Allah Tritunggal
Sabat Petang
BACALAH UNTUK
PELAJARAN PEKAN INI: Ulangan
6:4; Filipi 2:6; Matius 28:19; Kejadian 1:26, 27; Yohanes 14-16.
AYAT HAFALAN:
"Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu
sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan
kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal" (Yudas 20, 21, NKJV).
Pokok Pikiran: Alkitab
berisi referensi-referensi dan gambaran tentang Ketuhanan dan kesatuan
Keallahan llahi.
Walaupun kataTrinitas itu sendiri tidak
muncul dalam Alkitab, namun ajarannya sudah pasti ada. Doktrin Trinitas ialah,
bahwa Allah adalah Satu dan terdiri dari tiga "Oknum," hal ini
sangat penting karena berkaitan dengan siapa Allah itu, seperti apa Dia,
bagaimana Dia bekerja, dan bagaimana Dia berhubungan dengan dunia. Yang
terpenting, Keallahan Kristus perlu dalam rencana keselamatan.
Dalam Kitab Suci, ada tiga fakta terpisah
namun saling berhubungan mengenai bukti Trinitas, atau ketritunggalan Allah:
(1) bukti kesatuan Allah, bahwa Allah adalah Satu; (2) bukti bahwa ada tiga
Oknum Allah, (3) konteks yang menggambarkan ketritunggalan Allah.
Perbedaan antara Allah, Kristus, dan Roh
Kudus dalam Alkitab harus dipahami sebagaimana Allah nyatakan di dalam diri-Nya
sendiri, meskipun sangat sulit dipahami oleh pikiran kita yang sudah jatuh
dalam dosa. "Penguasa kekal surgawi—Allah Bapa, dan Kristus,
dan Roh Kudus," sebagaimana Ellen G. White menyebutnya {Evangelism, hlm.
616), adalah sama tetapi tidak seru-pa atau tidak dapat dipertukarkan.
Walaupun beberapa dari umat Advent
mula-mula berjuang dengan doktrin ini, gereja kita sekarang ini telah mengambil
pendirian yang tegas dan tidak berubah pada pengajaran ini. Sebagaimana Dasar
Kepercayaan nomor 2 mengatakan, "Hanya ada satu Allah: Bapa, Anak, dan Roh
Kudus, satu kesatuan dari tiga Oknum yang kekal."
*Pelajari pelajaran pekan ini sebagai
persiapan untuk Sabat, 7 Januari.
Minggu 1
Januari
KEESAAN ALLAH
Sistem kepercayaan Bangsa Ibrani kuno dengan keras menganut monotheistic, "mono " menyatakan "satu" dan "theistic" dari Bahasa Yunani sebuah kata untuk "Allah," artinya bahwa hanya ada satu Allah yang benar. Hal ini tetap.dan teguh di seluruh kitab Perjanjian Lama. Hanya ada satu Allah, Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, dan tidak ada banyak allah seperti yang dipercayai oleh bangsa dan suku di sekeliling orang Ibrani. Dalam hal ini, agama Alkitab adalah unik.
Bagaimanakah Allah berbicara tentang diri-Nya
sendiri dalam Keluaran 3:13-15? Bagaimanakah ayat ini menyatakan keesaan Allah?
3:13 Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka?"
3:14 Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."
3:15 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
Keesaan Allah juga ditemukan dalam ayat (Ulangan.
6:4) yang disebut oleh Bangsa Yahudi "Shema. " Nama ini
diberikan karena kata pembukaan dalam Bahasa Ibrani, untuk perintah,
"Dengar" adalah,kata "shema. " Pernyataan ini adalah
satu kebenaran besar tentang Allah, yang mana orang Israel telah diperin-tahkan
untuk mempercayai dan mengajarkannya kepada anak-anak mereka.
"Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN
itu Allah kita, TUHAN itu esa!" (Ulangan. 6:4, ESV). Bandingkan
dengan Kejadian 2:24, "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan
ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu
daging." Apakah mungkin itu mengartikan bahwa kata yang sama dalam Bahasa
Ibrani untuk "satu" muncul di dalam kedua ayat tersebut?
Kata yang sama, echad, untuk
"satu," digunakan untuk Allah pada "Shema" dalam
Ulangan 6:4. Kata echad untuk' keesaan ini tidak menyatakan suatu jumlah
matematis melainkan suatu kesatuan yang kompleks. Di sini sedang ditegaskan
satu kesatuan dari bagian-bagian yang berbeda. Suami dan istri menjadi
"satu" (echad) sesuai dengan kejadian 2:24, sama halnya dengan
kitab Ulangan, Allah adalah "satu."
Bagaimanakah kitab Perjanjian Baru membicarakan
tentang keesaan Allah? Yakobus 2:19; 1 Korintus 8:4.
Yakobus 2:19;
2:19 Engkau
percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga
percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
1 Korintus 8:4.
8:4. Tentang hal
makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia
dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa."
Bagaimanakah seharusnya pemahaman bahwa
Allah adalah satu, menolong kita menghindari perangkap pemujaan ilah dalam
berbagai bentuk? Mengapa hanya Allah sendiri yang harus kita sembah?
Bagaimanakah Anda dapat membasmi "berhala" apa pun dalam kehidupan
Anda sendiri?
Senin 2 Januari
KEILAHIAN KRISTUS
Keallahan Bapa jarang diperdebatkan.
Orang-orang yang mempertanyakan Trinitas sering menantang sifat Keallahan Kristus.
Sekiranya Kristus tidak kekal dan tidak sepenuhnya Ilahi, maka rencana
keselamatan akan benar-benar bisa dikompromikan. (Lihat pelajaran hari Kamis).
Bagaimanakah Paulus, sewaktu berjumpa dengan seorang Farisi,
berbicara mengenai sifat Keallahan Kristus? Filipi 2:6.
Filipi 2:6.
2:6 yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai
milik yang harus dipertahankan,
Karena orang Farisi telah mengajarkan
dasar-dasar pengajaran Perjanjian Lama tentang Keesaan
Allah, ini merupakan pernyataan yang mengherankan, sebab hal itu menyatakan
komitmen Paulus yang mendalam tentang Keallahan Kristus.
Kitab Ibrani—ditulis kepada orang
Yahudi penganut keras paham monoteisme, sebagaimana Paulus—berisi pernyataan-pernyataan
yang kuat menekankan Keallahan Anak Allah. Dalam Ibrani 1:8, 9 sifat Keallahan
Kristus dinyatakan dengan tegas dan kuat.
Yang terpenting dalam menyatakan Keallahan
Kristus adalah kesadaran diri Yesus sendiri. Dia tidak pernah mengadakan parade
melalui jalan Yerusalem dengan paduan suara kemenangan untuk menyatakan
Keallahan-Nya. Namun, keempat Injil termasuk beberapa berkas bukti menyatakan
bagaimana Dia memahami diri-Nya sendiri. Yesus berulangkali mengaku memiliki
apa yang hanya patut menjadi milik Allah: dia berbicara mengenai malaikat Allah
sebagai malaikat-Nya (Matins 13:41); Dia mengklaim mengampuni dosa-dosa
(Markus 2:5-10); dan Yesus menyatakan kuasa-Nya untuk menghakimi dunia (Matius
25:31-46). Siapakah yang lain kecuali Allah yang sanggup, secara layak,
melakukan hal-hal tersebut?
Tinjau kembali bagaimana Yesus menerima penyembahan
dari berbagai macam orang dalam kitab Injil. Mat. 14:33; 28:9; Luk.
24:50-52; Yoh. 9:35-38. Bandingkan tindakan-Nya dengan Paulus (Kis.
14:8-18). Apakah penerimaan Yesus akan semua penyembahan ini menyatakan
Keallahan-Nya?
Mat. 14:33; 28:9;
14:33 Dan
orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya
Engkau Anak Allah."
28:9 Tiba-tiba
Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka
mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
Luk. 24:50-52;
24:50. Lalu
Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat
tangan-Nya dan memberkati mereka.
24:51 Dan ketika
Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.
24:52 Mereka
sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat
bersukacita.
Yoh. 9:35-38;
9:35. Yesus
mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan
dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
9:36 Jawabnya:
"Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
9:37 Kata Yesus
kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang
berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
9:38 Katanya:
"Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Kis. 14:8-18
14:8. Di Listra
ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia
dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan.
14:9 Ia duduk
mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat,
bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan.
14:10 Lalu kata
Paulus dengan suara nyaring: "Berdirilah tegak di atas kakimu!" Dan
orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari.
14:11 Ketika
orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam
bahasa Likaonia: "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa
manusia."
14:12 Barnabas
mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara.
14:13 Maka
datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa
lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk
mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu.
14:14 Mendengar
itu Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke
tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru:
14:15 "Hai
kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa
sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu,
supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang
hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
14:16 Dalam
zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya
masing-masing,
14:17 namun Ia
bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan
menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu.
Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan."
14:18 Walaupun
rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka
mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka.
Pada persidangan-Nya, satu tuduhan
terhadap Yesus adalah bahwa Dia mengaku diri-Nya Anak AIlah (Yohanes 19:7;
Matius 26:63-65). Sekiranya Yesus tidak menganggap diri-Nya Allah, ini
merupakan satu kesempatan genting bagi-Nya untuk memperbaiki kekeliruan-Nya.
Namun, Dia tidak melakukan-Nya. Ternyata, pada waktu persidangan-Nya di hadapan
Kayafas sebelumhya Dia telah menyatakan Keallahan-Nya sendiri di bawah sumpah.
Oleh sebab itu, kita punya bukti yang kuat dari Alkitab tentang Keallahan Kristus.
Ambil beberapa
waktu untuk tinggal dalam kehidupan Yesus dan fokuslah pada fakta bahwa Dia
adalah Allah, Pencipta semesta alam ini. Apakah yang dikatakan hal ini mengenai
kasih Allah kepada dunia? Mengapa Anda harus menarik banyak penghiburan dan
pengharapan dari kebenaran yang mengagumkan ini?
Selasa 3
Januari
ROH KUDUS
Jika Allah bisa menjadi "satu,"
dengan dua Oknum Bapa dan Anak, maka menambahkan Oknum ketiga kepada Keallahan
tidak akan menambah kesulitan lagi. Di sini kita sedang memperbincangkan
mengenai Roh Kudus.
Baca Kejadian 1:2. Apakah yang dikatakan ayat ini
kepada kita mengenai peran Roh Kudus, siapakah yang terlebih dulu muncul dalam
catatan Alkitab? Bagaimanakah Matius 28:19 menarik perhatian kita kepada tiga
anggota Keallahan?
Kejadian 1:2
1:2 Bumi belum
berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah
melayang-layang di atas permukaan air.
Matius 28:19
28:19 Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus,
Tiga Oknum Keallahan disebutkan ketika
Yesus mengajar bagaimana orang-orang yang baru percaya akan kebenaran
dibaptiskan. Tentu saja, "formula" baptisan ini masih digunakan
di sebagian besar gereja Kristen hingga hari ini. Orang yang telah memilih
untuk mengikut Yesus dibaptis dalam "Nama" (dalam Bahasa Yunani
tunggal, bukan jamak), meskipun tiga Oknum termasuk di dalamnya. Tiga Oknum
Ilahi dianggap sebagai Satu.
Pada saat Yesus dibaptis, ketiga Oknum
Trinitas muncul bersama-sama. Baca gambaran dramatis Markus mengenai baptisan
itu (Markus 1:9-11). Gambaran Markus tentang langit yang
"terkoyak" (ayat 10) lebih baik diterjemahkan "terbuka."
Markus menarik perhatian kepada ketiga anggota Keallahan Ilahi di dalam suatu
wahyu yang menakjubkan dari Allah yang menggunakan alam itu sendiri.
Sebagaimana dengan Yesus, pekerjaan Roh
Kudus dihubungkan dan dikaitkan dengan tindakan-tindakan Allah. Tinjau kembali
keterangan berikut bagaimana tindakan Roh Kudus dalam memerankan tugas-Nya:
1.
Ketika
mengumumkan kelahiran Kristus, malaikat memberitahukan kepada Maria bahwa Anaknya akan disebut
"kudus" karena Roh Kudus akan turun atasnya (Luk. 1:35).
2. Yesus
menyatakan bahwa Roh Allah ada pada-Nya, mengurapi Dia untuk mengajar. (Luk. 4:18).
3.
Dia juga mengusir roh jahat dengan kuasa
Roh Allah (Mat. 12:28).
4.
Roh, yang akan membantu pekerjaan Kristus
setelah kenaikan-Nya ke surga, adalah Penasihat yang Iain dalam sifat yang
sama (Yoh. 14:16).
5.
Yesus menghembuskan Roh Kudus kepada
murid-murid-Nya (Yoh. 20:22).
6.
Orang Kristen baru akan mempunyai keduanya
yaitu Roh Kudus yang ada dalam jiwanya (Yoh 14:17) dan juga Roh Kristus (Gal. 2:20; Kol. 1:27).
Kristus dan Roh Kudus sangat intim berhubungan satu
sama lain dalam tugas masing-masing. Lebih daripada itu, ada beberapa
referensi Alkitab yang mengidentifikasikan Ron Kudus sebagai Allah. Baca Kisah 5:1-11. Bagaimanakah peristiwa ini juga,
dapat menolong kita untuk memahami Keallahan Roh Kudus?
Kisah 5:1-11
5:1. Ada seorang
lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.
5:2 Dengan
setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain
dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
5:3 Tetapi
Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau
mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
5:4 Selama tanah
itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah
hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu
dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
5:5 Ketika
mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah
ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.
5:6 Lalu
datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar
dan pergi menguburnya.
5:7 Kira-kira
tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah
terjadi.
5:8 Kata Petrus
kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu
jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian."
5:9 Kata Petrus:
"Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah,
orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung
engkau juga ke luar."
5:10 Lalu
rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah
nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati,
lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya.
5:11 Maka sangat
ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.
■
Rabu 4 Januari
DALAM KESATUAN
DAN KESAMAAN
Meskipun Alkitab dengan jelas menerangkan
bahwa Allah adalah Satu (echad), Alkitab juga berbicara mengenai Oknum
yang jamak. Para sarjana dan pelajar Alkitab selama ribuan tahun telah melihat
di dalam banyak ayat Perjanji-an Lama bukti yang kuat mengenai sifat kejamakan
Allah. Kebenaran ini, sama seperti yang lainnya, lebih banyak dinyatakan dalam
Perjanjian Baru.
Baca Kejadian 1:26, 27. Bagaimanakah kejamakan Allah
dinyatakan di sini?
1:26.
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan
rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata
yang merayap di bumi."
1:27 Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Pasangan jamak dan tunggal ini ketika merujuk
kepada Allah juga terdapat dalam Kejadian 11:7, 8 pada waktu pembangunan menara
Babel. Allah sendiri yang berbicara. "TUHAN" disebutkan, namun dia
berbicara sebagai satu dalam sebuah kelompok ("Kita").
Baca Yesaya 6:8. Dalam hal apakah Anda melihat
kejamakan "Allah" dinyatakan di sana, juga?
6:8 Lalu aku
mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah
yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
Dalam kitab Perjanjian Baru, bagaimanakah
khotbah Petrus pada hari Pentakosta memuliakan Yesus dalam Keallahan? (Lihat
Kis. 2:33). Petrus, seorang Yahudi yang saleh dalam kepercayaan monoteisme,
seorang yang percaya pada Satu Allah, menyatakan kepenuhan Keilahian Kristus,
yang sekarang berada di surga. Dalam suratnya kepada orang Yahudi pendatang
yang tersebar, Petrus kembali menyampaikan bukti sifat Tritunggal Allah (baca
I Ptr. 1:1-3).
Bagaimanakah Paulus melibatkan kejamakan Allah
sementara dia menjelaskan proses keselamatan? 2 Kor. 1:20-22. (Lihat juga 2
Kor. 13:14).
2 Kor. 1:20-22
1:20 Sebab
Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia
kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.
1:21 Sebab Dia
yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah
Allah yang telah mengurapi,
1:22
memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam
hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.
2 Kor. 13:14
13:14 (13-13)
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus
menyertai kamu sekalian.
Dengan pikiran kita yang terbatas, yang
telah jatuh ke dalam dosa, pelajaran ini tidaklah mudah untuk dipahami. Tetapi
kenapa? Karena kita di sini sedang berhadapan dengan sifat Keallahan, Pencipta
alam semesta. Betapa bodohnya jika kita berpikir bahwa kita dapat sepenuhnya mengerti
Dia, khususnya kita sebagai manusia, kita tidak dapat memahami
"sepenuhnya" segala sesuatu. Pikirkanlah suatu hal "yang paling
sederhana" yang Anda dapat pikirkan. Berapa banyakkah aspek yang tetap di
luar pemahaman Anda? Betapa lebih banyakkah aspek yang tidak dapat kita pahami
tentang sifat keagungan Allah Sendiri?
Kamis 5 Januari
TRINITAS DAN KESELAMATAN
Injil Yohanes memberikan perhatian khusus
terhadap keunikan sifat Allah. Yohanes tampaknya menyadari sepenuhnya keesaan
dan juga "ketigaan" Allah.
Baca doa Kristus dalam Yohanes 14-16 dan hitung jumlah referensi yang mengacu kepada
tiga Oknum Keallahan. Bagaimanakah ayat-ayat ini menolong kita mengerti
kenyataan dari kebenaran penting ini?
Perikop dalam kitab Injil Yohanes ini
adalah pemusatan yang paling luas mengenai kesetaraan, tiga Oknum Allah. Di
sinilah dinamika antar Trinitas disebutkan
berulangkali. Doktrin mengenai Trinitas, jauh dari segelintir spekulasi
abstrak, merupakan kesimpulan yang tidak dapat dihindarkan yang berasal dari
penelitian yang sistematik terhadap Alkitab.
Kebenaran khusus dalam konteks ini adalah
Keallahan Kristus. Kalau Kristus bukan Allah sepenuhnya, maka kita hanya
mempunyai Tuhan yang mengalihkan penghukuman atas dosa-dosa kita dari satu
orang kepada yang lain, sebagai kebalikan dari menimpakan dosa-dosa itu kepada
diri-Nya sendiri. Pokok utama kese-luruhan Injil adalah bahwa Allah sendirilah
di kayu salib menanggung dosa-dosa dunia. Sesuatu yang kurang dari ini akan
menghilangkan pendamaian atas segala sesuatu yang telah dibuat begitu kuat dan
efektif.
Pikirkan hal ini: kalau Yesus hanya
makhluk ciptaan saja, dan tidak sepenuhnya Allah, bagaimanakah Dia dapat—sebagai
makhluk ciptaan—memikul segenap murka Allah terhadap dosa? Makhluk ciptaan
manakah, yang dapat menyelamatkan umat manusia dari pelanggaran hukum Allah
yang kudus?
Kalau Yesus bukan Ilahi, maka hukum Allah
tidak kudus sebagaimana Allah kudus adanya, karena makhluk ciptaan akan dapat
mendamaikan atau menebus pelanggaran terhadap hukum itu. Hukum hanya akan sama
kudusnya dengan makhluk ciptaan, dan tidak seperti kudusnya Pencipta. Dosa itu
sendiri tidak akan terlalu jahat jika itu semua bisa ditanggung oleh kematian
seorang ciptaan dan bukan Pencipta yang membuat pendamaian untuknya. Faktanya
ialah bahwa Allah sendirilah yang menanggungnya, dalam Pribadi Kristus, untuk
menyembuhkan luka dosa menya-takan bukti yang kuat betapa seriusnya dosa itu.
Juga, jaminan keselamatan kita melalui apa
yang Kristus telah lakukan untuk kita—dan bukan melalui usaha kita—terbukti bahwa
Allah sendirilah yang mem-bayar hukuman atas dosa kita. Apakah yang dapat kita
tambahkan kepada hal ini? Sekiranya Kristus adalah ciptaan, mungkin kita dapat
menambahkan sesuatu. Tetapi dengan Allah, Sang Pencipta, mengorbankan diri-Nya
sendiri untuk dosa-dosa kita... adalah penghinaan sama sekali untuk percaya
bahwa kita dapat menambahkan sesuatu terhadap pengorbanan itu. Jadi, jika
Kristus bukan Allah, pendamaian akan dikomprpmikan secara fatal.
Pikirkan sejenak: Pencipta alam semesta mati untuk kebaikan
Anda, di tempat Anda, sehingga Anda dapat memiliki janji untuk kehidupan kekal
di dalam Dia. Bagaimanakah Anda dapat belajar untuk menarik pengharapan dan
jaminan dari kebenaran yang sangat indah ini? Dalam terang kenyataan ini,
apakah yang lain yang benar-benar sangat berarti?
Jumat 6 Januari
PENDALAMAN: Dalam doktrin Trinitas, kita tidak dapat
menemukan tiga peran Ilahi yang berbedaditunjukkan oleh satu Oknum (itu adalah
modalisme). Tidak ada pula ada tigaallah dalam satu kelompok (disebut dengan tritheisme
atou politeisme). Satu Allah ("Dia") samajuga dengan,
"Mereka," dan "Mereka" selalu bersama-sama, selalu dekat
dalam bekerja sama. Roh Kudus melakukan kehendak Bapa dan Anak, yang adalah
juga kehendak-Nya. Inilah kebenaran bahwa Allah menyatakan diri-Nya sendiri
melalui seluruh Alkitab.
Sebagian orang bergumul dengan Keilahian
Kristus, karenafeagaimana, semen-tara di sini sebagai manusia, Yesus telah
merendahkan diri-Nya sendiri kepada kehendak Bapa. Banyak yang melihat ini
sebagai "bukti" bahwa Dia pasti lebih rendah dari Bapa. Namun,
kenyataan ini, tidak menggambarkan struktur inti dari Keallahan. Tindakan
merendahkan diri ini malah menggambarkan, bagaimana rencana keselamatan telah
dijalankan. Yesus harus datang dalam kemanusiaan, menjadi "taat sampai
mati, bahkan sampai mati di kayu salib" (Filipi 2:8).
"Dan sekalipun la adalah Anak, la
telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah la
mencapai kesempurnaan-Nya, la menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua
orang yang taat kepada-Nya" (Ibrani 5:8,9). Pernyataan ini
menyatakan bahwa peran merendahkan diri yang ditunjukkan Yesus dihasilkan oleh
penjelmaan-Nya, yang mana sangat penting dalam rencana keselamatan. Pernyataan
itu tidak membuktikan bahwa Dia adalah sesuatu yang lain daripada Allah
sepenuhnya dan kekal.
" 'Mereka akan menamakan Dia
Imanuel,... Allah menyertai kita.' 'Terang dari pengetahuan tentang kemuliaan
Allah' narripak 'pada wajah Kristus.' Sejak masa kekekalan Tuhan Yesus Kristus
satu dengan Bapa; Ialah 'garribar Allah,' peta kebe-saran dan keagungan-Nya,
'cahaya kemuliaan-Nya.' Untuk menyatakan kemuliaan inilah la datang ke dunia
ini."—Ellen
G White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 13.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.
Beberapa
orang Advent mula-mula, bergumul dengan doktrin Trinitas. Hari ini, gereja kita
telah mengambil pendirian yang teguh tentang doktrin ini. Bagaimanakah hal ini
menyatakan kepada kita sifat kebenaran yang ter-buka? Dalam pengalaman Anda,
bagaimanakah Anda bertumbuh dalam pemahaman Anda terhadap kebenaran?
Kepercayaan apakah yang tadinya Anda pegang, sekarang Anda tidak menerimanya
lagi?
2.
Yohanes 8:58 berbunyi: "Kata Yesus
kepada mereka: '...sesungguhnya sebelum
Abraham
jadi, Aku telah ada.'" Bagaimanakah ayat ini menyatakan dengan tegas
Keilahian Kristus yang sepenuhnya?
RANGKUMAN: Jika kita ingin memperdalam kasih kita
kepada Allah yang kita layani dan mendekatkan diri untuk menyembah Dia, pertama
kita harus memahami apa yang Dia katakan kepada kita mengenai diri-Nya sendiri.
Trinitas ialah se-buah misteri, tetapi dalam Kitab Suci "misteri"
adalah kebenaran yang mendalam, bahwa Allah yang tidak terbatas menyatakan
kepada kita pada tingkatan yang ter-batas. Jadi, kita dapat dengan aman
berbicara kepada Allah hanya dengan bertelut. "Dengarlah, hai orang
Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!" (UI.
6:4).
Pratinjau Pclajaran
2
*7-13Jamiari2012
Pada Mulanya
SabatPetang
BACALAH UNTUK
PELAJARAN PEKAN INI: Matius
19:4; Ayub 38:4-7; Ulangan 32:10, 11; Mazmur 19; Yohanes 1:1-13; Roma 5:12;
Yesaya 66:22.
AYAT HAFALAN:
"Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga
dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana,
maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan
oleh Dia dan untuk Dia" (Kolose 1:16).
Pokok Pikiran:
Doktrin
Penciptaan, enam hari penciptaan secara harfiah, adalah dasar bagi semua yang
kita percayai.
Susah membayangkan dua lagi pandangan yang
berbeda tentang asal usul selain penciptaan model Alkitabiah dan model
evolusioner paham ateis. Yang pertama menyatakan penciptaan yang telah
direncanakan? melalui pemikiran yang matang, dtperhitungkan, dengan
tidak ada untung-untungan. Tidak ada kebetulan. Sebaliknya, model evolusi
adalah semuanya kebetulan. Kedua, dalam catatan Alkitab, segala sesuatu telah
diciptakan untuk suatu tujuan; Allah mempunyai tujuan akhir, orang Yunani
menyebutnya telos, suatu tujuan untuk yang Dia ciptakan. Sebaliknya,
evolusi berorientasipada dasar pemikiran bahwa tidak ada tujuan akhir, tidak
ada tujuan yang memotivasi untuk apa itu diciptakan. Mutasi secara acak dan
seleksi alami (terjadi secara kebetulan) bekerja bersama-sama secara
tersembunyi, mempertahankan apa yang berfungsi dan membuang yang tidak berguna.
Akhirnya, catatan Alkitab mengajarkan bahwa manusia diciptakan dalam rupa
Allah. Evolusi mengajarkan bahwa mereka diciptakan dalam rupa primata atau
binatang menyusui sebelum terjadinya homo sapiens.
Pekan ini, kita akan mempelajari doktrin
Alkitabiah tentang penciptaan dan melihat bagaimana itu membentuk dasar semua
kebenaran Alkitab yang ber-ikutnya. Jika kita salah mengerti tentang
penciptaan, kita salah dalam semuanya. Itulah sebabnya mengapa pelajaran ini
begitu penting bagi kepercayaan kita sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh.
*Pelajari
pelajaran pekan ini sebagai persiapan untuk Sabat, 14 Januari
Sckilns tentang Allah Kita
No comments:
Post a Comment