Pelajaran 5 Triwulan IV 2012



Pelajaran 5
SSD pelajaran ini dalam bentuk ebook (untuk tablet) download di sini
Pelajaran 5
*270

Bertumbuh dalam Kristus


SABAT PETANG
Baca Untuk Pelajaran Pekan Ini: Yes. 35:10; Mrk. 10:45; Rm. 6:12-23; Ef. 6:12; Kol. 1:16; Gal. 4:1-11; Kol. 2:15.
AYAT HAFALAN: "Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka" (Kolose 2:15).

Pokok Pikiran: Kemenangan Kristus di atas salib menjelaskan ruang lingkup kemenangan di mana umat Kristen dapat bertumbuh.

Amandemen terhadap dasar-dasar kepercayaan gereja kita, disetujui pada rapat General Conference yang ke-58 (tahun 2005), diberi judul "Bertum­buh dalam Kristus." Bila pernyataan itu dianalisis, maka pokok-pokok penting berikut akan menjadi jelas: Yesus telah mengalahkan kuasa Setan dan kuasa kejahatan; melalui Kristus, kemenangan atas kuasa-kuasa ini, termasuk manifestasinya dalam kehidupan seseorang pada masa yang lalu, sangat mung­kin; dan akhirnya, ada beberapa syarat agar kemenangan ini dapat diwujudkan dalam pengalaman hidup seseorang.
Pokok-pokok ini akan mengarahkan perhatian kita pada tiga pelajaran selan­jutnya. Pekan ini kita akan melihat sifat kemenangan yang Kristus telah dapat­kan di atas salib. Dengan kemenangan-Nya—bukan hanya atas dosa tetapi atas segala kuasa yang bekerja melawan kemanusiaan dan ciptaan Allah—Kristus telah memperoleh keselamatan untuk kita.
Sementara kita berusaha memahami apa yang Kristus telah kerjakan bagi kita, kita akan lebih bersiap memahami apa yang kita dapatkan dalam kehidup­an kita sekarang. Kemenangan-Nya dapat menjadi kemenangan kita jika kita menuntutnya untuk diri kita sendiri, sebab, apa pun yang Yesus sudah lakukan bagi kita, kita harus membuat pilihan untuk menerimanya. Kemenangan tidak secara otomatis diberikan pada setiap orang.

* Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 3 November.

Minggu 28 Oktober
PENEBUSAN

Kekristenan adalah "suatu agama penebusan," di mana manusia diselamatkan dari kehancuran dosa melalui apa yang telah diperbuat oleh Yesus bagi mereka. Demikianlah, agama Kristen dapat dibedakan dari "agama hukum," di mana seseorang mampu mengubah hukumannya melalui usaha pribadi dengan me­lakukan "perbuatan baik." Kita membutuhkan penebusan ini karena, menurut Alkitab, manusia tanpa Kristus merupakan hamba dosa (Yoh. 8:34) dan dijatuhi hukuman maut (Rm. 6:23). Mereka tidak dapat membebaskan diri mereka sen­diri dari kedua kondisi ini. Penderitaan orang berdosa membutuhkan intervensi dari luar, dan intervensi ini menuntut suatu harga. Seperti yang Perjanjian Baru ajarkan dengan jelas, bahwa harganya adalah kematian Yesus di atas salib.

Apakah yang ayat-ayat ini katakan tentang konsep penebusan? Yes. 35:10; Mrk. 10:45; Gal. 4:4, 5; Tit. 2:14; Ibr. 9:12; 1 Ptr. 1:18, 19.

Yes. 35:10;
35:10 dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.

Mrk. 10:45;
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Gal. 4:4, 5;
4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.

Tit. 2:14;
2:14 yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

Ibr. 9:12;
9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

1 Ptr. 1:18, 19.
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Dari sudut pandang Perjanjian Baru, penebusan yang dilakukan Kristus me­lalui kematian-Nya merupakan suatu pengorbanan dan bersifat sebagai peng­ganti. Dia mengambil tempat kita, mengorbankan diri-Nya menggantikan kita, menderita apa yang menjadi hukuman kita agar kita tidak perlu menanggung­nya. Meskipun beberapa orang menolak ide ini sebab mereka tidak menyukai gagasan bahwa seseorang menderita untuk orang lain (khususnya menggantikan orang yang bersalah), namun itulah inti dan jiwa dari pekabaran Injil.
"Saat Perjanjian Baru berbicara tentang penebusan, maka, kecuali baha­sa kita salah, itu berarti bahwa Kristus telah membayar harga penebusan kita. Sampai jumlah yang dibayarkan harus setara dengan harga pengganti yang diwajibkan."—Leon Morris, The Apostolic Preaching of the Cross (Grand Ra- pids: Wm. B. Eerdman Publishing Co., 1965), hlm. 61.

Pikirkanlah beberapa hal dalam kehidupan Anda yang menurut Anda mustahil untuk diubah, hal-hal yang Anda rasa tidak berdaya untuk melakukannya. Dalam cara yang sama, kita juga tidak berdaya untuk me­nyelamatkan diri kita sendiri. Bagaimanakah kesadaran ini menolong kita untuk dapat memahami lebih baik lagi apa yang Kristus telah lakukan un­tuk kita di atas salib? Lebih penting lagi, bagaimanakah kebenaran ajaib tentang penebusan mempengaruhi kehidupan kita?

Senin 29 Oktober
BUDAK YANG DIMERDEKAKAN

Bilamana kita memahami penebusan sebagai kemerdekaan dari suatu ben­tuk perbudakan yang membutuhkan bantuan dari luar, kita dapat menyimpul­kan bahwa manusia yang berdosa terikat oleh kuasa atau pengaruh yang lebih kuat daripada dirinya. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Oleh kuasa atau agen apakah manusia yang telah berdosa begitu terikat?

Pelajari Roma 6:12-23. Perhatikan dalam ayat 18, 20, dan 22, Paulus berbicara tentang kemerdekaan. Apakah konteks kemerdekaan ini? Apa­kah yang Paulus bicarakan di sini?
Roma 6:12-23
6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
6:15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!
6:16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
6:19 Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.
6:20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
6:21 Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.
6:22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Pikirkan tentang apa yang Paulus katakan dalam ayat di atas dengan apa yang dia katakan dalam Roma 6:1-11. Paulus berbicara tentang apa yang terjadi da­lam baptisan orang Kristen. Di sini ia menetapkan beberapa hal yang harus mati dengan Kristus di dalam baptisan. Setelah mengatakan hal ini, Paulus memberi tantangan pada orang Kristen, yang telah bersatu dengan Kristus, untuk mewu­judkan Ketuhanan Kristus, yang telah memerdekakan dia dari kuasa dosa.
Intinya di sini adalah, menurut Paulus, tidak peduli betapapun rusaknya sifat alamiah kita oleh karena dosa, melalui Kristus kita dapat dibebaskan dari kuasa perhambaan dosa itu. Siapakah yang tidak melihat kerusakan akibat perbudak­an seperti ini? Siapakah yang tidak melihat kehidupan yang dirusak oleh dosa? Siapakah yang tidak berjuang melawan kuasa dosa dalam hidup mereka? Seja­uh ini dosa merupakan musuh terbesar yang umat manusia hadapi.
Apa yang membuat hal itu semakin buruk adalah bahwa perbudakan itu ti­dak hanya datang dari luar; melainkan datang juga dari dalam diri kita. Bagai­manakah kita dimerdekakan dari perhambaan, suatu perbudakan, yang berasal dari dalam diri kita, bahkan dalam sifat alamiah kita?
Jawabannya, seperti yang kita dapati pada ayat-ayat di atas hanya berasal dari kuasa Yesus, yang meraih kemenangan bagi kita dan menawarkan pada kita kuasa untuk mengatasinya. Melalui Kristus, bukan hanya dosa-dosa kita yang diampuni, kita harus mati terhadap dosa-dosa itu, dan kita dimerdekakan dari padanya. Dosa-dosa itu tidak lagi harus menguasai kita. Ini adalah janji yang sangat ajaib, janji yang berkuasa, janji yang harus dituntut secara pribadi oleh setiap orang yang mengaku nama Kristus.

Apakah pengalaman pribadi Anda sehubungan dengan kuasa dosa yang memperhamba? Bagaimanakah Anda bisa belajar untuk lebih ber­pegang pada janji-janji indah tentang kemerdekaan yang telah ditawar­kan kepada kita dalam Yesus?

Selasa 30 Oktober
PARA PEMERINTAH DAN PENGUASA: BAGIAN 1

Alkitab menggambarkan dunia kita sedang berada di bawah penguasaan ke­kuatan jahat yang berusaha mengendalikan dan pada akhirnya menghancurkan kita. Pertentangan besar, tentunya, merupakan hasil dari pekerjaan Tuhan mela­wan kuasa-kuasa ini. Kabar baiknya adalah, setelah salib, kemenangan melawan kuasa-kuasa ini sudah terjamin, meskipun peperangan itu masih berlanjut. Kon­flik itu sangat dramatis, mendunia, dan kejam, namun kemenangan menjadi milik Allah, suatu kemenangan yang kita bisa turut menikmatinya dengan iman.

Pelajari ayat-ayat berikut: 1 Yoh. 3:8; 5:19; Yoh. 12:31; 16:11; Ef. 6:12; Kol. 1:16; 2:15; Rm. 8:38, 39. Apakah yang dinyatakan pada kita tentang realitas pertempuran ini? Pengharapan dan janji apakah yang ditemukan " di dalamnya untuk kita?
1 Yoh. 3:8; 5:19;
3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat

Yoh. 12:31; 16:11;
12:31 Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar;
16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
Ef. 6:12;
6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Kol. 1:16; 2:15;
1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
2:15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.

Rm. 8:38, 39
8:38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
8:39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Banyak orang pada abad dua puluh satu berjalan berdasarkan sudut pandang. dunia ilmiah saja. Ini berarti bahwa segala sesuatu diuji hanya berdasarkan su­dut pandang ilmiah, satu-satunya cara pandang yang diyakini oleh banyak orang sebagai kebenaran. Bagi orang-orang ini, dunia yang dipenuhi oleh kuasa keja­hatan dan dikuasai oleh kuasa Setan yang sangat kejam dipandang sebagai su­atu peninggalan dari zaman takhyul dan kebodohan. Sebaliknya, Alkitab me­nyajikan, sebagai bagian dari realitas dunia kita ini, suatu pasukan yang sangat kejam terdiri dari pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa kejahatan. Meskipun sudut pandang Alkitabiah menggabungkan konsep-konsep naturalis­tik dan ilmiah, namun tidak mendasarkan seluruh pengertiannya akan realitas pada konsep-konsep tersebut. Pandangan Alkitab akan dunia cukup besar untuk mencakup kedua sudut pandang, baik alami maupun supra alami.
Dalam Roma 8:38, sebagai contoh, dunia yang diterjemahkan sebagai "pe­merintah-pemerintah" dalam bahasa Yunani archai, dapat diartikan sebagai pe­merintah sipil dan pada saat yang sama kekuatan gaib yang mencoba mengu­asai manusia dengan kekuasaan jahat. Dalam Efesus 6:12, ungkapan harfiah "penghulu-penghulu dunia yang gelap ini" dapat juga diterjemahkan sebagai "pemerintah dunia yang gelap ini."
"Dengan jelas Paulus menunjuk pada roh-roh jahat, yang menjalankan sua­tu otoritas atas dunia ini. Bandingkan ungkapan 'penguasa dunia ini' dalam Yohanes 12:31; 14:30; 16:11, yang menggambarkan Setan. Kepribadian Setan juga sangat jelas kepada pewahyu (Why. 2:10; 12:10)."—The SDA Bible Commentary, jld. 6, hlm. 1044.

Bagaimanakah realitas dari pertentangan besar itu nyata dalam kehi­dupan Anda? Dalam cara apakah Anda merasakan perjuangan itu? Apa­kah satu-satunya cara sehingga kita dikalahkan dalam pertempuran ini saat kita memiliki janji kemenangan Kristus demi kita?
El Bertumbuh dalam Kristus
Rabu 31 Oktober
PARA PEMERINTAH DAN PENGUASA: BAGIAN 2

Sebagaimana kita telah lihat, kata yang diterjemahkan sebagai "penguasa- penguasa" dapat juga berarti pemerintah dunia atau kuasa supra alami yang men­coba menguasai kehidupan manusia. Kata Yunani lain yang digunakan dalam hubungannya dengan kata penguasa-penguasa (archai) adalah kata stoicheia, yang berarti unsur-unsur, bagian-bagian atau prinsip. Konteks di mana stoicheia digunakan untuk menyatakan aspek-aspek lain dari dunia yang berdosa ini di mana kita telah ditebus oleh kemenangan Kristus di atas salib.

Setelah kita mengetahui konteks dari apa yang sedang kita bicarakan, selain dari kuasa kejahatan, dari hal apakah lagi kita telah dibebaskan oleh Yesus? Lihat Kol. 2:8, 14, 20; Gal. 4:1-11, khususnya ayat 3 dan 9.
Kol. 2:8, 14, 20;
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
2:14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
2:20 Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia:

Gal. 4:1-11
4:1. Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu;
4:2 tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya.
4:3 Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.
4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
4:6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
4:7 Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
4:8. Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah.
4:9 Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?
4:10 Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun.
4:11 Aku kuatir kalau-kalau susah payahku untuk kamu telah sia-sia.

Perjanjian Baru, khususnya konsep Paulus tentang "penguasa-penguasa," nam­paknya menghubungkan hal-hal rohani dengan kuasa yang memerintah kehidupan manusia di luar Kristus. Ini dapat berupa kekuasaan politik, sosial, tradisi, bahkan agama. Kata stoicheia yang digunakan dalam Galatia4:3,9 membicarakan sistem kekafiran yang darinya orang Kristen di Galatia telah dibebaskan. Hal ini diguna­kan juga dalam referensi untuk berbagai aspek sistem hukum Yahudi kuno. Dalam Kolose 2:8,20, hal itu melambangkan prinsip-prinsip filsafat dunia.
"Dalam Yesaya 24:21 ungkapan 'raja-raja bumi' menunjukkan bahwa yang 'tentara langit di langit' menunjuk pada Setan dan malaikat-malaikat jahat. Pa­ulus menunjuk pada Setan sebagai 'penguasa kerajaan angkasa' (Ef. 2:2), dan para pemimpin kejahatan yang tidak kelihatan sebagai 'penghulu-penghulu du­nia yang gelap ini,' yang diam di 'tempat tinggi' (Ef. 6:12). Dalam 1 Korintus 15:24, 25 Paulus menunjukkan penaklukan mereka oleh Kristus. Yesaya meli­hat saat di mana malaikat-malaikat jahat dan orang-orang jahat akan menderita hukuman (lihat Matius 25:41; 2 Petrus 2:4, 9; Wahyu 20:10-15)."— The SDA Bible Commentary,]\d. 4, hlm. 198, 199.
Singkatnya, Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa hidup ini dikuasai oleh sejumlah penguasa, baik pribadi manusia maupun yang bukan manusia. Tanpa Kristus, manusia berada pada belas kasihan kuasa-kuasa ini, yang datang dalam berbagai bentuk. Tekanan pada masa sekarang, belum lagi rasa takut terhadap masa depan, serta tuntutan kehidupan, masyarakat, tradisi, dan ideologi, semua­nya dapat mengarahkan pengaruh-pengaruh yang dapat memisahkan manusia dari Tuhan. Namun melalui Kristus, kita dibebaskan bukan hanya dari dosa-dosa kita tetapi juga dari keterikatan kita dengan kuasa-kuasa ini. Kita perlu mema­hami sifat dari kemenangan itu dan menuntutnya sebagai milik kita.

Selain realitas kuasa gaib yang ada dalam dunia ini, dengan kuasa dan pengaruh apakah lagi Anda sedang bergumul, kuasa-kuasa yang bekerja melawan Anda dan iman yang ada pada Anda? Pertama-tama Anda harus mengenalinya dan kemudian menuntut janji-janji yang Anda miliki dalam Yesus untuk mendapatkan kemenangan atas kuasa-kuasa itu.
Triwulan IV/2012 EH
Kamis 1 November
SI PEMBUNUH DINYATAKAN

Kristus datang ke dunia untuk memusnahkan pekerjaan Setan (lbr. 2:14). Ini­lah yang Dia telah lakukan di salib. Tetapi jika Kristus telah menang atas Iblis, dan pemerintah-pemerintah serta penguasa-penguasa, mengapa kita masih bergulat de­ngan pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa? Mengapa Iblis masih bisa berkeliaran seperti singa mencari mangsa yang dapat ditelannya?

Pelajari Kolose 2:15 dengan teliti. Perhatikan tiga kata kerja yang berbe­da yang digunakan Paulus untuk menggambarkan apa yang telah terjadi di atas salib. Bagaimanakah kita memahami maknanya?
Kolose 2:15
2:15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.

Pertama-tama, Kristus "menghancurkan" (KJV) atau "melucuti" (NASB, N KJV) "penguasa-penguasa." Kata Yunani yang digunakan adalah apekduomai, yang ber­arti "menanggalkan pakaian seseorang." Ini berarti bahwa para penguasa tersebut telah dilucuti senjata-senjatanya.
Senjata apa? Kehidupan Kristus yang menang, mencapai puncaknya di Golgo- ta, telah menjatuhkan hukuman atas Setan. Kedok Setan telah dibukakan. Berbagai metode kerjanya disingkapkan di hadapan para malaikat dan seluruh alam semesta. Warna sebenarnya telah dinyatakan... dengan salib-Nya Yesus Kristus telah menang­galkan dari para pemerintah dan penguasa kegelapan, jubah otoritas dan kedudukan mereka sebagai raja dunia ini, serta senjata yang mereka gunakan dalam melawan kebenaran."—The SDA Bible Commentary, jld. 7, hlm. 205.

Kristus "menampilkan sebuah tontonan... terbuka" (KJV), "suatu pertun­jukan umum" (NASB) dari "penguasa-penguasa." Bagaimanakah karakteris­tik para penguasa itu dinyatakan kepada publik saat Yesus di salib? Gambar apakah yang menjadi jelas? Lihat Yohanes 8:44.
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Ayat ini juga mengatakan bahwa Kristus menang atas mereka. Bahasa Yunaninya thriambeuo dan artinya perayaan. Ada suatu misteri di sini: Yesus tergantung di atas salib, yang nampaknya suatu kekalahan, namun Alkitab menyebutnya suatu kemenang­an? Apa pun yang termasuk dalam kemenangan ini, hal itu sangatlah menolong untuk menyatakan bahwa Setan adalah pembunuh seperti yang Yesus telah katakan.
Oleh karena Salib, akan tiba harinya di mana kekuasaan para penguasa akan bera­khir dengan sempurna. Ketika Kristus "membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan" (1 Kor. 15:24), dan "musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut" (1 Kor. 15:26). Sampai saat itu tiba, kita harus bertahan, berjuang dalam peperangan iman dengan kuasa Allah yang ditawarkan kepada setiap orang yang memintanya.
Setelah kematian Kristus, Setan melihat bahwa kedoknya telah terbuka. Perbuat­annya terbuka di hadapan seluruh malaikat surga dan alam semesta. Dia telah menya­takan dirinya sebagai seorang pembunuh. Dengan menumpahkan darah Anak Allah, dia telah menjauhkan dirinya dari simpati segenap makhluk surga. Selanjutnya peker­jaannya telah dibatasi. Apa pun sikap yang dia tunjukkan, dia tidak dapat lagi bertemu dengan malaikat-malaikat surga dalam sidang pengadilan surga, untuk menuduh sau- dara-saudara Kristus karena mengenakan pakaian yang kotor dan cemar akibat dosa. Jalinan simpati antara Setan dan surga telah rusak.
"Meskipun demikian Setan tidak dibinasakan pada waktu itu. Malaikat-malaikat ti­dak mengerti pada saat itu segala perkara yang termasuk dalam pertentangan besar itu. Prinsip prinsip yang dipertaruhkan harus dinyatakan lebih sempurna. Dan untuk kepen­tingan manusia, adanya Setan harus diteruskan. Baik manusia maupun malaikat-malaikat harus melihat perbedaan yang mencolok antara Putra terang dan putra kegelapan. Ia harus memilih siapa yang hendak dilayaninya."—Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 414.
Bertumbuh dalam Kristus
Jumat 2 November
PENDALAMAN: Baca Ellen G. White,"Buku di Atas segala Buku,"hlm. 133-142, dalam Dasar-dasar Pendidikan', "Spiritualism," hlm. 394,395, dalam The Story of Redemption; "Agen Roh-roh Jahat," hlm. 511-517, dalam Alfa dan Omega, jld. 8.
"Suatu pertempuran yang tidak terlihat oleh mata manusia sedang dilancarkan. Tentara Tuhan sedang berada dalam medan pertempuran, berusaha menyelamat­kan jiwa-jiwa. Setan dan pasukannya juga sedang bekeija, mencoba dengan segala cara untuk menipu dan membinasakan .... Hari demi hari pertempuran itu ber­lanjut. Seandainya mata kita bisa terbuka untuk melihat agen-agen kebaikan dan kejahatan yang sedang bekerja, tidak akan ada kata-kata sepele, tidak ada ucapan yang sia-sia, tidak ada senda gurau atau canda. Jika setiap orang mengenakan se­luruh persenjataan Allah dan berperang dengan gagah berani dalam peperangan Tuhan, kemenangan pasti dapat diraih yang akan menyebabkan kerajaan kegelap­an gemetar."—Ellen G. White, Testimonies for the Church,Jld. 6, hlm. 41.
" Apabila manusia berupaya rukun dengan Allah, akan mereka dapati bahwa serangan terhadap salib itu tidak berhenti. Kerajaan dan kuasa dan roh-roh jahat di tempat-tempat yang tinggi dipersiapkan melawan semua orang yang menurut hukum surga. Itu sebabnya, sebegitu jauh menyebabkan dukacita, penganiayaan harus membawa sukacita kepada murid-murid Kristus, karena itu merupakan bukti bahwa mereka tengah mengikuti langkah-langkah Guru mereka."—Ellen G. White, Khotbah di Atas Bukit, hlm. 39, 40.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.   Perhatikan Ibrani 2:14,15 dengan saksama. Kematian sebagai agen per­budakan sangat jelas digambarkan di sini. Perhatikan juga, rasa takut kita terhadap kematian. Mengapa kita sangat takut terhadap kematian? Bagaimanakah ketakutan itu menahan kita dalam perbudakan, seper­ti yang dikatakan oleh ayat-ayat itu? Bagaimanakah seharusnya orang Kristen, yang merdeka dalam Kristus, memandang kematian?
2.    Bagi sebagian orang seluruh kuasa Setan hanyalah takhyul belaka; bagi yang lain, ketakutan ini menguasai seluruh hidup mereka. Bagaima­nakah sebagai orang Kristen, kita dapat membuat keseimbangan da­lam pemahaman kita tentang kuasa-kuasa ini, namun pada saat yang sama mengerti apa yang Kristus telah lakukan bagi kita dalam meme­rangi kuasa-kuasa Setan?
3.  Apa sajakah contoh-contoh yang ada tentang bagaimana kuasa kejaha­tan mengendalikan atau mempengaruhi berbagai kekuasaan dunia?
4.    Bagaimanakah pemahaman kita tentang pertentangan besar dapat me­nolong kita untuk mengerti kesinambungan eksistensi kejahatan, bah­kan setelah kemenangan Kristus di salib?
Triwu




No comments:

Post a Comment