PELAJARAN 9 TRIWULAN I 2012


Alkitab dan Sejarah

Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Mzm. 104:1-9; Why. 1:1-3; 2 Ptr. 1:21; Dan. 2; Why. 12:7-17; Rm. 16:20; 2 Kor. 5:17-19.

AYAT HAFALAN: "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa" (Wahyu 1:8).

Pokok Pikiran: Allah kita bekerja dalam sejarah dan melaluisejarah, di dalam dan melalui sejarah Dia telah memberikan kita bukti yang kuat untuk iman kita.

Apakah sejarah manusia merupakan rentetan peristiwa yang tidak berarti, atau adakah petunjuk ke arah tujuan tertentu, yang semuanya sesuai de­ngan rencana? Alkitab jelas menyatakan bahwa yang terakhir itu benar. Penulis Alkitab Perjanjian Lama dan Baru menegaskan bahwa Allah mengatur sejarah dan menyatakan diri-Nya sendiri dalam sejarah itu.
Namun, tidak semua sejarah menyatakan kehendak Allah: Manusia bebas untuk membuat pilihan buruk, pilihan-pilihan yang mempengaruhi sejarah. Intinya adalah bahwa karena Allah bekerja melalui sejarah bukan berarti Dia yang menyebabkan itu semua terjadi. Malahan, itu berarti bahwa meskipun manu­sia penuh dengan akal bulus dan kejahatan, Allah ada di sana, melakukan kehendak-Nya dan kemudian Dia akan membawa sejarah manusia kepada suatu akhir yang agung dan mulia.
Umat Kristen yang Alkitabiah percaya bahwa para penulis Alkitab bekerja menurut kerangka yang telah dinyatakan Allah dan kemudian Dia mengilhami mereka untuk menulis kejadian yang paling signifikan dalam sejarah manusia. Bahkan Allah sering menyediakan tafsiran dari kejadian-kejadian ini sehingga kita dapat memahami apa yang penulis itu maksudkan.
Pekan ini kita akan menyelidiki sedikit bagaimana Allah telah bekerja di dalam dan melalui sejarah dunia.
*Pelajarilah Pelajaran Pekan ini untuk persiapan Sabat, 3 Maret.

Minggu 26 Februari
MASA LALU DAN MASA YANG AKAN DATANG

Sejarah dunia biasanya diajarkan sebagai sejarah peradaban. Fakta-fakta yang signifikan umumnya merupakan suatu hal yang telah mempunyai hubungan dengan perkembangan peradaban saat itu. Beberapa orang berpenda-pat bahwa persoalan manusia adalah seperti, alam lainnya, berupa siklus yang bergerak terus-menerus melalui rantai kelahiran, pertumbuhan, kedewasaan, kerusakan, dan kematian, dalam suatu rentetan yang tidak mempunyai permulaan atau akhir yang signifikan.

Perputaran jarum jam dapat seakan-akan seperti tangan yang berputar balik terus-menerus, kedua hal ini dapat memberikan ilusi bahwa waktu itu berulang-ulang dalam satu lingkaran. Tetapi ini bukanlah kenyataan. Terbukti bahwa kehidupan umat manusia bergerak dalam sebuah garis, bukan dalam sebuah ling­karan yang diperbarui. Waktu, sesuai dengan Alkitab, adalah jalan satu arah.

Apakah yang penulis Alkitab katakan mengenai awal dan akhir sejarah umat manusia? Kej. 1:1; Ayub 38:1-7; Mzm. 104:1-9; Why. 1:1-3, 19; 21:1-6.
Kej. 1:1;
1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

Ayub 38:1-7;
38:1. Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:
38:2 "Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan?
38:3 Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
38:4. Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!
38:5 Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? --Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya?
38:6 Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya
38:7 pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai?

Mzm. 104:1-9;
104:1. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian keagungan dan semarak,
104:2 yang berselimutkan terang seperti kain, yang membentangkan langit seperti tenda,
104:3 yang mendirikan kamar-kamar loteng-Mu di air, yang menjadikan awan-awan sebagai kendaraan-Mu, yang bergerak di atas sayap angin,
104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
104:5 yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya.
104:6 Dengan samudera raya Engkau telah menyelubunginya; air telah naik melampaui gunung-gunung.
104:7 Terhadap hardik-Mu air itu melarikan diri, lari kebingungan terhadap suara guntur-Mu,
104:8 naik gunung, turun lembah ke tempat yang Kautetapkan bagi mereka.
104:9 Batas Kautentukan, takkan mereka lewati, takkan kembali mereka menyelubungi bumi.

Why. 1:1-3, 19; 21:1-6
1:1. Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.
1:2 Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
1:3. Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
1:19 Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.

21:1. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

Sejarah manusia bukanlah berupa lingkaran yang tidak ada ujung pangkalnya. Sejarah manusia mempunyai permulaan tertentu, menuju suatu masa depan yangmulia. Sejarah manusia memiliki maksud, dan tujuan. Secara normal Anda tidak bisa mendapat inti dari sebuah cerita sebelum Anda mencapai akhirnya. Selalu ada kejutan di bagian akhir, apalagi di dalam cerita-cerita terbaik. Lalu, bagaimanakah orang yang masih ada di kosmik ini, dapat mengetahui inti dari cerita kosmik? Dalam hal ini, kita mengetahuinya karena Allah telah menyatakannya kepada kita melalui nabi-nabi-Nya.
Sudah barang tentu, kita sedang berbicara mengenai wahyu Ilahi. Allah kita mengetahui masa depan, Dia mengetahui semua kemungkinan pilihan yang da­pat dibuat manusia dengan bebas, dan Dia telah memberitahukan kepada kita bagaimana itu akan berakhir nanti, apa pun keputusan yang kita buat.

Bagaimanakah wahyu atau penyataan ini dijelaskan dalam kitab Perjanjian Baru? 2 Ptr. 1:21.
1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

Jika kita percaya kepada Firman Allah, kita bisa tahu bahwa Allah menge­tahui akhir cerita kosmik ini dan Dia telah menyatakannya kepada kita. Dia bukan hanya Tuhan untuk masa lampau dan sekarang, Dia juga adalah Tuhan atas masa yang akan datang. Dengan demikian kita dapat percaya bahwa masa depan akan terbuka sebagaimana Dia telah katakan.

Seberapa mudahkah memprediksi masa depan? Seberapa seringkah Anda telah salah prediksi? Kabar baiknya ialah bahwa Allah tahu masa depan, senantiasa mengetahui semua yang akan terjadi. Bagaimanakah Anda dapat terhibur oleh kenyataan bahwa Allah yang penyayang menge­tahui semua yang akan terjadi dalam perjalanan hidup kita?

Senin 27 Februari
PARA NABI SEBAGAI SEJARAWAN

Di seluruh tulisan Alkitab, para nabi menggunakan ungkapan, "Firman Allah" (atau "Demikianlah Firman Allah, Allah berfirman, dst). Singkatnya, apa yang mereka mau katakan adalah, bukan aku yang mengatakan kebenaran ini kepada kamu; tetapi Allah yang mengatakannya melalui aku. Jadi, kamu harus mendengar baik-baik.

Bagaimanakah hal ini dinyatakan dalam ayat berikut? Yer. 1:14-19.
1:14 Lalu firman TUHAN kepadaku: "Dari utara akan mengamuk malapetaka menimpa segala penduduk negeri ini.
1:15 Sebab sesungguhnya, Aku memanggil segala kaum kerajaan sebelah utara, demikianlah firman TUHAN, dan mereka akan datang dan mendirikan takhtanya masing-masing di mulut pintu-pintu gerbang Yerusalem, dekat segala tembok di sekelilingnya dan dekat segala kota Yehuda.
1:16 Maka Aku akan menjatuhkan hukuman-Ku atas mereka, karena segala kejahatan mereka, sebab mereka telah meninggalkan Aku, dengan membakar korban kepada allah lain dan sujud menyembah kepada buatan tangannya sendiri.
1:17 Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!
1:18 Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini.
1:19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."

Pembaca diizinkan melihat proses sejarah yang menyakitkan bagaimana Ibukota Yerusalem dikuasai oleh Babel, dalam memenuhi prediksi Allah atas nasib Bangsa Israel. Raja-raja manusia, jarangpercaya bahwa sejarah bekerja dengan cara ini. Mereka membayangkan bahwa keputusan pemerintahan mereka membentuk kehidupan rakyat. Akhirnya, mereka berpikir bahwa merekalah yang berkuasa.
Tetapi Yeremia(dannabi-nabi lain) menegaskansebaliknya. Para penguasa Is­rael menemukan bahwa proses sejarah menuntun bangsa tersebut kepada kehancur-an dan kemudian pembuangan. Kitab Yeremia ialah satu buku yang mengingatkan kita akan kuasa Firman Allah, dipenuhi dalam kejadian-kejadian bersejarah.

Bagaimanakah Yesaya dan Nahum bersaksi tentang hal yang serupa ini? Yes 14:24-27; Nah. 1:5-10.
Yes 14:24-27;
14:24. TUHAN semesta alam telah bersumpah, firman-Nya: "Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana:
14:25 Aku akan membinasakan orang Asyur dalam negeri-Ku dan menginjak-injak mereka di atas gunung-Ku; kuk yang diletakkan mereka atas umat-Ku akan terbuang dan demikian juga beban yang ditimpakan mereka atas bahunya."
14:26 Itulah rancangan yang telah dibuat mengenai seluruh bumi, dan itulah tangan yang teracung terhadap segala bangsa.
14:27 TUHAN semesta alam telah merancang, siapakah yang dapat menggagalkannya? Tangan-Nya telah teracung, siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?

Nah. 1:5-10.
1:5 Gunung-gunung gemetar terhadap Dia, dan bukit-bukit mencair. Bumi menjadi sunyi sepi di hadapan-Nya, dunia serta seluruh penduduknya.
1:6 Siapakah yang tahan berdiri menghadapi geram-Nya? Dan siapakah yang tahan tegak terhadap murka-Nya yang bernyala-nyala? Kehangatan amarah-Nya tercurah seperti api, dan gunung-gunung batu menjadi roboh di hadapan-Nya.
1:7 TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya
1:8 dan menyeberangkan mereka pada waktu banjir. Ia menghabisi sama sekali orang-orang yang bangkit melawan Dia, dan musuh-Nya dihalau-Nya ke dalam gelap.
1:9. Apakah maksudmu menentang TUHAN? Ia akan menghabisi sama sekali; kesengsaraan tidak akan timbul dua kali!
1:10 Sebab merekapun akan lenyap seperti duri yang berjalin-jalin, dimakan habis seperti jerami kering.

Kuasa Allah yang tidak terbatas yang terlihat dalam sejarah umat manusia ini, juga ditunjukkan di alam. Contohnya, Mazmur 104, menggambarkan proses alam yang tidak dapat berdiri sendiri, bukan mekanisme yang secara otomatis berjalan tetapi lebih kepada sebuah proses yang mana Allah bertindak dalam setiap kejadian. Alkitab tidak menggambarkan Allah setelah menciptakan du­nia ini kemudian meninggalkan ciptaan-Nya begitu saja, membiarkan semua tunduk sepenuhnya kepada hukum alam. Memang hukum alam adalah bagian dari cara Allah menopang dunia ini, tetapi semua hukum ini ada hanya karena Allah menciptakan dan menopangnya.

Banyak peneliti menyatakan bahwa dunia terbentuk secara kebetulan saja dan akan berakhir begitu juga. Karena itu, tidak banyak hal yang berarti kepada setiap pertanyaan yang timbul (bagaimanakah hal itu ada?). Dari lubuk hati yang dalam, tahukah Anda bahwa pandangan ini tidak benar?

Selasa 28 Februari
DANIEL 2 DAN PEMELIHARAAN ALLAH DALAM SEJARAH

Jika seseorang percaya bahwa umat manusia tidak mempunyai kebebasan memilih, maka tidak akan sulit bagi Allah untuk mengetahui masa depan kare-na semua tindakan manusia sudah ditentukan sebelumnya. Kenyataannya, pada tahun 1700-an, seorang pria ateis asal Perancis, berspekulasi bahwa karena seluruh alam semesta, termasuk tindakan-tindakan manusia, telah ditentukan se­belumnya oleh hukum alam—maka secara teori, jika seseorang dapat mengeta­hui semua hukum alam itu dan fungsinya di alam semesta, maka orang tersebut dapat mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi.
Tentu saja, umat manusia mempunyai kebebasan bertindak, bebas memilih apa saja. Allah menjadikan kita demikian. Sebagai makhluk yang dapat mengasihi, kita telah diberikan kebebasan memilih, karena kasih yang dipaksa tidak akan dapat mengasihi. Supaya kita sanggup mengasihi, Allah harus menjadikan kita bebas. Namun, kuasa Allah sangat hebat, bahkan dengan kebebasan memi­lih yang diberikan kepada manusia, Dia tahu akan masa depan dengan sempurna, tanpa menghiraukan pilihan-pilihan bebas yang kita buat.

Baca kembali penglihatan di Daniel 2. Dalam hal apakah satu pasal ini memberikan fakta yang kuat, bahkan "bukti" bahwa Allah mengetahui masa depan, dan yang jauh sebelumnya, juga?

Pasal ini telah ditulis lebih dari 2600 tahun yang lalu. Lihatlah bagaimana sejarah telah terungkap persis seperti yang Allah telah prediksi. Dalam satu pe-ngertian, nubuatan ini seharusnya dapat lebih berarti bagi kita saat ini daripada bagi mereka yang hidup ribuan tahun lalu. Itu karena kita pada saat ini, dapat melihat kembali pada sejarah, dan melihat secara tepat bagaimana kerajaan ini datang dan pergi, sebagaimana yang telah dinubuatkan. Jika Anda membaca nu­buatan ini pada masa zaman Media-Persia, Anda tidak akan dapat melihat kebangkitan dan kejatuhan kerajaan tersebut sesudahnya. Sekarang, dengan meninjau ke belakang, kita dapat melihat lebih banyak daripada yang dapat dilihat seseorang zaman dulu. Jadi, nubuatan menahan suatu kuasa untuk kita yang ti­dak dapat dihargai oleh orang-orang yang hidup di zaman dulu.
Dan hal yang mengagumkan adalah walaupun jutaan orang ini, yang hidup selama jangka waktu yang panjang yang digambarkan dalam Daniel 2, semua bebas bertindak, namun Allah tahu secara pasti apa yang akan terjadi, kerajaan-kerajaan apa yang akan bangkit dan jatuh. Dengan cara yang sama Dia juga mengetahui hal-hal yang sebelumnya.

Nabi Daniel benar perihal kebangkitan dan kejatuhan semua kerajaan ini: Babel, Media-Persia, Yunani, dan Roma, termasuk perpecahan keraja­an Roma kepada kekuatan yang lebih kecil yang masih ada hingga saat ini. Beranjak dari sejarah itu, satu-satunya kerajaan yang sisa hanya satu, ke­rajaan kekal Allah (Dan. 2:44). Jika Daniel benar dalam nubuatan ini, bukankah terlalu bodoh jika kita tidak percaya kepadanya dan kerajaan yang terakhir itu?

Rabu 29 Februari
PERTENTANGAN BESAR DAN SEJARAHNYA

Betapa semrawut pun kelihatannya, walaupun nampaknya di luar kendali, sejarah umat manusia tidak terbentang dalam sebuah kehampaan. Selalu ada cerita di balik itu, sebuah drama, sebuah perjuangan antara dua prinsip yang berbeda secara radikal. Tentu saja kita sedang membicarakan mengenai pertentangan besar. Hanya dengan latar belakang itulah kita dapat mulai memahami sejarah umat manusia dan apa arti semuanya itu.

Bagaimanakah ayat-ayat ini menolong kita memahami sejarah dunia?
Why. 12:7-17; Ayub 2:1,2; Yes. 14:12-14; Kej. 3:15; Ef 6:12; Rm. 16:20.
Why. 12:7-17;
12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
12:12. Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

Ayub 2:1,2;
2:1. Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN.
2:2 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."

Yes. 14:12-14;
14:12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
14:14 Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
14:15 Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

Kej. 3:15;
3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."


Ef 6:12;
6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Rm. 16:20.
16:20 Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!

Setan adalah nyata, peperangan itu juga nyata, dan hanya di Salib dia telah dikalahkan dan kebinasaannya dipastikan.
"Surga memandang Kristus yang tergantung di salib dengan perasaan sedih dan heran.... Meskipun demikian di situlah berdiri orang-orang, yang dibentuk menurut peta Allah, bersatu hendak meremukkan hidup Anak-Nya yang tunggal. Alangkah ngerinya pemandangan itu bagi semesta alam!
"Agen-agen Setan bersekutu dengan orang-orang jahat dalam menuntun orang banyak untuk percaya bahwa Kristus menjadi kepala orang-orang berdosa, dan untuk menjadikan Dia sasaran kebencian mereka....
"Setan melihat bahwa sasarannya sudah dirusakkan. Cara kerjanya dipaparkan di hadapan malaikat-malaikat yang tidak jatuh dan di hadapan semesta alam. la telah menyatakan dirinya sebagai pembunuh. Oleh menumpahkan darah Anak Allah, ia telah mencabut dirinya sendiri dari simpati makhluk-makhluk surga.... Hubungan simpati yang terakhir antara Setan dan dunia diputuskan."— Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 412, 413, 414.
Mengapa Setan tidak dibinasakan waktu itu?
"Malaikat-malaikat tidak mengerti pada saat itu segala perkara yang termasuk dalam pertentangan besar itu. Prinsip-prinsip yang dipertaruhkan harus dinyatakan lebih sempurna. Dan untuk kepentingan manusia, adanya Setan harus diteruskan. Baik manusia maupun malaikat-malaikat harus melihat perbedaan yang mencolok antara Putra terang dan putra kegelapan. Ia harus memilih siapa yang hendak dilayaninya."—Ellen G. White, Alfa dan Omega,j\d. 6, hlm. 414.
Apa yang Alkitab dan juga Ellen White ajarkan, ialah bahwa peristiwa-peristiwadi bumi ini berhubungan dengan konflikyang lebih luas, pertentang­an besar antara Kristus dan Setan. Pertentangan ini membentuk tenia dasar dari semua yang terjadi di sini, baik dalam kehidupan pribadi kita maupun dalam serangkaian besar sejarah umat manusia. Segalanya terbentang dalam konteks pertentangan besar. Dan kabar baiknya adalah bahwa, sesudah penyaliban, kekalahan Setan dipastikan, dan peperangan ini pun berakhir, dan berakhir juga semua penderitaan dan perasaan sakit dan kejahatan dan ketakutan dan ketidakpastian yang memenuhi sejarah umat manusia.

Kamis 1 Maret
SALIB DALAM SEJARAH

Pemahkah Anda perhatikan bahwa sejarah dunia terbagi oleh satu peristiwa? Peristiwa itu bukan kebangkitan maupun kejatuhan dari beberapa kerajaan besar. Bukan pula penemuan sebuah benua baru. Malahan, sejarah dunia terbagi oleh kematian seorang rabi yang hidup berpindah-pindah di bagian yang relatif tak dikenal dalam kerajaan raksasa Roma. Perhatikan jumlah kematian orang-orang Yahudi yang dibunuh oleh orang Roma, namun kematian yang satu ini bahkan yang lebih menonjol di antara banyak kematian, akan menjadi satu peristiwa yang membagi sejarah dunia ke dalam dua zaman yang paling besar.
Kematian itu, tentu saja, adalah kematian Yesus di kayu salib.
Kita dapat lebih menghargai arti keselamatan itu, dalam konteks Allah dan se­jarah. Di sini, di kayu salib—dengan kegagalan nyata dari semua umat manusia dan sejarah manusia—terbentang latar belakang dan arti yang terdalam dari sejarah dunia. Penyaliban menceritakan semuanya itu kepada kita, dengan mengampuni kita dan menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya, Allah telah membuka sebuah masa depan baru kepada kita, sebuah masa depan yang mana kita tidak perlu lagi terseret dengan kesalahan yang sangat besar dari masa lalu atau dari sejarah pribadi kita. Kesalahan ini telah dibuang jauh oleh Seorang yang "telah memikul dukacita kita dan menanggung kesengsaraan kita" (Yes. 53:4, NKJV).
Seluruh doktrin keselamatan dapat dinyatakan dalam satu kalimat ini: Allah menghapuskan rangkaian sejarah kita yang tak berpengharapan dan menggantikannya dengan sejarah-Nya. Melalui Dia, sejarah perbudakan dosa berakhir da­lam kehidupan kita. Melalui Dia, nodamasa lampau tidak akan muncul lagi untuk menyalahkan, menyiksa, mencela kita. Sejarah pribadi kita, yang mana akan menghukum masing-masing kita, telah digantikan dengan sejarah Yesus yang sempurna. Dengan demikian, di dalam Dia kita tidak hanya menemukan pembe-basan dari masa lalu kita tetapi janji tentang sebuah masa depan yang indah. Di salib, Allah menjaminnya, apa pun sejarah kita atau apa pun yang terjadi dalam sejarah dunia, sebuah masa depan yang baru dan mulia menantikan kita.

Baca 2 Korintus 5:17-19. Menurut ayat ini apakah yang telah dilakukan Yesus untuk semua umat manusia? Bagaimanakah peristiwa ini mengubah sejarah manusia?
2 Korintus 5:17-19
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Dosa-dosa kita telah diletakkan di atas punggung Tuhan Yesus yang mau mati di bawah beban kesalahan manusia dan kematian-Nya itu memberikan ke­selamatan kepada kita. Dan janji klimaks-Nya adalah akan memberi kita sejarah kekal bersama dengan Pengarang sejarah itu. Masa depan semua manusia dilibatkan. Kedatangan Kristus kedua kali akan ditentukan. Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru menjanjikan "langit yang baru dan bumi yang baru."

Jika Anda menerima Kristus, bagaimanakah seharusnya masa depan Anda berubah, sehingga sejarah masa lalu Anda tidak digunakan untuk menghukum Anda, tidak peduli betapa pantasnya Anda dihukum?

Jumat 2 Maret
PENDALAMAN: "Alkitab adalah sejarah paling kuno dan paling bisa dimengerti yang dimiliki manusia. Itu muncul segar dari mata air kebenaran kekal, dan sepanjang zaman tangan llahi melestarikan kemurniannya___Hanya dalam firman Allah kita melihat kuasa yang meletakkan dasar bumi, dan yang membentangkan langit. Hanya di sini kita memperoleh catatan otentik mengenai asal mula bangsa-bangsa. Hanya di sini diberikan sejarah tentang suku bangsa kita yang tidak ternoda oleh keangkuhan atau prasangka manusia.
"Dalam riwayat sejarah manusia pertumbuhan bangsa-bangsa, kemunculan dan kejatuhan kerajaan, tampaknya bergantung atas kehendak dan kehebatan ma­nusia. Tampaknya peristiwa-peristiwa yang terjadi banyak ditentukan oleh kekuasaannya, ambisi atau tingkah lakunya. Tetapi dalam firman Allah tirai disingkapkan, lalu kita melihat, ke belakang, ke atas dan sepanjang seluruh permainan dan kontra permainan kepentingan-kepentingan manusia dan kuasa serta nafsu, perwakilan Oknum maha murah itu, secara diam-diam dan sabar menyampaikan nasihat atas kehendak-Nya sendiri.
"Alkitab mengungkapkan filsafat sejarah yarig sejati. . . ."—Ellen G. White, Membina Pendidikan Sejati, hlm. 159, 160.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.      Untuk bertahun-tahun lamanya, ahli filsafat dan teologi berdebat tentangkema-hatahuan Allah akan masa depan dan kebebasan bertindak manusia. Banyak yang menganggapnya sebagai hal yang bertentangan. Mereka memperdebat-kan bahwa kita tidak punya kebebasan dalam bertindak dan Allah pun tidak tahu semua masa depan. Mengapa, kedua pendapat ini salah? Apakah bukti yang kita miliki dalam Alkitab bahwa kita mempunyai kebebasan bertindak? Apakah bukti yang kita miliki bahwa Allah mengetahui masa depan? Kebenar­an kedua hal ini pasti ada, bahkan dengan kebebasan kita, Allah mengetahui peristiwa-peristiwa yang akan datang sebelum hal itu terjadi. Mengapa tidak ada pertentangan antara kebenaran tentang kemahatahuan Allah akan masa depan dan kebebasan memilih?
2.      Salah satu serangan Setan yang paling keras ialah dalam Daniel 2, karena pasal ini membuktikan keberadaan Allah. Bagian dari serangannya digunakan para pakar untuk memperdebatkan bahwa Daniel 2 telah ditulis sekitar 165 SIM jauh sesudah banyak dari kejadian-kejadian yang dinubuatkan itu terja­di. Namun, perbedaan pendapat itu telah dihancurkan dengan nubuatan itu sendiri. Bagaimanakah Daniel dapat memprediksi secara akurat kehancuran Kerajaan Romawi kepada bangsa-bangsa Eropa modern, yang baru terjadi setelah 500 atau 600 tahun sesudah 165 SM? Jika prediksi mengagumkan se-perti itu mengharuskan kemahatahuan llahi tentang masa depan, mengapa kita tidak percaya pada apa yang dikatakan Alkitab, sebagai penolakan terhadap pendapat yang terbukti salah oleh nubuatan itu sendiri? Inti keseluruhan dari ide di atas ialah upaya untuk meniadakan kuasa nubuatan. Sebagaimana yang telah kita lihat, usaha tersebut gagal, bahkan sangat buruk sekali.

RANGKUMAN: Betapa semrawut pun sejarah dunia kelihatan, di atas semua itu Allah bekerja sesuai dengan kehendak-Nya, dan sejarah umat manusia akan ber­akhir dengan kemuliaan kedatangan Yesus yang kedua kali.

Pratinjau Pelajaran
10
* 3-9 Maret 2012
Janji Doa

Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kol. 4:2; Rm. 12:12; Mat. 26:34-44; Ibr. 11:6; Yak. 4:2; Yoh. 14:15; 1 Tes. 4:3.

AYAT HAFALAN: "Di waktu petang, pagi dan tengah hari aku cemas dan menangis; dan la mendengar suaraku" (Mazmur 55:18).

Pokok Pikiran: Di dalam banyak ayat Alkitab Tuhan memanggil kita untuk berdoa karena doa ialah bagian periling dari perjalanan kita bersama Dia.

Ellen White memberikan kita pernyataan ini perihal berdoa: "Bapa kita yang di surga menunggu untuk mencurahkan kepada kita segala berkat-Nya. Hak kitalah mereguk sebanyak-banyaknya dari pancaran kasih yang tiada batasnya itu. Herannya ialah kita berdoa terlalu sedikit! Allah bersedia dan mau mendengar doa yang tulus dari anak-anak Allah yang rendah hati, namun masih juga banyak yang enggan dari antara kita menyatakan keperluan kita kepada Allah. Bagaimanakah anggapan-anggapan malaikat surga terhadap makhluk manusia yang lemah dan tidak berdaya, yang selalu dalam pencobaan, bila Allah yang mempunyai kasih yang tiada batasnya rindu kepada mereka, siap memberikan lebih banyak daripada yang dapat mereka minta atau pikirkan, namun demikian mereka itu amat sedikit berdoa dan imannya begitu kerdil? Malaikat-malaikat di hadapan Allah, mereka gemar dekat hadirat-Nya. Mereka menganggap hubungan dengan Allah sebagai kegembiraan yang paling tinggi, sedangkan anak-anak dunia, yang sangat memeriukan pertolongan yang hanya Allah sendiri dapat berikan, kelihatannya puas berjalan tanpa terang Roh Kudus, yaitu persekutuan dengan hadirat-Nya."Step to Christ, hlm. 94. Itulah kesimpulan dari semuanya, bukan?
*Pelajarilah Pelajaran Pekan ini untuk persiapan Sabat, 10 Maret.

Minggu 4 Maret
KUASA DOA

Suatu hari, seorang pria muda menerima sepucuk surat dari mantan teman sekerjanya, seseorang yang telah pensiun beberapa tahun lebih awal. Kedua pekerja ini tidak akur; pekerja yang telah pensiun tersebut, dari mulanya, telah memperlakukan temannya itu dengan buruk. Namun demikian, pekerja itu tetap membuka surat itu dan mulai membacanya. Isi surat tersebut seperti ini: "Kamu tahu, saya tidak mengerti apa makna doa, saya tidak pernah melakukannya. Na­mun, saya tahu, bahwa kita telah disuruh untuk berdoa. Sepanjang beberapa pe­kan yang lalu, sementara saya sedang berdoa, saya sangat terpukul mengingat bagaimana saya memperlakukan kamu pada waktu itu. Saya menyadari bahwa saya salah, tidak seperti orang Kristen, dan menjadi kesaksian yang mengerikan bagi iman saya. Saya tahu saya harusnya menyelesaikan persoalan ini waktu dulu, tetapi dengan tulus saya minta maaf. Saya harus memohon pengampunan Kristus atas apa yang telah saya lakukan, tidak peduli betapa tidak berharganya diri saya, dan sekarang saya minta kamu untuk memaafkan saya."
Dalam banyak hal, cerita ini memberikan contoh tentang kuasa doa. Itu bu­kan berarti menyuruh Allah memindahkan gunung, meskipun hal itu dapat ter-jadi. Malah hal itu dapat menyebabkan suatu peristiwa yang lebih menakjubkan: dapat mengubah hati manusia.
Sebagaimana seorang menuMs, doa tidak selalu mudah dipahami. Mengapa harus meminta sesuatu kepada Allah jika Dia sudah mengetahui sebelumnya? Apakah Allah tidak melakukan sesuatu hal kepada kita kecuali kita memintanya lebih dulu? Dapatkah doa kita mengubah kehendak Allah Pencipta?
Meskipun kita tidak memahami bagaimana cara doa bekerja, satu hal yang pasti: tanpa doa, perjalanan kita dengan Tuhan pasti menerhui kegagalan.

Baca ayat-ayat berikut. Apakah hal-hal pokok dari ayat-ayat tersebut?
Mat. 26:41; Luk. 18:1; I Tim. 2:8; 1 Tes. 5:17; 1 Ptr. 4:7; Kol. 4:2; Rm. 12:12.

Tentu saja, sebagai orang Kristen kita diminta untuk sering berdoa dan ber­doa. Di samping itu, barangkali kita tidak memahami bagaimana sesungguhnya doa itu bekerja. Kebanyakan dari kita tidak memahami sepenuhnya bagaimana segala sesuatu bekerja, baik itu sekuler maupun suci. Jika kita menunggu sampai kita paham betul semua pokok yang berhubungan dengan iman kita, maka hal itu akan sulit menjadi iman, bukankah begitu? Kata iman itu sendiri menya­takan secara langsung bahwa ada beberapa elemen melampaui intelektual kita. Tetapi, satu hal, bahwa setiap orang yang berdoa secara konsisten dan dengan sungguh-sungguh—dan sesuai dengan kehendak Allah—dapat menyaksikan bahwa doa sanggup mengubah kehidupan kita.
Apakah pemahaman Anda tentang doa? Bagaimanakah dampaknya terhadap kehidupan Anda? Bagaimanakah jadinya perjalanan rohani Ke-kristenan Anda tanpa doa?


1 comment:

  1. selamat sabat, kenapa pelajaran sekolah sabat yg kesepuluh tentang janji doa hanya sampai hari minggu?

    ReplyDelete