PELAJARAN 1 TRIWULAN II 2012


Menjelaskan Arti Penginjilan dan Kesaksian

SABAT PETANG
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kis. 4:33; 13:48; 1 Yoh. 1:3; Kis. 13:1-49; 22:2-21; 1 Ptr. 3:15.

AYAT HAFALAN: "Karena itu pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Ron Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Ku-perintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Matius 28:19, 20).


Pokok Pikiran: Jika kita mau terlibat dalam menggenapi amanat agung Injil, kita harus mengerti apa yang dimaksudkan dengan "penginjilan" dan "bersaksi. "
Seringkali seorang pekerja diberikan sebuah "uraian tugas." Hal itu berupa catatan rinci dari tanggung jawab yang diharapkan dapat dia kerjakan. Alkitab juga berbicara tentang "uraian tugas," dan dalam hal ini untuk umat Allah. Dalam 1 Korintus 15:58, Rasul Paulus menasihati umat percaya di Korintus agar "giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan." Sementara Paulus tidak menjelaskan pekerjaan apa yang dia maksudkan, ungkapan yang sama digunakan dalam 1 Korintus 16:10, di mana hal itu ditujukan untuk pekerjaan Tuhan yang telah dikerjakan oleh Timotius dan Paulus dalam penginjilan dan kesaksian ten­tang Yesus Kristus serta rencana keselamatan. Dengan demikian, nasihat Paulus di pasal lima belas sesungguhnya mencakup pekerjaan penyebaran Injil.
Pekan ini kita akan mempelajari apakah penginjilan dan kesaksian itu sebe-narnya; dengan kata lain, kita mencoba membuka "uraian tugas kita."
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 7 April.

Minggu 1 April
PENGINJILAN ADALAH . . . ?
Kita mendapatkan sebuah gambaran yang jelas tentang arti penginjilan ketika kita memeriksa kembali aktivitas para penginjil yang mula-mula. Meskipun dunia yang mereka hadapi berbeda dengan dunia pada saat ini, tetapi sama-sama dunia yang telah jatuh dalam dosa dan sudah rusak—dengan demikian sama-sama memerlukan pengharapan dan keselamatan. Lebih dari satu abad yang silam, se­orang ahli filsafat Jerman bemama Arthur Schopenhauer, secara berlebihan (sebelumnya dia tidak dikenal sebagai "ahli filsafat pesimisme") menggambarkan keadaan manusia sebagai berikut: "setiap orang yang pernah hidup di dunia ini lebih dari satu kali mengharapkan bahwa dia tidak harus hidup lagi melewati hari berikutnya."—The World as Will and Idea, hlm. 204. Hanya sedikit yang berubah dari zaman para rasul, zaman Schopenhauer, sampai pada zaman di mana kita hidup. Dengan demikian, poin-poin penting dari khotbah penginjilan pada abad pertama haruslah juga menjadi pokok pembahasan penting untuk saat ini.

Baca Kisah 4:33; 5:42; 2:36-39; 7:56; 13:48. Topik-topik khusus apa sajakah yang dikhotbahkan oleh para rasul dan juga perlu dimasukkan dalam seri kebaktian kebangunan rohani pada saat ini?
Kisah 4:33; 5:42; 2:36-39; 7:56; 13:48
4:33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
5:42 Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.

2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
7:56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.


Untuk menjadi seorang penginjil dalam konteks apa pun, maka orang itu "~ harus memiliki pemahaman dan pengalaman pribadi tentang "Injil kekal." Injil inilah yang pada akhirnya menghasilkan kepercayaan, pengakuan, pertobatan, baptisan dan pemuridan, serta janji hidup yang kekal.
Para pemimpin Yahudi melihat adanya suatu alasan di balik keberanian para rasul yang kemudian meyakinkan mereka bahwa para rasul itu pernah hidup bersama dengan Yesus (lihat Kisah 4:13). Nampaknya para pemimpin itu berkesimpulan demikian karena mereka dihadapkan dengan sekelompok orang yang tidak dapat membicarakan hal yang lain kecuali mengenai kehidupan dan ajaran Yesus. Penginjilan dan kesaksian memang harus membicarakan tentang kehidupan dan ajaran Yesus, perubahan yang telah dihasilkan oleh ajaran dan keyakinan itu da­lam kehidupan pribadi umat percaya, dan perbedaan yang Yesus dapat buat dalam kehidupan siapa saja yang menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Sangat penting untuk melihat penginjilan dan kesaksian sebagai suatu proses yang berkelanjutan daripada sekadar sebuah program atau peristiwa. Bagian pen­ting dari proses itu adalah penerimaan dan perawatan. Kata bertekun dalam Kisah 2:42 menunjukkan suatu komitmen yang kuat dari umat percaya kepada strategi pertumbuhan rohani yang berkesinambungan. Dengan jelas, jemaat yang mula-mula melihat penginjilan lebih dari sekadar mengkhotbahkan sebuah pekabaran. Proses penginjilan yang mereka lakukan tidak berakhir sampai orang itu menjadi murid dan telah benar-benar diterima ke dalam persekutuan umat percaya.

Dari semua janji yang terdapat dalam Injil, janji apakah yang sangat memberikan harapan bagi Anda? Bagaimanakah Anda belajar bergantung dan berpegang kepada janji, tidak peduli betapa sukar situasi yang Anda hadapi?

Senin  2 April
KESAKSIAN ADALAH . . . ?
Seorang saksi adalah orang yang memberikan suatu kesaksian, yang menyatakan sesuatu yang dia ketahui berdasarkan pengalaman pribadi. Sebuah kesaksian pribadi mengenai pekerjaan Allah dalam kehidupan seorang Kristen sangatlah berkuasa. Pada suatu peristiwa Yesus menyembuhkan orang yang dirasuk Setan (lihat Mrk. 5:1-19). Pada saat orang yang disembuhkan itu mau mengikut Yesus, Yesus mengatakan kepadanya: "Pulanglah kerumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana la telah mengasihani engkau." (Mrk. 5:19).
Sudah pasti, waktu yang singkat bagi Yesus tinggal bersama orang ini tidaklah cukup untuk mengajarkan keterampilan mengajar atau berkhotbah. Namun, Yesus menyuruh dia untuk bersaksi tentang apa yang dia ketahui. Itulah sebabnya Dia berkata padanya, "Pergi dan beritahukanlah."

Baca Markus 5:18-20; Kisah 22:15,16; dan 1 Yohanes 1:3. Hal penting apakah yang secara bersamaan dinyatakan oleh ayat-ayat tersebut?
Markus 5:18-20;
5:18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia.
5:19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"
5:20 Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.

Kisah 22:15,16;
22:15 Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar.
22:16 Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!

1 Yohanes 1:3
1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.

Allah telah memberi kita tanggungjawab untuk menyaksikan bagaimana Dia telah mengubah hidup kita seperti yang Dia telah lakukan kepada orang yang tadinya kerasukan Setan di Gadara dan kepada pengikut-Nya yang lain.
Bersaksi, ialah membagikan kepada orang lain pengalaman pribadi Anda dengan Allah—dengan tujuan untuk mendorong orang lain supaya mau menerima Kristus—tidak perlu terorganisasi rapi seperti radio, televisi, atau kebak­tian kebangunan rohani. Menjadi seorang saksi dapat terjadi secara spontan sebab kesempatan untuk berbagi cerita tentang Yesus dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Kita harus siap sedia dalam segala kesempatan untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman kita.
Mengenai hubungan antara bersaksi dan penginjilan, masing-masing memi­liki strategi yang berbeda untuk menjangkau tujuan memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus. Bersaksi dapat dilakukan dengan spontanitas dan untuk waktu yang sing­kat, sementara penginjilan cenderung lebih kepada jangka panjang dan terencana. Kadangkala penginjilan yang terencana dikuatkan oleh kesaksian pribadi dari anggota yang terlibat, dan sebaliknya terkadang kesaksian yang terjadi secara spon­tan dapat menuntun orang ke dalam program yang lebih terencana. Bagaimanapun hal itu dilakukan, keduanya merupakan bagian penting dalam proses secara keseluruhan. Pada saat kita membagikan apa yang Yesus telah lakukan bagi kita, mereka yang terbuka pada pekerjaan Roh Kudus akan memiliki kerinduan untuk mengetahui lebih banyak lagi. Doktrin, teologi, kepercayaan, mudah diperdebatkan. Tetapi, tidaklah terlalu mudah untuk mendebat kesaksian pribadi.

Kapankah terakhir kali Anda dapat bersaksi kepada seseorang tentang apa yang Kristus lakukan bagi Anda? Apakah yang Anda ceritakan? Apa­kah reaksi dari para pendengar? Bagaimanakah Kristus telah mengubah hidup Anda? Apakah yang ada dalam hidup Anda yang membuat seseo­rang ingin belajar lebih banyak lagi tentang Yesus?

Selasa  3 April
BUKTI ALKITABIAH
Umat percaya mula-mula, juga menghadapi rintangan yang perlu diatasi ketika mereka berkomitmen untuk menyebarkan kabar baik tentang Yesus. Salah satu  rintangan itu adalah karena kebanyakan di antara mereka tidak dididik di sekolah agama pada saat itu, dengan demikian, mereka tidak punya kredibilitas atau hanya sedikit, dalam pandangan gereja yang ada waktu itu.
Meskipun memiliki banyak tantangan, para rasul dan umat percaya lainnya merasakan panggilan Allah untuk melanjutkan penginjilan dan kesaksian. Berkat pengampunan dan jaminan yang mereka rasakan secara pribadi memaksa mereka untuk bersaksi. Bersaksi adalah hasil alami dari pertobatan.

Baca Kisah 13:1-49. Pekerjaan apakah yang diminta Roh Kudus untuk dikerjakan oleh Barnabas dan Paulus?

"Firman Allah" yang telah dikhotbahkan di mana-mana kebanyakan terdiri dari pasal-pasal Perjanjian Lama yang menjanjikan kedatangan Mesias. Ayat-ayat ini yang meramalkan kematian dan kebangkitan Juruselamat, juga pengampunan dan pembenaran yang ditawarkan-Nya kepada semua orang berdosa, meyatakan sudah digenapi dalam kehidupan Yesus dari Nazaret.
Perjanjian Baru dengan jelas menyatakan apa yang telah disaksikan dan dikhotbahkan oleh umat percaya mula-mula. Hal-hal yang selalu ditekankan antara lain yaitu: Yesus Kristus adalah Tuhan; keselamatan melalui kebenaran-Nya, kerajaan Allah yang datang, dan janji kehidupan yang kekal.

Pelajari Kisah 6:1-7. Perhatikan ayat 4 dan 7. Apakah yang menyanggupkan jemaat mula-mula melakukan penginjilan yang berhasil bersama para pemimpin rohani di Yerusalem?
Kisah 6:1-7
6:1. Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.
6:3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
6:5 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
6:6 Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
6:7 Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.

Banyak orang yang percaya kepada Yesus dan menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi mereka karena kesaksian orang-orang percaya yang menceritakan pengalaman-pengalaman perubahan hidup mereka sendiri dan bukan hanya karena orang banyak itu melihat peristiwa-peristiwa mukjizat yang telah terjadi.

Meskipun kesaksian-kesaksian dari para penginjil yang mula-mula itu begitu hebat dan meyakinkan, orang-orang ini selalu merujuk kepada Kitab Suci. Mereka selalu menggunakan Alkitab untuk menginterpretasikan pengalaman-pengalaman mereka. Seberapa dalamkah pengetahuan Anda tentang Alkitab, dan bagaimanakah Anda dapat memiliki pendirian yang cukup teguh pada kebenaran itu untuk dapat menggunakannya lalam kesaksian Anda?

Rabu  4 April
MENCERITAKAN CERITA KITA
Sebagaimana yang telah dituliskan sebelumnya, kesaksian yang paling berkuasa yang dapat dilakukan oleh seorang umat percaya bagi Yesus adalah de­ngan menyaksikan pengalaman pribadi. Yaitu, membagikan apa yang Allah te­lah lakukan bagi saya dan bagaimana Dia telah mempengaruhi kehidupan dan pengalaman saya. Biasanya kesaksian pribadi diceritakan dalam tiga bagian yang berbeda. Bagian pertama adalah suatu uraian singkat kehidupan umat percaya sebelum menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi. Bagian kedua adalah sebuah penjelasan tentang bagaimana seseorang dapat bertemu dengan Tuhan. Bagian ketiga adalah penjelasan tentang pengalaman hidup sejak mengenal Yesus.

Bacalah Kisah 22:2-21. Pembelaan Paulus di hadapan sidang Yerusa­lem disampaikan dalam bentuk kesaksian pribadi. Poin-poin apa sajakah yang dia buat dalam setiap bagian dari kesaksiannya?
1.     Kehidupannya sebelum mengenal Yesus (ayat 3-5):________________________
22:3. "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.
22:4 Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara.
22:5 Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-Tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.
2.     Bagaimana dia bertemu Tuhan (ayat 6-16):_________________________
22:6 Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku.
22:7 Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?
22:12 Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ.
22:13 Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia.
22:14 Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.
22:15 Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar.
22:16 Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!

3.     Kehidupannya sejak dia bertobat (ayat 17-21):______________________
22:17 Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah, rohku diliputi oleh kuasa ilahi.
22:18 Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku.
22:19 Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara dan menyesah mereka.
22:20 Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya.
22:21 Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain."


Meskipun Anda dilahirkan dalam rumah tangga Kristen dan tidak mengalami pengalaman pertobatan yang dramatis, Anda pasti memiliki saat-saat istimewa di mana Anda membuat komitmen pribadi untuk Yesus Kristus. Renungkanlah pengalaman hidupmu dan cobalah menulis beberapa hal yang dapat menolong Anda untuk membuat sebuah kesaksian pribadi yang dapat Anda saksikan.
1.     Hidup saya sebelum mengenal Yesus (atau sebelum sayamembuat komitmen
untuk Dia):___________________________________________________
2.     Bagaimana saya bertemu dengan Yesus (atau apa yang mendorong saya mem­buat komitmen bagi Yesus):____________________________________
3.     Kehidupan saya sejak saya menerima Yesus menjadi Juruselamat pribadi:
Kesaksian pribadi jangan panjang dan mendetail seperti riwayat hidup. Ber­saksi adalah cara yang lebih spontan untuk menceritakan tentang Yesus daripada ceramah kebangunan rohani yang terencana dengan baik. Umat Kristiani harus dapat memberikan kesaksian mereka secara singkat sebab kita tidak mengetahui kapan kesempatan itu tiba agar kita dapat bercerita tentang Yesus. Hal itu mungkin terjadi di beberapa tempat dan waktu yang tidak direncanakan. Mungkin saja dalam pesawat atau di tempat pemberhentian bus. Mungkin juga dalam percakapan singkat lewat telepon. Situasi apa pun yang kita hadapi, kita harus siap sedia dan mau bercerita tentang apa yang Tuhan telah lakukan bagi kita, alasan yang kita miliki untuk iman kita, dan pengharapan yang Allah tawarkan bukan hanya untuk kita melainkan untuk orang lain juga.

Bandingkanlah perbedaan kekal di antara mereka yang hilang dan yang selamat, antara kematian kekal dan kehidupan kekal. Untuk jangka panjang, apakah yang paling penting dalam hidup Anda?

Kamis   5 April
URAIAN TUGAS K1TA

Baca 1 Petrus 3:15. Apakah yang diajarkan ayat ini tentang bersaksi? Bagaimanakah hal itu cocok dengan apa yang kita lihat sejauh ini?
3:15 Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,


Sampai saat ini kita telah cukup banyak memikirkan penginjilan dan perihal bersaksi sehingga kita dapat menganggap hal itu sebagai sesuatu yang layak disebut sebagai uraian tugas yang Alkitabiah. Kita tidak perlu menciptakan sebuah definisi dari penginjilan dan kesaksian yang dapat disetujui secara rinci oleh setiap orang, namun kita harus pastikan bahwa definisi apa pun yang kita terima haruslah mencakup bagian terpenting yaitu membagikan kebenaran ten­tang Yesus dan apa yang Dia tawarkan bagi dunia.

Pikirkanlah definisi penginjilan berikut ini. Apakah Anda mengang­gap definisi itu cukup baik? Apakah yang Anda ingin tambahkan atau kurangi? Penginjilan adalah suatu ptoses pemberitaan Injil Tuhan Yesus yang dilakukan secara jelas dan meyakinkan sehingga orang itu mau menerima Dia menjadi Juruselamatpribadi dan mengikut Dia sebagai Tuhan, menjadi murid dan juga dapat menjadikan orang lain sebagai murid.

Sementara definisi dari satu kewajiban tertentu tidaklah perlu sedetail urai­an tugas, namun definisi itu memberikan arahan secara keseluruhan. Berbicara tentang bersaksi, situasi setiap individu dan pengalaman pribadi orang Kristen dengan Allah akan menentukan jenis pendekatan yang akan dilakukan. Tetapi, pengertian kita tentang kerinduan Allah untuk menjangkau dunia yang hilang melalui gereja-Nya akan mendorong kita untuk membuat suatu pendekatan yang terencana dalam kegiatan bersaksi dan penginjilan.
Pertumbuhan pesat yang dialami jemaat yang mula-mula sebagian besar dipengaruhi oleh keyakinan dan komitmen anggotanya. Hal ini didasarkan pada pengalaman pribadi mereka dengan Yesus dan melalui kuasa kecurahan Roh Kudus. Ajaran Yesus Kristus dan pengaruh Roh Kudus sangat mendasar dan penting bagi setiap kesaksian dan penginjilan.
"Ribuan orang dapat dijangkau dengan cara yang sangat sederhana, dan bersahaja. Orang-orang pintar, mereka yang terpandang dan dianggap sebagai pria dan wanita yang sangat berbakat dalam dunia ini, seringkalidisegarkan oleh kata-kata yang sederhana dari mereka yang mengasihi Allah, dan siapakah yang dapat men-ceritakan kasih itu dengan baik seperti orang-orang dunia ini menceritakan hal-hal yang menarik perhatian mereka. Seringkali kata-kata yang sudah dipersiapkan dan dipelajari hanya sedikit pengaruhnya. Namun pemyataan yang benar dan jujur dari anak-anak Allah, dan diucapkan dalam kesederhanaan yang alami, memiliki kuasa untuk membuka pintu-pintu hati yang sudah lama tertutup untuk Kristus dan kasih-Nya."—Ellen G. White, The Colporteur Evangelist, hlm. 38.

JUMAT 6 April
PENDALAMAN: Pikirkanlah tentang kesaksian pribadi Anda dan pastikan bahwa Anda sanggup menceritakannya bilamana ada kesempatan.
Ambil waktu untuk duduk sejenak dan pikirkanlah tentang berbagai kegiatan dalam gereja, dalam bidang apakah Anda senang melibatkan diri atau bersedia untuk berpartisipasi bila Anda diminta? Tuliskanlah jawaban Anda. Mungkin Anda berminat dalam bidang penginjilan di mana gereja Anda saat ini kurang aktif melakukannya. Daftarkan juga kegiatan ini.
Mulailah pikirkan dengan cara apakah Anda dapat terlibat dalam sebuah pelayanan penginjilan di jemaat Anda. Jika Anda sudah terlibat dalam sebu­ah pelayanan dan rindu untuk tetap dalam pelayanan itu, berdoalah agar Allah dapat memberkati pelayanan itu. Jika saat ini Anda belum terlibat, berdoalah agar Allah menyatakan kepadamu tempat yang Dia siapkan bagimu untuk da­pat bekerja bagi-Nya.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.     Dalam amanat agung (Matins 28:19, 20), ada empat kata kerja aktif, pergi jadikan murid, baptis, dan ajar. Perintah untuk pergi, baptis, dan ajar, semuanya berada di bawah perintah yang mengatakan, "jadikan murid." Dengan mempertimbangkan penekanan ini, diskusikanlah apa artinya menjadi seorang murid dan bagaimana seseorang dijadikan murid.
2.     Renungkanlah kutipan berikut kemudian diskusikan pertanyaan ini: Bagaimanakah kita secara individu dan secara gereja menjadi bagian dari saiuran komunikasi Allah kepada dunia yang hilang dalam dosa? "Sebagai wakil-wakil Kristus di antara manusia, la tidak memilih malaikat yang tidak pernah jatuh, tetapi manusia, manusia yang sama dengan mereka yang akan dicari untuk diselamatkan. Kristus mengambil kemanusiaan bagi-Nya, agar la dapat mencapai umat manusia. Keilahian memerlukan kemanusiaan; karena keduanya dituntut yaitu Keilahian dan kemanusiaan, untuk membawa keselamatan kepada dunia. Keilahian memerlukan kemanusiaan; supaya kemanusiaan boleh menjadi saluran antara Allah dan manusia."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jId. 5, hlm. 315
3.     Lihatlah kehidupan Anda. Contoh yang bagaimanakah yang Anda berikan kepada dunia? Bagaimanakah kata-katamu, tindakanmu, pakaianmu, sikapmu, dan perilakumu mempengaruhi mereka yang ada di sekitarmu? Singkatnya, jenis kesaksian yang bagaimanakah yang Anda berikan kepada dunia, meskipun Anda sedang tidak aktif "bersaksi?" Hal-hal apa sajakah yang Anda dapat perbaiki?


No comments:

Post a Comment