Pelajaran 9 Triwulan II, 2012





SABAT PETANG
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kel. 18:13-26; Mat. 7:17, 18; Kis. 6:1-8; Yoh. 4:36; Kis. 15:36-40.

AYAT HAFALAN: "Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: 'Betapa indahnya keda­tangan mereka yang membawa kabar baik!'" (Roma 10:15).

Pokok Pikiran: Tidaklah cukup bagi seorang anggota dilatih untuk tugas penginjilan dan kesaksian; mereka juga harus aktif bekerja bagi jiwa-jiwa.


Ada banyak anggota jemaat yang menyesali kenyataan yang sering terjadi di gerejadi mana mereka seringdiminta untuk menghadiri seminar peng­injilan dan kesaksian, tetapi pada saat kembali ke gereja masing-masing mereka tidak didorong untuk terlibat dalam penginjilan. Akibatnya, banyak jemaat yang kurang aktif dalam penginjilan dan kesaksian tidak menyadari adanya orang-orang yang sudah terlatih di dalam gereja. Sangat jarang orang menawarkan dirinya untuk suatu pelayanan, yang lain cenderung berkesimpulan bahwa pelayanan mereka tidak dibutuhkan. Suatu cara yang paling berhasil untuk menghambat keterlibatan anggota dalam aktivitas gereja ialah dengan menia­dakan peranan mereka dalam bidang pelayanan yang selama ini mereka sudah kerjakan dengan baik. Adalah tanggung jawab gereja setempat untuk menemu­kan di mana, dan bagaimana, setiap anggota dapat mendukung strategi gereja dalam bersaksi dan menginjil. Semua yang mau terlibat memiliki kesempatan. Kuncinya adalah menemukan tempat yang tepat bagi setiap orang.
Pekan ini kita akan mempelajari konsep pengutusan para pekerja Injil dan cara yang tepat untuk memaksimalkan keterlibatan anggota agar dapat mem­berikan kontribusi bagi keharmonisan gereja, pertumbuhan rohani, dan pertam­bahan keanggotaan jemaat.
* Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 2 Juni.

Minggu 27 Mei
KEWAJIBAN BERSAMA

Ada banyak pemimpin gereja yang mempunyai dedikasi tetapi mengurangi efektivitasnya sebagai seorang pemimpin karena mereka tidak mau berbagi be­ban pelayanan dengan orang lain. Ini bukanlah masalah baru yang diciptakan oleh dunia modern yang serba cepat. Bahkan Musa yang merupakan salah seo­rang pemimpin yang terkenal dalam Perjanjian I ama perlu dibantu agar dapat melihat gambaran besar dari kepemimpinan yang berbagi. Kita dapat belajar dari pengalamannya dan dari nasihat yang bijaksana dari mertuanya, Yitro.
           
Bacalah Keluaran 18:13-26. Apakah arti penting dari ungkapan "me­reka harus" dalam ayat 22?
Keluaran 18:13-26
18:13 Keesokan harinya duduklah Musa mengadili di antara bangsa itu; dan bangsa itu berdiri di depan Musa, dari pagi sampai petang.
18:14 Ketika mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada bangsa itu, berkatalah ia: "Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?"
18:15 Kata Musa kepada mertuanya itu: "Sebab bangsa ini datang kepadaku untuk menanyakan petunjuk Allah.
18:16 Apabila ada perkara di antara mereka, maka mereka datang kepadaku dan aku mengadili antara yang seorang dan yang lain; lagipula aku memberitahukan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan Allah."
18:17 Tetapi mertua Musa menjawabnya: "Tidak baik seperti yang kaulakukan itu.
18:18 Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja.
18:19 Jadi sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau. Adapun engkau, wakililah bangsa itu di hadapan Allah dan kauhadapkanlah perkara-perkara mereka kepada Allah.
18:20 Kemudian haruslah engkau mengajarkan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan, dan memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan.
18:21 Di samping itu kau carilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.
18:22 Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya.
18:23 Jika engkau berbuat demikian dan Allah memerintahkan hal itu kepadamu, maka engkau akan sanggup menahannya, dan seluruh bangsa ini akan pulang dengan puas senang ke tempatnya."
18:24 Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya.
18:25 Dari seluruh orang Israel Musa memilih orang-orang cakap dan mengangkat mereka menjadi kepala atas bangsa itu, menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.
18:26 Mereka ini mengadili di antara bangsa itu sewaktu-waktu; perkara-perkara yang sukar dihadapkan mereka kepada Musa, tetapi perkara-perkara yang kecil diadili mereka sendiri.

Kita hanya dapat menerka berapa lama Musa akan dapat bertahan dengan jadwal kerja yang sangat tidak realistis. Demikian juga, kita hanya dapat men­duga sejauh mana Musa mengetahui adanya penolong yang berpotensi. Pela­jaran yang diberikan dalam kisah ini ialah bahwa sebenarnya ada banyak orang yang sanggup dan mau menolong. Musa harus membiarkan mereka terlibat, dan membagikan kepada mereka tanggung jawab khusus.
Pelayanan yang pemimpin gereja harus rela bagikan adalah mencakup tu­gas penginjilan dan kesaksian. Prinsip-prinsip organisasi yang baik dan berbagi tanggung jawab yang kita ambil dari pengalaman Musa sangat berharga untuk kita terapkan dalam memenangkan jiwa-jiwa bagi kerajaan Allah.

Hal penting apakah yang Anda dapat lihat dari cara Musa memilih orang dengan sifat-sifat tertentu (ay. 21) dan memberikan kepada mereka tingkat tanggung jawab yang berbeda (ay. 25)? Bagaimanakah prinsip-prinsip ini dapat diterapkan pada strategi penginjilan gereja saat ini?
18:21 Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.
18:25 Dari seluruh orang Israel Musa memilih orang-orang cakap dan mengangkat mereka menjadi kepala atas bangsa itu, menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.


Kemungkinan sifat rohani dari tugasnya sebagai jurubicara Allah membuat Musa segan membagikan tanggung jawabnya. Kita juga merasakan besarnya tanggung jawab memberitakan tentang Allah kepada orang banyak dan berbi­cara mewakili Allah. Jangkauan keluar dan penginjilan yang kita kerjakan me­rupakan suatu hal yang serius. Kita diingatkan bahwa hal ini menyangkut kehi­dupan yang kekal. Sementara fakta ini membuat kita berhati-hati dalam melak­sanakannya, kita harus senantiasa rela melibatkan setiap orang dalam kegiatan jangkauan keluar dan penginjilan.

Baca lagi Keluaran 18:21, 22. Perhatikan bahwa para pemimpin yang baru diangkat siap melayani kapan saja. Demikianlah, kita harus selalu bersedia un­tuk memberikan jawaban atas pengharapan yang ada pada kita.
18:21 Di samping itu kau carilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.
18:22 Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya.

Senin 28 Mei
MENANGGUNG RISIKO DEMI KEBERHASILAN

Anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh memiliki potensi pelayanan yang luar biasa. Banyak orang yang bersemangat untuk terlibat dalam strate­gi penginjilan di gereja mereka, tetapi para pemimpin kadangkala enggan un­tuk membiarkan mereka terlibat. Lagipula pola pikir yang beranggapan bahwa "hanya orang yang profesional yang sanggup melakukannya" lahir dari perasa­an takut, jangan sampai mereka (anggota awam) salah dalam berkata-kata atau bertindak sehingga orang berpaling dari Kristus dan gereja-Nya. Sangat menye­dihkan, sikap antipati terhadap keterlibatan anggota sangat mengakar bahkan hal itu berhasil mematahkan semangat anggota jemaat sekalipun mereka sudah dilatih untuk suatu pelayanan tertentu. Koh Kudus dan segala sesuatu yang di- janjikan-Nya bukan untuk para pemimpin saja; itu adalah untuk mereka yang mau berserah dalam iman dan taat pada kehendak Tuhan, untuk mereka yang rela menyangkal diri dan bekerja bagi keselamatan orang lain.

Prinsip apakah yang diajarkan oleh Yesus dalam Matius 7:17,18 yang dapat menghilangkan ketakutan para pemimpin? Bagaimanakah kita dapat mem bedakan antara buah yang baik dan buah yang buruk, bagaimanakah seluruh pemimpin gereja dapat terlibat dalam proses ini? Dan bagaimana­kah kita dapat melakukan hal ini tanpa harus menghakimi orang lain?
Matius 7:17,18
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.

Jika pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, para pemimpin gereja ha­rus berkonsentrasi untuk menanam pohon-pohon yang baik. Sebagaimana halnya dengan segala sesuatu yang menyangkut sambutan kita terhadap panggilan Injil, kita harus lebih dulu menjadi seorang pengikut Yesus sebelum kita dapat melaku­kan sesuatu bagi Dia. Jika kita memberikan perhatian yang cukup untuk menun­tun orang-orang ke dalam sebuah hubungan yang mendalam dengan Yesus, Roh Kudus akan memberi jaminan bahwa mereka pasti menghasilkan buah. Bagian kita adalah memimpin, mengajar, dan melatih. Bagian Allah adalah memberkati pelayanan mereka. Kita perlu mempercayai Allah dan mereka yang kita latih. Jika kita memberikan perhatian khusus untuk pertumbuhan rohani dan keahlian yang berguna, kita dapat meyakinkan orang untuk dapat menghasilkan buah yang benar berupa keberhasilan dalam penginjilan. Pasti ada saja risiko bergantung kepada jenis pelayanan yang dilakukan dan tingkat pelatihan yang dijalankan, tetapi kita harus mengingat bahwa murid-murid Yesus pun, yang sudah dilatih oleh Guru terbesar, tidak dapat memenangkan setiap jiwa yang mereka telah panggil.

Pernahkah Anda merasa bahwa karunia dan talenta Anda tidak dihar­gai? Apakah penyebabnya? Periksalah diri Anda dan lihat, mungkin, apa­kah kesalahan itu ada pada diri atau sikap Anda (kesombongan, dan lain sebagainya) dan bukan pada orang lain?

Selasa 29 Mei

Bilamana orang tertarik untuk belajar lebih lanjut tentang Allah dan gereja-Nya, kita harus berhati-hati memilih orang untuk melakukan tugas penginjilan ini. Dalam masyarakat yang multikultural, lebih baik kita mengutus orang yang memiliki ke- bangsaan dan bahasa yang sama untuk mendekatinya dan sedapat mungkin memiliki umur yang sama. Lebih lanjut, kita akan mempertimbangkan kematangan rohani, pengetahuan Alkitab, kemampuan berkomunikasi, dan pengalaman keselamatan yang dimiliki oleh pekerja Injil itu. Dengan kata lain, kita harus bersikap serius da­lam mencocokkan para pekerja Injil dengan orang yang akan mereka layani.
Berbicara tentang penginjilan dan jangkauan keluar, tidak ada penyamarataan. Perjalanan kehidupan setiap orang sangat unik, demikian juga dengan perjalan­an kerohaniannya. Walaupun demikian, ada juga persamaan dalam pengalaman seseorang, dan merupakan hal yang baik untuk sedapat mungkin mencocokkan pengalaman umat percaya (penuai) dengan para pencari kebenaran (tuaian).

Baca Kisah 6:1-8. Tugas apa sajakah yang dituliskan di sini? Apakah hasilnya bilamana suatu tugas pelayanan dan keahlian yang dibutuhkan dalam tugas itu dipadukan?
Kisah 6:1-8
6:1 Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.
6:3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
6:5 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
6:6 Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itu pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
6:7 Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
6:8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.

Perhatikanlah urutan peristiwa berikut: Murid-murid menyadari masalah yang mereka hadapi. Murid-murid meminta agar umat Tuhan mencari tujuh orang yang dapat mengatasi masalah itu. Tujuh orang pilihan diserahkan kepa­da murid-murid. Murid-murid mengutus mereka lewat penumpangan tangan. Dan jumlah murid pada waktu itu berkembang dengan pesat.
Meskipun Stefanus dan enam orang lainnya ditunjuk untuk "melayani meja," kualifikasi untuk tugas ini nampaknya tidak berfokus pada keahlian mempersi­apkan dan membagikan makanan. Umat percaya waktu itu mencari orang yang dipenuhi Roh sebab pelayanan mereka untuk para janda Yahudi yang berbahasa Yunani juga menjadi suatu pekerjaan kesaksian dan penginjilan. Demikianlah, kita melihat bahwa orang-orang yang baru dipilih itu sangat diperlukan dalam upaya penginjilan di jemaat mula-mula dengan cara memberi kebebasan kepada peng­injil yang ada di garis terdepan melakukan tugasnya dan pada saat yang sama se­cara aktif mendukung pekerjaan mereka (lihat ay. 8). Kita semua setuju bahwa pelayanan apa pun yang melibatkan anggota jemaat akan memberikan kontribusi langsung maupun tidak langsung, bagi usaha kesaksian dan penginjilan jemaat.
Meskipun bakat alami, karunia rohani, dan pelatihan khusus sangat penting bagi pelayanan jemaat yang berhasil, sikap yang kita tunjukkan mungkin lebih penting lagi. Perhatikan dalam Kisah 16:1-5 dan Kisah 4:36, 37 baik Timotius maupun Barnabas menunjukkan sikap rela melakukan apa saja untuk mendu­kung pelayanan Injil. Barnabas mau menyerahkan harta bendanya, dan Timo­tius rela untuk disunat agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang Yahudi. Pelajaran bagi kita sudah sangat jelas.

Rabu   30 Mei
PERTUMBUHAN ROHANI MELALUI KETERLIBATAN PELAYANAN

Pertumbuhan rohani terjadi apabila kita terhubung dengan Yesus. Itu tidak dapat dihasilkan oleh manusia dengan cara melakukan suatu tugas tertentu, meskipun tugas bersaksi dan menginjil. Gereja tidak dapat "memprogramkan" kerohanian dalam kehidupan anggotanya. Tetapi, seperti yang kita ketahui pada saat umat percaya menerima panggilan Allah untuk menjadi murid, hubungan mereka dengan Tuhan semakin dalam dan dikuatkan. Meskipun demikian, ja­nganlah kita terlibat dalam kesaksian dan penginjilan hanya karena ingin me­numbuhkan kerohanian kita saja, pada saat kita melakukannya dengan kasih yang murni bagi Allah dan bagi jiwa-jiwa yang hilang, kegiatan ini akan meng­hasilkan berkat-berkat rohani bagi semua orang yang terlibat.

Baca Yohanes 7:17. Apakah yang dikatakan ayat ini mengenai hubung­an dari melakukan kehendak Allah dengan pertumbuhan rohani?
Yohanes 7:17
7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.

Hal yang perlu ditanyakan adalah, "Bagaimanakah caranya seorang pencari kebenaran dapat merasa yakin bahwa kebenaran sejati telah ditemukan?" Dalam ayat 17, Yesus memberikan sebuah kebenaran yang dapat menolong mereka yang ingin menemukan Dia. Mereka yang mau melakukan kehendak Allah dapat me­ngetahui apakah doktrin itu palsu atau memang datang dari Allah. Bagaimanakah hal ini dapat terjadi? Sudah jelas ada pertumbuhan rohani melalui hubungan yang baik. Yesus mengatakan bahwa mereka yang menghidupkan setiap kebenaran Al­kitab yang mereka terima akan menerima kebenaran yang baru dalam hidupnya.
Ada hubungan yang kuat antara mendengarkan dan melakukan (Why. 1:3). Mereka yang melakukan kehendak Allah, meskipun hanya sedikit yang mereka ketahui, akan mendapat berkat hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan, jika dipadukan dengan doa dan belajar Alkitab, akan menuntun kepada pernyataan ke­benaran yang lebih besar dan pertumbuhan rohani yang lebih menggembirakan.

Baca Yohanes 4:36. Berkat rohani apakah yang diterima oleh mereka yang terlibat dalam penuaian jiwa-jiwa? Persekutuan rohani apakah yang digam­barkan dengan sukacita bersama yang dirasakan para penabur dan penuai?
Yohanes 4:36
4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.

Banyak komentator yang menyebutkan bahwa murid-murid menuai di tempat yang Yohanes Pembaptis dan Yesus telah menabur. Wanita Samaria itu sendiri te­lah menanam beberapa benih Injil di antara masyarakat yang tinggal di kotanya. Mereka juga seharusnya bersukacita saat tuaian yang matang itu dikumpulkan ke dalam kerajaan Allah. Keberhasilan lewat kerja sama dalam kesaksian dan peng­injilan menciptakan sebuah ikatan antara Allah dan kita dan antara kita dengan umat percaya lainnya. Saat kita menyambut panggilan Allah untuk terlibat da­lam penarikan jiwa, secara alami akan menghasilkan hubungan yang erat dengan Tuhan, dan pertumbuhan rohani, itu merupakan bagian dari tim kerja Allah.

Bagaimanakah kesaksian Anda mengenai keberhasilan maupun kega­galan dapat menguatkan iman Anda? Bagaimanakah kegiatan bersaksi dapat mempengaruhi hubungan Anda dengan Tuhan?

Kamis 31 Mei
MEWUJUDKAN KEHARMONISAN MELALUI KETERLIBATAN

Ada sebuah fenomena yang kadangkala sulit untuk dijelaskan namun dapat dikenal dengan pola "saling mempengaruhi." Sehubungan dengan keharmonisan dan keterlibatan, prinsip saling mempengaruhi bekerja sebagai berikut: Dengan mengajak orang untuk turut terlibat maka Anda telah mengusahakan keharmo­nisan, dan keharmonisan ini akan menarik lebih banyak orang untuk terlibat, yang kembali akan menciptakan keharmonisan. Anda dapat lihat prinsip 'saling mempengaruhi'dalam pekerjaan. Kebenaran ini dikuatkan dengan pepatah yang mengatakan bahwa mereka yang sedang mendayung perahu tidak memiliki ke­sempatan untuk melihat perahu dalam kondisi terombang-ambing.
Ada beberapa keputusan penting yang dibuat dalam perkembangan organi­sasi gereja yang mula-mula berpeluang untuk menciptakan konflik, tetapi umat- umat percaya pada waktu itu lebih mengutamakan kepentingan pekerjaan yang Tuhan telah berikan kepada mereka.

Renungkan betapa pentingnya proses penunjukan yang dicatat dalam Kisah 1:15-26. Meskipun kita tidak lagi membuang undi, apakah hal-hal penting yang mereka usahakan di sana, dan prinsip apakah yang kita da­pat ambil untuk pelayanan saat ini?
Kisah 1:15-26
1:15 Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:
1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
1:18 -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah --.
1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
1:21 Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,
1:22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya."
1:23 Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.
1:24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,
1:25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."
1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.


Sudah tentu, kapan saja umat Tuhan bekerja sama, selalu ada peluang untuk konflik. Kita dapat menduga bahwa Setan bekerja keras untuk mengurangi efek­tivitas umat percaya. Sangat tepat jika kita meninjau sedikit peristiwa dalam pela­yanan penginjilan gereja mula-mula di mana konflik dapat dilihat dengan jelas.

Pelajari Kisah 15:36-40. Apakah yang menyebabkan perbedaan pen­dapat antara Paulus dan Barnabas? Apakah akibat dari perselisihan itu, apakah yang dapat kita pelajari dari peristiwa itu?
Kisah 15:36-40
15:36 Tetapi beberapa waktu kemudian berkatalah Paulus kepada Barnabas: "Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana kita telah memberitakan firman Tuhan, untuk melihat, bagaimana keadaan mereka."
15:37 Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus;
15:38 tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka.
15:39 Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus.
15:40 Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan

Dalam perjalanan misionaris sebelumnya Yohanes Markus telah meninggal­kan Rasul Paulus dan kembali ke Yerusalem. Nampaknya peristiwa inilah (lihat Kis. 13:13) yang membuat Paulus enggan untuk membawa Yohanes Markus dalam perjalanan kali ini. Pada sisi lain, Barnabas adalah sangat berguna baik bagi Yohanes Markus maupun bagi usaha misionaris itu jika Yohanes Markus turut serta di dalamnya. Akibatnya, Paulus memilih Silas untuk menyertainya, dan Barnabas mengadakan perjalanan dengan Yohanes Markus.
Tidak ada perselisihan mengenai jenis pelayanan Injil yang harus dilakukan, perbedaan pendapat di antara merekalah yang membayangi tugas penginjilan, pada akhirnya mereka mengutus dua kelompok penginjil. Meskipun Paulus dan Yoha­nes pada akhirnya bekerja sama lagi (lihat 2 Tim. 4:11), perbedaan yang mereka miliki pada kali ini tidak dapat mengganggu misi yang mereka kerjakan.

Cobalah pikirkan seorang anggota di gereja yang sangat sulit Anda dekati? Seberapa besarkah kerendahan hati, kerelaan mati bagi diri, dan sikap rela untuk mengampuni yang Anda butuhkan untuk dapat meng­hasilkan perdamaian?

Jumat 1 Juni

PENDALAMAN: Menentukan Jangka Waktu Pelayanan yang Realistis.
Seperti yang dituliskan dalam pelajaran lanjutan hari Jumat lalu, sangatlah baik untuk membuat rencana dua belas bulan ke depan. Tergantung pada je­nis program kesaksian dan penginjilan yang direncanakan, jangka waktu yang berbeda juga dapat diterapkan untuk strategi dan prioritas yang berbeda dalam mencapai tujuan. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu diingat.
Tuliskan apa yang hendak Anda capai dalam dua belas bulan ke depan. Tuliskan juga dengan jelas berapa jumlah orang yang akan dijadikan murid, dan bukan sekadar menjalankan program-program penginjilan.
Tuliskan dengan rinci urutan waktu yang akan diikuti. Lebih baik dibuat lebih terperinci. Hal itu mencakup waktu untuk pelatihan, tanggal program itu dimulai dan diakhiri, dan tanggal untuk mengadakan evaluasi.
Pada saat Anda menuliskan bagian-bagian utama dari program itu, pasti­kan juga siapakah yang akan bertanggung jawab untuk setiap bagian itu.
Tuliskan juga bagaimana caranya setiap program saling terkait satu sama lain dan dapat menyatu dengan program kesaksian dan penginjilan gereja. Tu­liskan bagaimana caranya dan kapankah strategi yang lain akan mendukung je­maat setempat dan dapat mendukung gereja-gereja yang lain. Hal ini akan me­nolong Anda untuk mengingat bahwa Anda merupakan bagian dari tim yang lebih besar dan juga pentingnya kerja sama
Pikirkanlah dengan serius apakah program yang gereja Anda miliki akan dikembangkan atau diulangrkembali pada tahun berikutnya. Ini akan menolong Anda untuk menentukan pelatihan apa saja yang perlu dilakukan. Jika program yang Anda buat adalah untuk mengembangkan sebuah pelayanan, maka setiap evaluasi yang dibuat harus mempertimbangkan program-program selanjutnya.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.    Kalimat berikut ini menyatakan bahwa Allah memiliki harapan dari se­tiap umat percaya untuk mengerjakan pekerjaan yang Dia berikan ke­pada masing-masing mereka. Apakah pendapat Anda tentang harapan Allah bagigereja-Nya untukdapat memperlengkapi dan mengatur keter­libatan setiap anggota dalam bersaksi dan penarikan jiwa? Apakah yang gereja dapat lakukan untuk menolong anggota supaya dapat memahami harapan-harapan Allah? Pada saat merenungkan kutipan berikut ini, ta­nyakanlah diri Anda, Bagaimanakah hal itu dapat diterapkan?

2.    "Allah mengharapkan pelayanan pribadi dari setiap orangyang kepada­nya la telah percayakan pengetahuan tentang kebenaran masa kini. Tidak semua orang dapat pergi sebagai misionaris ke luar negeri, namun seti­ap orang dapat menjadi misionaris di dalam keluarga dan di lingkungan mereka."—Ellen G. White, Testimonies for ihe Church, jld. 9, hlm. 30.

3.    "Bagi setiap orang yang memperoleh bagian anugerah-Nya,Allah mem­berikan suatu pekerjaan demi orang-orang lain. Secara perorangan kita harus berdiri dalam bidang kita, dan berkata, 'Ini aku; utuslah aku.'"—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 3, hlm. 183.



No comments:

Post a Comment