PELAJARAN 8 TRIWULAN I 2012



Pemeliharaan Ciptaan

Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Rm. 1:25; 2 Ptr. 3:10-14; Kej. 2:15; Neh 13:16-19; lbr. 1:3; Mzm. 100; Kej. 1:26-28.

AYAT HAFALAN: "TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu" (Kejadian 2:15).

Pokok Pikiran: Bagaimanakah seharusnya orang Kristen berhubungan de­ngan lingkungan?
Bagaimanakah seharusnya kita, sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh, memikirkan mengenai lingkungan, terutama karena kita mengetahui bumi telah rusak, akan terus makin rusak, dan suatu hari akan dihancurkan, terbakar habis dalam lautan api: "Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap" (2 Ptr. 3:10)? Tambahkan ini kepada keadaan manusia sekarang ini yang "berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi" (Kej. 1:26), dan tidak heran, bahwa kita harus berjuang bagaimana ber­hubungan dengan lingkungan yang memprihatinkan karena pencemaran.

Pada saat yang sama, sebagai pengurus atau penatalayan segala pemberian Allah, bukankah kita bertanggung jawab untuk merawat bumi ini? Bukankah Allah telah menciptakannya dan berfirman bahwa semuanya itu "sangat baik?" Sebagai manusia dengan pekabaran istimewa mengenai Allah sebagai Pencipta (Why 14:6,7), tidakkah kita seharusnya berupaya menanggapi serius pertanya-an tentang bagaimana memperlakukan ciptaan Allah?
Pekan ini kita akan menyelidiki apa yang Alkitab katakan menyangkut hal-hal ini.
*Pelajarilah Pekan ini untuk persiapan Sabat, 25 Februari.

Minggu19 Februari
GERAKAN PEMBEBASAN UDANG LOBSTER!

Beberapa tahun lalu seorang pakar lingkungan memasuki sebuah restoran sea food. Di depannya, terletak sebuah wadah besar, terdapat enam ekor udang Maine Lobster yang kemungkinan akan mati sebelum restoran itu tutup. Seorang pelanggan akan mengambil seekor yang dia ingin makan, dan segera lobster tersebut ditaruh ke piring, barangkali, dengan tambahan kentang yang lembut dalam keju.
Bergerak diam-diam, pakar lingkungan itu memegang sebuah tas memasukkan tangannya ke dalam wadah besar itu, mengambil lobster pertama, dan melemparkannya ke dalam tasnya, dan berlari. Dia kemudian meletakkan lobster tersebut dalam sebuah wadah dalam mobilnya dan mengemudikan mobilnya ke tepi laut. Di sana, sebuah helikopter membawa dia ke tengah lautan, dan kemudian dia mengembalikan lobster itu ke dalam air. Pembebas lobster menyambar lagi!
Orang tersebut tidak sendirian dalam kepeduliannya. Anda dapat mengunjungi situs " Lobster Liberation" yang berbicara mengenai menyelamatkan udang dari orang yang ingin memakannya. Bahkan di situ ada bagian yang disebut "Petunjuk-petunjuk untuk melepaskan udang" menceritakan kepada Anda apa yang harus dilakukan ketika Anda menyelamatkan udang dari restoran.
Di waktu lain, seorang artis wanita Amerika mendedikasikan satu episode acara-nya untuk menyelundupkan udang dari restoran dan membebaskannya ke laut.
Peduli lingkungan adalah sebuah hal yang perlu dipikirkan, tetapi mencuri seekor lobster keluar dari sebuah restoran dan membawanya dengan helikopter kembali ke lautan tampaknya cukup ekstrem, betul atau tidak?
Semua itu menuntun kita kepada pertanyaan: Bagaimanakah umat Kristen Advent Hari Ketujuh, peduli terhadap lingkungan? Terlepas dari keanehan sang pembebas lobster, bagaimanakah seharusnya kita memelihara lingkungan? Ba-gaimanapun, bukankah Yesus akan datang segera? Bukankah seluruh pekabaran kebenaran kita menyatakan bahwa dunia ini akan berakhir, bahwa bumi ini akan rusak dan tidak akan abadi? Dengan pemahaman kita mengenai Kedatangan Ke-dua Kali, seberapa pedulikah kita sebenarnya terhadap bumi itu sendiri?

Baca 2 Petrus 3:10-14; Yesaya 51:6; 65:17, dan Wahyu 21 :l.Apakah yang Alkitab ajarkan mengenai nasib akhir bumi ini? Bagaimanakah seharus­nya pengajaran ini mempengaruhi cara kita melihat lingkungan kita?
2 Petrus 3:10-14;
3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
3:11. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
3:12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
3:14 Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.

Yesaya 51:6; 65:17
51:6 Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.
65:17. "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.

Wahyu 21 :l
21:1. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.

Alkitab memastikan: dunia ini, bumi ini, tidak akan abadi. Tetapi akan dihan­curkan oleh Allah, untuk menciptakannya kembali, menjadi "langit yang baru dan bumi yang baru." Namun tidak ada maaf untuk merusak lingkungan, dalam waktu yang samajangan kita membuat ilah dari bumi dan lingkungan, seperti ba-nyak orang melakukannya. Sementara kita tertawa atas kaum ekstremis itu, kita perlu hati-hati untuk tidak melakukan hal-hal yang ekstrem dalam diri kita.

Baca Roma 1:25. Pekabaran penting apakah yang harus kita ambil sehubungan dengan bagaimana kita menunjukkan kepedulian dan perhatian kita terhadap ciptaan?
1:25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin.

Senin 20 Februari
SEBUAH PERNYATAAN TENTANG KEPEDULIAN CIPTAAN

Bagaimanakah, orang Advent menanggapi pertanyaan tentang lingkungan? Bagaimanakah kita dapat terlibat dan berusaha untuk menjaga keseimbangan yang benar? Di bawah ini sebuah pernyataan resmi, disampaikan oleh pemim-pin gereja tahun 1995.
"Umat Masehi Advent Hari Ketujuh percaya bahwa manusia telah dicipta-kan dalam rupa Allah, sehinggamewakili Allah sebagai penatalayan-Nya, untuk mengatur lingkungan alam dengan cara yang tepat dan bermanfaat.
"Disayangkan, kecurangan dan eksploitasi telah menguasai manusia dalam menjalankan tanggung jawabnya. Usaha laki-laki dan perempuan semakin me-ningkat dalam penghancuran sumber daya alam, yang mengakibatkan penderi-taan yang menyebar luas, lingkungan yang berantakan, dan ancaman perubahan iklim. Sementara penelitian ilmu pengetahuan perlu dilanjutkan, sangat jelas dari bukti yang dikumpulkan bahwa peningkatan emisi bahan bakaryang merusak, penipisan lapisan ozon, perusakan hutan Amerika secara besar-besaran, yang disebut efek rumah kaca, semuanya itu telah mengancam ekosistem bumi.
"Masalah-masalah ini telah berkembang seiring dengan keegoisan dan kegelojohan manusia untuk mendapatkan lebih dan lebih banyak lagi melalui pe­ningkatan produksi, pemakaian yang tidak terbatas dan pengurangan sumber daya bumi yang tidak dapat diperbarui lagi. Krisis lingkungan berakar dari ke-tamakan umat manusia dan penolakannya menjadi penatalayan yang baik dan setia dalam memelihara ciptaan Ilahi.
"Orang Advent menganjurkan gaya hidup sehat yang sederhana, di mana orang-orang menghindari penyalahgunaan dan pemborosan sumber daya alam. Kita dipanggil untuk menghargai ciptaan, terkendali dalam menggunakan sumber daya bumi, mengevaluasi kembali akan satu kebutuhan, dan menghormati martabat hidup ciptaan."Adventist Administrative Committee (ADCOM), dikeluarkan pada sesi General Conference di Utrecht, Belanda, 29 Juni-8 Juli 1995.
Bagaimanakah ayat-ayat ini menolong kita memahami pernyataan gere­ja di atas? Kej. 1:1, 26; 9:7; Mzm. 24:1; 100; Yak. 5:1, 2, 4,5; lbr. 1:3
Kej. 1:1, 26; 9:7;
1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
9:7 Dan kamu, beranakcuculah dan bertambah banyak, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambah banyaklah di atasnya."

Mzm. 24:1; 100;
24:1. Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
100:1. Mazmur untuk korban syukur. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi!
100:2 Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
100:3 Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
100:4 Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
100:5 Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Yak. 5:1, 2, 4,5;
5:1. Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!
5:2 Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!
5:4 Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.
5:5 Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan.

lbr. 1:3
1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Sebagai orang Kristen yang percaya bahwa dunia ini dan kehidupan serta sumber-sumber di dalamnya ialah pemberian Allah, kita harus menjadi baris terdepan untuk merawatnya. Jika Anda percaya bahwa bumi hanyalah sebuah ciptaan yang kebetulan, produk dari kekuasaan yang tidak peduli, seseorang bisa dibiarkan mengeksploitasinya sesuka hati mereka. Bilamana kita mema­hami bahwa dunia ini diciptakan oleh Allah dan la menopangnya, sangat sulit bagi kita untuk melakukan apa pun selain bertanggung jawab merawatnya.

Bagaimanakah dampak keegoisan Anda pada cara Anda memperlakukan lingkungan ini? Dan apakah yang salah dengan sikap yang mengatakan "Yah, saya hanya satu orang, jadi apa masalahnya?"

Selasa 21 Februari
PEMELIHARAAN CIPTAAN

Persoalan lingkungan, dan kepedulian terhadap lingkungan, tidak secara khusus dan terbuka ditunjukkan dalam Alkitab. Tentu saja, banyak hal tertentu yang Alkitab tidak sebutkan. Apa yang Alkitab lakukan, dan lakukan lagi dan lagi, ialah memberikan kita prinsip-prinsip yang harus kita aplikasikan ke se-mua aspek kehidupan, termasuk soal lingkungan.

Pikirkan mengenai Matius 22:37-40. Dalam hal apakah prinsip-prin­sip itu dapat mengajar kita tentang dampak dari sikap kita terhadap ling­kungan, terutama ketika penyalahgunaan lingkungan dapat menyebabkan efek yang merusak yang lain?
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Mula-mula dalam Alkitab, kita diberikan beberapa indikasi bahwa manusia dipanggil menjadi penatalayan atas apa yang Allah telah berikan kepada Adam di bumi ini. Meskipun konteks tersebut sangat spesifik, sangat sulit untuk melihat mengapa prinsip tersebut tidak berkelanjutan.

Kejadian 2:15 berkata, "TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memeli­hara taman itu." Dalam hal apakah ini menyatakan bagaimana umat ma­nusia mula-mula berhubungan dengan bumi?

Perhatikan hubungan timbal balik di sini. Allah menciptakan lingkungan indah ini untuk manusia; itu telah diberikan kepadanya sebagai suatu pembe­rian. Namun, lihat apa yang Adam harus lakukan. Dia mengusahakan dan me-meliharanya. Terjemahan kata "memelihara" berasal dari Bahasa Ibrani, smr, yang artinya "menjaga" atau "merawat" atau "melindungi." Dengan demikian, baik dari awalnya, bahkan dalam masa sebelum kejatuhan dunia, Adam telah dipanggil menjadi pengurus lingkungan di mana dia ditempatkan. Allah tidak menyuruh dia untuk mengeksploitasinya, menggunakannya untuk kepentingan dirinya sendiri, atau mengeluarkan dari situ apa yang dia mau. Malah dia disuruh untuk mengusahakan dan melindunginya.

Apakah alasan kita untuk mempercayai bahwa dasar ini telah berubah? Kenyataannya, jika untuk melakukan inilah Adam telah dipanggil di dunia ini sebelum dosa masuk, seberapa lebih pentingkah penatalayanan yang baik atas dunia setelah semua itu dihancurkan oleh dosa?

Seberapa sadarkah Anda dalam kepedulian terhadap lingkungan? Se­berapa besarkah Anda peduli akan itu? Betapa pentingkah atau tidak pen­tingkah itu bagi Anda? Bawa jawaban Anda di kelas pada hari Sabat.

Rabu 22 Februari
LINGKUNGAN DAN SABAT

"Dunia orang mati dan kebinasaan tak akan puas, demikianlah mata manusia tak akan puas" (Amsal 27:20). Bagaimanakah kebenaran ayat ini langsung berdampak terhadap seluruh pertanyaan akan kepedulian ciptaan dan bahaya akan sikap eksploitasi kita terhadap lingkungan?

Seperti pemyataan penciptaan (pelajaran hari Senin), masalah pokok dari ling­kungan kita saat ini ialah "keegoisan dan kegelojohan manusia untuk mendapatkan lebih dan lebih banyak lagi melalui peningkatan produksi, pemakaian yang tidak terbatas dan pengurangan sumber daya bumi yang tidak dapat diperbarui lagi." Dengan kata lain, manusia hanya ingin lebih dan lebih, dan satu-satunya tempat merekauntuk mendapatkannyaadalah bumi ini. Masalahnyabukan dengan peng-gunaan sumber daya alam, tetapi adalah keserakahan manusia yang tidak pernah merasa cukup. Kapankah Anda terakhir kali mendengar seseorang, tidak peduli seberapa kaya dia, mengatakan bahwa mereka telah mempunyai cukup uang?
Di tengah-tengah semuanya ini, Allah telah memberikan kepada umat ma­nusia karunia Sabat.

Bacalah ayat-ayat tentang Sabat berikut ini. Waiaupun kita cenderung memikirkan ayat-ayat tersebut dalam konteks lain, cobalah pikirkan da­lam konteks bagaimana memelihara Sabat, dengan memerintahkan kita untuk berhenti dari pekerjaan kita, untuk berhenti dari mencari uang dan melakukan kegiatan bisnis kita, dapat berdampak yang nyata pada kebaikan lingkungan.
Kel. 20:8-11
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Neh 13:16-19
13:16 Juga orang Tirus yang tinggal di situ membawa ikan dan pelbagai barang dagangan dan menjual itu kepada orang-orang Yehuda pada hari Sabat, bahkan di Yerusalem.
13:17 Lalu aku menyesali pemuka-pemuka orang Yehuda, kataku kepada mereka: "Kejahatan apa yang kamu lakukan ini dengan melanggar kekudusan hari Sabat?
13:18 Bukankah nenek moyangmu telah berbuat demikian, sehingga Allah kita mendatangkan seluruh malapetaka ini atas kita dan atas kota ini? Apakah kamu bermaksud memperbesar murka yang menimpa Israel dengan melanggar kekudusan hari Sabat?"
13:19 Kalau sudah remang-remang di pintu-pintu gerbang Yerusalem menjelang hari Sabat, kusuruh tutup pintu-pintu dan kuperintahkan supaya jangan dibuka sampai lewat hari Sabat. Dan aku tempatkan beberapa orang dari anak buahku di pintu-pintu gerbang, supaya tidak ada muatan yang masuk pada hari Sabat.

Tentu saja, Sabat adalah perihal mengingat bahwa Allah telah menciptakan dunia ini (seharusnya hal itu membuat kita sadar tentang bagaimana kita mem-perlakukannya), tetapi Sabat juga adalah mengenai berhenti dari usaha men­cari uang. Oleh memelihara Sabat, dengan tujuan mengambil sepertujuh dari kehidupan kita setiap pekan tanpa pengecualian, dan tidak mengejar kekaya-an uang dan harta, kita tidak hanya memiliki sebuah pengingat mingguan yang kuat bahwa kehidupan bukan hanya sebatas mencari uang, tetapi kita juga se-ring menahan diri dari pengejaran semuanya itu, yang bilamana dilakukan se-cara berlebihan, akan menimbulkan kerusakan pada bumi.

Bagaimanakah pemeliharaan Sabat menjadi satu cara menolong me-ngendalikan ketamakan diri Anda dan keinginan untuk mendapatkan le­bih lagi? Seberapa seringkah daya tarik uang mencobai Anda untuk melanggar hari Sabat?

Kamis 23 Februari
KUASA UMAT MANUSIA

"Berfirmanlah Allah: 'Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasaatas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.'Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: 'Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan takluk-kanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi"' (Kej. 1:26, 28).
Dalam kedua ayat di atas kita memiliki referensi terawaldari Alkitab bagai­mana umat manusia berhubungan dengan dunia ciptaan. Baca kedua ayat tersebut dengan lebih teliti dan penuh doa, pikirkan dalam konteks pemeliharaan ciptaan dan peduli lingkungan, dan kemudian jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1.      Seberapa menyeluruhkah penguasaan manusia atas bumi ini?
_____________________________________________
2.      Apakah maksudnya kita harus menaklukkan dan menguasai segala yang ada di bumi? Apakah ada dalam ayat itu memberikan manusia kebebasan untuk menyalahgunakan dan merusak ciptaan?
_____________________________________________
3.      Kejadian 1:28 berkata bahwa mereka "memenuhi bumi." Terjemahan Ibrani berarti "mengisi bumi." Bagaimanakah hal itu seharusnya da­pat dipahami sehubungan dengan pertanyaan bagaimana hal itu seharus­nya diperlakukan?
_____________________________________________

Tidak diragukan, manusia harus memerintah atas bumi ini, paling tidak di bawah kuasa dan petunjuk Tuhan. Fakta bahwa ayat ini diberikan dalam dunia yang belum jatuh, satu dunia tanpa dosa dan kematian dan penderitaan, seha­rusnya mengajar kita bahwa berkuasa atas kekayaan alam, bukan berarti suatu eksploitasi habis-habisan dan merampas alam, hal itu tentu saja tidak terjadi dalam dunia sebelum dosa. Menaklukkan dan menguasai, tidak berarti meng-hancurkan bumi ini.
Tentu saja, banyak perubahan terjadi sejak: kejatuhan, air bah, dan kutukan (Kej. 3:17-19), serta kemerosotan secara menyeluruh yang disebabkan oleh dosa. Namun, kita tidak dapat melihat dalam ayat ini pernyataan yang mem-benarkan tindakan merampas dan merusak planet itu sendiri. Kita dapat meli­hat tanggungjawab umat manusia dalam ayat ini, sebagai penguasa atas dunia ini, untuk memeliharanya karena Allah yang menciptakannya dan semuanya itu "sungguh amat baik."

Jumat 24 Februari
PENDALAMAN: "Pada mula pertama, Allah dinyatakan dalam segala ciptaan-Nya. Kristuslah yang membentangkan langit, dan yang meletakkan dasar bumi ini. Tangan-Nyalah yang menggantungkan segala dunia di angkasa, dan yang membentuk segala bunga di padang. 'Engkaulah yang menegakkan gunung-gunung dengan kekuatan-Mu.' 'Kepunyaan-Nyalah laut, Dialah yang menjadikannya' Mzm. 65:7; 95:5. lalah yang mengisi bumi ini dengan keindahan, dan udara dengan nyanyian. Dan pada segala bendayang ada di bumi, di udara, dan di langit, la menyuratkan kabar kasih Bapa.
"Kini dosa sudah menodai benda-benda ciptaan Allah yang sempurna itu, namun tulisan tangan itu masih senantiasa ada. Sekarang ini pun semua benda ciptaan itu masih menunjukkan kemuliaan kebesaran-Nya. Tak satu pun, yang hidup untuk kepentingannya sendiri kecuali hati manusia yang mementingkan diri. Tidak seekor burung yang terbang di udara, tidak seeko'r binatang yang bergerak di atas tanah, yang tidak mendatangkan kebahagiaan kepada sesuatu makhluk lain. Tiada sehelai daun yang di hutan, atau rumput yang biasa sekalipun, yang tidak mempunyai peran. Tiap pohon, belukar dan daun menyumbangkan unsur hidup, yang tanpa itu baik manusia maupun binatang tidak dapat hidup; sebaliknya manusia serta binatang, melayani kebutuhan hidup pohon, belukar dan daun. Bunga-bungaan menghamburkan semerbak harum serta me-mamerkan keindahannya guna berkat bagi dunia. Matahari memancarkan cahayanya untuk menggembirakan ribuan dunia. Lautan, yakni sumber segala mata air kita itu, menerima semua air sungai dari segenap negeri, tetapi menerima untuk kemudian memberi. Kabut yang naik dari permukaannya jatuh berupa hujan lebat untuk membasahi bumi, agar dapat mengeluarkan hasil."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 14.

PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.      Di kelas, kembalilah kejawaban Anda untuk pertanyaan akhir hari Selasa. Bagaimanakah respons Anda kepada orangyangberkata,"Yesus akan datang segera, jadi mengapa saya harus peduli terhadap lingkungan?"
2.      Bagaimanakah kita sebagai orang Kristen mempertahankan keseim-bangan pemahaman akan perlunya kepedulian terhadap lingkungan, dalam waktu yang sama tidak ikut terlibat dalam gerakan-gerakan ekstremis masalah lingkungan? Mengapa sangat penting untuk tidak terlibat dengan mereka, terutama mereka yang suka politik?
3.      Jika Anda punya sumber daya, lakukan penelitian bagaimana pentingnya menjadi vegetarian demi kelestarian lingkungan dibandingkan dengan makan daging. Diskusikan penemuan Anda dengan anggota kelas.
RANGKUMAN: Tidak ada keraguan, dunia ini segera akan berakhir; itu tidak akan berlangsung selamanya. Dan ya, Yesus segera datang. Semua itu benar, tetapi tidak satu pun kebenaran ini memberikan kita hak, atau mandat, untuk merusak bumi. Sebagai orang Kristen, kita harus berusaha untuk meme-lihara alam yang Allah telah ciptakan bagi kita.

Pratinjau PELAJARAN 9
Alkitab dan Sejarah

Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Mzm. 104:1-9; Why. 1:1-3; 2 Ptr. 1:21; Dan. 2; Why. 12:7-17; Rm. 16:20; 2 Kor. 5:17-19.

AYAT HAFALAN: "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa" (Wahyu 1:8).

Pokok Pikiran: Allah kita bekerja dalam sejarah dan melaluisejarah, di dalam dan melalui sejarah Dia telah memberikan kita bukti yang kuat untuk iman kita.

Apakah sejarah manusia merupakan rentetan peristiwa yang tidak berarti, atau adakah petunjuk ke arah tujuan tertentu, yang semuanya sesuai de­ngan rencana? Alkitab jelas menyatakan bahwa yang terakhir itu benar. Penulis Alkitab Perjanjian Lama dan Baru menegaskan bahwa Allah mengatur sejarah dan menyatakan diri-Nya sendiri dalam sejarah itu.
Namun, tidak semua sejarah menyatakan kehendak Allah: Manusia bebas untuk membuat pilihan buruk, pilihan-pilihan yang mempengaruhi sejarah. Intinya adalah bahwa karena Allah bekerja melalui sejarah bukan berarti Dia yang menyebabkan itu semua terjadi. Malahan, itu berarti bahwa meskipun manu­sia penuh dengan akal bulus dan kejahatan, Allah ada di sana, melakukan kehendak-Nya dan kemudian Dia akan membawa sejarah manusia kepada suatu akhir yang agung dan mulia.
Umat Kristen yang Alkitabiah percaya bahwa para penulis Alkitab bekerja menurut kerangka yang telah dinyatakan Allah dan kemudian Dia mengilhami mereka untuk menulis kejadian yang paling signifikan dalam sejarah manusia. Bahkan Allah sering menyediakan tafsiran dari kejadian-kejadian ini sehingga kita dapat memahami apa yang penulis itu maksudkan.
Pekan ini kita akan menyelidiki sedikit bagaimana Allah telah bekerja di dalam dan melalui sejarah dunia.
*Pelajarilah Pelajaran Pekan ini untuk persiapan Sabat, 3 Maret.


No comments:

Post a Comment