PELAJARAN 2 TRIWULAN II 2012


Pelayanan Setiap Anggota

SABAT PETANG
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Ef 4:12; 2 Kor 5:15-20; Yoh 4:35-41; 1 Tes 1:5-8; Kis 14:27.

AYAT HAFALAN: “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” (1 Petrus 2:9).

POKOK PIKIRAN: Seringkali penginjilan dan kesaksian dilihat sebagai pekerjaan pendeta saja; sikap ini sangat keliru.

Menurut Petrus, umat Allah dipilih, untuk menjadi “imamat yang rajani.” Oleh karena imam-imam pada zaman dulu mendapatkan sebuah tugas pelayanan, maka kita juga mendapatkan sebuah tugas pelayanan pada saat kita dipanggil ke dalam “keimamatan.” Tetapi, kita harus menyadari bahwa kita dipanggil bukan hanya sekadar untuk melakukan sebuah pelayanan. Yang pertama dan terutama Allah memanggil kita ke dalam sebuah hubungan dengan-Nya, dan dari hubungan itulah kita didorong untuk membagikan kepada orang lain hal-hal besar yang Allah sudah lakukan, dan sedang Dia lakukan, untuk kita. Inilah hati dan jiwa dari kesaksian pribadi.
            
Itulah sebabnya, masing-masing kita memiliki sebuah pelayanan pribadi untuk dilakukan, hal itu mencakup memberitakan keagungan-Nya, Dia yang telah memanggil kita “keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”
            
Pekan ini kita akan mendalami konsep “pelayanan setiap anggota” dan lihatlah bagaimana pengalaman setiap individu turut memberikan kontribusi bagi pelayanan gereja itu. Apa yang dimaksudkan di sini ialah bahwa setiap anggota memiliki peran untuk dilakukan dalam pelayanan jangkauan keluar dari penginjilan.

Minggu, 08 April 2012
PELAYANAN SETIAP ANGGOTA

Seringkali kita mendengar keluhan umat Kristen yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki bakat yang cukup untuk melakukan sesuatu yang berarti bagi Allah. Sementara Setan senang bila kita berpikir demikian, Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa semua umat Kristen memiliki satu pelayanan yang diberikan Allah. Masing-masing kita perlu mengetahuinya dan dengan pertolongan rahmat Allah. Masing-masing kita perlu mengetahuinya dan dengan pertolongan rahmat Allah bertekad menggunakannya untuk kemuliaan-Nya.

Pelajari Efesus 4:12 dan 2 Korintus 5:15-20. Apakah yang ayat-ayat ini katakan tentang pelayanan setiap anggota?
Efesus 4:12
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

2 Korintus 5:15-20
5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
5:16. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

            
Paulus dengan jelas mengatakan bahwa orang-orang kudus diperlengkapi untuk sebuah pelayanan. Setiap orang yang sudah didamaikan dengan Allah melalui pengorbanan Yesus diberikan pelayanan pendamaian dan merupakan duta bagi Kristus. Duta adalah seorang yang mewakili satu pemerintahan atau kepala negara. Konsep ini menekankan pentingnya hubungan pribadi antara Kristus dan semua orang yang telah diperdamaikan dengan-Nya, saat mereka membawa kabar tentang kasih dan rahmat-Nya kepada dunia.
            
Ada banyak pendapat yang berbeda tentang arti kata pelayanan. Saat ini pelayanan dilihat sebagai suatu pekerjaan yang dilakukan pendeta, bagaimanapun pendeta itu “ada dalam pelayanan.” Meskipun beberapa orang yang terlibat dalam pelayanan penggembalaan memiliki pekerjaan dan keahlian tertentu, Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa sebagian dari tugas pendeta adalah memperlengkapi anggota untuk pelayanan perorangan.
            
Kitab Perjanjian Baru memberikan bukti bahwa umat percaya pada zaman dulu sangat mengerti tentang konsep pelayanan setiap anggota. Ke mana pun mereka pergi, situasi apa pun yang mereka hadapi, mereka semua mengkhotbahkan tentang Tuhan Yesus (lihat Kisah 8:1-4).
            
Ada cara lain yang Yesus gunakan untuk menunjukkan bahwa kita semua memiliki pelayanan khusus untuk dilakukan. Yesus menyatakan bahwa Dia tidak datang untuk dilayani melainkan untuk melayani (lihat Matius 20:28; Lukas 22:27). Dia juga mengatakan bahwa pengikut-Nya juga harus menjadi pelayan (lihat Matius 23:11; 20:26,27).Jika hal itu bukanlah pelayanan yang sejati, lalu apa?
            
Yesus tidak hanya sekedar meminta kita untuk menjadi pelayan; Dia menuntun kita untuk mengerti bahwa pelayanan seorang hamba merupakan hasil dari hubungan kita dengan Yesus. Ayat-ayat ini menggambarkan kehidupan dari orang yang memiliki persekutuan dengan Pelayan Yesus Kristus yang menderita. Ayat-ayat di atas juga meneguhkan pendapat bahwa untuk dapat tetap hidup di dalam Kristus kita harus melanjutkan pelayanan-Nya.
            
Seberapa besarkah keinginan Anda melayani orang lain? Apakah hal itu merupakan kerinduan hatimu, ataukah Anda lebih cenderung untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain gantinya memberi? Bagaimanakah caranya Anda memperkembang sikap melayani dengan lebih baik lagi?

Senin, 09 April 2012
MEMERLUKAN PARA PEKERJA

Kadang kala kita diutus untuk memanen di tempat mana orang lain sudah membajak, menabus benih, dan menyirami tanaman itu. Meskipun kadangkala kita temukan kesempatan di mana seorang membajak, menabus, menyiram, dan sekaligus menuai dalam satu ladang yang sama, ini merupakan suatu hal yang luar biasa. Dalam dunia modern, orang-orang berpindah ke dalam dan ke luar lingkaran pengaruh kita, dan kita harus bersedia untuk membangun pekerjaan penginjilan yang orang lain sudah mulaikan.
            
Baca Yohanes 4;35-41. Sementara kita sangat bersemangat ketika melakukan penuaian satu jiwa yang mengalami pertumbuhan rohani, apakah yang ayat-ayat ini ajarkan pada kita untuk bersukacita dengan orang-orang yang telah memberikan kontribusi untuk mempersiapkan tuaian itu?
4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
4:37 Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai.
4:38 Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka."
4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."
4:40 Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya.
4:41 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya,
          
Biasanya jika berbicara tentang penuaian, maka kita akan menentukan waktu khusus pada tahun di mana tuaian siap untuk dipanen. Untuk beberapa hasil bumi ada musim-musim panen yang tertentu. Dalam dunia rohani, tidak ada waktu khusus untuk penuaian. Yesus menekankan hal ini dalam Yohanes 4:35. Dalam istilah pertanian, masa untuk menuai mungkin masih empat bulan lagi, tetapi untuk orang-orang yang telah bersedia menerima Yesus, merupakan bagian dari ladang yang sudah siap untuk dituai.
            
Di sumur Yakub, Yesus menaburkan benih Injil dalam hati wanita Samaria. Selanjutnya, wanita itu menaburkan benih Injil di hati penduduk Sikhar, kemudian orang-orang Samaria itu berjalan menjumpai Yesus sambil melewati ladang gandum yang belum siap dituai. Seperti yang terjadi pada murid-murid Yesus, Tuhan mengajak kita untuk selalu bersedia menuai tuaian yang telah matang dari ladang dunia.
            
Bacalah 2 Petrus 3:9. Mengapa Allah begitu giat mengajak para pekerja untuk pergi memungut hasil panen?
3:9. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
            
Oleh karena kasih dan simpati Allah yang besar kepada umat manusia sehingga Dia merindukan agara para pekerja pergi memungut hasil panen (lihat Matius 9:36-38). Pada waktu kita memperhatikan ladang dunia saat sekarang, tuaian itu nampaknya sangat banyak namun pekerja sangat sedikit. Murid-murid disuruh untuk meminta kepada tuan yang empunya tuaian agar mengirimkan  pekerja-pekerja untuk menuai tuaian itu. Pada saat murid-murid Tuhan di zaman modern ini berdoa, Roh Kudus akan membuka jalan supaya kita dapat melakukan apa yang Dia sudah perintahkan untuk kita lakukan.
            
Pikirkanlah beberapa hari yang lalu. Berapa banyak kesempatan yang Anda memiliki untuk dapat menyaksikan iman Anda, untuk menanamkan benih-benih yang dapa dituai pada masa yang akan datang? Berapa banyakkah kesempata yang Anda gunakan dengan baik? Berapa kalikah Anda membiarkan kesempatan itu berlalu begitu saja?

Selasa, 10 April 2012
PERORANGAN TETAPI BERSAMA-SAMA

Gereja lokal bukan hanya sekelompok orang yang satu kali sepekan duduk bersama dalam satu ruangan selama beberapa jam tanpa hubungan satu dengan yang lainnya. Menurut Alkitab, gereja adalah sebuah kelompok orang yang memiliki hubungan yang kuat seperti bagian-bagian tubuh yang menyatu satu dengan yang lainnya. Namun, ada saja kemungkinan di mana orang-orang dapat bertemu secara tetap tanpa harus menjadi bagian dari tubuh Kristus. Meskipun kenyataan yang menyedihkan ini dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan gereja, kita teap berfokus pada kebutuhan untuk tetap bersatu dalam penginjilan dan kesaksian.
            
Bacalah Efesus 4:16. Apakah yang terjadi pada efektivitas dan pertumbuhan tubuh seseorang jika dia kehilangan sikut, pergelangan tangan, atau lutut? Dan apakah maksud kiasan Paulus sehubungan dengan gereja sebagai satu tubuh (umat percaya) yang telah diberikan misi penginjilan?
Efesus 4:16
4:16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

           
Paulus berkata bahwa gereja dapat bertumbuh jika semua anggota berpartisipasi melakukan fungsinya. Apakah pendapat kita mengenai gereja yang tidak bertumbuh? Reaksi kita yang pertama mungkin menyalahkan mereka yang tidak melakukan tugasnya. Mungkin saja pendapat itu benar, namun cobalah pikirkan: Betapa seringkah gereja merampas kesempatan dari anggota jemaat untuk memberikan kontribusi kepada tubuh Kristus (gereja)? Jika pemimpin gereja tidak mengerti prinsip pelayanan setiap umat percaya, mereka tidak akan mengusahakan keterlibatan yang maksimal dari setiap anggota dalam kehidupan dan pelayanan gereja.
            
Baca 1 Tesalonika 1:5-8. Apakah jemaat Tesalonika lakukan terhadap Injil yang mereka terima dari Paulus?
1 Tesalonika 1:5-8
1:5 Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.
1:6. Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
1:7 sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya.
1:8 Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu.

Jemaat di Tesalonika merupakan sebuah contoh dari sebuah gereja yang telah menerima Injil dan membagikannya. Allah selalu menginginkan agar gereja-Nya berperan dengan cara yang sama.
Ada banyak berkat yang diterima bilamana setiap anggota turut bekerja dalam strategi penginjilan gereja yang terencana dengan baik. Di sini kita akan memfokuskan diri pada pentingnya dorongan semangat dan pertanggungjawaban. Bekerja secara tim menyanggupkan kita untuk memperhatikan hal-hal tadi dengan serius. Kurangnya dukungan dari kelompok kerja menyebabkan pelayanan dari anggota awam berhenti. Meskipun masing-masing individu memiliki talenta dan karunia khusus, bekerja dengan tujuan yang sama melalui strategi bersama (secara gereja) merupakan hal yang ideal. Demikian halnya, dinamika kelompok dapat meningkatkan rasa tanggungjawab, bukan untuk mencari kesalahan tetapi dengan tujuan untuk memeriksa dan mengevaluasi kembali.
            
Bagaimanakah caranya Anda meningkatkan kerjasama dengan anggota jemaat dalam program jangkuan keluar? Mengapa kita begitu mudah berpuas diri, mengantuk, dan berfokus pada kepentingan diri sendiri?

Rabu, 11 April 2012
BEKERJA SAMA, DENGAN ALLAH

Kemarin kita telah mencatat pentingnya bekerjasama dalam penginjilan secara gereja. Kita juga perlu mengerti bahwa tujuan kerjasama kita adalah untuk menggenapi rencana Ilahi. Itulah sebabnya, pada saat gereja memikirkan tentang strategi bersaksi dan penginjilan, anggota jemaat harus memiliki keyakinan kuat bahwa mereka sedang bekerja sama dengan Allah yang selalu memotivasi, mengarahkan, mendorong, dan memberikan kemajuan.
            
Baca Kisah 2:47 dan 1 Korintus 3:5-9. Apakah peranan Allah dalam usaha-usaha gereja untuk membagikan Injil?
Kisah 2:47
2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

1 Korintus 3:5-9
3:5. Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
3:6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
3:7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
3:8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
     
Baca 2 Petrus 3:9 dan Titus 2:11. Apakah yang memotivasi dan mendorong umat percaya untuk bekerja sama dengan Allah?
 2 Petrus 3:9
3:9. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

Titus 2:11 
2:11. Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
          
Alkitab penuh dengan bukti-bukti tentang kasih Allah bagi manusia, ciptaan-Nya yang termulia. Tidak heran, jika Dia mengambil inisiatif dalam upaya penyelamatan umat manusia. Sebenarnya, salib saja sudah cukup memberikan bukti agar kita dapat menyadari betapa dalamnya Allah mengasihi kita dan merasakan betapa besar kerinduan-Nya supaya kita dapat masuk dalam kerajaan-Nya yang kekal. Tuhan sesungguhnya sudah menjangkau dan memberkati kita, melalui kasih karunia-Nya; dan kasih karunia-Nya yang ajaib ini, seperti yang dinyatakan di salib, menimbulkan kerinduan di dalam hati kita membagikan apa yang kita sudah terima dengan Cuma-Cuma(lihat Mat 10:8).

Meskipun murid-murid mencoba bekerja sendiri (lihat Mat. 17:14-21), namun sebagian besar pengalaman mereka adalah hasil dari kerja sama antara Allah dan manusia.

Yesus memanggil murid-murid-Nya yang mula-mula dan berjanji untuk menjadikan mereka penjala manusia. Dia mengajar dan memperlengkapi mereka, dan melalui pelayanan mereka banyak orang yang percaya kepada Yesus. Bagaimanapun juga, masih ada aspek Ilahi yang mereka butuhkan setelah Yesus kembali ke surga. Itu adalah kuasa Roh Kudus, yang memberi kuasa kepada gereja yang mula-mula dalam tugas-tugas penginjilan dan kesaksian.

Mereka yang terlibat dalam penginjilan saat ini masih menjadi teman sekerja Allah untuk keselamatan orang lain. Kita perlu berdoa supaya Roh Kudus mengajar kita bagaimana menyatakan kasih dan perjanjian Allah dengan cara yang dapat menjamah hati mereka yang membutuhkan Juruselamat. Kita perlu menyadari bahwa tanpa Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa, dan hanya dengan iman, penyerahan, kerendahan hati, serta kerelaan untuk berkorban demi pelayanan bagi orang lain kita dapat menjadi saksi yang efektif dalam tangan Allah. Diri haruslah dikesampingkan supaya Tuhan dapat menggunakan kita seefektif mungkin.

Kamis, 12 April 2012
MEMBERI LAPORAN KEPADA GEREJA

Pekan ini kita telah mencatat beberapa aspek penting dari pelayanan orang percaya bagi Allah. Sekarang kita dapat menyentuh aspek “pelaporan” (lebih rinci dalam pelajaran 12). Melaporkan kegiatan menginjil bersaksi kepada gereja memberikan dorongan dan berkat. Laporan-laporan itu dapat menerima dukungan moril dari anggota jemaat, dan mereka yang mendengarkan laporang itu diberkati saat mereka menyadari apa yang Allah telah kerjakan melalui umat-Nya.

Baca Kisah 14:27 dan 15:4. Menurut Anda mengapakah laporan-laporan itu dibawa ke dalam gereja?
Kisah 14:27 dan 15:4
14:27 Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.
15:4 Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka.

Dengan membaca konteks ayat di atas kita dapat melihat bahwa laporang itu dibawa ke dalam gereja setelah melalui satu masa penginjilan lintas budaya yang cukup panjang. Waktu yang disediakan untuk mendengarkan laporan telah menunjukkan bahwa gereja memperhatikan, dan mendukung upaya penyebaran Injil.

Kitab Kisah Para Rasul seluruhnya merupakan laporan tentang usaha penginjilan gereja, dan buku itu dipenuhi pelajaran-pelajaran untuk gereja modern. Pentingnya laporan itu sangat jelas terlihat saat kita membayangkan apa yang akan terjadi pada buku Kisah seandainya semua laporan penginjilan itu dihapuskan.

Baca Markus 6:30. Menurut Anda apakah alasan murid-murid itu melaporkan kepada Yesus hal-hal mereka telah lakukan?
Markus 6:30
6:30. Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

Memang benar ada kesaksian pribadi dan penginjilan yang terjadi secara spontan, namun ada benarnya juga gereja secara keseluruhan harus memiliki pendekatan yang terencana. Bekerja dengan strategi gereja secara keseluruhan menolong kita untuk tetap fokus dan membuat kemajuan-kemajuan yang logis. Hal ini juga menyediakan kesempatan rutin untuk mengevaluasi dan memberikan laporan. Melaporkan bukanlah sekadar mendaftarkan hal-hal yang kita lakukan. Dengan memberi laporan, gereja dan mereka yang bersaksi kembali dapat melihat bahwa mereka adalah teman sekerja Allah.

Beberapa orang segan untuk memberikan laporan sebab mereka merasa bahwa itu merupakan bentuk kesombongan pencapaian manusia, namun dengan laporan-laporan kita, Allah dipermuliakan, dan iman gereja-Nya dikuatkan. Umat Kristen yang mula-mula memuliakan Allah pada saat mereka mendengarkan laporan penginjilan dari Rasul Paulus (lihat Kisah 21:19,20).

Jika Anda diminta memberi laporan pada jemaat tentang usaha-usaha penginjilan yang baru-baru ini Anda lakukan, apakah yang Anda akan katakan? Apakah yang digambarkan oleh jawaban itu tentang diri Anda, dan apakah yang perlu diubah dari kehidupan Anda saat ini?

Jumat, 13 April 2012
 PENDALAMAN: Memilih satu pelayanan di mana Kita Terlibat di Dalamnya.
Pekan lalu Anda diajak untuk memikirkan semua bidang penginjilan dan kesaksian dalam kehidupan jemaat di mana Anda sering terlibat, atau bersedia untuk terlibat di dalamnya jika diminta. Tantangan pada pekan ini ialah bagaimana Anda menentukan sebuah aktivitas penginjilan dan terlibat di dalamnya. Bagian-bagian utama dari fokus pekan ini adalah sebagai berikut:
1.   Cobalah periksa kembali kegiatan-kegiatan penginjilan di mana Anda dapat terlibat. Saring daftar tersebut sampai tinggal dua atau tiga bidang pelayanan penginjilan di mana Anda rasa cocok dengan talenta yang Anda miliki dan Anda yakin bahwa Allah memanggil Anda untuk melakukannya.
2.    Saring lagi daftar yang Anda miliki dengan mempertimbangkan berapa banyak waktu yang dapat disisihkan secara rutin setiap pekan untuk satu pelayanan. Rencanakan juga untuk membuat komitmen dalam suatu pelayanan yang berkesinambungan selama satu tahun sehingga Anda dapat bergerak melalui tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
3.    Pilihlah sebuah pelayanan dan beritahukanlah kepada gembala jemaat atau pemimpin pelayanan perorangan di jemaat Anda tentang kerinduanmu untuk terlibat di dalam bidang yang Anda pilih. Mintalah agar diadakan rapat khusus dimana Anda dapat membagikan ide-ide dan impian-impian Anda. Selidikilah rencana mereka untuk penginjilan gereja dan pastikan agar Anda dapat terlibat di dalamnya atau pilihlah pelayanan khusus di mana ide-ide Anda dapat menyempurnakan rencana yang gereja sudah miliki.
4.     Dengan rendah hati tanyalah gembala jemaat dan pemimpin pelayanan perorangan untuk membagikan pendapatnya tentan kepantasan Anda untuk bergabung dalam pelayanan yang Anda sudah pilih. Mereka menginginkan supaya Anda sukses di bidang penginjilan dan kesaksian yang Anda sudah pilih, itulah sebabnya nasihat mereka sangat berharga.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.  Bagaimanakah kutipan berikut berhubungan dengan kebenaran Alkitab mengenai keimamatan orang percaya? Bagaimanakah hal itu dapat memenuhi kebutuhan setiap anggota agar mereka dapat bekerja sama? “Pekerjaan Allah di bumi ini tidak pernah akan diselesaikan sebelum pria dan wanita sebagai anggota-anggota gereja kita beramai-ramai terjun ke dalam pekerjaan itu, dan menyatukan usaha mereka dengan usaha para pendeta dan pegawai gereja.”—Ellen G. White,Pelayanan Injil, hlm.306
2. Dalam UKSS masing-masing, diskusikanlah strategi yang dapat dibuat untuk menyadarkan anggota jemaat bahwa mereka sangat dibutuhkan bagi kesaksian dan penginjilan gereja. Berapa baikkah Anda telah mengusahakan keterlibatan anggota secara maksimum?

No comments:

Post a Comment