PELAJARAN 12 TRIWULAN IV 2011



Hidup oleh Roh

Minggu 11 Desember
BERJALAN DALAM ROH
Senin 12 Desember
PERGUMULAN UMAT KRISTEN
Selasa 13 Desember
PERBUATAN DAGING
Rabu 14 Desember
BUAH ROH
Kamis 15 Desember
JALAN MENUJU KEMENANGAN

Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Galatia 5:16-25; Ulangan 13:4,-5; Roma 7:14-24; Yeremia 7:9; Hosea 4:2; Matius 22:35-40.

AYAT HAFALAN: "Maksudku ialah, hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging" (Galatia 5:16).

Salah satu lagu kesukaan umat Kristen adalah lagu gubahan Robert Robin­son "Tolonglah, aku ya Allah." Robinson, tidak selamanya memiliki iman yang teguh. Kematian ayahnya membuat dia marah, dan dia terjerat da­lam kehidupan pesta pora dan kemabukan. Setelah mendengar pengkhotbah ternama, George Whitefield, Robinson menyerahkan hidupnya kepada Tuhan, dan menjadi seorang pendeta Metodis, dan menulis lagu itu, yang dalam naskah aslinya memuat syair: "Oh, sangat besar utangku atas kasih karunia/Setiap hari aku didesak olehnya/Biarlah kebaikan-Mu, bagaikan belenggu, mengikat hatiku yang mengembara kepada-Mu."
Merasa kurang nyaman dengan baris tentang hati umat Kristen yang mengem­bara, seseorang telah mengubah kata-kata itu: "Aku rindu ya Tuhan memujikan rahmat-Mu, aku merasakannya, ajar aku mengasihi Allah yang kulayani."
Meskipun perubahan itu maksudnya baik, kata-kata aslinya lebih tepat menggambarkan pergumulan Kristen. Sebagai umat pereaya kita memiliki dua sifat, daging dan Roh, dan kedua sifat ini bertentangan satu sama lain. Meskipun kecenderungan kita "condong" untuk tersesat dari Allah, bilamana kita mau me­nyerahkan diri kepada kuasa Roh Kudus, kita tidak perlu diperhamba oleh ke­inginan daging. Inilah tujuan pekabaran Paulus sepanjang pekan ini.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 17 Desember.

Minggu 11 Desember
BERJALAN DALAM ROH

Baca Galatia 5:16. Apakah hubungan konsep "berjalan" dengan kehi­dupan iman? Ulangan 13:4, 5; Roma 13:13; Efesus. 4:1, 17; Kolose 1:10.
Galatia 5:16
Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Ulangan 13:4, 5;
13:4 TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut.
13:5 Nabi atau pemimpi itu haruslah dihukum mati, karena ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN, Allahmu, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir dan yang menebus engkau dari rumah perbudakan--dengan maksud untuk menyesatkan engkau dari jalan yang diperintahkan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dijalani. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.
 Roma 13:13;
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
Efesus. 4:1, 17;
4:1. Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
4:17. Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia
Kolose 1:10.
1:10 sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,

"Berjalan" adalah kiasan yang diambil dari Perjanjian Lama yang merujuk kepada bagaimana cara seseorang seharusnya bersikap. Paulus, sebagai orang Yahudi, sering menggunakan kiasan ini dalam suratnya untuk menggambarkan tingkah laku yang harus menjadi ciri khas kehidupan Kristen. Penggunaan ki­asan ini juga sangat berhubungan dengan nama depan yang dihubungkan de­ngan gereja yang mula-mula. Sebelumnya pengikut Yesus disebut sebagai orang Kristen (Kisah, 11:26), mereka dikenal sebagai pengikut "jalan lurus"(Yohanes 14:6; Kisah 22:4; 24:14). Hal ini menyatakan bahwa, pada awalnya, Kekristenan bukanlah sekadar kumpulan kepercayaan teologi yang berfokus pada Yesus namun juga satu "cara" hidup yang pantas untuk "dijalani."
Dalam cara apakah kiasan Paulus mengenai "berjalan" sangat berbeda dari apa yang ditemukan dalam Perjanjian Lama?

Bandingkan Keluaran 16:4; Imamat 18:4; Yeremia 44:23 dengan Galatia 5:16, 25; Roma 8:4.
Keluaran 16:4;
16:4 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.
 Imamat 18:4;
18:4 Kamu harus lakukan peraturan-Ku dan harus berpegang pada ketetapan-Ku dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu.
 Yeremia 44:23
44:23 Kamu telah membakar korban dan kamu telah berdosa kepada TUHAN, tidak mendengarkan suara TUHAN dan tidak mengikuti Taurat-Nya, ketetapan-Nya dan peraturan-Nya, itulah sebabnya malapetaka ini menimpa kamu, seperti yang ternyata sekarang ini."
 Galatia 5:16, 25;
5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
 Roma 8:4.
8:4 supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
Perilaku dalam Perjanjian Lama tidak sekadar disebut dengan "berjalan" melainkan lebih khusus lagi "berjalan dalam hukum Taurat." Halakhah istilah resmi yang digunakan oleh orang Yahudi untuk merujuk kepada peraturan dan ketetapan baik yang ada di dalam hukum Taurat dan tradisi para ahli Taurat yang diperoleh dari nenek moyang mereka. Sementara Halakhah biasanya di-terjemahkan sebagai "peraturan orang Yahudi," kata tersebut diambil dari kata Ibrani "berjalan" yang artinya "tata cara hidup yang semestinya."
Komentar Paulus tentang "berjalan dalam Roh" tidak bertentangan dengan penurutan akan hukum Taurat. Dia tidak sedang menganjurkan agar umat Kristen harus hidup dalam satu kehidupan yang mengabaikan hukum. Kembali, Paulus tidak menentang hukum Taurat atau penurutan akan hukum Taurat. Apa yang dia tidak setujui adalah cara hidup legalis yang menyalahgunakan hukum itu. Penurutan sesungguhnya yang Allah rindukan tidak dapat dicapai karena paksaan dari luar melainkan harus dari dalam akibat motivasi yang dihasilkan oleh Roh Kudus (Galatia 5:18).

Apakah pengalaman Anda tentang "berjalan dalam Roh?" Bagaimanakah Anda melakukannya? Praktik apakah dalam kehidupan Anda yang membuat perjalanan rohani itu menjadi semakin sukar?

Senin 12 Desember
PERGUMULAN UMAT KRISTEN

"Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging — karena keduanya bertentangan—sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki" (Galatia 5:17; lihat juga Roma 7:14-24). Bagaimanakah dalam kehidupan sebagai umat percaya, Anda mengalami kenyataan sakit dan pahit yang diungkapkan dalam kata-kata yang baru saja kita baca?
Roma 7:14-24
7:14. Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.
7:15 Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.
7:16 Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.
7:17 Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.
7:18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.
7:19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.
7:20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.
7:21 Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.
7:22 Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah,
7:23 tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.
7:24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?

Pergumulan yang Paulus gambarkan bukan merupakan pergumulan setiap manusia; Paulus secara khusus merujuk pada perjuangan tarik-menarik yang ada dalam kehidupan umat Kristen. Oleh karena manusia dilahirkan selaras dengan keinginan-keinginan daging (Roma 8:7), hanyalah jika kita telah lahir baru de­ngan kuasa Roh Suci maka pergumulan rohani yang sesungguhnya mulai timbul (Yohanes. 3:6). Hal ini tidak berarti bahwa mereka yang bukan Kristen tidak mengalami pertentangan moral; mereka juga mengalaminya. Namun, pertentangan itu sesungguhnya adalah hasil dari pekerjaan Roh. Pergumulan umat Kristen, bagaimanapun juga, ada pada suatu dimensi yang baru, karena umat percaya memiliki dua sifat yang bertentangan satu sama lain, daging dan Roh.
Sepanjang sejarah, umat Kristen rindu keluar dari pergumulan ini. Sebagian mencoba mengakhiri konflik dengan menarik diri dari masyarakat, sementara yang lainnya menyatakan bahwa sifat dosa dapat dilenyapkan dengan kasih karunia Ilahi. Dua-duanya tiba pada kesimpulan yang salah. Meskipun dengan kua­sa Roh Kudus kita dapat menaklukkan keinginan daging, pertentangan itu akan berlanjut dalam berbagai bentuk hingga kita menerima tubuh baka pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali. Mengucilkan diri dari masyarakat tidak banyak menolong, sebab ke mana pun kita pergi, kita membawa pergumulan itu, kita akan terus membawanya sampai kita mati atau sampai Yesus datang kembali.
Pada saat Paulus menulis dalam Roma 7 tentang pergumulan batin dalam ke­hidupan umat Kristen yang mencegah mereka melakukan apa yang hendak me­reka lakukan, dia menggaris bawahi betapa sengitnya pertentangan itu. Karena kita memiliki kedua sifat itu, sesungguhnya kita ada di dua sisi yang bertentangan itu. Sisi rohani kita merindukan perkara rohani dan membenci keinginan daging. Namun bagian lain kehidupan kita, menyukai keinginan daging dan menentang hal-hal yang rohani. Oleh karena pikiran yang telah bertobat terlalu lemah untuk menolak keinginan daging, satu-satunya harapan yang kita miliki untuk menak­lukkan keinginan daging adalah dengan membuat keputusan setiap hari bersama Roh Kudus melawan diri kita yang penuh dosa. Itulah sebabnya mengapa Paulus begitu sungguh-sungguh agar kita dapat memilih untuk berjalan dalam Roh.

Berdasarkan pengalaman Anda dalam pergumulan antara sifat daging dan sifat rohani, saran apakah yang Anda berikan kepada seorang Kristen yang senantiasa menghadapi pertentangan ini dalam kehidupannya?

Selasa 13 Desember
PERBUATAN DAGING

Setelah mengutarakan pertentangan yang timbul di antara daging dan Roh, Paulus menguraikan dalam Galatia 5:18-26 sifat perbedaan ini dengan jalan mendaftarkan sifat-sifat yang buruk dan sifat-sifat yang baik. Daftar itu me­rupakan karya sastra yang sudah sangat dikenal, baik di kalangan Yahudi dan Yunani-Romawi saat itu. Daftar ini memperkenalkan perilaku yang harus dihindari dan kebaikan yang patut ditiru.

Perhatikan dengan saksama sifat-sifat buruk dan juga kebaikan yang didaftarkan dalam ayat-ayat di bawah ini. Dalam hal apakah daftar yang Paulus tuliskan dalam Galatia 5:19-24 sama namun tidak serupa dengan ayat-ayat berikut ini? Yer 7:9; Hos. 4:2; Mrk. 7:21, 22; 1 Tim. 3:2, 3; 1 Ptr. 4:3; Why. 21:8.
Galatia 5:19-24
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Yer 7:9;
7:9 Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,
 Hos. 4:2;
4:2 Hanya mengutuk, berbohong, membunuh, mencuri, berzinah, melakukan kekerasan dan penumpahan darah menyusul penumpahan darah.
 Mrk. 7:21, 22;
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
 1 Tim. 3:2, 3;
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
3:3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang,
 1 Ptr. 4:3;
4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
 Why. 21:8
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Meskipun Paulus menyadari sepenuhnya sifat-sifat yang buruk maupun yang baik, namun ada perbedaan yang sangat mencolok ketika dia menggunakan kedua daftar itu dalam kitab Galatia. Pertama, meskipun Paulus mempertentangkan kedua daftar itu, dia tidak merujuk kepada kedua daftar itu dengan cara yang sama. Dia menamakan daftar sifat-sifat yang buruk sebagai "perbuatan daging" tetapi daftar kebaikan diberi nama sebagai "buah Roh." Ini meru­pakan perbedaan yang sangat penting. Seperti yang dituliskan oleh James D. G. Dunn, "Daging menuntut, namun Roh menghasilkan. Daftar yang satu menghembuskan suasana khawatir dan hiruk pikuk pemanjaan diri, daftar yang lain lebih membahas tentang perhatian bagi orang lain, ketenangan, sukacita, dan hal-hal yang dapat dipercaya. Yang satu menonjolkan penyelewengan manusia, yang lain menonjolkan pertolongan atau rahmat Ilahi, maksudnya ialah menya­takan bahwa perubahan dalam diri seseoranglah yang bertanggung jawab atas perilakunya."The Epistle to the Galatians, hlm. 308.
Perbedaan kedua yang sangat menarik di antara dua daftar yang Paulus be­rikan ialah bahwa daftar sifat-sifat yang jahat sengaja disebut dengan jumlah jamak: "perbuatan-perbuatan daging." Sebaliknya "buah Roh," mengandung konotasi tunggal. Perbedaan ini menyatakan bahwa kehidupan yang menuruti keinginan daging tidak dapat menghasilkan apa-apa selain perpecahan, kekacauan, dan kelompok-kelompok yang tidak dapat bersatu. Sebaliknya, hidup yang berdasarkan Roh Kudus menghasilkan satu buah Roh, yang menyatakan bentuknya melalui sembilan kualitas yang membangun persatuan.
Dalam konteks ini, ada orang yang mengaku, apa yang orang yakini tentang Allah tidaklah terlalu penting asalkan dia bersungguh-sungguh. Tidak ada yang dapat melebihi kebenaran. Daftar Paulus mengenai sifat-sifat yang buruk menya­takan hal yang sebaliknya: pandangan yang keliru tentang Allah menuntun pada pemahaman yang keliru tentang perilaku seksual, agama, dan etika, yang mengakibatkan hancurnya hubungan di antara sesama manusia. Lebih jauh, mereka juga dapat menuntun kepada kehilangan kehidupan kekal (Galatia 5:21).

Perhatikan daftar dari "perbuatan daging." Dapatkah Anda melihat seti­ap perbuatan itu sebagai pelanggaran salah dari Sepuluh Hukum Allah?

Rabu 14 Desember
BUAH ROH (GALATIA 5:22-24)

"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu" (Gal. 5:22,23). Dalam hal apakah penurutan kepada Sepuluh Hukum menggambarkan buah Roh sebagaimana yang digambarkan dalam ayat-ayat berikut? (Lihat Mat. 5:21, 22, 27, 28; 22:35-40).
Mat. 5:21, 22, 27, 28; 22:35-40).
5:21. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
5:27. Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Sepuluh Hukum bukanlah sebuah alternatif lain yang dapat menggantikan kasih; hukum itu justru menuntun kita agar kita dapat menunjukkan kasih, baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Kasih itu melebihi kata-kata dalam hukum itu, dan kasih tidak bertentangan dengan hukum. Pendapat yang mengatakan bahwa kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama membatalkah Sepuluh Hukum bagaikan membuat pernyataan bahwa kecintaan kita pada alam membatalkan hukum daya tarik bumi (gravitasi).
Selanjutnya, berlawanan dengan lima belas sifat yang menggambarkan perbuatan daging, buah Roh digambarkan dalam sembilan perbuatan kebajikan yang sangat serasi. Para ahli Alkitab meyakini bahwa perbuatan kebajikan ini dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, namun hanya ada sedikit persetujuan mengenai pentingnya urutan dalam daftar tersebut. Beberapa melihat bahwa dalam ayat-ayat tersebut terkandung makna tentang Trinitas dalam angka tiga; yang lain meyakini bahwa segi tiga itu memantulkan bagaimana seharusnya kita berhubungan dengan Allah, dengan tetangga kita, dan akhirnya kepada diri sendiri; maka orang lain melihat daftar itu sebagai suatu hal yang sesungguhnya merupakan sebuah gam-baran tentang Yesus. Meskipun setiap pandangan ini memiliki manfaat tertentu, hal yang paling penting jangan sampai dilupakan yaitu bahwa Paulus menempatkan kasih di tempat yang paling penting dalam kehidupan Kristen.
Ternyata, bukanlah kebetulan jikalau Paulus mendaftarkan kasih sebagai hal yang pertama dari sembilan kebaikan yang ada. Dia telah menggarisbawahi peran utama kasih dalam kehidupan Kristen di dalam Galatia 5:6 dan 13, dan dia menuliskannya dalam daftar kebaikan di mana pun daftar itu dituliskan (2 Kor. 6:6; 1 Tim. 4:12; 6:11, dan 2 Tim. 2:22). Sementara kebajikan yang lain dapat juga dilihat dalam sumber-sumber non-Kristen, kasih itu sangat nyata merupakan ciri khas umat Kristen. Semuanya ini menunjukkan bahwa kasih harus dapat dilihat bukan hanya sebagai salah satu kebaikan di antara banyak kebaikan lainnya melainkan kebaikan tertinggi dari umat Kristen dan merupakan kunci bagi kebaikan-kebaikan lainnya. Kasih adalah buah Roh yang sangat menonjol (1 Kor. 13:13; Roma 5:5), dan itu haruslah menyatakan kehidupan dan sikap dari setiap umat Kristen (Yoh. 13:34, 35), meskipun kadang sukar untuk menunjukkan kasih.

Berapa besarkah penyangkalan diri yang dibuat dalam melakukan per­buatan kasih? Dapatkah Anda mengasihi tanpa harus menyahgkal diri? Apakah yang Yesus ajarkan tentang kasih dan penyangkalan diri?

Kamis 15 Desember
JALAN MENUJU KEMENANGAN

Meskipun selalu ada pertentangan di dalam hati setiap umat yang percaya antara keinginan daging dan keinginan Roh, kehidupan Kristen tidak harus dikuasai oleh kekalahan, kegagalan, dan dosa.

Menurut Galatia 5:16-26, apakah kunci menuju kepada kehidupan, di mana keinginan Roh dapat menang atas keinginan daging?
Galatia 5:16-26
5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
5:26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Galatia 5:16-26 berisikan lima kata kerja kunci yang menggambarkan jeriis kehidupan di mana Roh Kudus dapat berkuasa. Pertama, umat percaya perlu "berjalan" di dalam Roh (ayat 16). Dalam Bahasa Yunani adalah peripateo, yang berarti "berjalan di sekitar atau mengikuti." Para pengikut ahli filsafat Yunani terkenal bernama Aristoteles, dikenal sebagai orang yang berjalan mengikuti, sebab mereka mengikuti Aristoteles ke mana pun dia pergi. Pada kenyataannya kata kerja yang digunakan menunjukkan keterangan waktu masa sekarang, hal ini menunjukkan bahwa Paulus tidak berbicara tentang perjalanan yang biasa tetapi lebih kepada sebuah pengalaman setiap hari yang berkesinambungan. Se­bagai tambahan, karena hal itu juga merupakan sebuah perintah "untuk berja­lan" dalam Roh, itu menyatakan bahwa berjalan di dalam Roh merupakan sebu­ah pilihan yang harus kita buat setiap hari. Kata kerja kedua adalah "dipimpin" (ayat 18). Hal ini menyatakan bahwa kita perlu mengizinkan Roh Kudus memimpin kita ke mana pun kita harus pergi (bandingkan Roma 8:14, 1 Korintus 12:2). Bukanlah tugas kita untuk memimpin tetapi mengikuti.
Kata kerja yang berikut muncul dalam Galatia 5:25. Pertama ialah "hidup" (dalam Bahasa Yunani zao). Dengan "hidup," Paulus merujuk pada pengalam­an kelahiran baru yang perlu menandai kehidupan setiap umat percaya. Paulus menggunakan kalimat masa sekarang untuk menunjukkan suatu pengalaman kelahiran baru yang perlu diperbarui setiap hari. Oleh karena kita hidup oleh Roh, Paulus menuliskan bahwa kita juga perlu "berjalan" dengan Roh. Kata yang diterjemahkan dengan "berjalan" berbeda dengan yang ada pada ayat 16. Di sini kata yang digunakan ialah stoicheo. Ini merupakan istilah militer yang artinya "berbaris," "mengatur barisan," atau "menyesuaikan diri." Yang dimaksudkan di sini ialah bahwa Roh Kudus tidak hanya memberikan kepada kita ke­hidupan namun juga mengarahkan kehidupan kita setiap hari.
Kata kerja yang Paulus gunakan di ayat 24 adalah "menyalibkan." Hal ini sedikit mengejutkan. Jika kita mengikuti Roh Kudus, kita harus membuat keputusan yang teguh untuk mematikan keinginan daging. Sudah tentu, di sini Paulus menggunakan perumpamaan. Kita menyalibkan keinginan daging dengan cara memberi makan kehidupan rohani kita dan menahan semua keinginan daging.

Perubahan dan pilihan apakah yang harus dibuat agar Anda dapat memperoleh kemenangan di dalam Kristus, yang telah dijanjikan-Nya Andakemenangan yang sekarang sulit Anda raih?

Jumat 16 Desember
PENDALAMAN: "Kehidupan umat Kristen itu tidak selamanya mulus. Terkadang harus menghadapi pertentangan yang sengit. Pencobaan yang berat menyerangnya.' Keinginan daging melawan keinginan Roh, dan keinginan Roh melawan keinginan daging.' Semakin dekat kita kepada penutupan sejarah dunia ini, semakin halus tipuan dan semakin kuat daya pikat serangan musuh itu. Serangannya akan bertambah dahsyat dan semakin gencar. Mereka yang menghindari terang dan kebenaran akan mengeraskan hati dan tidak dapat dipengaruhi lagi, dan semakin membenci mereka yang mengasihi Allah dan yang menuruti hukum-hukum-Nya (MS 33, 1911)."—Ellen G. White Comments, The SDA Bible Commentary, jld. 6, hlm. 11.1.1.                                             
"Pengaruh Roh Kudus adalah kehidupan Kristus dalam jiwa. Kita tidak me-lihat Kristus dan berbicara kepada-Nya, namun Roh Kudus-Nya sangat dekat kepada kita ke mana pun kita pergi. Roh itu bekerja di dalam dan melalui setiap orang yang menerima Kristus. Mereka yang membiarkan Roh Kudus berdiam dalam hati mereka menyatakan buah Roh—kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan (MS 41, 1897)."—Ellen G. White Comments, The SDA Bible Commentary, jld. 6, hlm. 1112.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.Pikirkanlah ide tentang bagaimana menyalibkan keinginan daging. Apa­kah artinya itu? Bagaimanakah kita melakukannya? Berapa seringkah kita melakukannya? Mengapa Paulus menggunakan kata yang begitu kuat? Apakah yang digambarkan oleh kata menyalibkan bagi kita yang menunjukkan betapa kerasnya peperangan melawan diri sendiri?
2. Apakah peran usaha manusia dalam menghasilkan buah Roh? Apakah yang dikatakan oleh pengalaman Anda mengenai peran ini?
3. Paulus berkata bahwa mereka yang melakukan perbuatan daging tidak akan mewarisi kerajaan Allah. Bagaimanakah Anda dapat memahami pendapat ini sehubungan pernyataan Paulus yang berkata bahwa kita diselamatkan oleh iman dan bukan oleh perbuatan?
4. Dalam perjalanan Anda dengan Tuhan, apakah pergumulan terbesar yang Anda hadapi? Bukankah hal itu menyangkut dosa dan pengaruh dosa terhadap hubungan Anda dengan Allah? Apakah orang Kristen tidak merasakan keterasingan, keraguan, dan kekecewaan sebagai aki-bat dosa dalam hidupnya, khususnya karena kita memiiiki janji untuk menang terhadap dosa itu? Dalam konteks kemenangan atas dosa, me­ngapa perlu selalu diingat bahwa keselamatan kitasepenuhnya bertumpu pada apa yang Yesus telah lakukan bagi kita?
RANGKUMAN: Meskipun dalam kehidupan setiap orang percaya timbul pertentangan antara keinginan daging dan keinginan Roh, kehidupan Kristen tidaklah harus menderita kegagalan. Sebab Kristus telah menaklukkan kuasa dosa dan kematian, kehidupan Kristen dapat menjadi suatu kehidupan yang dikuasai Roh Kudus, yang setiap hari memberikan persediaan rahmat Allah yang menyanggupkan kita untuk tidak menuruti keinginan daging.

* 17-23 Des. 2011 PRATINJAU PELAJARAN 13
Injil dan Gereja
Sabat Petang
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Galatia 6:1-10; Matius 18:15-17; 1 Korintus 10:12; Roma 15:1; Yohanes 13:34; Lukas 22:3.

AYAT HAFALAN: "Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman" (Galatia 6:10).

Beberapa petani kentang menyimpan kentang yang besar untuk mereka gunakan sendiri dan memilih kentang yang kecil untuk ditanam. Setelah beberapa kali mengalami panen yang tidak memuaskan, mereka men-dapati bahwa alam telah mengubah tanaman kentang mereka menjadi sekecil kelereng. Melalui bencana ini, para petani pun belajar satu hukum kehidupan yang sangat penting.
"Mereka tidak dapat menyimpan yang terbaik bagi mereka sendiri dan meng­gunakan yang sisa untuk menjadi bibit. Hukum kehidupan mengajarkan bahwa hasil panen merupakan cerminan dari apa yang ditanam.
"Dengan perumpamaan ini, dapat dikatakan bahwa menanam kentang yang kecil.masih menjadi kebiasaan sampai sekarang ini. Kita mengambil hal-hal besar dalam kehidupan untuk diri kita sendiri dan menanam dari apa yang tersisa. Kita berharap bahwa dengan beberapa penyimpangan hukum rohani, ke­hidupan kita yang mementingkan diri akan dibalas dengan kemurahan hati."International Student Fellowship Newsletter, Maret 2007.
Paulus menerapkan prinsip ini dalam Galatia 6:1-10. Gantinya saling"menggigit dan menelan" (Galatia 5:15), gereja seharusnya menjadi tempat di mana Roh Allah menuntun kita untuk mengutamakan orang lain lebih daripada diri kita sendiri. Dengan memahami bahwa kita diselamatkan oleh kasih karunia akan menjadikan kita lebih rendah hati dan lebih sabar dan memperlakukan orang lain dengan penuh belas kasihan.
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat,24 Desember.

No comments:

Post a Comment