Janji Doa
Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kol.
4:2; Rm. 12:12; Mat. 26:34-44; Ibr. 11:6; Yak. 4:2; Yoh. 14:15; 1 Tes. 4:3.
AYAT HAFALAN: "Di waktu petang, pagi
dan tengah hari aku cemas dan menangis; dan la mendengar suaraku" (Mazmur
55:18).
Pokok Pikiran: Di dalam banyak ayat Alkitab Tuhan
memanggil kita untuk berdoa karena doa ialah bagian penting dari perjalanan kita bersama Dia.
Ellen White memberikan kita pernyataan ini
perihal berdoa: "Bapa kita yang di surga menunggu untuk mencurahkan kepada
kita segala berkat-Nya. Hak kitalah mereguk sebanyak-banyaknya dari pancaran
kasih yang tiada batasnya itu. Herannya ialah kita berdoa terlalu sedikit!
Allah bersedia dan mau mendengar doa yang tulus dari anak-anak Allah yang
rendah hati, namun masih juga banyak yang enggan dari antara kita menyatakan
keperluan kita kepada Allah. Bagaimanakah anggapan-anggapan malaikat surga
terhadap makhluk manusia yang lemah dan tidak berdaya, yang selalu dalam
pencobaan, bila Allah yang mempunyai kasih yang tiada batasnya rindu kepada
mereka, siap memberikan lebih banyak daripada yang dapat mereka minta atau
pikirkan, namun demikian mereka itu amat sedikit berdoa dan imannya begitu
kerdil? Malaikat-malaikat di hadapan Allah, mereka gemar dekat hadirat-Nya.
Mereka menganggap hubungan dengan Allah sebagai kegembiraan yang paling tinggi,
sedangkan anak-anak dunia, yang sangat memeriukan pertolongan yang hanya Allah
sendiri dapat berikan, kelihatannya puas berjalan tanpa terang Roh Kudus, yaitu
persekutuan dengan hadirat-Nya."—Step to Christ, hlm. 94. Itulah
kesimpulan dari semuanya, bukan?
*Pelajarilah
Pelajaran Pekan ini untuk persiapan Sabat, 10 Maret.
Minggu 4 Maret
KUASA DOA
Suatu hari, seorang pria muda menerima
sepucuk surat dari mantan teman sekerjanya, seseorang yang telah pensiun
beberapa tahun lebih awal. Kedua pekerja ini tidak akur; pekerja yang telah
pensiun tersebut, dari mulanya, telah memperlakukan temannya itu dengan buruk.
Namun demikian, pekerja itu tetap membuka surat itu dan mulai membacanya. Isi
surat tersebut seperti ini: "Kamu tahu, saya tidak mengerti apa makna doa,
saya tidak pernah melakukannya. Namun, saya tahu, bahwa kita telah disuruh
untuk berdoa. Sepanjang beberapa pekan yang lalu, sementara saya sedang
berdoa, saya sangat terpukul mengingat bagaimana saya memperlakukan kamu pada
waktu itu. Saya menyadari bahwa saya salah, tidak seperti orang Kristen, dan
menjadi kesaksian yang mengerikan bagi iman saya. Saya tahu saya harusnya
menyelesaikan persoalan ini waktu dulu, tetapi dengan tulus saya minta maaf.
Saya harus memohon pengampunan Kristus atas apa yang telah saya lakukan, tidak
peduli betapa tidak berharganya diri saya, dan sekarang saya minta kamu untuk
memaafkan saya."
Dalam banyak hal, cerita ini memberikan
contoh tentang kuasa doa. Itu bukan berarti menyuruh Allah memindahkan gunung,
meskipun hal itu dapat ter-jadi. Malah hal itu dapat menyebabkan suatu
peristiwa yang lebih menakjubkan: dapat mengubah hati manusia.
Sebagaimana seorang menuMs, doa tidak
selalu mudah dipahami. Mengapa harus meminta sesuatu kepada Allah jika Dia
sudah mengetahui sebelumnya? Apakah Allah tidak melakukan sesuatu hal kepada
kita kecuali kita memintanya lebih dulu? Dapatkah doa kita mengubah kehendak
Allah Pencipta?
Meskipun kita tidak memahami bagaimana
cara doa bekerja, satu hal yang pasti: tanpa doa, perjalanan kita dengan Tuhan
pasti menerhui kegagalan.
Baca ayat-ayat berikut. Apakah hal-hal pokok dari
ayat-ayat tersebut?
Mat. 26:41; Luk. 18:1; I Tim. 2:8; 1 Tes.
5:17; 1 Ptr. 4:7; Kol. 4:2; Rm. 12:12.
Mat. 26:41;
26:41
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh
memang penurut, tetapi daging lemah."
Luk. 18:1;
18:1. Yesus
mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus
selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
I
Tim. 2:8;
2:8 Oleh karena
itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan
tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
1 Tes. 5:17;
5:17 Tetaplah
berdoa.
1 Ptr. 4:7;
4:7. Kesudahan
segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang,
supaya kamu dapat berdoa.
Kol. 4:2;
4:2. Bertekunlah
dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.
Rm. 12:12.
12:12
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah
dalam doa!
Tentu saja, sebagai orang Kristen kita
diminta untuk sering berdoa dan berdoa. Di samping itu, barangkali kita tidak
memahami bagaimana sesungguhnya doa itu bekerja. Kebanyakan dari kita tidak
memahami sepenuhnya bagaimana segala sesuatu bekerja, baik itu sekuler maupun
suci. Jika kita menunggu sampai kita paham betul semua pokok yang berhubungan
dengan iman kita, maka hal itu akan sulit menjadi iman, bukankah begitu? Kata
iman itu sendiri menyatakan secara langsung bahwa ada beberapa elemen
melampaui intelektual kita. Tetapi, satu hal, bahwa setiap orang yang berdoa
secara konsisten dan dengan sungguh-sungguh—dan sesuai dengan
kehendak Allah—dapat menyaksikan bahwa doa sanggup mengubah kehidupan kita.
Apakah pemahaman Anda tentang doa?
Bagaimanakah dampaknya terhadap kehidupan Anda? Bagaimanakah jadinya perjalanan
rohani Kekristenan Anda tanpa doa?
Senin 5
Maret
YESUS,
DOA SANG MESIAS
Apakah yang
ayat-ayat ini ajarkan kepada kita mengenai Yesus dan doa? Apakah konteks dari ayat-ayat ini?
Luk 3:21,22
3:21. Ketika
seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan
sedang berdoa, terbukalah langit
3:22 dan
turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah
suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku
berkenan."
Luk. 9:28, 29
9:28. Kira-kira
delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan
Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:29 Ketika Ia
sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih
berkilau-kilauan.
Luk. 6:12, 13
6:12. Pada waktu
itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada
Allah.
6:13 Ketika hari
siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka
dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
lbr. 5:7
5:7 Dalam
hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan
ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut,
dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Mat. 14:23
14:23 Dan
setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk
berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
Luk. 22:31, 32
22:31 Simon,
Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
22:32 tetapi Aku
telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau
engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
Mat. 26:34-44
26:34 Yesus
berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum
ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
26:35 Kata
Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku
takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lainpun berkata demikian juga.
26:36. Maka
sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama
Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini,
sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
26:37 Dan Ia
membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih
dan gentar,
26:38 lalu
kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya.
Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
26:39 Maka Ia
maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau
sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah
seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
26:40 Setelah
itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur.
Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam
dengan Aku?
26:41
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh
memang penurut, tetapi daging lemah."
26:42 Lalu Ia
pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan
ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah
kehendak-Mu!"
26:43 Dan ketika
Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah
berat.
26:44 Ia
membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan
mengucapkan doa yang itu juga.
Yesus, Anak Allah yang tak bernoda, Seorang
yang tanpa dosa, tanpa kesalahan, Seorang yang hidup dalam keselarasan yang sempuma
dengan kehendak Bapa, sangat nyata
memiliki kehidupan yang penuh dengan kuasa doa. (Ayat di atas bahkan belum termasuk doa Yesus di
Yohanes 17). Jika Yesus perlu berdoa agar dapat mengatasi hal-hal yang Dia hadapi, seberapa
banyakkah harusnya kita memerlukannya?
Teladan Kristus dalam hal berdoa sangat jelas menyatakan betapa pentingnya doa dalam perjalanan
kita dengan Tuhan. Sangat sulit membayangkan seseorang yang mempunyai hubungan dengan
Allah tanpa doa. Jika komunikasi sangat penting untuk meningkatkan sebuah
hubungan dengan orang
lain, seberapa pentingkah itu dalam hubungan dengan Allah? Yesus memberikan kita sebuah teladan. Terserah
kita, apakah kita mau memilih untuk mengikutinya.
Seberapa
konsistenkah kehidupan doa Anda? Seberapa mudahkah anda mengalihkan perhatian dari doa? Apakah Anda berdoa
secara tepat atau hanya ketika Anda dalam masalah?
Bagaimanakah Anda dapat belajar membuat doa lebih utama dalam seluruh perjalanan
Anda dengan
Tuhan?
Selasa 6 Maret
DOA IMAN
"Tetapi
tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa
berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahvva Allah
memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia" (lbr. 11:6). Prinsip penting apakah yang diajarkan ayat
ini kepada kita mengenai apa yang diperlukan dalam doa dan apakah artinya itu
bagi kita?
Dalam satu pengertian, doa ialah sebuah
jalan untuk datang kepada Allah, membuka diri sendiri naik kepada-Nya. Kita
berdoa bukan supaya Allah mengetahui segala sesuatu yang kita perlukan. Perihal
doa, Yesus sendiri berkata, bahwa "Bapamu mengetahui apa yang kamu
perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya" (Mat. 6:8). Kita berdoa
karena doa adalah sebuah cara melatih iman kita kepada Allah. Artinya hal itu
membuat iman kita semakin kuat, lebih nyata, dan praktis. Siapakah yang tidak
mengalami bagaimana doa yang sungguh-sungguh, doa yang teguh, yang dipanjatkan
dengan rasa yakin, telah menumbuhkan iman dan memperdalam hubungan dengan
Allah?
Doa adalah satu cara untuk menolong
mengosongkan diri dari diri. Suatu cara untuk mati terhadap diri setiap hari.
Suatu cara untuk berhubungan kembali dengan Allah dalam taraf yang sangat
pribadi. Suatu cara untuk mengingatkan Anda bahwa Anda bukan milik Anda
sendiri, bahwa Anda telah dibeli dengan harga yang mahal; dan jika Anda
berpikir demikian, maka Anda akan remuk dan mati dalam sebuah dunia yang penuh
dengan kuasa-kuasa dan kekuatan yang dapat dengan sekejap menginjak-injak Anda
menjadi debu.
Sangat sering
kita mendengar ungkapan, "mencari Tuhan dalam doa." Apakah makna
ungkapan ini bagi Anda? Lihat
Dan. 9: 3, 4; Za. 8:21.
Dan. 9: 3, 4;
9:3 Lalu aku
mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil
berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu.
9:4. Maka aku
memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: "Ah Tuhan,
Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia
terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!
Za. 8:21
8:21 Dan
penduduk kota yang satu akan pergi kepada penduduk kota yang lain, mengatakan:
Marilah kita pergi untuk melunakkan hati TUHAN dan mencari TUHAN semesta alam!
Kamipun akan pergi!
Untuk pengertian yang luas, setiap doa
adalah tindakan iman. Siapakah yang dapat melihat doa-doa mereka sampai ke
surga? Siapakah yang dapat melihat Allah menerima doa tersebut? Sering kita
berdoa tanpa melihat hasil-hasilnya datang segera, namun, kita tetap beriman
bahwa Allah mendengarkan dan akan menjawab dengan cara yang terbaik. Doa adalah
sebuah tindakan iman yang mana kita menjangkau melampaui apa yang kita lihat atau
rasakan atau bahkan betul-betul jauh dari pemahaman kita.
Seberapa
banyakkah doa Anda yang dihafalkan dan statis, bukan dari perasaan hati Anda
yang paling dalam? Bagaimanakah Anda dapat mengubahnya menjadi doa yang
sungguh-sungguh dari segenap hati?
Rabu 7
Maret
KARENA KAMU
TIDAK MEMINTA
Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan
orang-orang yang berdoa adalah, "Bisakah doa-doa saya benar-benar
menggerakkan Allah untuk melakukan sesuatu yang Dia tidak ingin
melakukannya?" Itu adalah suatu pertanyaan yang logis. Untuk menjawab,
kita hanya dapat meneliti Firman Tuhan dan melihat apa yang
dikatakannya.
Baca Yakobus
4:2; Lukas 11:9; Yakobus 5:16-18. Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini
mengenai doa kita dan tindakan Allah terhadap doa kita?
Yakobus 4:2;
4:2 Kamu
mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu
iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu
berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
Lukas 11:9;
11:9 Oleh karena
itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka
kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Yakobus 5:16-18
5:16 Karena itu
hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
5:17 Elia adalah
manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya
hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam
bulan.
5:18 Lalu ia
berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.
Betapapun banyak doa mengubah kita, dan
berdampak kepada hubungan kita dengan Allah dan dengan orang lain, Alkitab
dengan jelas sekali menyatakan bahwa doa kita mempengaruhi tindakan Allah. Kita
meminta dan Dia merespons, dengan satu cara atau cara yang lain.
Baca Kejadian
18:22-33. Bagaimanakah kita melihat di sini prinsip ini berlaku?
18:22 Lalu
berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham
masih tetap berdiri di hadapan TUHAN.
18:23. Abraham
datang mendekat dan berkata: "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar
bersama-sama dengan orang fasik?
18:24 Bagaimana
sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan
melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh
orang benar yang ada di dalamnya itu?
18:25 Jauhlah
kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama
dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang
fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi
tidak menghukum dengan adil?"
18:26 TUHAN
berfirman: "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku
akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka."
18:27 Abraham
menyahut: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan,
walaupun aku debu dan abu.
18:28 Sekiranya
kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan
memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?" Firman-Nya: "Aku
tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana."
18:29 Lagi
Abraham melanjutkan perkataannya kepada-Nya: "Sekiranya empat puluh
didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian
karena yang empat puluh itu."
18:30 Katanya:
"Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya
tiga puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat
demikian, jika Kudapati tiga puluh di sana."
18:31 Katanya:
"Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya
dua puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan
memusnahkannya karena yang dua puluh itu."
18:32 Katanya:
"Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja.
Sekiranya sepuluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan
memusnahkannya karena yang sepuluh itu."
18:33 Lalu
pergilah TUHAN, setelah Ia selesai berfirman kepada Abraham; dan kembalilah
Abraham ke tempat tinggalnya.
Sekali lagi, apa pun kesulitan-kesulitan
filsafat yang terkait dengan pemahaman terhadap kebenaran ini, Allah akan
menjawab doa umat manusia. Dia berkata bahwa Dia akan menjawab doa kita, dan
dengan demikian kita harus mempercayai Dia atas Firman-Nya.
"Dan
umat-Ku, yang atasnya nama-Ku
disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari
jalan-jalannya yang jahat, maka
Aku akan mendengar dari sorga
dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka" (2 Taw. 7:14). Apakah yang ayat ini
ajarkan kepada kita tentang doa?
Namun, perhatikan, bahwa Allah tidak akan memulihkan negeri mereka hanya
karena mereka memintanya. Mereka terpanggil untuk berdoa, tetapi doa hanyalah
satu aspek dari kebangunan iman yang harus mereka alami.
Barangkali contoh yang paling penting
mengenai prinsip ini adalah: "Jika kita mengaku dosa kita, maka la adalah
setia dan adil, sehingga ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan" (1 Yoh. 1:9). Di sini, kita melihat
suatu hubungan yang kuat antara doa (dalam hal ini penga-kuan) dan tindakan
Allah dalam kehidupan kita. Kita mengakui dosa-dosa kita, dan Dia
mengampuninya, yang juga suatu proses di mana Dia menyucikan kita dari segala
kejahatan. Pemikiran yang jelas tersirat di sini adalah bahwa jika kita tidak
berdoa, tidak mengakui dosa kita, maka kita tidak diampuni. Dalam hal ini,
tentu saja, Allah bertindak dalam merespons doa-doa kita.
Kamis 8 Maret
MEMENUHI
SYARAT-SYARAT
Seseorang duduk di satu restoran, menyantap
satu porsi besar makanan berlemak dan satu botol minuman soft drink. Kemudian
ditutup dengan semangkuk besar es krim cokelat dan gula-gula rasa pedas. Malam
itu, sebelum tidur (setelah memakan beberapa makanan kecil), dia bertelut untuk
berdoa. Bagian dari doanya adalah, "Ya, Tuhan, tolonglah saya untuk
menurunkan berat badan saya."
Apakah yang salah dengan cerita ini?
Kenyataannya ialah, kita dapat
mengharapkan Allah menjawab doa kita, tetapi di dalam proses itu ada hal-hal
yang perlu kita lakukan. Telah dikatakan bahwa kita harus menghidupkan
doa-doa kita; artinya, kita perlu melakukan segala sesuatu yang dapat kita
lakukan, sekuat tenaga kita, untuk melihat jawaban doa kita. Ini bukanlah
humanisme, maupun suatu bentuk kekurangan iman. Sebaliknya, itulah bagian dari
bagaimana hidup dengan iman.
"Jika hati kita berpaling kepada
kejahatan, jika kita bergantung kepada sesuatu dosa yang kita sadari, maka
Tuhan tidak akan mendengar kita; tetapi doa orang yang menyesal dan bertobat
dan hancur hatinya selalu diterima. Jika se-muayangdiketahui salah telah
diluruskan, barulah kita bisa percaya bahwa Allah akan menjawab segala
permohonan kita. Jasa kita tidak pernah membuat kita berkenan di hadapan Allah;
hanya kebajikan Yesus yang menyelamatkan kita, darah-Nya yang akan menyucikan
kita; namun demikian kita mempunyai satu tugas untuk memenuhi syarat-syarat
penerimaan."—Ellen White, Kebahagiaan Sejati, hlm. 108.
Dia tidak mengatakan bahwa kita harus
menjadi sempurna agar doa-doa kita dijawab. Dia juga menjelaskan bahwa penerimaan
kita pada Allah tidak didasarkan atas kita atau kebaikan kita tetapi hanya oleh
jasa-jasa Kristus bagi kita. Dia mengatakan bahwa kita harus berada dalam sikap iman, kerendahan hati dan berserah
pada kehendak Allah agar Dia dapat bekerja dalam kehidupan kita.
Bagaimanakah ayat-ayat berikut ini menolong kita
memahami apa artinya "memenuhi syarat-syarat?"
(Lihat lbr. 10:38; Ul
4:29; Luk. 9:23; Yoh. 14:15; 1 Tes. 4:3).
lbr. 10:38
10:38 Tetapi
orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri,
maka Aku tidak berkenan kepadanya."
Ul
4:29;
4:29 Dan baru di
sana engkau mencari TUHAN, Allahmu, dan menemukan-Nya, asal engkau menanyakan
Dia dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.
Luk. 9:23;
9:23 Kata-Nya
kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Yoh. 14:15;
14:15.
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
1 Tes. 4:3
4:3 Karena
inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
Barangkali, dari semua kondisi kita yang memerlukan
doa yang efektif, terutama adalah kesadaran kita akan keperluan kita,
ketidakberdayaan kita, kesadaran kita bahwa kita adalah orang berdosa yang memerlukan kasih karunia dan bahwa
pengharapan kita hanya di dalam Tuhan, yang telah melakukan begitu banyak untuk
kita. Menjadi orang yang sombong, bergantung pada diri sendiri, puas diri
adalah resep untuk kehancuran kehidupan rohani.
Hal-hal apakah
yang sedang Anda doakan dengan sungguh-sungguh? Sementara Anda berdoa, tanya
diri Anda sendiri, apakah yang dapat saya lakukan dengan cara yang berbeda yang
dapat menolong terkabulnya doa saya untuk
sesuatu yang saya sangat perlukan?
Jumat 9 Maret
PENDALAMAN: "Doa adalah nafas jjwa.
Itu adalah rahasia kuasa rohani. Tidak ada sarana kasih karunia lain yang dapat
menggantikan, dan membuat kesehatan jiwa terpelihara. Doa membawa hati dekat
kepada Sumber kehidupan, dan menguatkan persendian dan otot pengalaman
keagamaan."—Ellen White, Pelayan Injil, hlm. 226.
"Apabila kita belum menerima pada
waktunya perkara-perkara yang kita mohonkan, baiklah kita senantiasa yakin
bahwa Tuhan mendengar dan akan menjawab doa-doa kita. Pandangan kita pendek dan
kita pun amat banyak kesalahan sehingga kadang-kadang kita memohon hal-hal yang
tidak menjadi satu berkat bagi kita, dan Bapa kita yang di surga dengan kasih
menjawab doa-doa kita dengan memberikan kepada kita.yang terbaik—yang
pasti kita sendiri akan mendambakannya apabila dengan terang Ilahi kita dapat
melihat segala perkara sebagaimana adanya. Apabila doa-doa kita nampaknya tidak
dijawab, baiklah kita berpaut pada janji itu; karena akan tiba waktunya untuk
dijawab, dan kita akan menerima berkat yang amat kita perlukan. Tetapi menuntut
agar doa kita dijawab dengan cara tertentu dan sesuai dengan keinginan kita
merupakan iman tanpa alasan yang benar. Allah amat bijaksana sehingga tidak
mungkin berbuat salah, dan terlalu berkemurahan untuk menahankan sesuatu yang
baik bagi mereka yang berjalan dalam kebenaran. Karena itu janganlah takut
berharap pada-Nya walaupun Anda tidak segera mendapat jawab atas
doa-doamu."—Ellen White, Kebahagiaan Sejati, hlm. 108, 109.
PERTANYAAN UNTUK
DIDISKUSIKAN:
1.
Apakah
yang Anda katakan kepada seseorang yang bertanya, "Mengapa harus berdoa,
jika Allah mengetahui segala sesuatu sebelumnya?"
2. Siapakah
yang tidak bergumul dengan pertanyaan tentang doa yang dijawab dan yang tidak
dijawab? Misalnya, seseorang berdoa agar mobil mereka tidak rusak dalam
perjalanan dan ketika mobil mereka tidak rusak, mereka menghubungkannya dengan
jawaban doa. Ini baik. Tetapi apakah yang Anda katakan kepada seseorang yang juga
berdoa, agar anak mereka tidak meninggal, namun anak itu meninggal?
Bagaimanakah kita memahami arti semua ini? Atau dapatkah kita menghadapinya?
3.
Apakah peran Roh Kudus dalam kehidupan doa
kita? Bayangkan dalam kelas beberapa orang baru datang dan mereka bertanya:
"Dapatkah Anda mengajarkan saya apa arti doa? Bagaimanakah seharusnya
saya berdoa? Mengapa saya harus berdoa? Dan apakah seharusnya yang saya
harapkan ketika saya berdoa, dan apakah seharusnya yang tidak saya harapkan?
Bagaimanakah Anda menjawab mereka?
RANGKUMAN: Tentu saja, ada banyak hal
mengenai doa yang tidak dapat kita pahami. Tetapi satu hal yang pasti yang
perlu diketahui oleh mereka yang berdoa adalah: Bahwa doa akan mengubahkan
kehidupan Anda, dan menjadi-kan Anda lebih baik, juga.
No comments:
Post a Comment