(1
Tesalonika 4:13-18)
BACA UNTUK
PELAJARAN MINGGU INI: / Tes. 4:13-18; Kis. 17:3; 1 Kor. 15:20-23, 51-58; Yoh. 5:28, 29; Why.
20:4-6.
AYAT
HAFALAN: "Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu
malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun
dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit" (1 Tesalonika 4:16).
Pokok Pikiran: Paulus memberikan kepada jemaat
Tesalonika (dan kita) suatu pengharapan yang kuat untuk masa depan, janji
kedatangan Kristus yang kedua kali.
Dalam perikop pekan ini (1 Tes. 4:13-18) Paulus bereaksi terhadap kesalahpahaman
teologis dalam jemaat Tesalonika. Meskipun kita tidak memahami sama sekali
kesalahan apa yang terjadi pada waktu itu, beberapa anggota mengalami kesulitan
untuk memahami keadaan umat yang percaya yang meninggal sebelum Yesus datang
kembali. Nampaknya masalah yang terjadi adalah mengenai perbedaan antara mereka
yang meninggal sebelum Yesus kembali dan mereka yang masih hidup pada saat
Yesus datang kembali.
Pekan ini
kita akan mempelajari apa yang kita dapat ketahui tentang situasi yang
menyebabkan Paulus menulis 1 Tesalonika 4:13-18. Dalam bagian ini Paulus tidak
hanya membenarkan kesalahpahaman yang ada pada abad pertama, namun dia juga
menyediakan dasar yang kuat bagi umat Kristen pada abad yang keduapuluh satu.
Karena Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada
hamba-hamba-Nya, para nabi (Amos 3:7). Dan melalui pelayanan nubuatan
dari Rasul Paulus, Tuhan telah menyatakan kepada kita kebenaran yang indah
tentang kedatangan Yesus yang kedua kali. Saat kita mempelajari ayat-ayat ini,
berdoalah dan renungkan harapan luar biasa yang terkandung di dalamnya untuk
kita.
*Pelajari pelajaran pekan ini
sebagai persiapan untuk Sabat, 25 Agustus.
Minggu 19
Agustus
SITUASI DI TESALONIKA
Baca 1 Tesalonika 4:13-18. Daftarkan
keterangan dalam bagian ini yang menunjuk pada keyakinan palsu dalam gereja
Tesalonika yang menyebabkan dukacita yang tidak perlu bagi mereka yang
mengalaminya.
1 Tesalonika 4:13-18
4:13. Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara,
bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan
berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
4:14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah
mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah
meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
4:15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan:
kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak
akan mendahului mereka yang telah meninggal.
4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu
penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri
akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu
bangkit;
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih
tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan
di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
4:18 Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain
dengan perkataan-perkataan ini.
Dalam ajaran Yudaisme di zaman Paulus, ada berbagai
pandangan tentang akhir zaman. Salah satu ajaran ini, telah menyusup ke dalam
jemaat Tesalonika. Meskipun kita tidak merasa pasti ajaran apa itu, namun
kelihatannya hal itu menimbulkan pendapat bahwa meskipun semua umat Allah yang
setia akan menikmati dunia yang akan datang, hanya mereka yang masih hidup yang
akan dibawa ke surga. Mereka yang meninggal sebelum kedatangan Yesus akan dibangkitkan
dan tetap tinggal di dunia ir.i.
Dalam keyakinan seperti ini, akan menjadi suatu
kerugian yang besar jika seseorang meninggal sebelum kedatangan Yesus. Hal itu
juga berarti adanya pemisahan di antara mereka yang dibawa ke surga dan mereka yang
tinggal di dunia. Maka, seandainya jemaat Tesalonika yang menerima surat dari
Paulus hidup sampai akhir zaman, mereka akan naik ke surga pada saat kedatangan
Yesus, namun mereka harus meninggalkan kekasih merekayang sudah meninggal di
bumi (lihat 1 Tes. 4:13, 14).
Tidaklah heran, jika Paulus mengawali 1 Tesalonika
4:13-18 dengan suatu komentar tentang kebodohan jemaat, dan tidak memulainya
dengan frase "engkau mengetahuinya dengan baik," yang kelihatan pada
bagian lain (1 Tes. 5:2, lihai juga 4:2). Sehubungan dengan nubuatan
kedatangan Yesus yang kedua kali, ada beberapa hal penting yang tidak diketahui
gereja pada saat itu dan ada banyak juga ajaran palsu yang perlu mereka
lupakan.
Pada saat
kita mempelajari nubuatan, kita harus mengingat bahwa hal itu tidak diberikan
untuk memuaskan rasa ingin tahu kita tentang waktu dan rincian peristiwa akhir
zaman. Nubuatan memiliki tujuan etika dan moral. Allah telah merancang hal itu
untuk mengajarkan kepada kita bagaimana untuk hidup. Hal itu dimaksudkan untuk
memberikan dorongan dan tujuan, terutama di tengah- tengah penderitaan dan
kehilangan. Jika dipahami dengan benar, nubuatan Alkitab memiliki kuasa untuk
mengubah kehidupan manusia. Dengan kata lain, meskipun sangat penting untuk
memiliki keyakinan seperti umat Advent (percaya akan Roh Nubuat), terlebih
penting lagi untuk hidup seperti umat Advent.
Apakah artinya "hidup seperti seorang umat
Advent?" Bawa jawaban Anda ke kelas pada hari Sabat.
Senin 20
Agustus
DUKACITA YANG TIDAK MEMPUNYAI PENGHARAPAN
Menurut 1 Tesalonika 4:13, apakah tujuan Paulus saat dia menulis ayat 13-18?
Mengapa ayat ini sangat berarti bagi kita pada saat ini?
1 Tesalonika
4:13
4:13. Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara,
bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan
berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
Mengapa orang Tesalonika berdukacita seolah-olah
mereka tidak mempunyai pengharapan? Faktor utama mungkin disebabkan oleh begitu
singkatnya kebersamaan jemaat itu dengan Paulus. Kita ketahui bahwa Paulus
berbicara tentang kematian dan kebangkitan Yesus (Kis. 17:3). Ada juga
bukti bahwa dia berbicara tentang peristiwa-peristiwa akhir, seolah-olah ajaran
ini telah disalah mengerti. Namun ada kemungkinan dia tidak memiliki cukup
waktu untuk memberikan penjelasan sehubungan dengan kebangkitan umat percaya.
Unsur selanjutnya adalah karena latar belakang
sebagian besar umat percaya yang menerima surat Paulus adalah berasal dari kekafiran
(I Tes. 1:9). Meskipun berbagai agama pada saat itu menawarkan gambaran
dunia akhirat, pada umumnya orang kafir tidak memiliki harapan setelah
kematian. Suatu contoh mengenai hal ini ditemukan dalam sebuah surat abad
kedua: "Damai untuk Ta- onnophris dan sejahtera untuk Philo. Saya sangat
menyesal dan menangisi ke- pergian Didymas. Dan segala sesuatu, yang dapat saya
lakukan, telah saya lakukan, untuk semua sahabatku, Epaphroditus dan
Thermuthion dan Philion dan Apollonius dan Plantas. Namun, bagaimanapun juga,
untuk hal seperti ini tidak seorang pun yang dapat melakukan sesuatu.
Hiburkanlah dirimu satu sama lain. Selamat jalan."—Dikutip dalam Adolf
Deissmann, Light From iheAncient East (New York: George H. Doran
Company, 1927), hlm. 176.
Sangat ironis karena surat ini dikirimkan kepada
seorang ibu yang kehilangan anaknya memiliki kalimat penutup seperti yang
terdapat dalam 1 Tesalonika 4: 18, meskipun memiliki makna yang sangat
berbeda. Hiburkanlah seorang dengan yang lain, meskipun tidak ada pengharapan?
Itulah yang dia sebutkan. Sangat berbeda dengan apa yang Paulus nyatakan kepada
jemaat Tesalonika.
Tujuan
Paulus dalam bagian ini diberikan dalam frase yang bertentangan pada bagian
awal dan bagian akhir. Paulus menulis dengan tujuan agar mereka tidak bersedih
seperti orang-orang yang tidak mempunyai pengharapan (1 Tes. 4:13). Dan
dia bermaksud agar kebenaran tentang sifat kedatangan Yesus yang kedua kali
akan memberikan pengharapan mulia kepada mereka agar mereka dapat saling
menghibur satu sama lain pada saat ditinggalkan oleh orang yang mereka kasihi
(1 Tes. 4:18).
Seseorang pernah berkata, "Pada akhirnya, kita
semua akan mati juga." Dari sudut pandang manusia, ini merupakan suatu
kebenaran. Dari sudut pandang Kitab Suci, pendapat itu sangatlah picik. Dalam
jangka panjang, apakah pengharapan mulia yang kita miliki dalam Yesus, dan
bagaimanakah kita belajar untuk memiliki damai dalam pengharapan itu pada saat
ini?
Selasa 21
Agustus
MENINGGAL DAN BANGKIT (1 TES. 4:14)
Baca 1 Tesalonika 4:14. Pengharapan apakah yang Paulus berikan sehubungan
dengan mereka yang sudah meninggal?
1 Tesalonika 4:14
4:14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah
mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah
meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
Dalam ayat 14 Paulus memberikan solusi kepada masalah
dukacita yang tidak berpengharapan. Dalam bahasa aslinya dia menggambarkan
umat percaya yang telah meninggal seperti sedang "tidur melalui
Yesus." Sementara ungkapan tidur adalah gambaran umum untuk
kematian dalam Perjanjian Baru, maka ekspresi untuk kematian seorang yang
percaya adalah "tertidur dalam Yesus" atau "dalam
Kristus." Contoh yang baik sehubungan dengan hal ini adalah "orang
yang mati dalam Kristus" dalam ayat 16.
Masalah
kedua sehubungan dengan ayat itu adalah gagasan yang menyatakan bahwa Allah
akan membawa mereka yang telah tidur bersama-Nya. Beberapa orang memahami frase
ini dengan pengertian bahwa mereka yang sudah mati dalam Kristus (mereka
anggap, telah dibawa ke surga pada saat kematian) akan kembali bersama Yesus
saat Dia datang. Namun penafsiran ini bertentangan dengan ajaran Paulus dalam
ayat 16, bahwa kebangkitan umat percaya terjadi pada kedatangan Yesus yang
kedua kali; dan tidak terjadi sebelum saat itu.
1 Korintus 15:20-23,51-58
15:20. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang
telah meninggal.
15:21 Sebab sama seperti maut datang karena satu
orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang
manusia.
15:22 Karena sama seperti semua orang mati dalam
persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali
dalam persekutuan dengan Kristus.
15:23 Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya:
Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada
waktu kedatangan-Nya.
15:51. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu
rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri
yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan
dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
15:53 Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan
yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak
dapat mati.
15:54 Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan
yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat
mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan
dalam kemenangan.
15:55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di
manakah sengatmu?"
15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah
hukum Taurat.
15:57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah
memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
15:58. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih,
berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab
kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Kita dapat mengetahui apa yang dia
katakan jika kita memperhatikan dengan saksama poin utama yang Paulus
sampaikan. Dia membuat sebuah persamaan antara kematian dan kebangkitan Yesus
dag kematian dan kebangkitan umat percaya. Bagi Paulus, kebangkitan Yesus dari
kematian merupakan sebuah jaminan bagi kebangkitan umat percaya pada saat
kedatangan-Nya yang kedua (lihat juga 1 Kor. 15:20-23). Teologi Paulus
sangat konsisten. Jika kita percaya (1 Tes. 4:14) akan kematian dan
kebangkitan Yesus, kitajuga harus percaya akan kebangkitan orang-orang yang
telah meninggal dalam Yesus.
Demikianlah,
Paulus menggunakan frase melalui Yesus dalam cara yang sama seperti
dalam Kristus di ayat 16. Poin yang ingin dia sampaikan kepada jemaat
Tesalonika ialah bahwa saudara-saudara mereka yang telah meninggal tidak akan
tinggal di dunia pada saat umat percaya diangkat ke surga. Semua akan diangkat
ke surga pada saat yang sama (lihat juga Yoh. 14:1-3). Allah tidak
turun ke dunia bersama orang Kristen yang telah dibangkitkan pada saat
kedatangan-Nya; sebaliknya (seperti yang dilakukan kepada Yesus), Dia akan
membangkitkan mereka dari kubur dan, bersama mereka yang masih hidup, dibawa
ke surga. Sama seperti kebangkitan Yesus telah terjadi sebelum kenaikan-Nya ke
surga, demikianlah yang akan terjadi pada pengikut-Nya yang setia.
Rabu 22
Agustus
BANGKIT DALAM KRISTUS (1 TES. 4:15, 16)
Dalam 1
Tesalonika 4:13-5:11, Paulus mengembangkan idenya di atas ajaran- ajaran Yesus.
Lebih dari selusin persamaan antara perikop akhir zaman yang ditulis Paulus
dan ajaran Yesus yang dicatat dalam Matius, Markus, dan Lukas. Tetapi ketika
Paulus berbicara tentang "firman Tuhan" di 1 Tesalonika4:15, dia
mengutip kata-kata Jesus yang tidak menjadi bagian dari empat Injil, tetapi
Paulus mempertahankannya untuk kita (contoh yang jelas dapat dilihat dalam
Kisah 20:35).
Baca 1 Tesalonika 4:15,16. Menurut Paulus, apakah yang terjadi saat Kristus
datang kembali? Lihai juga
Why. 1:7; Mat. 24:31; Yoh. 5:28, 29; Kis. 1:9-11.
1 Tesalonika
4:15,16
4:15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan:
kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak
akan mendahului mereka yang telah meninggal.
4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu
penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri
akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu
bangkit;
Why. 1:7;
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap
mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di
bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Mat. 24:31;
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar
malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka
akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung
langit yang satu ke ujung langit yang lain.
Yoh. 5:28, 29;
5:28 Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab
saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar
suara-Nya,
5:29 dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar
dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan
bangkit untuk dihukum.
Kis. 1:9-11.
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia
disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia
naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai
orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang
terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama
seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Kedatangan Yesus yang kedua kali adalah suatu
peristiwa yang gegap gempita. Hal itu disertai dengan sebuah pekikan dari
penghulu malaikat dan sangkakala Allah. Setiap orang akan mendengar dan
melihatnya (lihat Why. 1:7; Mat. 24:31; Yoh. 5:28, 29; Kis. 1:9-11).
Namun kunci utama bagi Paulus di sini ialah urutan
peristiwa pada waktu kedatangan Yesus yang kedua kali. Jemaat Tesalonika telah
mempercayai bahwa kematian sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali akan
membawa kerugian pada masa kekekalan nanti, kemungkinan adanya perpisahan
abadi dengan mereka yang hidup sampai Yesus datang kembali.
Pada bagian ini Paulus memberi jaminan kepada jemaat
Tesalonika bahwa umat percaya yang masih hidup tidak akan
"mendahului," atau memiliki keuntungan yang lebih, daripada mereka
yang telah beristirahat dalam Yesus. Mereka yang mati dalam Kristus akan
dibangkitkan terlebih dulu (lihat Why. 20:4-6). Hal ini terjadi sebelum
mereka yang hidup diangkat untuk bertemu Yesus di angkasa (1 Tes. 4:17).
Orang benar yang telah mati dibangkitkan dan diberikan kekekalan bersama dengan
mereka yang hidup pada saat Dia kembali.
Bagian ini
tidak mengajarkan bahwa orang yang mati langsung diangkat ke surga pada saat
mereka meninggal. Jika Paulus telah mengajarkan jemaat Tesalonika bahwa
kekasih mereka telah ada di surga, mengapa mereka masih berduka, dan mengapa
dia tidak mengatakannya secara langsung? Sebaliknya, kenyamanan yang Paulus
berikan di sini ialah dengan mengetahui bahwa kebangkitan akan mempersatukan
mereka dengan semua orang yang mereka kasihi.
Pikirkanlah segala sesuatu yang akan terjadi pada saat
kedatangan Yesus yang kedua kali: Yesus datang di awan-awan, semua orang
melihat Dia, yang mati dibangkitkan, yang hidup diberikan kekekalan, dan semua
akan dibawa ke surga. Dari satu sisi, nampaknya hal itu sangat berlebihan, sangat
bertentangan dengan logika, pengalaman, dan apa yang ilmu pengetahuan ajarkan
kepada kita. Namun, inilah yang harus kita percayai; jika tidak, kita tidak
memiliki pengharapan. Jika Anda dapat mempercayai Tuhan dalam hal seperti ini,
bagaimanakah Anda tidak dapat mempercayai kuasa-Nya dalam berbagai
"perkara kecil" yang Anda sedang gumuli dalam hidup Anda?
Kamis 23
Agustus
HIBURKANLAH SATU DENGAN YANG LAIN (1 TES. 4:13, 17, 18)
Baca 1 Tesalonika 4:13, 17, 18. Apakah tujuan utama ayat-ayat ini sehubungan
dengan kedatangan Yesus yang kedua kali?
1 Tesalonika
4:13, 17, 18
4:13. Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara,
bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan
berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih
tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan
di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
4:18 Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain
dengan perkataan-perkataan ini.
Seperti yang
sudah dikatakan sebelumnya, tujuan dari nubuatan bukanlah untuk memuaskan rasa
ingin tahu kita tentang masa depan namun memberikan pelajaran bagi kita
bagaimana hidup pada saat sekarang ini. Bagi Paulus, rentetan peristiwa akhir
zaman memiliki implikasi praktis untuk kehidupan umat Kristen sehari-hari.
Nubuatan itu dinilai dari seberapa jauh nubuatan itu mempengaruhi cara kita
berhubungan dengan Allah dan sesama manusia. Dalam hal ini, Paulus ingin
menggunakan peristiwa-peristiwa akhir zaman untuk menghiburkan mereka yang
telah kehilangan orang-orang yang mereka kasihi.
Baca 1 Tesalonika 4:16,17. Apakah bagian yang penting dari ajaran Alkitab
tentang Kedatangan Yesus kedua kali yang tidak ada dalam ayat ini? Lihat Yoh. 14:1-3; Mat. 24:31; Kis.
1:9-11.
1 Tesalonika
4:16,17
4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu
penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri
akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu
bangkit;
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih
tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan
di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Yoh. 14:1-3;
14:1. "Janganlah gelisah hatimu; percayalah
kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika
tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk
menyediakan tempat bagimu.
14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke
tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Mat. 24:31;
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar
malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka
akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung
langit yang satu ke ujung langit yang lain.
Kis. 1:9-11
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia
disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia
naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai
orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang
terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama
seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Ayat-ayat ini mengatakan bahwa umat percaya bertemu
dengan Yesus di awan-awan dan bersama dengan Dia selamanya. Tema utama di sini
adalah tindakan mempersatukan satu dengan yang lainnya dan berjumpa dengan
Yesus. Ayat ini tidak memberi keterangan tentang ke mana mereka pergi setelah
pertemuan mereka di udara, meskipun Paulus tidak mengatakan, bahwa pada
saat kedatangan-Nya yang kedua kali, Yesus dan umat percaya akan turun dari
surga ke dunia dan memerintah di sana. Pada kenyataannya, dalam bagian ini,
perjalanan orang-orang kudus adalah ke atas. Orang yang mati dalam Yesus akan
dibangkitkan terlebih dulu. Kemudian mereka bersama orang percaya yang masih
hidup naik bersama-sama untuk bertemu dengan Tuhan di angkasa.
Paulus memberi informasi lebih lanjut dalam 1 Korintus
15:23,24. Dia membuat persamaan antara pengalaman Yesus dan mereka yang
tinggal dalam Yesus. Yesus dibangkitkan dan naik ke surga sebagai buah sulung,
yang menyatakan bahwa mereka yang tinggal dalam Dia akan mengalami pengalaman
yang sama.
Tujuan
orang-orang kudus dijelaskan dalam Yohanes 14:1-3. Ketika Yesus datang kembali,
Dia akan membawa murid-murid-Nya ke tempat di mana Dia berada (surga). Dia
tidak datang untuk menemui mereka di tempat mereka berada (di dunia). Itulah
sebabnya mengapa umat Advent mempercayai bahwa pada masa seribu tahun setelah
Yesus datang kembali (Why. 20:4-6), orang benar akan bersama dengan Dia
di surga, orang jahat akan mati, dan Setan akan ditawan di dunia tanpa ada satu
orang pun yang dapat digoda atau diganggu. Hanya setelah segala peristiwa pada
masa seribu tahun itu semuanya sudah terjadi barulah umat yang setia akan turun
ke dunia dan tinggal di sana (2 Ptr. 3:13; Why. 3:12).
Lihatlah bagaimana gambaran dunia yang kita harapkan
nanti. Bagaimanakah sebaliknya, dengan dunia saat ini? Apakah yang ditawarkan
oleh dunia ini kepada kita? Bagaimanakah kita dapat belajar, untuk tidak
terperangkap dalam hal-hal yang sama sekali tidak memberikan harapan kepada
kita?
Jumat 24 Agustus
PENDALAMAN: "Banyak orang menafsirkan dan
mengartikan pasal ini bahwa orang-orang yang tidur akan dibawa dengan Kristus
ke dalam surga; tetapi mengartikan bahwa sebagaimana Kristus dibangkitkan dari
orang mati, demikianlah Allah membangkitkan orang-orang suci yang tidur dari
kubur mereka dan membawa mereka bersama Dia ke surga."—Ellen G. White,
Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 219.
"Orang-orang Tesalonika ingin memahami buah
pikiran bahwa Kristus akan datang untuk mengubahkan yang setia yang masih
hidup, akan mengambil mereka kepada diri-Nya sendiri. Mereka dengan hati-hati
menjaga kehidupan teman- teman mereka, supaya jangan mereka mati dan kehilangan
berkat yang mereka harapkan untuk menerimanya pada waktu kedatangan Tuhan. Tetapi
satu persatu kekasih-kekasih mereka telah diangkat dari mereka, dan dengan
kesedihan orang-orang Tesalonika telah memandang untuk waktu yang terakhir
pada wajah orang-orang yang sudah mati, hampir tidak berani mengharapkan untuk
bertemu dengan mereka dalam kehidupan yang akan datang.
"Sedang
suratan Paulus dibuka dan dibaca, kesukaan dan penghiburan yang besar telah
dibawa kepada sidang oleh perkataan yang menyatakan keadaan yang sebenarnya
dari orang mati. Paulus menunjukkan bahwa mereka yang hidup bila Yesus akan
datang tidak akan pergi untuk menemui Tuhan mereka lebih dulu daripada mereka
yang telah tertidur dalam Yesus."—Hlm. 217, 218.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
1. Dalam kelas, diskusikanlah apa artinya
"hidup seperti seorang umat Advent." Apa sajakah keyakinan kita yang
sangat berbeda yang juga harus dinyatakan dalam gaya hidup yang berbeda?
2. Pikirkanlah kejatuhan manusia, rencana
keselamatan, dan janji hidup kekal. Apakah yang Yesus lakukan yang memberi kita
harapan, dan janji, bahwa kematian tidak untuk selamanya? Apakah alasan yang
kita miliki untuk mempercayai apa yang telah Dia lakukan untuk kita?
Bagaimanakah kebangkitan Yesus menawarkan kepada kita pengharapan yang besar
bahwa kita akan dibangkitkan lagi jika kita meninggal sebelum Dia datang
kembali? Bagaimanakah kita dapat menerima penghiburan dari rencana keselamatan,
khususnya saat kematian itu nampaknya begitu pasti, lengkap, dan tidak mengenal
ampun?
3. Baca ayat-ayat untuk pelajaran pekan ini bersama
anggota kelas dan diskusikan apa arti ayat-ayat itu, bagaimanakah itu
mempengaruhi perasaan Anda, dan pengharapan serta janji yang ditemukan di
dalamnya.
RANGKUMAN: Dalam pelajaran pekan ini, Paulus
meluruskan sejumlah kesalahpahaman yang ada tentang keadaan orang mati dan
hal-hal yang terjadi di sekitar kedatangan Yesus yang kedua kali. Ketika Yesus
kembali, mereka yang mati dalam Kristus akan bangkit lebih dulu, barulah semua
umat percaya akan naik bersama-sama untuk bertemu dengan Yesus di angkasa. Umat
percaya dapat dihiburkan dengan mengetahui bahwa perpisahan dari orang yang
mereka kasihi hanyalah sementara waktu saja.
Thanks sis GBU..
ReplyDelete