Alkitab dan Sejarah
Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Mzm. 104:1-9; Why. 1:1-3; 2 Ptr.
1:21; Dan. 2; Why. 12:7-17; Rm. 16:20; 2 Kor. 5:17-19.
AYAT HAFALAN: "Aku adalah Alfa dan
Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang,
Yang Mahakuasa" (Wahyu 1:8).
Pokok Pikiran: Allah kita bekerja dalam sejarah dan
melaluisejarah, di dalam dan melalui sejarah Dia telah memberikan kita bukti yang
kuat untuk iman kita.
Apakah sejarah manusia merupakan rentetan
peristiwa yang tidak berarti, atau adakah petunjuk ke arah tujuan tertentu,
yang semuanya sesuai dengan rencana? Alkitab jelas menyatakan bahwa yang
terakhir itu benar. Penulis Alkitab Perjanjian Lama dan Baru menegaskan bahwa
Allah mengatur sejarah dan menyatakan diri-Nya sendiri dalam sejarah itu.
Namun, tidak semua sejarah menyatakan
kehendak Allah: Manusia bebas untuk membuat pilihan buruk, pilihan-pilihan yang
mempengaruhi sejarah. Intinya adalah bahwa karena Allah bekerja melalui sejarah bukan
berarti Dia yang menyebabkan itu semua terjadi. Malahan, itu berarti bahwa
meskipun manusia penuh dengan akal bulus dan kejahatan, Allah ada di sana,
melakukan kehendak-Nya dan kemudian Dia akan membawa sejarah manusia kepada
suatu akhir yang agung dan mulia.
Umat Kristen yang Alkitabiah percaya bahwa
para penulis Alkitab bekerja menurut kerangka yang telah dinyatakan Allah dan
kemudian Dia mengilhami mereka untuk menulis kejadian yang paling signifikan
dalam sejarah manusia. Bahkan Allah sering menyediakan tafsiran dari
kejadian-kejadian ini sehingga kita dapat memahami apa yang penulis itu
maksudkan.
Pekan ini kita akan menyelidiki sedikit
bagaimana Allah telah bekerja di dalam dan melalui sejarah dunia.
*Pelajarilah
Pelajaran Pekan ini untuk persiapan Sabat, 3 Maret.
Minggu 26 Februari
MASA LALU DAN MASA
YANG AKAN DATANG
Sejarah dunia biasanya diajarkan sebagai
sejarah peradaban. Fakta-fakta yang signifikan umumnya merupakan suatu hal yang
telah mempunyai hubungan dengan perkembangan peradaban saat itu. Beberapa orang
berpenda-pat bahwa persoalan manusia adalah seperti, alam lainnya, berupa
siklus yang bergerak terus-menerus melalui rantai kelahiran, pertumbuhan,
kedewasaan, kerusakan, dan kematian, dalam suatu rentetan yang tidak mempunyai
permulaan atau akhir yang signifikan.
Perputaran jarum jam dapat seakan-akan
seperti tangan yang berputar balik terus-menerus, kedua hal ini dapat memberikan ilusi bahwa waktu
itu berulang-ulang dalam satu lingkaran. Tetapi ini bukanlah kenyataan. Terbukti
bahwa kehidupan umat manusia bergerak dalam sebuah garis, bukan dalam sebuah
lingkaran yang diperbarui. Waktu, sesuai dengan Alkitab, adalah jalan satu
arah.
Apakah yang
penulis Alkitab katakan mengenai awal dan akhir sejarah umat manusia? Kej. 1:1; Ayub 38:1-7; Mzm. 104:1-9; Why.
1:1-3, 19; 21:1-6.
Kej. 1:1;
1:1. Pada
mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
Ayub 38:1-7;
38:1. Maka dari
dalam badai TUHAN menjawab Ayub:
38:2
"Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang
tidak berpengetahuan?
38:3 Bersiaplah
engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu
Aku.
38:4. Di manakah
engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai
pengertian!
38:5 Siapakah
yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? --Atau siapakah
yang telah merentangkan tali pengukur padanya?
38:6 Atas apakah
sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya
38:7 pada waktu
bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah
bersorak-sorai?
Mzm. 104:1-9;
104:1. Pujilah
TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian
keagungan dan semarak,
104:2 yang
berselimutkan terang seperti kain, yang membentangkan langit seperti tenda,
104:3 yang
mendirikan kamar-kamar loteng-Mu di air, yang menjadikan awan-awan sebagai
kendaraan-Mu, yang bergerak di atas sayap angin,
104:4 yang
membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai
pelayan-pelayan-Mu,
104:5 yang telah
mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya
dan selamanya.
104:6 Dengan
samudera raya Engkau telah menyelubunginya; air telah naik melampaui
gunung-gunung.
104:7 Terhadap
hardik-Mu air itu melarikan diri, lari kebingungan terhadap suara guntur-Mu,
104:8 naik
gunung, turun lembah ke tempat yang Kautetapkan bagi mereka.
104:9 Batas
Kautentukan, takkan mereka lewati, takkan kembali mereka menyelubungi bumi.
Why. 1:1-3, 19;
21:1-6
1:1. Inilah
wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya
kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya
yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
1:2 Yohanes
telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh
Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
1:3.
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat
ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah
dekat.
1:19 Karena itu
tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang
akan terjadi sesudah ini.
21:1. Lalu aku
melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi
yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
21:2 Dan aku
melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah,
yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:3 Lalu aku
mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah
Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka.
Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
21:4 Dan Ia akan
menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak
akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala
sesuatu yang lama itu telah berlalu."
21:5 Ia yang
duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu
baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini
adalah tepat dan benar."
21:6 Firman-Nya
lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang
Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari
mata air kehidupan.
Sejarah manusia bukanlah berupa lingkaran
yang tidak ada ujung pangkalnya. Sejarah manusia mempunyai permulaan tertentu,
menuju suatu masa depan yangmulia. Sejarah manusia memiliki maksud, dan tujuan.
Secara normal Anda tidak bisa mendapat inti dari sebuah cerita sebelum Anda
mencapai akhirnya. Selalu ada kejutan di bagian akhir, apalagi di dalam
cerita-cerita terbaik. Lalu, bagaimanakah orang yang masih ada di kosmik ini, dapat
mengetahui inti dari cerita kosmik? Dalam hal ini, kita mengetahuinya karena
Allah telah menyatakannya kepada kita melalui nabi-nabi-Nya.
Sudah barang tentu, kita sedang berbicara
mengenai wahyu Ilahi. Allah kita mengetahui masa depan, Dia mengetahui semua
kemungkinan pilihan yang dapat dibuat manusia dengan bebas, dan Dia telah
memberitahukan kepada kita bagaimana itu akan berakhir nanti, apa pun keputusan
yang kita buat.
Bagaimanakah
wahyu atau penyataan ini dijelaskan dalam kitab Perjanjian Baru? 2 Ptr. 1:21.
1:21 sebab tidak
pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus
orang-orang berbicara atas nama Allah.
Jika kita percaya kepada Firman Allah,
kita bisa tahu bahwa Allah mengetahui akhir cerita kosmik ini dan Dia telah
menyatakannya kepada kita. Dia bukan hanya Tuhan untuk masa lampau dan sekarang,
Dia juga adalah Tuhan atas masa yang akan datang. Dengan demikian kita dapat
percaya bahwa masa depan akan terbuka sebagaimana Dia telah katakan.
Seberapa
mudahkah memprediksi masa depan? Seberapa seringkah Anda telah salah prediksi?
Kabar baiknya ialah bahwa Allah tahu masa depan, senantiasa mengetahui semua yang akan terjadi. Bagaimanakah Anda dapat
terhibur oleh kenyataan bahwa Allah yang penyayang mengetahui semua yang akan
terjadi dalam perjalanan hidup kita?
Senin 27 Februari
PARA NABI SEBAGAI
SEJARAWAN
Di seluruh tulisan Alkitab, para nabi
menggunakan ungkapan, "Firman Allah" (atau "Demikianlah Firman
Allah, Allah berfirman, dst). Singkatnya, apa yang mereka mau katakan adalah, bukan
aku yang mengatakan kebenaran ini kepada kamu; tetapi Allah yang mengatakannya
melalui aku. Jadi, kamu harus mendengar baik-baik.
Bagaimanakah hal
ini dinyatakan dalam ayat berikut? Yer. 1:14-19.
1:14 Lalu firman
TUHAN kepadaku: "Dari utara akan mengamuk malapetaka menimpa segala
penduduk negeri ini.
1:15 Sebab
sesungguhnya, Aku memanggil segala kaum kerajaan sebelah utara, demikianlah
firman TUHAN, dan mereka akan datang dan mendirikan takhtanya masing-masing di
mulut pintu-pintu gerbang Yerusalem, dekat segala tembok di sekelilingnya dan
dekat segala kota Yehuda.
1:16 Maka Aku
akan menjatuhkan hukuman-Ku atas mereka, karena segala kejahatan mereka, sebab
mereka telah meninggalkan Aku, dengan membakar korban kepada allah lain dan
sujud menyembah kepada buatan tangannya sendiri.
1:17 Tetapi
engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka
segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya
jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!
1:18 Mengenai
Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu,
menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini,
menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan
rakyat negeri ini.
1:19 Mereka akan
memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai
engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."
Pembaca diizinkan melihat proses sejarah
yang menyakitkan bagaimana Ibukota Yerusalem dikuasai oleh Babel, dalam
memenuhi prediksi Allah atas nasib Bangsa Israel. Raja-raja manusia,
jarangpercaya bahwa sejarah bekerja dengan cara ini. Mereka membayangkan bahwa
keputusan pemerintahan mereka membentuk kehidupan rakyat. Akhirnya, mereka
berpikir bahwa merekalah yang berkuasa.
Tetapi Yeremia(dannabi-nabi lain)
menegaskansebaliknya. Para penguasa Israel menemukan bahwa proses sejarah
menuntun bangsa tersebut kepada kehancur-an dan kemudian pembuangan. Kitab
Yeremia ialah satu buku yang mengingatkan kita akan kuasa Firman Allah,
dipenuhi dalam kejadian-kejadian bersejarah.
Bagaimanakah
Yesaya dan Nahum bersaksi tentang hal yang serupa ini? Yes 14:24-27; Nah. 1:5-10.
Yes 14:24-27;
14:24. TUHAN
semesta alam telah bersumpah, firman-Nya: "Sesungguhnya seperti yang
Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah
akan terlaksana:
14:25 Aku akan
membinasakan orang Asyur dalam negeri-Ku dan menginjak-injak mereka di atas
gunung-Ku; kuk yang diletakkan mereka atas umat-Ku akan terbuang dan demikian
juga beban yang ditimpakan mereka atas bahunya."
14:26 Itulah
rancangan yang telah dibuat mengenai seluruh bumi, dan itulah tangan yang
teracung terhadap segala bangsa.
14:27 TUHAN
semesta alam telah merancang, siapakah yang dapat menggagalkannya? Tangan-Nya
telah teracung, siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?
Nah. 1:5-10.
1:5
Gunung-gunung gemetar terhadap Dia, dan bukit-bukit mencair. Bumi menjadi sunyi
sepi di hadapan-Nya, dunia serta seluruh penduduknya.
1:6 Siapakah
yang tahan berdiri menghadapi geram-Nya? Dan siapakah yang tahan tegak terhadap
murka-Nya yang bernyala-nyala? Kehangatan amarah-Nya tercurah seperti api, dan
gunung-gunung batu menjadi roboh di hadapan-Nya.
1:7 TUHAN itu
baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal
orang-orang yang berlindung kepada-Nya
1:8 dan
menyeberangkan mereka pada waktu banjir. Ia menghabisi sama sekali orang-orang
yang bangkit melawan Dia, dan musuh-Nya dihalau-Nya ke dalam gelap.
1:9. Apakah
maksudmu menentang TUHAN? Ia akan menghabisi sama sekali; kesengsaraan tidak
akan timbul dua kali!
1:10 Sebab
merekapun akan lenyap seperti duri yang berjalin-jalin, dimakan habis seperti
jerami kering.
Kuasa Allah yang tidak terbatas yang terlihat dalam sejarah umat manusia
ini, juga ditunjukkan di alam. Contohnya, Mazmur 104, menggambarkan proses alam
yang tidak dapat berdiri sendiri, bukan mekanisme yang secara otomatis berjalan
tetapi lebih kepada sebuah proses yang mana Allah bertindak dalam setiap
kejadian. Alkitab tidak menggambarkan Allah setelah menciptakan dunia ini
kemudian meninggalkan ciptaan-Nya begitu saja, membiarkan semua tunduk
sepenuhnya kepada hukum alam. Memang hukum alam adalah bagian dari cara Allah
menopang dunia ini, tetapi semua hukum ini ada hanya karena Allah menciptakan
dan menopangnya.
Banyak peneliti
menyatakan bahwa dunia terbentuk secara kebetulan saja dan akan berakhir begitu
juga. Karena itu, tidak banyak hal yang berarti kepada setiap pertanyaan yang timbul
(bagaimanakah hal itu ada?). Dari lubuk hati yang dalam, tahukah Anda bahwa
pandangan ini tidak benar?
Selasa 28 Februari
DANIEL
2 DAN PEMELIHARAAN ALLAH DALAM SEJARAH
Jika seseorang percaya bahwa umat manusia
tidak mempunyai kebebasan memilih, maka tidak akan sulit bagi Allah untuk
mengetahui masa depan kare-na semua tindakan manusia sudah ditentukan
sebelumnya. Kenyataannya, pada tahun 1700-an, seorang pria ateis asal Perancis,
berspekulasi bahwa karena seluruh alam semesta, termasuk tindakan-tindakan
manusia, telah ditentukan sebelumnya oleh hukum alam—maka secara teori, jika
seseorang dapat mengetahui semua hukum alam itu dan fungsinya di alam semesta,
maka orang tersebut dapat mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi.
Tentu saja, umat manusia mempunyai
kebebasan bertindak, bebas memilih apa saja. Allah menjadikan kita demikian. Sebagai
makhluk yang dapat mengasihi, kita telah diberikan kebebasan memilih, karena
kasih yang dipaksa tidak akan dapat mengasihi. Supaya kita sanggup mengasihi,
Allah harus menjadikan kita bebas. Namun, kuasa Allah sangat hebat, bahkan
dengan kebebasan memilih yang diberikan kepada manusia, Dia tahu akan masa
depan dengan sempurna, tanpa menghiraukan pilihan-pilihan bebas yang kita buat.
Baca kembali penglihatan di Daniel 2. Dalam hal apakah
satu pasal ini memberikan fakta yang kuat, bahkan "bukti" bahwa Allah
mengetahui masa depan, dan yang jauh sebelumnya, juga?
Pasal ini telah ditulis lebih dari 2600
tahun yang lalu. Lihatlah bagaimana sejarah telah terungkap persis seperti yang
Allah telah prediksi. Dalam satu pe-ngertian, nubuatan ini seharusnya dapat
lebih berarti bagi kita saat ini daripada bagi mereka yang hidup ribuan tahun
lalu. Itu karena kita pada saat ini, dapat melihat kembali pada sejarah, dan
melihat secara tepat bagaimana kerajaan ini datang dan pergi, sebagaimana yang
telah dinubuatkan. Jika Anda membaca nubuatan ini pada masa zaman
Media-Persia, Anda tidak akan dapat melihat kebangkitan dan kejatuhan kerajaan
tersebut sesudahnya. Sekarang, dengan meninjau ke belakang, kita dapat melihat
lebih banyak daripada yang dapat dilihat seseorang zaman dulu. Jadi, nubuatan
menahan suatu kuasa untuk kita yang tidak dapat dihargai oleh orang-orang yang hidup di zaman dulu.
Dan hal yang mengagumkan adalah walaupun
jutaan orang ini, yang hidup selama jangka waktu yang panjang yang digambarkan
dalam Daniel 2, semua bebas bertindak, namun Allah tahu secara pasti apa yang
akan terjadi, kerajaan-kerajaan apa yang akan bangkit dan jatuh. Dengan cara
yang sama Dia juga mengetahui hal-hal yang sebelumnya.
Nabi Daniel benar perihal kebangkitan dan kejatuhan
semua kerajaan ini: Babel, Media-Persia, Yunani, dan Roma, termasuk perpecahan
kerajaan Roma kepada kekuatan yang lebih kecil yang masih ada hingga saat ini.
Beranjak dari sejarah itu, satu-satunya kerajaan yang sisa hanya satu, kerajaan
kekal Allah (Dan. 2:44). Jika
Daniel benar dalam nubuatan ini, bukankah terlalu bodoh jika kita tidak percaya
kepadanya dan kerajaan yang terakhir itu?
Rabu 29 Februari
PERTENTANGAN
BESAR DAN SEJARAHNYA
Betapa semrawut pun kelihatannya, walaupun
nampaknya di luar kendali, sejarah umat manusia tidak terbentang dalam sebuah
kehampaan. Selalu ada cerita di balik itu, sebuah drama, sebuah perjuangan
antara dua prinsip yang berbeda secara radikal. Tentu saja kita sedang
membicarakan mengenai pertentangan besar. Hanya dengan latar belakang itulah
kita dapat mulai memahami sejarah umat manusia dan apa arti semuanya itu.
Bagaimanakah ayat-ayat ini menolong kita memahami
sejarah dunia?
Why. 12:7-17; Ayub 2:1,2; Yes. 14:12-14;
Kej. 3:15; Ef 6:12; Rm. 16:20.
Why. 12:7-17;
12:7 Maka
timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang
melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
12:8 tetapi
mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
12:9 Dan naga
besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh
dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan
malaikat-malaikatnya.
12:10 Dan aku
mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba
keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang
diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita,
yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
12:11 Dan mereka
mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka.
Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
12:12. Karena
itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,
celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam
geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
12:13 Dan ketika
naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan
yang melahirkan Anak laki-laki itu.
12:14 Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia
terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
12:15 Lalu ular
itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu,
supaya ia dihanyutkan sungai itu.
12:16 Tetapi
bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai
yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
12:17 Maka
marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang
lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Ayub 2:1,2;
2:1. Pada suatu
hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga
Iblis untuk menghadap TUHAN.
2:2 Maka
bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis
kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."
Yes. 14:12-14;
14:12 "Wah,
engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah
dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:13 Engkau
yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak
mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di
atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
14:14 Aku hendak
naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
14:15
Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling
dalam di liang kubur.
Kej. 3:15;
3:15 Aku akan
mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan
tumitnya."
Ef 6:12;
6:12 karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Rm. 16:20.
16:20 Semoga
Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu.
Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!
Setan adalah nyata, peperangan itu juga
nyata, dan hanya di Salib dia telah dikalahkan dan kebinasaannya dipastikan.
"Surga memandang Kristus yang
tergantung di salib dengan perasaan sedih dan heran.... Meskipun demikian di
situlah berdiri orang-orang, yang dibentuk menurut peta Allah, bersatu hendak
meremukkan hidup Anak-Nya yang tunggal. Alangkah ngerinya pemandangan itu bagi
semesta alam!
"Agen-agen Setan bersekutu dengan
orang-orang jahat dalam menuntun orang banyak untuk percaya bahwa Kristus
menjadi kepala orang-orang berdosa, dan untuk menjadikan Dia sasaran kebencian
mereka....
"Setan melihat bahwa sasarannya sudah
dirusakkan. Cara kerjanya dipaparkan di hadapan malaikat-malaikat yang tidak
jatuh dan di hadapan semesta alam. la telah menyatakan dirinya sebagai
pembunuh. Oleh menumpahkan darah Anak Allah, ia telah mencabut dirinya sendiri dari simpati makhluk-makhluk surga.... Hubungan simpati
yang terakhir antara Setan dan dunia diputuskan."— Ellen G. White, Alfa
dan Omega, jld. 6, hlm. 412, 413, 414.
Mengapa Setan tidak dibinasakan waktu itu?
"Malaikat-malaikat tidak mengerti
pada saat itu segala perkara yang termasuk dalam pertentangan besar itu.
Prinsip-prinsip yang dipertaruhkan harus dinyatakan lebih sempurna. Dan untuk
kepentingan manusia, adanya Setan harus diteruskan. Baik manusia maupun
malaikat-malaikat harus melihat perbedaan yang mencolok antara Putra terang dan
putra kegelapan. Ia harus memilih siapa yang hendak dilayaninya."—Ellen
G. White, Alfa dan Omega,j\d. 6, hlm. 414.
Apa yang Alkitab dan juga Ellen White
ajarkan, ialah bahwa peristiwa-peristiwadi bumi ini berhubungan dengan
konflikyang lebih luas, pertentangan besar antara Kristus dan Setan.
Pertentangan ini membentuk tenia dasar dari semua yang terjadi di sini, baik
dalam kehidupan pribadi kita maupun dalam serangkaian besar sejarah umat
manusia. Segalanya terbentang dalam konteks pertentangan besar. Dan kabar
baiknya adalah bahwa, sesudah penyaliban, kekalahan Setan dipastikan, dan
peperangan ini pun berakhir, dan berakhir juga semua penderitaan dan perasaan
sakit dan kejahatan dan ketakutan dan ketidakpastian yang memenuhi sejarah umat
manusia.
Kamis 1 Maret
SALIB DALAM SEJARAH
Pemahkah Anda perhatikan bahwa sejarah
dunia terbagi oleh satu peristiwa? Peristiwa itu bukan kebangkitan maupun
kejatuhan dari beberapa kerajaan besar. Bukan pula penemuan sebuah benua baru.
Malahan, sejarah dunia terbagi oleh kematian seorang rabi yang hidup
berpindah-pindah di bagian yang relatif tak dikenal dalam kerajaan raksasa
Roma. Perhatikan jumlah kematian orang-orang Yahudi yang dibunuh oleh
orang Roma, namun kematian yang satu ini bahkan yang lebih menonjol di antara
banyak kematian, akan menjadi satu peristiwa yang membagi sejarah dunia ke
dalam dua zaman yang paling besar.
Kematian itu, tentu saja, adalah kematian
Yesus di kayu salib.
Kita dapat lebih menghargai arti
keselamatan itu, dalam konteks Allah dan sejarah. Di sini, di kayu salib—dengan
kegagalan nyata dari semua umat manusia dan sejarah manusia—terbentang latar
belakang dan arti yang terdalam dari sejarah dunia. Penyaliban menceritakan
semuanya itu kepada kita, dengan mengampuni kita dan menjadikan kita sebagai
anak-anak-Nya, Allah telah membuka sebuah masa depan baru kepada kita, sebuah
masa depan yang mana kita tidak perlu lagi terseret dengan kesalahan yang
sangat besar dari masa lalu atau dari sejarah pribadi kita. Kesalahan ini telah
dibuang jauh oleh Seorang yang "telah memikul dukacita kita dan menanggung
kesengsaraan kita" (Yes. 53:4, NKJV).
Seluruh doktrin keselamatan dapat
dinyatakan dalam satu kalimat ini: Allah menghapuskan rangkaian sejarah kita
yang tak berpengharapan dan menggantikannya dengan sejarah-Nya. Melalui Dia,
sejarah perbudakan dosa berakhir dalam kehidupan kita. Melalui Dia, nodamasa lampau
tidak akan muncul lagi untuk menyalahkan, menyiksa, mencela kita. Sejarah
pribadi kita, yang mana akan menghukum masing-masing kita, telah digantikan
dengan sejarah Yesus yang sempurna. Dengan demikian, di dalam Dia kita tidak
hanya menemukan pembe-basan dari masa lalu kita tetapi janji tentang sebuah masa
depan yang indah. Di salib, Allah menjaminnya, apa pun sejarah kita atau apa
pun yang terjadi dalam sejarah dunia, sebuah masa depan yang baru dan mulia
menantikan kita.
Baca 2 Korintus 5:17-19. Menurut ayat ini apakah yang
telah dilakukan Yesus untuk semua umat manusia? Bagaimanakah peristiwa ini mengubah
sejarah manusia?
2 Korintus 5:17-19
5:17 Jadi siapa
yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang.
5:18 Dan semuanya
ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan
diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
5:19 Sebab Allah
mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran
mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Dosa-dosa kita telah diletakkan di atas
punggung Tuhan Yesus yang mau mati di bawah beban kesalahan manusia dan
kematian-Nya itu memberikan keselamatan kepada kita. Dan janji klimaks-Nya
adalah akan memberi kita sejarah kekal bersama dengan Pengarang sejarah itu.
Masa depan semua manusia dilibatkan. Kedatangan Kristus kedua kali akan
ditentukan. Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru menjanjikan
"langit yang baru dan bumi yang baru."
Jika Anda menerima Kristus, bagaimanakah seharusnya
masa depan Anda berubah, sehingga sejarah masa lalu Anda tidak digunakan untuk
menghukum Anda, tidak peduli betapa pantasnya Anda dihukum?
Jumat 2 Maret
PENDALAMAN: "Alkitab adalah sejarah
paling kuno dan paling bisa dimengerti yang dimiliki manusia. Itu muncul segar
dari mata air kebenaran kekal, dan sepanjang zaman tangan llahi melestarikan
kemurniannya___Hanya dalam firman Allah kita melihat kuasa yang meletakkan dasar
bumi, dan yang membentangkan langit. Hanya di sini kita memperoleh catatan
otentik mengenai asal mula bangsa-bangsa. Hanya di sini diberikan sejarah
tentang suku bangsa kita yang tidak ternoda oleh keangkuhan atau prasangka
manusia.
"Dalam riwayat sejarah manusia
pertumbuhan bangsa-bangsa, kemunculan dan kejatuhan kerajaan, tampaknya
bergantung atas kehendak dan kehebatan manusia. Tampaknya peristiwa-peristiwa
yang terjadi banyak ditentukan oleh kekuasaannya, ambisi atau tingkah lakunya.
Tetapi dalam firman Allah tirai disingkapkan, lalu kita melihat, ke belakang,
ke atas dan sepanjang seluruh permainan dan kontra permainan
kepentingan-kepentingan manusia dan kuasa serta nafsu, perwakilan Oknum maha murah itu, secara diam-diam dan sabar
menyampaikan nasihat atas kehendak-Nya sendiri.
"Alkitab mengungkapkan filsafat
sejarah yarig sejati. . . ."—Ellen G. White, Membina Pendidikan
Sejati, hlm. 159, 160.
PERTANYAAN UNTUK
DIDISKUSIKAN:
1.
Untuk
bertahun-tahun lamanya, ahli filsafat dan teologi berdebat tentangkema-hatahuan
Allah akan masa depan dan kebebasan bertindak manusia. Banyak yang
menganggapnya sebagai hal yang bertentangan. Mereka memperdebat-kan bahwa kita
tidak punya kebebasan dalam bertindak dan Allah pun tidak tahu semua masa
depan. Mengapa, kedua pendapat ini salah? Apakah bukti yang kita miliki dalam
Alkitab bahwa kita mempunyai kebebasan bertindak? Apakah bukti yang kita miliki
bahwa Allah mengetahui masa depan? Kebenaran kedua hal ini pasti ada, bahkan
dengan kebebasan kita, Allah mengetahui peristiwa-peristiwa yang akan datang
sebelum hal itu terjadi. Mengapa tidak ada pertentangan antara kebenaran
tentang kemahatahuan Allah akan masa depan dan kebebasan memilih?
2.
Salah satu serangan Setan yang paling
keras ialah dalam Daniel 2, karena pasal ini membuktikan keberadaan Allah.
Bagian dari serangannya digunakan para pakar untuk memperdebatkan bahwa Daniel
2 telah ditulis sekitar 165 SIM jauh sesudah banyak dari kejadian-kejadian yang
dinubuatkan itu terjadi. Namun, perbedaan pendapat itu telah dihancurkan
dengan nubuatan itu sendiri. Bagaimanakah Daniel dapat memprediksi secara
akurat kehancuran Kerajaan Romawi kepada bangsa-bangsa Eropa modern, yang baru
terjadi setelah 500 atau 600 tahun sesudah 165 SM? Jika prediksi mengagumkan
se-perti itu mengharuskan kemahatahuan llahi tentang masa depan, mengapa kita
tidak percaya pada apa yang dikatakan Alkitab, sebagai penolakan terhadap
pendapat yang terbukti salah oleh nubuatan itu sendiri? Inti keseluruhan dari
ide di atas ialah upaya untuk meniadakan kuasa nubuatan. Sebagaimana yang telah
kita lihat, usaha tersebut gagal, bahkan sangat buruk sekali.
RANGKUMAN: Betapa semrawut pun sejarah
dunia kelihatan, di atas semua itu Allah bekerja sesuai dengan kehendak-Nya,
dan sejarah umat manusia akan berakhir dengan kemuliaan kedatangan Yesus yang
kedua kali.
Pratinjau Pelajaran
10
* 3-9 Maret 2012
Janji Doa
Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kol.
4:2; Rm. 12:12; Mat. 26:34-44; Ibr. 11:6; Yak. 4:2; Yoh. 14:15;
1 Tes. 4:3.
AYAT HAFALAN: "Di waktu petang, pagi
dan tengah hari aku cemas dan menangis; dan la mendengar suaraku" (Mazmur
55:18).
Pokok Pikiran: Di dalam banyak ayat Alkitab Tuhan
memanggil kita untuk berdoa karena doa ialah bagian periling dari perjalanan
kita bersama Dia.
Ellen White memberikan kita pernyataan ini
perihal berdoa: "Bapa kita yang di surga menunggu untuk mencurahkan kepada
kita segala berkat-Nya. Hak kitalah mereguk sebanyak-banyaknya dari pancaran
kasih yang tiada batasnya itu. Herannya ialah kita berdoa terlalu sedikit!
Allah bersedia dan mau mendengar doa yang tulus dari anak-anak Allah yang
rendah hati, namun masih juga banyak yang enggan dari antara kita menyatakan
keperluan kita kepada Allah. Bagaimanakah anggapan-anggapan malaikat surga
terhadap makhluk manusia yang lemah dan tidak berdaya, yang selalu dalam
pencobaan, bila Allah yang mempunyai kasih yang tiada batasnya rindu kepada
mereka, siap memberikan lebih banyak daripada yang dapat mereka minta atau
pikirkan, namun demikian mereka itu amat sedikit berdoa dan imannya begitu
kerdil? Malaikat-malaikat di hadapan Allah, mereka gemar dekat hadirat-Nya.
Mereka menganggap hubungan dengan Allah sebagai kegembiraan yang paling tinggi,
sedangkan anak-anak dunia, yang sangat memeriukan pertolongan yang hanya Allah
sendiri dapat berikan, kelihatannya puas berjalan tanpa terang Roh Kudus, yaitu
persekutuan dengan hadirat-Nya."—Step to Christ, hlm. 94. Itulah
kesimpulan dari semuanya, bukan?
*Pelajarilah
Pelajaran Pekan ini untuk persiapan Sabat, 10 Maret.
Minggu 4 Maret
KUASA DOA
Suatu hari, seorang pria muda menerima
sepucuk surat dari mantan teman sekerjanya, seseorang yang telah pensiun
beberapa tahun lebih awal. Kedua pekerja ini tidak akur; pekerja yang telah
pensiun tersebut, dari mulanya, telah memperlakukan temannya itu dengan buruk.
Namun demikian, pekerja itu tetap membuka surat itu dan mulai membacanya. Isi
surat tersebut seperti ini: "Kamu tahu, saya tidak mengerti apa makna doa,
saya tidak pernah melakukannya. Namun, saya tahu, bahwa kita telah disuruh
untuk berdoa. Sepanjang beberapa pekan yang lalu, sementara saya sedang
berdoa, saya sangat terpukul mengingat bagaimana saya memperlakukan kamu pada
waktu itu. Saya menyadari bahwa saya salah, tidak seperti orang Kristen, dan
menjadi kesaksian yang mengerikan bagi iman saya. Saya tahu saya harusnya
menyelesaikan persoalan ini waktu dulu, tetapi dengan tulus saya minta maaf.
Saya harus memohon pengampunan Kristus atas apa yang telah saya lakukan, tidak
peduli betapa tidak berharganya diri saya, dan sekarang saya minta kamu untuk
memaafkan saya."
Dalam banyak hal, cerita ini memberikan
contoh tentang kuasa doa. Itu bukan berarti menyuruh Allah memindahkan gunung,
meskipun hal itu dapat ter-jadi. Malah hal itu dapat menyebabkan suatu
peristiwa yang lebih menakjubkan: dapat mengubah hati manusia.
Sebagaimana seorang menuMs, doa tidak
selalu mudah dipahami. Mengapa harus meminta sesuatu kepada Allah jika Dia
sudah mengetahui sebelumnya? Apakah Allah tidak melakukan sesuatu hal kepada
kita kecuali kita memintanya lebih dulu? Dapatkah doa kita mengubah kehendak
Allah Pencipta?
Meskipun kita tidak memahami bagaimana
cara doa bekerja, satu hal yang pasti: tanpa doa, perjalanan kita dengan Tuhan
pasti menerhui kegagalan.
Baca ayat-ayat berikut. Apakah hal-hal pokok dari
ayat-ayat tersebut?
Mat. 26:41; Luk. 18:1; I Tim. 2:8; 1 Tes.
5:17; 1 Ptr. 4:7; Kol. 4:2; Rm. 12:12.
Tentu saja, sebagai orang Kristen kita
diminta untuk sering berdoa dan berdoa. Di samping itu, barangkali kita tidak
memahami bagaimana sesungguhnya doa itu bekerja. Kebanyakan dari kita tidak
memahami sepenuhnya bagaimana segala sesuatu bekerja, baik itu sekuler maupun
suci. Jika kita menunggu sampai kita paham betul semua pokok yang berhubungan
dengan iman kita, maka hal itu akan sulit menjadi iman, bukankah begitu? Kata
iman itu sendiri menyatakan secara langsung bahwa ada beberapa elemen
melampaui intelektual kita. Tetapi, satu hal, bahwa setiap orang yang berdoa
secara konsisten dan dengan sungguh-sungguh—dan sesuai dengan
kehendak Allah—dapat menyaksikan bahwa doa sanggup mengubah kehidupan kita.
Apakah pemahaman Anda tentang doa?
Bagaimanakah dampaknya terhadap kehidupan Anda? Bagaimanakah jadinya perjalanan
rohani Ke-kristenan Anda tanpa doa?
selamat sabat, kenapa pelajaran sekolah sabat yg kesepuluh tentang janji doa hanya sampai hari minggu?
ReplyDelete