Bermegah dalam Salib
Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Galatia 6:11-18; Roma 6:1-6; 12:1-8;
2 Korintus 4:10; 5:17; 11:23-29,
AYAT HAFALAN:
"Tetapi aku sekali-kali tidak mau
bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia
telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia" (Galatia 6:14).
Pembahasan tentang kitab Galatia ini
sangat mengasyikkan. Ini disebabkan karena surat itu sendiri sangat
mengasyikkan. Mengetahui panggilannya, mengetahui kebenaran yang dia khotbahkan
(seperti yang disebutkannya berulang kali, bahwa kebenaran berasal dari Tuhan),
Paulus menulis dengan semangat nabi-nabi Perjanjian Lama, sama seperti Yesaya,
Yeremia, Hosea. Sebagaimana mereka memohon umat Allah pada zaman mereka untuk
berpaling dari kesalahan mereka, di sini Paulus melakukan hal yang sama kepada
orang-orang yang hidup pada zamannya.
Tidak peduli betapa berbeda keadaan yang
mereka hadapi, pada akhirnya kata-kata Yeremia dengan mudah dapat diterapkan
kepada jemaat Galatia sama seperti kepada mereka yang hidup pada zaman Yeremia:
"Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena
kebijaksanaannya, jangan-lah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah
orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah
bermegah karena yang berikut: bahwa iamemahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah
TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya
itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN" (Yeremia 9:23, 24).
"Kemuliaan" hikmat manusia,
kekayaan kita, dan kekuatan kita, bagaimanapun juga, di hadapan salib Kristus
semuanya itu tampak jelas tidak berarti dan sia-sia—inilah fokus surat
Paulus kepada jemaat yangbersalah di Galatia.
*Pelajari
pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 31 Desember 31.
Minggu 25
Desember
DENGAN TANGAN
PAULUS SENDIRI
Bandingkan salam penutup Paulus dalam Galatia 6:11-18
dengan salam penutup yang dia tulis dalam surat-surat yang lain. Dalam hal apakah
bagian akhir dari suratnya kepada jemaat di Galatia sama atau berbeda dari
surat-surat lain? (Lihat kata-kata penutup dalam buku Roma, 1 dan 2
Korintus, Efesus, Filipi, Kolose, dan 1 dan 2 Tesalonika).
Galatia 6:11-18
6:11. Lihatlah,
bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutulis kepadamu dengan tanganku sendiri.
6:12 Mereka yang
secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu
untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib
Kristus.
6:13 Sebab
mereka yang menyunatkan dirinyapun, tidak memelihara hukum Taurat. Tetapi
mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah
atas keadaanmu yang lahiriah.
6:14 Tetapi aku
sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus,
sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
6:15 Sebab
bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru,
itulah yang ada artinya.
6:16 Dan semua
orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai
sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.
6:17 Selanjutnya
janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda
milik Yesus.
6:18 Kasih
karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara! Amin.
Salam penutup Paulus tidak selalu sama,
namun ada beberapa persamaan yang terlihat: (1) salam kepada orang-orang
tertentu, (2) nasihat terakhir, (3) tanda tangan pribadi, dan (4) doa berkat. Bilamana ciri
khas ini dibandingkan dengan salam penutup Paulus dalam kitab Galatia, nampak
ada dua perbedaan penting.
Pertama, tidak seperti surat Paulus
lainnya, surat Galatia tidak mencantumkan salam pribadi. Mengapa? Sebagaimana tidak
dicantumkannya ucapan syukur pada bagian awal surat Galatia, barangkali ini
merupakan petunjuk yang menyatakan hubungan Paulus dan jemaat Galatia yang
renggang. Paulus sangat sopan namun bersikap resmi.
Kedua, kita hams mengingat bahwa Paulus
memiliki kebiasaan untuk mendiktekan surat-suratnya kepada seorang juru tulis (Roma 16:22). Kemudian bilamana
selesai, Paulus akan mengambil pena dan menuliskan sepenggal kalimat dengan
tangannya sendiri untuk mengakhiri surat itu (1 Korintus 16:21). Dalam
suratnya kepada jemaat Galatia, Paulus menyimpang dari kebiasaannya. Pada saat
dia mengambil pena dari jurutulisnya, Paulus masih memikirkan keadaan di jemaat
Galatia sehingga dia menuliskan kalimat yang lebih panjang. Dia tidak dapat
meletakkan alat tulisnya sampai dia menuliskan permohonan kepada jemaat Galatia
sekali lagi untuk berpaling dari jalan mereka yang bodoh.
Dalam Galatia 6:11 Paulus menekankan bahwa
dia menulis surat dengan huruf yang besar. Kita tidak tahu apa alasannya.
Beberapa orang menduga bahwa Paulus bukanlah bermaksud menyatakan besarnya
tulisan dalam suratnya namun yang dia maksudkan adalah bentuk huruf yang tidak
serasi. Mereka beranggapan bahwa tangan Paulus mengalami cacat akibat
penganiayaan atau menjadi keras karena digunakan untuk membuat tenda sehingga
dia tidak.dapat menulis dengan serasi. Sementara yang lain berpendapat bahwa komentarnya
itu merupakan bukti dari pandangannya yang kurang jelas. Meskipun kedua pendapat
ini sangat mungkin terjadi, nampaknya kemungkinan yang lebih masuk akal
adalah bahwa Paulus sengaja menulis dengan huruf
yang besar dalam suratnya
untuk menegaskan kembali pendapatnya, sama seperti pada waktu kita menekankan sebuah kata atau konsep yang penting
dengan menggaris bawahi kata atau
konsep itu, atau menulisnya dengan huruf miring, atau menulisnya dengan HURUF BESAR.
Apa pun alasannya, Paulus sesungguhnya
menginginkan agar pembaca dapat memperhatikan
amaran dan tegurannya.
Senin 26
Desember
BERMEGAH DALAM
DAGING
Baca Galatia 6:12,13. Apakah yang Paulus katakan dalam
ayat-ayat ini?
6:12 Mereka yang
secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu
untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib
Kristus.
6:13 Sebab
mereka yang menyunatkan dirinyapun, tidak memelihara hukum Taurat. Tetapi
mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah
atas keadaanmu yang lahiriah.
Meskipun Paulus telah terlebih dulu
mengisyaratkan agenda dan maksud para penentangnya (lihat Galatia 1:7;
4:17), keterangannya dalam Galatia 6:12, 13 merupakan pernyataan tegas yang
dia buat tentang lawan-lawannya. Dia meng-gambarkan mereka sebagai orang yang
"secara lahiriah suka menonjolkan diri." Frase "suka menonjolkan
diri" dalam Bahasa Yunani berarti menampilkan "wajah yang baik."
Ternyata, kata "wajah" dalam Bahasa Yunani adalah kata yang sama
untuk topeng atau make-up seorang artis, kata irii digunakan
sebagai kiasan untuk menunjukkan peran seorang artis. Dengan kata lain, Paulus
sedang mengatakan bahwa orang-orang ini bagaikan artis yang berusaha
mendapatkan persetujuan penonton. Dalam suatu budaya yang didasarkan pada
kehormatan dan rasa malu, kecocokan sangatlah penting, dan mereka yang mengajarkan
kesalahan nampak-nya sedang mencoba menaikkan ranking kehormatan di hadapan
sesama kaum Yahudi di Galatia dan umat Kristen Yahudi yang ada di Yerusalem.
Paulus membuat sebuah pokok penting
tentang salah satu niat mereka—keinginan untuk terlepas dari aniaya.
Meskipun penganiayaan dapat dimengerti dalam bentuk perlakuan kejam secara
fisik, namun dampaknya tidak berbeda meskipun dalam bentuk yang lebih
"ringan" seperti gangguan dan pengucilan. Paulus dan kelompok fanatik
orang Zelot di Yudea pernah melakukan aniaya dalam bentuk yang sesungguhnya (Galatia
1:13), namun aniaya dalam bentuk yang ringan juga memberikan pengaruh pada
orang Kristen.
Pemimpin rohani Yahudi masih memiliki
pengaruh politik yang sangat penting di beberapa tempat. Mereka memiliki persetujuan
resmi dari kerajaan Roma; sehingga, banyak umat percaya Yahudi yang berusaha
untuk memelihara hubungan baik dengan mereka. Dengan menuntut bangsa-bangsa
lain agar disunat dan meng-ajar mereka untuk memelihara hukum Taurat,
parapengacau di Galatiamenemukan kecocokan dengan orang Yahudi yang ada di
tempat itu. Sikap ini tidak hanya dapat memudahkan mereka untuk menjalin
persahabatan dengan pihak Synagog, tetapi mereka juga dapat mempererat hubungan
dengan orang Kristen Yahudi di Yerusalem, yang memiliki kecurigaan dengan
pekerjaan yang dilakukan di kalangan bangsa-bangsa lain (Kisah 21:20, 21). Tidak
heran, jika tindakan mereka dapat membuat kesaksian mereka kepada orang Yahudi
lebih efektif.
Apa pun situasi yang ada dalam pikiran Paulus,
namun dengan jelas dia menyatakan: "Memang setiap orang yang mau hidup
beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2 Timotius
3:12).
Pikirkan apa alasan orang-orang ini sehingga mereka
mengajarkan kesalahan. Nampaknya sangat masuk akal, segala sesuatunya telah
dipertimbangkan. Apakah pelajaran yang kita ambil di sini sehubungan dengan
motif yang "terbaik" sekalipun bila kita tidak berhati-hati dapat
menyesatkan? Kapankah terakhir kali Anda memiliki maksud yang baik namun pada
akhirnya menghasilkan sesuatu yang tidak baik?
Selasa 27
Desember
BERMEGAH DALAM
SALIB (GALATIA 6:14)
"Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah,
selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah
disalibkan bagiku dan aku bagi dunia" (Galatia 6:14).
Setelah melihat motif yang mendorong
beberapa orang untuk memaksakan sunat, Paulus menyampaikan kabar Injilnya
sekali lagi kepada jemaat Galatia, meskipun dalam bentuk rangkuman. Bagi
Paulus, Injil didasarkan pada dua prinsip dasar: (1) berpusat pada salib (ayat
14) dan (2) doktrin pembenaran (ayat 15). Dalam pelajaran hari ini
fokusnya adalah berpusat pada salib.
Hidup di abad dua puluh satu, sangatlah
sulit untuk membedakan goncangan yang dihasilkan oleh komentar Paulus tentang
salib Yesus Kristus (Galatia 6:14). Saat ini salib Kristus merupakan hal
biasa dan menjadi lambang yang dihargai bahkan dapat membangkitkan emosi
positif bagi banyak orang. Di za-man Paulus, salib bukanlah suatu hal yang patut
dibanggakan melainkan sebaliknya merupakan suatu kehinaan. Orang Yahudi
beranggapan bahwa ide tentang seorang Mesias yang tersalib adalah suatu yang
memalukan, dan bagi Bangsa Roma penyaliban itu sangat menjijikkan sehingga
tidak dicantumkan sebagai salah satu bentuk hukuman yang pantas bagi warga
negara Roma.
Rasa jijik terhadap salib Kristus yang ada pada
zaman dulu sangat jelas terl ihat dalam gambaran tentang salib yang ditulis
dalam catatan peristiwa penyaliban. Pada abad kedua, sebuah lukisan batu telah
ditemukan, lukisan itu menggambarkan penyaliban seorang manusia yang memiliki
kepala keledai. Di bawah salib itu dan berdekatan dengan sebuah lukisan seorang
manusia dengan tangan terangkat dalam penyembahan, terdapat sebuah tulisan yang
berbunyi, "Alexander menyembah allahnya." Maksudnya sudah jelas:
Salib Kristus dianggap sebagai bahan tertawaan. Dalam konteks inilah Paulus
dengan berani menyatakan bahwa dia tidak bermegah dalam hal apa pun juga selain
dalam salib Kristus!
Apakah perbedaan yang telah dibuat salib Kristus dalam
hubungan Paulus dengan dunia? Galatia 6:14; Roma 6:1-6; 12:1-8; Filipi 3:8.
Galatia 6:14;
6:14 Tetapi aku
sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus,
sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
Roma 6:1-6; 12:1-8;
6:1. Jika
demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa,
supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
6:2 Sekali-kali
tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup
di dalamnya?
6:3 Atau tidak
tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah
dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan
demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam
kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
6:5 Sebab jika
kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga
akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
6:6 Karena kita
tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita
hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
12:1. Karena
itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik,
yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
12:3 Berdasarkan
kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di
antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang
patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu
menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu
masing-masing.
12:4 Sebab sama
seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota
itu mempunyai tugas yang sama,
12:5 demikian
juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita
masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
12:6 Demikianlah
kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang
dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita
melakukannya sesuai dengan iman kita.
12:7 Jika
karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar,
baiklah kita mengajar;
12:8 jika
karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan
sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi
pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan
kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Filipi 3:8.
3:8 Malahan
segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku,
lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan
semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Salib Kristus mengubah segalanya bagi umat
percaya. Hal itu menantang kita bukan saja untuk mengevaluasi pandangan kita
terhadap diri sendiri tetapi juga hubungan kita dengan dunia. Dunia—yang
begitu jahat saat ini dan segala sesuatu yang ada di dalamnya (1 Yoh. 2:16)—bertentangan
dengan Allah. Oleh karena kita telah mati bersama Kristus, dunia tidak memiliki
kuasa untuk memperhamba kita lagi, dan kehidupan lama yang dulu pernah kita
jalani, sudah tidak ada lagi. Berdasarkan perumpamaan Paulus, pemisah antara
umat percaya dan dunia seharusnya terjadi bilamana keduanya mati terhadap satu
sama lain.
Apakah pengaruh
dari salib itu yang dapat mempengaruhi hubunganmu dengan dunia? Perbedaan
apakah yang salib itu telah buat dalam hidupmu? Betapa berbedakah kehidupanmu
sekarang dibandingkan dengan sebelum menyerahkan hidupmu kepada Tuhan, siapakah
yang mati bagimu?
Rabu 28 Desember
CIPTAAN BARU
Setelah menekankan bahwa kehidupan umat
Kristen harus berpusat pada salib Kristus, sekarang Paulus menekankan prinsip
dasar kedua dari pekabaran Injilnya: pembenaran oleh iman.
Seperti yang telah kita lihat dalam
pelajaran sepanjang triwulan ini, Paulus pada dasamya menentang persyaratan
sunat untuk Injil. Tetapi, diatidak menentang praktik sunat. Paulus telah
membuat beberapa pernyataan yang menentang sunat (lihat Galatia 5:2-4), namun
dia tidak ingin jemaat Galatia berkesimpulan bahwa tidak disunat lebih
menyukakan Allah daripada disunat. Ini bukanlah tujuannya, karena orang dapat
menjadi legalis sehubungan dengan apa yang dia lakukan maupun dengan apa yang
dia tidak lakukan. Secara rohani, pembahasan tentang sunat itu sendiri sangat
tidak masuk akal. Agama yang benar tidak berakar pada perilaku secara luar
melainkan berdasarkan kondisi hati manusia. Seperti yang Yesus sendiri katakan,
seseorang dapat terlihat baik dari luar namun di bagian dalam memiliki
kerohanian yang buruk (Matius 23:27).
Apakah artinya menjadi ciptaan baru? Galatia 6:15,
2 Korintus 5:17. Apakah Anda pernah mengalami apa artinya ciptaan baru?
Galatia 6:15, 2 Korintus 5:17
6:15 Sebab
bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru,
itulah yang ada artinya.
2
Korintus 5:17
5:17 Jadi siapa
yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang.
Ktisis adalah Bahasa Yunani yang diterjemahkan
menjadi "ciptaan." Hal itu dapat menunjuk pada "ciptaan"
secara individu (lbrani 4:13) atau merujuk pada "ciptaan"
secara keseluruhan (Roma 8:22). Dalam kedua makna tersebut, kata itu
menyatakan tindakan dari Pencipta. Inilah poin penting yang Paulus ingin
sampaikan. Menjadi "ciptaan baru" bukanlah sesuatu yang dapat
dihasilkan oleh usaha manusia—apakah melalui sunat atau apa pun juga.
Yesus menama-kan proses ini sebagai "dilahirkan kembali" (Yohanes.
3:5-8). Itu merupakan tindakan Ilahi di mana Allah mengambil manusia yang
telah mati secara rohani lalu menghembuskan kehidupan rohani ke dalam orang
tersebut. Ini adalah bentuk kiasan lain untuk menggambarkan tindakan
penyelamatan yang Paulus gambarkan sebagai pembenaran oleh iman.
Paulus menyatakan pengalaman kelahiran
baru ini dengan lebih rinci di dalam 2 Korintus 5:17. Dalam ayat ini, Paulus
menjelaskan bahwa untuk menjadi ciptaan baru memiliki makna lebih daripada
sekadar sebuah perubahan status dalam buku catatan di surga; hal itu membawa
perubahan dalam kehidupan kita saat ini. Sebagaimana yang dicatat oleh Timothy
George, hal itu "melibatkan seluruh proses pertobatan: pekerjaan pembaruan
yang dilakukan oleh Roh Suci menuntun kepada pertobatan dan iman, proses
kematian terhadap hidup lama dan menghidupkan hidup baru yang berlangsung
setiaphari, pertumbuhan dalam kesucian menuntun pada keserupaan dengan
Kristus."—Galatians,
hlm. 438.
Namun, menjadi ciptaan baru, tidaklah
membenarkan kita. Sebaliknya, perubahan radikal ini, merupakan Wujud yang
sangat jelas dari apa artinya dibe-narkan.
Kamis 29
Desember
KALIMAT PENUTUP (GALATIA 6:16-18)
Paulus memberkati mereka yang, "memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini" (Galatia
6:16). Menurut konteksnya, "patokan" apakah yang Paulus bicarakan
di sini?
Galatia 6:16
6:16 Dan semua
orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai
sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.
Kata yang diterjemahkan
"patokan" secara literal menunjuk pada penggaris panjang yang
digunakan oleh tukang kayu untuk mengukur. Kata ini merupakan kiasan yang
menunjuk pada peraturan atau standar yang digunakan oleh orang untuk menguji
sesuatu. Sebagai contoh, ketika orang berbicara tentang kanon Perjanjian Baru,
mereka merujuk pada dua puluh tujuh buku dalam Perjanjian Baru, yang
dilihatmemiliki otoritas untuk menentukan baik kepercayaan maupun praktik
kehidupan gereja. ltulah scbabnya, jika sebuah buku pengajaran
tidak"sesuai" dengan apa yang tertulis dalam kitab-kitab itu, hal itu
tidak dapat diterima.
Apakah "tanda Tuhan Yesus" yang ada pada
tubuh Paulus? Apakah yang dia maksudkan ketika dia menulis agar tidak seorang
pun yang"menyusahkan" dia karena tanda-tanda itu? Apakah Galatia 6:14
dapat membantu kita untuk mendapatkan jawaban? Galatia 6:17; 2 Korintus
4:10; 11:23-29.
Galatia 6:17; 2 Korintus 4:10; 11:23-29
6:17 Selanjutnya
janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda
milik Yesus.
2 Korintus 4:10; 11:23-29
4:10 Kami
senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus
juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
11:23 Apakah
mereka pelayan Kristus? --aku berkata seperti orang gila--aku lebih lagi! Aku
lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar
batas; kerap kali dalam bahaya maut.
11:24 Lima kali
aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan,
11:25 tiga kali
aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam
kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.
11:26 Dalam
perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari
pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di
kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak
saudara-saudara palsu.
11:27 Aku banyak
berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan
dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,
11:28 dan,
dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk
memelihara semua jemaat-jemaat.
11:29 Jika ada
orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang tersandung,
tidakkah hatiku hancur oleh dukacita?
Kata tanda berasal dari Bahasa
Yunani stigmata, kata ini merupakan asal kata stigma dalam Bahasa
Inggris. Paulus mungkin menunjuk pada kebiasaan yang berlaku pada saat itu
untuk memberi tanda pada budak dengan lambang pemiliknya sebagai identitas
diri, atau mungkin juga menunjuk pada agama-agama misterius di mana penganutnya
mencap diri mereka dengan sebuah lambang ter-tentu sebagai tanda kesetiaan.
Dalam kedua hal itu, "oleh 'tanda Tuhan Yesus' Paulus dengan yakin menyatakan
tanda luka pada tubuhnya akibat penganiayaan dan penderitaan (lihat 2
Korintus 4:10; 11:24-27). Sekarang lawan-lawannya memaksa agar jiwa-jiwa
yang dia menangkan dari bangsa-bangsa lain supa-ya menerima sunat sebagai tanda
kepatuhan mereka kepada Yudaisme. Tetapi Paulus memiliki tanda-tanda yang
menunjukkan hamba siapa dia sebenarnya, dan buginya tidak ada kesetiaan selain
kepada Kristus. . . . Tanda-tanda yang Paulus telah terima dari lawan-lawannya
ketika dia melayani Tuhannya telah berbicara menyatakan kesetiaannya kepada Kristus."—Ellen
G. White Comments, The SDA Bible Commentary, jld. 6, hlm. 989.
Apakah "tanda-tanda," secara fisik, yang
Anda miliki oleh karena iman kepada Yesus? Dengan kata lain, apakah yang Anda
telah korbankan karena iman Anda?
Jumat 30
Desember
PENDALAMAN: "Salib di Golgota menantang, dan pada
akhirnya akan mengalahkan setiap kuasa dunia dan neraka. Salib itu menjadi
pusat setiap pe-ngaruh, dan dari salib itu segala pengaruh memancar. Salib itu
telah menjadi pusat perhatian; karena pada salib itu Kristus telah menyerahkan
hidup-Nya bagi umat manusia. Pengorbanan ini diberikan untuk memulihkan manusia
kepada kesempumaannya yang semula. Namun, lebih daripada itu, agar manusta
dapat mengalami perubahan tabiat secara menyeluruh, yang membuatnya lebih
daripada seorang pemenang.
"Mereka yang memiliki kekuatan
Kristus mengalahkan musuh besar Allah dan manusia, dalam pengadilan surga
mereka akan mendapatkan posisi di atas malaikat-malaikat surga yang tidak
pernah jatuh dalam dosa.
"Kristus menyatakan, 'Dan Aku,
apabila Aku ditinggikan dari bumi, aku akan menarik semua orang datang
kepada-Ku.' Jika salib tidak menemukan pengaruh yang menguntungkannya, salib
itu menciptakan sebuah pengaruh. Dari satu generasi ke generasi berikutnya,
kebenaran telah dinyatakan sebagai kebe-naran masa kini. Kristus yang
tergantung di salib adalah sarana di mana rahmat dan kebenaran dapat bertemu,
keadilan dan damai bersatupadu. Inilah alat yang dapat menggerakkan dunia ini
(MS 56, 1899)."—Ellen G. White Comments, The SDA Bible Commentary,
jld. 6, hlm. 1113.
PERTANYAAN UNTUK
DIDISKUSIKAN:
1.
Menurut
pengamatan Anda mengapa perlu bagi Paulus untuk meng-awali dan mengakhiri
suratnya dengan mengacu pada rahmat Allah? Bandingkan Galatia 1:3 dan 6:18.
2.
Menurut pernyataan Paulus mengenai
"disalibkan... bagi dunia" (Galatia 6:14), hubungan apakah
yang umat Kristen miliki dengan dunia saat ini? Bagaimanakah seharusnya umat
Kristen berhubungan dengan isu yang terkait dengan masalah-masalah lingkungan,
rasisme, aborsi, dan Iain-Iain jika mereka harus mati bagi dunia?
3.
Bagaimanakah seseorang mengetahui jika dia
telah mengalami menjadi "ciptaan baru" seperti yang Paulus tuliskan?
4.
Berdasarkan yang Anda telah pelajari
triwulan ini, bagaimanakah Anda merangkumkan pandangan Paulus tentang
topik-topik berikut: hukum Taiirat, melakukan hukum Taurat, pembenaran oleh
iman, perjanjian lama dan baru, pekerjaan Kristus, sifat dan kehidupan orang
Kristen?
RANGKUMAN: Agama yang benar tidak
didasarkan pada tindak tanduk secara luar tetapi oleh kondisi dalam hati. Ketika
hati diserahkan kepada Allah, sementara dia bertumbuh dalam iman maka kehidupan
orang itu akan semakin memantulkan tabiat Kristus. Hati harus diserahkan kepada
Kristus; bilamana hal ini terjadi, maka segala hal yang lain akan menyusul.
No comments:
Post a Comment