Pelajaran 6 Triwulan IV 2012


Download SSD 6 dalam bentuk ebook untuk Blackberry, Android, dan Ipad di sini

Kemenangan Atas Kuasa-kuasa Jahat

SABAT PETANG
Baca Untuk Pelajaran Pekan Ini: Ef. 1:18-22; Rm. 8:26-39; Yak. 4:7; 1 Ptr. 5:6-10; Luk. 10:1-20; Kis. 5:12-16.
AYAT HAFALAN: "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang- orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita" (Roma 8:37).
Pokok Pikiran: Di dalam Kristus, kita memperoleh kemenangan atas se­gala kuasa yang dapat menghancurkan kita.
Di beberapa bagian dunia, agama dilihat hanya sebagai sebuah sumber
hidup sehari-hari. Sebagai contoh, ajaran Kristen tentang keselamatan dari dosa, sangat asing bagi agama-agama tradisi. Di tempat-tempat tersebut, Kekristenan dilihat hanya sebagai suatu cara yang dapat menolong untuk me­nyelesaikan masalah-masalah setiap hari.
Meskipun ada banyak keuntungan praktis dalam gaya hidup Kristen, kita harus selalu mengingat bahwa Kekristenan memiliki sisi penting lain. Kekris­tenan melihat dimensi lain yang melampaui realitas dunia materi. Kedua hal ini sangatlah penting, dan dua kekuatan ini saling berlawanan di atas salib. Be­tapa kita bersyukur atas janji-janji kemenangan bagi kita atas dua alam keku­atan ini.
Kembali, kita menekankan bahwa kisah keseluruhan dari pertentangan be­sar antara Kristus dan Setan perlu membentuk latar belakang bagi kita agar da­pat mengerti dunia dan tempat tinggal kita sebagai orang Kristen. Di tengah-te­ngah konflik ini, Kekristenan tidak membiarkan pengikutnya berada di bawah kekuasaan musuh. Sebaliknya, dalam Kristus kita dapat memiliki kemenangan atas kuasa-kuasa itu.
* Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 10 November.

Minggu 4 November
Orang Kristen tidak memiliki pengharapan kemenangan atas kuasa-kuasa ja­hat kecuali sebuah landasan telah disiapkan untuk hal itu. Dalam pelajaran pekan lalu sudah jelas bahwa Kristus, lewat kematian-Nya di atas salib dan kebangkitan- Nya dari kubur, mendapatkan kemenangan atas segala kejahatan dan "penguasa- penguasa" yang menentang kebenaran. Dalam arti yang nyata, penyingkapan ke­dok si jahat dan pelucutan senjata dari "penguasa-penguasa" ini telah membatasi mereka. Pada faktanya bahwa "penguasa-penguasa" yang telah ditundukkan itu telah menyiapkan landasan untuk kemenangan orang Kristen.
Pelajari Efesus 1:18-22. Paulus berdoa agar mata hati orang Kristen di Efesus menjadi terang. Menurut Paulus, apakah yang Kristus telah kerja­kan untuk kita? Bagaimanakah kita dapat memahami kata-kata ini dalam konteks pertentangan besar? Apakah yang dijanjikan pada kita di sini? Bagaimanakah kita dapat membuat janji-janji ini menjadi nyata dalam pengalaman kita secara pribadi?
Efesus 1:18-22
1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,
1:19 dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,
1:20 yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,
1:21 jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.
1:22 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.

Paulus berdoa agar sebuah pencerahan yang baru dan mendalam akan me­nyertai orang Kristen. Bilamana hal ini terjadi kehidupan mereka akan dipenuhi dengan pengharapan Kristen. Mereka akan mengetahui hak-hak istimewa me­reka sebagai ahli waris Allah, dan dengan mengalami kuasa Allah dalam hidup mereka, mereka akan mengenal kuasa yang sama besarnya dengan kuasa yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati.
Perhatikan Efesus 1:20-22. Apakah yang dapat kita tuntut dari janji- janji ini untuk diri kita dan pergumulan kita dengan kuasa-kuasa yang lebih kuat daripada kita?
Sebagai dampak dari penyaliban dan kebangkitan Kristus, segala sesuatu, termasuk pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, tunduk kepada-Nya. Landasan telah disiapkan untuk memungkinkan kemenangan kita atas segala sesuatu yang ingin menghancurkan kita secara rohani.
Bacalah ayat-ayat untuk hari ini. Apakah yang bisa Anda ambil dari ayat-ayat tersebut untuk diri sendiri dalam pergumulan yang kita hadapi saat ini? Pikirkan tentang apa yang dikatakan di sana dan apa yang di­janjikan kepada kita dalam Kristus. Bagaimanakah ayat ini bisa beru­bah dari sekadar teologi menjadi realitas dalam pengalaman kita sendiri?
Senin 5 November
HARAPAN KEMENANGAN
Bukan landasan saja yang disediakan untuk memungkinkan kemenangan umat Kristen atas kuasa-kuasa si jahat, Alkitab secara jelas memberikan harap­an kemenangan atas kuasa-kuasa itu.
Pelajari Roma 8:26-39. Maksud apakah yang Paulus coba buat di sini? Apakah alasan-alasan yang Paulus berikan bagi umat Kristen agar dapat melihat masa depan dengan penuh keyakinan? Lihatlah semua janji yang indah dan kata-kata yang memberi semangat dalam ayat-ayat tersebut. Kembali, bagaimanakah caranya kita memindahkan ayat-ayat itu lebih dari sekadar teologi, lebih dari sesuatu yang terdengar manis, dan hidup sesuai dengan ajaran Firman Allah yang disampaikan di sini?
Roma 8:26-39
8:26. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
8:29. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
8:31. Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
8:38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
8:39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Roma 8:29,30 telah menjadi perdebatan dalam diskusi tentang takdir. Namun perikop ini dibuat dalam konteks janji yang besar. Paulus memberikan paling sedi­kit dua alasan utama bagi umat Kristen untuk merasa yakin dalam Tuhan. Pertama, Roh Kudus menolong kita dalam pencobaan-pencobaan dan "keluhan-keluhan" kita. Kedua, sesuai dengan maksud Allah yang kekal, segala sesuatu, termasuk berbagai ujian, memberikan kontribusi bagi kebaikan umat Kristen (tidak peduli betapa sulitnya melihat kenyataan itu pada saat sekarang ini). Mempercayai Al­lah pada masa-masa sulit, sangat dibutuhkan, karena merupakan suatu komponen penting dari hidup oleh iman dan bukan oleh penglihatan.
Ayat 29, 30 adalah cara Paulus untuk membenarkan keyakinan yang dinya­takan dalam ayat 28. Dalam ayat-ayat ini ditunjukkan bagaimana maksud Allah bagi mereka yang mengasihi Dia dapat dikembangkan, suatu maksud yang men­cakup semua proses keselamatan.
Bagaimanakah argument Paulus untuk mendorong keyakinan umat Kristen mencapai puncaknya pada ayat-ayat 31-34? Lihat khususnya pada ayat 31. Dalam konteks pertentangan besar, apakah yang dapat kita am­bil dari ayat-ayat ini untuk diri kita, secara pribadi?
Roma 8:35-39 memberikan berbagai hal yang atasnya umat Kristen dapat me­nang. Perhatikan bahwa "pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa" terma­suk dalam daftar itu. Cakupan yang sangat luas dari daftar yang dibuat oleh Paulus menunjukkan bahwa tidak ada hal apa pun di alam semesta yang dapat mengha­langi umat Kristen untuk meraih kemenangan, terima kasih kepada Yesus.
Selasa 6 November
UMAT KRISTEN MELAWAN SETAN
Baca Yakobus 4:7. Janji apakah yang diberikan kepada mereka yang berdiri menentang kejahatan? Bagaimanakah seseorang dapat berdiri me­lawan suatu kuasa yang lebih kuat daripada kita, baik yang ada di dalam maupun di luar diri kita? Lihat juga Ul. 4:4.
Yakobus 4:7
4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
Ul. 4:4
4:4 sedangkan kamu sekalian yang berpaut pada TUHAN, Allahmu, masih hidup pada hari ini.
Umat Kristen bukanlah korban yang tidak berdaya, yang hidup atas belas kasihan Setan (juga dapatkah Anda melihat, mengapa begitu penting untuk memahami realitas yang sesungguhnya dari Setan dan malaikat yang sudah ja­tuh?). Tetapi umat Kristen tidak dipanggil untuk melawan Iblis selain daripada berdiri menentangnya. Kata "melawan" berasal dari bahasa Yunani anthistemi, yang berarti "mengambil suatu pendirian menentang sesuatu." Ini merupakan sebuah sikap yang harus diambil oleh orang Kristen yang menyebabkan Setan melarikan diri. Sikap ini adalah penyerahan yang sepenuhnya kepada Yesus, satu-satunya yang memiliki kuasa untuk menyebabkan Setan lari dari kita.
Pelajari 1 Petrus 5:6-10. Janji apakah yang diberikan bagi umat Kristen di hadapan musuh yang digambarkan seperti seekor singa yang mengaum- aum mencari orang yang dapat ditelannya? Bagaimanakah ayat-ayat ini menolong kita untuk memahami apa yang Yakobus sebutkan di atas? Li­hat juga Ef. 4:27 dan 6:11.
1 Petrus 5:6-10
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
5:8. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
5:9 Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
5:10. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.

Ef. 4:27 dan 6:11
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
6:11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
Petrus menuliskan kata-kata ini untuk memberi dorongan pada umat Kristen yang menderita aniaya. Nampaknya dia mengetahui bahwa Setan, komandan ba­risan musuh, bersembunyi di balik penganiayaan yang diderita oleh para pem­baca suratnya. Rasul itu memberi dorongan untuk melawan Setan. Di sini Petrus menggunakan kata anthistemi, seperti yang digunakan oleh Yakobus tetapi me­nambahkan stereoi (keras atau teguh). Jadi, dia mengatakan bahwa Setan dapat lari dari mereka yang memberikan sebuah perlawanan yang keras terhadap berbagai jenis serangannya. Suatu sikap pengecut tidak akan berhasil. Petrus mengetahui bahwa, meskipun kita berdiri teguh, penderitaan akan tetap berlangsung untuk seketika lamanya; namun Allah sendiri akan melengkapi, meneguhkan, mengu­atkan, dan mengokohkan umat Kristen (1 Ptr. 5:10).
Walau kita memiliki semua janji yang diberikan di sini, kita tidak di­janjikan untuk bebas dari penderitaan, bukan? Apakah yang tidak dike­tahui oleh umat Kristen tentang realitas penderitaan? Sebagai manusia, nampaknya kita telah ditentukan untuk menderita dalam dunia ini. Per­bedaan nyata apakah yang harus dibuat oleh iman untuk hidup kita mes­kipun kita berada di tengah-tengah kesusahan dan penderitaan?
Rabu  7 November
CONTOH-CONTOH KEMENANGAN

Sejauh ini Alkitab telah menunjukkan kepada kita pengharapan dan janji- janji kemenangan yang dapat diperoleh oleh umat Kristen. Sesungguhnya le­bih daripada hal ini, kita memiliki contoh-contoh nyata dari kemenangan orang Kristen terhadap kuasa-kuasa kejahatan yang dicatat dalam Alkitab. Kita mulai dengan contoh-contoh pelayanan murid-murid yang diutus oleh Yesus.
Baca Matius 10:1-8; Markus 6:7, 12, 13; Lukas 9:1, 2; Lukas 10:1-20. Perhatikan apa yang ditugaskan kepada orang-orang ini. Bagaimanakah ayat-ayat ini dapat dipahami dalam konteks pertentangan besar? Kemu­dian, apakah yang dikatakan ayat-ayat ini sekarang kepada kita yang di­panggil untuk memberitakan kepada dunia tentang Yesus?
Matius 10:1-8;
10:1. Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
10:2 Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya,
10:3 Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus,
10:4 Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.

10:5. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
10:6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Markus 6:7, 12, 13;
6:7. Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,
Lukas 9:1, 2;
9:1. Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit.
9:2 Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,
Lukas 10:1-20
10:1. Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
10:4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan.
10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.
10:6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.
10:8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
10:10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah:
10:11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.
10:12 Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
10:13 "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.
10:14 Akan tetapi pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.
10:15 Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!
10:16 Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."
10:17. Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
10:18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

Cukup menarik bahwa, saat Yesus mengirim dua belas murid-Nya untuk memberitakan Injil tentang kerajaan Allah yang akan datang, Dia melihat pen­tingnya untuk memberikan mereka kuasa atas setan-setan dan roh-roh jahat. Hal ini tidak mengherankan, sebab bilamana Injil dikhotbahkan dengan benar maka itu akan membuka kedok penguasa-penguasa itu. Manifestasi "penguasa- penguasa" ini sudah bisa diduga akan terjadi ketika Injil itu hendak dikhotbah­kan, sehingga sangatlah perlu untuk memperlengkapi dua belas rasul itu dengan kuasa untuk mengatasinya. Sesungguhnya, kuasa-kuasa jahat itu menyatakan dirinya ketika dua belas rasul itu berkhotbah, dan, demikian jugalah, banyak Setan dan kuasa-kuasa kejahatan yang diusir.
Sejauh yang kita bisa lihat dari berbagai catatan, Yesus tidak secara khusus menugaskan murid-murid-Nya untuk mengusir Setan. Lihat Lukas 10:9. Na­mun, inilah aspek dari misi yang nampaknya paling memberi semangat kepada tujuh puluh murid Yesus (Luk. 10:17). Dengan sukacita tujuh puluh murid itu melaporkan bahwa ketika mereka pergi mengkhotbahkan Injil kerajaan Allah, setan-setan tunduk kepada mereka. Sudah tentu, mereka mengerti bahwa kuasa Yesus yang bekerja melalui mereka sehingga hal ini mungkin terjadi.
Meskipun banyak yang dapat dibicarakan dan diperdebatkan mengenai ayat-ayat ini dan bagaimana ayat ini dipahami pada saat sekarang ini, hal yang paling penting, bagi kita sebagai umat Kristen, yang dipanggil untuk menyam­paikan Injil kepada dunia, ialah bahwa kita memiliki kuasa untuk melakukan­nya melalui Kristus.
Baca Lukas 10:20. Dari kata-kata Yesus ini, poin penting apakah yang harus kita ambil untuk diri kita. Bagaimanakah respons-Nya menunjuk­kan kepada kita apa yang penting dalam kehidupan kita? Bagaimanakah kita dapat memastikan bahwa kita memiliki penekanan yang benar?
Lukas 10:20
10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

Kamis 8 November
CONTOH-CONTOH KEMENANGAN (BUKU KISAH)
Contoh-contoh kemenangan atas kuasa-kuasa kejahatan yang kita telah lihat dalam pelajaran kemarin terjadi ketika Yesus berada di dunia ini. Tetapi keme­nangan tidak terbatas hanya pada periode itu. Dalam buku Kisah Para Rasul kita dapati bahwa kemenangan yang berkelanjutan dialami oleh para pengikut Yesus atas kuasa-kuasa jahat.
Tentu, hal ini tidaklah mengejutkan, dengan segala janji yang Yesus telah berikan kepada para pengikut-Nya bahwa Roh Kudus akan menyertai mereka bilamana Dia telah pergi (lihat contoh, Yoh. 14:16).
Pada saat yang sama juga, sebagaimana yang kita ketahui, pertentangan be­sar antara Kristus dan Setan, meskipun hasilnya sudah ditentukan di atas salib, namun tetap bergejolak sampai akhir zaman. Demikianlah pengikut Kristus, meskipun Dia telah pergi, masih terlibat dalam konflik, khususnya saat mere­ka mencoba menunaikan tugas penginjilan.
Bacalah contoh-contoh berikut mengenai kemenangan atas kuasa-kuasa jahat. Pelajaran apakah yang kita dapat pelajari dari mereka dalam kon­teks jangkauan keluar dan bersaksi?
Kisah 5:12-16
5:12. Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.
5:13 Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.
5:14 Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan,
5:15 bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.
5:16 Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.
Kisah 3:1-11
3:1. Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
3:2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
3:3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
3:9 Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah,
3:10 lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.
3:11 Karena orang itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, maka seluruh orang banyak yang sangat keheranan itu datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo.
Kisah 16:16-18
6:16. Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.
16:17 Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."
16:18 Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu.

Kisah 16:16-18 menceritakan suatu kasus yang tidak lazim. Saat hamba pe­rempuan itu menyebutkan "hamba Allah Yang Mahatinggi," kata-katanya me­nyatakan kebenaran agung. Namun Paulus, tidak menghargainya sedikit pun. Dia melihat apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Kuasa gaib yang ditunjuk­kan oleh wanita itu, yang menghasilkan uang bagi tuannya, tidak berasal dari Tuhan, dan Paulus mengetahui hal ini. Saat dia berseru bahwa mereka ini adalah "hamba Allah Yang Mahatinggi, " dia tidak sedang membicarakan Allah yang benar, melainkan tentang dewa Kanaan yang disebut Elyon (Mahatinggi). Lihat, betapa mudahnya, hanya dengan menggunakan istilah-istilah tertentu, kesalah­an dengan mudahnya dapat dikompromikan dengan kebenaran.
Baca kembali Kisah 5:12-16, dan bagian yang menceritakan bagaima­na orang-orang berharap dapat disentuh oleh bayangan Petrus. Apakah amaran yang harus diperhatikan oleh setiap orang Kristen yang beker­ja bagi Tuhan, khususnya di saat mengalami kesuksesan dalam pelayan­an mereka?
Jumat 9 November
PENDALAMAN: Baca Ellen G. White, "Janganlah Gelisah Hatimu," hlm. 304-326, dalam Alfa dan Omega, jld. 6; "Appropriatingthe RighteousnessofChrist," hlm. 93, dalam Faith and Works\ "Science and Revelation," hlm. 310, dalam Selected Messages, jld. 3.
"Yesus mendapat kemenangan oleh penyerahan dan iman pada Allah, dan oleh rasul Ia berkata kepada kita, 'Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Ib­lis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan men­dekat kepadamu.'Yakobus 4:7,8. Kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri dari kuasa penggoda itu; ia telah mengalahkan manusia, dan apabila kita berusaha hendak berdiri dengan kekuatan kita sendiri, kita pun akan menjadi mangsa bagi segala siasatnya; tetapi, 'Nama Tuhan adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.' Amsal 18:10. Setan gemetar dan melarikan diri dari jiwa yang terlemah sekali pun, yang mencari perlindungan dalam nama yang berkuasa itu."— Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 126.
"Kuasa Roh Kudus yang mahakuasa merupakan pertahanan setiapj i wayang menyesal. Tidak seorang pun yang dalam penyesalan dan iman telah menuntut perlindungan-Nya akan diperkenankan Kristus melalui kuasa musuh. Jurusela- mat berada di sisi umat-Nya yang digoda dan diuji. Dengan Dia tidak mungkin ada kegagalan, kerugian, kemustahilan, atau kekalahan; segala sesuatu dapat kita tanggung di dalam Dia yang menguatkan kita. Bila penggodaan dan uji­an datang, jangan tunggu untuk membereskan segala kesulitan itu, melainkan pandanglah kepada Yesus, penolongmu.
"Ada orang Kristen yang memikirkan dan membicarakan terlalu banyak tentang kuasa Setan. Mereka memikirkan tentang lawan mereka, dan mereka berdoa tentang kuasa Setan. Mereka memikirkan tentang lawan mereka, dan mereka berdoa tentang dia, mereka bercakap-cakap tentang dia, dan ia muncul lebih besar dan lebih besar dalam angan-angan mereka. Memang benar bahwa Setan adalah suatu makhluk yang berkuasa; tetapi, syukur kepada Allah, kita mempunyai seorang Juruselamat yang paling berkuasa, yang mengusir sijahat dari surga. Setan senang bila kita membesar-besarkan kuasanya. Mengapa tidak mempercakapkan tentang Yesus? Mengapa tidak membesar-besarkan kuasa-Nya dan kasih-Nya?"—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 109.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.        Ambil beberapa contoh dari pelajaran pekan ini yang menunjukkan ber­bagai kemenangan yang ada dalam Alkitab. Dalam hal apakah kita melihat hal-hal yang sama terjadi pada saat sekarang ini? Apakah yang kita da­pat lakukan, untuk dapat melihat lebih banyak lagi hal-hal tersebut?
2.        Apakah artinya mendekat pada Allah, seperti yang Ellen White tuliskan di atas? Bagaimanakah kita melakukannya? Diskusikan apa artinya, bagaima­na kita melakukannya, dan apa yang terjadi saat kita melakukannya?
3.        Bayangkan seandainya Anda Petrus, dan orang-orang ingin terkena bayangan Anda. Pikirkan dampaknya bagi kerohanian Anda. Apakah yang menjadi perlindungan satu-satunya pada saat seperti itu?






No comments:

Post a Comment