SSD 13 Untuk Handphone Java & Blackberry download di sini
SSD 13 untuk Ipad, Samsung, Android download di sini
SSD 13 untuk Ipad, Samsung, Android download di sini
Pelajaran 13
Ketika Semuanya Menjadi Baru
SABAT PETANG
Baca Untuk Pelajaran Pekan Ini: 1 Tes. 4:16-18; Why. 20; 1 Kor. 4:5;
Rm. 8:20-22; Why. 21:11-22:5; Why 21:3.
AYAT HAFALAN: "Dan la akan menghapus segala air
mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi
perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama
itu telah berlalu" (Wahyu 21:4).
Pokok Pikiran: Apakah itu milenium, kapankah hal itu
terjadi, dan apakah yang terjadi sesudah itu?
Sir Thomas More (1478-1535) adalah seorang penulis Inggris yang merangkai
kata utopia (negeri impian) untuk menggambarkan sebuah pulau khayalan
dengan sistem sosial dan hukum yang nampaknya sempurna. Sejak itu kata tersebut
sering digunakan sebagai ejekan untuk menunjukkan kemustahilan ide adanya
masyarakat yang sempurna. Selanjutnya, lihatlah berapa banyak upaya manusia
untuk mencoba menciptakan utopia-utopia. Mereka selalu gagal, dan juga merasa
malu.
Alkitab, bagaimanapun juga, mengajarkan tentang utopia
sejati. Dan itu telah menjadi tujuan ke arah mana Ketuhanan telah bekerja
sejak jatuhnya manusia, di Taman Eden. Allah ingin membawa umat manusia
kembali ke utopia yang pada awalnya Dia telah ciptakan untuk kita.
Di tempat kudus surgawi, Kristus akan menyelesaikan
pekerjaan-Nya bagi keselamatan umat manusia. Setelah itu, Dia akan datang ke
bumi untuk kedua kalinya, tetapi dengan kemuliaan yang belum pernah dilihat,
dan Ia akan membangkitkan orang-orang kudus yang telah mati dan mengubahkan
umat percaya yang masih hidup, dan mereka semua akan memerintah dengan Tuhan
Yesus di surga selama 1.000 tahun.
Inilah saat yang kita sebut "milenium" (untuk
kata seribu). Awal dari milenium menandai dimulainya satu-satunya
utopia yang telah dikenai sejak Eden sebelum kejatuhan.
*Pelajari pelajaran pekan ini sebagai
persiapan untuk Sabat, 29 Desember
Minggu 23 Desember
PERISTIWA-PERISTIWA YANG
MENANDAI MILENIUM
Jika milenium menandai awal utopia Allah bagi umat-Nya,
adalah wajar bagi kita untuk mencpba mengetahui kapan itu akan dimulai dan
bagaimana nanti kondisinya. Milenium, sebagai sebuah konsep, muncul dalam Wahyu
20, di mana hal itu disebutkan enam kali antara ayat 2-7. Untuk mengetahui
waktu milenium, tempat Wahyu 20 dalam urutan keseluruhan kitab Wahyu perlu ditentukan.
Meskipun buku ini tidak mengikuti garis waktu lurus, dalam hal ini tidak
terlalu sulit untuk menentukan kapan milenium itu dimulai.
Bandingkan 1 Tesalonika 4:16-18 dan Wahyu 20.
Bagaimanakah sifat kebangkitan seperti yang dimaksud dalam kedua perikop
tersebut dapat membantu untuk menentukan kapan milenium dimulai? Apakah
peristiwa-peristiwa yang saling berhubungan dapat Anda temukan pada
bagian-bagian ini?
1 Tesalonika 4:16-18 dan Wahyu 20
4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat
berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga
dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat
bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah
kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
4:18 Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan
perkataan-perkataan ini.
Wahyu 20
20:1. Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak
kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya;
20:2 ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia
mengikatnya seribu tahun lamanya,
20:3 lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut
itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa,
sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan
dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.
20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di
atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat
jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus
dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan
yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup
kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa
seribu tahun.
20:5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir
masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan
pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka
akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai
raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
20:7 Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan
dari penjaranya,
20:8 dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru
bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah
mereka sama dengan banyaknya pasir di laut.
20:9 Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung
perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari
langit turunlah api menghanguskan mereka,
20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan
api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa
siang malam sampai selama-lamanya.
20:11. Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang
duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan
lagi tempatnya.
20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di
depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain,
yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka,
berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan
maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan
mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan
api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam
kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Beberapa saat sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali,
kitab Wahyu memprediksi bahwa tiga kekuasaan (naga, binatang, dan nabi palsu)
akan mengumpulkan bangsa-bangsa untuk menentang pekerjaan Kristus dan umat-Nya
(Why. 16:13). Pada saat Kristus datang (Why. 19:11), bangsa-bangsa
akan berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Kristus, tetapi dalam proses
itu binatang dan nabi palsu akan dihancurkan (Why. 19:19, 20). Wahyu 20,
kemudian, menyatakan nasib kekuasaan yang ketiga, yaitu naga. Sementara yang
mati dalam Kristus dibangkitkan, yang disebut sebagai kebangkitan pertama
(ay 5), naga (Setan) akan ditangkap dan dilemparkan ke dalam jurang maut
selama seribu tahun (ay. 1-3).
Beberapa peristiwa yang menakjubkan digambarkan juga
dalam 1 Tesalonika 4:16-18 dan 2 Tesalonika 1:7-9. Ayat-ayat ini membantu
untuk menjelaskan apa yang terjadi sebelum milenium dimulai.
Awal itu, tentu saja, bertepatan dengan kedatangan
Kristus yang kedua kali. Orang yang mati dalam Kristus akan dibangkitkan untuk
bergabung dengan umat percaya yang masih hidup, dan kedua kelompok ini akan
dibawa ke surga. Orang fasik yang masih hidup pada saat kedatangan Kristus
akan dibunuh oleh "cahaya" kemuliaan-Nya (2 Tes. 2:8). Dan
bumi yang tandus akan menjadi rumah penjara bagi Setan, yang akan "dirantai"
selama seribu tahun, dengan rantai keadaan. Alasan yang diberikan untuk
penahanan Setan adalah supaya "ia tidak mungkin lagi menyesatkan
bangsa-bangsa" (Why. 20:3). Banyak yang melihat keterkaitan
simbolik antara "pembuangan" kambing azazel pada Hari Pendamaian
(Im. 16:22) dengan keadaan Setan pada masa milenium.
Pelajari kembali kejadian-kejadian yang diungkapkan dalam
ayat-ayat ini. Ayat-ayat ini berbicara tentang kejadian supra alami yang
mengungkapkan kebesaran dan kekuasaan Allah yang sangat bertolak belakang
dengan kelemahan dan ketidaksanggupan manusia. Bagaimanakah kita bisa selalu
mengingat perbedaan ini? Mengapa hal itu menjadi obat yang ampuh untuk
kesombongan dan rasa puas diri?
Senin 24 Desember
PADA PERTENGAHAN MILENIUM
Baca kembali Wahyu 20:4-6. Apakah bukti-bukti yang
menyatakan pada kita tentang milenium di surga (paling tidak bagi umat
tebusan)?
Wahyu 20:4-6
20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di
atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat
jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus
dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan
yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup
kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa
seribu tahun.
20:5 Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir
masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan
pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka
akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai
raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Suatu bagian tertentu dari kelompok yang akan
berpartisipasi pada masa seribu tahun digambarkan sebagai "jiwa-jiwa dari
mereka yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian mereka tentang Yesus dan
karena firman Allah, dan mereka yang tidak menyembah binatang dan patungnya,
dan tidak menerima tanda pada dahi mereka atau pada tangan mereka"
(NKJV). Sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh, kita memahami bahwa
Alkitab tidak mengajarkan tentang keberadaan jiwa yang terpisah dari tubuh,
jiwa yang baka dan sadar. Ayat ini, sebaliknya, menggambarkan orang-orang yang
telah melalui penganiayaan seperti yang digambarkan dalam Wahyu 12:17-13:18.
Pada kedatangan- Nya yang kedua (di mana waktu terjadi kebangkitan pertama)
jiwa-jiwa yang dianiaya hidup kembali dan, setelah kebangkitan, mereka
memerintah di surga bersama Kristus (bandingkan dengan 1 Tes. 4:15-17).
Wahyu 20:4 menarik perhatian kita pada peristiwa lain di
masa seribu tahun, di mana dengan jelas disebutkan bahwa penghakiman akan
diberikan kepada umat tebusan. Dengan mengetahui bahwa umat yang setia akan
memerintah bersama Tuhan dan orang jahat akan dibunuh oleh cahaya kemuliaan
Kristus ketika Dia datang kembali, apakah sifat dan tujuan penghakiman ini?
Salah satu dari tiga hal yang menjadi fokus kita pada
pekan lalu (Senin) adalah penghakiman yang dihubungkan dengan pelayanan Kristus
di bait suci surgawi sebelum kedatangan-Nya yang kedua. Penghakiman itu berbeda
dari penghakiman dalam Wahyu 20:4, yang sesungguhnya merupakan pemenuhan janji
Kristus dalam Matius 19:28, dan yang sesuai dengan pernyataan Paulus bahwa
orang-orang kudus akan menghakimi dunia (1 Kor. 6:2, 3).
Konsep penghakiman dalam Alkitab sangat kaya dan beragam.
Penghakiman terakhir memiliki tiga tahap, yang pertama adalah yang berhubungan
dengan pelayanan keimamatan Kristus di bait suci surgawi. Umat Masehi Advent
Hari Ketujuh menyebutnya fase investigasi dari penghakiman terakhir.
Selanjutnya, ada fase peninjauan selama seribu tahun, yang disebut dalam Wahyu
20:4 dan 1 Korintus 6:2, 3. Dalam fase ini, umat tebusan akan memiliki
kesempatan untuk memeriksa cara-cara dan penghakiman Allah berkaitan dengan
agen-agen pemberontak. Tahap ketiga dari penghakiman terakhir adalah fase
eksekutif, yang merupakan bagian dari peristiwa yang akan terjadi pada akhir
milenium.
Sambil memikirkan apa yang sudah Anda baca hari ini,
bacalah 1 Korintus 4:5. Pengharapan penting apakah yang ditemukan di sini
dengan melihat fakta bahwa kita masih memiliki banyak pertanyaan yang belum
dijawab?
1 Korintus 4:5
4:5 Karena itu, janganlah
menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi,
juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang
direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari
Allah.
selasa 25 Desember
PERISTIWA-PERISTIWA PADA
AKHIR MILENIUM
Baca Wahyu 20:7-9. Peristiwa apakah yang menandai
berakhirnya masa seribu tahun, dan kesempatan apakah yang tersedia bagi Setan?
Wahyu 20:7-9
20:7 Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan
dari penjaranya,
20:8 dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru
bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah
mereka sama dengan banyaknya pasir di laut.
20:9 Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung
perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari
langit turunlah api menghanguskan mereka,
Perubahan keadaan Setan menandai
"pembebasannya." Peristiwa ini dikaitkan dengan kebangkitan
orang-orang mati lain yang, "tidak bangkit sebelum berakhir masa yang
seribu tahun itu" (ay 5). Ungkapan "Gog dan Magog"
digunakan secara kiasan, seperti dalam Yehezkiel 38:2, untuk menggambarkan
orang-orang jahat yang berhasil ditipu oleh Setan dari segala zaman. Orang
banyak inilah yang Setan yakinkan untuk mencoba merebut kota Allah. Wahyu 20:9
menunjukkan bahwa kota, yaitu Yerusalem baru, saat ini sudah akan turun dari
surga ke bumi (kemungkinan bersama dengan Kristus), dan Setan serta bala
tentaranya akan berbaris menyerangnya. Penjelasan rinci tentang kota ini
diberikan dalam Wahyu 21.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, Wahyu tidak disusun
berdasarkan urutan kronologis yang jelas. Lihat Wahyu 20:11-15. Bagaimanakah
ide tentang penghakiman dinyatakan di sini? Apakah arti penting dari fakta
bahwa hukuman terakhir muncul setelah orang-orang kudus terlibat dalam
penghakiman? Why 20:4.
Wahyu 20:11-15
20:11. Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang
duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak
ditemukan lagi tempatnya.
20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di
depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain,
yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka,
berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan
maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan
mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan
api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam
kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Why 20:4
20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di
atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat
jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus
dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan
yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup
kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa
seribu tahun.
Pada masa milenium orang-orang kudus ikut serta dalam
musyawarah penghakiman yang mengkaji kasus-kasus orang yang tidak selamat di
bumi dan para malaikat yang jatuh dalam dosa. Penilaian ini jelas diperlukan
mengingat sifat kosmik dari masalah dosa. Jalannya pemberontakan dosa telah
menjadi objek perhatian dan minat dari dunia-dunia lain (Ayb. /, 2; Ef.
3:10). Semua dosa harus ditangani sedemikian rupa sehingga hati dan
pikiran seluruh alam semesta merasa puas dengan penanganan dan hasil akhirnya,
dengan referensi khusus untuk karakter Allah. Hal ini terutama penting bagi
yang ditebus dari bumi untuk memahami hubungan Tuhan dengan orang-orang yang
berseru pada batu- batu untuk jatuh menimpa mereka dan membebaskan mereka dari
muka 'Dia yang duduk di atas takhta' (Why 6:16). Mereka harus sepenuhnya
puas bahwa Allah adalah adil dalam keputusan-Nya mengenai orang yang
terhilang."— Handbook ofSeventh-day Adventist Theology (Maryland:
Review and Herald® Publishing Association, 2000), hlm. 932.
Apakah yang dikatakan tentang karakter Allah, bahwa kita
sendiri, dapat terlibat dalam penghakiman terhadap orang sesat? Bagaimanakah
konsep ini cocok dengan ide pertentangan besar secara keseluruhan?
rabu 26 Desember
DUNIA BARU
Wahyu 20 diakhiri dengan pemusnahan Setan dan para
pengikutnya. Wahyu 21 dibuka dengan sebuah visi tentang langit yang baru dan
bumi yang baru.
Wahyu 21:1-5 mengandung janji bahwa Allah menjadikan
segala sesuatunya baru. Dalam cara apakah hal ini merefleksikan kisah
penciptaan dalam kitab Kejadian? (Kej. 1,2). Apakah perbedaannya?
Wahyu 21:1-5
21:1. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit
yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari
sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan
untuk suaminya.
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata:
"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam
bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi
Allah mereka.
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut
tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau
dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku
menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena
segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Kata yang diterjemahkan sebagai "baru" dalam
Wahyu 21:1 menekankan sesuatu yang baru dalam bentuk atau kualitas, bukan
suatu peristiwa "baru" dalam waktu. Tujuan Allah dalam kisah penciptaan
dalam buku Kejadian belum dapat direalisasikan sampai janji untuk membuat
segalanya menjadi baru terpenuhi dalam dunia yang baru. Oleh karena itu
"segala makhluk sama-sama mengeluh" dan merindukan pembebasan
(Rm. 8:20-22). Kemudian, ciptaan baru Allah, akan terdiri dari pembebasan
alam semesta dan bumi dari keadaan mereka saat ini yang tidak lengkap, dan
menjadikannya sesuai dengan rancangan-Nya. Hasilnya, sementara ciptaan baru
pasti akan berbeda dari yang lama, akan ada beberapa kelanjutan di antara
keduanya. Seperti yang lama, dunia baru akan menjadi tempat yang nyata, dihuni
dengan nyata, oleh makhluk fisik. Bumi baru akan menjadi bumi yang diperbarui,
dimurnikan dengan api (2 Ptr. 3:10-13).
Baca Wahyu 21:11-22:5 untuk dapat memperoleh gambaran
aspek-aspek fisik dari Yerusalem baru, ibu kota dunia baru. Dalam cara apakah
gambaran Yohanes tersebut melukiskan realitas kota itu?
Wahyu 21:11-22:5
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti
permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
21:12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas
buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya
tertulis nama kedua belas suku Israel.
21:13 Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara
tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah
barat tiga pintu gerbang.
21:14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya
tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.
21:15 Dan ia, yang berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat
pengukur dari emas untuk mengukur kota itu serta pintu-pintu gerbangnya dan
temboknya.
21:16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya.
Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya
dan lebarnya dan tingginya sama.
21:17 Lalu ia mengukur temboknya: seratus empat puluh empat hasta,
menurut ukuran manusia, yang adalah juga ukuran malaikat.
21:18 Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari
emas tulen, bagaikan kaca murni.
21:19 Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis
permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar
yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud,
21:20 dasar yang kelima batu unam, dasar yang keenam batu sardis, dasar
yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu beril, yang kesembilan
batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang kesebelas batu lazuardi dan
yang kedua belas batu kecubung.
21:21 Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap
pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas
murni bagaikan kaca bening.
21:22 Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan
Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.
21:23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk
menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah
lampunya.
21:24 Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja
di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;
21:25 dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari,
sebab malam tidak akan ada lagi di sana;
21:26 dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya.
21:27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang
yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis
di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.
22:1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih
bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba
itu.
22:2 Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang
sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap
bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan
bangsa-bangsa.
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba
akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di
dahi mereka.
22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan
cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan
mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
Satu hal yang pasti: kita berbicara tentang sebuah tempat
yang sesungguhnya, nyata secara fisik. Konsep yang keliru dari para penyembah
berhala tentang aspek fisik itu buruk dan aspek roh itu baik, sekali lagi
disalahkan oleh Alkitab. Meskipun kata-kata sangat terbatas dalam menyampaikan
pekabarannya, meskipun itu diinspirasikan, itu dapat mengajar kita untuk
mengetahui bahwa ada sebuah tempat nyata yang menanti kita. Betapa penting bagi
kita untuk mengingat bahwa dunia ini, dengan segala ketidaksempurnaannya,
bukanlah dalam kondisi sebenarnya; ini adalah sebuah penyelewengan, sesuatu
yang akan Kristus perbaiki. Sebaliknya, gambaran yang kita lihat dalam kitab
Wahyu, meskipun sangat sulit bagi kita (yang hanya mengetahui dunia yang telah
berdosa) untuk membayangkannya, adalah kenyataan kekal yang menantikan kita.
Betapa indahnya pengharapan yang kita miliki, khususnya jika dibandingkan
dengan mereka yang meyakini bahwa kematian adalah akhir dari segalanya.
Kamis 27 Desember
HIDUP DALAM DUNIA BARU
Baca Wahyu 21:3. Dalam hal apakah fakta yang luar biasa
ini akan mengubah pengalaman penduduk dunia yang baru?
Wahyu 21:3
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata:
"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam
bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi
Allah mereka.
Mungkin tidak ada penglihatan lain yang menakjubkan di
seluruh Alkitab sebanding dengan apa yang Yohanes jelaskan di sini, bumi baru
tidak hanya akan menjadi rumah bagi manusia, tetapi juga untuk Tuhan. Sang Pencipta
alam semesta, yang kudus dan Mahatinggi akan memberkati komunitas umat tebusan
dengan kehadiran-Nya. Tentu saja, Allah selamanya akan tetap berbeda dari
makhluk-Nya, tetapi di bumi yang baru, pemisahan antara Allah dan manusia yang
diakibatkan oleh dosa akan dihapus.
Demikian juga, persekutuan yang sejati akan dipulihkan
bukan hanya di antara Allah dan manusia tetapi antara umat manusia dan alam
itu sendiri. Yohanes menggambarkan bahwa di sana tidak akan ada lagi kutuk
(Why. 22:3) dan antisipasi nubuatan tentang berhentinya perseteruan dalam
dunia hewan juga akan terjadi (Yes. 65:25).
Di samping pemulihan persekutuan yang sempurna,
penghapusan segala "keluhan makhluk ciptaan" akan berarti bahwa
segala yang berbahaya—kebusukan, penyakit, kematian dan penderitaan akan
berlalu (Rm. 8:21; Why. 21:4).
Baca Mazmur 8. Apakah pekabarannya bagi kita saat ini,
khususnya dengan mengingat apa yang telah kita pelajari selama pekan ini?
Mazmur 8
8:1. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud. (8-2) Ya
TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang
mengatasi langit dinyanyikan.
8:2 (8-3) Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah
Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
8:3. (8-4) Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan
bintang-bintang yang Kautempatkan:
8:4 (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak
manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
8:5 (8-6) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan
telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
8:6 (8-7) Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu;
segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:
8:7 (8-8) kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang
di padang;
8:8 (8-9) burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang
melintasi arus lautan.
8:9 (8-10) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh
bumi!
Implikasi kehadiran Tuhan di bumi yang baru, dan
implikasi kehidupan di sana, adalah kabar baik yang luar biasa—khususnya
seperti yang dinyatakan oleh ilmu pengetahuan kepada kita, ukuran dan ruang
lingkup ciptaan Tuhan, sebagaimana yang belum pernah diterangkan sebelumnya.
Perkiraan ukuran alam semesta adalah miliaran tahun cahaya luasnya, namun, para
ilmuwan sekarang berspekulasi bahwa kosmos ini, besar dan luas hanya mewakili
sekitar 7 persen dari apa yang ada di luar sana!
Dengan berpikir: bahwa Allah yang menciptakan segalanya
tidak hanya mati bagi kita, tetapi akan tinggal bersama kami selama-lamanya! Pada titik tertentu, karena
batas-batas pikiran kita yang sudah berdosa, kita harus berhenti memikirkan hal
ini secara rasional, tetapi, sebaliknya, berlutut dan menyembah dan memuji Dia
yang tidak hanya menciptakan kita, tetapi menebus kita dan sekarang berjanji
untuk hidup dengan kita untuk selamanya.
Jumat 28 Desember
PENDALAMAN: "Pada upacara Bait Suci dunia, imam besar, setelah
mengadakan pendamaian bagi orang Israel, keluar dan memberkati perkumpulan
orang Israel. Demikian juga Kristus, pada akhir pekerjaan-Nya sebagai
Pengantara, akan menyatakan diri-Nya sekali lagi 'tanpa menanggung dosa untuk
menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia' (Ibr. 9:28),
memberkati umat-Nya yang menunggu dengan kehidupan yang kekal sementara
imam, yang memindahkan dosa dari tempat kudus menumpangkan dosa di atas kepala
kambing jantan, demikianlah Kristus akan menempatkan dosa-dosa itu ke atas
Setan, sumber dan biang keladi dosa. Kambing jantan, yang mengangkut dosa-dosa
Israel, diusir 4ke tanah yang tandus' (Im. 16:22),
demikianlah juga Setan, yang menanggung kesalahan dan dosa-dosa yang telah
diperbuat umat Allah oleh karena bujukannya, akan dipenjarakan di dunia ini seribu
tahun lamanya, di dunia yang tidak berpenduduk, dan pada akhirnya ia akan
menanggung hukuman dosa di dalam api yang membinasakan semua orang jahat. Jadi
rencana agung keselamatan akan mencapai puncaknya pada pembasmian dan
penghapusan dosa, dan kelepasan semua orang yang telah mau meninggalkan
kejahatan." -Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 508.
"Suatu ketakutan bahwa warisan yang akan datang itu
kelihatannya terlalu materialistis telah menuntun banyak orang untuk memandang
dari segi rohani semua kebenaran yang menuntun kita memandangnya sebagai tempat
tinggal kita. Kristus meyakinkan murid-murid-Nya bahwa Ia pergi untuk
menyediakan tempat bagi mereka di rumah Bapa. Mereka yang menerima pengajaran
Firman Allah tidak akan bersikap masa bodoh sama sekali mengenai tempat tinggal
surgawi.... Bahasa manusia tidak cukup untuk menjelaskan upah orang benar. Hal
itu akan diketahui oleh merekayang memandangnya. Pikiran fana ini tidak dapat
mengerti kemuliaan Firdaus Allah."—Ellen G. VJWtte, Alfa dan Omega,
jld. 8, hlm. 712, 713.
PERTANYAAN UNTUK
DIDISKUSIKAN:
1. Ada tiga posisi dasar (dengan beberapa variasi)
tentang milenium di gereja Kristen: (i) bahwa itu menunjukkan era antara
kedatangan Kristus yang pertama dan kedua, (ii) bahwa itu adalah periode
panjang kedamaian dan kebenaran di bumi sebelum Kristus datang, karena pemberitaan
Injil dan reformasi sosial, dan (iii) bahwa milenium, masa 1.000 tahun, akan
berlangsung setelah Kristus kembali dan itu akan terjadi di surga. Umat Masehi
Advent Hari Ketujuh, sebagaimana telah kita lihat, mengambil posisi ketiga,
dengan milenium berlangsung di surga, bukan di bumi (seperti yang diyakini
beberapa orang). Masalah apakah yang timbul pada pilihan yang lain?
2. Baca Wahyu 21:27. Apakah yang Anda mengerti tentang
pengecualian di Yerusalem baru? Pengecualian apakah lagi di sana, dan mengapa?
3. Renungkan ide upaya manusia menciptakan berbagai
utopia. Contoh apakah yang Anda dapat bayangkan? Apakah hasilnya? Mengapa itu
selalu gagal, dan mengapa kegagalan ini menyatakan ketergantungan kita pada
intervensi supra alami Allah dalam dunia kita?
No comments:
Post a Comment