah yang kita warisi sungguh jauh bedanya
dari tanah yang subur, produktif seperti yang di ciptakan Allah pada mulanya.
Baca
Roma 8:19-22. Meskipun ayat-ayat ini sulit, bagaimanakah ayat-ayat itu
berhubungan dengan apa yang telah kita lihat hari ini? Yang lebih
penting, apakah harapan yang dapat kita peroleh dari ayat-ayat itu?
Roma 8:19-22
8:19
Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah
dinyatakan.
8:20
Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh
kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
8:21
tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan
dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak
Allah.
8:22
Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan
sama-sama merasa sakit bersalin.
Selasa 12 Februari
PENGUASA DUNIA INI
"Maka bertanyalah TUHAN kepada
Iblis: 'Dari mana engkau?' Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: 'Dari perjalanan
mengelilingi dan menjelajah bumi'"(Ayub. 1:7).
"Sadarlah
dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti
singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya"(1 Ptr.
5:8).
Sebagaimana
telah kita lihat, dunia adalah milik Tuhan, baik oleh penciptaan maupun oleh
penebusan. Tapi kita tidak boleh lupa, perihal adanya Setan, adanya
pertentangan besar, dan adanya upaya Setan untuk merebut kendali atau segala
yang mungkin dapat ia kendalikan. Meskipun kekalahannya telah pasti
sesudah Salib, dia tidak menyerah dengan tenang atau lembut. Murkanya dan
kuasanya untuk merusak, meskipun dibatasi sampai tingkat tertentu oleh Allah
dengan cara yang kita tentu tidak tahu sekarang, tidak boleh dianggap remeh. Kita
juga tidak lupa, bahwa betapapun seringnya masalah datang kepada kita secara
samar-samar, pokok pertempuran utama hanyalah antara dua kekuatan:
Kristus dan Setan. Tidak ada jalan tengah. Dan, seperti kita
ketahui, begitu banyak dari dunia ini yang takluk di sisi yang salah.
Mengherankankah bila dunia ini begitu rusak?
Baca
Yohanes 12:31; 14:30, 16:11; Efesus 2:2, 6:12. Apakah kebenaran penting
tentang realitas dan kuasa si jahat yang ditemukan di ayat-ayat ini?
Yohanes 12:31; 14:30, 16:11;
12:31
Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia
ini akan dilemparkan ke luar;
14:30
Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang
dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.
16:11 akan
penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
Efesus 2:2, 6:12
2:2
Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu
mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di
antara orang-orang durhaka.
6:12
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Dalam kitab Ayub, beberapa selubung yang
menyembunyikan realitas pertentangan besar dibukakan, dan kita bisa melihat
bahwa Setan memiliki kemampuan untuk menyebabkan kerusakah besar di dunia
alamiah ini. Apa pun yang tercakup dalam ungkapan "penguasa dunia
ini," jelas bahwa dalam peran ini, Setan masih memberikan pengaruh yang
kuat dan merusak di bumi. Kebenaran ini memberi kita lebih banyak alasan
untuk menyadari bahwa alam sudah sangat rusak, dan kita perlu berhati-hati
tentang pelajaran yang kita tarik dari hal itu mengenai Allah. Lagi pula,
lihatlah betapa Darwin salah menafsirkan keadaan dunia.
Dengan
cara apakah Anda dapat melihat secara jelas pengaruh merusak dari Setan dalam
kehidupan Anda sendiri? Mengapa Salib dan janji-janji yang ditemukan di
dalamnya merupakan harapan Anda?
Rabu 13 Februari
"HIKMAT" DUNIA
Sebagai manusia, kita telah mendapatkan
banyak sekali pengetahuan dan informasi, terutama dalam dua ratus tahun
terakhir. Namu, pengetahuan dan informasi tidaklah sama dengan
"hikmat." Kita juga telah mendapatkan pemahaman yang jauh lebih
besar perihal dunia alami lebih dari yang pernah dimiliki nenek moyang kita.
Namu, "pemahaman yang lebih besar," juga, tidaklah sama dengan
hikmat.
Baca
1 Korintus 1:18-21; 3:18-21. Bagaimanakah kita melihat kebenaran yang
kuat dari firman ini diwujudkan dalam waktu dan konteks kita sekarang ini,
hampir dua ribu tahun setelah firman itu ditulis?
1 Korintus 1:18-21; 3:18-21
1:18
Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan
binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan
Allah.
1:19
Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat
dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."
1:20
Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah
dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi
kebodohan?
1:21
Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya,
maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan
pemberitaan Injil.
3:18.
Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang
menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya
ia berhikmat.
3:19
Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis:
"Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya."
3:20
Dan di tempat lain: "Tuhan mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat;
sesungguhnya semuanya sia-sia belaka."
3:21.
Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab
segala sesuatu adalah milikmu:
Ada begitu banyak dalam pemikiran manusia
yang menantang Firman Allah. Apakah itu soal kebangkitan Yesus,
penciptaan itu sendiri, atau mukjizat apa pun, "hikmat" manusia
(bahkan sekalipun ditopang dengan "fakta" ilmu pengetahuan) harus
dianggap "kebodohan" bila itu bertentangan dengan Firman Tuhan.
Juga, seperti yang dinyatakan sebelumnya,
begitu banyak ilmu pengetahuan saat ini, terutama dalam konteks asal-usul
manusia, mulai dari perspektif naturalistik murni. Meskipun banyak dari
ilmuwan jenius yang hebat dalam sejarah----Newton, Kepler, Galileo----adalah
orang-orang yang percaya kepada Tuhan dan melihat pekerjaan mereka sebagai
penolong untuk menjelaskan pekerjaan Allah dalam penciptaan (Newton pernah menulis:
"Ya Allah, aku memikirkan pikiran-Mu mengikuti Engkau..."), perasaan
seperti ini sering diejek oleh kelompok masyarakat ilmiah.
Sebagian orang bahkan berusah untuk
menjelaskan kisah-kisah ajaib dalam Alkitab dengan menyatakan bahwa kisah-kisah
tersebut sesungguhnya merupakan fenomena alami yang disalahartikan sebagai
tindakan Ilahi oleh orang-orang dahulu kala, yang tidak tahu tentang
hukum-hukum alam. Misalnya, ada yang berusaha mengutarakan segala macam
teori ilmu alam untuk menjelaskan terbelahnya Laut Merah sebagai sesuatu yang
bukan mukjizat Allah. Beberapa tahun yang lalu, seorang ilmuwan
berspekulasi bahwa Musa sedang kecanduan obat, dan karena itu dia hanya
berhalusinasi tentang gagasan bahwa Allah memberinya Sepuluh Hukum pada loh-loh
batu!
Namun, betapa konyol pun hal itu
kedengarannya, sekali Anda menolak gagasan tentang Allah dan supra alami, Anda
perlu tampil dengan beberapa penjelasan lain untuk hal-hal tersebut; itulah
"kebodohan" yang dituliskan Paulus dengan jelas.
Kamis 14 Februari
MELALUI MATA IMAN
Mazmur 8 adalah salah satu mazmur
terbaik. Bagi Daud, sebagai seorang yang percaya pada Allah, penciptaan
berbicara tentang keagungan dan cinta Tuhan. Apakah pelajaran khusus yang
dilihat Daud dalam penciptaan, seperti yang dicatat dalam Mazmur 8? Juga,
mengingat apa yang kita ketahui perihal penciptaan sekarang ini----bulan,
bintang-bintang dan sebagainya----berbeda dengan apa yang diketahui dahulu
kala, mengapa kata-kata Daud ini tampaknya bahkan lebih luar biasa?
8:1.
Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud. (8-2) Ya TUHAN, Tuhan
kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi
langit dinyanyikan.
8:2
(8-3) Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar
kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
8:3.
(8-4) Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang
yang Kautempatkan:
8:4
(8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia,
sehingga Engkau mengindahkannya?
8:5
(8-6) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah
memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
8:6
(8-7) Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah
Kauletakkan di bawah kakinya:
8:7
(8-8) kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;
8:8
(8-9) burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus
lautan.
8:9
(8-10) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
Hanya dalam seratus tahun terakhir kita
baru benar-benar mulai memahami luasnya alam semesta dan kecilnya tubuh kita
dibandingkan dengan alam semesta. Orang tidak bisa membayangkan seseorang
seperti Daud dapat memiliki ide tentang betapa besar "langit" itu,
kalau bukan dari wahyu Ilahi. Jika dia kagum di zaman itu, betapa kita
seharusnya lebih kagum lagi karena mengetahui bahwa meskipun begitu luasnya
ukuran alam semesta, Allah mengasihi kita dengan kasih yang bahkan kita sendiri
tidak bisa memahaminya?
Baca Mazmur 19:1-4. Apakah yang Daud lihat di langit?
Mazmur 19:1-4
19:1.
Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (19-2) Langit menceritakan kemuliaan Allah,
dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;
19:2
(19-3) hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan
pengetahuan itu kepada malam.
19:3
(19-4) Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;
19:4
(19-5) tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka
sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,
Banyak orang menatap ke bintang-bintang
di malam hari dan mengakui kebesaran Allah dan betapa kecilnya manusia, serta
memuji Allah atas pemeliharaan-Nya. Yang lain berfokus pada masalah
kejahatan di alam dan mempersalahkan Tuhan atas terjadinya masalah-masalah,
yang sebenarnya, merupakan hasil pilihan mereka sendiri atau hasil kerja Setan.
Bagi orang percaya, penciptaan
benar-benar berbicara tentang pemeliharaan Allah, bahkan di tengah-tengah
kejahatan yang diperkenalkan oleh Setan. Namun, biarpun begitu kuatnya
kesaksian dari dunia ciptaan, penyataan itu tidaklah lengkap, terutama karena
akibat kejatuhan dalam dosa dan kutukan yang menyertainya.
Baca
Yohanes 14:9 dan kemudian pikirkan tentang Yesus di kayu salib. Mengapa
Salib harus selalu menjadi penyataan utama bagi kita tentang sifat dan karakter
Allah?
Yohanes 14:9
14:9
Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus,
namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah
melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
Jumat 15 Februari
PENDALAMAN: "Saya telah diperingatkan [1890]
bahwa untuk selanjutnya kita akan memiliki pertandingan terus-menerus.
Ilmu pengetahuan yang palsu dan agama akan saling berlawanan terhadap
satu sama lain, karena manusia yang terbatas ini tidak memahami kekuasaan dan
kebesaran Allah. Kata-kata dari Kitab Suci ini disampaikan kepadaku,
'Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran
palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya
mengikut mereka.'"----Ellen G. White, Medical Ministry, hlm.
98.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. Pikirkan tentang "kutuk rangkap tiga" (Ellen G. White, Spiritual
Gift, jilid 3, hlm. 88) ke atas bumi ini (kutuk dari kejatuhan
Adam, dari dosa Kain, dan dari air bah). Pengaruh gabungan dari
kutuk-kutuk ini, bertambah parah selama ribuan tahun, berarti dunia kita yang
sekarang ini jauh berbeda dari dunia pada saat Allah pertama kali
menciptakannya. Lalu mengapa kita harus berhati-hati perihal kesimpulan
yang kita tarik dari dunia sekarang ini tentang keadaan dunia pada mulanya?
2. Pikirkanlah tentang hasil kerja ilmu pengetahuan, terutama perihal
asal-usul. Tidak ada merek tertulis untuk menjelaskan apa yang kita
lihat. Ilmu pengetahuan adalah sepenuhnya merupakan usaha manusia, dan
pikiran manusia yang terbatas ruang lingkupnya dan cenderung menentang otoritas
Ilahi. Selanjutnya, pengaruh Setan sangat terasa di alam, sehingga banyak
yang kita lihat tidak sesuai dengan penyataan diri Allah dalam Alkitab.
Mengapa begitu penting untuk kita menempatkan keyakinan lebih besar pada
Alkitab ketimbang pada ilmu pengetahuan, apalagi jika mengingat peristiwa unik
seperti penciptaan dunia kita?
3. Kita tidak memahami semua aspek ketegangan antara Alkitab dan ilmu
pengetahuan, tetapi Allah jauh lebih bijaksana daripada kita, dan kita harus
mengakui bahwa penciptaan memiliki rahasia lebih daripada yang
diungkapkan oleh ilmu pengetahuan. Pada kenyataannya mengapa kita
seharusnya tidak terkejut menemukan adanya ketegangan antara peristiwa supra
alami yang dicatat dalam Alkitab dan pendekatan materialistis dari ilmu
pengetahuan?
4. Lihatlah kutipan Ellen G. White di atas. Dengan cara apakah kita
melihat hal ini digenapi di gereja kita? Bagaimanakah kita menghadapi
tantangan-tantangan yang berbahaya bagi misi dan pekabaran kita ini, dengan
cara yang ----walaupun tidak pernah mengorbankan keyakinan kita akan penciptaan
dan Firman Allah----masih menjaga gereja tetap menjadi "tempat yang
aman" bagi orang yang bergumul dengan pertanyaan-pertanyaan sulit ini?
5. Baca Roma 11:33-36 dan Ayub 40:1, 2, 7, 8. Seberapa hebatkah
hikmat manusia ketika mencoba untuk memahami cara-cara Allah? Bagaimanakah
seharusnya sikap kita terhadap kesulitan yang kita hadapi ketika mencoba untuk
menemukan keselarasan antara ilmu pengetahuan dan Alkitab?
No comments:
Post a Comment