SSD 11 dalam bentuk ebook download di sini
SSD 11 dalam bentuk powerpoint (created by Pastor Togu F. Tampubolon) download di sini
Kehidupan Kristen
SSD 11 dalam bentuk powerpoint (created by Pastor Togu F. Tampubolon) download di sini
Kehidupan Kristen
SABAT PETANG
Baca Untuk Pelajaran Pekan Ini: Ul 8:11-17; Flp. 2:3, 4; 1 Kor. 15:51, 52; Why. 22:1-5;
Mal 22:39; Kej. 2:21-25.
AYAT HAFALAN:
"Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan
nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk
saudara-saudara kita" (1 Yohanes 3:16).
Pokok Pikiran : Setiap orang dapat mengaku
sebagai orang Kristen. Apakah arti pengakuan itu dalam kehidupan sehari-hari?
Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia
mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?"
(Yak. 2:14).
Alkitab menekankan doktrin yang sehat; namun penekanan
ini adalah dalam konteks kehidupan yang kudus (1 Tim. 1:10; Tit. 2:1-5).
Dalam rangka menunjukkan bahwa tujuan sebenarnya dari pengajaran Alkitab
adalah satu kehidupan etis yang dinyatakan dalam berbagai kewajiban kepada
orang lain. Bahkan, jika Anda perhatikan dengan teliti ayat-ayat dalam surat
Timotius dan Titus, mereka menyatukan doktrin yang benar dengan hidup yang
benar seakan-akan hidup yang benar itu sendiri adalah ajaran yang sehat!
Orang Kristen diselamatkan agar menjadi agen Allah untuk
keselamatan dan kebaikan orang lain meskipun berada di tengah-tengah
pertentangan besar antara baik dan jahat. Men jadi "sangat berpikiran
surgawi sehingga Anda tidak memikirkan perkara duniawi," biarpun suatu
ungkapan basi, namun merupakan sebuah kenyataan yang orang Kristen harus
hindari. Tentu saja, surga adalah rumah utama kita, tetapi untuk saat ini kita
masih di bumi, dan kita perlu tahu bagaimana cara hidup yang terbaik sementara
berada di dunia.
Pekan ini kita akan melihat beberapa hal praktis tentang kehidupan Kristiani
yang harus nyata dalam kehidupan kita.
* Pelajari
pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 5 Desember.
Minggu 9 Desember
Ketika kita berpikir tentang keselamatan yang diwujudkan ke dalam pelayanan
kepada orang lain, kita tidak dapat menghindari konsep penatalayanan Kristen.
The Seventh-day Adventist Encyclopedia mendefinisikan "penatalayanan"
sebagai tanggung jawab umat Allah atas, pengelolaan segala sesuatu yang
dipercayakan kepada mereka oleh Allah mulai dari kehidupan, tubuh, waktu, bakat
dan kemampuan, harta benda, kesempatan untuk melayani orang lain, dan
pengetahuan mereka tentang kebenaran.
Bacalah ayat-ayat berikut. Dengan masing-masing
bertanya pada diri sendiri, sesuai situasi yang saya hadapi, bagaimanakah saya
bisa mewujudkan dalam kehidupan saya prinsip-prinsip yang diajarkan dalam
ayat- ayat ini? Bagaimanakah kebenaran ini mempengaruhi pola hidup saya dan
cara saya berhubungan dengan orang lain, dengan Allah, dan dengan
karunia-karunia yang Dia telah berikan kepada saya?
Ul. 8:11-17
8:11 Hati-hatilah, supaya
jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah,
peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;
8:12 dan supaya, apabila
engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta
mendiaminya,
8:13 dan apabila lembu sapimu
dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta perakmu bertambah banyak,
dan segala yang ada padamu bertambah banyak,
8:14 jangan engkau tinggi
hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari
tanah Mesir, dari rumah perbudakan,
8:15 dan yang memimpin engkau
melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas
serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang
membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras,
8:16 dan yang di padang gurun
memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya
direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik
kepadamu akhirnya.
8:17 Maka janganlah kaukatakan
dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh
kekayaan ini.
Mzm. 24:1
24:1. Mazmur
Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang
diam di dalamnya.
24:2 Sebab
Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas
sungai-sungai.
|
|
Flp. 2:3, 4
2:3 dengan tidak
mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya
hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama
dari pada dirinya sendiri;
2:4 dan
janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan
|
|
1 Yoh. 3:16
3:16 Demikianlah
kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk
kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
|
|
Alkitab mengajarkan bahwa tujuan dasar bagi semua ciptaan Tuhan adalah
untuk memuliakan Dia. Dosa telah membelokkan kenyataan ini, tetapi Tuhan mengarahkan
tindakan-Nya yang menyelamatkan kepada kita untuk membawa kita kembali
berpartisipasi dengan semua ciptaan dalam memuliakan Allah. Kristus telah
membeli kita demi kemuliaan Allah (Ef. 1:11-14). Hanya pada saat kita
mengakui baik dalam perkataan maupun perbuatan, Ketuhanan Kristus yang sepenuhnya
atas hidup kita barulah kita dapat membawa kemuliaan bagi Allah. Ekspresi
seutuhnya dari Ketuhanan Kristus atas hidup kita akan melibatkan pelayanan kita
pada orang lain melalui penggunaan waktu, bakat, kemampuan, dan harta benda.
Baca kembali ayat-ayat untuk hari ini. Manakah yang paling
menjamah hidup Anda, mengapa? Apakah yang memotivasi Anda untuk mencoba
menjalani hidup yang berusaha mencari kebaikan bagi orang lain,dan untuk diri sendiri?
Mengapa begitu penting bagi diri Anda, secara rohani, untuk hidup bagi orang
lain?
Senin 10
Desember
PERSEPULUHAN: SESUATU YANG SANGAT KECIL
"Seorang imam, anak Harun, akan menyertai
orang-orang Lewi itu, bila mereka memungut persembahan persepuluhan. Dan
orang-orang Lewi itu akan membawa persembahan persepuluhan dari pada
persembahan persepuluhan itu ke rumah Allah kami, ke bilik-bilik rumah
perbendaharaan. Karena orang Israel dan orang Lewi..(Neh. 10:38, 39).
Pikirkan tentang hidup Anda, betapa singkat,
pikirkan betapa tidak ter- elakkannya kematian Anda (kecuali Kristus datang
kembali pada masa hidup Anda). Pikirkan apa artinya hidup ini, jika kuburan
adalah tujuan akhir seperti yang diyakini oleh kebanyakan orang. Anda di sini,
hanyalah metabolisme sel yang melakukan kegiatannya (sering mengalami sakit,
ketakutan, dan kesulitan), dan kemudian berakhir; ketika semua sel-sel mati,
tidak ada yang tersisa kecuali bangkai yang jadi makanan cacing dan bakteri
sampai bakteri dan cacing itu juga berakhir.
Demikianlah nasib kita semua di alam semesta yang begitu
besar sehingga planet kita, apalagi hidup kita bahkan setiap individu, menjadi
sangat tidak berarti kecuali bagaikan sebuah lelucon kejam yang tidak dapat
kita nikmati.
Berbeda dengan skenario itu, lihatlah apa yang telah diberikan kepada kita
dalam Kristus. Lihatlah apa yang telah ditawarkan kepada kita melalui Yesus.
Lihatlah apa yang diberitahukan oleh rencana keselamatan pada kita tentang diri
kita, dan tentang apa yang telah dilakukan bagi kita agar kita tidak mendapatkan
nasib seperti yang digambarkan di atas.
Apakah yang telah diberikan pada kita dalam Kristus? 1 Kok 15:51, 52; Why. 21:4; Gal. 3:13; Ef.
1:6, 7; Why
22:1-5. Apakah artinya itu bagi kita?
Bagaimanakah seharusnya janji-janji ini memberikan dampak pada setiap aspek
keberadaan kita?
1 Kor 15:51, 52;
15:51. Sesungguhnya aku
menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita
semuanya akan diubah,
15:52 dalam sekejap mata, pada
waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang
mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua
akan diubah.
Why. 21:4;
21:4 Dan Ia akan menghapus segala
air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi
perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama
itu telah berlalu."
Gal. 3:13;
3:13 Kristus telah menebus
kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada
tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Ef. 1:6, 7;
1:6 supaya terpujilah kasih
karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang
dikasihi-Nya.
1:7 Sebab di dalam Dia dan
oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan
kasih karunia-Nya,
Why 22:1-5.
22:1. Lalu ia menunjukkan
kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke
luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.
22:2 Di tengah-tengah jalan
kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan
yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu
dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.
22:3 Maka tidak akan ada lagi
laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan
hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat
wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
22:5 Dan malam tidak akan ada
lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari,
sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai
raja sampai selama-lamanya.
"Saya berbicara tentang sistem persepuluhan, namun betapa sedikit hal
itu tampaknya dalam pikiran saya! Betapa kecil nilainya! Betapa sia-sia upaya
kita untuk mengukur dengan aturan matematika, waktu, uang, dan cinta terhadap
kasih dan pengorbanan yang tidak dapat diukur dan tidak terbilang! Persepuluhan
bagi Kristus! Oh, sedikit, sedikit sekali, balasan yang memalukan untuk harga
yang begitu besar! Dari salib Golgota, Kristus memanggil untuk suatu
penyerahan tanpa syarat."—Ellen G. White, Testimonies for the Church,
jld. 4, hlm. 119, 120.
Setelah semua yang Kristus telah
lakukan untuk Anda, dapatkah Anda tidak menghidupkan iman yang cukup dan mengembalikan
kepada-Nya persepuluhan,suatu jumlah yang sangat sedikit jika dibandingkan
dengan apa yang telah diberikan kepada Anda?
Selasa 11 Desember
BERTANGGUNG JAWAB KEPADA DIRI SENDIRI
Dengan tegas Yesus berkata kepada kita, "Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri" (Mat. 22:39). Ayat yang sangat menarik dalam pengertian bahwa kita
sering melihat cinta diri sangat bertentangan dengan Ke- kristenan dan terhadap
sikap tidak mementingkan diri. Apakah yang Yesus maksudkan dengan ayat ini?
Bagaimanakah kita menafsirkan, dan menerapkannya, dengan cara yang
mencerminkan Kekristenan yang sejati itu?
Mengasihi diri sendiri, dalam pengertian Kristen, bukanlah keegoisan, tidak
menempatkan diri Anda yang pertama sebelum semua orang dan hal lain. Sebaliknya,
mengasihi diri sendiri berarti menyadari nilai diri Anda di hadapan Allah, Anda
berusaha untuk menjalani kehidupan yang terbaik, mengetahui bahwa hasil dari
kehidupan semacam ini akan bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri (yang
adalah baik) tetapi juga, dan lebih penting, bagi orang di sekitar Anda.
Bagaimanakah Anda menghubungkan nasihat Yesus di atas dengan ayat-ayat
berikut?
Flp. 2:5, 8
2:5 Hendaklah kamu dalam
hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus
Yesus,
2:8 Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati
di kayu salib.
2 Kor. 5:14, 15
5:14 Sebab kasih Kristus yang
menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati
untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati.
5:15 Dan Kristus telah mati
untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya
sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
1 Kor. 10:31-33
10:31 Aku menjawab: Jika
engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang
lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
10:32 Janganlah kamu
menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun
Jemaat Allah.
10:33 Sama seperti aku juga
berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk
kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka
beroleh selamat.
1 Ptr. 1:13-16
1:13. Sebab itu siapkanlah
akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih
karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus.
1:14 Hiduplah sebagai
anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu
kebodohanmu,
1:15 tetapi hendaklah kamu
menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah
memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis:
Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Penebusan yang diperoleh orang berdosa di dalam Kristus membawa persatuan
dengan-Nya (Gal. 2:20) sehingga orang Kristen rindu untuk menghidupkan
suatu kehidupan yang berdasarkan kehendak Kristus. Orang berdosa rindu untuk
memiliki pikiran Kristus, untuk hidup bukan untuk diri sendiri tetapi untuk
Yesus, dan mengindahkan panggilan untuk kekudusan (pemisahan dari berbagai hal
seperti nafsu kita, kecenderungan berdosa yang sudah membudaya, dan
ketidakmurnian moral). Jika Anda mengasihi diri sendiri, Anda ingin yang
terbaik untuk diri sendiri, dan yang terbaik untuk diri sendiri adalah hidup
yang berkomitmen kepada Allah, kehidupan yang mencerminkan karakter dan kasih
Allah, kehidupan yang hidup bukan untuk diri sendiri tetapi untuk kebaikan
orang lain. Cara yang paling pasti untuk menjamin hidup Anda menjadi sengsara
adalah hidup hanya untuk diri sendiri, dan jangan pernah memikirkan kebaikan
orang lain.
Pikirkan lebih lanjut tentang apa artinya mengasihi diri
sendiri dalam pengertian Kristen. Seberapa mudahkah kasih semacam ini merosot
menjadi keterpusatan pada diri sendiri yang akhirnya merusak diri sendiri?
Apakah satu-satunya cara untuk melindungi diri dari perangkap itu?
Rabu 12 Desember
PERNIKAHAN KRISTEN
Manusia adalah makhluk sosial. Di rumah dan di tempat bekerja, di tempat-tempat
umum, semua orang terlibat dalam berbagai jenis hubungan. Perilaku Kristen
yang bertanggung jawab harus jelas pada semua tingkatan, dan Alkitab memiliki
prinsip yang relevan yang dapat digunakan untuk memandu hubungan-hubungan ini.
Pelajari ayat-ayat berikut untuk mendapatkan definisi Alkitabiah pernikahan: Kej. 2:21-25; Mal. 2:14; Ef.
5:28.
Kej. 2:21-25;
2:21. Lalu TUHAN Allah membuat
manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu
rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
2:22 Dan dari rusuk yang
diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu
dibawa-Nya kepada manusia itu.
2:23 Lalu berkatalah manusia
itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan
dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
2:24 Sebab itu seorang
laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
sehingga keduanya menjadi satu daging.
2:25 Mereka keduanya
telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Mal. 2:14;
2:14 Dan kamu bertanya:
"Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau
dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah
teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.
Ef. 5:28.
5:28 Demikian juga suami harus
mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi
isterinya mengasihi dirinya sendiri.
Mendefinisikan suatu hal berarti kita memberikan
maknanya. Saat ini pernikahan itu sulit didefinisikan karena arti pernikahan
berbeda-beda untuk orang, waktu, dan budaya yang berbeda. Alkitab, tidak
fleksibel seperti pernikahan. Menurut Alkitab, pernikahan adalah sebuah lembaga
yang dijadikan oleh Allah, di mana dua orang dewasa dengan jenis kelamin yang
berbeda berjanji untuk berbagi hubungan pribadi yang intim dan abadi.
Pernikahan Alkitabiah ditandai dengan penghargaan terhadap kesetaraan antara
laki-laki dan perempuan dalam satu kesatuan di mana tujuan disatukan dan rasa
keabadian, kesetiaan, dan kepercayaan dapat dirasakan. Seperti hubungan dengan
Allah, hubungan antara suami dan istri harus dijaga kesuciannya.
Sudah tentu, seperti yang kita ketahui, pernikahan, bahkan di dalam gereja,
telah menjadi sesuatu yang sering dianggap ringan. Orang masuk ke dalam suatu
ikatan yang mereka yakini telah dijadikan Tuhan, dan kemudian, ketika mengalami
kesukaran, mereka berdiri di hadapan seorang hakim yang, melalui hukum dan
aturan buatan manusia, memisahkan apa yang Tuhan telah satukan. Kita
semua tahu bahwa tindakan ini sangat salah; namun, sebagai satu gereja, kita
berjuang dengan apa yang harus dilakukan dalam situasi ini.
Bersama dengan masalah poligami, kumpul kebo, perceraian, pernikahan
kembali, dan praktik homoseksualitas, apakah berbagai tantangan seksualitas
manusia yang dapat Anda kenali dalam masyarakat saat ini? Apakah nasihat
Alkitab yang dapat Anda bawa untuk menanggung masalah ini?
Perzinaan, percabulan, dan pornografi sangat merajalela di masyarakat saat
ini, dan ini bukanlah yang terburuk dari hal-hal yang terjadi di luar sana. Meskipun
demikian, Allah terus menghadapi kegagalan manusia dengan kasih sayang dan
rahmat-Nya. Namun, praktik-praktik ini tetap merupakan kegagalan yang dapat
diatasi melalui kasih karunia Kristus. Karena itu, upaya penebusan harus
memiliki tujuan yang tinggi untuk mencapai standar ideal Allah yang
bertentangan dengan upaya mencari pembenaran dan maaf atas dosa melalui
sejumlah alasan dan pertimbangan unsur budaya.
Kamis 13 Desember
PERILAKU KRISTEN
Selain
keluarga, orang Kristen memiliki keterlibatan sosial dan profesional
lainnya—suatu pandangan Alkitabiah yang jelas adalah bahwa orang Kristen berada
di dunia tetapi bukan dari dunia (Yoh. 17:14-18).
Perhatikan tiga bidang berikut dalam
kehidupan sehari-hari dan diskusikan tanggung jawab orang Kristen dalam hal
gaya hidup dan perilaku:
1. Hubungan Majikan/Karyawan
(Yakobus 5:4-6; Ef. 6:5-9). Selain melihat
bahwa karyawan ada pada posisi yang sama di dalam Kristus, majikan Kristiani
harus dipandu oleh prinsip bahwa kerja yang memadai membutuhkan upah yang
memadai. Di sisi lain, pekerja Kristen juga harus menghindari godaan untuk
malas bekerja.
"Orangtua tidak dapat melakukan
dosa yang lebih besar daripada mengizinkan anak-anaknya tidak berbuat apa-apa.
Anak-anak itu akan segera menyukai pengangguran dan mereka bertumbuh menjadi
lelaki dan perempuan yang malas dan tidak berguna. Bila mereka sudah cukup
dewasa untuk mencari nafkah dan mendapat pekerjaan, mereka bekerja dengan
malas, tidak bergairah, namun mengharapkan dibayar seolah-olah mereka itu
setia."—Ellen G. White, Membina Kehidupan Abadi, hlm. 265.
2. Tugas Sipil (Rm. 13:1-7). Orang Kristen menyempatkan Allah yang pertama
dalam segala hal dan mengevaluasi semua tindakan dan tanggung jawab dari
perspektif ini. Untuk alasan ini orang Kristen akan, misalnya, menentang diskriminasi
dalam bentuk apa pun, bahkan jika itu adalah resmi. Pada saat yang sama,
"kesetiaan kepada Tuhan tidak mengizinkan siapa pun untuk menjadi otonom
dan menciptakan ketidakharmonisan sosial atau kekacauan. Umat Kristen membayar
pajak, berpartisipasi dalam tugas-tugas kemasyarakatan, menaati hukum dan peraturan
lalu lintas, dan bekerja sama dengan otoritas sipil dalam mengendalikan atau
mengontrol kejahatan dan kekerasan."—HandbookofSeventh-dayAdventist
The- o/ogy (Maryland: Review and Herald®
Publishing Association, 2000), hlm. 701.
3. Tanggung Jawab Sosial (Yes.
61:1-3; Mat. 25:31-46). Diskusikan pernyataan
berikut dalam terang ayat-ayat di atas: "Umat Kristen dapat melaksanakan
panggilannya untuk mencari kerajaan Allah jika, termotivasi oleh kasih terhadap
sesama, ia melaksanakan pekerjaannya dalam komunitas keluarga
dan ekonomi, nasional, dan
kehidupan politik____ Hanya dengan
terlibat dalam
pekerjaan sipil demi kepentingan umum, dengan kesetiaan dalam memenuhi
panggilan sosial, apakah hal ini sesuai dengan teladan Kristus?"—H.
Richard Niebuhr,
Christ and Culture (Harper Collins Publishers, 1996), hlm. 97.
Dalam interaksi pekerjaan dan interaksi sosial Anda,
apakah orang- orang dapat mendeteksi nilai-nilai Kristen Anda? Jujurlah dengan
diri Anda (tidak peduli betapa menyakitkan hal itu bagi Anda!). Apakah aspek
kehidupan Anda, yang menarik orang pada iman Anda? Apakah yang dinyatakan oleh
jawaban Anda tentang cara hidup Anda?
Jumat 14 Desember
PENDALAMAN: Ministerial Association of the
General Conference of Seventh Day Adventist, pasal 22, 23, dalam Seventh Day Adventist Believes; Miroslav M.
Kis,"Christian Lifestyleand Behavior,"hlm. 675-723,dalam Raoul
Dederen (ed.)
Hanclbook of Seventh-day Adventist Theology.
"Tindakan kemurahan hati dan
kebajikan dirancang oleh Allah untuk menjaga hati anak-anak manusia agar tetap
lembut dan simpati, dan menimbulkan pada mereka minat dan kasih sayang satu
sama lain yang menyerupai Tuhannya, yang demi kita menjadi miskin, agar
melalui kemiskinan-Nya kita menjadi kaya. Hukum persepuluhan didirikan di atas
sebuah prinsip yang abadi dan dirancang untuk menjadi berkat bagi manusia.
"Sistem kebajikan telah
dirancang untuk mencegah kejahatan yang besar yaitu ketamakan. Kristus melihat
bahwa dalam penuntutan bisnis, cinta akan kekayaan menjadi penyebab utama yang
dapat melenyapkan kesalehan yang sejati dari dalam hati. Dia melihat bahwa
cinta uang akan membeku dan mengeras dalam jiwa manusia, menghentikan aliran
dorongan kedermawanan dan menutup indera mereka terhadap kebutuhan dan
penderitaan orang yang sakit."— Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 3, hlm.
547.
"Jika seseorang memiliki
kesehatan dan kekuatan, sebagai modalnya, ia harus menggunakannya dengan
benar. Jika dia menghabiskan berjam-jam dalam kemalasan dan kunjungan yang
tidak perlu dan mengobrol yang tidak penting, dia malas dalam pekerjaannya, dan
Allah melarang hal ini. Orang seperti ini memiliki pekerjaan yang harus
dilakukan untuk menyediakan kebutuhan keluarga mereka sendiri, dan kemudian
menyisihkan pendapatan mereka untuk tujuan amal sebagaimana Allah telah
memakmurkan mereka.
"Kita tidak ditempatkan di dunia ini hanya untuk
merawat diri kita sendiri, tetapi kita dituntut untuk membantu dalam pekerjaan
besar sehubungan dengan keselamatan manusia, dengan demikian meniru
penyangkalan diri, pengorbanan diri, dan kehidupan Kristus yang sangat
berguna."—Ellen G. White, Testimonies for the Church, jld. 1, hlm.
325.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. Masalah pernikahan dan perceraian menjadi perhatian besar, khususnya di
negara-negara tertentu di mana perceraian begitu merajalela. Bagaimanakah kita
menerapkan ajaran Alkitab yang jelas menangani topik ini? Jika kita menerapkan
ajaran-ajaran Yesus dengan lebih ketat, apakah orang-orang cenderung untuk
tidak bercerai? Diskusikan masalah yang sulit ini.
2. Pikirkan lagi seluruh pertanyaan tentang persepuluhan. Beberapa berpendapat
bahwa mereka bisa memberikan persepuluhan kepada siapa yang mereka pilih, dan
bukan melalui saluran tubuh gereja yang terorganisasi di mana keanggotaannya.
Apakah bahaya besar dari sikap itu?
3. Sebagai gereja, kita tidak dapat mengabaikan semua peringatan Alkitab
sehubungan dengan pemeliharaan orang miskin. Tidak ada orang yang mengaku
Kristen dapat mengabaikan mandat ini. Apakah perangkap dari panggilan kita jika
perawatan orang miskin menjadi fokus utama kita, atau menjadi tujuan akhir
gantinya menjadi sarana untuk mencapai tujuan yang lebih besar? Diskusikan.
No comments:
Post a Comment