Hidup oleh Roh
Minggu 11
Desember
BERJALAN DALAM
ROH
Senin 12
Desember
PERGUMULAN UMAT
KRISTEN
Selasa 13 Desember
PERBUATAN DAGING
Rabu 14
Desember
BUAH ROH
Kamis 15 Desember
JALAN MENUJU
KEMENANGAN
Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Galatia 5:16-25; Ulangan 13:4,-5; Roma 7:14-24;
Yeremia 7:9; Hosea 4:2; Matius 22:35-40.
AYAT HAFALAN: "Maksudku ialah, hiduplah oleh Roh,
maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging" (Galatia 5:16).
Salah satu lagu kesukaan umat Kristen
adalah lagu gubahan Robert Robinson "Tolonglah, aku ya Allah."
Robinson, tidak selamanya memiliki iman yang teguh. Kematian ayahnya membuat
dia marah, dan dia terjerat dalam kehidupan pesta pora dan kemabukan. Setelah
mendengar pengkhotbah ternama, George Whitefield, Robinson menyerahkan hidupnya
kepada Tuhan, dan menjadi seorang pendeta Metodis, dan menulis lagu itu, yang dalam
naskah aslinya memuat syair: "Oh, sangat besar utangku atas kasih
karunia/Setiap hari aku didesak olehnya/Biarlah kebaikan-Mu, bagaikan belenggu,
mengikat hatiku yang mengembara kepada-Mu."
Merasa kurang nyaman dengan baris tentang
hati umat Kristen yang mengembara, seseorang telah mengubah kata-kata itu:
"Aku rindu ya Tuhan memujikan rahmat-Mu, aku merasakannya, ajar aku
mengasihi Allah yang kulayani."
Meskipun perubahan itu maksudnya baik, kata-kata
aslinya lebih tepat menggambarkan pergumulan Kristen. Sebagai umat pereaya kita
memiliki dua sifat, daging dan Roh, dan kedua sifat ini bertentangan satu sama
lain. Meskipun kecenderungan kita "condong" untuk tersesat dari
Allah, bilamana kita mau menyerahkan diri kepada kuasa Roh Kudus, kita tidak
perlu diperhamba oleh keinginan daging. Inilah tujuan pekabaran Paulus
sepanjang pekan ini.
*Pelajari
pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 17 Desember.
Minggu 11
Desember
BERJALAN DALAM
ROH
Baca Galatia 5:16. Apakah hubungan konsep
"berjalan" dengan kehidupan iman? Ulangan 13:4, 5; Roma 13:13;
Efesus. 4:1, 17; Kolose 1:10.
Galatia
5:16
Maksudku ialah:
hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Ulangan 13:4, 5;
13:4 TUHAN,
Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada
perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti
dan berpaut.
13:5 Nabi atau
pemimpi itu haruslah dihukum mati, karena ia telah mengajak murtad terhadap
TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir dan yang
menebus engkau dari rumah perbudakan--dengan maksud untuk menyesatkan engkau
dari jalan yang diperintahkan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dijalani.
Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.
13:13 Marilah
kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan
kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan
dan iri hati.
Efesus. 4:1, 17;
4:1. Sebab itu
aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya
hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan
itu.
4:17. Sebab itu
kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama
seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia
Kolose 1:10.
1:10 sehingga
hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan
kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam
pengetahuan yang benar tentang Allah,
"Berjalan" adalah kiasan yang
diambil dari Perjanjian Lama yang merujuk kepada bagaimana cara seseorang
seharusnya bersikap. Paulus, sebagai orang Yahudi, sering menggunakan kiasan
ini dalam suratnya untuk menggambarkan tingkah laku yang harus menjadi ciri
khas kehidupan Kristen. Penggunaan kiasan ini juga sangat berhubungan dengan
nama depan yang dihubungkan dengan gereja yang mula-mula. Sebelumnya pengikut
Yesus disebut sebagai orang Kristen (Kisah, 11:26), mereka dikenal
sebagai pengikut "jalan lurus"(Yohanes 14:6; Kisah 22:4; 24:14). Hal ini menyatakan bahwa, pada awalnya,
Kekristenan bukanlah sekadar kumpulan kepercayaan teologi yang berfokus pada
Yesus namun juga satu "cara" hidup yang pantas untuk
"dijalani."
Dalam cara apakah kiasan Paulus mengenai
"berjalan" sangat berbeda dari apa yang ditemukan dalam Perjanjian
Lama?
Bandingkan Keluaran 16:4; Imamat 18:4;
Yeremia 44:23 dengan Galatia 5:16, 25; Roma 8:4.
Keluaran 16:4;
16:4 Lalu
berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari
langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap
hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka
hidup menurut hukum-Ku atau tidak.
Imamat 18:4;
18:4 Kamu harus
lakukan peraturan-Ku dan harus berpegang pada ketetapan-Ku dengan hidup menurut
semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu.
Yeremia 44:23
44:23 Kamu telah
membakar korban dan kamu telah berdosa kepada TUHAN, tidak mendengarkan suara
TUHAN dan tidak mengikuti Taurat-Nya, ketetapan-Nya dan peraturan-Nya, itulah
sebabnya malapetaka ini menimpa kamu, seperti yang ternyata sekarang ini."
Galatia 5:16, 25;
5:16 Maksudku
ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
5:25 Jikalau kita
hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
Roma 8:4.
8:4 supaya
tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging,
tetapi menurut Roh.
Perilaku dalam Perjanjian Lama tidak
sekadar disebut dengan "berjalan" melainkan lebih khusus lagi
"berjalan dalam hukum Taurat." Halakhah istilah resmi yang
digunakan oleh orang Yahudi untuk merujuk kepada peraturan dan ketetapan baik
yang ada di dalam hukum Taurat dan tradisi para ahli Taurat yang diperoleh dari
nenek moyang mereka. Sementara Halakhah biasanya di-terjemahkan sebagai
"peraturan orang Yahudi," kata tersebut diambil dari kata Ibrani
"berjalan" yang artinya "tata cara hidup yang semestinya."
Komentar Paulus tentang "berjalan
dalam Roh" tidak bertentangan dengan
penurutan akan hukum Taurat. Dia tidak sedang menganjurkan agar umat Kristen
harus hidup dalam satu kehidupan yang mengabaikan hukum. Kembali, Paulus tidak
menentang hukum Taurat atau penurutan akan hukum Taurat. Apa yang dia tidak
setujui adalah cara hidup legalis yang menyalahgunakan hukum itu. Penurutan
sesungguhnya yang Allah rindukan tidak dapat dicapai karena paksaan dari luar
melainkan harus dari dalam akibat motivasi yang dihasilkan oleh Roh Kudus (Galatia
5:18).
Apakah pengalaman Anda tentang "berjalan dalam
Roh?" Bagaimanakah Anda melakukannya? Praktik apakah dalam kehidupan Anda
yang membuat perjalanan rohani itu menjadi semakin sukar?
Senin 12
Desember
PERGUMULAN UMAT
KRISTEN
"Sebab keinginan daging berlawanan dengan
keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging — karena keduanya bertentangan—sehingga
kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki" (Galatia
5:17; lihat juga Roma 7:14-24). Bagaimanakah dalam kehidupan sebagai umat
percaya, Anda mengalami kenyataan sakit dan pahit yang diungkapkan dalam
kata-kata yang baru saja kita baca?
Roma
7:14-24
7:14. Sebab kita
tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di
bawah kuasa dosa.
7:15 Sebab apa
yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku
perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.
7:16 Jadi jika
aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat
itu baik.
7:17 Kalau
demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.
7:18 Sebab aku
tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu
yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa
yang baik.
7:19 Sebab bukan
apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang
tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.
7:20 Jadi jika
aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang
memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.
7:21 Demikianlah
aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat
itu ada padaku.
7:22 Sebab di
dalam batinku aku suka akan hukum Allah,
7:23 tetapi di
dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan
hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam
anggota-anggota tubuhku.
7:24 Aku,
manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?
Pergumulan yang Paulus gambarkan bukan
merupakan pergumulan setiap manusia; Paulus secara khusus merujuk pada perjuangan
tarik-menarik yang ada dalam kehidupan umat Kristen. Oleh karena manusia
dilahirkan selaras dengan keinginan-keinginan daging (Roma 8:7), hanyalah
jika kita telah lahir baru dengan kuasa Roh Suci maka pergumulan rohani yang
sesungguhnya mulai timbul (Yohanes. 3:6). Hal ini tidak berarti bahwa
mereka yang bukan Kristen tidak mengalami pertentangan moral; mereka juga mengalaminya. Namun, pertentangan itu
sesungguhnya adalah hasil dari pekerjaan Roh. Pergumulan umat Kristen,
bagaimanapun juga, ada pada suatu dimensi yang baru, karena umat percaya memiliki
dua sifat yang bertentangan satu sama lain, daging dan Roh.
Sepanjang sejarah, umat Kristen rindu
keluar dari pergumulan ini. Sebagian mencoba mengakhiri konflik dengan menarik
diri dari
masyarakat, sementara yang lainnya menyatakan bahwa sifat dosa dapat
dilenyapkan dengan kasih karunia Ilahi. Dua-duanya tiba pada kesimpulan yang
salah. Meskipun dengan kuasa Roh Kudus kita dapat menaklukkan keinginan
daging, pertentangan itu akan berlanjut dalam berbagai bentuk hingga kita menerima
tubuh baka pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali. Mengucilkan diri dari
masyarakat tidak banyak menolong, sebab ke mana pun kita pergi, kita membawa
pergumulan itu, kita akan terus membawanya sampai kita mati atau sampai Yesus
datang kembali.
Pada saat Paulus menulis dalam Roma 7
tentang pergumulan batin dalam kehidupan umat Kristen yang mencegah mereka
melakukan apa yang hendak mereka lakukan, dia menggaris bawahi betapa
sengitnya pertentangan itu. Karena kita memiliki kedua sifat itu, sesungguhnya
kita ada di dua sisi yang bertentangan itu. Sisi rohani kita merindukan perkara
rohani dan membenci keinginan daging. Namun bagian lain kehidupan kita, menyukai keinginan
daging dan menentang hal-hal yang rohani. Oleh karena pikiran yang telah
bertobat terlalu lemah untuk menolak keinginan daging, satu-satunya harapan
yang kita miliki untuk menaklukkan keinginan daging adalah dengan membuat
keputusan setiap hari bersama Roh Kudus melawan diri kita
yang penuh dosa. Itulah sebabnya mengapa Paulus begitu sungguh-sungguh agar
kita dapat memilih untuk berjalan dalam Roh.
Berdasarkan pengalaman Anda dalam pergumulan antara
sifat daging dan sifat rohani, saran apakah yang Anda berikan kepada seorang
Kristen yang senantiasa menghadapi pertentangan ini dalam kehidupannya?
Selasa 13 Desember
PERBUATAN DAGING
Setelah mengutarakan pertentangan yang
timbul di antara daging dan Roh, Paulus menguraikan dalam Galatia 5:18-26 sifat
perbedaan ini dengan jalan mendaftarkan sifat-sifat yang buruk dan sifat-sifat
yang baik. Daftar itu merupakan karya sastra yang sudah sangat dikenal, baik
di kalangan Yahudi dan Yunani-Romawi saat itu. Daftar ini memperkenalkan
perilaku yang harus dihindari dan kebaikan yang patut ditiru.
Perhatikan dengan saksama sifat-sifat buruk dan juga
kebaikan yang didaftarkan dalam ayat-ayat di bawah ini.
Dalam hal apakah daftar yang Paulus tuliskan dalam Galatia 5:19-24 sama namun
tidak serupa dengan ayat-ayat berikut ini? Yer
7:9; Hos. 4:2; Mrk. 7:21, 22; 1 Tim. 3:2, 3; 1 Ptr. 4:3; Why. 21:8.
Galatia 5:19-24
5:19 Perbuatan
daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan
kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal
yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
5:22 Tetapi buah
Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan,
5:23
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
5:24 Barangsiapa
menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya.
Yer 7:9;
7:9 Masakan kamu
mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal
dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,
Hos. 4:2;
4:2 Hanya
mengutuk, berbohong, membunuh, mencuri, berzinah, melakukan kekerasan dan
penumpahan darah menyusul penumpahan darah.
Mrk. 7:21, 22;
7:21 sebab dari
dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian,
pembunuhan,
7:22 perzinahan,
keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan,
kebebalan.
1
Tim. 3:2, 3;
3:2 Karena itu
penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri,
dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar
orang,
3:3 bukan
peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang,
1
Ptr. 4:3;
4:3 Sebab telah
cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang
tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan,
kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
Why. 21:8
21:8 Tetapi
orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji,
orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir,
penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian
mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah
kematian yang kedua."
Meskipun Paulus menyadari sepenuhnya
sifat-sifat yang buruk maupun yang baik, namun ada perbedaan yang sangat
mencolok ketika dia menggunakan kedua daftar itu dalam kitab Galatia. Pertama,
meskipun Paulus mempertentangkan kedua daftar itu, dia tidak merujuk kepada
kedua daftar itu dengan cara yang sama. Dia menamakan daftar sifat-sifat yang
buruk sebagai "perbuatan daging" tetapi daftar kebaikan diberi nama
sebagai "buah Roh." Ini merupakan perbedaan yang sangat penting.
Seperti yang dituliskan oleh James D. G. Dunn, "Daging menuntut, namun
Roh menghasilkan. Daftar yang satu menghembuskan suasana khawatir dan
hiruk pikuk pemanjaan diri, daftar yang lain lebih membahas tentang perhatian
bagi orang lain, ketenangan, sukacita, dan hal-hal yang dapat dipercaya. Yang
satu menonjolkan penyelewengan manusia, yang lain menonjolkan pertolongan atau
rahmat Ilahi, maksudnya ialah menyatakan bahwa perubahan dalam diri
seseoranglah yang bertanggung jawab atas perilakunya."—The
Epistle to the Galatians, hlm. 308.
Perbedaan kedua yang sangat menarik di
antara dua daftar yang Paulus berikan ialah bahwa daftar sifat-sifat yang
jahat sengaja disebut dengan jumlah jamak: "perbuatan-perbuatan daging."
Sebaliknya "buah Roh," mengandung konotasi tunggal. Perbedaan ini
menyatakan bahwa kehidupan yang menuruti keinginan daging tidak dapat
menghasilkan apa-apa selain perpecahan, kekacauan, dan kelompok-kelompok yang
tidak dapat bersatu. Sebaliknya, hidup yang berdasarkan Roh Kudus menghasilkan
satu buah Roh, yang menyatakan bentuknya melalui sembilan kualitas yang
membangun persatuan.
Dalam konteks ini, ada orang yang mengaku,
apa yang orang yakini tentang Allah tidaklah terlalu penting asalkan dia
bersungguh-sungguh. Tidak ada yang dapat melebihi kebenaran. Daftar Paulus
mengenai sifat-sifat yang buruk menyatakan hal yang sebaliknya: pandangan yang keliru tentang Allah menuntun pada
pemahaman yang keliru tentang perilaku seksual, agama, dan etika, yang mengakibatkan
hancurnya hubungan di antara sesama manusia. Lebih jauh, mereka juga dapat
menuntun kepada kehilangan kehidupan kekal (Galatia 5:21).
Perhatikan
daftar dari "perbuatan daging." Dapatkah Anda melihat setiap
perbuatan itu sebagai pelanggaran salah dari Sepuluh Hukum Allah?
Rabu 14
Desember
BUAH ROH (GALATIA 5:22-24)
"Tetapi buah Roh ialah: kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu"
(Gal. 5:22,23). Dalam hal apakah penurutan kepada Sepuluh Hukum
menggambarkan buah Roh sebagaimana yang digambarkan dalam ayat-ayat berikut? (Lihat Mat. 5:21, 22, 27, 28; 22:35-40).
Mat. 5:21, 22,
27, 28; 22:35-40).
5:21. Kamu telah
mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa
yang membunuh harus dihukum.
5:22 Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum;
siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama
dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang
menyala-nyala.
5:27. Kamu telah
mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28 Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya,
sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
22:35 dan
seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36
"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus
kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah
hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum
yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua
hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Sepuluh Hukum bukanlah sebuah alternatif
lain yang dapat menggantikan kasih; hukum itu justru menuntun kita agar kita
dapat menunjukkan kasih, baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Kasih
itu melebihi kata-kata dalam hukum itu, dan kasih tidak bertentangan dengan
hukum. Pendapat yang mengatakan bahwa kasih kepada Allah dan kasih kepada
sesama membatalkah Sepuluh Hukum bagaikan membuat pernyataan bahwa kecintaan
kita pada alam membatalkan hukum daya tarik bumi (gravitasi).
Selanjutnya, berlawanan dengan lima belas
sifat yang menggambarkan perbuatan daging, buah Roh digambarkan dalam sembilan
perbuatan kebajikan yang sangat serasi. Para ahli Alkitab meyakini bahwa
perbuatan kebajikan ini dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, namun hanya ada
sedikit persetujuan mengenai pentingnya urutan dalam daftar tersebut. Beberapa
melihat bahwa dalam ayat-ayat tersebut terkandung makna tentang Trinitas dalam
angka tiga; yang lain meyakini bahwa segi tiga itu memantulkan bagaimana
seharusnya kita berhubungan dengan Allah, dengan tetangga kita, dan akhirnya
kepada diri sendiri; maka orang lain melihat daftar itu sebagai suatu hal yang
sesungguhnya merupakan sebuah gam-baran tentang Yesus. Meskipun setiap
pandangan ini memiliki manfaat tertentu, hal yang paling penting jangan sampai
dilupakan yaitu bahwa Paulus menempatkan kasih di tempat yang paling penting
dalam kehidupan Kristen.
Ternyata, bukanlah kebetulan jikalau
Paulus mendaftarkan kasih sebagai hal yang pertama dari sembilan kebaikan yang
ada. Dia telah menggarisbawahi peran utama kasih dalam kehidupan Kristen di
dalam Galatia 5:6 dan 13, dan dia menuliskannya dalam daftar kebaikan di mana pun daftar
itu dituliskan (2 Kor. 6:6; 1 Tim. 4:12; 6:11, dan 2 Tim. 2:22). Sementara
kebajikan yang lain dapat juga dilihat dalam sumber-sumber non-Kristen, kasih
itu sangat nyata merupakan ciri khas umat Kristen. Semuanya ini menunjukkan
bahwa kasih harus dapat dilihat bukan hanya sebagai salah satu kebaikan di
antara banyak kebaikan lainnya melainkan kebaikan tertinggi dari umat Kristen
dan merupakan kunci bagi kebaikan-kebaikan lainnya. Kasih adalah buah Roh yang
sangat menonjol (1 Kor. 13:13; Roma 5:5), dan itu haruslah menyatakan
kehidupan dan sikap dari setiap umat Kristen (Yoh. 13:34, 35), meskipun
kadang sukar untuk menunjukkan kasih.
Berapa besarkah
penyangkalan diri yang dibuat dalam melakukan perbuatan kasih? Dapatkah
Anda mengasihi tanpa harus menyahgkal
diri? Apakah yang Yesus ajarkan tentang kasih dan penyangkalan diri?
Kamis 15 Desember
JALAN MENUJU
KEMENANGAN
Meskipun selalu ada pertentangan di dalam
hati setiap umat yang percaya antara keinginan daging dan keinginan Roh, kehidupan
Kristen tidak harus dikuasai oleh kekalahan, kegagalan, dan dosa.
Menurut Galatia
5:16-26, apakah kunci menuju kepada kehidupan, di mana keinginan Roh dapat
menang atas keinginan daging?
Galatia 5:16-26
5:16 Maksudku
ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
5:17 Sebab
keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan
dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap
kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
5:18 Akan tetapi
jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah
hukum Taurat.
5:19 Perbuatan
daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan
kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal
yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
5:22 Tetapi buah
Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan,
5:23
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
5:24 Barangsiapa
menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya.
5:25 Jikalau
kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
5:26 dan
janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling
mendengki.
Galatia 5:16-26 berisikan lima kata kerja
kunci yang menggambarkan jeriis kehidupan di mana Roh Kudus dapat berkuasa. Pertama, umat percaya perlu
"berjalan" di dalam Roh (ayat 16). Dalam Bahasa Yunani adalah peripateo, yang berarti "berjalan di sekitar
atau mengikuti." Para pengikut ahli filsafat Yunani terkenal bernama
Aristoteles, dikenal sebagai orang yang berjalan mengikuti, sebab mereka
mengikuti Aristoteles ke mana pun dia pergi. Pada kenyataannya kata kerja yang
digunakan menunjukkan keterangan waktu masa sekarang, hal ini menunjukkan bahwa
Paulus tidak berbicara tentang perjalanan yang biasa tetapi lebih kepada sebuah
pengalaman setiap hari yang berkesinambungan. Sebagai tambahan, karena hal itu
juga merupakan sebuah perintah "untuk berjalan" dalam Roh, itu
menyatakan bahwa berjalan di dalam Roh merupakan sebuah pilihan yang harus
kita buat setiap hari. Kata kerja kedua adalah "dipimpin" (ayat
18). Hal ini menyatakan bahwa kita perlu mengizinkan Roh Kudus memimpin
kita ke mana pun kita harus pergi (bandingkan Roma 8:14, 1 Korintus 12:2). Bukanlah
tugas kita untuk memimpin tetapi mengikuti.
Kata kerja yang berikut muncul dalam
Galatia 5:25. Pertama ialah "hidup" (dalam Bahasa Yunani zao). Dengan
"hidup," Paulus merujuk pada pengalaman kelahiran baru yang perlu
menandai kehidupan setiap umat percaya. Paulus menggunakan kalimat masa
sekarang untuk menunjukkan suatu pengalaman kelahiran baru yang perlu
diperbarui setiap hari. Oleh karena kita hidup oleh Roh, Paulus menuliskan
bahwa kita juga perlu "berjalan" dengan Roh. Kata yang diterjemahkan
dengan "berjalan" berbeda dengan yang ada pada ayat 16. Di sini kata yang digunakan ialah stoicheo. Ini
merupakan istilah militer yang artinya "berbaris," "mengatur
barisan," atau "menyesuaikan diri." Yang dimaksudkan di sini
ialah bahwa Roh Kudus tidak hanya memberikan kepada kita kehidupan namun juga
mengarahkan kehidupan kita setiap hari.
Kata kerja yang Paulus gunakan di ayat 24
adalah "menyalibkan." Hal ini sedikit mengejutkan. Jika kita
mengikuti Roh Kudus, kita harus membuat keputusan yang teguh untuk mematikan
keinginan daging. Sudah tentu, di sini Paulus menggunakan perumpamaan. Kita
menyalibkan keinginan daging dengan cara memberi makan kehidupan rohani kita
dan menahan semua keinginan daging.
Perubahan
dan
pilihan apakah yang harus dibuat agar Anda dapat memperoleh kemenangan di dalam
Kristus, yang telah dijanjikan-Nya Anda—kemenangan
yang sekarang sulit Anda raih?
Jumat 16
Desember
PENDALAMAN: "Kehidupan umat Kristen
itu tidak selamanya mulus. Terkadang harus menghadapi pertentangan yang sengit.
Pencobaan yang berat menyerangnya.' Keinginan daging melawan keinginan Roh, dan
keinginan Roh melawan keinginan daging.' Semakin dekat kita kepada penutupan
sejarah dunia ini, semakin halus tipuan dan semakin kuat daya pikat serangan musuh
itu. Serangannya akan bertambah dahsyat dan semakin gencar. Mereka yang menghindari
terang dan kebenaran akan mengeraskan hati dan tidak dapat dipengaruhi lagi,
dan semakin membenci mereka yang mengasihi Allah dan yang menuruti hukum-hukum-Nya (MS 33,
1911)."—Ellen
G. White Comments, The SDA Bible Commentary, jld. 6, hlm. 11.1.1.
"Pengaruh Roh Kudus adalah kehidupan
Kristus dalam jiwa. Kita tidak me-lihat Kristus dan berbicara kepada-Nya, namun
Roh Kudus-Nya sangat dekat kepada kita ke mana pun kita pergi. Roh itu bekerja
di dalam dan melalui setiap orang yang menerima Kristus. Mereka yang membiarkan
Roh Kudus berdiam dalam hati mereka menyatakan buah Roh—kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan (MS 41, 1897)."—Ellen
G. White Comments, The SDA Bible Commentary, jld. 6, hlm. 1112.
PERTANYAAN UNTUK
DIDISKUSIKAN:
1.Pikirkanlah ide tentang bagaimana
menyalibkan keinginan daging. Apakah artinya itu? Bagaimanakah kita
melakukannya? Berapa seringkah kita melakukannya? Mengapa Paulus menggunakan
kata yang begitu kuat? Apakah yang digambarkan oleh kata menyalibkan bagi kita
yang menunjukkan betapa kerasnya peperangan melawan diri sendiri?
2. Apakah
peran usaha manusia dalam menghasilkan buah Roh? Apakah yang dikatakan oleh
pengalaman Anda mengenai peran ini?
3. Paulus
berkata bahwa mereka yang melakukan perbuatan daging tidak akan mewarisi
kerajaan Allah. Bagaimanakah Anda dapat memahami pendapat ini sehubungan
pernyataan Paulus yang berkata bahwa kita diselamatkan oleh iman dan bukan oleh
perbuatan?
4. Dalam perjalanan Anda dengan Tuhan, apakah
pergumulan terbesar yang Anda hadapi? Bukankah hal itu menyangkut dosa dan
pengaruh dosa terhadap hubungan Anda dengan Allah? Apakah orang Kristen tidak
merasakan keterasingan, keraguan, dan kekecewaan sebagai aki-bat dosa dalam
hidupnya, khususnya karena kita memiiiki janji untuk menang terhadap dosa itu?
Dalam konteks kemenangan atas dosa, mengapa perlu selalu diingat bahwa
keselamatan kitasepenuhnya bertumpu pada apa yang Yesus telah lakukan bagi
kita?
RANGKUMAN: Meskipun dalam kehidupan setiap orang percaya timbul pertentangan antara keinginan daging dan
keinginan Roh, kehidupan Kristen tidaklah harus menderita kegagalan. Sebab
Kristus telah menaklukkan kuasa dosa dan kematian, kehidupan Kristen dapat menjadi
suatu kehidupan yang dikuasai Roh Kudus, yang setiap hari memberikan persediaan rahmat
Allah yang menyanggupkan kita untuk tidak menuruti
keinginan daging.
* 17-23 Des.
2011 PRATINJAU PELAJARAN 13
Injil dan Gereja
Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Galatia 6:1-10; Matius 18:15-17; 1
Korintus 10:12; Roma 15:1; Yohanes 13:34; Lukas 22:3.
AYAT HAFALAN: "Karena
itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada
semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman" (Galatia
6:10).
Beberapa petani kentang menyimpan kentang
yang besar untuk mereka gunakan sendiri dan memilih kentang yang kecil untuk
ditanam. Setelah beberapa kali mengalami panen yang tidak memuaskan, mereka
men-dapati bahwa alam telah mengubah tanaman kentang mereka menjadi sekecil
kelereng. Melalui bencana ini, para petani pun belajar satu hukum kehidupan
yang sangat penting.
"Mereka tidak dapat menyimpan yang
terbaik bagi mereka sendiri dan menggunakan yang sisa untuk menjadi bibit.
Hukum kehidupan mengajarkan bahwa hasil panen merupakan cerminan dari apa yang
ditanam.
"Dengan perumpamaan ini, dapat
dikatakan bahwa menanam kentang yang kecil.masih menjadi kebiasaan sampai sekarang
ini. Kita mengambil hal-hal besar dalam kehidupan untuk diri kita sendiri dan
menanam dari apa yang tersisa. Kita berharap bahwa dengan beberapa penyimpangan
hukum rohani, kehidupan kita yang mementingkan diri akan dibalas dengan
kemurahan hati."— International Student Fellowship
Newsletter, Maret 2007.
Paulus menerapkan prinsip ini dalam Galatia
6:1-10. Gantinya saling"menggigit dan menelan" (Galatia 5:15), gereja
seharusnya menjadi tempat di mana Roh Allah menuntun kita untuk mengutamakan
orang lain lebih daripada diri kita sendiri. Dengan memahami bahwa kita
diselamatkan oleh kasih karunia akan menjadikan kita lebih rendah hati dan lebih sabar dan
memperlakukan orang lain dengan penuh belas kasihan.
*Pelajari
pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat,24 Desember.
No comments:
Post a Comment