PELAJARAN 14 TRIWULAN IV 2011


Bermegah dalam Salib

Sabat Petang

BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Galatia 6:11-18; Roma 6:1-6; 12:1-8; 2 Korintus 4:10; 5:17; 11:23-29,

AYAT HAFALAN:        
"Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia" (Galatia 6:14).

Pembahasan tentang kitab Galatia ini sangat mengasyikkan. Ini disebabkan karena surat itu sendiri sangat mengasyikkan. Mengetahui panggilannya, mengetahui kebenaran yang dia khotbahkan (seperti yang disebutkannya berulang kali, bahwa kebenaran berasal dari Tuhan), Paulus menulis dengan semangat nabi-nabi Perjanjian Lama, sama seperti Yesaya, Yeremia, Hosea. Sebagaimana mereka memohon umat Allah pada zaman mereka untuk berpaling dari kesalahan mereka, di sini Paulus melakukan hal yang sama kepada orang-orang yang hidup pada zamannya.
Tidak peduli betapa berbeda keadaan yang mereka hadapi, pada akhirnya kata-kata Yeremia dengan mudah dapat diterapkan kepada jemaat Galatia sama seperti kepada mereka yang hidup pada zaman Yeremia: "Beginilah firman TU­HAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, jangan-lah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa iamemahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN" (Yeremia 9:23, 24).
"Kemuliaan" hikmat manusia, kekayaan kita, dan kekuatan kita, bagaimanapun juga, di hadapan salib Kristus semuanya itu tampak jelas tidak berarti dan sia-sia—inilah fokus surat Paulus kepada jemaat yangbersalah di Galatia.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 31 Desember 31.

Minggu 25 Desember
DENGAN TANGAN PAULUS SENDIRI

Bandingkan salam penutup Paulus dalam Galatia 6:11-18 dengan salam penutup yang dia tulis dalam surat-surat yang lain. Dalam hal apakah bagian akhir dari suratnya kepada jemaat di Galatia sama atau ber­beda dari surat-surat lain? (Lihat kata-kata penutup dalam buku Roma, 1 dan 2 Korintus, Efesus, Filipi, Kolose, dan 1 dan 2 Tesalonika).
Galatia 6:11-18
6:11. Lihatlah, bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutulis kepadamu dengan tanganku sendiri.
6:12 Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus.
6:13 Sebab mereka yang menyunatkan dirinyapun, tidak memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah.
6:14 Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
6:15 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.
6:16 Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.
6:17 Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.
6:18 Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara! Amin.

Salam penutup Paulus tidak selalu sama, namun ada beberapa persamaan yang terlihat: (1) salam kepada orang-orang tertentu, (2) nasihat terakhir, (3) tanda tangan pribadi, dan (4) doa berkat. Bilamana ciri khas ini dibandingkan dengan sa­lam penutup Paulus dalam kitab Galatia, nampak ada dua perbedaan penting.
Pertama, tidak seperti surat Paulus lainnya, surat Galatia tidak mencantumkan salam pribadi. Mengapa? Sebagaimana tidak dicantumkannya ucapan syukur pada bagian awal surat Galatia, barangkali ini merupakan petunjuk yang menyatakan hubungan Paulus dan jemaat Galatia yang renggang. Paulus sangat sopan namun bersikap resmi.
Kedua, kita hams mengingat bahwa Paulus memiliki kebiasaan untuk mendiktekan surat-suratnya kepada seorang juru tulis (Roma 16:22). Kemudian bila­mana selesai, Paulus akan mengambil pena dan menuliskan sepenggal kalimat dengan tangannya sendiri untuk mengakhiri surat itu (1 Korintus 16:21). Dalam suratnya kepada jemaat Galatia, Paulus menyimpang dari kebiasaannya. Pada saat dia mengambil pena dari jurutulisnya, Paulus masih memikirkan keadaan di jemaat Galatia sehingga dia menuliskan kalimat yang lebih panjang. Dia ti­dak dapat meletakkan alat tulisnya sampai dia menuliskan permohonan kepada jemaat Galatia sekali lagi untuk berpaling dari jalan mereka yang bodoh.
Dalam Galatia 6:11 Paulus menekankan bahwa dia menulis surat dengan huruf yang besar. Kita tidak tahu apa alasannya. Beberapa orang menduga bah­wa Paulus bukanlah bermaksud menyatakan besarnya tulisan dalam suratnya namun yang dia maksudkan adalah bentuk huruf yang tidak serasi. Mereka beranggapan bahwa tangan Paulus mengalami cacat akibat penganiayaan atau menjadi keras karena digunakan untuk membuat tenda sehingga dia tidak.dapat menulis dengan serasi. Sementara yang lain berpendapat bahwa komentarnya itu merupakan bukti dari pandangannya yang kurang jelas. Meskipun kedua pendapat ini sangat mungkin terjadi, nampaknya kemungkinan yang lebih masuk akal adalah bahwa Paulus sengaja menulis dengan huruf yang besar dalam suratnya untuk menegaskan kembali pendapatnya, sama seperti pada waktu kita menekankan sebuah kata atau konsep yang penting dengan menggaris bawahi kata atau konsep itu, atau menulisnya dengan huruf miring, atau menulisnya dengan HURUF BESAR.
Apa pun alasannya, Paulus sesungguhnya menginginkan agar pembaca da­pat memperhatikan amaran dan  tegurannya.

Senin 26 Desember
BERMEGAH DALAM DAGING

Baca Galatia 6:12,13. Apakah yang Paulus katakan dalam ayat-ayat ini?
6:12 Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus.
6:13 Sebab mereka yang menyunatkan dirinyapun, tidak memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah.

Meskipun Paulus telah terlebih dulu mengisyaratkan agenda dan maksud para penentangnya (lihat Galatia 1:7; 4:17), keterangannya dalam Galatia 6:12, 13 merupakan pernyataan tegas yang dia buat tentang lawan-lawannya. Dia meng-gambarkan mereka sebagai orang yang "secara lahiriah suka menonjolkan diri." Frase "suka menonjolkan diri" dalam Bahasa Yunani berarti menampilkan "wajah yang baik." Ternyata, kata "wajah" dalam Bahasa Yunani adalah kata yang sama untuk topeng atau make-up seorang artis, kata irii digunakan sebagai kiasan untuk menunjukkan peran seorang artis. Dengan kata lain, Paulus sedang mengatakan bahwa orang-orang ini bagaikan artis yang berusaha mendapatkan persetujuan penonton. Dalam suatu budaya yang didasarkan pada kehormatan dan rasa malu, kecocokan sangatlah penting, dan mereka yang mengajarkan kesalahan nampak-nya sedang mencoba menaikkan ranking kehormatan di hadapan sesama kaum Yahudi di Galatia dan umat Kristen Yahudi yang ada di Yerusalem.
Paulus membuat sebuah pokok penting tentang salah satu niat mereka—keinginan untuk terlepas dari aniaya. Meskipun penganiayaan dapat dimengerti dalam bentuk perlakuan kejam secara fisik, namun dampaknya tidak berbeda meskipun dalam bentuk yang lebih "ringan" seperti gangguan dan pengucilan. Paulus dan kelompok fanatik orang Zelot di Yudea pernah melakukan aniaya dalam bentuk yang sesungguhnya (Galatia 1:13), namun aniaya dalam bentuk yang ringan juga memberikan pengaruh pada orang Kristen.
Pemimpin rohani Yahudi masih memiliki pengaruh politik yang sangat penting di beberapa tempat. Mereka memiliki persetujuan resmi dari kerajaan Roma; sehingga, banyak umat percaya Yahudi yang berusaha untuk memelihara hubungan baik dengan mereka. Dengan menuntut bangsa-bangsa lain agar disunat dan meng-ajar mereka untuk memelihara hukum Taurat, parapengacau di Galatiamenemukan kecocokan dengan orang Yahudi yang ada di tempat itu. Sikap ini tidak hanya dapat memudahkan mereka untuk menjalin persahabatan dengan pihak Synagog, tetapi mereka juga dapat mempererat hubungan dengan orang Kristen Yahudi di Yerusalem, yang memiliki kecurigaan dengan pekerjaan yang dilakukan di kalangan bangsa-bangsa lain (Kisah 21:20, 21). Tidak heran, jika tindakan mereka dapat membuat kesaksian mereka kepada orang Yahudi lebih efektif.
Apa pun situasi yang ada dalam pikiran Paulus, namun dengan jelas dia menyatakan: "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2 Timotius 3:12).

Pikirkan apa alasan orang-orang ini sehingga mereka mengajarkan kesalahan. Nampaknya sangat masuk akal, segala sesuatunya telah dipertimbangkan. Apakah pelajaran yang kita ambil di sini sehubungan dengan motif yang "terbaik" sekalipun bila kita tidak berhati-hati dapat menyesatkan? Kapankah terakhir kali Anda memiliki maksud yang baik namun pada akhirnya menghasilkan sesuatu yang tidak baik?

Selasa 27 Desember
BERMEGAH DALAM SALIB (GALATIA 6:14)

"Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia" (Galatia 6:14).

Setelah melihat motif yang mendorong beberapa orang untuk memaksakan sunat, Paulus menyampaikan kabar Injilnya sekali lagi kepada jemaat Galatia, meskipun dalam bentuk rangkuman. Bagi Paulus, Injil didasarkan pada dua prinsip dasar: (1) berpusat pada salib (ayat 14) dan (2) doktrin pembenaran (ayat 15). Dalam pelajaran hari ini fokusnya adalah berpusat pada salib.
Hidup di abad dua puluh satu, sangatlah sulit untuk membedakan goncangan yang dihasilkan oleh komentar Paulus tentang salib Yesus Kristus (Galatia 6:14). Saat ini salib Kristus merupakan hal biasa dan menjadi lambang yang dihargai bahkan dapat membangkitkan emosi positif bagi banyak orang. Di za-man Paulus, salib bukanlah suatu hal yang patut dibanggakan melainkan sebaliknya merupakan suatu kehinaan. Orang Yahudi beranggapan bahwa ide tentang seorang Mesias yang tersalib adalah suatu yang memalukan, dan bagi Bangsa Roma penyaliban itu sangat menjijikkan sehingga tidak dicantumkan sebagai salah satu bentuk hukuman yang pantas bagi warga negara Roma.
Rasa jijik terhadap salib Kristus yang ada pada zaman dulu sangat jelas terl ihat dalam gambaran tentang salib yang ditulis dalam catatan peristiwa penyaliban. Pada abad kedua, sebuah lukisan batu telah ditemukan, lukisan itu menggambarkan penyaliban seorang manusia yang memiliki kepala keledai. Di bawah salib itu dan berdekatan dengan sebuah lukisan seorang manusia dengan tangan terangkat dalam penyembahan, terdapat sebuah tulisan yang berbunyi, "Alexander menyembah allahnya." Maksudnya sudah jelas: Salib Kristus dianggap sebagai bahan tertawaan. Dalam konteks inilah Paulus dengan berani menyatakan bahwa dia tidak bermegah dalam hal apa pun juga selain dalam salib Kristus!

Apakah perbedaan yang telah dibuat salib Kristus dalam hubungan Paulus dengan dunia? Galatia 6:14; Roma 6:1-6; 12:1-8; Filipi 3:8.
Galatia 6:14;
6:14 Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
Roma 6:1-6; 12:1-8;
6:1. Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
6:5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
6:6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
12:1. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
12:6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
12:8 jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.

Filipi 3:8.
3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

Salib Kristus mengubah segalanya bagi umat percaya. Hal itu menantang kita bukan saja untuk mengevaluasi pandangan kita terhadap diri sendiri tetapi juga hubungan kita dengan dunia. Dunia—yang begitu jahat saat ini dan segala sesua­tu yang ada di dalamnya (1 Yoh. 2:16)—bertentangan dengan Allah. Oleh karena kita telah mati bersama Kristus, dunia tidak memiliki kuasa untuk memperhamba kita lagi, dan kehidupan lama yang dulu pernah kita jalani, sudah tidak ada lagi. Berdasarkan perumpamaan Paulus, pemisah antara umat percaya dan dunia seharusnya terjadi bilamana keduanya mati terhadap satu sama lain.

Apakah pengaruh dari salib itu yang dapat mempengaruhi hubunganmu dengan dunia? Perbedaan apakah yang salib itu telah buat dalam hidupmu? Betapa berbedakah kehidupanmu sekarang dibandingkan dengan sebelum menyerahkan hidupmu kepada Tuhan, siapakah yang mati bagimu?

Rabu 28 Desember
CIPTAAN BARU

Setelah menekankan bahwa kehidupan umat Kristen harus berpusat pada salib Kristus, sekarang Paulus menekankan prinsip dasar kedua dari pekabaran Injilnya: pembenaran oleh iman.
Seperti yang telah kita lihat dalam pelajaran sepanjang triwulan ini, Paulus pada dasamya menentang persyaratan sunat untuk Injil. Tetapi, diatidak menen­tang praktik sunat. Paulus telah membuat beberapa pernyataan yang menentang sunat (lihat Galatia 5:2-4), namun dia tidak ingin jemaat Galatia berkesimpulan bahwa tidak disunat lebih menyukakan Allah daripada disunat. Ini bukanlah tujuannya, karena orang dapat menjadi legalis sehubungan dengan apa yang dia lakukan maupun dengan apa yang dia tidak lakukan. Secara rohani, pembahasan tentang sunat itu sendiri sangat tidak masuk akal. Agama yang benar tidak berakar pada perilaku secara luar melainkan berdasarkan kondisi hati manusia. Seperti yang Yesus sendiri katakan, seseorang dapat terlihat baik dari luar na­mun di bagian dalam memiliki kerohanian yang buruk (Matius 23:27).

Apakah artinya menjadi ciptaan baru? Galatia 6:15, 2 Korintus 5:17. Apakah Anda pernah mengalami apa artinya ciptaan baru?
Galatia 6:15, 2 Korintus 5:17
6:15 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.
2 Korintus 5:17
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Ktisis adalah Bahasa Yunani yang diterjemahkan menjadi "ciptaan." Hal itu dapat menunjuk pada "ciptaan" secara individu (lbrani 4:13) atau merujuk pada "ciptaan" secara keseluruhan (Roma 8:22). Dalam kedua makna tersebut, kata itu menyatakan tindakan dari Pencipta. Inilah poin penting yang Paulus ingin sampaikan. Menjadi "ciptaan baru" bukanlah sesuatu yang dapat dihasilkan oleh usaha manusia—apakah melalui sunat atau apa pun juga. Yesus menama-kan proses ini sebagai "dilahirkan kembali" (Yohanes. 3:5-8). Itu merupakan tindakan Ilahi di mana Allah mengambil manusia yang telah mati secara roha­ni lalu menghembuskan kehidupan rohani ke dalam orang tersebut. Ini adalah bentuk kiasan lain untuk menggambarkan tindakan penyelamatan yang Paulus gambarkan sebagai pembenaran oleh iman.
Paulus menyatakan pengalaman kelahiran baru ini dengan lebih rinci di da­lam 2 Korintus 5:17. Dalam ayat ini, Paulus menjelaskan bahwa untuk menjadi ciptaan baru memiliki makna lebih daripada sekadar sebuah perubahan status dalam buku catatan di surga; hal itu membawa perubahan dalam kehidupan kita saat ini. Sebagaimana yang dicatat oleh Timothy George, hal itu "melibatkan seluruh proses pertobatan: pekerjaan pembaruan yang dilakukan oleh Roh Suci menuntun kepada pertobatan dan iman, proses kematian terhadap hidup lama dan menghidupkan hidup baru yang berlangsung setiaphari, pertumbuhan dalam kesucian menuntun pada keserupaan dengan Kristus."Galatians, hlm. 438.
Namun, menjadi ciptaan baru, tidaklah membenarkan kita. Sebaliknya, pe­rubahan radikal ini, merupakan Wujud yang sangat jelas dari apa artinya dibe-narkan.

Kamis 29 Desember
KALIMAT PENUTUP (GALATIA 6:16-18)

Paulus memberkati mereka yang, "memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini" (Galatia 6:16). Menurut konteksnya, "patokan" apakah yang Paulus bicarakan di sini?
Galatia 6:16
6:16 Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.

Kata yang diterjemahkan "patokan" secara literal menunjuk pada penggaris panjang yang digunakan oleh tukang kayu untuk mengukur. Kata ini merupakan kiasan yang menunjuk pada peraturan atau standar yang digunakan oleh orang untuk menguji sesuatu. Sebagai contoh, ketika orang berbicara tentang kanon Perjanjian Baru, mereka merujuk pada dua puluh tujuh buku dalam Perjanjian Baru, yang dilihatmemiliki otoritas untuk menentukan baik kepercayaan maupun prak­tik kehidupan gereja. ltulah scbabnya, jika sebuah buku pengajaran tidak"sesuai" dengan apa yang tertulis dalam kitab-kitab itu, hal itu tidak dapat diterima.

Apakah "tanda Tuhan Yesus" yang ada pada tubuh Paulus? Apakah yang dia maksudkan ketika dia menulis agar tidak seorang pun yang"menyusahkan" dia karena tanda-tanda itu? Apakah Galatia 6:14 dapat membantu kita untuk mendapatkan jawaban? Galatia 6:17; 2 Korintus 4:10; 11:23-29.
Galatia 6:17; 2 Korintus 4:10; 11:23-29
6:17 Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.
2 Korintus 4:10; 11:23-29
4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
11:23 Apakah mereka pelayan Kristus? --aku berkata seperti orang gila--aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut.
11:24 Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan,
11:25 tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.
11:26 Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu.
11:27 Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,
11:28 dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat.
11:29 Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita?


Kata tanda berasal dari Bahasa Yunani stigmata, kata ini merupakan asal kata stigma dalam Bahasa Inggris. Paulus mungkin menunjuk pada kebiasaan yang berlaku pada saat itu untuk memberi tanda pada budak dengan lambang pemiliknya sebagai identitas diri, atau mungkin juga menunjuk pada agama-agama misterius di mana penganutnya mencap diri mereka dengan sebuah lambang ter-tentu sebagai tanda kesetiaan. Dalam kedua hal itu, "oleh 'tanda Tuhan Yesus' Paulus dengan yakin menyatakan tanda luka pada tubuhnya akibat penganiayaan dan penderitaan (lihat 2 Korintus 4:10; 11:24-27). Sekarang lawan-lawannya memaksa agar jiwa-jiwa yang dia menangkan dari bangsa-bangsa lain supa-ya menerima sunat sebagai tanda kepatuhan mereka kepada Yudaisme. Tetapi Paulus memiliki tanda-tanda yang menunjukkan hamba siapa dia sebenarnya, dan buginya tidak ada kesetiaan selain kepada Kristus. . . . Tanda-tanda yang Paulus telah terima dari lawan-lawannya ketika dia melayani Tuhannya telah berbicara menyatakan kesetiaannya kepada Kristus."—Ellen G. White Com­ments, The SDA Bible Commentary, jld. 6, hlm. 989.

Apakah "tanda-tanda," secara fisik, yang Anda miliki oleh karena iman kepada Yesus? Dengan kata lain, apakah yang Anda telah korbankan ka­rena iman Anda?

Jumat 30 Desember
PENDALAMAN: "Salib di Golgota menantang, dan pada akhirnya akan mengalahkan setiap kuasa dunia dan neraka. Salib itu menjadi pusat setiap pe-ngaruh, dan dari salib itu segala pengaruh memancar. Salib itu telah menjadi pusat perhatian; karena pada salib itu Kristus telah menyerahkan hidup-Nya bagi umat manusia. Pengorbanan ini diberikan untuk memulihkan manusia kepada kesempumaannya yang semula. Namun, lebih daripada itu, agar manusta dapat mengalami perubahan tabiat secara menyeluruh, yang membuatnya lebih daripada seorang pemenang.
"Mereka yang memiliki kekuatan Kristus mengalahkan musuh besar Allah dan manusia, dalam pengadilan surga mereka akan mendapatkan posisi di atas malaikat-malaikat surga yang tidak pernah jatuh dalam dosa.
"Kristus menyatakan, 'Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.' Jika salib tidak menemukan pe­ngaruh yang menguntungkannya, salib itu menciptakan sebuah pengaruh. Dari satu generasi ke generasi berikutnya, kebenaran telah dinyatakan sebagai kebe-naran masa kini. Kristus yang tergantung di salib adalah sarana di mana rahmat dan kebenaran dapat bertemu, keadilan dan damai bersatupadu. Inilah alat yang dapat menggerakkan dunia ini (MS 56, 1899)."—Ellen G. White Comments, The SDA Bible Commentary, jld. 6, hlm. 1113.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.      Menurut pengamatan Anda mengapa perlu bagi Paulus untuk meng-awali dan mengakhiri suratnya dengan mengacu pada rahmat Allah? Bandingkan Galatia 1:3 dan 6:18.
2.      Menurut pernyataan Paulus mengenai "disalibkan... bagi dunia" (Ga­latia 6:14), hubungan apakah yang umat Kristen miliki dengan dunia saat ini? Bagaimanakah seharusnya umat Kristen berhubungan dengan isu yang terkait dengan masalah-masalah lingkungan, rasisme, aborsi, dan Iain-Iain jika mereka harus mati bagi dunia?
3.      Bagaimanakah seseorang mengetahui jika dia telah mengalami men­jadi "ciptaan baru" seperti yang Paulus tuliskan?
4.      Berdasarkan yang Anda telah pelajari triwulan ini, bagaimanakah Anda merangkumkan pandangan Paulus tentang topik-topik berikut: hukum Taiirat, melakukan hukum Taurat, pembenaran oleh iman, perjanjian lama dan baru, pekerjaan Kristus, sifat dan kehidupan orang Kristen?
RANGKUMAN: Agama yang benar tidak didasarkan pada tindak tanduk secara luar tetapi oleh kondisi dalam hati. Ketika hati diserahkan kepada Allah, sementara dia bertumbuh dalam iman maka kehidupan orang itu akan semakin memantulkan tabiat Kristus. Hati harus diserahkan kepada Kristus; bilamana hal ini terjadi, maka segala hal yang lain akan menyusul.

No comments:

Post a Comment