PELAJARAN 13 TRIWULAN I 2012


Janji Kedatangan-Nya Kembali

Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: 2 Ptr. 3:1-10, 13; Yoh. 14:2, 3; Dan. 2:44; Ibr. 9:28; Ibr. 11; Why. 6:9-11; Luk. 12:42-48.

AYAT HAFALAN: "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku mem­bawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya" (Wahyu 22:12).

Pokok Pikiran: Kapankah Yesus datang kembali? Siapakah yang tahu? Dalam satu segi itu tidaklah penting. Yang penting adalah, bahwa Dia pasti kembali.

Pada akhir tahun 1990-an, banyak orang mengira kalau dunia akan berakhir hingga pergantian tahun milenium. Kemudian tahun 2000 telah datang dan telah berjalan. Beberapa orang memperdebatkan bahwa perhitungan waktu tersebut telah salah dan tahun 2001 adalah permulaan milenium baru yang tepat. Tetapi, sayangnya, kita masih di sini.
Berbeda dengan tradisi orang Kristen lainnya, umat Masehi Advent Hari Ketujuh percaya bahwa kedatangan Kristus kedua kali telah dekat. Bahkan da­lam laporan berita pun, reporter sekular kadang-kadang menggambarkan dunia ini sudah semakin dekat kepada beberapa krisis besar, baik politik, lingkungan hidup, ekonomi, militer, atau kombinasi dari semuanya. Seseorang tidak perlu menjadi nabi Alkitabiah agar dapat melihat bahwa dunia ini sudah berada di tepi jurang malapetaka.
Tidak satu pun dari hal ini harus mengejutkan kita; bagaimanapun, setiap nubuatan Alkitab tentang akhir zaman telah melukiskan sebuah gambaran yang suram untuk dunia ini sebelum kedatangan Kristus kedua kali. Dan keadaan itulah sebenarnya yang sedang terjadi di dunia di mana kita hidup.
Kapankah Yesus datang kembali? Kita tidak tahu. Yang kita ketahui adalah bahwa Dia pasti datang, dan itulah yang penting.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan hari Sabat, 31 Maret.

Minggu 25 Maret
PERMULAAN DAN AKHIR

Gambaran kondisi manusia yang menyedihkan dengan terus terang dan benar adanya dilukiskan dalam Kitab Suci. Namun, para penulis Alkitab tidak putus asa, karena mereka mengetahui hasil akhir. Pasal terakhir dari kitab Yesaya dan Wahyu memastikan kepada kita bahwa kehancuran dosa akan tiba dan kerajaan Allah akan dipulihkan. Allah menyatakan kepada para nabinya"hal-hal terakhir" yang akan menuntun kepada penutupan sejarah dunia kita yang gelap ini. Nabi-nabi ini menitikberatkan perhatian pada kegawatan situasi, tetapi mereka hidup dengan pengharapan karena penyembuhan telah dinyatakan bagi mereka.
Sebagaimana kita pelajari pada awalnya, jika Anda percaya bahwa dunia terjadi secara kebetulan, Anda pasti percaya bahwa dunia akan berakhir demikian juga. Pandangan ini benar-benar tidak akan meninggalkan banyak pengharapan bagi mereka yang percaya dengan permulaan dan akhir seperti itu, bukan?
Sebaliknya, Alkitab secara konsisten menunjukkan dan menjelaskan sebuah pemahaman sejarah harfiah dari Kejadian 1 dan 2. Tidak ada yang terjadi secara kebetulan dalam penciptaan dunia. Oleh sebab itu, tidak heran bahwa Firman Allah juga menegaskan akhir dunia ini secara harfiah. Tidak satu pun yang akan dibiarkan terjadi secara kebetulan di sini.

Baca 2 Petrus 3:l-10. Bagaimanakah Petrus menghubungkan peristiwa-peristiwa awal dalam sejarah umat manusia dengan bagian terakhir? Pekabaran pengharapan apakah yang dapat kita ambil dari ayat ini?
3:1. Saudara-saudara yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan,
3:2 supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu.

3:3. Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
3:6 dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.
3:7 Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
3:8. Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
3:9. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

Penciptaan pertama dan penciptaan kembali yang terakhir amat berhubungan, masing-masing mempertinggi makna satu sama lain. Ketika mempelajari doktrin akhir zaman (eskatologi), kita berhadapan dengan tindakan akhir Allah terhadap ciptaan-Nya, yang menuntun kepada pemulihan kerajaan-Nya.
Yesus dengan jelas menghubungkan permulaan dan akhir dari segala sesuatu dengan diri-Nya sendiri. Tiga kali dalam kitab Wahyu (Why. 1:8, 21:6, 22:13) Yesus merujuk diri-Nya sendiri sebagai Alfa dan Omega (alfa adalah huruf per­tama alfabet Yunani). Apa pun maksud-Nya dengan mengatakan seperti itu, mi­nimal itu menunjukkan kepada kita kuasa Yesus dan kehadiran-Nya di mana-mana, itu menceritakan kepada kita bahwa Yesus ada di sana, pada permulaan dari segala sesuatu, dan Dia akan ada pada akhir. Kita dapat percaya kepada-Nya tidak peduli di mana kita berada. Itu adalah satu cara mengatakan kepada kita, meskipun suasana terlihat kacau balau, Dia selalu ada di sana untuk kita.

Beberapa orang Kristen telah meninggalkan kepercayaan pada kedatangan Yesus secara harfiah dan pemulihan kerajaan Allah dan bumi. Malah, mereka berpikir kita perlu membangun sendiri kerajaan itu. Mengikuti upaya masa lalu untuk melakukan hal yang sama. Mengapa kita harus berpikir bahwa masa yang akan datang akan berjalan lebih baik?

Senin 26 Maret
JANJl DAN PENGHARAPAN

Karena "hal-hal terakhir" berkisar pada penetapan kerajaan Allah, perhatian kepada "hal-hal terakhir" selalu menjadi perhatian terpentingbagi umat Advent. Begitu banyak kita menaruh perhatian terhadap akhir zaman, itu tersirat dalam nama kita: Masehi Advent Hari Ketujuh. Nama itu sendiri menunjuk kepada kepercayaan kita kepada kedatangan Yesus yang kedua kali.

Bagaimanakah Petrus mengungkapkan pengharapan ini? 2 Petrus 3:13. Mengapa pengharapan ini sangat pokok kepada semua yang kita percayai? Tanpa itu, apakah kita mempunyai pengharapan nyata sama sekali?

Pengharapan kita sering mengecewakan. Seringkali harapan itu menggagalkan kita karena kita tidak dapat mengendalikan peristiwa-peristiwa masa depan. Pengharapan kita sangat sering tidak terpenuhi. Kita tidak dapat mengendalikan masa depan, tidak peduli seberapa hebat kita mencobanya. Umat manusia akan berhadapan dengan kemungkinan dan kemungkinan. Setiap rencana kita bersifat sementara. Mengungkapkan sejarah adalah rumit, tidak dapat diperkirakan, dan terlalu banyak factor yang menentukan untuk meyakinkan kita terhadap keputusan yang kita buat tentang hal itu. Dan ketidakpastian ini membuat kita gelisah.
Para penulis Alkitab meyakinkan kita bahwa kitatidak perlu putus asa; Allah bertanggung jawab, dan kita mempunyai janji akan kedatangan-Nya kembali dan janji tentang apa yang akan Dia lakukan pada saat kedatangan-Nya itu.

Baca ayat-ayat berikut ini. Apakah pengharapan dan jaminan yang ditemukan di dalam ayat tersebut? Apakah penekanan yang berbeda pada masing-masing janji ini?
Yoh. 14:2, 3
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

Dan. 2:44
2:44 Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,

Kis. 3:20, 21
3:20 agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.
3:21 Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.
Dalam semua ayat ini, dan masih banyak ayat yang lain, kepada kita telah diberikan janji bukan hanya tentang kedatangan Kristus kedua kali, tetapi juga dunia baru yang sangat berbeda yang menunggu kita ketika Dia datang. Coba bayangkan seperti apakah itu. Kita sudah terbiasa dengan dosa, penyakit, kematian, rasa takut, kekejaman, kebencian, kelaparan, perang dan penderitaan, kita tidak mudah membayangkan satu dunia tanpa hal-hal tersebut. Namun, tentu saja itulah dunia yang kita harapkan, dunia yang telah dijanjikan.

Selasa 27 Maret
JAMINAN KITA YANG BESAR

Sebagai umat Kristen Masehi Advent Hari Ketujuh, kita hidup dengan pengharapan akan kedatangan Kristus kembali secara harfiah ke bumi ini. Beberapa kelompok orang Kristen telah meninggalkan pengharapan ini atau telah rnenyingkirkannya jauh-jauh atau mereka telah meleburkan pengertiannya sehingga kedatangan kedua kali itu hanya penting bagi perorangan saja. Mereka mengatakan: Kedatangan kedua kali itu telah terwujud dalam hati kita masing-masing ketika kita menjalankan peran kita dalam masyarakat kita atau ketika kita mengasihi sesama kita semampu kita, demikianlah kedatangan Kristus kedua kali telah terwujud di dalam kehidupan kita. Meskipun demikian, sudah tentu kita harus mengasihi sesama kita dan menjadi anggota masyarakat yang berhasil di lingkungan kita, namun ini tidak sama dengan kedatangan Yesus kedua kali.
Dari sudut pandang kita, terutama dengan pemahaman kita tentang keadaan orang mati, sangat sulit membayangkan apa arti iman kita tanpa kedatangan Kristus kembali secara harfiah, yang mana pada saat itu Dia akan membangkit-kan orang-orang yang mati di dalam Dia. Hal itu sangat terpusat pada apa yang kita percayai, bahwa tanpa itu, keseluruhan sistem kita akan ambruk. Dan itu karena semua yang kita percayai dan harapkan klimaksnya adalah kedatangan Yesus yang kedua kali "di awan-awan di langit" (Mat. 24:30); tanpa itu maka pengajaran kita akan membawa kita ke jalan buntu.

Dari semua jaminan yang kita miliki tentang kedatangan Yesus kedua kali, apakah yang terbesar? Apakah satu peristiwa, lebih daripada yang lain, menjamin kedatangan-Nya kembali, dan mengapa? Ibr 9:28, I Kor. 15:12-27.
Ibr 9:28
9:28 demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.

I Kor. 15:12-27
15:12. Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?
15:13 Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
15:14 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
15:15 Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus--padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan.
15:16 Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
15:17 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
15:18 Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.
15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

15:20. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
15:21 Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
15:22 Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
15:23 Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
15:24 Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.
15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
15:27 Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan", maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya.

Tentu saja, pengharapan besar akan kedatangan kedua kali bergantung pada apa yang Kristus telah lakukan bagi kita pada kedatangan-Nya yang pertama. Apa­kah untungnya kedatangan pertama tanpa kedatangan kedua? Dalam satu pengertian, seorang dapat mengatakan bahwa kedatangan pertama, dan segala sesuatu yang Yesus telah lakukan bagi kita, tidak lengkap tanpa kedatangan kedua. Alkitab menggunakan kiasan tebusan untuk merujuk kepada penyaliban. Yesus sendiri mengatakannya, "Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat. 20:28). Di kayu salib, oleh kematian-Nya, Yesus membayar tebusan bagi jiwa kita, suatu tebusan yang penuh, sempurna, dan satu kali bagi semua orang. Di saat yang sama, apakah gunanya membayar tebusan jika Anda tidak mendapatkan apa yang telah ditebus itu? Membayar tebusan bukanlah akhir cerita. Sebagaimana orangtua akan mendapatkan kembali anaknya yang telah dia tebus, demikian juga Yesus akan datang kembali untuk mendapatkan apa yang te­lah dibayar-Nya dengan harga yang sangat mahal itu. Jadi, kedatangan Yesus yang pertama memberi kita jaminan untuk kedatangan-Nya yang kedua kali.

Rabu 28 Maret
"DI MANAKAH JANJI KEDATANGAN-NYA?"

Sejak hari-hari permulaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, orang Advent percaya bahwa Kristus akan datang segera, "lebih dekat daripada pertama kita percayai." Sementara bertahan pada pendirian itu, kita masih di sini, lebih lama daripada yang kita harapkan. Bagaimanakah kita memahami "penundaan" ini?
Pertama-tama, kita bukanlah satu-satunya orang yang memiliki pengharap­an yang tidak segera dipenuhi Allah seperti yang kita pikirkan.
Misalnya, Hawa, berpikir bahwa Pelepas yang dijanjikan Allah (Kej. 3:15) akan dipenuhi dalam kelahiran anak pertamanya. Baca Kejadian 4:1. Terjemahan akurat ayat ini seharusnya membuat kata dari (from, KJV) dalam huruf mi­ring, karena itu tidak ada dalam bahasa asli tetapi ditambahkan oleh penerjemah. Pernyataan Hawa dapat lebih harfiah diterjemahkan: "Aku telah mendapat seo­rang anak laki-laki—Tuhan." Hawa salah; anak yang lahir adalah Kain, bukan Penebus. Kedatangan Tuhan baru tergenapi ribuan tahun kemudian.
"Kedatangan Juruselamat telah dinubuatkan di Eden. Ketika Adam dan Hawa pertama kali mendengar janji itu, mereka sangat mengharapkan kege-napannya yang segera. Mereka rnenyambut anak sulung mereka dengan segala sukacita, mengharap bahwa mungkin dialah Pelepas itu. Akan tetapi kegenap-an-janji itu bertangguh. Orang-orang yang mula-mula menerimanya, mening-gal dunia dengan tidak melihat kegenapan janji tersebut. Sejak zaman Henokh janji itu diulang-ulangi dengan perantaraan nenek moyang dan nabi-nabi, yang selalu menghidupkan harapan akan kedatangan-Nya, namun la tidak kunjung datang."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 28.

Baca Ibrani 11. Apakah gagasan utama dalam pasal ini, dan bagaima­nakah hal itu cocok dengan seluruh pertanyaan tentang "penundaan?"
Lihat khususnya ayat 13, 39,40.
11:13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.
11:39 Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik.
11:40 Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.

Di seluruh Alkitab, banyak contoh orang yang menunggu dalam pengharap­an yang tulus. Lihat Abraham yang begitu lama menunggu anak yang dijanjikan; lihat Bangsa Israel begitu lama di Mesir menunggu kelepasan. Dan lagi dalam Mazmur, kita membaca pertanyaan, "Berapa lama" Tuhan, hingga pembebasan datang? Dan, tentu saja, kita seharusnya tidak terkejut dengan "penundaan" keda­tangan Kristus yang kedua kali, mengingat apa yang Petrus tuliskan hampir dua ribu tahun lalu: " Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: 'Di manakah janji ten­tang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.'" (2 Ptr. 3:3,4).

Pernahkah Anda berpikir bahwa Tuhan akan kembali sekarang? Apa­kah Anda berkecil hati karena "penundaan," atau bahkan meragukan ke­datangan kedua kali karena kita masih di sini? Ingatlah semua bukti yang ada bahwa Kristus akan kembali, sadari juga, bahwa sebagai makhluk yang terbatas, pengertian Anda akan waktu sangat berbeda dengan Allah.

Kamis 29 Maret
"LIHATLAH, AKU DATANG SEGERA"    '

Beberapa nasihat Paulus kepada orang Tesalonika adalah atas dasar bahwa Tuhan belum datang. Apakah nasihat Paulus kepada jemaat di Tesalonika sementara mereka menunggu janji kedatangan Kristus? 2 Tesalonika 2.
2:1. Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara,
2:2 supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba.
2:3. Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
2:5 Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu?
2:6 Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya.
2:7 Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,
2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
2:9 Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,
2:10 dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
2:11 Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,
2:12 supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
2:13. Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.
2:14 Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.
2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
2:16. Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita,
2:17 kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.

Peristiwa-peristiwa tertentu harus terjadi dalam sejarah manusia sebelum Yesus datang kembali, namun pengharapan untuk masa depan adalah mulia.

Kitab Wahyu, buku besar tentang"akhir sejarah dunia ini," juga memberikan bukti-bukti keterlambatan waktu. Pada pembukaan meterai kelima, apakah yang diserukan suara-suara di bawah mezbah? Wahyu 6:9-11. Apa­kah yang tersirat di sana mengenai pertanyaan "penundaan" waktu?
6:9. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
6:10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"
6:11 Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.

Baca Lukas 12:42-48. Bagaimanakah ayat tersebut menolong kita memahami "penundaan?" Lebih lagi, amaran penting apakah yang harus kita ambil dari situ untuk diri kita, siapakah yang dapat dengan mudah mulai merasakan hal yang sama?
12:42 Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
12:43 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
12:44 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
12:45 Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,
12:46 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
12:47 Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
12:48 Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."

Bagaimanakah dengan ayat yang mengatakan bahwa Yesus datang kembali de­ngan cepat, atau segera? Contohnya: "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!" (Why. 22:7).
Dalam satu pengertian, sejauh pengalaman pribadi kita sendiri, kedatangan kedua kali itu adalah "sesegera" kematian kita. Kita mati, dan tanpa memperhatikan seberapa lama kita tidur dalam kubur kita—dua tahun, dua ratus tahun, dua ribu tahun—kita menutup mata kita dan hal berikutnya, dalam seketika, atau dalam sekejap mata, kita tahu bahwa Yesus telah datang kembali. Dengan demikian, seseorang dapat membuktikan bahwa dari sudut pandang kita sendiri, dari apa yang kita alami secara pribadi, kedatangan kedua kali itu tidak lebih lama daripada masa hidup manusia secara perorangan. Meskipun kedatangan kedua kali itu sendiri. adalah sebuah peristiwa harfiah sedunia yang mempengaruhi bumi secara keseluruhan, kita mengalaminya hanya sebagai perorangan.

Sementara tahun demi tahun berjalan terus, apakah Anda mendapati diri Anda senang di dunia ini, mendapatkan kenyamanan dengan segala sesuatu, dan kurang berfokus pada kenyataan kedatangan kedua kali? Jika demikian, Anda kemungkinan tidak sendirian. Bagaimanakah kita dapat melawan kebiasaan ini, meskipun kemungkinan besar cenderung berbahaya? Bawa jawaban Anda di kelas pada hari Sabat.

Jumat 30 Maret
PENDALAMAN: "Satu tahun telah hampir berlalu dalam kekekalan. Beberapa hari lagi kita akan memasuki tahun yang baru. Saudara saudariku seiman, gunakanlah dengan bijak jam-jam yang sisa dari tahun lama itu. Jika Anda telah melalaikan tugas Anda, bertobatlah di hadapan Allah, dan kembali kepada jalan dari mana Anda telah menyimpang. Ingat betapa singkatnya waktu kehidupan yang diberikan kepada Anda. Anda tidak tahu seberapa segera masa pintu kasihan Anda tertutup. Janganlah terlalu berani berkata, 'Hari ini atau besok kami akan berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung.' Allah mungkin mempunyai rencana yang Iain untuk Anda. Kehidupan itu sama seperti uap, 'yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.' Anda tidak tahu seberapa cepat tangan Anda bias kehilangan keterampilannya, langkah Anda kehilangan kekuatannya. Ada bahaya dalam penundaan sesaat. 'Carilah Allah selama la berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Allah, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab la memberi pengampunan dengan limpahnya.'"—Ellen G. White, Review and Herald, 23 Desember, 1902.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.     Dalam kelas, diskusikan jawaban Anda untuk pertanyaan terakhir hari Kamis. Diskusikan juga ironi dalam sebuah fakta bahwa lebih lama kita tinggal di sini, lebih mudah kehilangan perasaan terhadap kedatangan Kristus kedua kali, akan tetapi lebih lama kita tinggal di sini, lebih dekat kita datang kepada kedatangan kedua kali itu.
2.     Apakah beberapa alasan mengapa Yesus belum kembali juga? Apakah kita bertanggung jawab akan "penundaan" tersebut? Ketika Anda berpikir "ya" atau "tidak," bagaimanakah Anda membenarkan jawaban Anda?
3.     Dalam benak Anda, apakah alasan yang kuat untuk percaya pada janji kcdatangan-Nya yang kedua kali?
4.     Meskipun banyak perdebatan dalam ilmu pengetahuan mengenai asal usul manusia, banyak peneliti mempersoalkan bahwa prospek jangka panjang manusia, bumi, bahkan alam semesta ini, tidak baik. Mereka memprediksi bahwa alam semesta ini akan hangus terbakar atau runtuh, sehingga tidak ada lagi kehidupan di mana pun. Sebagai umat Masehi Advent Hari ketujuh, kita percaya prospek jangka panjang alam semesta ini adalah yang sebaliknya: yaitu sangat indah. Pokok utamanya adalah, jika ilmu pengetahuan me­ngatakan bahwa akhir dari scgalanya salah, bagaimanakah kita dapat perca­ya bahwa pengertiannya tentang awal dari segala sesuatu lebih akurat? Ini terutama benar bila pengertian umum ilmu pengetahuan tentang permulaan berpusat pada aneka kekuatan, termasuk evolusi, yang menyangkal Pencipta atau sctiap rancangan untuk maksud atau tujuan tertentu dalam ciptaan itu sendiri. Seberapa seringkah kesalahan itu dapat terjadi?
RANGKUMAN: Kita mempunyai banyak alasan yang baik untuk percaya pada kedatangan Kristus kembali, tidak persoalan kapan itu terjadi.

No comments:

Post a Comment