Kisah Cinta
Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kej.
2:21-25; Kel. 20:5; Yes. 43:4; 62:5; Yoh. 2:1-11.
AYAT HAFALAN: "Dari jauh TUHAN menampakkan diri
kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku
melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu" (Yeremia 31:3).
Pokok Pikiran: Bagaimanakah kita memahami sisi kasih
Allah?
Kasih, mungkin, adalah yang paling mudah untuk mengingat sifat Allah. Dan, tentu saja kita tidak dapat menduga berapa tinggi dan
dalamnya kasih Allah. Namun ada satu aspek dari kedalaman kasih-Nya yang tidak
diperhatikan sebagaimana mestinya; yaitu Allah sebagai satu pribadi yang
romantis.
Untuk mendapatkan perspektif yang tepat
tentang sifat romantis Allah, kita perlu mengingatkan diri kita, pertama-tama,
mengenai kerangka waktu yang diperlihatkan dalam Alkitab. Kitab ini meliputi
ribuan tahun sejarah manusia, dari pertama kali dunia ini jatuh hingga
berakhir, paling tidak sebelum bumi diciptakan kembali. Dan sama seperti semua buku
sejarah, Alkitab secara keseluruhan berisi catatan tentang para raja dan ratu,
peperangan dan rencana peperangan, dan intrik politik.
Namun, tidak ada buku sejarah, yang
mencatat segala sesuatu yang terjadi. Demikian jugalah dengan Kitab Suci. Seseorang tidak
akan menemukan sebuah catatan sejarah yang lengkap untuk periode waktu tertentu
dalam Alkitab. Pasti banyak hal yang terlewatkan. Meskipun demikian, yang
paling menarik adalah bahwa Allah memasukkan kisah romantika di antara catatan
sejarah yang Dia ilhamkan untuk ditulis oleh para nabi. Pertanyaannya adalah,
mengapa Allah memasukkan
jenis cerita cinta ini, cerita-cerita romantis, dalam hal apakah itu merupakan
buku sejarah? Apakah hal ini menceritakan kepada kita sesuatu mengenai sifat
dasar-Nya dan seberapa pentingkah bagi-Nya kisah percintaan itu? Pekan ini kita
akan melihat mengapa catatan-catatan ini diikutsertakan dan apa yang dapat kita
pelajari dari cerita-cerita tersebut.
*Pelajari
pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 24 Maret.
Minggu 18 Maret
KISAH CINTA
PERTAMA
"Lalu berkatalah manusia itu: 'Inilah dia, tulang
dari tulangku dan daging dari dagingku. la akan dinamai perempuan, sebab ia
diambil dari laki-laki.'" (Kej. 2:23).
Kita perlu memulai bagian awal kitab
Kejadian dengan kisah cinta pertama dalam Kitab Suci, yaitu Adam dan Hawa.
Adam dan Hawa adalah mahkota ciptaan Allah. Baik laki-laki maupun perempuan
mencerminkan rupa-Nya (Kej. 1:26,27). Adam dan Hawa menerima kehidupan
mereka sebagai hasil karya agung Allah. Kerumitan tubuh fisik kita menyisakan
satu kesaksian yang paling kuat terhadap kebijaksanaan dan keagungan Pencipta
kita.
Baca catatan Alkitab tentang penciptaan Hawa (Kejadian
2:21-25). Bagaimanakah Anda menjelaskan jenis hubungan antara mereka
sebagaimana digambarkan dalam catatan ini?
Kejadian 2:21-25
2:21. Lalu TUHAN
Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil
salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
2:22 Dan dari
rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang
perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
2:23 Lalu
berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
2:24 Sebab itu
seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
2:25 Mereka
keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Mungkin yang paling nyata dari catatan ini
adalah bagaimana kedua insan ini diikat bersama-sama dengan begitu
intim dan erat. Allah menciptakan perempuan dari tubuh laki-laki; secara
harfiah mereka adalah sedaging dan sedarah.
Kemudian Adam berkobar dengan apa yang
disebut "lagu cinta" pertama atau "puisi cinta" pertama
dalam Alkitab, ketika secara terbuka dia menyatakan betapa eratnya mereka
terikat satu sama lain. Dalam Bahasa Ibrani, kata untuk "laki-laki"
yang digunakan dalam ayat 23 adalah ish; kata yang digunakan untuk
"perempuan" adalah ishah, ini juga menunjukkan betapa eratnya
mereka terikat satu sama lain.
Di dalam ayat 24, Alkitab mengatakan bahwa seorang laki-laki akan meninggalkan kedua
orangtuanya dan bersatu dengan istrinya, dan mereka akan menjadi "satu
daging," merupakan indikator yang kuat tentang keintiman mereka. (Beberapa
orang heran, orangtua manakah yang Alkitab bicarakan disini, karena tidak
orangtua waktu itu? Intinya
adalah, Musa menulis catatan ini berabad-abad lamanya sesudah hal itu terjadi,
dan dia menggunakan cerita penciptaan mereka untuk menjelaskan lebih rinci apa
artinya pernikahan itu).
Akhirnya, ketelanjangan mereka juga
menyatakan kedekatan dan keintiman pasangan pertama ini. Apa pun yang
terkandung dalam hubungan mula-mula mereka, tentu yang menjadi bagian utamanya
adalah kisah cinta romantis. Allah tidak menentang kemesraan. Sebaliknya, Dia
menciptakan kita menjadi makhluk yang mampu untuk mengalaminya. Ternyata, hal
itu tampaknya menjadi salah satu unsur utama yang Dia ciptakan di dalam kita.
Cinta romantis
adalah sesuatu yang indah, Allah memberikan karunia itu kepada umat manusia.
Jika Anda dalam hubungan cinta yang sewajarnya, hal-hal apakah yang Anda dapat
lakukan untuk melindunginya dari segala bentuk penyimpangan?
Senin 19 Maret
PERCINTAAN
ALKITABIAH
Meskipun Alkitab meliputi banyak sejarah,
namun di dalamnya terdapat beberapa kisah
percintaan. Ada suatu ikatan kasih sayang yang kuat, antara Abraham dan Sara.
Dia tidak pernah mengganjar Sara selama tahun-tahun kemandulannya. Buktinya,
Sara sendirilah yang menganjurkan agar Abraham mengambil Hagar sebagai
pengganti fungsi istri. Ikatan cinta antara Abraham dan Sara sangat Kuat. Lihat
Kejadian 16.
Terdapat satu pasal yang panjang dalam kitab
Kejadian untuk mencatat perjalanan hambanya Abraham untuk menemukan seorang
Istri bagi Ishak. Seiring kembalinya dia dengan Ribka, catatan yangdiilhami itu
memasukkan kisah cinta yang lain. Lihat Kejadian 24.
Kisah cinta lainnya yang banyak dicatat
dalam Alkitab adalah antara Yakub dan Rahel. Dengan cepat Yakub menunjukkan
responsnya yang hangat kepada Rahel. Selain kitab Kidung Agung, tidak ada contoh
lain dalam Kitab Suci mengenai seorang laki-laki dan perempuan berciuman, tentu
saja bukan sebelum menikah. Dan jika kita mengingat bahwa Allah adalah sumber
inspirasi dari Kitab Suci, dan melalui ilham-Nya kitab Kejadian telah ditulis,
kita diingatkan bahwa Allah adalah romantis, karena Dia memuat kisah cinta dan
ciuman ini dalam Alkitab. Lihat Kejadian 29. (Jika Anda menulis sebuah
buku sejarah meliputi waktu ribuan tahun yang lalu, mencakup penciptaan umat
manusia dan kejatuhannya, mengapa Anda memasukkan kisah cinta ini dengan
rinci?). Di dalam periode sejarah yang dilampirkan dalam kitab Kejadian, pasti
banyak tenggang waktu. Namun, Allah mengilhamkan penyertaan kisah cinta yang
hangat ini.
Tinjau kembali kisah-kisah percintaan ini. Apa pun
cinta yang ada, catatan ini banyak kemiripan dengan cerita-cerita roman dan
kisah cinta di seluruh dunia; yakni, orang-orang ini menghadapi banyak tantangan
dan penderitaan akibat kesalahan satu pihak atau kedua belah pihak. Apakah
beberapa penyimpangan atau kesalahan yang menimbulkan begitu banyak penderitaan
dan luka dalam hubungan-hubungan ini? Yang paling penting, bagaimanakah kita
dapat belajar dari kesalahan-kesalahan mereka?
Sangat disayangkan, banyak yang telah membuat
kesalahan yang serupa, bahkan lebih buruk. Kabar baiknya ialah bahwa Allah
tidak hanya memaafkan, tetapi Dia menyembuhkan. Apa pun kesalahan romantis yang
Anda perbuat, bagaimanakah Anda dapat belajar untuk mencari pengampunan dan
penyembuhan yang berasal dari salib Kristus?
Selasa 20 Maret
KASIH ALLAH
Kitab Kejadian menunjukkan, dari awalnya,
bahwa kasih mesra telah menjadi bagian utama dari pengalaman umat manusia.
Seorang laki-laki dan seorang perempuan, titik. Itu adalah teladan Allah,
bentuk dasar Alkitabiah yang memperagakan bagaimana cinta romantis yang
sesungguhnya.
Sungguh mengagumkan juga, betapa sering Alkitab menggunakan perumpamaan tentang
cinta, tentang pernikahan, untuk menggambarkan jenis hubungan cinta Allah
mencari umat-Nya. Tidak ada hubungan yang lebih intim daripada suami dan istri—kecuali,
mungkin, hubungan pribadi seseorang dengan Allah.
Baca Keluaran 20:5. Kata apakah di situ yang
menyatakan perasaan Allah terhadap umat-Nya? Bagaimanakah kita memahami
kata-kata itu dalam konteks Allah?
20:5 Jangan
sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu,
adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya,
kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
Banyak kali Allah mengungkapkan
kecemburuan-Nya terhadap umat-Nya (lihat juga Kel. 34:14; Ul. 4:24; Yl. 2:18). Kecemburuan ialah sebuah perasaan seorang
pecinta ketika dia pikir bahwa orang yang dicintainya tidak setia kepadanya.
Allah bukanlah satu "kekuasaan" atau pribadi yang tidak ramah, tidak
berperasaan. Dia adalah satu Oknum pribadi yang penuh kasih sayang kepada
keluarga umat manusia. Betapapun sulitnya kita memahami, Allah mencintai kita
dan seperti pecinta yang lain, Dia terluka oleh ketidaksetiaan kita.
Bacalah ayat-ayat berikut ini. Apakah yang ayat
ini katakan? Bagaimanakah ayat-ayat tersebut menolong kita memahami perasaan
Allah terhadap kita? Yes. 43:4; 62:5; Yeh. 16:1-15; Yer. 31:3; Why. 21:9.
Yes. 43:4; 62:5;
43:4 Oleh karena
engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku
memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
62:5 Sebab
seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia
yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang
mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati
atasmu.
Yeh. 16:1-15;
16:1. Lalu
datanglah firman TUHAN kepadaku:
16:2 "Hai
anak manusia, beritahukanlah kepada Yerusalem perbuatan-perbuatannya yang keji
16:3 dan
katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada Yerusalem: Asalmu dan
kelahiranmu ialah dari tanah Kanaan; ayahmu ialah orang Amori dan ibumu orang
Heti.
16:4 Kelahiranmu
begini: Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak
dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garampun engkau tidak digosok
atau dibedungi dengan lampin.
16:5 Tidak
seorangpun merasa sayang kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu
dari rasa belas kasihan; malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang
pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu.
16:6. Maka Aku
lalu dari situ dan Kulihat engkau menendang-nendang dengan kakimu sambil
berlumuran darah dan Aku berkata kepadamu dalam keadaan berlumuran darah itu:
Engkau harus hidup
16:7 dan jadilah
besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang! Engkau menjadi besar dan sudah cukup
umur, bahkan sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah montok,
rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil.
16:8 Maka Aku
lalu dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa
cinta berahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Dengan
sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan ALLAH,
dan dengan itu engkau Aku punya.
16:9 Aku
membasuh engkau dengan air untuk membersihkan darahmu dari padamu dan Aku
mengurapi engkau dengan minyak.
16:10 Aku
mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal
dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari
sutera.
16:11 Dan Aku
menghiasi engkau dengan perhiasan-perhiasan dan mengenakan gelang pada tanganmu
dan kalung pada lehermu.
16:12 Dan Aku
mengenakan anting-anting pada hidungmu dan anting-anting pada telingamu dan
mahkota kemuliaan di atas kepalamu.
16:13 Dengan
demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan halus
dan sutera dan kain berwarna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik, madu
dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu.
16:14 Dan namamu
termasyhur di antara bangsa-bangsa karena kecantikanmu, sebab sangat sempurna
adanya, oleh karena semarak perhiasan-Ku yang Kuberikan kepadamu, demikianlah
firman Tuhan ALLAH."
16:15.
"Tetapi engkau mengandalkan kecantikanmu dan engkau seumpama bersundal
dalam menganggarkan ketermasyhuranmu dan engkau menghamburkan persundalanmu
kepada setiap orang yang lewat.
Yer. 31:3;
31:3 Dari jauh
TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal,
sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.
Why. 21:9.
21:9. Maka
datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh
dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya:
"Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan,
mempelai Anak Domba."
Alkitab secara terbuka mengajarkan bahwa Allah sangat
mencintai semua umat manusia. Ini bukanlah sebuah konsep yang mudah dipahami,
karena konsep Allah, Pencipta alam semesta, bukanlah sebuah konsep yang mudah
dipahami. Bagaimanapun juga, kita hampir tidak dapat mengerti alam semesta secara
keseluruhan; apalagi Oknum yang menciptakannya? Walaupun demikian, dalam waktu
yang sama, Allah tidak hanya mengumumkan kasih-Nya kepada kita, tetapi Dia
telah menunjukkannya kepada kita dalam banyak cara yang luar biasa. Tentu saja,
yang terbesar, adalah salib Yesus dan apa yang terjadi di sana. Bukti apakah
lagi yang kita perlukan dari kasih Allah lebih daripada apa telah diberikan
kepada kita di Golgota?
Pikirkan apa
artinya jika Allah membenci kita atau menjadi acuh tak acuh kepada kita atau
menjadi sama saja seperti kita. Tetapi Alkitab mengatakan bahwa Allah mengasihi
kita. Apakah artinya itu bagi Anda secara pribadi, dan bagaimanakah ide
mengagumkan (bahwa Allah mengasihi kita) mempengaruhi kehidupan Anda?
Rabu 21 Maret
SEBUAH BUKU
ROMAN
Perpustakaan bisa saja dipenuhi dengan
buku-buku yang menangani pertanyaan sulit tentang penderitaan umat manusia,
sulit khususnya bagi mereka yang percaya akan kasih dan kuasa Allah (bagi ateis,
penderitaan adalah semata-mata bagian dari hidup di alam semesta yang jahat dan
tak berarti, jadi tidak ada pertanyaan filsafat yang sulit seperti orang Kristen).
Bagaimanapun, tanpa memahami pertentangan besar antara Kristus dan Setan,
sebagian besar dari buku-buku ini tidak membuat banyak kemajuan (bahkan dengan
mengerti drama kosmik pun, pertanyaan tentang penderitaan sungguh cukup
sulit).
Dan meskipun pertanyaan tentang penderitaan
umat manusia menyentuh segala aspek kehidupan, kita pasti tidak melupakan
kesenangan hidup. Mengapa makanan rasanya sangat enak? Mengapa begitu banyak
lidah yang sangat cocok untuk mencicipi banyak cita rasa yang menggoda di dalam
makanan? Mengapa sangat banyak perbedaan warna? Mengapa mata manusia dapat
tertarik dengan warna-warni yang hidup dan mereka menyukainya? Mengapa senang
dengan seksualitas pernikahan? Untuk alasan reproduksi tentu tidak mengharuskan
jenis kenikmatan yang diperoleh dari aktivitas seksual. Ada beberapa makhluk
hidup yang bereproduksi hanya dengan membelah diri. Bayangkan jika hal itu yang
kita lakukan untuk bereproduksi. Bahkan sekarang, adakalanya manusia
menggunakan metode-metode kehamilan buatan yang tidak melibatkan kenikmatan.
Mengapa kita memiliki ujung-ujung saraf yang tepat yang diperlukan untuk
menikmati kesenangan perasaan, bahkan kebahagiaan seksual?
Jawaban semua pertanyaan itu adalah sama:
Karena Allah telah menjadikan kita seperti itu. Allah menciptakan manusia sebagai
makhluk jasmani yang dapat menikmati kesenangan jasmani.
Kidung Agung membahas topik ini lebih
mendalam. Mengapa buku itu ada di dalam Alkitab? Itu adalah sebuah buku yang berisi
kesenangan romantis belaka. Semua kesenangan seksual dalam kitab itu tidak
terkait dengan melahirkan anak. Kitab itu dengan tegas mengingatkan kita
kesenangan khusus yang Allah rancang dan khususkan untuk suami dan istri. Mata
air cinta romantis yang menggembirakan itu dapat ditelusuri kepada sumbernya di
dalam Allah.
Bacalah sepintas buku Kidung Agung. Apakah yang
dikatakan buku itu kepada Anda mengenai bagaimana Allah memandang
kesenangan daging sesuai dengan konteks itu?
Tentu saja, dibandingkan dengan banyaknya
praktik kasar dan tidak bermoral di sekitar kita, pemikiran orang Kristen
tentang seks, pernikahan, dan kesenangan jasmani pada umumnya kelihatan
ketinggalan zaman, sangat sopan santun dan bersifat membatasi. Tetapi
prinsip-prinsip ini berasal dari Dia yang menciptakan kesenangan jasmani kita,
Dia yang mengetahui bagaimana mereka dapat
menikmati yang terbaik. Siapakah kecuali Allah sendiri yang dapat me-nilai rasa
sakit dan penderitaan yang disebabkan oleh penyalahgunaan pemberian indah ini?
Siapakah yang tidak terkena dampak dari penyalahgunaannya?
Kamis 22 Maret
YESUS DAN KISAH
CINTA
Baca Yohanes
2:1-11. Apakah yang ayat ini katakan
kepada kita mengenai sikap Yesus terhadap pernikahan dan cinta romantis? Apakah
ar-tinya bahwa Dia memberikan
berkat-Nya kepada pesta pernikahan orang
Yahudi yang riuh dan berlarut-larut
seperti itu pada zaman-Nya?
2:1. Pada hari
ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan
murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
2:3 Ketika
mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan
anggur."
2:4 Kata Yesus
kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
2:5 Tetapi ibu
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu,
buatlah itu!"
2:6 Di situ ada
enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi,
masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus
berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh
dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata
Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin
pesta." Lalu merekapun membawanya.
2:9 Setelah
pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak
tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu,
mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki,
2:10 dan berkata
kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah
orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur
yang baik sampai sekarang."
2:11 Hal itu
dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya
dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya
kepada-Nya.
Yesus baru saja kembali dari padang
belantara pencobaan, di mana Dia sendiri telah meminum cawan kesengsaraan. Tetapi
selanjutnya Dia datang untuk memberikan cawan berkat kepada keluarga
manusia dan menahbiskan hubungan hangat kehidupan manusia. Yesus, yang
meresmikan pernikahan pertamadi Eden, sekarang melakukan mukjizat-Nyayang
pertama. Di mana? Di pesta pernikahan.
Pernikahan orang Yahudi di zaman Alkitab
merupakan kesempatan yang mengesankan. Pernikahan di desa kecil Kana di Galilea
bisa jadi peristiwa istimewa tahun itu. Pesta tersebut berlangsung beberapa
hari. Para rabi dan muridnya berhenti belajar. Setiap orang membawa hadiah dan tuan
rumah sangat berharap agar para tamunya dapat menikmati makanan dan minuman
terbaik, serta bersukaria.
Lalu, kalau kehabisan air minum, itu lebih
daripada kekecewaan kecil. Itu merupakan suatu malapetaka. Dan ibu Yesus
datang-untuk menjelaskan keadaan darurat tersebut kepada-Nya. Namun ia tidak
menyarankan sesuatu, tidak juga pasif. Ibu Yesus berbicara kepada para hamba
seisi rumah itu dan meminta kepada mereka, "Apa yang dikatakan kepadamu,
buatlah itu!"
Kemudian Yesus menyuruh para hamba itu
mengisi enam tempayan dengan air. Para arkeologi mengatakan bahwa pada waktu
itu sebuah tempayan penyimpanan dapat menampung 15-25 galon. Jadi paling
sedikit sembilan puluh galon. Para pelajar-pelajar Alkitab menyatakan bahwa
sedikitnya ada seratus dua puluh galon.
Hal berikut yang kita dengar adalah seruan
kegembiraan dalam ucapan selamat kepada mempelai laki-laki, kata mereka:
"Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas
minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik
sampai sekarang" (Yoh. 2:10).
Jika ada empat liter dalam satu galon dan
masing-masing satu liter dapat menghasilkan enam gelas, ukuran yang umum
digunakan pada waktu resepsi pernikahan, total minimum yang tersedia dapat
mencapai 2.160 gelas (90galon x 4x 6, redaksi). Ini artinya 2.160 gelas
minuman yang terbaik disajikan untuk pesta pernikahan kecil di desa terpencil
di Galilea. Di tempat pernikahan itu, Yesus, menuangkan yang terbaik yang
pernah dilihat setiap orang.
Dalam mukjizat ini kita dapat melihat
kuasa kreatif Allah, kuasa yang sama yang menciptakan dunia kita ini. Dan dalam
pelayanan Yesus di bumi, inilah mukjizat pertama dinyatakan dalam konteks
pernikahan.
Cinta romantis
dan pernikahan adalah, pemberian yang terindah dari Allah. Kita harus mengingat
juga, bahwa Yesus tidak pernah menikah, jadi Dia meninggalkan contoh yang
menunjukkan bahwa tidak setiap orang harus menikah. Orang yang
tidak menikah dapat menikmati hidup sepenuhnya dan produktif serta gembira
sebagaimana orang yang menikah.
Jumat 23 Maret
PENDALAMAN: Dalam Perjanjian Lama maupun
Baru, pemikahan digunakan untuk menggambarkan kelembutan dan ikatan suci yang
terbentuk antara Kristus dan umat-Nya. Bagi Yesus, kegembiraan pesta pemikahan merujuk
kepada kebahagiaan pada hari ketika Dia akan membawa mempelai perempuan-Nya ke
rumah Bapa, dan umat yang ditebus bersama Penebus akan duduk bersama-sama dalam
jamuan pemikahan Anak Domba. Dia berkata, "Sebab seperti seorang muda
belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau
akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat
pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu" (Yes.
62:5), "Engkau tidakakan disebut lagi 'yang ditinggalkan...'" (ayat4). "Tetapi
engkau akan dinamai 'yang berkenan kepada-Ku'... sebab TUHAN telah berkenan
kepadamu... demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu" (ayat 4,5). "la
membaharui engkau dalam kasih-Nya, la bersorak-sorak karena engkau dengan
sorak-sorai" (Zef. 3:17).
Kitab Suci menyimpulkan dengan tema agung
yang sama. Ketika penglihatan tentang hal-hal surgawi diberikan kepada Rasul
Yohanes, dia menulis: "Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau
air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: 'Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap
sedia. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang
berkilau-kilauan dan yang putih bersih!... Berbahagialah mereka yang diundang
ke perjamuan kawin Anak Domba.'... Perkataan ini adalah benar,
perkataan-perkataan dari Allah." (Why 19:6-9).
PERTANYAAN UNTUK
DIDISKUSIKAN:
1. Kebiasaan apakah dalam kehidupan sosial
dan kebudayaan Anda yang mudah sekali menuntun Anda kepada penyalahgunaan
kenikmatan fi-sik yang Allah telah berikan kepada kita? Bagaimanakah Anda dapat
mendidik yang lain, terutama orang muda, mengenai bahaya penyalahgunaan
pemberian ini? Bagaimanakah Anda dapat menunjukkan kepada mereka bahwa dengan
mengikuti prinsip-prinsip dan hukum yang Allah telah berikan kepada kita,
manusia akan menikmati hidup yang lebih baik daripada jika mereka mengikuti
kebasaan lingkungan sosial yang berlawanan dengan prinsip-prinsip dalam Firman
Allah?
2.
Dalam hukum sipil yang diberikan Allah
kepada Bangsa Israel ada pengingat lain akan sifat romantis Allah. Jenis bulan
madu apakah yang Allah sarankan bagi pasangan yang baru menikah? Ul.. 24:5. Apakah
yang kita buat dengan memberikan waktu itu bagi mereka?
Ul
24:5. Apabila baru saja seseorang mengambil isteri, janganlah ia keluar
bersama-sama dengan tentara maju berperang atau dibebankan sesuatu pekerjaan;
satu tahun lamanya ia harus dibebaskan untuk keperluan rumah tangganya dan
menyukakan hati perempuan yang telah diambilnya menjadi isterinya."
RANGKUMAN: Bagi banyak orang modern, Allah
telah direndahkan menjadi satu "teladan" yang baik. Atau Dia telah
dicairkan menjadi sebuah konsep yang berguna untuk mengorganisir perdamaian
dunia. Dia tidak nampak seperti satu Pribadi yang cinta-Nya dapat kita rasakan.
Tetapi Kitab Suci menyatakan dengan tegas bahwa Allah adalah penyayang yang
penuh kasih mesra. Pikirkan pertentangan yang menimbulkan doktrin-doktrin GMAHK
berbeda.
PRATINJAU PELAJARAN 13
Janji Kedatangan-Nya Kembali
Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: 2
Ptr. 3:1-10, 13; Yoh. 14:2, 3; Dan. 2:44; Ibr. 9:28; Ibr. 11; Why. 6:9-11; Luk.
12:42-48.
AYAT HAFALAN: "Sesungguhnya Aku datang segera dan
Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya"
(Wahyu 22:12).
Pokok Pikiran: Kapankah Yesus datang kembali?
Siapakahyang tahu? Dalam satu segi itu tidaklah penting. Yang penting adalah,
bahwa Dia pasti kembali.
Pada akhir tahun 1990-an, banyak orang mengira
kalau dunia akan berakhir hingga pergantian tahun milenium. Kemudian tahun 2000
telah datang dan telah berjalan. Beberapa orang memperdebatkan bahwa
perhitungan waktu tersebut telah salah dan tahun 2001 adalah permulaan milenium
baru yang tepat. Tetapi, sayangnya, kita masih di sini.
Berbeda dengan tradisi orang Kristen
lainnya, umat Masehi Advent Hari Ketujuh percaya bahwa kedatangan Kristus kedua
kali telah dekat. Bahkan dalam laporan berita pun, reporter sekular
kadang-kadang menggambarkan dunia ini sudah semakin dekat kepada beberapa
krisis besar, baik politik, lingkungan hidup, ekonomi, militer, atau kombinasi
dari semuanya. Seseorang tidak perlu menjadi nabi Alkitabiah agar dapat melihat
bahwa dunia ini sudah berada di tepi jurang malapetaka.
Tidak satu pun dari hal ini harus
mengejutkan kita; bagaimanapun, setiap nubuatan Alkitab tentang akhir zaman
telah melukiskan sebuah gambaran yang suram untuk dunia ini sebelum kedatangan
Kristus kedua kali. Dan keadaan itu-lah sebenarnya yang sedang terjadi di dunia
di mana kita hidup.
Kapankah Yesus datang kembali? Kita tidak
tahu. Yang kita ketahui adalah bahwa Dia pasti datang, dan itulah yang penting.
*Pelajari
pelajaran pekan ini untuk persiapan hari Sabat, 31 Maret.
No comments:
Post a Comment