Pelajaran 12 Triwulan III 2012


15-21 Sept. 2012
Download SSD 12 dalam bentuk ebook di sini
Antikristus (2 Tesalonika 2:1-12)
SABAT PETANG
BACA UNTUK PELAJARAN MINGGU INI: 2 Tes. 2:1-12; Mat. 24:1-14; Za. 3:1; Dan. 8:8-11; Kis. 2:22.
AYAT HAFALAN: "Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu harus­lah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa" (2 Tesalonika 2:3).
Pokok Pikiran: Dalam memperbaiki teologi yang salah di jemaat Tesalo­nika tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman, Paulus mengungkapkan kebe­naran tentang penipuan-penipuan di akhir zaman.
Di antara kata-kata dorongan dan nasihat dari Paulus, dia menuliskan ke­terangan tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman, termasuk peristiwa akhir zaman terbesar, yaitu kedatangan Yesus yang kedua kali. Dalam pelajaran pekan ini, meskipun Paulus berbicara mengenai akhir zaman, penekanannya agak sedikit berbeda dari apa yang telah dibuat sebelumnya. Perta­ma, dia telah mengatakan kepada jemaat Tesalonika rincian mengenai hal itu saat bersama-sama dengan mereka. Selanjutnya; tujuannya dalam teks ini bersifat peng­gembalaan, untuk menenangkan dan membujuk mereka agar lebih sabar dalam menantikan peristiwa-peristiwa alchir zaman dan mengamarkan mereka tentang adanya berbagai ajaran palsu mengenai akhir zaman yang sudah menyebar.
Pembukaan pasal ini (2 Tes. 2:1, 2) berisi kata-kata Yunani yang menunjuk pada 1 Tesalonika 4:13-5:11, seperti "kedatangan Tuhan'Y/ Tes. 4:15), "perte­muan" (1 Tes. 4:17), dan "hari Tuhan" (1 Tes. 5:2). Dari satu segi, perikop pekan ini merupakan sebuah penjelasan dari apa yang Paulus katakan sebelumnya. Di sini dia menyatakan kebenaran yang sangat perlu kita pahami sekarang ini.
*Pelajari pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 22 September.
Minggu 16 September
MASALAH (2 TES. 2:1-3)
Apa topik pembahasan yang disampaikan oleh Paulus di pasal dua dari surat 2 Tesalonika? Seberapa jauhkah kata-kata ini relevan untuk kita saat sekarang ini? Dalam hal apakah kita menghadapi tantangan yang sama di dalam gereja kita sehubungan dengan peristiwa-peristiwa akhir zaman (menetapkan tanggal, teori konspirasi, dan sejenisnya), meskipun konteks yang kita miliki sangat berbeda? Apakah prinsip yang sama yang kita te­mukan di sini yang perlu kita hadapi? 2 Tes. 2:1-3.
2 Tes. 2:1-3
2:1. Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara,
2:2 supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.
2:3. Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka,
Tidak ada bukti yang jelas pada bagian ini di mana gereja di Tesalonika mempertanyakan hal kedatangan Yesus yang kedua kali. Paulus sendiri meli­hat adanya masalah sehubungan dengan itu dan perlu untuk membahas masa­lah tersebut. Konsep "pertemuan" baginya mengingatkan kembali apa yang dia tulis pada pasal sebelumnya (1 Tes. 4:15-17).
Pada bagian ini, kata-kata Paulus mengingatkan amaran yang Yesus sendiri pernah berikan (Mat. 24:1-13). Jemaat Tesalonika sangat mudah digoyahkan oleh informasi yang bertentangan yang telah mereka terima sejak Paulus me­nulis suratnya yang pertama.
Paulus tidak menyebutkan sumber utama kebingungan mereka. Ada ke­mungkinan bahwa hal itu belum dinyatakan kepadanya. Atas dorongan Roh Kudus (2 Tes. 2:2) dia nampaknya mengacu pada suatu ajaran kenabian, apa­kah yang berasal dari nabi palsu atau satu kesalahpahaman terhadap surat Pau­lus yang pertama. Kemungkinan kedua yang menjadi sumber kegoncangan itu adalah lewat perkataan, sebuah ajaran yang disampaikan dari mulut ke mulut di antara anggota jemaat. Saat dia menyebutkan sebuah surat yang seharusnya "datang dari kami" (NI V), Paulus menunjuk pada surat palsu yang mengguna­kan namanya atau penyalahgunaan salah satu dari suratnya.
Tidak peduli betapa waspadanya seorang pendeta mengawasi gereja, ada ba­nyak cara di mana ide-ide palsu dapat mengakar dalam gereja itu. Kadangkala lebih mudah bagi anggota jemaat untuk menerima gosip daripada mempelajari Alkitab secara hati-hati untuk dirinya sendiri. Terkadang ide yang baru itu sampai pada titik tertentu sejalan dengan Alkitab namun disampaikan dengan tidak berimbang dan tanpa dukungan dari ajaran Alkitab lainnya yang melengkapi ajaran itu.
Nampaknya kemungkinan yang terakhir telah menjadi masalah di Tesalonika. Jemaat Tesalonika mengetahui banyak ajaran yang benar mengenai kedatang­an Yesus yang kedua kali dan berbagai peristiwa yang mendahuluinya. Namun mereka cenderung untuk mengajarkannya secara ekstrem atau tanpa memiliki keseimbangan dalam cara pandang mereka. Mereka tidak memperhatikan amar­an Yesus tentang tanda-tanda kedatangan-Nya (Mtf. 24:4-8). Sebagai akibatnya, dalam 1 Tesalonika mereka meratapi penundaan kedatangan Yesus (1 Tes. 4:13- 15). Dalam pasal ini nampaknya mereka telah mengambil kesimpulan bahwa mereka telah berada di antara berbagai peristiwa akhir zaman.
Senin 17 September
JAWABAN SINGKAT RASUL PAULUS (2 TES. 2:3, 4)
Dalam kalimat peralihan antara 1 dan2 Tesalonika, anggota jemaat Tesalonika menjadi bingung tentang arti tulisan Paulus dalam suratnya yang pertama. Mere­ka membuat kesimpulan bahwa kedatangan Yesus itu sedang terjadi atau bahkan sudah terjadi secara rahasia (2 Tes. 2:2). Jawaban singkat Paulus untuk masalah ini? "Itu tidaklah mungkin. Ada banyak hal yang belum terjadi."
Kebingungan yang terjadi di Tesalonika menjadi alasan bagi Paulus untuk menulis garis besar peristiwa-peristiwa akhir zaman dengan sangat lengkap. Jika dia tidak melakukannya, maka hal itu tidak akan sampai pada kita.
Baca 2 Tesalonika 2:3,4. Apakah yang Paulus katakan kepada kita ten­tang manusia durhaka dalam ayat-ayat ini? Prinsip-prinsip apakah yang kita temukan di sini yang dapat menolong kita memahami apa yang Paul­us sedang bicarakan?
2 Tesalonika 2:3,4
2:3. Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.


Ayat 3 dan 4 adalah kalimat lengkap dalam bahasa aslinya. Pernyataan, "Se­bab sebelum Hari itu" hilang dalam bahasa Yunani dan dilengkapi dengan ter­jemahan yang paling dekat. Paulus menuliskan hal-hal yang harus terjadi se­belum Yesus datang. Akan terjadi "kemurtadan" (kata Yunani apostasia untuk "murtad"), dan manusia durhaka akan dinyatakan. Pernyataan itu digambarkan dalam 2 Tesalonika 2:8-10 sebagai pekerjaan Setan sebelum Yesus datang (yang akan kita pelajari pada pelajaran hari Rabu). Namun sebelum kejahatan itu di­nyatakan, ada satu masa rahasia dan masa pengekangan (2 Tes. 2:6, 7).
Ayat 4 adalah gambaran orang fasik ("manusia durhaka"), yang bekerja se­cara diam-diam untuk seketika lamanya kemudian dinyatakan pada akhir za­man. Dia melawan Allah, meninggikan diri di atas Allah, duduk di Bait Allah, dan mau menyatakan diri sebagai Allah. Ayat ini berisi kiasan terhadap ayat- ayat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. "Penentang" ini mengingatkan kita pada Setan dalam Zakharia 3:1. Meninggikan dirinya di atas Ailah dan merebut tempat Allah di bait suci surgawi mengingatkan kita pada tanduk kecil dalam Daniel 8. Menyatakan diri sebagai Allah mengingatkan kita kepada upaya Se­tan dalam Yesaya 14 dan Yehezkiel 28; hal ini juga menunjuk pada kekuatan si penghujat dalam Daniel 11:36-39. Jadi, gambaran tentang manusia dosa beri­sikan beberapa unsur, penting yang menunjuk pada Setan itu sendiri dan agen Setan sepanjang sejarah Kristen.
Dengan cara apakah masing-masing kita rentan terhadap memiliki si­kap yang sama seperti yang kita lihat dalam ciri-ciri manusia durhaka?
Selasa 18 September
YANG MENAHAN (2 TES. 2:5-7)
Menurut Paulus, apakah dua hal yang menandai situasi dunia pada saat dia menulis? Bagaimanakah kita melihat pertentangan yang besar dinyatakan dalam ayat-ayat ini? 2 Tes. 2:6, 7.
2 Tes. 2:6, 7
2:6 Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya.
2:7 Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,

Jika kita padukan ayat ini dengan ayat sebelumnya, kita dapat melihat bah­wa Paulus memberikan tiga tahapan sejarah dari waktu dia ada sampai pada akhir zaman. Tahap akhir dimulai dengan kedatangan Yesus yang kedua-kali. Sebelum tahap ini maka manusia durhaka akan dinyatakan (2 Tes. 2:3), dike­nal juga dengan si pendurhaka (2 Tes. 2:8). Dan sebelum tahapan itu maka ada tahapan misteri dan pengekangan (2 Tes. 2:6, 7).
Saat kita ingin memahami makna pernyataan Paulus di sini, ada beberapa hal yang tidak jelas dalam ayat-ayat ini. Kekuatan yang menahan di sini adalah kata yang bersifat netral (sebuah benda) dalam ayat 6 dan maskulin (seseorang) dalam ayat 7. Si pendurhaka (maskulin, ayat. 8) adalah netral dalam ayat 7 ("misteri ke- durhakaan"), tidak jelas bagi kita (ay. 7) apakah kuasa yang menahan itu dihenti­kan ataukah dia sendiri memiliki otoritas untuk menghentikan penahanan itu (ESV menerjemahkan dengan benar, sampai dia tidak ada lagi dijalan itu).
Siapakah yang menahan itu, atau kuasa yang menahan itu, dalam ayat-ayat ini? Sudah ada sejak zaman Paulus; yaitu yang meninggikan hukum (suatu ku­asa yang menahan kedurhakaan, ayat. 7); hal itu adalah misi Ilahi; dan cukup berkuasa untuk menahan pekerjaan Setan (ay. 9).
Menurut berbagai sumber dalam Perjanjian Baru, apakah yang menahan kedatangan Yesus yang kedua kali? Mat. 24:14; Mrk. 13:10; Why. 14:6, 7.
Mat..24:14;
24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."
Mrk. 13:10;
13:10 Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa.
Why. 14:6, 7.
14:6. Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
Ada banyak referensi dalam Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa ber­bagai peristiwa yang mengarah kepada kedatangan Yesus yang kedua kali ber­sumber pada proklamasi Injil (Mat. 24:14; Mrk. 13:10; Why. 14:6, 7). Dalam hal ini, sangatlah mungkin bahwa Allah sendiri bertindak sebagai kuasa yang menahan itu seperti yang Paulus utarakan, menahan peristiwa-peristiwa akhir zaman sampai setiap orang memiliki kesempatan untuk mendengar Injil.
Berapa besarkah kuasa yang dibutuhkan untuk mengatur Anda dalam hidup Anda? Saat Anda dicobai, bagaimana Anda dapat belajar untuk me­minta kuasa dari Allah agar Anda terhindar dari melakukan hal-hal yang Anda ketahui merupakan suatu kesalahan?
Rabu 19 September
ANTIKRISTUS DINYATAKAN (2 TES. 2:8-10)
Baca 2 Tesalonika 2:8-10. Bagaimanakah kita dapat memahami peris­tiwa-peristiwa ini? Apakah yang sangat penting dalam kalimat, "mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran"?
2 Tesalonika 2:8-10
2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
2:9 Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,
2:10 dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
Manusia durhaka diperkenalkan dalam 2 Tesalonika 2:3,4. Sepanjang sejarah Kristen dia telah berupaya untuk merusak hukum Allah (khususnya hari Sabat) dan berusaha merebut kekuasaan yang hanya dimiliki oleh Kristus. Dalam Daniel 7:20-25 (tanduk kecil) dan Wahyu 13:1-7 (binatang yang keluar dari dalam laut), kuasa yang sama bekerja setelah kejatuhan kerajaan Romawi kafir, dengan meng­gabungkan otoritas agama dan dunia sekuler kuasa tersebut menganiaya orang- orang kudus milik Allah. Satu-satunya kuasa dalam sejarah yang memiliki karak­teristik seperti yang dituliskan dalam nubuatan adalah kepausan. Banyak penafsir yang berasal dari abad pertengahan, bahkan sampai pada hari ini, telah menunjuk lembaga ini sebagai Antikristus. (Hanya satu atau dua abad yang lalu mayoritas umat Kristen beralih dari penafsiran ini, sebuah perubahan menarik yang terjadi padanya sehubungan dengan pemahaman kita tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman). Identifikasi kepausan sangat sesuai dengan spesifikasi dalam 2 Tesalo­nika 2 yang menyatakan bahwa manusia durhaka itu adalah maskulin (manusia) dan gender netral (kekuasaan dunia atau lembaga).
Dalam ayat 7, "rahasia kedurhakaan," merupakan sebutan yang sesuai untuk aktivitasnya. Namun pada penutupan sejarah dunia, sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali, akan ada gerakan dalam skala luas (global), hendak melawan Allah dan hukum-Nya secara terbuka. Kontinuitas kekuasaan, baik pada bagian ini dan pada bagian lain (Daniel 7 dan Wahyu 13), menunjukkan bahwa kepa­usan juga akan memainkan peran penting pada akhir sejarah dunia.

Apakah karya Allah dalam sejarah yang akan dipalsukan oleh penipu­an pada akhir zaman? Bandingkan 2 Tes. 2:9 dengan Kis. 2:22.
2 Tes. 2:9
2:9 Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,

Kis. 2:22.
2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.

Bagian hari ini menyingkapkan tirai dan menyatakan pada kita Antikristus yang lebih besar dari yang ada sebelumnya dan sudah bekerja di antara bangsa- bangsa. Setan sendiri adalah oknum yang merancang dan menyelesaikan peni­puan yang akan terjadi pada akhir zaman. Manakala kedatangan Yesus semakin dekat, berbagai peristiwa akan menyebabkan dia putus asa dan memaksanya untuk melakukan tindakan yang terakhir. Dengan sangat berhati-hati dia akan hadir di antara orang banyak dan meniru pelayanan Yesus sewaktu di dunia (li­hat pelajaran hari Jumat). Lewat mukjizat-mukjizat palsu dia mencoba untuk menarik perhatian orang banyak semakin jauh dari Injil (kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus) dan bahkan dari kedatangan Yesus yang kedua kali.
Renungkanlah gagasan untuk mengasihi kebenaran. Mengapa memiliki ka­sih akan kebenaran sangat penting bagi setiap orang yang tidak ingin terjebak dalam berbagai penipuan rohani, khususnya pada akhir zaman? Bagaimanakah kita mulai saat ini dapat belajar, untuk memiliki kasih akan kebenaran?
Kamis 20 September
KEBENARAN DAN KEBOHONGAN (2 TES. 2.IO-12)
Baca 2 Tesalonika 2:10-12. Mengapa Allah membiarkan begitu banyak orang tertipu? Menurut ayat ini, apakah yang telah ditolak oleh orang fasik?
2 Tesalonika 2:10-12
2:10 dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
2:11 Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,
2:12 supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.

Ayat 11 adalah sebuah ayat yang ditentang oleh banyak orang. Paulus de­ngan jelas menyatakan bahwa, Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta" (2 Tes. 2:11). Biasanya tanggapan spontan terhadap ayat ini adalah, bagaimana mungkin Allah yang benar menda­tangkan kesesatan? Bagaimana mungkin Dia bertindak menyerupai Setan pada akhir zaman (bandingkan 2 Tes. 2:11 dengan 2 Tes. 2:9).
Dalam pelajaran hari ini Paulus membuka tirai dan memberikan kepada kita sekilas gambaran pertikaian besar antara Kristus dan Setan, yang melibatkan lebih dari sekadar urusan dunia ini dan sejarahnya. Setan menuduh Tuhan tidak masuk akal, pengganggu, dan seorang penipu. Dalam krisis akhir sejarah dunia, Allah "mendatangkan" kesesatan pada orang jahat, bukan karena Dia berdusta namun karena Dia mengizinkan orang jahat memilih dusta gantinya kebenaran, dengan demikian, orang jahat itu menyatakan keputusan yang mereka telah buat sebelum­nya (2 Tes. 2:12). Dia mengizinkan mereka untuk menanggung akibat dari kesa­lahan mereka. Peristiwa-peristiwa akhir zaman dengan jelas menyatakan pikiran dan karakter Setan dan pengikutnya agar semua dapat melihatnya.
Proses penyesatan dimulai saat orang mulai menolak Injil Yesus Kristus. Dalam ayat 10 orang jahat menolak untuk mengasihi kebenaran/Tawaran kese­lamatan dalam Injil merupakan anak kalimat yang terdapat di balik kuasa apo- kaliptis 2 Tesalonika 2. Lewat praktik dan ajarannya, kepausan telah merusak Injil. Pekerjaan ini berlanjut sampai dinyatakan oleh berbagai peristiwa akhir yang dinyatakan dalam 2 Tesalonika 2:8-12. Demikianlah, proklamasi akhir dari Injil (Mat. 24:14; Why. 14:6, 7) mempersiapkan panggung untuk pengha­kiman akhir dan penyesatan akhir zaman.
Pada akhirnya, apa pun manifestasi politik dan agama dalam konteks per­tentangan besar yang ada di dunia, Injil Yesus Kristus saja, dan bukan peristiwa politik, yang menjadi pemisah antara kebaikan dan kejahatan sepanjang sejarah Kristen. Antikristus menyatakan karakter aslinya dengan mengambil alih ke­hidupan, kematian, dan pemerintahan surgawi Yesus Kristus. Semua pemeran yang lain dalam drama ini hanya memainkan peran pembantu.
Baca dengan teliti 2 Tesalonika 2:12. Apakah alasan utama sehingga orang tidak menerima kebenaran? Bagaimanakah Anda dapat mengalami kebe­naran prinsip ini dalam hidup Anda? Bagaimanakah, cinta akan kepalsu­an, telah menghalangi pikiran Anda untuk terbuka pada kebenaran?
2 Tesalonika 2:12
2:12 supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.


Jumat 21 September
PENDALAMAN: "Rasul Paulus mengamarkan gereja agar jangan mencari kedatangan Kristus pada zamannya. 'Sebab sebelum hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka yang harus binasa.' (2 Tesalonika 2:3). Kita tidak bisa melihat kedatangan Tuhan sebelum kemurtadan besar, dan pemerintahan yang lama dari 'manusia durhaka.' 'Manu­sia durhaka,' yang juga dijuluki 'rahasia kejahatan,' 'si manusia jahanam,' dan 'si jahat,' melambangkan kepausan, yang mempertahankan keunggulan selama 1260 tahun."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 8, hlm. 373.
"Sebagai puncak tindakannya dalam drama besar penipuan itu, Setan sendiri akan mengambil rupa Kristus.... Dalam nada lembut penuh kasihan ia menyam­paikan beberapa kebenaran surgawi yang penuh kemurahan sebagaimana yang diucapkan oleh Juruselamat. Ia menyembuhkan penyakit-penyakit orang dan ke­mudian dalam tabiat Kristus yang dipakaikannya, ia mengatakan bahwa ia telah mengubah Sabat kepada hari Minggu, dan memerintahkan semua untuk menyuci­kan hari yang telah diberkatinya itu.... Hanya mereka yang menjadi pelajar A lkitab yang tekun dan rajin serta yang telah menerima kasih kebenaran, yang akan dilin­dungi dari penipuan yang hebat yang menawan dunia ini."—Hlm. 658,659.
"Dalam membawakan pekabaran ini, janganlah menuding pribadi-pribadi yang ada dalam berbagai denominasi gereja, bahkan yang ada di gereja Katolik Roma. Malaikat Allah melihat dalam berbagai denominasi gereja orang-orang yang dapat dijangkau dengan sangat berhati-hati. Itulah sebabnya marilah kita menjaga perkataan kita. . . . Sehubungan dengan topik ini adalah bijak untuk berdiam diri. Banyak yang sudah tertipu. Utarakanlah kebenaran itu dalam nada dan kata-kata yang penuh kasih."—Ellen G. White, Evangelism, hlm. 576.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
1.      Sekarang banyak orang yang meyakini bahwa kepausan telah berubah, dan dalam beberapa hal memang sudah berubah. Namun pada isu-isu dasar keselamatan, lembaga ini masih berusaha untuk merebut peran yang Kristus telah dan akan kerjakan untuk kita. Lembaga ini masih menggambarkan kuasa yang disebutkan dalam nubuatan. Bagaimana­kah kita dapat berdiri teguh pada pendirian kita terhadap Roma se­mentara, pada saat yang sama, kita melakukannya dengan kasih Kris­ten, kesabaran, dan kebijaksanaan?
2.      Sebagai jemaat kita terus-menerus dihadapkan pada orang-orang yang datang dengan penanggalan baru untuk peristiwa-peristiwa akhir za­man, grafik baru, teori konspirasi baru tentang kelompok ini dan itu. Sementara kita harus tetap terbuka untuk terang baru, bagaimanakah kita harus menghadapi tantangan ini?
RANGKUMAN: Dengan memperbaiki beberapa pandangan keliru darijemaat Tesalonika tentang berbagai peristiwa akhir zaman, Paulus memberikan gambaran kebenaran yang berharga pada kita sehubungan dengan topik ini. Kita harus selalu ingat, bahwa, isu yang paling penting dari hal peristiwa akhir zaman bukanlah me­ngenai waktu peristiwa itu akan terjadi atau bahkan rincian peristiwa itu, namun di pihak manakah kita berada dalam pertentangan besar antara Yesus dan Setan.






No comments:

Post a Comment