BACALAH UNTUK
PELAJARAN PEKAN INI: 1 Yoh 4:18, 19; Rm. 3:19, 20; Yoh. 15:13: Rm. 5:6-8; Yoh. 6:28, 29.
AYAT HAFALAN:
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yohanes 14:15).
Pokok Pikiran: Kita harus
bekerja untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus; pertanyaan yang perlu kita
tanyakan adalah, apakah yang memotivasi kita untuk melakukannya?
Meskipun ayat inti kita pekan ini
sering dihubungkan kepada penurutan Sepuluh Hukum Tuhan, kita perlu ingat juga
ada hukum lain, yang tidak kalah pentingnya "Karena itu pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku...." (Ma/. 28:19, 20).
Motif kita
untuk kesaksian dan penginjilan haruslah karena kasih karunia Allah yang kita
rasakan dan bukan karena perasaan bersalah, atau sekadar kewajiban dan utang.
Orang tidak perlu menjadi seorang psikolog agar dapat mengetahui bahwa segala
sesuatu yang kita lakukan sebagai manusia adalah untuk suatu alasan. Hal ini
juga benar untuk keterlibatan kita dalam kesaksian dan penginjilan. Kita dapat
menemukan motif kita hanya dengan menanyakan pertanyaan mengapa kita
melakukannya. Mengapa kita terlibat dalam strategi jemaat untuk kesaksian dan
penginjilan? Demikian juga sebaliknya, mengapa kita tidak terlibat?
Sepanjang pekan ini kita akan
menyelidiki motif yang benar untuk terlibat dalam pekerjaan Tuhan, dan juga
melihat bahaya dari bekerjadengan motif yang salah, seperti kewajiban, rasa
bersalah, rasa malu. Kita akan pelajari mengapa penginjilan dan kesaksian nharus
merupakan sambutan kasih kita atas karunia keselamatan yang Allah berikan pada
kita.
* Pelajari pelajaran pekan ini untuk
persiapan Sabat, 9 Juni.
Minggu 3 Juni
DIMOTIVASI
OLEH KASIH
Pernahkah
Anda merasa heran mengapa terkadang sangat sukar untuk memotivasi orang agar
mau memiliki komitmen jangka panjang dalam proyek-proyek gereja? Jawabannya
mungkin dapat ditemukan saat kita memikirkan situasi yang lain di mana motif
dan komitmen yang tinggi dapat terlihat dengan jelas. Apakah yang memotivasi
orangtua untuk menyumbangkan salah satu ginjalnya untuk menyelamatkan kehidupan
anaknya? Mengapakah orangtua mau menjual hartanya agar dapat memberikan
pendidikan terbaik kepada anak-anaknya? Apakah hal-hal ini dilakukan karena
orangtua akan merasa bersalah jika mereka tidak melakukannya? Apakah mereka
merasa bahwa hal itu merupakan utang dan kewajiban yang harus mereka penuhi?
Sudah tentu tidak.
Sementara orangtua memiliki rasa
tanggung jawab bagi keselamatan anak- anak mereka, kasih merupakan faktor utama
yang dapat memotivasi seseorang. Mereka melakukannya
karena mereka memiliki kasih. Kita
perlu mengucapkan hal ini lebih sering lagi: Kita melakukan segala sesuatu
bagi Allah sebab kita mengasihi Dia dan karena kita mengetahui bahwa Dia
mengasihi kita.
Baca 1 Yohanes
4:18, 19. Apakah yang dikatakan oleh ayat-ayat ini? Tuliskanlah maknanya dalam
kata-katamu sendiri.
1 Yohanes 4:18, 19
4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang
sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan
barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu
mengasihi kita.
Kasih kita
kepada Allah harus berakar dalam kasih-Nya bagi kita. Allah telah ada sebelum
kita ada dan Dia telah mengasihi kita sejak penciptaan manusia. Kasih ada
sebagai hasil dari kasih, dan sebagai sambutan kepada kasih. Pe- nurutan pada
amanat agung oleh karena alasan lain selain karena kasih adalah sia-sia belaka.
Itulah sebabnya mengapa persiapan rohani itu penting saat kita ingin melibatkan
diri dalam kegiatan kesaksian dan penginjilan.
Kasih kita kepada Allah, dan
kerelaan kita untuk bekerja sama dengan Dia dalam menyelamatkan jiwa-jiwa,
bergantung pada pengenalan kita akan Dia. Sangatlah sukar untuk mengasihi orang
yang tidak kita kenal. Itulah sebabnya, sangat penting untuk menuruti Allah
atas dasar kasih, kita harus mengenal Dia secara pribadi.
Apakah yang
dinyatakan oleh ayat-ayat ini tentang kasih kepada Allah, dan motif untuk
menurut dan bekerja bagi Dia? Yos. 22:5; Luk. 7:41-43; Yoh. 14:23; 2 Kor. 5:12-18.
Yos. 22:5;
22:5 Hanya,
lakukanlah dengan sangat setia perintah dan hukum, yang diperintahkan kepadamu
oleh Musa, hamba TUHAN itu, yakni mengasihi TUHAN, Allahmu, hidup menurut
segala jalan yang ditunjukkan-Nya, tetap mengikuti perintah-Nya, berpaut
pada-Nya dan berbakti kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu."
Luk. 7:41-43;
7:41 "Ada
dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang
lima ratus dinar, yang lain lima puluh.
7:42 Karena
mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu.
Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
7:43 Jawab
Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata
Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu."
Yoh. 14:23;
14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku,
ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang
kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
2 Kor. 5:12-18.
5:12. Dengan ini
kami tidak berusaha memuji-muji diri kami sekali lagi kepada kamu, tetapi kami
mau memberi kesempatan kepada kamu untuk memegahkan kami, supaya kamu dapat
menghadapi orang-orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan
batiniah.
5:13 Sebab jika
kami tidak menguasai diri, hal itu adalah dalam pelayanan Allah, dan jika kami
menguasai diri, hal itu adalah untuk kepentingan kamu.
5:14 Sebab kasih
Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang
sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati.
5:15 Dan Kristus
telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk
dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk
mereka.
5:16. Sebab itu
kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami
pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi
menilai-Nya demikian.
5:17 Jadi siapa
yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang.
5:18 Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita
dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada
kami.
Kasih dan penurutan tidak dapat
dipisahkan selama itu terjadi dalam urutan itu. Kasih yang sejati bagi Allah
selalu menghasilkan penurutan pada kehendak-Nya, namun penurutan tidak
selamanya menuntun kepada kasih (meskipun mungkin). Jika kita menginginkan agar
orang giat bekerja bagi Yesus, kita harus menolong mereka untuk dapat
menciptakan hubungan yang penuh kasih dengan Dia.
Seberapa
besarkah kasih Anda bagi Allah memotivasi pelayanan yang Anda lakukan? Apakah
kasih itu memotivasi Anda sepenuhnya? Apakah yang ditunjukkan oleh jawaban Anda
mengenai hubunganmu dengan Dia dan apakah yang perlu diubah?
Senin 4 Juni
BUKAN KARENA PERASAAN BERSALAH
Berabad-abad lamanya rasa bersalah
telah digunakan untuk memotivasi orang berbuat sesuatu. Pemimpin penginjilan
sering mengingatkan bahwa Allah telah memberi kita tanggung jawab dan kita
harus menggunakan talenta yang diberikan Allah kepada kita. Kita diajar bahwa
Allah dan gereja sangat berharap kepada kita. Jika Allah telah melakukan banyak
hal untuk menyelamatkan kita, bagaimanakah mungkin kita tidak turut aktif dalam
penginjilan? Semua ini berusaha membuat kita, merasa bersalah dan berutang
kepada Allah. Motivasi yang demikian rupanya justru menghambat kesuksesan,
saat kita mencoba untuk mengalihkan fokus kita, dari apa yang Allah telah
lakukan menjadi apa yang harus kita lakukan.
Baca Roma 3:19,
20. Apakah yang Rasul Paulus maksudkan pada saat dia berkata bahwa seluruh
dunia bersalah di hadapan Allah?
Roma 3:19, 20
3:19. Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang
tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum
Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman
Allah.
3:20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di
hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum
Taurat orang mengenal dosa.
Cara Paulus
menggunakan kata bersalah dalam pasal ini menunjuk pada kewajiban untuk
memberi pertanggungjawaban. Dalam Roma 3:10 dikatakan bahwa "tidak ada
yang benar, seorang pun tidak," dan dalam ayat 19 dia membenarkan bahwa
hukum itu telah membuat "seluruh dunia" bersalah di hadapan Allah.
Fungsi hukum
digambarkan dengan sebuah cermin yang dapat menunjukkan keadaan kita yang
bernoda tetapi tidak dapat menyediakan sabun dan air untuk membersihkan noda
itu. Dengan memandang pada hukum Allah, kita menyadari keberdosaan kita dan
pada saat yang sama membawa kita kepada Juruselamat agar kita dapat menerima
pengampunan dan penyucian-Nya secara cuma-cuma.
Setelah kita datang kepada Kristus,
kita tidak lagi dimotivasi perasaan bersalah sebab itu telah dibuang, dibungkus
oleh kebenaran Yesus. Kita berdiri di dalam Dia, sempurna dan bebas dari rasa
bersalah dan diampuni. Ya, kita adalah orang berdosa, tetapi kita telah
diampuni, kesalahan kita telah
ditebus; sekarang, berdasarkan keselamatan yang kita peroleh
melalui Kristus—kita dimotivasi
untuk bersaksi kepada orang lain tentang apa yang Kristus telah perbuat bagi
kita.
Baca Yakobus
2:10. Apakah poin utama yang Yakobus sampaikan? Bagaimanakah Anda menjelaskan
ayat ini kepada orang yang baru bertobat?
Yakobus 2:10
2:10 Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu,
tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
Fakta bahwa pelanggaran pada salah
satu hukum membuat seseorang bersalah menentang Allah yang memerintahkan
seluruh hukum itu, menegaskan betapa sia- sianya usaha manusia untuk dapat
berkenan di hadapan Allah melalui penurutan hukum. Pelanggaran hukum, sekecil
apa pun juga, sudah menyatakan kerinduan kita untuk melakukan kehendak kita
sendiri gantinya menuruti kehendak Allah.
Saat kita
mengakui segala perbuatan salah, kita harus menyerahkannya kepada Yesus,
menuntut kebenaran-Nya, pengampunan-Nya, kasih karunia- Nya, meskipun Anda
tidak layak. Dan mungkin juga, Anda lebih tidak layak lagi, daripada yang
Anda bayangkan. Jika tidak, keselamatan yang Allah berikan bukanlah berasal
dari kasih karunia melainkan berupa utang yang Allah harus bayar kepada Anda (Rm. 4:1-4), dan apakah Anda
berpikir bahwa Allah berutang sesuatu kepada Anda?
Selasa 5 Juni
DIMOTIVASI UNTUK MELAYANI
Apakah pendapat Anda tentang orang
yang terus mengatakan bahwa mereka termotivasi untuk melayani namun tidak
berbuat apa-apa? Bagaimanakah dengan orang yang mengaku berdedikasi namun tidak
pernah menyatakan untuk apa, atau kepada siapa dedikasi itu ditujukan? Kasih
adalah motivator yang terbaik; namun jika kasih hanya diucapkan saja, itu
menjadi hal yang sia-sia belaka kecuali kita bertindak atas dasar kasih itu.
Dengan kata lain, kita mengharapkan agar kasih itu dinyatakan lewat perbuatan.
Dalam hal ini kasih merupakan sebuah kata yang bersifat aktif sebagaimana yang
dinyatakan melalui tindakan kasih.
Baca Yohanes
15:13 dan Roma 5:6-8. Apakah yang ayat-ayat ini nyatakan kepada kita tentang
kasih Yesus seperti yang nyata melalui perbuatan-Nya? Bagaimanakah kita
menerima prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam ayat-ayat di atas dan
menerapkannya dalam kehidupan kita?
Betapa ajaibnya Juruselamat kita
yang rela menyerahkan hidup-Nya karena begitu besar kasih-Nya kepada kita.
Inilah contoh yang paling nyata di mana orang yang mengasihi didorong untuk
melakukan sesuatil bagi orang yang dikasihinya. Apakah yang terjadi jika Yesus
mengucapkan janji kasih-Nya kepada kita dari surga namun tetap tinggal di
surga? Apakah yang terjadi jika Dia hanya mengumumkan kasih-Nya namun tidak
membuat janji apa pun untuk kita?
Baca Yohanes
14:21. Apakah yang ayat ini katakan kepada kita tentang bukti kasih yang
dinyatakan melalui perbuatan, baik yang ditunjukkan oleh Yesus dan yang
ditunjukkan dalam hidup kita?
Yohanes 14:21
14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan
melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan
dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku
kepadanya."
Kita tidak hanya berbicara tentang
kasih; tetapi hubungan kasih. Dalam setiap hubungan kasih maka motivasi kita
adalah untuk menyenangkan mereka yang kita kasihi. Tindakan Yesus untuk
menyelamatkan kita hanya dimotivasi oleh kasih terhadap umat manusia yang
telah kehilangan hubungan dengan Allah. Segala sesuatu yang kita lakukan bagi
Allah yang tidak berasal dari motif ini menunjukkan bahwa kita belum mengerti
apa artinya memiliki hubungan kasih dengan Allah. Dia tidak ingin kita terlibat
dalam kesaksian dan penginjilan oleh sebab kita berpikir bahwa kita berutang
kepada-Nya. Sebaliknya, Dia merindukan hubungan kita dengan-Nya sedemikian
rupa sehingga hal itu mendorong kita untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan
hati-Nya dan mengutamakan kehendak- Nya. Allah menginginkan agar kita mengasihi
Dia sedemikian rupa sehingga kita rela untuk menjangkau orang-orang yang Dia
kasihi.
Bagaimanakah
kita dapat merasa pasti bahwa kita melakukan sesuatu untuk Aliah dengan motif
yang benar? Dapatkah kita menjadi berkat bagi orang lain jika motif kita salah
dalam tindakan kita? Jika ya, mengapa? Apakah tindakan yang benar untuk alasan
yang salah merupakan suatu kebaikan? Apa pun jawaban Anda, bawaiah ke UKSS
untuk didiskusikan.
Rabu 6 Juni
PERANGKAP
LEGALISME
Ada sebutan dalam bahasa Inggris yang menyatakan: "Tidak ada hal
seperti makan siang gratis"—ide di balik sebutan ini ialah bahwa jika Anda
menerima sesuatu dengan cuma-cuma, sesungguhnya hal itu tidaklah gratis sebab
suatu saat, di mana pun, bagaimanapun juga. Anda harus membayarnya. Teori yang
mengatakan bahwa tidak ada hal yang benar-benar gratis telah meresap ke dalam
pikiran orang Kristen sehingga banyak yang mencoba untuk mendapatkan
keselamatan yang berasal dari Allah melalui penurutan akan kehendak-Nya.
Legalisme dalam
kamus Kekristenan menggambarkan sikap orang yang mempercayai bahwa penurutan
mereka terhadap kehendak Allah sedikit banyak telah mempengaruhi Allah untuk
membenarkan mereka. Sudah tentu, meskipun kasih karunia Allah tidak
menghilangkan harapan-Nya akan penurutan kita, keselamatan itu didasarkan pada
kasih karunia saja dan tidak ada yang lain, sesungguhnya tidak ada lagi yang
dapat kita lakukan.
Apakah
yangdinyatakan oleh ayat-ayat berikut ini sehubungan dengan banyaknya orang
mempunyai konsep yang salah tentang keselamatan? Dalam hal apakah kita,
terperangkap dalam pola pikir yang sama? Mengapakah kita begitu mudah untuk
melakukannya?
Roma 10:1-4______________________________________
10:1. Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku
kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang
mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian
yang benar.
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal
kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran
mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat,
sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
Roma 11:5, 6______________________________________
11:5 Demikian
juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.
11:6 Tetapi jika
hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab
jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
Galatia 2:16______________________________________
2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang
dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman
dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus,
supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena
melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan"
oleh karena melakukan hukum Taurat.
Agama yang
bersifat legalis menyebabkan setiap individu berfokus pada pencapaian pribadi
(dan sering pada pencapaian orang lain) gantinya pada apa yang Yesus telah
perbuat. Sikap legalis dapat menuntun kepada kesombongan dan keangkuhan pada
orang-orang yang begitu buta sehingga mereka mempercayai bahwa mereka telah
cukup suci untuk diselamatkan. Lebih buruk lagi, sikap legalis dapat menuntun
kepada kekecewaan dan putus asa bilamana orang menyadari betapa jauh mereka
dari standar Ilahi. Kedua hal tadi, merupakan jerat yang patut dihindari,
khususnya oleh gereja kita di mana penurutan kepada hukum Allah menjadi hal
yang utama bagi pengertian kita tentang Injil dan segala sesuatu yang berkaitan
dengannya.
Baca Yohanes 6:28,29. Bagaimanakah Yesus menyatakan kebenaran tentang
keselamatan oleh iman dalam ayat-ayat ini? Apakah artinya, percaya pada
"Dia yang telah diutus Allah?" Bagaimanakah kepercayaan seperti itu
dapat dinyatakan dalam kehidupan kita? Seberapa baikkah Anda telah menyatakan
kepercayaan itu, khususnya saat tidak ada orang yang melihat?
Yohanes 6:28,29
6:28. Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang
harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki
Allah?"
6:29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah
pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang
telah diutus Allah."
Kamis 7 Juni
MERDEKA
UNTUK MENJADI BUDAK
Alkitab sangat jelas menyatakan bahwa kita pernah menjadi hamba dosa,
tetapi melalui Kristus kita telah dibebaskan (Rm. 6:6), dimerdekakan (Gal. 5:1), diselamatkan (I Tes. 1:10), diangkat (Rm. 8:15), dan dilahirkan
kembali (1 Ptr.
1:23).
Pekerja yang
efektif buat Allah adalah mereka yang telah meninggalkan masa lalunya bagi Dia
dan telah menerima kuasa-Nya yang bekerja pada masa sekarang dan masa yang akan
datang. Dengan kata lain, mereka yang telah diselamatkan oleh Kristus sanggup
menjadi hamba-Nya. Jika kita tidak memahami kebenaran ini, maka kita akan
merasa asing dengan penyelamatan yang menuntun kepada perhambaan,
tetapi hal ini
sangat tepat seperti ungkapan yang menyatakan bahwa, "Untuk dapat
mengalami kepenuhan rohani kita harus senantiasa mengosongkan diri kita,"
dan, "Jalan menuju kemenangan adalah selalu berserah pada Tuhan."
Baca Filipi 1:1,
Yakobus 1:1, dan 2 Petrus 1:1. Apakah yang Paulus,Ti- motius, Yakobus, dan
Simon Petrus maksudkan pada saat mereka mengumumkan bahwa mereka adalah
hamba-hamba bagi Allah dan Yesus Kristus? Bagaimanakah kita dapat mengerti
gagasan ini untuk diri kita sendiri?
Filipi 1:1
1:1. Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus
Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para
penilik jemaat dan diaken.
Yakobus 1:1
1:1. Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus
Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.
2 Petrus 1:1
1:1. Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus
Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh
karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Biasanya
pelayan, atau hamba, menjadi milik tuannya, dan dipaksa bekerja untuk majikan.
Bekerja untuk majikan dalam pengertian Kristen merupakan suatu kerelaan. Allah
begitu mengasihi kita sehingga tidak mungkin Dia memaksa kita. Ketika Timotius.
Yakobus, dan Simon Petrus mengatakan ini, mereka menunjukkan kedekatan mereka
dengan Kristus dan pekerjaan-Nya. Mereka juga menyatakan kesediaan mereka
untuk melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Mereka merendahkan hati supaya orang
lain boleh memandang hanya kepada Yesus. Dalam perhambaan seperti ini kita
melihat para pengikut yang berdedikasi mengikrarkan kesetiaan dan ketaatan
mereka lewat pelayanan yang tidak mementingkan diri.
Baca Yohanes
8:34-36. Apakah yang ayat-ayat ini sebutkan mengenai hamba dosa dan cara untuk
mendapatkan kemerdekaan?
Yohanes 8:34-36
8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah,
tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun
benar-benar merdeka."
Para pendengar Yesus mengetahui dengan baik bahwa budak tidak memiliki
jaminan perlindungan. Tuannya dapat menjual mereka sekehendak hatinya,
sementara anak dari tuan itu selalu aman dalam rumah tangga itu. Di sini Yesus
menggunakan situasi hamba pada saat itu untuk membagikan kebenaran rohani yang
sangat penting. Jika Anak Allah memerdekakan Anda secara rohani dari perhambaan
dosa, Anda benar-benar merdeka. Merupakan suatu keanehan bila seorang hamba
yang sudah dibebaskan masih mau menyerahkan dirinya ke dalam perbudakan, tetapi,
secara rohan i, ini lah yang terjad i pada saat kita d ibebaskan dari
perbudakan dosa kemudian menjadi hamba-hamba Kristus (Roma 6:17, 18).
Jika kita telah
dibebaskan dari berbagai hal yang menyebabkan kita berfokus pada diri sendiri,
maka kita bebas untuk memikirkan orang lain dan segala sesuatu yang dapat kita
pergunakan untuk menolong mereka. Inilah kunci untuk hidup yang melayani.
Jumat 8 Juni
PENDALAMAN: Tetap Berada dalam Jalur.
Mesin kendaraan pasti mengalami kerusakan bila tidak mendapatkan perawatan
yang teratur, demikian juga ada banyak pelayanan gereja yang baik dan berguna
karena tidak mendapatkan perawatan yang rutin akhirnya berhenti juga.
Untuk membuat pelayanan Anda tetap sehat dan berada dalam jalur, pikirkanlah
daftar pelayanan berikut ini:
1. Peliharalah
Hubungan Pribadi Anda. Ingatkan diri sendiri
bahwa Anda sedang melayani bersama dengan Tuhan.
2.
Peliharalah Visi Anda. Apakah Anda masih merasakan pentingnya pelayanan Anda? Apakah tujuan
Anda masih jelas seperti pada saat Anda mulai terlibat dalam pelayanan ini?
3.
Peliharalah Komunikasi Anda. Laporan yang teratur sangat penting untuk mendukung pelayanan.
Orang-orang menjadi sangat sibuk saat ini, dan mereka perlu diingatkan
bagaimana pelayanan ini berjalan dan bagaimana mereka dapat terlibat.
4.
Peliharalah Semangat Anda. Ada benarnya sebutan yang mengatakan bahwa "Tidak ada yang dapat
menghasilkan semangat seperti semangat itu sendiri." Tunjukkan minat Anda
terhadap pelayanan, maka yang lainnya akan ikut bersemangat.
5. Peliharalah
Fokus Anda. Jangan menyimpang untuk mengerjakan tugas- tugas
lain atau program-program yang akan menghabiskan waktu dan tenaga yang
dibutuhkan oleh pelayanan Anda saat ini untuk dapat bertahan dan berkembang.
PERTANYAAN
UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.Dalam UKSS, ulangi kembali jawaban Anda untuk pertanyaan terakhir pada
hari Selasa.
2. Pengertian
apakah yang diberikan oleh kutipan berikut mengenai hubungan antara kasih
kepada Allah dan melayani Dia? "Orang Kristen yang waspada adalah orang
Kristen yang bekerja, berusaha dengan rajin untuk melakukan segala perkara
dalam kuasanya demi kemajuan Injil. Sementara kasih akan Penebusnya bertambah,
demikian juga halnya dengan kasih kepada sesama manusia."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm.
220.
3. "Mereka
yang tidak pernah mengalami kasih Kristus yang lemah lembut dan menarik itu,
tidak dapat memimpin orang-orang lain kepada mata air kehidupan. Kasih-Nya
dalam hati adalah kuasa yang memaksa, yang memimpin manusia untuk menyatakan
diri-Nya dalam percakapan, dalam roh yang lemah lembut dan menaruh kasihan, dalam
mengangkat kehidupan dari mereka dengan siapa mereka bergaul. Pekerja-pekerja
Kristen yang berhasil dalam usaha mereka harus mengenal Kristus; dan supaya
mengenal Dia, mereka harus mengenal kasih-Nya."—Ellen G. VVhite, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm.
465. Dalam UKSS, bagikanlah pengalaman pribadimu mengenai kasih Allah dan
bagaimanakah Anda dapat mengenali kasih itu secara pribadi.
No comments:
Post a Comment